Nim : 811420154
Seperti yang kita lihat, sekarang berita terkini yaitu KPK Keluarkan SK
Penonaktifan 75 Pegawai KPK karena tidak lolos Tes Wawancara Kebangsaan (TWK).
Dari 75 pegawai ada 24 orang pegawai yang memungkinkan untuk bisa di bina kembali,
sedangkan 51 pegawai lainnya tidak lolos TWK, tidak bisa lagi di KPK. Hal tersebut adalah
keputusan rapat antara KPK, BKN, dan MENPAN RB. Kepala satuan tugas (kasatgas) KPK,
Harun Al Rasyid mengatakan ada lebih dari 5 kasus yang terhenti, padahal sudah bisa
ditindaklanjuti dengan Operasi Tangkap Tangan (OTT). Kasus-kasus terhenti karena 75
pegawai dinonaktifkan dari jabatannya karena tidak lolos TWK. Andre Nainggolan, adalah
salah satu penyidik KPK yang di nonaktifkan dan beliau sekarang sedang menangani kasus
perkara bansos yang melibatkan Mantan Menteri Sosial Juliari Batutbara, namun karena
Andre Nainggolan dinonaktifkan makanya beliau tidak bisa melanjutkan penyelidikan kasus
tersebut. Akan tetapi, para pegawai KPK yang telah dinonaktifkan masih menjalani tugas
sebagaimana biasa harus ke kantor, yang berbeda para pegawai KPK tersebut hanya
melakukan pengecekan/membaca email dan tidak melakukan tugas/kegiatan sesuai tugas
dan fungsi penyidik. Selain kasus Bansos yang melibatkan MenSos, Buronan Komisi
Pemberantasan Korupsi (KPK) Harun Masiku disebut masih berada di Indonesia. Harun
Masiku telah menjadi buronan KPK sejak 16 bulan lalu. Ia ditetapkan menjadi tersangka
tindak pidana korupsi karena telah menyuap Mantan Komisioner Komisi Pemilihan Umum
(KPU). Dia diduga telah menyiapkan uang sebesar Rp 850 Juta sebagai pelican agar dia bisa
melenggang ke Senayan menggantikan Nazarudin Kiemas yang lolos ke DPR namun,
meninggal dunia. Akan tetapi, saati ini mantan calon legislatif dari Partai Demokrasi
Indonesia Perjuangan (PDIP) itu belum ditangkap karena penyelidik yang menangani kasus
tersebut telah dinonaktifkan dari tugasnya. Hal itu disampaikan pegawai KPK yang
dinyatakan tak lolos TWK, Harun Al Rasyid. Dia adalah Kepala Satgas Penyelidik KPK.
Keberadaan Harun Masiku di Indonesia diungkap oleh pegawai senior KPK, Harun Al
Rasyid. Ia mengungkapkan mencium sinyal keberadaan buronan tersebut sedang di Tanah
Air. Menurut beliau, sekitar beberapa bulan lalu Harun Masiku memang sempat diluar
negeri. Saat itu, beliau bersama pegawai KPK lain sempat memburumya. Tapi upaya
tersebut terhambat.
Sedangkan Nurul Ghufron mengatakan bahwa beliau sudah berjuang dan berusaha
untuk memastikan orang orang hebat ini (para pegawai KPK) tetap berada di institusinya,
dan upaya yang dilakukan itu adalah mencoba dan meminta apakah indikator TWK tersebut
kemudian mengakibatkan para pegawai KPK 75 orang itu tidak lolos. Dalam acara TV Mata
Najwa, Najwa Shihab bertanya kepada Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron apakah yang
dimaksud dengan dari 75 orang pegawai KPK ada 51 orang pegawai yang dinyatakan
merah, merah itu artinya apa? Kan anda rapat dari jam 09.00 s/d 15.00. Jadi indikator
standar merah itu apa? tanya Najwa Shihab. Namun Nurul Ghufron tidak bisa menjawab
pertanyaan tersebut. “ saya kira begini, karena kapasitas saya sebagai wakil pimpinan KPK
sementara yang memeliki wenang untuk menjelaskan tentang merah kuning hijaunya itu apa
adalah assessor, jadi saya harap narasumbernya dari assessor atau BKN.” Menurut
Sujanarko (Mantan Direktur Pembinaan Jaringan Kerja Antar Komisi Dan Instansi KPK)
yang saat ini statusnya juga dinonaktifkan karena tidak memenuhi syarat karena disebut
tidak lolos TWK, pimpinan KPK tidak paham terkait dengan sistim perekrutan ini dan ada
kemungkinan juga pimpinan KPK itu dikebulin sama BKN, dan kemungkinan juga BKN
dikendalikan oleh orang lain. Selain itu ada keanehan di balik Tes Wawanca Kebangsaan
seperti, Durasi wawancara masing-masing pegawai berbeda-beda. Ada yang15 menit hingga
2 jam, beberapa pewawancara tidak memperkenalkan identitas diri, pegawai KPK
mendapatkan email dari BKN terkait jadwal asesmen. Surel tersebut ditarik kembali karena
belum koordinasi dengan bagian SDM, serta skor dan hasil kesimpulan TWK tidak
disampaikan kepada pegawai. Kemudian materi pertanyaan mengarah ke soal agama hingga
sex. Contohnya, 1. Bersedia atau tidak, jika diminta lepas jilbab? 2. Kalau Sholat pakai Doa
Qunut? 3. Bagaimana pendapat anda soal seks bebas?. Kemudian ada Novel Baswedan
termasuk salah satu dari 75 orang pegawai KPK yang dinyatakan tidak lolos TWK
menyatakan bahwa beliau pernah mendengar/mendapat cerita bahwa ketua KPK Firli
Bahuri pernah menunjukan bahkan memberikan daftar nama nama yang dalam nama nama
pegawai itu dianggap ada orang yang harus diwaspadai karena beliau dan rekannya menduga
mungkin waktu sebelumnya pak Firli Bahuri pernah punya masalah kode etik berat dalam
rangka bertemu dengan pihak berperkara, hal hal yang menghalangi proses dan kemudian
dilakukan pemilihan kode etik. Selain Novel Baswedan yang mendengar cerita tersebut,
Harun Al Rasyid juga pernah mendengar bahkan diberitahu langsung oleh wakil ketua KPK
Nurul Ghufron, bahkan Nurul Ghufron mengatakan bahwa nama Harun Al Rasyid berada di
urutan pertama dalam daftar list nama-nama yang diberikan oleh Firli Bahuri kepada Nurul
Ghufron yang harus di waspadai. Akan tetapi, tanggapan Nurul Ghufron terhadap
pernyataan tersebut adalah beliau tidak pernah dapat nama-nama itu secara tegas. Padahal,
selain Nurul Ghufron yang memberitahu kepada Harun Al Rasyid, pimpinan KPK Nawawi
Pomolango juga memberitahu kepada Harun Al Rasyid bahwa nama beliau berada urutan
paling pertama dalam daftar list nama-nama yang harus diwaspadai.
https://www.cnnindonesia.com/nasional/20210602201731-12-649654/75-
pegawai-kpk-dinonaktifkan-banyak-kasus-ott-terhenti
https://www.cnnindonesia.com/nasional/20210601193306-12-649204/firli-
angkat-suara-soal-keberadaan-harun-masiku-di-indonesia
https://www.cnnindonesia.com/nasional/20210505121817-12-638805/daftar-
lengkap-nama-pegawai-kpk-tak-lolos-twk
https://www.youtube.com/watch?v=z4OYlxIzfIc
https://www.youtube.com/watch?v=n68oxMcVcE8