MODUL PERKULIAHAN
KEWARGANEGARAAN
PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN
SEBAGAI
MATA KULIAH PENGEMBANGAN
KEPRIBADIAN
Abstrak Sub-CPMK 1
Disusun Oleh
Fakultas Program Studi DAFTAR
Tatap MukaISI
ILMU KOMPUTER
TEKNIK
INFORMATIKA 02 Rani Purwanti Kemalasari SH.,MH
A. Pendahuluan. 3
B. Hakikat Pendidikan Kewarganegaraan Dalam Mengembangkan
Kemampuan Utuh Sarjana Atau Profesional 5
C. Pengertian Pendidikan Kewarganegaraan. 6
D. Tujuan Pendidikan Kewarganegaraan ( visi dan misi ) 10
E. Landasan Pendidikan Kewarganegaraan. 10
F. Ruang Lingkup Pendidikan Kewarganegaraan 13
G. Hakikat Pentingnya Pendidikan Kewarganegaraan 14
H. Assesment 15
DAFTAR PUSTAKA 17
MODUL 2
PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN SEBAGAI
KEWARGANEGARAAN
MATA SH.,MHKULIAH PENGEMBANGAN
2021
2 Rani Purwanti Kemalasari
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
KEPRIBADIAN
Kewarganegaraan adalah pendidikan yang diorientasikan untuk membina dan
membelajarkan seseorang menjadi warga negara yang baik yakni; Beriman kepada Tuhan
Yang Maha Esa; Memiliki nasionalisme yang kuat; Sadar serta mampu membina dan
meletakkan hak dan kewajiban dirinya sebagai manusia, warga masyarakat dan bangsa
negaranya; taat asas, demokratis dan partisipatif serta aktif – kreatif dan positif dalam
kebhinekaan kehidupan masyarakat bangsa dan negara.
A. Latar Belakang
2021 KEWARGANEGARAAN
3 Rani Purwanti Kemalasari SH.,MH
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
Untuk mewujudkan tujuan tersebut, seluruh mahasiswa harus mengikuti
pembelajaran mata kuliah dasar umum yang dikenal dengan MKDU (general education).
Sebagian dari MKDU telah dinyatakan dalam UU No 12 Tahun 2012 sebagai mata kuliah
wajib, yaitu Agama, Pancasila, Kewarganegaraan, dan Bahasa Indonesia. Dalam rangka
menyempurnakan capaian pembelajaran, maka MKDU ditambah dengan Bahasa Inggris,
Kewirausahaan, dan mata kuliah yang mendorong pada pengembangan karakter lainnya,
baik yang terintegrasi maupun individu.
1. Eksternal.
Pengaruh eksternal yakni didasarkan atas kuatnya pengarul globalisasi dan
modernisasi dewasa ini. Globalisasi menjadi realitas yang tak terelakkan yang
membawa pengaruh terhadap struktur kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan
bernegara, seperti tercermin pada pola pikir, sikap dan tindakan masyarakat.
Globalisasi tidak saja membawa pengaruh positif tentang demokrasi, Hak Asasi
Manusia ( HAM ), keterbukaan dan lain lain. Di sisi lain globalisasi membawa
pengaruh yang negatif seperti dekadensi moral, pergaulan bebas, narkoba dan lain
sebagainya. Pada masyarakat yang semakin terbuka maka pendidikan karakter
sebagaimana tercermin dalam pendidikan kewarganegaraan menjadi benteng
membekali individu dari pengaruh globalisasi. Globalisasi tidak bisa dibendung atau
dihindari, tetapi yang paling penting adalah bagaimana menyikapi globalisasi tersebut
dengan kritis, dewasa dan bijaksana.
