Anda di halaman 1dari 15

a.

Jurnal Komunikasi Interpersonal

Nama/NIM Khairul Umam Prayogi/0801183485


Tanggal 26 Maret 2020
Topik Jurnal komunikasi Interpersonal

Penulis Eva Patriana


Tahun 2014
Komunikasi interpersonal yang berlangsung antara pembimbing
Judul kemasyarakatan dan keluarga anak pelaku pidana di bapas
surakarta
Jurnal Jurnal of rural development
Vol. & Halaman Vol. 5 No. 2 & 203-214

Manusia telah berkomunikasi selama puluhan ribu tahun.


Sebagian besar waktu jaga manusia digunakan untuk
berkomunikasi. Meskipun demikian, ketika manusia dilahirkan
tidak dengan sendirinya dibekali dengan kemampuan untuk
berkomunikasi efektif. Kemampuan seperti itu bukan bawaan
melainkan dipelajari. Seperti dikatakan Miller dan rekan-
Landasan Teori
rekannya, sedikit saja kita diajari oleh budaya kita bagaimana
membina hubungan dengan sesama manusia sehingga kita dapat
mewujudkan potensinya secara penuh. Seperti dikatakan Tubs
dan Moss komunikasi masih penting untuk dipelajari karena
“Kuantitas tidak menjamin kualitas” (Tubbs & Moss, 1996:9).

Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif deskriptif dengan


obyek penelitiannya adalah Balai Pemasyarakatan (BAPAS)
Surakarta Jalan RM. Said No. 259 . Data sekunder diperoleh
Metode
melalui loteratur, jurbal dan datadata yang mendukung data primer.
Subyek
Pengumpulan data melalui wawancara dengan Kepela Pimpinan
BAPAS Surakarta, Kepala Sub Seksi Bimbingan Klien Anak, 5
orang petugas PK dan 5 keluarga anak pelaku pidana.
Manipulasi/rekayasa Dalam jurnaal ini peneliti menjelaskan bagaimana Komunikasi
Interpersonal yang Berlangsung antara PK dan Keluarga Klien,
Faktor-Faktor Pendukung Terjalinnya Komunikasi Interpersonal,
Hambatan dan Pemacahan yang Ditemui Dalam Proses Penggalian
Informasi, Respon Keluarga Anak Pelaku Pidana terhadap
Komunikasi Interpersonal Dalam Proses Penggalian Informasi.

Pengumpulan data melalui wawancara dengan Kepela Pimpinan


BAPAS Surakarta, Kepala Sub Seksi Bimbingan Klien Anak, 5
orang petugas PK dan 5 keluarga anak pelaku pidana. Observasi
peneliti lakukan dengan mengamati secara langsung bagaimana
komunikasi yang terjalin dalam kegiatan pemeriksaan (home visit)
Instrumen yang dilakukanoleh PK BAPAS Surakarta. Metode pengambilan
sampel dalam penelitian ini adalah metode purposive sampling.
Analisa data menggunakan model analisis interaktif yang terdiri
dari tiga komponen analisis yaitu reduksi data, sajian data dan
penarikan kesimpulan. Validitas data menggunakan triangulasi
sumber data.
Hasil Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan terhadap
komunikasi interpersonal yang terjalin anatara PK dan
keluarga anak pelaku pidana diperoleh kesimpulan sebagai
berikut:
a) Komunikasi interpersonal dalam proses penggalian
informasi yang terjalin antara PK BAPAS Surakarta
dan keluarga anak pelaku pidana berjalan dengan
memperhatikan unsur-unsur sebuah komunikasi
interpersonal yang efektif yaitu kepercayaan, sikap
mendukung, sikap terbuka dan empati.
b) Faktor-faktor pendukung komunikasi interpersonal
terdiri dari faktor internal dan faktor eksternal. Faktor
internal berasal dari dari dalam diri PK sendiri yang
berupa kemampuan komunikasi, sikap dan penampilan.
Sedangkan faktor eksternal adalah hal-hal yang ada
diluar PK berupa dukungan dari keluarga, lingkungan,
Lembaga Bantuan Hukum (LBH) dan pemerintah
setempat.
c) Hambatan yang ditemui dalam proses penggalian
informasi antara PK dan keluarga anak pelaku pidana
terdiri dari kepedulian orang tua, bahasa, pengetahuan
dan pendidikan keluarga anak pelaku pidana, perspektif
keluarga anak pelaku pdana, pihak luar dan faktor
kedekatan antara PK dengan keluarga anak pelaku
pidana.
 Kekuatan pada penelitian ini peneliti menjelaskan secara
rinci bagaimana proses proses komunikasi yang dilakukan
secara interpersonal dengan subyek subyek penelitian.
Kekuatan dan
 Kelemahan pada penelitian ini adalah peneliti tidak
Kelemahan
menjelaskan secara rinci instrument yang digunakan dalam
penelitian sehingga hasil penelitian yang dihasilkan kurang
akurat.

