Anda di halaman 1dari 6

KARTIKA: JURNAL ILMIAH FARMASI, Jun 2019, 7(1), 43-48 43

p-ISSN 2354-6565 /e-ISSN 2502-3438


DOI: 10.26874/kjif.v7i1.209

Formulasi dan evaluasi transdermal patch kalium diklofenak


Nira Purnamasari1, Fikri Alatas1, Dolih Gozali2
1
Program Studi Farmasi Universitas Jenderal Achmad Yani, Jl. Ters. Jenderal Sudirman Cimahi
2
Fakultas Farmasi Universitas Padjajaran, Jl. Raya Bandung Sumedang KM 21, Jatinangor
Corresponding author e-mail: purnamasarinira@gmail.com

Abstrak

Kalium diklofenak adalah salah satu obat golongan anti-inflamasi non steroid (AINS) yang
memberikan efek samping iritasi pada saluran pencernaan. Tujuan penelitian ini adalah
melakukan formulasi dan evaluasi sediaan dengan rute alternatif lain penggunaan kalium
diklofenak melalui transdermal patch. Patch dibuat dengan metode penguapan pelarut.
Polivinil pirolidon (PVP) digunakan sebagai polimer untuk pembentukan patch transdermal
kalium diklofenak dengan dibutil ftalat (DBP) sebagai plasticizer dan mentol sebagai
peningkat penetrasi. Uji in vitro dilakukan dengan alat difusi modifikasi Franz dan
ditentukan dengan spektroskopi UV-sinar tampak. Kadar zat aktif, berat, ketebalan dan
organoleptis dari patch juga ditentukan. Hasil penelitian menunjukan bahwa rata-rata uji laju
difusi sediaan patch 1,3884 mg/cm2 dengan persen permeasi sebesar 8,9 % selama 180 menit.

Kata Kunci : Transdermal; Patch; kalium diklofenak; mentol.

Formulation and Evaluation Patch Transdermal Diclofenac Potassium

Abstract

Diclofenac potassium is one of the non-steroidal anti-inflammatory drugs (NSAIDs) that


provides irritating side effects to the digestive tract. The purpose of this study is to formulate
and evaluate preparations with alternative routes of using potassium diclofenac through the
transdermal patch. Preparation of the matrix patches used the solvent casting method.
Polyvinyl pyrrolidone (PVP) was used as a matrix for the formation of transdermal
diclofenac potassium patches, dibutyl phthalate (DBP) as the plasticizer and menthol as the
permeation enhancer. The in vitro assay was carried out in a modified Franz diffusion cell
and the rates of diffusion were determined by UV spectroscopy. The average drug content,
thickness, organoleptic, weight uniformity of the matrix patches was also determined. The
results showed that the average dosage rate of diffusion test Patch is 1,3884 mg/cm2 with
permeation percentage 8,9 % for 180 minutes.

Keywords: Transdermal; Patch; diclofenac potassium; menthol

Pendahuluan siklooksigenase 1 dan 2 (Evoy, 1999).


Siklooksigenase-2 tidak ada dalam keadaan
Salah satu obat yang sering digunakan
normal, melainkan diinduksi pada keadaan
dengan atau tanpa resep dokter adalah obat
inflamasi sehingga enzim ini meningkat
anti-inflamasi non steroid (NSAID) (Gan,
apabila ada proses inflamasi seperti artitis.
2007). Kalium diklofenak menyebabkan
iritasi salurang cerna melalui dua mekanisme Siklooksigenase-1 merupakan enzim dengan
fungsi sebagai perlindung mukosa lambung.
patofisiologi. Mekanisme pertama adalah
dengan menghambat sintesis prostaglandin Akibat dari penghambatan pada
siklooksigenase tersebut menyebabkan efek
dalam jaringan tubuh melalui penghambatan
samping pada saluran pencernaan

