Anda di halaman 1dari 11

MANAJEMEN STRATEGIK

“Critical Review Artikel”

Dosen Pengampu :
Dr. I Gusti Ayu Purnawati,S.E.,M.Si.,Ak.

Oleh :
Ida Ayu Made Widyantari (2129141026)

PROGRAM STUDI S2 AKUNTANSI


JURUSAN AKUNTANSI
UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA
2021
CRITICAL REVIEW ARTIKEL

“ PERAN KOMITMEN, KOMPETENSI, DAN SPIRITUALITAS DALAM

PENGELOLAAN DANA DESA ”

Pendahuluan (introduction)

1. Latar Belakang Masalah


Penelitian ini dilakukan karena dilatarbelakangi oleh suatu fenomena dimana
besarnya dana yang diberikan ke desa oleh suatu pemerintah menuntut ketelitian aparatur
desa dalam pengelolaan keuangannya, sehingga dalam pengelolaannya harus sesuai
dipertanggungjawabkan kepada masyarakat desa itu sendiri, yang bertujuan pula untuk
mewujudkan good government. Beberapa kendala tampaknya menjadi permasalahan
serius berkaitan dengan kebijakan pengelolaan keuangan desa seperti pengetahuan
perangkat desa yang sangat minim, terutama jika tidak diikuti oleh pengawasan dan
pendampingan yang maksimal dalam pengelolaan dan pelaporan keuangannya. Hal ini
tentu saja dapat mengakibatkan terjadinya penyimpangan atau korupsi.
Berdasarkan kasus tersebut, aspek psikologis berupa kompetensi pendamping
desa sangat diperlukan dalam pengelolaan keuangan oleh pemerintah desa dalam
pendampingan setiap perencanaan dan pembangunan. Namun, permasalahan pada
faktanya, kompetensi pendamping desa masih minim terutama dalam hal membantu desa
dalam pengelolaan dananya. Maka, dampaknya adalah masyarakat maupun pemerintah
desa belum secara optimal merasakan peran dari pendampingan yang ada di desa.
Komitmen aparatur desa sangat penting perannya dalam keberhasilan mengelola dana
desa salah satunya, mengikuti pelatihan dan sosialisasi tentang administrasi dan tata
kelola pemerintahan ataupun penggunaan dana desa yang baik.
Penelitian ini dilakukan dengan melihat komitmen dari perspektif keagamaan atau
spiritual dalam agama Hindu. Dimana penyelewengan atau kecurangan yang dilakukan
terhadap pengelolaan dana desa tersebut disebabkan oleh lemahnya faktor mental atau
psikologis yang bersumber dari nilai-nilai instrumental yang dianut sehingga
mengakibatkan kecenderungan untuk berpikir singkat melalui jalan pintas.

2
2. Penelitian sebelumnya yang relevan :
 Kompetensi : Keberhasilan pembangunan pada suatu desa pada umumnya juga
dipengaruhi oleh adanya pendamping desa yang memiliki kompetensi yang baik serta
mampu menjembatani atau menjadi penghubung bagi desa dalam pengelolaan
keuangan Palmer & Chuamuangphan (2018) menunjukkan kinerja pendamping desa
 Komitmen : Salah satu komitmen tersebut adalah mengikuti pelatihan dan sosialisasi
tentang administrasi dan tata kelola pemerintahan ataupun penggunaan dana desa
yang baik. Tujuannya agar bisa membuat regulasi yang dapat menjadi pedoman bagi
aparatur desa. Arsjad (2018) dan Fitriyani, Marita, Windyastuti, & Nurahman (2018)
menemukan bahwa komitmen organisasi sangat berpengaruh pada akuntabilitas
pengelolaan dana desa.
 Menurut ajaran agama yaitu setiap tindakan yang dapat merugikan orang lain ataupun
negara tentunya akan terkena hukuman baik di dunia maupun di alam baka (Basri,
Siti-Nabiha, Majid, 2016; Cordery, 2015; Sulistyo & Ghozali, 2017). Ajaran inilah
yang diyakini dalam agama Hindu sebagai hukum karma phala. Keya- kinan akan
adanya hukum Karma Phala dip- ilih dalam penelitian ini karena ajaran karma phala
telah diyakini dalam kehidupan umat Hindu di Bali.