b. Jurnal Komunikasi Intrapersonal

Nama/NIM Khairul Umam Prayogi/0801183485


Tanggal 26 Maret 2020
Topik Jurnal Komunikasi Intrapersonal

Penulis Dang syaras, Yasir, Weddly Wirman


Tahun 2019
Komunikasi Intrapersonal Pasien Hypnobirthing di Rumah Sakit
Judul
Bersalin Annisa Pekanbaru
Jurnal Jurnal riset komunikasi
Vol. & Halaman Volume 2 nomor 1 & 13-20

Landasan Teori Kehamilan normal pada umumnya berlangsung selama 9 bulan


atau lebih. Bagi seorang ibu yang sedang hamil atau mengandung
sudah tentu akan mengalami perubahan didalam badannya.
Kebanyakan wanita yang sudah siap hamil tidak menjadi masalah
terhadap perubahan yang akan dialaminya, akan tetapi bagi wanita
yang belum siap untuk hamil kemudian tiba-tiba menjadi hamil
maka sering menimbulkan perasaan-perasaan yang
menekan jiwanya terutama karena perubahan badan atau fisiknya
(Amin, 2007:51). Permasalahan yang sering terjadi pada ibu hamil
yang akan menghadapi proses persalinan yang disebabkan oleh
faktor pikiran seperti menganggap bahwa melahirkan hal
menyakitkan sehingga muncul perasaan takut, cemas, sakit, trauma
bahkan bisa mengalami stress. Cerita-cerita dari obrolan dengan
teman, sinetron atau film yang menyebutkan bahwa melahirkan itu
sakit dapat mempengaruhi wanita hamil seolah melahirkan itu rasa
sakitnya begitu dahsyat. Sugesti seperti ini diyakini juga bisa
menimbulkan rasa sakit (Eiroul, 2017:205). Ketika rasa takut
cemas dan sakit tubuh secara otomatis akan mengeluarkan
hormon stress yaitu katekolamin dan adrenalin sehingga akibatnya
secara fisiologis dapat menyebabkan kontraksi rahim terasa
semakin nyeri dan sakit. Rasa nyeri persalinan membuat ibu hamil
memiliki sugesti negatif yang mempengaruhi alam bawah sadar.
Sebaiknya ibu hamil menghadapi persalinan dengan tenang, ikhlas,
dan pasrah. Secara alami tubuh akan mengeluarkan zat atau
hormon endorphin. Efek endorfin ini 200 kali lebih kuat daripada
morfin. Oleh karena itu, seorang ibu hamil harus menyatukan
pikiran, tubuh dan jiwa (mind, body soul) selama kehamilan dan
persalinannya sehingga memiliki
sugesti positif yang akan membawa dampak baik pada kondisi
kesehatan ibu dan bayi (Kuswandi, 2014:59-60).Berbagai cara
yang dapat ibu hamil lakukan untuk mengurangi, menghilangkan
membantu permasalahan selama kehamilan serta persiapan
persalinan agar tidak takut melahirkan yaitu hypnobirthing.
Hypnobirthing ialah metode terapi dalam rangka persiapan menuju
persalinan dan sesudahnya. Secara bahasa, sebutan hypnobirthing
memiliki arti, hypnos (tidur/pikiran tenang) dan birthing (proses
kehamilan sampai melahirkan), yang artinya upaya alami
menanamkan ketenangan pikiran ke bawah sadar untuk menikmati
proses persalinan (Eiroul, 2017:204).
Penelitian ini merupakan jenis penelitian kualitatif menggunakan
pendekatan fenomenologi. Subjek dalam penelitian ini terdiri dari 8
orang informan merupakan pasien di Rumah Sakit Bersalin Annisa
Pekanbaru yang menggunakan hypnobirthing selama kehamilan
dan saat persalinan. Dalam menentukan informan menggunakan
teknik purposive. Purposive adalah menentukan kelompok peserta
yang menjadi informan sesuai dengan kriteria terpilih yang relavan
dengan masalah penelitian tertentu (Bungin, 2007:108). Adapun
kriteria informan dalam penelitian ini yaitu informan yang
menggunakan hypnobirthing selama kehamilan dan menerapkan
hypnobirthing saat persalinan, usia informan antara 25-30 tahun,