Selain itu, Globalisasi disisilain menempatkan dominasi negara negara maju atas
negara negara berkembang. Negara negara maju dengan segala kekuatannya
menjadi penentu peta politik dunia dan mampu memberikan tekanan bagi negara
2021 KEWARGANEGARAAN
4 Rani Purwanti Kemalasari SH.,MH
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
negara yang secara politis kurang berpengaruh. Dialektika negara negara maju dan
negara negara berkembang pada gilirannya akan memberikan struktur baru, yaitu
struktur global yang mempengaruhi pola pikir dan mentalitas negara lain. Akibatnya
mentalitas negara-negara semakin memudar bahkan mungkin hilang. Pada tataran
sosiologis terjadi pergeseran nilai sebagai konsekwensi benturan antara nasionalisme
dan internasionalisme. Bila kondisi itu tidak disikapi secara bijaksana maka sendi
sendi bernegara akan semakin longgar.
2. Internal.
Pengaruh internal yakni didasarkan atas perjalanan Bangsa Indonesia yang telah
mengalami beberapa masa sejak era penjajahan, era perebutan dan
mempertahankan kemerdekaan, era pengisian kemerdekaan, reformasi dan pasca
reformasi saat ini. Setiap perubahan memberi tantangan yang berbeda beda sehingga
perlu disikapi dengan nilai nilai yang dilandasi oleh jiwa, tekad, dan semangat
kebangsaan dalam wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI )
Untuk mendapat jawaban atas pertanyaan ini, dalam Bab I ini, Anda akan mempelajari jati
diri Pendidikan Kewarganegaraan. Sejalan dengan kaidah pembelajaran ilmiah dan aktif,
maka Anda akan mengikuti proses sebagai berikut:
2021 KEWARGANEGARAAN
5 Rani Purwanti Kemalasari SH.,MH
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
1. Menelusuri konsep dan urgensi Pendidikan Kewarganegaraan dalam pencerdasan
kehidupan bangsa;
2. Menanya alasan mengapa diperlukan Pendidikan Kewarganegaraan;
3. Menggali sumber historis, sosiologis, dan politis tentang Pendidikan
Kewarganegaraan di Indonesia;
4. Membangun argumen tentang dinamika dan tantangan Pendidikan
Kewarganegaraan;
5. Mendeskripsikan esensi dan urgensi Pendidikan Kewarganegaraan untuk masa
depan;
6. Merangkum tentang hakikat dan pentingnya Pendidikan Kewarganegaraan; dan
Setelah melakukan pembelajaran ini, Anda sebagai calon sarjana dan profesional,
diharapkan: bersikap positif terhadap fungsi dan peran pendidikan kewarganegaraan
dalam memperkuat jadi diri keindonesiaan para sarjana dan profesional; mampu
menjelaskan tujuan dan fungsi pendidikan kewarganegaraan dalam pengembangan
kemampuan utuh sarjana atau profesional; dan mampu menyampaikan argumen
konseptual dan empiris tentang fungsi dan peran pendidikan kewarganegaraan dalam
memperkuat jadi diri keindonesiaan para sarjana dan profesional .
C. Pengertian Kewarganegaraan
1. Henry Randall Waite dalam penerbitan majalah The Citizendan Civics, pada tahun
1886, merumuskan pengertian Civics dengan The Sciens Of Citizenship, the relation of
man, the individual, to man in organized collections, the individual in his relation to the
state. Dari definisi tersebut, Civics dirumuskan dengan Ilmu Kewarganegaraan yang
membicarakan hubungan manusia dengan manusia dalam perkumpulan-perkumpulan
yang terorganisasi (organisasi sosial, ekonomi, politik) dan antara individu- individu
dengan negara.
2. Stanley E. Dimond berpendapat bahwa Civics adalah Citizenship mempunyai dua
makna dalam aktivitas sekolah. Yang pertama, kewarganegaraan termasuk kedudukan
2021 KEWARGANEGARAAN
6 Rani Purwanti Kemalasari SH.,MH
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
yang berkaitan dengan hukum yang sah. Yang kedua, aktivitas politik dan pemilihan
dengan suara terbanyak, organisasi pemerintahan, badan pemerintahan, hukum, dan
tanggung jawab
3. Edmonson (1958) mengemukakan bahwa Civics adalah kajian yang berkaitan dengan
pemerintahan dan yang menyangkut hak dan kewajiban warga negara.
