Anda di halaman 1dari 12

PEMERINTAH KABUPATEN LUMAJANG

PUSKESMAS ROGOTRUNAN
JL. Brantas No. 05 TELP. (0334) 881224
LUMAJANG

KERANGKA ACUAN
GERAKAN PENDAMPINGAN SELAMATKAN IBU DAN ANAK DALAM
KELUARGA
(GARDA SIAGA)
I. Latar Belakang

Pembangunan kesehatan di Indonesia sesuai dengan rencana


Strategis kementrian Kesehatan 2010-2014 mempunyai delapan focus
prioritas yang salah satunya adalah meningkatkan status kesehatan
Ibu ,Bayi , dan Balita dan Keluarga Berencana. Beberapa Indikator
penting yang terkait dengan status kesehatan Ibu dan Bayi antara lain
AKI ( Angka kematian Ibu ) dan AKB ( Angka Kematian Bayi ).Hal
tersebut sejalan dengan tujuan pembangunan Millenium (MDGs) 2015
untuk menurunkan AKI menjadi 102/100.000 Kelahiran hidup pada
tahun 2015 dan AKB (Angka Kematian Bayi)menjadi 23/1000
kelahiran hidup pada tahun 2015.
Untuk mencapai target diatas diperlukan upaya inovatif untuk
mengatasi penyebab utama kematian ibu dan bayi serta adanya
kebijakan dan system yang efektif dalam mengatasi berbagai
kendalayang timbul selama ini. Penyebab Utama kematian bayi baru
lahir yaitu Asfixia ,BBLR,dan Infeksi sedangkan kematian ibu pada
umumnya disebabkan oleh perdarahan pasca salin , Infeksi, Pre
eklamsia/eklamsia, persalinan macet dan abortus. Kematian tersebut
dapat pula disebabkan oleh keterlambatan pengambilan
keputusan ,merujuk dan mengobati. Sedangkan hasil cakupan PWS KIA
di Puskesmas Rogotrunan Ibu hamil Komplikasi mulai Januari s/d Juni
2016 tercapai 61,8 % ( dari target 100 % ) kurang 38.2 % . Sedangkan
hasil cakupan Neonatal Komplikasi mulai Januari s/d Juni 2016 tercapai
60,2 % ( dari target 100 % ) kurang 39,8 % .Oleh karena itu, pelayanan
ANC Terpadu sangat penting maka dibentuklah salah satu upaya
Inovasi “ GERAKAN PENDAMPINGAN IBU DAN ANAK DALAM
KELUARGA “

Gerakan Sayang Ibu dan Anak dalam keluarga dibentuk karna


banyaknya angka kematian ibu dan Anak , penyebab tersebut berkaitan
dengan status gizi ibu hamil ( Anemia dan Gizi ),kesehatan
lingkungan ,kesadaran hidup sehat jangkauan serta mutu pelayanan
kesehatan ibu bersalin. Peran kader sangatlah penting dalam
pendampingan Bumil Resti di wilayah Puskesmas Rogotrunan.

Semua kegiatan di atas sudah tertuang di RTL nya dalam POA program
KIA, salah satu diantaranya:
1. memberikan pelayanan ANC (Ante Natal Care) di puskesmas,
pustu maupun polindes secara terpadu.

2. Pendampingan Bumil Resti & Neonatal Resti oleh kader

3. Penandaan stiker P4K ( Program Perencanaan Persalinan dan


Pencegahan Komplikasi )

4. Persalinan Aman di Puskesmas atau Fasilitas kesehatan

5. Inisiasi Menyusu Dini

6. Kunjungan Rumah Ibu dan Bayi (KF dan KN 1 ,KN 2, KN3 )

7. Pemasangan KB Pasca Salin ( MKJP )

8. Kelas ASI

a. bagi yang ASI EKLUSIF 6 bulan diberi sertifikat S1

b. bagi yang ASI EKLUSIF 12 bulan diberi sertifikat S2

c. bagi yang ASI EKLUSIF 2 tahun diberi sertifikat S3

Setiap wanita hamil sewaktu waktu bisa menghadapi resiko komplikasi yang bisa
mengancam jiwanya. Oleh karena itu, setiap wanita hamil yang resiko rendah
memerlukan sedikitnya empat kali kunjungan selama periode ante natal :