Metode kehamilan dan kelahiran anak pertama, kedua dan ketiga,
Subyek melahirkan secara normal dan operasi caesar. Persalinan secara
caesar disebabkan adanya indikasi medis saat akan persalilan yang
membuat informan tidak bisa melahirkan secara normal. Objek
penelitian dalam penelitian ini adalah komunikasi intrapersonal
pasien hypnobirthing di Rumah Sakit Bersalin Annisa Pekanbaru.
Metode Pengumpulan data yang digunakan pada penelitian ini
adalah wawancara mendalam, observasi, dan dokumentasi. Teknik
analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
menggunakan model analisis interaktif Miles and Huberman.
Penelitian ini dilakukan di tahun 2018 dan Lokasi penelitian
dilakukan di Rumah Sakit Bersalin Annisa Pekanbaru Jl.
Garuda/Taskurun No 66, Tangkerang, Pekanbaru,Riau.
Manipulasi/rekayasa Komunikasi intrapersonal pasien hypnobirthing di Rumah Sakit
Bersalin Annisa Pekanbaru dalam proses komunikasi
intrapersonalia menjadi komunikator sekaligus komunikan, untuk
melakukan pemprosesan informasi yang mengandung pesan-pesan
kesehatan atau sugesti positif diterima indera pendengaran melalui
audio hingga menjadi sebuah pesan yang mudah dipahami,
membuat pasien hypnobirthing memberi makna tersendiri dari
pesan yang disampaikan. Maka terbentuklah sebuah persepsi
terhadap hypnobirthing, persepsi terbentuk dari faktor-faktor yang
mempengaruhi persepsi, apa yang sudah dipersepsikan lalu
menjadi sebuah ingatan disimpan dalam pikiran bawah sadar, di
telaah dalam proses berpikir yang dikontrol oleh interaksi antar
organ tubuh. Secara otomatis tubuh akan bekerja sesuai dengan apa
yang dipikirkan, maka disini terjadilah proses biologis atau biologi
komunikasi antara pikiran, jiwa dan tubuh yang hanya dirasakan
oleh diri sendiri.
kriteria informan dalam penelitian ini yaitu informan yang
menggunakan hypnobirthing selama kehamilan dan menerapkan
Instrumen hypnobirthing saat persalinan, usia informan antara 25-30 tahun,
kehamilan dan kelahiran anak pertama, kedua dan ketiga,
melahirkan secara normal dan operasi caesar.
Komunikasi intrapersonal pasien hypnobirthing di Rumah Sakit
Bersalin Annisa Pekanbaru dimulai persepsi terhadap
hypnobirthing, persepsi terbentuk dari faktor-faktor yang
mempengaruhi persepsi. Persepsi pasien hypnobirthing secara
keseluruhan hypnobirthing membantu mengatasi depresi selama
kehamilan, meningkatkan kepercayaan diri akan kemampuan diri
sendiri melewati proses kehamilan dan persalinan. Membuat
perasaan menjadi rileks, tenang dan nyaman, membuat ibu selalu
Hasil
berpikiran positif dalam menjalani kehamilan dan menghadapi
persalinan dengan spirit, semangat, tenang dan bahagia menyambut
kehadiran seorang anak. Kemampuan pasien hypnobirthing sangat
baik. dalam memahami hypnobirthing untuk disimpan dalam
ingatan dan ditelaah dalam proses berpikir yang dikontrol oleh
interaksi antar organ tubuh. Tubuh bekerja sesuai dengan yang
dipikirkan maka terjadi biologi komunikasi antara pikiran, jiwa dan
tubuh menghasilkan perubahan selama kehamilan dan persalinan.
 Kekuatan penelitian pada jurnal ini adalah menggunakan
bagan sebagai penjelasan dari isi jurnal tersebut sehingga
mudah dipahami dan dibaca oleh orang-orang.
Kekuatan dan
 Kelemahan penelitian pada jurnal ini adalah bahasa yang
Kelemahan
digunakan dalam penulisan jurnal ini banyak menggunakan
bahasa bahasa medis sehingga susah dipahami oleh orang
awam.

