SPO Perawatan Metode Kangguru
SPO Perawatan Metode Kangguru
H. ADAM MALIK
No. Dokumen Revisi Halaman
OT.01.01/PPRT 1/6
/ / 2009
Ditetapkan
Direktur Utama.
PROSEDUR TETAP
Tanggal Terbit
1 APRIL 2009
UNIT PPRT
Dr. H. Djamaluddin Sambas, MARS
Nip. 19510829 1980121003
Perawatan metode kangguru (skin to skin care) adalah
metode perawatan bayi yang mudah dengan
menggunakan tubuh ibu untuk mempertahankan
stabilitas suhu bayi. Perawatan metode ini terutama
untuk bayi berat lahir rendah (BBLR, dengan berat lahir
< 2500 gr)
OT.01.01/PPRT
/ /2009 2/6
3. PMK Kontinu
Indikasi PMK Kontinu
- Bayi berat lahir rendah/ prematur yang telah
stabil keadaa umumnya (frekuensi napas,nadi,
tekanan darah , suhu) dan tumbuh (berat badan,
lingkar kepala dan panjang badan)
- Tidak ada penyakit akut
- Telah minum hingga 150 ml/kg/hari(full
feeds)langsung menetek pada ibu ataupun
dengan menggunakan selang nasogastrik
- Sudah tidak menggunakan alat penunjang
kesehatan seperti oksigen, antibiotika atau
medikasi parentral lainnya)
- Ibu telah menjalankan KMC intermiten di SCN
selama minimal 3 hari berturut – turut
- Ibu bersedia melakukan perawatan metode
kanguru kontinu (selama 24 jam/hari, terus –
menerus, setiap hari)
Cara Perawatan PMK Kontinu
- Selang nasogastrik harus dipasang oleh tenaga
kesehatan (perawat) terlatih.
- Jenis cairan yang diberikan adalah ASI / PASI
- Tenaga kesehatan harus melatih ibu terlebih
dahulu mengenai cara mengetahui letak sonde
telah berada ditempat yang benar
(lambung)dengan cara menghisap cairan
lambung menggunakan semprit 3 cc dan
menetesaknnya dikertas lakmus. Bila kertas
lakmus menunjukan warna merah barulah ibu
memberikan minum. Bila warna biru atau Ibu
merasa ragu maka ibu harus memanggil perawat
yang bertugas untuk
RUMAH SAKIT UMUM PUSAT PERAWATAN METODE KANGGURU
H. ADAM MALIK
No. Dokumen Revisi Halaman
OT.01.01/PPRT 4/6
/ /2009
Pemantauan
Pemantauan semua bayi dalam PMK adalah sama
dengan pemantauan pada bayi yang telah stabil
dalam inkubator
1.Berat badan harus ditimbang tiap hari dan
pemberian asupan harus disesuaikan setiap saat
2.Lingkar kepala dan panjang badan diukur 1 kali
perminggu
3.Pemeriksaan tanda vital dilakukan secara rutin
oleh perawat setiap pergantian jaga 8 jam dan
setiap visit dokter yang bertugas
4.Eduaksi Ibu pasien mengenai pemberian ASI dan
tanda kegawatan pada bayi
OT.01.01/PPRT 5/6
/ /2009
Pemantauan lainnya
- Pemantauan ROP pada usia 4 minggu atau usia
koreksi 34 minggu
- USG kepala pada usia 1,3,7, dan 28 hari kemudian
dilanjutkan setiap 4 minggu sampai usia 4 bulan
- Fungsi pendengaran setelah keadaan klinis stabil
- Ostepenia of prematurity (dilakukan pemerikasan
kadar alkali fosfatase, kalium dan fosfat ase, kalium
dan fosfat secara berkala setiap 2 minggu)
OT.01.01/PPRT 6/6
/ /2009
5. Bayi dipulangkan
Indikasi bayi pulang
- Berat badan > 1800 g. Bayi yang dipulangkan dari
ruang PMK tidak hanya berdasarkan BB saja tapi
juga berdasarkan keadaan omom bayi dan
predischarge score > 17
- Ada dukungan dari keluarga untuk menjalankan
PMK di rumah
- Dalam observasi tanda vital stabil dan berat naik
20 g/hari minimal 3 hari berturut – turut
- Ibu sudah mampu dan percaya diri dalam
melakukan PMK
- Ibu telah mampu memberi minum bayinya
- Bila bayi terpaksa dipulangkan sebelum BB
mencapai 1800 maka harus didiskusikan terlebih
dahulu
Obat – obatan saat pulang:
- Multi vitamin diteruskan, vit. E dihentikan saat bayi
dipulangkan
- Zat besi (Fe) diteruskan hingga bayi berusia 6
bulan
- Terapi osteopenia of prematurity diteruskan hingga
kadar alkali fosfatase, kalsium dan fosfat telah
normal. Pemeriksaan kadar alkali fosfatase,
kalsium dan fosfat dilakukan pertama kali 4 minggu
setelah minum penuh dan selanjutnya tiap 1 bulan
Pemantauan pasca rawat:
- Ibu diwajibkan melakukan pemantauan berkala
pasca rawat di poli Tumbuh Kembang dengan
membawa lembar keterangan dari Divisi
Perinatologi
- Bila domisili ibu jauh dianjurkan untuk melakukan
pemantauan lebih lanjut di fasilitas kesehatan
terdekat dengan dibekali lembar keterangan
khusus
- Pemantauan USG kepala, retinopathy of
prematurity dan fungsi pendengaran disesuaikan
keadaan klinis bayi