Anda di halaman 1dari 21

02

Modul ke:

KALKULUS

Fakultas Fungsi
ILMU
KOMPUTER
Program Studi
Teknik
Informatika
Sustono , Ir., MT
Pembuka Daftar Pustaka Akhiri Presentasi
Pendahuluan
• Fungsi dalam istilah matematika merupakan
pemetaan setiap anggota sebuah himpunan
(dinamakan sebagai domain) kepada anggota
himpunan yang lain (dinamakan sebagai kodomain).
Istilah ini berbeda pengertiannya dengan kata yang
sama yang dipakai sehari‐hari, seperti “alatnya
berfungsi dengan baik.” Konsep fungsi adalah salah
satu konsep dasar dari matematika dan setiap ilmu
kuantitatif. Istilah "fungsi", "pemetaan", "peta",
"transformasi", dan "operator" biasanya dipakai
secara sinonim.

<
← MENU AKHIRI >

Fungsi
• Definisi
Sebuah fungsi f adalah suatu aturan padanan yang
mengubungkan setiap obyek x dalam satu himpunan, yang
disebut daerah asal, dengan sebuah nilai tunggal f(x) dari suatu
himpunan kedua. Himpunan nilai yang diperoleh secara demikian
disebut daerah hasil fungsi.

• Notasi
Untuk memberi nama fungsi digunakan sebuah huruf tunggal
seperti f, g, F atau G, dll.
F(x) dibaca sebagai “F dari x” atau “F pada x”, yang menunjukkan
←< >

nilai yang diberikan oleh F kepada x.
MENU AKHIRI
Fungsi
• Notasi
Untuk memberi nama fungsi digunakan sebuah
huruf tunggal seperti f, g, F atau G, dll.
F(x) dibaca sebagai “F dari x” atau “F pada x”,
yang menunjukkan nilai yang diberikan oleh F
kepada x.

Contoh 1:
1. Jika , f(x) = ‐ 4 maka tentukan f(2), f(‐1), f(a),
f(a+h)
<
← MENU AKHIRI >

Fungsi
Penyelesaian 1:
1. Jika , f(x) = ‐ 4
f(2)= ‐ 4
=8–4=4
f(‐1)= ‐ ‐ 4
= ‐ 1 ‐ 4 = ‐5
f(a) = ‐ 4
f(a+h)= ‐4
= + h+3 + ‐4

<
← MENU AKHIRI >

Fungsi
Contoh 2:
1. Untuk , f(x) = ‐ 2x cari dan sederhanakan:
1) f(4)
2) f(4+h)
3) f(4+h)‐f(4)
4 .

<
← MENU AKHIRI >

Fungsi
Penyelesaian 2:
1. f(4)= ‐ 2*4
= 16 – 8 = 8
2. f(4+h) = ‐ 2x
= 4 ‐ 2( 4+h)
= 16 +8h + + 8 ‐ 2h
= 8 + 6h +
3. f(4+h)‐f(4)= 8 + 6h + ‐ 8
= 6h +
6h +
4. =
h 6 + h)
=
=6+h
<
← MENU AKHIRI >

Fungsi
Daerah Asal dan Daerah Hasil
Daerah asal adalah himpunan elemen‐elemen yang kepadanya fungsi
memberikan nilai.
Daerah hasil adalah himpunan nilai‐nilai yang diperoleh dari fungsi.
Daerah asal alami: apabila sebuah fungsi daerah asalnya tidak dirinci, dianggap
selalu bahwa daerah asalnya adalah himpunan terbesar bilangan real
sedemikian sehingga aturan fungsi ada maknanya dan memberikan nilai
bilangan real.
Contoh:
Carilah daerah asal alami untuk:
a.f
b. 9
Bilamana aturan untuk fungsi diberikan oleh persamaan dengan bentuk
y=f(x), maka x disebut peubah bebas dan y adalah peubah takbebas
<
← MENU AKHIRI >

Penyelesaian 3:
a.f
Daerah asal mula untuk f adalah { x ∈ R : x 3} . Ini di baca
“himpunan x dalam R ( bilangan riil ) sedemikian sehingga x
tidak sama dengan 3 “ kita kecualikan 3 untuk menghindari
pembagian bilangan oleh 0
b. 9
Disini kita harus membatasi t sedemikian sehingga 9 ‐ 0
dengan tujuan untuk menghindari nilai – nilai tak riil untuk
9 . Ini dicapai dengan mensyaratkan bahwa |t| 3.
sehingga , daerah asal mula adalah { x ∈ R : |t| 3} dalam cara
penulisan selang, kita dapat menulis daerah asal sebagai {‐3,3}
<
← MENU AKHIRI >

Fungsi Grafik
Bilamana daerah asal dan daerah hasil sebuah fungsi merupakan
bilangan riil, kita dapat membayangkan fungsi itu dengan
menggambarkan grafiknya pada suatu bidang koordinat. Dan
grafik fungsi f adalah grafik dari persamaan y = f(x)