4. Menurut Merphin Panjaitan, Pendidikan Kewarganegaraan adalah pendidikan
demokrasi yang bertujuan untuk mendidik generasi muda menjadi warga negara yang
demokrasi dan partisipatif melalui suatu pendidikan yang dialogial.
5. Soedijarto, mengartikanPendidikan Kewarganegaraan sebagai pendidikan politik yang
bertujuan untuk membantu peserta didik untuk menjadi warga negara yang secara
politik dewasa dan ikut serta membangun sistem politik yang demokratis
Civics/Citizenship Education
2021 KEWARGANEGARAAN
7 Rani Purwanti Kemalasari SH.,MH
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
Jadi, pendidikan kewarganegaraan (Civic Education) adalah program pendidikan yang
memuat bahasan tentang masalah kebangsaan, kewarganegaraan dalam hubungan
hakekat pendidikan kewarganegaraan adalah upaya sadar dan terencana untuk
mencerdaskan kehidupan bangsa bagi warga negara dengan menumbuhkan jati diri dan
moral bangsa sebagai landasan pelaksanaan hak dan kewajiban dalam bela negara,
demi kelangsungan kehidupan dan kejayaan bangsa dan negara. Pendidikan
Kewarganegaraan adalah mata pelajaran yang bertujuan untuk menjadikan siswa sebagai
warga negara yang baik atau sering disebut to be goodcitizenship, yakni warga yang
memiliki kecerdasan baik intelektual, emosional,sosial maupun spiritual, memiliki rasa
bangga dan tanggung jawab, dan mampu berpartisipasi dalam kehidupan bermasyarakat
dan bernegara agar tumbuh rasa kebangsaan dan cinta tanah air.
Apabila PKn memang penting bagi suatu negara, apakah negara lain memiliki PKn
atau Civic (Citizenship) Education? Untuk menjawab pertanyaan ini, Anda dianjurkan
untuk menelusuri sejumlah literatur dan hasil penelitian tentang pendidikan
kewarganegaraan di sejumlah negara. Ada istilah kunci yang sudah banyak dikenal untuk
menelusuri pendidikan kewarganegaraan di negara lain. Berikut ini adalah istilah
pendidikan kewarganegaraan hasil penelusuran Udin S. Winataputra (2006) dan
diperkaya oleh Sapriya (2013) sebagai berikut:
2021 KEWARGANEGARAAN
8 Rani Purwanti Kemalasari SH.,MH
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
sejumlah negara menunjukkan bahwa setiap negara menyelenggarakan pendidikan
kewarganegaraan meskipun dengan istilah yang beragam.
Secara istilah Civics Education oleh sebagian pakar diterjemahkan ke dalam bahasa
Indonesia menjadi Pendidikan Kewargaan dan Pendidikan Kewarganegaraan. Istilah
Pendidikan Kewargaan diwakili oleh Azyumardi Azra dan Tim ICCE (Indonesian Center
for Civic Education) UIN Jakarta sebagai Pengembang Civics Education di Perguruan
Tinggi yang pertama. Sedangkan istilah Pendidikan Kewarganegaraan diwakili oleh
Zemroni, Muhammad Numan Soemantri, Udin S. Winataputra dan Tim CICED ( Center
Indonesian for Civics Education), Merphin Panjaitan, Soedijarto dan pakar lainnya.
2021 KEWARGANEGARAAN
9 Rani Purwanti Kemalasari SH.,MH
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
d. Taat asas, demokratis dan partisipatif;
e. Aktif – kreatif dan positif dalam Kebhinekaan kehidupan masyarakat bangsa dan
negara.