3. Varibel bebas dan varibel terikat :


Komitmen : komitmen merupakan keinginan dan kemampuan seseorang dalam
menyelaraskan tindakannya dengan kebutuhan serta tujuan organisasi yang menjadi
prioritas (Puspita, 2018; Sululing, 2017; Syahril, Mandani, & Firmansyah, 2018).
Spiritualitas : menurut ajaran agama yaitu setiap tindakan yang dapat merugikan orang
lain ataupun negara tentunya akan terkena hukuman baik di dunia maupun di alam baka
(Basri, Siti-Nabiha, Majid, 2016; Cordery, 2015; Sulistyo & Ghozali, 2017).
Kompetensi : Pada akhirnya hal ini dapat menjadi tumpuan harapan masyarakat
terhadap pemerintah, terutama program-program yang diagendakan oleh pemerintah
untuk mewujudkan kemandi- rian serta kesejahteraan masyarakat desa serta
pembangunan di desa yang berkelanjutan (Balázs & Hoffman, 2017; Palmer &
Chuamuangphan, 2018; Wang & Li, 2018).

3
4. Benang merah penelitian:
Besarnya dana yang diberikan ke desa oleh suatu pemerintah menuntut ketelitian
aparatur desa dalam pengelolaan keuangannya, beberapa kendala tampaknya menjadi
permasalahan serius seperti pengetahuan perangkat desa yang sangat minim, maka
kompetensi pendamping desa sangat diperlukan dalam pengelolaan keuangan oleh
pemerintah desa dalam pendampingan setiap perencanaan dan pembangunan. Komitmen
aparatur desa sangat penting perannya dalam keberhasilan mengelola dana desa salah
satunya, mengikuti pelatihan dan sosialisasi tentang administrasi dan tata kelola
pemerintahan ataupun penggunaan dana desa yang baik. Perlu adanya komitmen dari
perspektif keagamaan atau spiritual dalam agama Hindu, penyelewengan atau kecurangan
yang dilakukan terhadap pengelolaan dana desa tersebut disebabkan oleh lemahnya faktor
mental atau psikologis yang bersumber dari nilai-nilai instrumental yang dianut sehingga
mengakibatkan kecenderungan untuk berpikir singkat melalui jalan pintas.

Metode (research Method)


1. Definisi Operasional Variabel :
a) Kompetensi : peneliti menggunakan variabel kempetensi pendamping desa kare- na
banyak isu yang didapatkan di lapangan terkait pedamping desa yang masih kurang
berperan aktif di desa, serta masih banyak- nya aparatur yang mengeluhkan kinerja
pendamping desa yang belum maksimal untuk meminimalisasi permasalahan yang
dialami oleh aparatur desa. Oleh karena itu, perlu dilakukan kajian untuk mengeta-
hui pendamping desa sudah bekerja sesuai aturan ataukah belum. Kompetensi
Pendamping Desa (X1) terdiri atas indikator-indikator penge- tahuan dan
kemampuan, pengalaman, pen- dampingan, kemampuan sebagai fasilitator, dan
pemahaman terhadap adat istiadat dan kebudayaan lokal (Yabbar & Hamzah, 2017).
b) Spiritualitas : pemilihan variabel keyakinan hukum karma phala menjadi yang sangat
penting untuk dirinci karena berperan sebagai landasan spiritual dalam hal
pengawasan untuk meminimalisasi terjadinya penyimpangan. Keyakinan Hukum
Karma Phala (X3), terdiri atas indikator-indikator: tindakan dalam berpikir, berkata,

4
tingkah laku, motivasi, kewajiban sosial, dan pengabdian pada profesi (Munidewi,
2017; Pardasani, Sharma, & Bindlish, 2014; Singh & Singh, 2012).
c) Komitmen : pemilihan variabel komitmen aparatur desa perlu karena berperan untuk
memberi kemudahan dan membantu desa dalam pengelolaan dananya dalam rangka
membangun desa, termasuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi secara nasional dari
semua sektor, serta memajukan desa itu sendiri. Komitmen Aparatur Desa (X2)
terdiri atas indikator-indikator kesiapan dan kesediaan karyawan dalam membantu
atasannya, bangga terhadap organisasinya, kesiapan menerima amanat atau tugas,
keselarasan antara nilai organisasi dengan karyawan, serta kepedulian terhadap nasib
organisasi (Chen, Woods, & Singh, 2013; Hendriani, 2018; Ma, 2016).
d) Pengelolaan Dana Desa (Y), terdiri atas indikator-indikator: peningkatan masyarakat
dalam hal pengetahuan, swadaya, pelayanan, taraf perekonomian, partisipasi,