1. Satu kali kunjungan selama trimester pertama (sebelum 14 minggu)

2. Satu kali kunjungan selama trimester kedua (antara minggu 14 – 28)

3. Dua kali kunjungan selama trimester ketiga (antara 28 – 36 dan sesudah


minggu ke – 36)

Ibu hamil setidaknya melakukan ANC terpadu satu kali selama kehamilannya dengan
standar 10 T antara lain :

a. TIMBANG BB & UKUR TB

b. UKUR TENSI

c. UKUR TFU

d. STATUS GIZI (LILA)

e. STATUS IMMUNISASI

f. TABLET FE

g. TENTUKAN PRESENTASI JANIN

h. TES LABORATORIUM RUTIN (GOL.DARAH, HB, PROTEIN URINE)


i. TATALAKSANA KASUS

j. TEMU WICARA (KONSELING, P4K DAN KB PASCA SALIN)

II. Tujuan

Tujuan Umum :

 mengurangi angka kematian ibu dan Anak .

 Semua ibu hamil mendapatkan pelayanan Ante Natal Care secara


paripurna

 semua Neonatal mendapat pelayanan kunjungan neonatal secara


paripurna

 Semua ibu hamil Resti tertangani secara berkualitas ( Tidak terlambat


mengambil keputusan , Tidak terlambat merujuk , Tidak terlambat
mengobati )
 Meningkatkan cakupan ASI Eklusif
 Meningkatkan cakupan KB Pasca salin utamanya MKJP

Tujuan Khusus:

 Melakukan pemeriksaan ibu hamil secara terpadu

 Pendampingan Ibu Hamil Resti oleh Kader

 Pemasangan stiker P4K oleh kader

 Persalinan aman di fasilitas kesehatan

 Inisiasi menyusui dini

 Kunjungan rumah Ibu dan Bayi

 Pemasangan KB Pasca salin ( terutama MKJP)

III. Kegiatan Pokok dan Rincian Kegiatan

No Kegiatan Pokok Rincian


1 ANC Terpadu 1) Membangun hubungan saling percaya antara
petugas kesehatan dan ibu hamil.
2) Pemeriksaaan standar 10 T
3) Kolaborasi dengan dokter umum
4) Membuat rencana asuhan
5) Tanda tanda Bumil Resti :

 Tekanan darah Diastole Lebih atau sama


dengan 90 mmhg
 Oedema ekstremitas atau oedema
anasarka
 Nyeri kepala hebat , nyeri ulu hati , mata
kabur
 Tinggi fundus dalam cm lebih dari 40 cm
 Denyut jantung janin Kurang dari 120 atau
lebih dari 160 denyut per menit
 Gerakan janin tidak terasa setelah 18 – 20
minggu hingga melahirkan
 Mengeluarkan darah dari kemaluan
sebelum waktunya
6) Hasil Laboratorium HB > 11 gr %
7) Membuat diagnosa kebidanan
8) Konseling dari bidan atau Gizi tentang :
 Peningkatan konsumsi makanan hingga
300 kalori per hari,mengkonsumsi
makanan yang mengandung protein,
zat besi, minum cukup cairan (menu
seimbang)
 Menjelaskan cara merawat payudara
terutama pada ibu yang mempunyai
_utting susu rata atau masuk ke dalam.
Dilakukan 2 kali sehari selama 5 menit.
9) Kesepakatan KB Pasca salin
10)Mendokumenkan kunjungan tersebut

