Kak Ispa 2020
Kak Ispa 2020
A. PENDAHULUAN
Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) merupakan penyakit yang sering terjadi pada anak.
Insiden menurut kelompok umur Balita diperkirakan 0,29 episode per anak/tahun di negara
berkembang dan 0,05 episode per anak/tahun di negara maju. Ini menunjukkan bahwa terdapat
156 juta episode baru di dunia per tahun dimana 151 juta episode (96,7%) terjadi di Negara
berkembang. Kasus terbanyak terjadi di India (43 juta), China (21 juta) dan Pakistan (10 juta) dan
Bangladesh, Indonesia, Nigeria masing-masing 6 juta episode. Dari semua kasus yang terjadi di
masyarakat, 7-13% kasus berat dan memerlukan perawatan rumah sakit. Episode batuk-pilek
pada Balita di Indonesia diperkirakan 2-3 kali per tahun (Rudan et al Bulletin WHO 2008). ISPA
merupakan salah satu penyebab utama kunjungan pasien di Puskesmas (40%-60%) dan rumah
sakit (15%-30%). (Kemkes RI, Pedoman Pengendalian ISPA)
ISPA sering disalah-artikan sebagai infeksi saluran pernapasan atas. Yang benar, ISPA
merupakan singkatan dari Infeksi Saluran Pernafasan Akut, yang meliputi saluran pernapasan
bagian atas dan saluran pernapasan bagian bawah. Penyakit infeksi akut yang menyerang salah
satu atau lebih bagian dari saluran napas mulai dari hidung (saluran bagian atas) hingga jaringan
di dalam paru-paru (saluran bagian bawah).
B. LATAR BELAKANG
Program pengendalian ISPA secara khusus telah dimulai sejak tahun 1984, dengan tujuan
berupaya untuk menurunkan angka kesakitan dan kematian khususnya pada bayi dan anak
balitayang disebabkan oleh ISPA , namun kelihatannya angka kesakitan dan kematian tersebut
masih tetap tinggi
Salah satu permasalahan yang dihadapi dalam menentukan penyakit ISPA di Indonesia
adalah masih terbatasnya data yang dapat dipercaya dan mutakhir. Hal ini disebabkan penyakit
ISPA merupakan kelompok penyakit yang dapat menginfeksi pada berbagai lapisan masyarakat
dan di berbagai daerah dengan letak geografis yang berbeda dan berpotensi m,enjadi daerah
endemic dari beberapa penyakit infeksi yang setiap saat dapat menjadi ancaman bagi kesehatan
masyarakat.
C. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Untuk meningkatkan penemuan kasus pneumonia pada balita dan menurunkan angka
kematian balita karena pneumonia.
2. Tujuan Khusus
1. tercapainya Penurunan Angka Kesakitan ISPA
2. Terlaksananya Tatalaksana ISPA sesuai Standar
3. Terlaksananya surveilans kesakitan dan kematian ISPA Balita serta faktor resikonya.
F. SASARAN
Penderita ISPA yang ditemukan diwilayah kerja Puskesmas Pamarayan