c. Jurnal Komunikasi Kelompok

Nama/NIM Khairul Umam Prayogi/0801183485


Tanggal 26 Maret 2020
Topik Jurnal Komunikasi Kelompok

Penulis M. Arifuddin
Tahun 2016
Komunikasi kelompok pada 234 solidarity community Pekanbaru
Judul
dalam membangun kohesivitas
Jurnal JOM FISIP
Vol. & Halaman Volume 3 Nomor 2 & 1-14

Landasan Teori Johnson & Johnson (2012, 133) menjelaskan bahwa untuk
memahami komunikasi kelompok, harus dibahas dua faktor:
pola komunikasi dan faktor-faktor yang mempengaruhi
keefektifan komunikasi. Komunikasi kelompok dapat lebih baik
dipahami sebagai suatu pola interaksi antar anggota daripada
sebagai suatu rangkaian keterampilan khusus. Ada tiga
pendekatan untuk menguji pola komunikasi: analisis interaksi,
hirarki komunikasi satu arah dengan komunikasi dua arah, dan
jaringan komunikasi.Pengaruh keefektifan komunikasi termasuk
perbandingan konteks kerja sama dengan persaingan, norma-
norma kelompok, tantangan fisik, susunan tempat duduk, dan
humor.Pola menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia dapat di
artikan sebagai bentuk (Struktur) yang tetap. Djamarah (2004:1)
menyatakan bahwa pola komunikasi dapat dipahami sebagai
pola hubungan antara dua orang atau lebih dalam pengiriman
dan penerimaan pesan dengan cara yang tepat sehingga pesan
yang dimaksud dapat dipahami. Menurut Tubbs dan Moss dalam
Mulyana (2006: 26) mengatakan bahwa pola komunikasi dapat
diciptakan oleh hubungan komplementaris atau simetri. Dalam
hubungan komplementer, satu bentuk perilaku akan diikuti oleh
lawannya. Contohnya perilaku dominan dari satu partisipan
mendatangkan perilaku tunduk dan lainnya.Dalam simetri,
tingkatan sejauh mana orang berinteraksi atas dasar kesamaan.
Dominasi bertemu dengan dominasi, atau kepatuhan dengan
kepatuhan.Disini mulai dilibatkan bagaimana proses interaksi
menciptakan struktur sistem. Bagaimana orang merespon satu
sama lain menentukan jenis hubungan yang mereka miliki.

Metode Metode yang digunakan dalam penelitian ini ialah


Subyek metode kualitatif, dengan penyajian analisis secara
deskriptif,dimana penelitian menghasilkan penemuan–
penemuan yang tidak dapat dicapai denganmenggunakan
prosedur–prosedur statistikatau dari cara–cara lain
dari kuantifikasi (pengukuhan).Penelitian kualitatif dapat
menunjukkan pada penelitian tentang kehidupan masyarakat,
sejarah, tingkah laku, atau hubungan kekerabatan. (Jaenal, 2006:
30). Analisis deskriptif memberikan gambaran atau uraian atas
suatu keadaan sejernih mungkin tanpa adanya perlakuan
terhadap obyek yang diteliti. Metode ini memberikan gambaran
tentang suatu fenomena tertentu secara terperinci, yang pada
akhirnya akan diperoleh pemahaman yang lebih jelas tentang
fenomena yang sedang diteliti. Jenis penelitian deskriptif bertitik
berat pada observasi dan suasana alamiah (naturalistis
setting).Penulis bertindak sebagai pengamat.Suasana alamiah
artinya penulis terjun ke lapangan dan terlibat secara langsung
dengan informan. (Rakhmat, 2004 : 25). Metode ini merupakan
suatu metode yang berupaya memberikan gambaran secara
sistematis, faktual dan akurat tentang fakta-fakta dan sifat-sifat
populasi atau obyek tertentu.