2 Pendampingan Bumil 1) Pemasangan stiker P4K oleh kader di rumah


Resti oleh kader Ibu Hamil
2) Mengunjungi secara terjadwal kepada Bumil
Resti
3) Mengingatkan untuk segera menghubungi
kader atau petugas kesehatan apabila ada
keluhan
4) Membantu ibu dan keluarganya untuk
mempersiapkan kelahiran dan kemungkinan
keadaan darurat:
 Bekerja sama dengan ibu, keluarganya,
serta masyarakat untuk mempersiapkan
rencana kelahiran, termasuk:
mengidentifikasi penolong dan tempat
bersalin ( Puskesmas / Fasilitas Kesehatan
yang berkompeten ) serta perencanaan
tabungan untuk mempersiapkan biaya
persalinan
 Bekerja sama dengan ibu, keluarganya, dan

masyarakat untuk mempersiapkan rencana


jika terjadi komplikasi, termasuk:
- Mengantar segera ke ( Puskesmas /
Fasilitas Kesehatan yang berkompeten )
dan menyiapkan transportasi untuk
mencapai ( Puskesmas / Fasilitas
Kesehatan yang berkompeten ).
- Mempersiapkan donor darah
- Mengadakan persiapan financial
- Mengidentifikasi pembuat keputusan
kedua jika pembuat keputusan pertama
tidak ada di tempat.
5) Memberikan konseling:
 Senam hamil normal tidak berlebihan,
istirahat jika lelah
 Perubahan fisiologis yang normal : tambah
berat badan, perubahan pada payudara,
tingkat tenaga yang bisa menurun, mual
selama triwulan pertama, rasa panas, dan
atau varises, hubungan suami isteri boleh
dilanjutkan selama kehamilan (dianjurkan
memakai kondom)
 Menasihati ibu untuk mencari pertolongan
segera jika ia mendapati tanda-tanda
bahaya berikut:
- Perdarahan pervaginam
- Sakit kepala lebih dari biasa
- Gangguan penglihatan
- Nyeri ulu hati
- Pembengkakan pada wajah/tangan
- Janin tidak bergerak sebanyak biasanya
- Wajah pucat , cepat lelah, jantung
berdebar , sesak nafas , nafas
ngongsrong.
 Menjaga kebersihan diri terutama lipatan
kulit (ketiak, bawah buah dada, daerah
genitalia) dengan cara dibersihkan dan
dikeringkan demikian lingkungan Rumah
harus bersih.
6) Menjadwalkan atau mengingatkan
kunjungan berikutnya

3 Persalinan Aman di 1. Pertongan persalinan dengan SOP APN


Puskesmas 2. IMD
3. KB Pasca salin ( Utamanya MKJP)
a. Dalam 24 jam setelah melahirkan
b. Setelah 6 minggu atau 42 hari

c. persalinan
4 Pendampingan Nifas 1. Menasihati ibu untuk mencari pertolongan
Resti oleh kader segera jika ia mendapati tanda-tanda
bahaya berikut :
a. Perdarahan sewaktu – waktu
b. Suhu badan meningkat , panas
demam
c. Bendungan payudara
d. Tidak bisa kencing dalam waktu 24
jam sesudah persalinan
2. Mengingatkan jadwal control ulang sesuai
jadwal :
a) KF 1 setelah 6 jam persalinan s/d 3
hari
b) KF 2 setelah 4 hari persalinan s/d 7
hari
c) KF 3 setelah 8 hari persalinan s/d 14
hari
d) KF3 setelah 15 hari persalinan s/d
42 hari
5 Pendampingan 3. Menasihati ibu untuk mencari pertolongan
Neonatus Resti oleh segera jika ia mendapati Bayinya dengan
kader tanda-tanda bahaya berikut :
a. Bayi tidak mau menetek atau
memuntahkan semuanya.
b. Riwayat kejang
c. Sekitar mulut terlihat kebiruan ,Kaki dan
tangan bayi dingin
d. Merintih
e. Nafas sesak terlihat dari tarikan dinding
dada ke dalam yang kuat
f. Bayi berwarna kuning dalam waktu 24
jam setelah lahir
g. Tali pusar berdarah atau adanya nanah
dalam pusar dan kemerahan kulit sekitar
pusar
h. Suhu badan bayi meningkat
i. Tidak bisa kencing dalam waktu 16 jam
setelah lahir
4. Mengingatkan jadwal control ulang sesuai
jadwal :
a. Setelah lahir saat bayi stabil
( sebelum 6 jam )
b. KN 1 : 6 jam s/d 48 jam sesudah
persalinan
c. KN 2 : 3 s/d 7 hari setelah
persalinan
d. KN 3 : 8 s/d 28 hari setelah
persalinan
6 Kelas ASI 1. Setiap 6 bulan sekali diadakan pertemuan
kelas ASI di kelurahan wilayah Puskesmas
dengan dipandu oleh PPD masing2
2. Kader wilayah setempat memantau bayi
yang hanya diberi ASI saja sampai dengan 6
bulan
3. Keterangan dari ibu bayi dan keluarganya
bahwa bayi tersebut hanya diberi ASI Eklusif
4. Untuk ASI Eklusif diberikan sertifikat LULUS
dengan rincian sbb :
a) LULUS S1 dengan kriteria sejak
lahir sampai dengan 6 bulan
hanya diberikan ASI saja
b) LULUS S2 dengan kriteria sejak
lahir sampai dengan 6 bulan
hanya diberikan ASI saja ditambah
usia > 6 nbulan ASI dan MP ASI
c) LULUS S3 dengan kriteria sejak
lahir sampai dengan 6 bulan
hanya diberikan ASI saja ditambah
usia > 6 bulan ASI dan MP ASI dan
usia > 1 tahun ASI ditambah
makanan keluarga sehari2