Contoh 4 :
Buatlah sketsa grafik dari :
a. f(x) = ‐2
b. g(x) = ‐ 2x
c. h(x) =

<
← MENU AKHIRI >

Penyelesaian 4 :
a. f(x) = ‐ 2 ; g(x) = ‐ 2x ; h(x) =
Kita gunakan daerah asal mula (domain natural) dalam kasus F
dan g . Ini berupa himpunan semua bilangan riil R. untuk h, ini
adalah semua R kecuali 1 . Kita peroleh tiga frafik yang di
perlihatkan seperti gambar :

<
← MENU AKHIRI >

Kita mungkin bertanya , Ap daerah nilai untuk masing masing tiga
fungsi ini ? Jawabanya ,yang kita peroleh dengan melihat pada
grafik , diberikan dalam tabel .

Fungsi Daerah asal Daerah hasil

f(x) = ‐2 R {y R:y }

g(x) = ‐ 2x R R

h(x) = {x ∈ R : x 1} {y ∈ R : y 0}

<
← MENU AKHIRI >

Fungsi Genap dan Fungsi Ganjil
Fungsi genap: grafik fungsi simetris terhadap sumbu y, biasanya
adalah fungsi dengan pangkat genap.
Jika f(‐x)=‐f(x) grafik simetri terhadap titik asal, fungsi yang
demikian disebut fungsi ganjil. Fungsi ganji biasanya adalah fungsi
dengan pangkat ganjil.

Contoh 5:

Buktikan bahwa f(x) = adalah fungsi ganjil!

<
← MENU AKHIRI >

Penyelesain 5:

f(x) =

f(x) =

f(x) =
= ‐ f(x)
F adalah fungsi ganjil

<
← MENU AKHIRI >

Dua Fungsi Khusus
Diantara fungsi‐fungsi yang sering digunakan
sebagai contoh terdapat dua yang sangan khusus
: fungsi nilai mutlak | | dan fungsi bilangan bulat
[ ] . Fungsii – fungsi ini didefinisikan

• |x| =
• Dan [x] bilangan bulat terbesar yang lebih
kecil atau sama dengan x

<
← MENU AKHIRI >

Jadi | ‐3,1| = |3,1| = 3,1 sedangkan [‐3,1] =‐4
dan [3,1] = 3 .Yang pertama adalah fungsi genap,
karena |‐ ‐x | = | x | . Apakah | | genap , atau
ganjil atau bukan salah satunya ? Kita
perlihatkan grafik dua fungsi ini dalam gambar

<
← MENU AKHIRI >

Operasi Pada Fungsi
Fungsi bukan bilangan, tetapi seperti halnya dua bilangan a dan b
dapat ditambahkan untuk menghasilkan sebuah bilangan baru a +
b. Fungsi apabila dijumlahkan akan menghasilkan fungsi baru f+g.
Jika diketahui dua buah fungsi yaitu f(x) dan g(x), maka berlaku:
• =f
• =f
• . =f
• =

Contoh:
Diketahui F(x) = 1 dan G(x) = 9 , dengan daerah asal
alami masing‐masing adalah [‐1, ∞ ) dan [‐3,3]. Tentukan F+G, F‐
G, F.G, F/G, F5 dan berikan daerah asal alaminya!
<
← MENU AKHIRI >

Penyelesaian 6 :
Diketahui F(x) = 1 dan G(x) = 9 , dengan daerah asal
alami masing‐masing adalah [‐1, ∞ ) dan [‐3,3]. Tentukan F+G, F‐
G, F.G, F/G, F5 dan berikan daerah asal alaminya!

Hasil

=F = 1+ 9 [ ‐1 , 3 ]

=f = 1‐ 9 [ ‐1 , 3 ]

. =f = 1 9 [ ‐1 , 3 ]

= = [ ‐1 , 3 )

<
← MENU AKHIRI >

• Komposisi Fungsi
• Jika f bekerja pada x untuk menghasilkan f(x)
dan g kemudian bekerja pada f(x) untuk
menghasilkan g(f(x)), dikatakan bahwa kita
telah menyusun g dengan f. Fungsi yang
dihasilkan disebut komposisi g dengan f, yang
dinyatakan oleh f. Jadi,( f)(x) = g(f(x))

<
← MENU AKHIRI >

Daftar Pustaka
E, J. Purcell dan D Varnerg. Kalkulus dan Geometri Analitik

Varberg Purcell Rigdon, Calculus

H. M. Hisim Baisuni. Kalkulus

Frank Ayres. JR Kalkulus Deferensial dan Integral ( Shaum Series )

Sumber Internet :

<
← MENU AKHIRI
Terima Kasih
Sustono, Ir., MT

Anda mungkin juga menyukai