Purnamasari, dkk.
44 KARTIKA: JURNAL ILMIAH FARMASI, Jun 2019, 7(1), 43-48
DOI: 10.26874/kjif.v7i1.209

(dyspepsia, mual, gastritis) (kusumawati, Orientasi Polimer. Patch dibuat dengan


2001). Mekanisme kedua dikarenakan metode penguapan pelarut menggunakan
kalium diklofenak merupakan asam lemah, variasi polimer, polimer yang digunakan
pada waktu pH lambung netral akan terdifusi yaitu PVP, etil selulosa dan kombinasi PVP :
ke epitel membran sel mukosa. Pada suasana etil selulosa (3:1). Polimer dilarutkan dalam
netral, diklofenak akan mengalami reionisasi etanol 5 ml dengan menggunakan magnetik
serta memiliki bentuk lipofobik yang stirrer kecepatan lambat selama 15 menit.
terjebak dan terakumulasi dalam sel, Kemudian dibutil ftalat dimasukkan ke
sehingga menyebabkan sel terluka. Selain itu dalam basis dan dibiarkan beberapa saat, lalu
penelitian klinik terbaru menemukan bahwa kalium diklofenak dimasukkan agar
NSAID menyebabakan cedera mukosa usus tercampur secara sempurna, terakhir metil
kecil. Hal tersebut dari hasil pemeriksaan paraben dimasukkan dan diikuti mentol serta
endoskopi menujukan NSAID menginduksi sisa etanol hingga homogen yang diaduk
kerusakan mukosa termasuk erosi dan selama 15-20 menit. Hasil dari campuran
ulserasi (Matsui dkk, 2011) tersebut di tuang ke dalam cetakan dan
Untuk menghindari efek samping dibiarkan mengering pada temperatur kamar
terhadap saluran pencernaan dikarenakan selama 17 jam, sehingga terbentuk Patch.
pemberian kalium diklofenak secara oral, Patch yang kering digunting dengan
maka dibuat rute pemberian yang lain yaitu diameter 3 cm di masukkan ke dalam
rute pemberian melalui kulit. Kulit kantung plastik dan disimpan di desikator.
diperkiraan mencapai 16 persen dari total Formula tertera pada Tabel 1.
berat badan tubuh (Martini, 2006). Salah satu
bentuk sediaan melalui kulit adalah Tabel 1. Orientasi Formula
transdermal patch yang dapat berpenetrasi ke Berat
Formula
dalam kulit, untuk mendapatkan efek FA Fb Fc
PVP 2,5 - 0,625
sistemik. Patch dibuat dengan membran Etil selulose - 2,5 1,875
khusus agar obat berdifusi perlahan ke dalam Kalium 1,2 1,2 1,2
kulit (Ramawati, 2009). Oleh karena itu, diklofenak
penelitian ini bertujuan untuk memformulasi Dibutil ftalat 0,75 0,75 0,75
dan mengevaluasi secara in vitro sediaan (30% dari
polimer)
transdermal patch kalium diklofenak Mentol (10% 0,25 0,25 0,25
sehingga hasil penelitian dapat memberikan dari polimer)
informasi menyeluruh sediaan transdermal Metilparaben 0,05 0,05 0,05
patch antiinflamasi kalium diklofenak. Etanol 95% 15 ml 15 ml 15 ml

Metode Penelitian Formulasi sediaan. Patch dibuat sama


seperti metode pada orientasi polimer,
Bahan yang digunakan dalam penelitian
polimer digunakan hasil dari orientasi basis
ini adalah Kalium Diklofenak, Polivinil
dengan PVP K-30. Formula tercantum pada
Pirolidon (PVP), Etil Selulosa, dibutil ftalat,
Tabel 2.
mentol, metil paraben, etanol 95%, natrium
dihidrogen fosfat (NaH2PO4), dinatrium Tabel 2. Formulasi Sediaan Transdermal Patch
hidrogen fosfat (Na2HPO4), aquadest. Kalium diklofenak
Alat yang digunakan dalam penelitian ini Formula Berat (g)
adalah alat uji pelepasan modifikasi dari sel Kalium Diklofenak 1,2
difusi (modifikasi sel difusi Franz), PVP 2,5
timbangan analitik, spektofotometer UV- Dibutil ftalat (30% dari polimer) 0,75
Mentol (% dari polimer) 0,25
sinar tampak, jangka sorong, desikator, Metilparaben 0,05
magnetic stirrer dan alat gelas yang umum Etanol 15 ml
digunakan di laboratorium.