IV. Cara Melaksanakan Kegiatan

Pada setiap kali kegitan tersebut di atas cara melaksanakan nya berfariasi antara lain :

Kegiatan Waktu Cara melaksananakan kegiatan

1. ANC Setiap hari Selasa 11) Membangun hubungan saling percaya


Terpadu dan Sabtu antara petugas kesehatan dan ibu hamil.
12) Pemeriksaaan standar 10 T
13) Kolaborasi dengan dokter umum
14) Membuat rencana asuhan
15) Tanda tanda Bumil Resti :
 Tekanan darah Diastole Lebih atau sama
dengan 90 mmhg
 Oedema ekstremitas atau oedema anasarka
 Nyeri kepala hebat , nyeri ulu hati , mata
kabur
 Tinggi fundus dalam cm lebih dari 40 cm
 Denyut jantung janin Kurang dari 120 atau
lebih dari 160 denyut per menit
 Gerakan janin tidak terasa setelah 18 – 20
minggu hingga melahirkan
 Mengeluarkan darah dari kemaluan sebelum
waktunya
16) Hasil Laboratorium HB > 11 gr %
17) Membuat diagnosa kebidanan
18) Konseling dari bidan atau Gizi tentang :
 Peningkatan konsumsi makanan hingga
300 kalori per hari,mengkonsumsi
makanan yang mengandung protein, zat
besi, minum cukup cairan (menu
seimbang)
 Menjelaskan cara merawat payudara
terutama pada ibu yang mempunyai
_putting susu rata atau masuk ke dalam.
Dilakukan 2 kali sehari selama 5 menit.
19) Kesepakatan KB Pasca salin
20) Mendokumenkan kunjungan tersebut

