Peranan Geologi Tata Lingkungan Untuk Daerah Pertambangan
Peranan Geologi Tata Lingkungan Untuk Daerah Pertambangan
Oleh :
MAKASSAR
2016
PERANAN GEOLOGI TATA LINGKUNGAN UNTUK DAERAH
PERTAMBANGAN
Secara geografis wilayah Indonesia yang terletak pada garis equator termasuk ke
dalam daerah beriklim tropis basah, yang umumnya memiliki temperatur hangat,
kelembaban udara tinggi, dan curah hujan tinggi. Iklim demikian menyebabkan
wilayah Indonesia memiliki tanah yang subur,cocok untuk lahan pertanian dan
memiliki hutan yang cukup lebat, tetapi kondisi curah hujan dalam iklim ini yang
cukup tinggi berpotensi besar bagi terjadinya bencana banjir. Bentuk roman muka
bumi (bentang alam) yang sesuai untuk suatu kawasan pertambangan ditentukan
kemiringan lereng, ketinggian daerah (elevasi), pola pengaliran sungai, litologi, dan
cukup jauh dari bahaya longsor, amblesan dan kerusakan lainnya. Suatu operasi
pertambangan juga perlu dilengkapi dengan unit pengelolaan sisa bahan tambang (air
asam tambang dan tailing) yang cukup berbahaya bagi lingkungan di sekitar
dengan memanfaatkan air permukaan (sungai, danau, laut) harus direncanakan sebaik
mungkin dan tidak mengganggu air permukaan yang sering dipergunakan oleh
penduduk setempat untuk mandi, mencuci, minum, dan lain sebagainya. Selain itu,
matang dan akurat. Penirisan pada tambang terbuka dapat dilakukan dengan cara
saluran air (water intersection) pada rekahan-rekahan, kontak sesar, zona RQD yang
buruk, kontak litologi dan perlapisan batuan, baik dengan pemboran horisontal
(drift).
Definisi
(batuan, sedimen, tanah dan fluida) dan unsur permukaan bumi, bentang alam
bahan bangunan, bahan bakar dan lain-lain, tetapi juga memiliki potensi bagi
terjadinya bencana seperti gempa bumi, letusan gunung api dan banjir.
karena ilmu lingkungan adalah dasar pemahaman kita mengenai bumi dan
berkelanjutan dan bukan pada beban lingkungan yang tidak bisa diterima.
suatu daerah.
polusi.
bencana alam seperti : banjir , longsor, erosi dll yang bisa mengakibatkan terhentinya
yang dapat ditimbulkan oleh pengambilan tanah penutup, batuan dan mineral-mineral
ekonomis. Sebaiknya fasilitas penunjang pertambanganditempatkan pada daerah-
daerah yang cukup jauh dari bahaya longsor, amblesan dan kerusakan lainnya. Suatu
operasi pertambangan juga perlu dilengkapi dengan unit pengelolaan sisa bahan
tambang (air asam tambang dan tailing) yang cukup berbahaya bagi lingkungan di
perhitungan yang matang dan akurat. Penirisan pada tambang terbuka dapat
(drift).
(karakteristik sosial).
Beberapa aspek dalam geologi tatalingkungan akan selalu terkait dan berhubungan
dimaksud adalah:
1. Klimatologi (iklim/cuaca).
4. Hidrogeologi.
Beberapa aspek tersebut di atas selain memiliki potensi pengembangan yang dapat
potensi bencana geologi yang harus diantisipasi oleh suatu operasi pertambangan.
BENCANA ALAM
1. Bencana alam adalah segala jenis bencana yang sumber, perilaku, dan
tsunami.
2. Bencana non alam adalah adalah bencana yang diakibatkan oleh peristiwa
atau rangkaian peristiwa non alam yang antara lain berupa gagal
konflik sosial.
Bencana alam merupakan suatu dampak yang dihasilkan dari aktifitas alamyang
berupa gempa bumi, letusan gunung api, aktifitas manusia dan lainnya.Dimana
dampak aktifitas ini dapat menimbulkan kehilangan jika, kerugian harta maupun
gunung api, tanah longsor dan banjir yang telah terjadi di wilayah Indonesia,
geologi yang selalu datang secara tiba-tiba adalah dengan menyusun Rencana
dukung alam.
- meningkatkan pemanfaatan sumber daya alam dan sumber daya buatan secara
berdaya guna, berhasil guna, dan tepat guna untuk meningkatkan harkat dan
martabat manusia;
keamanan.
eksplorasi bahan tambang dimana jenis, sebaran, kuantitas dan kualitasnya sudah
- Topografi
lereng >36 o ). Lereng yang sangat terjal dan curam akan mempersulit
teknik penambangannya, terutama untuk sistem tambang terbuka (open ~pit
mining).
- Tanah penutup
tebal (lebih dari 1 m). Mengetahui ketebalan tanah penutup ini penting
dan kondisi batuan apakah padat, berongga, keras atau bercelah. Sifat
- Hidrogeologi
tambang terletak di daerah imbuhan air tanah atau dekat dengan mata air
apakah bahan tambang tersebut terdapat pada alur sungai yang merupakan
- Kebencanaan geologi
Kajian ini untuk mengetahui apakah lokasi bahan tambang apakah
terletak pada atau di dekat daerah rawan gerakan tanah, jalur gempa bumi,
daerah bahaya gunung api, daerah rawan banjir, daerah mudah tererosi,
dan sebagainya.
Kajian ini untuk melihat apakah lokasi bahan tambang apakah terletak
langka dan khas sebagai akibat dari hasil proses geologi masa lalu dan atau
yang sedang berjalan yang tidak boleh dirusak dan atau diganggu,
berupa keunikan batuan dan fosil, keunikan bentang alam (misalnya kaldera,
kawah, gumuk vulkanik, gumuk pasir, kubah, dan bentang alam karst),
alami).
Selain itu, untuk menghindari atau menekan sekecil mungkin dampak negatif
akuifer sehingga tidak akan mengganggu kelestarian air tanah di daerah sekitarnya.
sehingga suara bising ataupun debu yang timbul akibat kegiatan penambangan
3. Lokasi penambangan tidak berdekatan dengan mata air penting sehingga tidak akan
mengganggu kualitas maupun kuantitas air dari mata air tersebut, juga untuk
4. Lokasi penambangan sedapat mungkin tidak terletak pada daerah aliran sungai
sungai yang dampaknya bisa sampai ke daerah hilir yang akhirnya dapat
menyebabkan banjir akibat pendangkalan sungai. Hal ini harus lebih diperhatikan
terutama di kota-kota besar dimana banyak sungai yang mengalir dan bermuara
nasional, dsb.).
biaya transportasi yang tinggi sehingga harga jual material tidak menjadi mahal.
misalnya jembatan dan menara listrik tegangan tinggi. Juga sedapat mungkin
letaknya tidak dekat dengan gedung sekolah sehingga tidak akan mengganggu