Anda di halaman 1dari 2

Nama : Ayu Sumarsih

Npm : 201962201042
Matakul : Etika Bisnis dan Profesi

1. Apakah pelaku bisnis yang ada disekitar kita menggunakan etika didalam menjalankan bisnisnya?
Jawab :
Menurut saya ad beberapa para pelaku bisnis yg taat mengikuti etika dalam berbisnis seperti di
sekitaran kota merauke contohnya TOKO SUMBER MAS, ERA ELETRONIK, DAN SPORT CITY
Memiliki satu pemilik usaha yg sama dan juga memiliki legalitas mendirikan usaha sesuai dengn
kebijakn yg di buat oleh PEMDA dan memberikan gaji sesuai dengan UMR yg sudah tetapkan, Namun
ada juga beberapa usaha bisnis yang tdk sesuai dengan ETIKA BISNIS yang ada seperti kedai" kopi
pinggir jln di bandara, yg di buka di trotoar jln hal in sangat tdk sesuai dengan etika bisnis yg ada.
2. jika tidak, bagaimanakah bentuk pelanggarannya?
Jawab :
Dan berikut jika para pembisnis tidak mengikuti etika bisnis yg sudah di tetapakan dengan baik dan
benar maka akan di kenakan sanksi berupa
Pasal 8 Ayat 1 “Pelaku usaha dilarang memproduksi dan/atau memperdagangkan barang dan/atau jasa
yang tidak memenuhi atau tidak sesuai dengan standar yang dipersyaratkan dan ketentuan peraturan
perundang-undangan”.Ayat 4 : “Pelaku usaha yang melakukan pelanggaran pada ayat (1) dan ayat (2)
dilarang memperdagangkan barang dan/atau jasa tersebut serta wajib menariknya dari peredaran”
3. Apakah faktor penyebabnya? Bagimana cara mengatasinya?
Jawab :
beberapa faktor penyebab atau alasan mengapa pelaku bisnis melakukan tindak pelanggaran dari etika
bisnis yang seharusnya dijaga.
 Banyaknya kompetitor baru dengan produk mereka yang lebih menarik
 Kurangnya kesadaran moral utilarian (moral yang berkaitan dengan memaksimumkan hal
terbaik bagi orang sebanyak mungkin)
 Menurunnya formalism etis (moral yang berfokus pada maksud yang berkaitan dengan
perilaku dan hak tertentu
 Pandangan yang salah dalam menjalankan bisnis (tujuan utama bisnis adalah mencari
keuntungan semata, bukan kegiatan social)
 Kurangnya pemahaman tentang prinsip etika bisnis
 Rendahnya tingkat pendidikan, pengetahuan serta informasi mengenai bahan, material
berbahaya
 Rendahnya tanggung jawab social atau CSR (Corporate Social Responsibility)
 Undang – undang atau peraturan yang mengatur perdagangan, bisnis dan ekonomi masih
kurang
 Lemahnya kedudukan lembaga yang melindungi hak – hak konsumen
Berikut beberapa cara untuk mengatasi pelanggaran etika bisnis :
 Etika bisnis tidak akan dilanggar jika ada aturan dan sanksi. Kalau semua tingkah laku salah
dibiarkan, lama kelamaan akan menjadi kebiasaan. Repotnya, norma yang salah ini akan
menjadi budaya.
 Menyadarkan masyarakat, khususnya konsumen, buruh, atau karyawan dan masyarakatluas
pemilik aset umum semacam lingkungan hidup, akan hak dan kepentingan mereka yang tidak
boleh dilanggar oleh praktik bisnis siapapun juga..
 Etika bisnis juga berbicara mengenai sistem ekonomi yang sangat menentukan etis tidaknya
suatu praktek bisnis.
 Diberikan penyuluhan oleh pemerintah kepada para pengusaha.
 Sosialisasi kepada para konsumen tentang bahaya produk (khususnya makanan)
 Adanya kontrol dari instansi pemerintah maupun YLKI (Yayasan Lembaga Konsumen
Indonesia)

4. Bagaimana etika bisnis jika ada produk yang baru dikeluarkan mirip baik secara logo maupun
bentuknya sama?
Jawab :
Menurut saya dalam etika bisnis bentuk logo sudah diatur dalam hukum yang dimana setiap pengusaha
atau perusahaan yang sudah memiliki logo resmi dan memiliki sertifikat tidak boleh diduplikat atau ditiru
demi kepentingan pribadi. Contoh : label logo perusahaan apple sudah terkenal dimana-mana bahkan
brend dan barang-barang yang dibuat dari perusahaan apple terkenal baik namun jika ada kedapatan
para pembisnislain yang menggunakan logo tersebut demi kepentingan profitabilitas bisnis maka akan
diberikan sanksi sesuai dengan hukum atau aturan yang sudah dibuat.

5. Bagaimana perbedaan etika bisnis antara perusahaan bisnis dengan perusahaan milik negara
(BUMN)?
Jawab :
Perbedaan perusahaan PT dan BUMN menurut pasal 1 angka 8 UUPT 2007, Perseroan publik adalah
perseroan yang telah memenuhi kriteria jumah pemegang saham dan modal disetor sesuai dengan
ketentuan peraturan.
BUMN sumber pengaturan BUMN : - UU No 9 tahun 1969 tentang peraturan pemerintah pengganti UU
no 1 tahun1969 tentang bentuk-bentuk usaha negara. Tujuan terbentuknya BUMN menyediakan
barang dan jasa yang bermutu tinggi. – melaksanakan pelayanan kepentingan masyarakat. –
menyelenggarakan fungsi kemanfaatan umum. Contoh: BUMN perseroan : PT. PLN Persero, PT
Garuda Indonesia, PT Bank Mandiri.

Anda mungkin juga menyukai