2. 1.Setiap saat ada 1) Pemasangan stiker P4K oleh kader di rumah


Pendampingan keluhan atau di Ibu Hamil
Bumil Resti telfon / 2) Mengunjungi secara terjadwal kepada Bumil
oleh kader dihubungi Resti
keluara Bumil 3) Mengingatkan untuk segera menghubungi
Resti kader atau petugas kesehatan apabila ada
keluhan
2.Mengingatkan 4) Membantu ibu dan keluarganya untuk
Bumil Resti mempersiapkan kelahiran dan kemungkinan
sesuai jadwal keadaan darurat:
kontrol dari  Bekerja sama dengan ibu, keluarganya, serta
bidan/dokter masyarakat untuk mempersiapkan rencana
kelahiran, termasuk: mengidentifikasi
penolong dan tempat bersalin ( Puskesmas /
Fasilitas Kesehatan yang berkompeten ) serta
perencanaan tabungan untuk
mempersiapkan biaya persalinan
 Bekerja sama dengan ibu, keluarganya, dan
masyarakat untuk mempersiapkan rencana
jika terjadi komplikasi, termasuk:
- Mengantar segera ke ( Puskesmas / Fasilitas
Kesehatan yang berkompeten ) dan
menyiapkan transportasi untuk mencapai
( Puskesmas / Fasilitas Kesehatan yang
berkompeten ).
- Mempersiapkan donor darah
- Mengadakan persiapan financial
- Mengidentifikasi pembuat keputusan
kedua jika pembuat keputusan pertama
tidak ada di tempat.
5). Memberikan konseling:
 Senam hamil normal tidak berlebihan,
istirahat jika lelah
 Perubahan fisiologis yang normal : tambah
berat badan, perubahan pada payudara,
tingkat tenaga yang bisa menurun, mual
selama triwulan pertama, rasa panas, dan
atau varises, hubungan suami isteri boleh
dilanjutkan selama kehamilan (dianjurkan
memakai kondom)
 Menasihati ibu untuk mencari pertolongan
segera jika ia mendapati tanda-tanda
bahaya berikut:
- Perdarahan pervaginam
- Sakit kepala lebih dari biasa
- Gangguan penglihatan
- Nyeri ulu hati
- Pembengkakan pada wajah/tangan
- Janin tidak bergerak sebanyak biasanya
- Wajah pucat , cepat lelah, jantung
berdebar , sesak nafas , nafas
ngongsrong.
 Menjaga kebersihan diri terutama lipatan
kulit (ketiak, bawah buah dada, daerah
genitalia) dengan cara dibersihkan dan
dikeringkan demikian lingkungan Rumah
harus bersih.
6). Menjadwalkan atau mengingatkan kunjungan
berikutnya

3. Persalinan 1.Setiap saat ada 4. Pertongan persalinan dengan SOP APN


Aman di Piket jaga Ruang 5. IMD
Puskesmas bersalin ( buka 24 6. KB Pasca salin ( Utamanya MKJP) antara lain :
jam ) a. IUD pasca placenta dalam 24 jam
setelah melahirkan
d. Setelah 6 minggu atau 42 hari
persalinan

4. 1.Setiap saat ada 5. Menasihati ibu untuk mencari pertolongan


Pendampingan keluhan atau di segera jika ia mendapati tanda-tanda bahaya
Nifas Resti telfon / berikut :
oleh kader dihubungi e. Perdarahan sewaktu – waktu
keluara Bufas f. Suhu badan meningkat , panas demam
Resti g. Bendungan payudara
h. Tidak bisa kencing dalam waktu 24
2.Mengingatkan jam sesudah persalinan
Bufas Resti sesuai 6. Mengingatkan jadwal control ulang sesuai jadwal
jadwal kontrol :
dari bidan/dokter a) KF 1 setelah 6 jam persalinan s/d 3
hari
b) KF 2 setelah 4 hari persalinan s/d 7
hari
c) KF 3 setelah 8 hari persalinan s/d 14
hari
d) KF3 setelah 15 hari persalinan s/d 42
hari

5. 1.Setiap saat ada 7. Menasihati ibu untuk mencari pertolongan


Pendampingan keluhan atau di segera jika ia mendapati Bayinya dengan
Neonatus Resti telfon / tanda-tanda bahaya berikut :
oleh kader dihubungi a. Bayi tidak mau menetek atau
keluara Neonatus memuntahkan semuanya.
Resti b. Riwayat kejang
c. Sekitar mulut terlihat kebiruan ,Kaki dan
2.Mengingatkan tangan bayi dingin
Neonatus Resti d. Merintih
sesuai jadwal e. Nafas sesak terlihat dari tarikan dinding
kontrol dari dada ke dalam yang kuat
bidan/dokter f. Bayi berwarna kuning dalam waktu 24 jam
setelah lahir
g. Tali pusar berdarah atau adanya nanah
dalam pusar dan kemerahan kulit sekitar
pusar
h. Suhu badan bayi meningkat
i. Tidak bisa kencing dalam waktu 16 jam
setelah lahir
8. Mengingatkan jadwal control ulang sesuai jadwal
:
e. KN 1 : 6 s/d 8 jam sesudah persalinan
f. KN 2 : 6 hari setelah persalinan
g. KN 3 : 2 minggu setelah persalinan
h. KN 4 : 6 minggu setelah persalian