Berdasarkan Keputusan Dirjen Dikti No. 43/Dikti/Kep/2006, terdapat visi dan misi
Pendidikan Kewarganegaraan sebagai berikut:
2021 KEWARGANEGARAAN
10 Rani Purwanti Kemalasari SH.,MH
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
E.Landasan Pendidikan Kewarganegaraan
1. Landasan ilmiah
Setiap warga negara dituntut untuk hidup berguna bagi negara dan bangsanya, serta
mampu mengantisipasi masa depan mereka yang senantiasa berubah dan selalu terkait
dengan konteks dinamika budaya, bangsa, negara dan hubungan internasional. Untuk itu
kepada setiap warga negara diperlukan adanya pembekalan ilmu pengetahuan dan
teknologi dan seni yang berlandaskan nilai-nilai budaya bangsa. Nilai-nilai budaya
bangsa tersebut berperan sebagai panduan dan pegangan hidup bagi setiap warga
negara.
Setiap ilmu harus memenuhi syarat-syarat ilmiah, yaitu mempunyai objek, metode, sistem
dan bersifat universal. Objek pembahasan setiap ilmu harus jelas, baik objek material
maupun objek formalnya. Objek material ialah bidang sasaran yang dibahas dan dikaji
ulang oleh suatu bidang atau cabang ilmu. Sedangkan objek formal adalah sudut
pandang tertentu yang dipilih untuk membahas objek material tersebut.
Adapun objek material dari pendidikan kewarganegaraan adalah segala hal yang
berkaitan dengan warga negara baik yang bersifat empirik maupun non-empirik, yang
meliputi wawasan, sikap dan perilaku warga negara dalam kesatuan bangsa dan negara.
2021 KEWARGANEGARAAN
11 Rani Purwanti Kemalasari SH.,MH
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
Sebagai objek formalnya mencakup dua segi, yaitu segi hubungan antara warga negara
dan negara (termasuk hubungan antar warga negara ) dan segi pembelaan negara.
Dalam hal ini pembahasan Pendidikan Kewarganegaraan terarah pada warga negara
Indonesia dalam hubungannya dengan negara Indonesia dan pada upaya pembelaan
Negara Indonesia.
1. Pendahuluan.
2. Pendidikan Kewarganegaraan Sebagai Mata Kuliah Kepribadian.
3. Negara Dan Sistem Pemerintahan.
4. Identitas Nasional.
5. Demokrasi Indonesia.
6. Hak Dan Kewajiban Warga Negara.
7. Konstitusi Dan Rule Of Law.
8. Hak Asasi Manusia.
9. Wawasan Nusantara.
10. Ketahanan Nasional.
11. Hubungan Agama Dan Negara.
12. Otonomi Daerah Dalam Bingkai NKRI.
13. Good Governance.
14. Globalisasi.
Dengan demikian isi pembelajaran Pendidikan Kewargaan (Civic Education)
diarahkan untuk national and Character Building bangsa Indonesia yang relevan dalam
memasuki era demokratisasi.
2021 KEWARGANEGARAAN
12 Rani Purwanti Kemalasari SH.,MH
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
2. Landasan hukum
1. Pembukaan UUD NRI 1945, khususnya pada alinea kedua dan keempat, yang
memuat cita-cita tujuan dan aspirasi bangsa Indonesia tentang kemerdekaanya.
2. Pasal 27 Ayat (1) menyatakan bahwa “segala warga negara bersamaan
kedudukannya di dalam hukum dan pemerintahan serta wajib menjunjung hukum
dan pemerintahan itu dengan tidak ada kecualinya”.
3. Pasal 30 Ayat (1) menyatakan bahwa “tiap-tiap warga negara berhak dan wajib
ikut serta dalam usaha pembelaaan negara “.
4. Pasal 31 Ayat (1) menyatakan bahwa “ Tiap-tiap warga negara berhak
mendapatkan pengajaran.”
b. Ketentuan MPR No. II/MPR/1999 tentang Garis- Garis Besar Haluan Negara.
c. Undang – Undang No. 20 Tahun 1982 Tentang Ketentuan-Ketentuan Pokok
Pertahanan Keamanan Negara Republik Indonesia ( Jo. UU No. 1 Tahun 1988).