2. Model Penelitian :

Komitmen

Pengelolaan Dana
Kompetensi Desa

Spiritualitas

3. Populasi dan Sampel :


Populasi : jumlah populasi penelitian terdiri atas 129 desa di Kabupaten Buleleng, Bali,
yang mendapatkan alokasi dana desa.
Sampel : sampel diambil berdasarkan teknik probability sampling yakni menentukan
jumlah sampel yang digunakan dengan random sampling. Perhitungan
menggunakan rumus slovin dengan persentase kelonggaran 10 persen,
sehingga dapat diketahui sampel yang representatif. Jumlah desa yang
dijadikan unit sampel penelitian adalah 56 desa.

5
Obyek penelitian : Penelitian ini mengambil lokasi di Kabupaten Buleleng, Provinsi Bali.
Alasan peneliti mengambil objek tersebut karena Kabupaten Buleleng
menjadi salah satu penerima dana desa yang sangat besar di Provinsi Bali,

4. Metode Pengumpulan Data :


Metode survei yang digunakan yaitu melalui penyebaran kue- sioner menurut kriteria
jawaban responden sangat tidak setuju sampai dengan sangat setuju (skala likert 1 sampai
dengan 5). Kuesioner tersebut diajukan, diisi, dan dijawab oleh responden, kemudian
dikumpulkan ke peneliti.

5. Teknik Analisis Data :


Analisis regresi linear berganda digunakan untuk menjawab rumusan hipotesis yang
untuk variabel terikatnya (dependen) yaitu keberhasilan pengelolaan dana desa
diregresikan ke dalam variabel kompetensi pendamping desa, variabel komitmen aparatur
desa, dan variabel keyakinan hukum karma phala.

Model analisis yang digunakan yaitu multiple regression. Pengukuran untuk validitas
instrumen kuesioner melalui nilai pearson correlation, dengan melihat hubungan pada
masing-masing butir pertanyaan dengan keseluruhan nilai signifikansinya (p < 0,05) atau
dikatakan “valid”. Nilai cronbach alpha dengan meng­ gunakan kriteria nilai reliabilitas
suatu konstruk > 0,600 (Ward, 2013; Xiao, Xu, & Xu, 2015). Multiple regression
digunakan sebagai model analisis untuk mengetahui besarnya pengaruh parsial dari
variabel bebas terhadap variabel terikatnya.

Hasil analisis data dan pembahasan (research and discussion)

1. Kesesuaian dan kejelasan tabel dan gambar


Hasil yang telah dicapai dalam penelitian ini sudah dapat mendeskripsikan dengan
jelas masing-masing hasil analisis melalui tabel dan gambar sesuai dengan hasil
penelitian, seperti :

6
Table 1. Hasil Uji Multiple Regression : yang dapat digambarkan dengan
persamaan. Menurut hasil uji regresi tersebut pola pengaruh antarvariabel
Kompetensi Pen- damping Desa (X1), Komitmen Aparatur Desa (X2), Keyakinan
Hukum Karma Phala (X3) terhadap Keberhasilan Pengelolaan Dana Desa (Y) adalah
nilai konstan sebesar 15,319.
Tabel 2. Hasil Koefisien Determinasi :,hasil pengujian pada tabel 2 menunjukkan
besarnya pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen melalui koefisien
determinasi.
Tabel 3. Hasil Analisis Parsial: hasil dari pengujian yang dilakukan oleh peneliti
terhadap pengaruh masing-masig variabel independen. Pengujian parsial yang telah
dilakukan untuk menguji pengaruh variabel-variabel independen yaitu Keberhasilan
Pengelolaan Dana Desa, Komitmen Aparatur Desa, dan Kepercayaan Hukum Karma
Phala terhadap variabel Keberhasilan Pengelolaan Dana Desa. Dengan menggunakan
sampel sebesar 168 responden, diperoleh df = n-k = 168-4, sehingga diproleh t-tabel
dengan df = 164 yaitu sebesar 1,974.