6. Kelas ASI Dilaksanakan tiap 5. Setiap 6 bulan sekali diadakan pertemuan


6 bulan sekali di kelas ASI di kelurahan wilayah Puskesmas
wilayah dengan dipandu oleh PPD masing2
desa/kelurahan 6. Kader wilayah setempat memantau bayi yang
masing2 hanya diberi ASI saja sampai dengan 6 bulan
7. Keterangan dari ibu bayi dan keluarganya
bahwa bayi tersebut hanya diberi ASI Eklusif
8. Untuk ASI Eklusif diberikan sertifikat LULUS
dengan rincian sbb :
d) LULUS S1 dengan kriteria sejak
lahir sampai dengan 6 bulan hanya
diberikan ASI saja
e) LULUS S2 dengan kriteria sejak
lahir sampai dengan 6 bulan hanya
diberikan ASI saja ditambah usia > 6
nbulan ASI dan MP ASI
f) LULUS S3 dengan kriteria sejak lahir
sampai dengan 6 bulan hanya
diberikan ASI saja ditambah usia > 6
bulan ASI dan MP ASI dan usia > 1
tahun ASI ditambah makanan
keluarga sehari2

V. Sasaran

Sasaran kegiatan GARDA SIAGA ini adalah :

1. semua ibu hamil baik resiko rendah maupun resiko tinggi baik trimester I
sampai trimester III , yang ada di wilayah kerja Puskesmas Rogotrunan.

2. Semua Ibu Nifas baik yang resiko rendah maupun resiko tinggi yang ada di
wilayah kerja Puskesmas Rogotrunan.

3. Semua Ibu Meneteki baik yang resiko rendah maupun resiko tinggi yang ada
di wilayah kerja Puskesmas Rogotrunan.

4. Semua Ibu bersalin baik yang resiko rendah maupun resiko tinggi yang ada
di wilayah kerja Puskesmas Rogotrunan.
5. Semua Calon akseptor KB MKJP terutama ibu habis bersalin yang ada di
wilayah kerja Puskesmas Rogotrunan dilakukan pemasangan :

a. IUD pasca placenta dalam 24 jam setelah persalinan

b. KB pasca salin MKJP setelah 6 minggu atau 42 hari setelah persalinan

6. Semua neonatal baik yang resiko rendah maupun resiko tinggi yang ada di
wilayah kerja Puskesmas Rogotrunan.

VI. Jadwal Pelaksanaan Kegiatan

No Kegiatan Bulan
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agt Sept Okt Nop Des
1 Pelayanan v v v v v v v v v v v v
ANC
2 Pendampingan v v v v v v v v v v v v
Bumil Resti
oleh kader
3 Persalinan v v v v v v v v v v v v
aman di
Puskesmas
4 Pendampingan v v v v v v v v v v v v
Nifas Resti
oleh kader
5 Pendampingan v v v v v v v v v v v v
Neonatal Resti
oleh kader
6 Kelas ASI X X X X X V X X X X X V

Ket: v = dilaksanakan

x = tidak dilaksanakan

VII. Evaluasi pelaksanaan kegiatan dan pelaporan

Evaluasi terhadap pelaksanaan kegiatan dilakukan setelah kegiatan ini dilaksanakan


dan dilaporkan langsung kepada Kepala Puskesmas untuk ditindaklanjuti.

VIII. Pencatatan, pelaporan dan evaluasi kegiatan

Pencatatan dan pelaporan dengan menggunakan buku KIA dan kartu persalinan
dan nifas Kartu KB (K1, K4 ),MTBM. Lalu dimasukkan pada kohort ibu serta direkap
di PWS KIA indikator ibu.

Lumajang, Juni 2016


Mengetahui
Kepala Puskesmas Rogotrunan Pemegang Program
dr. Rosalia Retno Gayatri Umi Farida, S. ST
NIP.196404051989112001 NIP.197207101991022001

Anda mungkin juga menyukai