Dalam jurnaal ini peneliti menjelaskan Kohesivitas ditunjukkan


dalam bentuk keramahtamahan antar anggota suatu kelompok,
mereka biasanya senang untuk bersama-sama. Masing-masing
anggota merasa bebas untuk mengemukakan saran dan
pendapatnya. Anggota kelompok biasanya juga antusias
Manipulasi/rekayasa
terhadap apa yang ia kerjakan dan mau mengorbankan
kepentingan pribadi demi kepentingan kelompoknya. Merasa
rela menerima tanggung jawab atas aktivitas yang dilakukan
untuk memenuhi kewajibannya. Semua itu menunjukkan adanya
kesatuan, keeratan, dan saling menarik dari anggota kelompok.
Penulis bertindak sebagai pengamat.Suasana alamiah artinya
penulis terjun ke lapangan dan terlibat secara langsung dengan
informan. (Rakhmat, 2004 : 25). Metode ini merupakan suatu
metode yang berupaya memberikan gambaran secara sistematis,
Instrumen
faktual dan akurat tentang fakta-fakta dan sifat-sifat populasi
atau obyek tertentu.

Hasil Hasil penelitian ini menunujukkan bahwa komunitas


234 SC Pekanbaru melakukan komunikasi tatap muka dan
komunikasi virtual yang dimana komunikasi dan interkasi
yang terjadi bisa dengan siapa saja, kapan saja dan dimana
saja, komunikasi bersifat dua arah, dan jaringan komunikasi
yang terbentuk berupa skema semua saluran. Dalam
berinteraksi komunitas ini menggunakan simbol-simbol
berupa bahasa sehari-hari yang umum di masyarakat.
Kerjasama dalam komunitas lebih mendominasi dari pada
persaingan, komunitas ini memiliki kode etik tertulis yang
dijadikan norma dan aturan, komunitas ini selalu memilih dan
menciptakan suasana yang pas dalam melaksanakan kegiatan
agar tercipta rasa nyaman dan kondusif, tidak ada aturan
dalam pemilihan posisi tempat duduk, candaan atau humor
diperbolehkan untuk digunakan agar suasana menjadi akrab
dan tidak kaku. Dari pola komunikasi dan faktor-faktor yang
mempengaruhi keefektifan komunikasi ini membentuk
kohesivitas yang membuat komunitas 234 SC Pekanbaru
menjadi solid dan mempertahankan satu sama lain.
 Kekuatan pada penelitian ini peneliti menggunakan bahasa
yang sederhana sehingga mampu dimengerti oleh pembaca
baik dari kalangan muda maupun kalangan dewasa.
Kekuatan dan
 Kelemahan pada penelitian ini adalah peneliti tidak
Kelemahan
menjelaskan secara rinci instrument yang digunakan dalam
penelitian sehingga hasil penelitian yang dihasilkan kurang
akurat.

d. Jurnal Komunikasi Organisasi

Nama/NIM Khairul Umam Prayogi/0801183485


Tanggal 26 Maret 2020
Topik Jurnal komunikasi Organisasi

Penulis Evi Zahara


Tahun 2018
Judul Peranan komunikasi organisasi bagi pimpinan organisasi
Jurnal Jurnal Warta
Vol. & Halaman Vol. 56
Ahli komunikasi mengatakan bahwa “communication is the
process of sending and reciving symbols with attach meaning”.
Artinya bahwa komunikasi sebagian kegiatan penyampaian
informasi dan pengertian dengan menggunakan tanda-tanda yang
sama. Communication is the evoking of a shered or common
meaning in another person. (Nelson & Quick, 2006 : 250).
Komunikasi adalah untuk membangkitkan pengertian bersama
kepada orang lain. Demikian juga Jennifer M. George (2006 : 437)
mendefinisikan bahwa komunikasi adalah membagi informasi
antara dua orang atau lebih atau kelompok untuk mencapai
pemahaman bersama, (Comunication the shering of information
Landasan Teori
between two or more individuals or group to reach a common
understanding). Bermkomunikasi merupakan suatu kebutuhan
hidup manusia. Dengan berkomunikasi manusia akan dapat
berhubungan antara satu dengan yang lain, sehingga kehidupan
manusia akan bermakna. Disisi lain ada sejumlah kebutuhan dalam
diri manusia itu hanya dapat dipenuhi melalau komunikasi dengan
sesama. Makin banyak manusia itu melakukan aktivitas
komunikasi antara satu dengan yang lainnya, akan semakin banyak
informasi yang didapatnya dan semakin besar peluang keberhasilan
seseorang itu dalam kehidupannya.

