Anda di halaman 1dari 5

JAWABAN UAS

NAMA : HANISWANTI

NIM : 18/426862/GE/08798

TANGGAL : 02 JULI 2021

NO. ABSENSI :38

DOSEN : Dr. Iswari Nur Hidayati, S.Si., M.Sc

MATAKULIAH : PENGINDERAAN JAUH SURVEI KOTA

1. Nilai lahan (Land Value) diartikan sebagai ukuran lahan dari aspek kemampuan, dalam kaitannya
dengan kondisi fisik lahan, dan strategis atau tidaknya lokasi lahan (potensi intrinsik), yang
dikendalikan oleh faktor-faktor sosial, kebudayaan, politis, dan ekonomis (Ritohardoyo, 1981).
Pertanyaan:
a. Bagaimakah cara ekstraksi data faktor sosial, ekonomi, dan lingkungan dari data
penginderaan jauh? (Bobot 10%, CLO-1, PLO-A1)
Jawab:
Cara ekstraksi data faktor sosial, ekonomi, dan lingkungan dari data penginderaan jauh
adalah hal hal yang dapat diekstrasi dari citra penginderaan jauh (citra foto udara atau citra
satelit). dengan melakukan interpretasi visual dan melakukan deliniasi, kemudian dilaukan
overlay dan pembobotan pada setiap parameter yang digunakan.
 Faktor social :
 Keberadaan/ jarak dengan fasilitas umum (kantor pemerintahan, swalayan,
hotel, dll): semakin banyak dan dekat jaraknya smakin maju/bagus/mahal
(+)
 Keberadaan/ jaran dengan tempat ibadah: semkin banyak jumlah tempat
ibadah dan dekat jaraknya maka smakin maju/bagus/mahal (+)
 Keberadaan dan jarak dengan tempat pendidikan: semkin banyak tingkat
pendidikan dan dekat jaraknya smakin maju/bagus/mahal (+)
 Faktor ekonomi : berkaitan dengan perdaganan
 Berkaitan dengan jarak dengan Jarak ke areal perbelanjaan (+)
 Aksesibilitas taransportasi (jalan kolektor arteri, kereta, pesawat) (+)
 Faktor lingkungan
 Keberasaan RTH dan taman kota (+)
 Keberadaan sungai (-) bisa bajir
 Jarak terhadap Sumber Polusi(jalan, industry) (-) karena mencemari udara
 Jarak terhadap Kuburan (-) karena mencemari air

Penggunaan lahan:

 Permukimandan Industri=+++
 Perdagangana dan jasa =++++
 LahanKosong ++
 Sawahdan Tegalan +
b. Jelaskan 3 (tiga) cara untuk visualisasi harga lahan? (Bobot 30%, CLO-2, PLO-A2)
 Asesibilitas lahan positif : menunjukkan parameter/faktor yang menjadikan
suatulahan menjadi memiliki nilai yang tinggi seperti dekat dengan area
perdagangan
 Aksesibilitas lahan negative : menunjukkan parameter/faktor yang menjadikan
suatulahan menjadi memiliki nilai yang rendah seperti dekat dengan sumber polusi
 Kelas harga lahan : gabungan dari aksesibilitas lahan positif dan aksesibilitas lahan
negative yang telah dilakukan pembobotan

Visualisasi hargalahan dapat dilakukan dalam bentuk diagram lingkaran, batang, tabel ataupun
peta. Dimana setip visualisasi memiliki kelebihan dan kekurangan masing masing

 Diagram (batang atau lingkaran): lebih mudah melihat perbedaan proporsi antar area,
akan tetapi tidak ada infoemasi spasial
 Tabel : menunjukkan angka rinci dari data harga lahan tetapi tidak ada distribusi spasial
 Peta : mengetahui tingkatan harga lahan walau tidak rinci biasanya, dan sudah terdapat
informasi spasial
2. Jelaskan cara dan metode pengambilan data untuk ekstraksi 5 (lima) substansi pada Rencana
Detail Tata Ruang Kota berdasarkan data primer dan data sekunder! (Bobot 10%, CLO-3, PLO-
A3)

Jawab:

Metode untuk penataan Rencana detile Tata Ruang Kota berdasar data primer dan sekunder :

Berdasarkan Permen Agraria dan Tata Ruang Nomor 16 Tahun 2008 tentang Penyusunan RDTR
danPeraturan Zonasi Kabupaten / RDTR harus memuat substansi meliputi

a. tujuan penataan BWP (Bagian Wilayah Perencanaan

b. rencana struktur ruang

c. rencana pola ruang

d. penetapan sub BWP yang diprioritaskan penanganannya dan

e. ketentuan pemanfaatan ruang

untuk melakukan ekstrasi data diperlukan beerapa alat bantu dan data tambahan
seperti citra satelit dengan skala dan resolusi yang sesuai, dan data kependudukan bisa dari
BPS.

