Anda di halaman 1dari 11

Kebijakan Etis Perusahaan

dan Penerapannya
Selvi Kurnia. R 4441190022
Syifa Dian Utami 4441190024
Anindyahita 4441190027
Siti Khodijah 4441190030
Standar Etika dalam Berhubungan dengan Pemangku Kepentingan

Hubungan perusahaan dengan lingkungan luarnya


tidak lagi dapat disederhanakan sebagai perihal
mengoptimalkan kepuasan pembeli dan keuntungan
perusahaan semata. Dengan semakin kompleksnya
kehidupan modern maka ini berimbas pula pada
perusahaan. Landasan Perusahaan dalam membina
hubungan dengan pemangku kepentingan
dilaksanakan dengan ketentuan sebagai berikut:
Standar Etika dalam Berhubungan dengan Pemangku Kepentingan

1. Hubungan dengan Insan Perusahaan


• Perilaku Insan Perusahaan adalah respon spesifik setiap Insan Perusahaan terhadap situasi
• kerja sehari‐hari di lapangan, yang mengakibatkan tercapainya visi Perusahaan dan kinerja bisnis. Dalam
rangka mewujudkan hubungan yang berkualitas, adil, serta dapat mendorong intensitas dan kualitas partisipasi
Insan Perusahaan, Perusahaan akan memperlakukan Insan Perusahaan sebagai anggota Perusahaan dengan
adil
• Menghormati hak Insan Perusahaan serta senantiasa mengikut sertakan Insan Perusahaan dalam menetapkan
kebijakan pengelolaan Karyawan secara konsisten sesuai ketentuan dan peraturan perundang‐undangan yang
berlaku.
• Mensosialisasikan seluruh peraturan, khususnya peraturan baru, kepada seluruh Insan Perusahaan.
• Menerapkan sistem rekrutmen, seleksi, promosi, dan pengembangan karir secara adi

2. Hubungan dengan Pemangku Kepentingan (stake holder)


yang disebut dengan berinteraksi dengan para pemangku kepentingannya (stake holder). Dengan demikian,
maka pemangku kepentingan (stake holder) adalah seluruh orang dan kelompok yang dipengaruhi oleh atau
yang dapat dipengaruhi oleh keputusan, kebijakan dan operasi suatu perusahaan
Standar Etika dalam Berhubungan dengan Pemangku Kepentingan

Stake Holder internal Stake Holder Eksternal


- pemegang saham - Konsumen
- karyawan - Pemasok
- Pesaing
- Investor pemerintah
- Masyarakat Lingkungan Sekitar
- media massa
- Mitra Usaha
Kebijakan undang-undang dalam standar etika

Peraturan merupakan produk hukum yang wajib ditaati dan menjadi pedoman bagi setiap
masyarakat. Oleh karena itu, kepatuhan terhadap hukum merupakan standar dari etika yang
harus dijalankan. Memahami hukum dan peraturan yang berlaku pada setiap aktivitas harus
dihayati dalam setiap kegiatan bisnis perusahaan. Mematuhi hukum dan peraturan
merupakan elemen utama yang esensial dan harus dijaga dalam setiap tindakan yang
dilakukan oleh setiap insan perusahaan. Ketentuan selanjutnya dapat mengacu pada
peraturan perusahaan yang berlaku.
Pemberian Dan Penerimaan
Hadiah/Gratifikasi, Suap Dan Lainnya
Pemberian dan/atau penerimaan hadiah, cinderamata maupun jamuan bisnis
dilakukan dalam rangka interaksi sosial dan pembinaan hubungan yang baik
antar perusahaan dan mitra secara sehat dan wajar serta dapat
dipertanggungjawabkan tanpa menimbulkan benturan kepentingan yang
dapat mempengaruhi pengambilan keputusan dalam menjalankan usaha
Perusahaan.Perusahaan melarang tindakan‐tindakan sebagai berikut:
- Gratifikasi
- SuapPembayaran
- Tidak Wajar
Lima Unsur dalam Regulasi Etika Bisnis yang Wajib
Dipatuhi sebagai berikut

1. Hukum Merek
Merek merupakan suatu hak eksklusif yang diberikan negara kepada para pemilik produk yang mereknya terdaftar pada daftar

umum dalam jangka waktu tertentu.


2. Perlindungan Konsumen
Di dalam undang-undang yang mengatur tentang regulasi perlindungan bisnis, tepatnya pada UU No. 8 tahun 1999 berisi tentang
segala upaya yang menjamin adanya kepastian hukum dalam rangka memberikan perlindungan konsumen yang merupakan hak
dari para konsumen
3. Adanya Larangan Praktek Monopoli
Dalam regulasi bisnis, praktek monopoli dianggap melanggar aturan dan etika dalam berbisnis sesuai yang diatur dalam UU nomor
5 tahun 1999 mengenai larangan praktek monopoli serta persaingan usaha yang tidak sehat.
Lima Unsur dalam Regulasi Etika Bisnis yang Wajib
Dipatuhi sebagai berikut
4. Hukum Dagang
Hukum dagang merupakan suatu hukum yang mengatur segala tingkah laku masyarakat yang ikut serta
dalam melakukan usaha perdagangan untuk mendapatkan keuntungan, atau bisa juga disebut sebagai
hukum yang mengatur hubungan secara hukum antara masyarakat dengan badan-badan hukum satu sama
lain di dalam suatu lapangan perdagangan. Ada 2 sistem hukum dagang yang ada, yaitu sistem tertulis dan
sistem tidak tertulis mengenai aturan perdagangan.
5. Kewajiban Para Pengusaha
Berdasarkan pasal 6 KUHD, setiap orang yang sedang menjalankan bisnis atau perusahaan untuk
membuat pembukuan atau semacam catatan mengenai kekayaan dan segala sesuatu yang berhubungan
dengan perusahaan sehingga hak dan kewajiban segala pihak terkait dapat diketahui.
Contoh Kasus yang Terjadi pada Kebijakan Etis
Perusahaan

Ketidaksesuaian Upah Kasus Pelanggaran Etika


01 Tenaga Kerja 02 Bisnis Pada PT PLN
KESIMPULAN
Etika bisnis adalah harga mati yang tidak dapat ditoleransi lagi. Etika bisnis
memberikan penjelasan tentang standar-standar nilai yang menjadi pedoman
atau acuan manajer dan segenap karyawan dalam pengambilan keputusan dan
mengoperasikan bisnis yang etik. Apalagi luasnya informasi saat ini, baik-
buruknya sebuah dunia usaha dapat tersebar dengan cepat dan luas. Etika
bisnis juga sebagai tameng untuk pemangku kepentingan, etika bisnis juga
memiliki fungsi yang mampu menyinergikan antar pemangku kepentingan
dalam bisnis. Penerapan etika dalam kegiatan bisnis akan membawa dampak
yang positif bagi kelangsungan suatu bisnis. Sedangkan, etika bisnis yang tidak
terlaksana atau tidak diterapkan dengan baik dalam menjalankan bisnis bisa
membuat seorang pengusaha atau pebisnis atau pelaksana badan usaha /
perusahaan tersangkut dengan masalah hukum yang berlaku sehingga
berurusan dengan pihak penegak hukum seperti kepolisian, kejaksaan,
pengadilan, bahkan KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi).
Terima Kasih

CREDITS: This presentation template was


created by Slidesgo, including icons by
Flaticon and infographics & images by
Freepik.

Anda mungkin juga menyukai