Purnamasari, dkk.
KARTIKA: JURNAL ILMIAH FARMASI, Jun 2019, 7(1), 43-48 45
DOI: 10.26874/kjif.v7i1.209

Evaluasi sediaan 180. Setelah itu absorbansi sampel diukur


Pengamatan organoleptis. Patch yang dengan spektrofotometri UV pada panjang
diamati secara organoleptis terdiri dari gelombang 255,8 nm dan 276,2 nm dengan
pengamatan terhadap tekstur, warna dan menggunakan blanko dapar fosfat pH 7,4.
homogenitas selama 28 hari.
Penentuan kadar kalium dikolefak Hasil dan Pembahasan
dalam sediaan dengan Spektrofotometri Patch yang dibuat dengan luas 7,065 cm2
UV dengan metode multikompenen. Patch mengadung kalium diklofenak selama 110
ditimbang dan dilarutkan dalam dapar fosfat mg. Etanol dipilih sebagai pelarut
7,4 sebanyak 250 ml kemudian diultrasonik dikarenakan dapat melarutan kalium
selama 50 menit. Hasil dari proses diklofenak dan dibutil ftalat (Sweetman dkk,
sebelumnya disaring dan dipipet sebanyak 5 2007). Dibutil ftalat digunakan sebagai
ml serta diencerkan hingga 100 ml lalu plasticizer untuk memberikan elastisitas
diultrasonik kembali selama 10 menit. Untuk pada Patch agar tidak mudah rapuh. Dibutil
menentukan kadar obat di setiap formulasi, ftalat memiliki bobot molekul yang rendah,
Patch diukur pada panjang gelombang 255,8 sehingga dapat masuk kecelah rantai polimer
nm dan 276,2 nm dengan spektrofotometri membentuk film Patch dan beriteraksi
UV melalui metode multikompenen. dengan gugus spesifik pada polimer (gungor
Absorbansi yang diperoleh dibandingkan dkk, 2012). Mentol ditambahkan sebagai
dengan kurva kalibrasi, sehingga didapatkan peningkat penetrasi yang dapat menganggu
kadar kalium diklofenak dalam sediaan struktur lemak pada startum korneoum,
transdermal. sehingga meningkatkan koefisien difusi obat
Berat dari Patch. Tiga Patch ditimbang pada kulit dan memfluidasi rantai alkil
dengan menggunakan timbangan analitik, ceramid serta meningkatkan jarak struktur
hasil pengukuran dirata-ratakan serta membran bilayer pada kulit (rajan dkk,
dihitung standar deviasinya.
2010). Metil paraben sebagai pengawet
Ketebalan dari Patch. Tiga Patch diukur membentuk sediaan yang tahan terhadap
ketebalanya dengan menggunakan jangka mikroorganisme (Rowe, 2006). Selama
sorong, hasil pengukuran dirata-ratakan dan proses pengadukan dan pembuatan Patch
dihitung standar deviasi. dengan magnetik stirrer, beaker glass yang
Uji pelepasan in vitro kalium digunakan ditutup, agar mencegah terjadinya
diklofenak dari sediaan. Uji pelepasan penguapan pelarut yang digunakan. Orientasi
kalium diklofenak menggunakan metode polimer bertujuan untuk memilih polimer
flow-through melalui modifikasi dari sel terbaik secara organoleptis. Polimer yang
difusi Franz yang terdiri dari sel difusi, digunakan adalah etil selulosa, PVP, dan
pompa peristaltik, pengaduk, gelas piala, kombinasi PVP:etil selulosa (Sheth dkk,
tangas air penampung reseptor, termometer 2011). Hasil yang diperoleh dari etil selulosa
dan selang diameter 4 mm. Sediaan (gambar 1-B) dilihat secara organoleptis
ditempatkan pada membran yang berwarna putih susu, karena etil selulosa
diimpragnasi dengan cairan spangler dan mengandung sekitar 46-48% gugus etoksil
dibiarkan terjadi proses difusi selama 3 jam yang dapat larut dalam etanol (JECFA,
dengan suhu 37 ± 1 0C menggunakan cairan 2001). Untuk menghasilkan polimer yang
reseptor sebanyak 330 ml. Cairan yang jernih sebaiknya digunakan pelarut
digunakan adalah dapar fosfat pH 7,4. campuran (80 bagian toluene dan 20 bagian
Selama proses difusi, cairan tersebut diambil etanol). Tetapi hal tersebut perlu
sebanyak 3 ml pada waktu tertentu. Setiap dipertimbangkan karena etil selulosa lebih
pengambilan dilakukan penggantian cairan larut pada pelarut yang cenderung nonpolar
dengan larutan dapar fosfat 7,4 sebanyak 3 dan konstanta dielektrik yang rendah.
ml. Pengambilan cuplikan dilakukan pada Sebagaimana yang diketahui bahwa
menit ke 5, 10, 15, 30, 45, 60, 90, 120 dan konstanta dielektrik toluene sekitar ±2