Dari citra satelit dapat dilakukan ekstrasi berupa: penggunaan lahan, kepadatan
permukiman, kualitas permukiman, keadaan RTH, keberasaan fasilitas umum, keberasaan
jaringan trasnportasi dan aksesibilitas. Selain itu dengan citra multitemporal dapat dianalisis
bagaimana pertumbuhan penduduk dan bagaimana kegiatan alihfungsi lahan pada suatu
wilayah apakah sudah sesuai atau tidak.
Kemudian untuk data pendukung seperti jumlah penduduk, pertambahan penduduk,
kepadatan penduduk, keadaan air bersih, umur produktif penduduk, kematian, kelahiran,
pekerjaan dan lain-lain dapat diperoleh dari data BPS atau lembaga pemerintah terkait lainnya
dan dari kegiatan waawancara.

Pada umumnya ekstrasi dari citra satelit dilakukan dengan tahap awl yakni adalah
koresi, kemudian interpretasi dan deliniasi, setelah itu ovrlay. Lalu dilakukan pembobotan sesuai
besar pengaruh dari masing-masing parameter yang digunakan. Lalu dilakukan analisis dengan
data sekunder yang telah diperoleh

Penelitian yang dapat dilkakukan dari data tata ruang

1. Peninjauan tata ruang


2. Penyusunan dokumen tata ruang
3. Evaluasi dokumen tata ruang

3. Berdasarkan literatur review, ada beberapa metode yang pernah digunakan untuk analisis urban
sprawl yang diperoleh dari data penginderaan jauh.
Pertanyaan:
a. Jelaskan karakteristik data penginderaan jauh yang bisa digunakan untuk urban sprawl?
(Bobot 20%, CLO-1, PLO-A1)
Jawab:
Sebelumnya
Urban sprawl merupakan bentuk perkembangan kota yang dapat ditinjau dari meningkatnya
jumlah bangunan, tempat parkir, dan berbagai fasilitas umum. Urba sprawl juga dapat
diamati dari perubahan gaya hidup masyarakat perkotaan dari segi transportrasi yakni
meningkatnya angka ketergantungan pada penggunaan kendaraan bermotor bahkan
menjadi satu-satunya pilihan untuk melakukan perjalanan, sehingga menimbulkan efek
ketergantungan yang akut . (Ramelia & Setyono, 2015
Urban sprawl umumnya mengarah pada wilayah yang memiliki aksesibilitas tinggi serta
mudah untuk dilakukan pengembangan lahan menjadi lahan terbangun guna menunjang
urbanitas masyarakat t (Dubey & Kumar, 2013)

Maka dari pendapat para ahli diatas maka dapat disimpulkan data penginderaan jauh yang
sesuaia dalah data citra satelit dengan ketelitian lebih menengah atau tinggi,sSeperti
sentinel 2.
Karakteristik data pj tersebut adalah
 mencakup area kajian
 cukup jelas untuk dinterpretasikan
 data yang up to date
 usakahan data multitemporal agar mudah dalam mengetauho besara
perubahan dari damapak urban sprawl
 memiliki resolusi menengah-tinggi
 sudah dilakukan koreksi terlebih dahulu
b. Buatlah skema penyusunan dan evaluasi urban sprawl mempunyai tiga tahapan penting,
yaitu input, proses, dan output dalam penelitian ini. Buatlah salah satu kerangka pemikiran
dari skema tersebut! (Bobot 30%, CLO-4, PLO-B2)
Jawab:
Tahapan evaluasi urban sprawl mengunakan penginderaan jauh

Citra landsat TM
dan citra sentinel-
2

Unsupervised Classification

Hasil Unsupervised
Classification berupa
Citra resolusi tinggi seperti
keadaan/penggunaan lahan
Citra CNES Airbus atau dapat
melakukan survey lapangan
Uji akurasi

Peta lahan terbangun dan Data Jumlah Rumah tangga


tidak terbangun (dari data sensus)

2
Pebandingan antara luas dari
lahan terbangun dengan
jumlah Rumah Tangga

Analisis Urban sprawl

1. Data Kepadatan penduduk


Pengharkatan dan overlay 2. Kepadatan bangunan
hasil 3. Jarak terhadap CBD (pusat kegiatan)

Klasifikasi urban sparwl

Tipologi urban sparwl


dari tahun 20xx- 20xx
pada daerah XX
input
Kerangka pemikiran:proses output
Melakuakn identifikasi urban sprawl pada suatu daerah dengan menggunakan SIG dan cita
PJ dengan analisis tipologi dari urban sprawl
Dengan langkah kegiatan adalah:
1) Identifikasiwilayah urban sprawl dilakukan untuk mengetahui rasio rumah tangga dan
rasio antara lahan terbangun, urban sprawl terjadi bilai nilai rasio lahan terbangun lebih
besar dari pada nilai rasio rumah tangga
2) Analisiskarakteristik yakni melakukan pengukuran sprawl pada wilayah yang telah
teridentifikasi mengunkanan 3 parameter
a. kepadatan penduduk
b. kepadatan bangunan
c. jarak kecamatan ke pusat kegiatan (CBD)
3) Melakukan klasifikasi urban sprawl bertujuan untuk menggolongkan wilayah yang
mengalami urban sprawl dengan tipologi 1 (rendah), tipologi 2 (sedang), dan tipologi 3
(tinggi), klasifikasi diperoleh dari proses pengharkatan dan overlay semua parameter.

Anda mungkin juga menyukai