1. Dalam Pasal 18 (a) disebutkan bahwa hak dan kewajiban warga negara yang
diwujudkan dengan keikutsertakan melalui pendidikan pendahuluan Bela Negara
sebagai bagian yang tak terpisahkan dalam sistem Pendidikan Nasional.
2. Dalam Pasal 19 (2) sebutkan bahwa pendidikan Pendahuluan Bela Negara wajib
diikuti oleh setiap warga negara dan dilaksanakan secara bertahap. Tahap awal
pada tingkat pendidikan dasar sampai pada pendidikan menengah ada dalam
gerakan kewiraan Pramuka. Tahap lanjutan pada tingkat pendidikan tinggi ada
dalam bentuk pendidikan.
d. Undang – Undang No. 20 Tahun 2003 tentang sistem Pendidikan Nasional dan
berdasarkan Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 232/U/2000 tentang
Pedoman Penyusuan kurikulum pendidikan tinggi dan penilaian hasil belajar
Mahasiswa dan Nomor 45/U/2002 tentang Kurikulum inti pendidikan Tinggi telah
ditetapkan bahwa pendidikan Agama, pendidikan bahasa dan pendidikan
kewarganegaraan merupakan kelompok mata kuliah pengembangan kepribadian,
yang wajib diberikan dalam kurikulum setiap program studi/kelompok program studi.
e. Adapun pelaksanaannya berdasarkan surat Keputusan Direktur jendral Pendidikan
Tinggi Dapartemen Pendidikan Nasional Nomor43/DIKTI/2006, yang memuat rambu
– rambu pelaksanaan kelompok Mata kuliah Pengembangan Kepribadan di
Pserguruan Tinggi.
2021 KEWARGANEGARAAN
13 Rani Purwanti Kemalasari SH.,MH
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
F. Ruang Lingkup Pendidikan Kewarganegaraan
1. Pendahuluan.
2. Pendidikan Kewarganegaraan Sebagai Mata Kuliah Kepribadian.
3. Negara Dan Sistem Pemerintahan.
4. Identitas Nasional.
5. Demokrasi Indonesia.
6. Hak Dan Kewajiban Warga Negara.
7. Konstitusi Dan Rule Of Law.
8. Hak Asasi Manusia.
9. Wawasan Nusantara.
10. Ketahanan Nasional.
11. Hubungan Agama Dan Negara.
12. Otonomi Daerah Dalam Bingkai NKRI.
13. Good Governance.
14. Globalisasi.
2021 KEWARGANEGARAAN
14 Rani Purwanti Kemalasari SH.,MH
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
keterampilan agar mampu mengembangkan warga negara yang memiliki watak
atau karakter yang baik dan cerdas (smart and good citizen) untuk hidup dalam
kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara sesuai dengan demokrasi
konstitusional.
5. Secara historis, PKn di Indonesia awalnya diselenggarakan oleh organisasi
pergerakan yang bertujuan untuk membangun rasa kebangsaaan dan cita-cita
Indonesia merdeka. Secara sosiologis, PKn Indonesia dilakukan pada tataran
sosial kultural oleh para pemimpin di masyarakat yang mengajak untuk mencintai
tanah air dan bangsa Indonesia. Secara politis, PKn Indonesia lahir karena
tuntutan konstitusi atau UUD 1945 dan sejumlah kebijakan Pemerintah yang
berkuasa sesuai dengan masanya.
6. Pendidikan Kewarganegaraan senantiasa menghadapi dinamika perubahan dalam
sistem ketatanegaraan dan pemerintahan serta tantangan kehidupan berbangsa
dan bernegara PKn Indonesia untuk masa depan sangat ditentukan oleh
pandangan bangsa Indonesia, eksistensi konstitusi negara, dan tuntutan dinamika
perkembangan bangsa.