Purnamasari, dkk.
46 KARTIKA: JURNAL ILMIAH FARMASI, Jun 2019, 7(1), 43-48
DOI: 10.26874/kjif.v7i1.209

(Mardolcaf, 1992) yang berlawanan dengan (vierordt’s method). Kurva spektrum panjang
kelarutan kalium diklofenak memiliki gelombang diklofenak dan metil paraben
kecenderungan sedikit larut dalam pelarut tertera pada gambar tiga. Metil paraben
non polar. Apabila menggunakan campuran dapat mengganggu absorbansi kalium
tersebut akan membentuk film etil selulosa diklofenak karena kedua senyawa memliki
yang jernih tetapi kalium diklofenak tetap serapan dengan wilayah spektrum yang
tidak larut dalam pelarut tersebut, berdekatan yaitu kalium diklofenak pada
mengakibatkan tersuspensikan dalam film panjang gelombang maksimum 276,2 nm,
polimer yang tetap menghasilkan film dan metil paraben pada panjang gelombang
berwarna putih. Pada polimer PVP secara 255,8 nm. Pengukuran metode ini dengan
organoleptis berwarna transparan bening cara mengukur absorbansi senyawa tersebut
karena baik zat aktif dan polimer larut dalam pada masing-masing panjang gelombang
etanol. Kombinasi antara PVP:etil selulosa maksimum dan dihitung dengan persamaan
(1:3) menghasilkan patch berwarna putih dan matematis. Kelebihan dari metode tersebut
bening serta tidak rata. Kombinasi polimer adalah cepat, mudah, akurat, sampel yang
(gambar 1-C) pada penelitian Rajabalaya, tidak perlu diekstraksi, memiliki selektivitas
2008 menyatakan kombinasi tersebut yang sedang hingga tinggi, serta dapat
memiliki pelepasan yang paling baik, akan diaplikasikan pada kalium diklofenak dan
tetapi didapatkan hasil Patch yang tidak metil paraben karena kedua senyawa ini
merata akibat kombinasi polimer tidak dapat tidak bereaksi secara kimiawi (Kamal, 2011).
saling bercampur. Maka dari itu polimer Hasil evaluasi Patch tertera pada Tabel tiga.
yang dipilih adalah PVP (gambar 1-A) Pada hasil kadar tersebut diperoleh bahwa
karena merupakan polimer terbaik yang tidak ada kalium diklofenak yang hilang
memberikan warna transparan. Dibawah ini selama pembuatan.
merupakan gambar hasil orientasi polimer
yaitu (A) PVP (B) Etil selulosa (C)
Kombinasi PVP dan etil selulosa.