Penelitian ini menggunakan metode tinjauan literatur (library


Metode research). Kutipan-kutipan dalam tulisan ini didasarkan pada
Subyek pendapat-pendapat ahli dan hasil-hasil penelitian terdahulu tentang
komunikasi organisasi.
Manipulasi/rekayasa Dalam jurnal ini peneliti menjelaskan bahwa dalam berkomunikasi
sering kali dijumpai banyak perbedaan. Perbedaan gaya
berkomunikasi seringkali menjadi suatu permasalahan.
Perdebadaan tersebut seringkali memicu fenomena etnosentrisme.
Sehingga tak heran seringkali konflik diantara suku dibangsa ini
disebabkan adanya salah menginterpretasikan perkataan ataupun
maksud dari ucapan seseorang atau kelompok tertentu. Selain itu
juga dalam kehidupan sehari-hari, komunikasi yang baik sangat
penting untuk berinteraksi antar individu maupun antar masyarakat
agar terjadi keserasian dan dapat mencegah konflik
Pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan kajian teoritis
Instrumen berdasarkan literature-literatur terdahulu, dikumpulkan kemudian
dianalisis.
Hasil penelitian menyimpulkan bahwa komunikasi dalam sebuah
kepemimpinan merupakan suatu unsur yang sangat penting dalam
mencapai keberhasilan tujuan yang akan diraih oleh suatu
organisasi. Oleh karena itu seorang pemimpin hendaklah piawai
dalam berkomunikasi baik itu verbal maupun non verbal.
Komunikasi yang baik akan akan mampu meningkatkan motivasi,
sehingga informasi yang disampaikan dapat diterima dengan baik
Hasil
dan hal ini akan mampu meningkatkan kinerja serta control kerja
juga akan terlaksana dengan baik. Di dalam sebuah organisasi
pemimpin adalah sebagai komunikator. Pemimpin yang efektif
pada umumnya memiliki kemampuan komunikasi yang efektif,
sehingga sedikit banyak akan mampu merangsang partisipasi
orang-orang yang dipimpinnya.

 Kekuatan pada penelitian ini peneliti menjelaskan secara


rinci bagaimana proses proses komunikasi yang dilakukan
secara organisasi yang disertakan dengan teori dan
literature terdahulu sehingga pembaca mudah memahami isi
dari jurnal tersebut.
Kekuatan dan
 Kelemahan pada penelitian ini adalah peneliti tidak
Kelemahan
menjelaskan secara rinci instrument yang digunakan dalam
penelitian sehingga hasil penelitian yang dihasilkan kurang
akurat serta penelitian menggunakan kajian-kajian
terdahulu sehingga hasil yang digunakan juga sudah umum
dijumpai.
e. Jurnal Komunikasi Massa

Nama/NIM Khairul Umam Prayogi/0801183485


Tanggal 26 Maret 2020
Topik Jurnal komunikasi Massa

Penulis Indah Fitriyarini


Tahun 2016
Literasi media pada mahasiswa prodi ilmu komunikasi Universitas
Judul
Mulawarman
Jurnal Jurnal Komunikasi
Vol. & Halaman Vol. 8, No. 1, Hal 51 - 67