H. Assesment
Bila kita berbicara Globalisasi, maka globalisasi dijelaskan sebagai arus informasi
dan komunikasi tanpa batas terhadap kehidupan masyarakat dunia. Arus informasi yang
berkembang cepat menyebabkan cakrawala pandang manusia menjadi terbuka dan
menembus batas udara, daratan dan perairan di bumi ini. Globalisasi juga ditandai
dengan pesatnya perkembangan teknolgi dan meningkatnya komunikasi antar Negara
serta ketergantungan antara satu dengan yang lainnya.Globalisasi yang kita rasakan saat
ini, sangat terasa pengaruhnya. Karena didukung oleh teknologi yang semakin pesat,
khususnya dalam bidang komunikasi dan informasi. Secara tidak sadar, hal ini telah
mengubah norma-norma yang ada, menimbulkan kekacauan yang bersifat normatif, serta
menyebakan manusia menjadi disorientasi disebabkan tidak adanya kepastian.
Contohnya banyaknya hoak dalam pilkada yang disebarkan melalui Medsos, Paham
paham radikal yang disebar melalui medsos, dsb.
2021 KEWARGANEGARAAN
15 Rani Purwanti Kemalasari SH.,MH
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
Globalisasi menjadi realitas yang tak terelakkan yang membawa pengaruh
terhadap struktur kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara, seperti tercermin
pada pola pikir, sikap dan tindakan masyarakat. Globalisasi tidak saja membawa
pengaruh positif tentang demokrasi, Hak Asasi Manusia ( HAM ), keterbukaan dan lain
lain. Di sisi lain globalisasi membawa pengaruh yang negatif seperti dekadensi moral,
pergaulan bebas, narkoba dan lain sebagainya. Pada masyarakat yang semakin terbuka
maka pendidikan karakter sebagaimana tercermin dalam pendidikan kewarganegaraan
menjadi benteng membekali individu dari pengaruh globalisasi.
Selain itu, Globalisasi disisi lain menempatkan dominasi negara negara maju atas negara
negara berkembang. Akibatnya mentalitas negara-negara berkembang semakin memudar
bahkan mungkin hilang. Pada tataran sosiologis terjadi pergeseran nilai sebagai
konsekwensi benturan antara nasionalisme dan internasionalisme. Contoh : Kebijakan
MEA, dimana terjadi benturan antara nasionalisme dan internasionalisme. Bila kondisi itu
tidak disikapi secara bijaksana maka sendi sendi bernegara akan semakin longgar.
Pertanyaan :
a. Uraikan yang dimaksud dengan Kewarganegaraan dan apa manfaat mata kuliah
Kewarganegaraan di Perguruan Tinggi ! ( uraikan dengan singkat )
b. Menurut pendapat anda, apa peranan pendidikan Kewarganegaraan dalam rangka
menghadapi Globalisasi sebagai mata kuliah pembentukan karakter di Perguruan
Tinggi !
( kaitkan pendapat anda dengan jawaban teori pada point a )
2021 KEWARGANEGARAAN
16 Rani Purwanti Kemalasari SH.,MH
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
DAFTAR PUSTAKA
A. LITERATUR UTAMA.
B. LITERATUR
Budiman, Arief. 1997. Teori Negara (Negara, Kekuasaan dan Ideologi). Jakarta:PT.
Gramedia Pustaka Utama.
Karsono, Dedi. 1996. Kewiraan Tinjauan Strategis Dalam Berbangsa dan Bernegara.
Jakarta:Grasindo.
C. PERATURAN
2021 KEWARGANEGARAAN
17 Rani Purwanti Kemalasari SH.,MH
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 10 tahun 2004 tentang pembentukan
peraturan perundangan ( menyatakan Pancasila sebagai sumber dari segala sumber
hukum negara ).
Piagam Jakarta.
2021 KEWARGANEGARAAN
18 Rani Purwanti Kemalasari SH.,MH
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/