2. Penjelasan secara terstruktur masing-masing variabel :


Komitmen : komitmen merupakan keinginan dan kemampuan seseorang dalam
menyelaraskan tindakannya dengan kebutuhan serta tujuan organisasi yang menjadi
prioritas. Jika komitmen organisasi individu tersebut rendah, maka individu tersebut
akan lebih mengutamakan kepentingan pribadi nya (Puspita, 2018; Sululing, 2017;
Syahril, Mandani, & Firmansyah, 2018). Seperti juga yang dinyatakan oleh Arsjad
(2018) bahwa komitmen merupakan karakteristik yang mengindikasikan korelasi
antara individu dengan organisasinya, yang kemudian berdampak pada keputusannya
untuk terus berpartisipasi dalam organisasi tersebut.
Spiritualisme : Menurut kitab Manawa Dharmasastra dalam agama Hindu yang
dijadikan dasar hukum bagi umatnya adalah mencapai moksartham jagadhita ya ca iti
dharma (kese- jahteraan serta kebahagiaan) baik jasmani maupun rohani.
Hukum karma phala itu sendiri dalam agama Hindu memberikan optimisme pada
setiap makhluk hidup atau manusia untuk meyakini bahwa segala perbuatan akan

7
membuahkan hasil. Oleh karena itu, hasil yang akan diterima merupakan buah dari
perbuatan manusia itu sendiri.

3. Penjelasan masing-masing variabel dengan teori :


 Menurut teori keagenan, jika dikait- kan dengan self interest, maka keinginan
untuk mementingkan diri sendiri dapat di- hindari. Rendahnya komitmen
organisasi mengakibatkan individu lebih menguta- makan kepentingan pribadi
daripada orga- nisasi
 Secara teori, jika karma dihubungkan dengan akuntabilitas menurut ajaran
agama Hindu sangat berkaitan erat dan tidak dapat dipisahkan. Dabas & Singh
(2018) dan Krish- na (2017) mengatakan bahwa karma beras- al dari bahasa
Sansekerta, karman berarti bertindak, sebuah tindakan kinerja.
 Jika dikaitkan dengan teori agensi, pen- damping desa dan pemerintah desa
secara simultan (bersama-sama) dalam peningkat- an partisipasi masyarakat
untuk mencapai optimalisasi kinerja, sebagai salah satu indikator keberhasilan
pengelolaan keuangan desa dalam wujud pertanggungjawaban program
prioritas dalam pemerintahan desa, dan bersinergi untuk mencapai keberhasilan
dalam pengelolaan dana desa dan pemban- gunan desa

4. Implikasi masing-masing variabel :


 Komitmen : hasil penelitian ini adalah komitmen aparatur desa penting bagi
pembangunan desa yaitu dalam hal pelayanan, perencanaan, pengelolaan, dan
pertanggung jawaban dana desa. Peran aparatur desa sangat penting dalam
menunjang pertumbuh an perekonomian desa un- tuk mencapai kesejahteraan
dan memberi- kan manfaat bagi masyarakatnya secara keseluruhan. Semakin
kompleksnya pembangunan desa mengakibatkan adanya kemungkinan
penyimpangan yang terjadi baik dari segi administratif maupun substantif yang
ke depan tentu saja sangat riskan me- nimbulkan masalah yang berkaitan
dengan hukum, akibat kurangnya komitmen dan kompetensi perangkat desa.
 Spiritualitas : Implikasi hasil penelitian ini adalah melalui keyakinan akan
hukum karma phala dapat mencegah terjadinya penyimpangan dalam