Gambar 1. Hasil orientasi formula

Setelah seluruh proses formulasi selesai


maka dilakukan evaluasi sediaan Patch.
Evaluasi terdiri dari organoleptis, berat, Gambar 2. Hasil organoleptis sediaan Patch
ketebalan, kadar dan uji difusi dari Patch. kalium diklofenak
Secara organoleptis Patch berwarna bening
yang dapat ditembus cahaya. Selama 28 hari Keterangan :
penyimpanan patch tidak mengalami 1. Sediaan Patch tampak depan dengan
perubahan. Gambar Patch kalium diklofenak polietilen dan plester
dapat dilihat pada gambar dua. Uji 2. Sediaan Patch tampak belakang
keseragaman kadar kalium diklofenak mengandung kalium diklofenak
bertujuan untuk memastikan dalam satu 3. Realease liner
Patch mengandung kadar zat aktif yang
sama. Uji ini dilakukan dengan
menggunakan spektrofotometer UV
multikomponen dengan persamaan simultan

Purnamasari, dkk.
KARTIKA: JURNAL ILMIAH FARMASI, Jun 2019, 7(1), 43-48 47
DOI: 10.26874/kjif.v7i1.209

Tabel 3. Hasil Evaluasi Patch Kalium


Diklofenak
Jenis Evaluasi Formula
Berat (g) 0,5040±0,0240
Ketebalan (cm) 0,077±0,002
Kadar Kalium Diklofenak (%) 97,45±1,18

Tabel 4. Hasil Pengukuran Uji Difusi Sediaan


Patch Kalium diklofenak
Waktu
mg/cm2 % mg terdifusi
(menit)
5 -0,0388±0,06 -0,2492±0,4021
Gambar 3. Kurva serapan kalium diklofenak dan 10 0,0014±0,00 0,0092±0,0360
metil paraben dalam larutan dapar 15 0,0216±0,01 0,1393±0,0562
fosfat pH 7,4 30 0,0803±0,03 0,5155±0,2031
45 0,1609±0,01 1,0331±0,1011
Evaluasi selanjutnya adalah difusi secara 60 0,2917±0,01 1,8733±0,0634
90 0,5227±0,03 3,3575±0,2248
in vitro, tujuan dilakukan uji laju difusi
120 0,8424±0,06 5,4106±0,3917
adalah untuk melihat kemampuan kalium 180 1,3884±0,12 8,9175±0,8193
diklofenak berpenetasi sehigga dapat
digunakan sebagai alternatif sistem Kesimpulan
penghantaran obat melalui kulit. Uji difusi
dilakukan selama 180 menit dengan Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa
menggunakan membran yang telah patch dengan polimer PVP yang secara fisik
diimpragmasi dengan cairan spangler. baik, homogen serta secara uji in-vitro
Membran tersebut dianalogikan sebagai mampu menghantarkan kalium diklofenak
lapisan tanduk pada kulit. Menit kelima sebesar 1,3884 mg/cm2 dengan persentase
pertama diperoleh hasil negatif karena pada 8,9% selama 180 menit ke dalam kulit,
menit tersebut belum ada kalium diklofenak sehingga dapat digunakan sebagai alternatif
yang terdifusi. Uji ini dilakukan secara untuk menghindari efek samping pada
triplo, hasil rata-rata yang diperoleh dari saluran pencernaan.
penelitian ini adalah 1,3884 mg/cm2 dengan
persen permeasi sebesar 8,9 % selama 180 Ucapan Terima Kasih
menit. Hasil pengujian evaluasi Patch dan Terimakasih Universitas Jenderal Achmad
difusi pada tabel tiga dan tabel empat. Yani dan semua pihak yang terkait dengan
penelitian ini.
1,5
Daftar Pustaka
1,2 Chien, Y, W, 1987, Transdermal Controlled
kadar mg/cm2