Landasan Teori Kecanggihan media sebagai teknologi, tentunya diikuti


juga dengan fungsi-fungsi media. Fungsi media antara lain
yaitu memberi informasi, mendidik dan menghibur. Data
Kementerian Komunikasi dan Informasi (Kominfo)
dipertengahan tahun 2014 menunjukkan bahwa 67% isi
siaran adalah hiburan (yang belum tentu positif bagi
masyarakat) sedangkan fungsi informasi, pendidikan dan
kontrol sosial masing-masing hanya sekitar 10% saja.
(Sumber: Tabloid Pulsa Dwi Mingguan, 2015). Dalam
beberapa kasus ketiga fungsi tersebut, terdapat ideologi -
ideologi kaum dominan. Tidak semuanya buruk, namun
juga tidak semuanya baik. Seperti berita di televisi yang
terlihat sebagai lembaga penyampai berita, dibaliknya
banyak berita yang dikomodifikasi untuk kepentingan
ideologi. Menurut Eriyanto (2002) selain beberapa hasil
penelitian yang meneliti dampak buruk dari perkembangan
dan pengaruh buruk media ternyata realitas yang
disampaikan media oleh media seringkali tidak obyektif.
Sangat memprihatinkan dan mengkhawatirkan karena saat
tidak banyak penikmat media yang sadar akan hal tersebut
sehingga termakan oleh hegemoni media.Efek media massa
akibat perkembangan teknologi komunikasi dan informasi
bisa positif maupun negatif. Pada masa kini banyak sekali
beredar majalah-majalah, tabloid maupun surat kabar yang
dengan bebas menampilkan gambar-gambar seronok, porno
atau semi porno contohnya majalah play boy. Dengan
bebasnya majalah-majalah tersebut memasang gambar atau
cover yang semi porno atau setengah bugil khusunya
gambar-gambar tubuh wanita bikini, bergaun transparan,
atau tubuh polos tanpa sehelai benangpun. Gambar-gambar
tersebut akan merangsang para remaja untuk dapat
mencoba bagaimana jika itu nyata dan dapat mereka
rasakan.
Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif yang
menggambarkan kemampuan literasi media dalam menghadapi
Metode
terpaan media massa dan media baru di kalangan 9 mahasiswa
Subyek
Prodi Ilmu Komunikasi Angkatan 2014 FISIP Universitas
Mulawarman Samarinda Provinsi Kalimantan Timur.
Dalam jurnal ini peneliti menggunakan Pendekatan analisis
dengan menggunakan beberapa metode analisis yaitu analisis data
interaktif yang terdiri dari pengumpulan data, analisis data,
verifikasi data dan kesimpulan dari Milles Huberman serta
Manipulasi/rekayasa perumusan hasil. Milles and Huberman (1994:10-12) menyatakan
bahwa analisis penelitian kualitatif terdiri dari tiga tahapan yaitu
reduksi data (data reduction), penyajian data (data display),
gambaran kesimpulan dan verivikasi (conclusion drawing and
verification).
Instrumen Teknik sampling yang digunakan adalah purposive sampling yaitu
dengan menggunakan karakteristik tertentu untuk menentukan key
informan maupun informan. Karakteristik tersebut adalah pengajar
dan pengamat media, telah mengikuti mata kuliah komunikasi
massa, diterpa media massa konvensional maupun media baru
minimal 2 jam/hari,aktif dalam proses belajar mengajar di kelas
Minat pada kajian media dan,memiliki IPK minimal 3.00.
Berdasarkan penyajian data dan pembahasan dari penelitian ini
maka dapat dihasilkan bahwa 9 (sembilan) mahasiswa semester 3
Prodi Ilmu Komunikasi Angkatan 2014 memiliki kemampuan
mengakses media massa konvensional maupun media baru.
Kemampuan dalam hal menganalisis belum dilakukan secara
kritis sedangkan kemampuan mengevaluasi dan memproduksi
Hasil pesan belum dilakukan secara mendalam dan rutin. Maka
kemampuan literasi media 9 (sembilan) mahasiswa sebagai
informan dalam penelitian ini berada pada tahapan awal. Pada
tahap ini audiens memiliki kemampuan berupa pengenalan media,
terutama efek positif dan negatif yang potensial diberikan oleh
media.

 Kekuatan pada penelitian ini peneliti menjelaskan


secara rinci komunikasi media yang dapat
mempengaruhi subyek penelitian.
Kekuatan dan
 Kelemahan pada penelitian ini adalah bahasa yang
Kelemahan
digunakan terlalu bertele-tele dan banyak kata-kata
yang salah ketik sehingga pembaca kesulitan
memahami.

Anda mungkin juga menyukai