8
mewujudkan keberhasilan pengelolaan dana desa. Jika dikaitkan dengan teori
GONE, moralitas yang tinggi akan menghindarkan sesorang dari rasa serakah
dan godaan untuk melakukan kecurangan karena takut akan adanya hukum
karma. Oleh karena itu, dengan mempertebal keimanan melalui keyakinan
bahwa Ida Sang Hyang Widhi Wasa (Sang Pencipta) adalah pemilik dana
umat, maka manajemen memiliki tanggung jawab moral yang tinggi untuk
tidak melakukan kecurangan. Kesadaran untuk mewujudkan akuntabilitas dan
transparansi dalam pengelolaan keuangannya adalah agar suatu perencanaan
dan kegiatan yang dicapai berjalan dengan baik guna menyejahterakan
masyarakat.
 Kompetensi : Implikasi penelitian ini terhadap keberhasilan pengelolaan dana
desa yaitu peran pendamping dalam pemberdayaan masyarakat dan
melaksanakan pendam pingan terhadap pemerintah desa khususnya di
Kabupaten Buleleng sangat penting. Hal ini karena pendamping mampu
memberikan pengaruh yang positif yaitu mampu membantu dan mendampingi
setiap kegiatan dan pengelolaan dana desa sehingga efektivitas dan efisiensi
tujuan yang telah ditetapkan oleh pemerintah desa dapat tercapai. Tersedianya
sumber daya manusia yang potensial juga sangat dibutuhkan dalam program
pentinggi untuk tidak melakukan kecurangan. Kesadaran untuk mewujudkan
akuntabilitas dan transparan- si dalam pengelolaan keuangannya adalah agar
suatu perencanaan dan kegiatan yang dicapai berjalan dengan baik guna
menyejahterakan masyarakat.
 Implikasinya, desa menjadi mandiri dengan pendampingan yang maksimal dari
pemerintah desa.

5. Kesimpulan & Saran bagi peneliti berikutnya:


Kesimpulan : Melalui analisis yang peneliti lakukan dapat disimpulkan bahwa adanya
kompetensi pendamping desa mampu terus meningkatkan kesuksesan dalam
perencanaan ataupun kegiatan yang dilaksanakan terutama dalam hal mengelola
keuangan atau dana desa. Dengan adanya pengalokasian dana desa ini pendamping
desa juga mampu mendampingi, mengarahkan secara optimal dan maksimal agar ke

9
depan pengelolaan keuangan dapat dijalankan secara transparan, akuntabel, dan
menjadikan desa yang mandiri dan sejahtera. Secara keseluruhan penelitian ini
berimplikasi terhadap keha- rusan pemerintah desa untuk menerapkan pengawasan
yang baik melalui penegak kan keyakinan hukum karma phala yang sifat- nya abadi
dan universal, melalui landasan spiritualnya yaitu moksartham jagadhita ya caiti
dharma (kebahagiaan dunia dan akhirat), sehingga ke depan mampu mencegah
penyimpangan-penyimpangan yang tidak diinginkan. Implementasi pada ketiga
komponen yang mempengaruhi keberhasilan pengelolaan keuangan desa ini sangat
penting. Jika dipandang dari sisi akuntansi dan akuntabilitas, maka akuntabilitas yang
didasarkan pada karma phala dapat mewu- judkan transparansi serta tanggung jawab
karena kedua aspek akan menyebabkan seseorang memiliki tanggung jawab kepada
Sang Pencipta yang merupakan pemilik dana umat.

Saran : Melalui penelitian ini diharapkan aspek psikologis dalam hal komitmen
aparatur desa mampu terus meningkat. Mampu secara berkelanjutan meningkatkan
kompetensi- nya melalui pelatihan yang diselenggarakan oleh pemerintah daerah dan
desa. Hal terse- but guna membentuk sumber daya manusia yang baik dalam
membantu pimpinan dalam perencanaan atau pelaksanaan pengelolaan dana desa
secara maksimal dan rasa tang- gung jawab serta rasa memiliki yang tinggi. Adanya
dana desa yang diberikan ada diharapkan desa menjadi lebih mandiri dalam
pembangunan desa dan pengembangan tata kelola pemerintahan serta perekonomian
di desa tersebut. Penelitian selanjutnya dihara- pkan lebih mengembangkan variabel
yang diteliti seperti tri kaya parisuda sebagai variabel pendukung dan juga menambah
indikator ataupun daftar pertanyaan yang akan dipakai dalam penelitian untuk
mening- katkan validitas hasil penelitian. Penelitian berikutnya diharapkan pula dapat
memperluas responden dan ruang lingkup penelitian agar dapat digeneralisasi.

10
Daftar Rujukan
1. Pencantuman daftar rujukan :
Dalam daftar rujukan telah mencantumkan dengan lengkap sumber rujukan yang
terdiri dari: Nama penulis, tahun, judul publikasi, volume, halaman, dan nomor DOI

11

Anda mungkin juga menyukai