0,9 Systemic Medication, Vol.31, Marcel


dekker inc, New York,
0,6
Gan, Sulistia, 2007, Farmakologi dan Terapi,
0,3 Edisi V, Gaya baru, Jakarta, Hlm 230
Gungor, sevgi, Sedef Erdal dan Yıldız
0
Özsoy. 2012. Plasticizers in Transdermal
0 100 200
waktu (menit) Drug Delivery Systems. In tech.
Gambar 4. Grafik hasil pengukuran uji laju difusi JECFA (2001). Ethyl Cellulose.
sediaan Patch kalium diklofenak
Kamal, Amira dkk. 2016. A Review On Uv
Spectrophotometric Methods For

Purnamasari, dkk.
48 KARTIKA: JURNAL ILMIAH FARMASI, Jun 2019, 7(1), 43-48
DOI: 10.26874/kjif.v7i1.209

Simultaneous Multicomponent Analysis. Philips, C.M., Transdermal Delivery of


ejpmr, 3(2), 348-360 Drugs with Differing Lipophilicities
Using Azone Analogs as Dermal
Kusumawati, 2002, Penghambatan
Penetration Enhancers, J,Pharm,Sci, 1995,
Siklooksigenase-2: Obat Analgesik
Hlm 84(12), 1427-1433
Antiinflamasi Non Steroid (AINS) Masa
depan, Volume 2(1), MutiaraMedika, Rajabalaya, Rajan, Jasmina Khanam dan
Yogyakarta, Hlm 29 Arunabha Nanda, 2008, Design of a
matrix Patch formulation for long-acting
Lahora, Daleshwari, Vandana Chaudhary,
permeation of diclofenac potassium,
Saurabh Kumar Shah, Gaurav Swami
Asian Journal of Pharmaceutical Sciences
Giridhari Chaudhary, Shubhini A, Saraf
2008, 3 (1): 30-39
Giridhari, Chaudhary dan Shubhini A,
Saraf, 2011, Terpenes: Natural Skin Rajan, R., dkk. 2010. Design and in vitro
Penetration Enhancers in Transdermal evaluation of chlorpheniramine maleate
Drug Delivery System,. from different eudragit based matrix
patches: Effect of platicizer and chemical
Mardolcar UV, CA nieto de Castro, FJV
enhancers. Ars Pharm 50(4): 177-194.
Santos. 1992. Dielectric Constan
Measurement of Toluene and Benzene. Ramawati, D., Medikasi, 2009, Available at:
Elservier Science, 79; 255-264 http://www.unsoed.ac.id/newc
msfak/UserFiles/File/FKIK/medikasi.html
Martini, F.H., 2006, Fundamentals of
, (diakses pada tanggal 9 Desember 2011,
Anatomy and Physiology, 6thed, Prentice
Pukul 20,00 WIB)
Hall Inc, New Jersey, Hlm 154-163
Sheth, Nirav S. dan Rajan B Mistry, 2011,
Matsui, horofumi dkk. 2011. The
Formulation and evaluation of
pathophysiology of nonsteroidal anti
transdermal Patches and to study
inflammatory drug (NSAID)induced
permeation enhancement effect of
mucosal injuries in stomach and small. J.
eugenol, Journal of Applied
Clin. Biochem. Nutr. | March 2011 | vol.
Pharmaceutical Science 01 (03)
48 | no. 2 | 107–111
Sweetman, Sean C., 2007, Martindale: The
Mc. Evoy G.K., 1999. America Hospital
Complete Drug Reference, 35th edision,
Formulary Servise (AHFS): Drug
Pharmaceutical Press, London, Chicago.
Information, ASHP, USA, Hlm 1700

Purnamasari, dkk.

Anda mungkin juga menyukai