Anda di halaman 1dari 9

1

Gejala-Gejala Gelombang Cahaya

(Dispersi, Pemantulan, Pembiasan, Difraksi, Interferensi,


Polarisasi)

NO Sifat- Pengertian Gambar dan Keterangan Hukum, Rumus, Contoh, dan


sifat dan Keterangan Penerpan
Gelomba
ng
1 Dispersi Dispersi Hukum : Sinar 1. Pelangi
Gelomba gelombang matahari yang Saat terjadi hujan,
ng adalah dipisahkan, maka sinar
perubahan Rumus : matahari akan
bentuk Ҩ = (nu-1) ß – menembus titik
gelombang (nm-1) ß air. Air tersebut
ketika Ҩ = (nu-nm) ß merupakan
gelombang Ҩ = Su-Sm medium dispersi
merambat yang mendispersi
melalui suatu gelombang
medium. cahaya. Akibat dari
dispersi tersebut
tersebut maka
muncullah warna-
warna pelangi.
2 Pemantu Pemantulan Hukum : 1. Gema
an (refleksi) adalah 1. Hukum 2. Gaung
Gelomba peristiwa pemantulan 3. Bayangan saat
ng pengambian gelombang : bercermin
seluruh atau a. Sudut datang 4. Mengukur
sebagian dari sama dengan kedalaman laut
suatu berkas sudut pantu 5. Mengukur panjang
partikel atau gelombang. lorong
gelombang bila b. Gelombang 6. Kemampuan
berkas tersebut datang, kelelawar
bertemu dengan gelombang
bidang batas pantul, dan
antara dua
garis normal
medium.
terletak
daam suatu
bidang datar.
3 Pembias Pembiasan Hukum : 1. Benda yang
an gelombang 1. Sinar datang, diletakkan dalam
Gelomba adalah peristiwa sinar bias, dan air
ng pembelokan garis normal 2. Dasar kolam yang
arah rambatan berpotongan terlihat lebih
suatu pada suatu dangkal dari
gelombang bidang batas. aslinya.
ketika melewati 2. Sinar datang 3. Berlian dan intan
medium yang dari medium terlihat berkilau.
berbeda. kurang rapat 4. Bintang terlihat
menuju lebih dekat.
medium lebih 5. Muncunya pelangi.
rapat.
3. Perbandingan
sinus sudut
datang
terhadap sinus
bias dan satu
medium ke

Blog: http://purapurataufisika.blogspot.co.id. Chanel youtube: purapurataufisika.


2

medium lain
sealu tetao.

Rumus :
𝑆𝑖𝑛 𝑖𝑣1 𝑛2
= =
𝑆𝑖𝑛 𝑟 𝑣2 𝑛1
Keteranga :
I = Sudut datang
r= Sudut bias
v=Cepat rambat
gelombang
n = Indeks bias
4 Difraksi Difraksi Hukum : 1. Aliran air di sungai.
Gelomba geombang adlah 1. Hukum 2. Gelombang bunyi
ng peristiwa Bragg dari tabung.
pelenturan “Besarnya 3. Gelombang cahaya
gelombang yang sudut dari lubang.
disebabkan oeh simpangan
adanya pada sinar X
penghalang berdifraksi
berupa celah akan
sehingga sebanding
gelombang pada kristal”.
dapat Rumus :
menyebar. d sin ɵ = m.λ
𝑃.𝑑
= m. λ
𝐿
Keterangan :
d= jarak celah
(m)
P= jarak pola ke
pusat (m)
λ = Panjang
gelombang(m)
L= Jarak celah ke
layar (m)
5 Interfere Interferensi Hukum : 1. Genangan minyak
nsi gelombang Interferensi tanah dalam air.
Gelomba adalah peristiwa yang terjadi 2. Gelombang dari
ng atau pengaruh pada cahaya dua arah.
yang yang 3. Pelangi
ditimbulkan terpolarisasi
olehg linear atau
gelombang- polarisasi lain
gelombang yang termasuk cahay
berpadu. natural (Fresnel
Arago)
Rumus :
Ii = I cos2 d
Ii = I0 cos2 d
Keterangan ;
I0= Intensitas
cahaya awal
I =Intensitas
cahaya
terpolarisasi
Ii =Intensitas
setelah melalui

Blog: http://purapurataufisika.blogspot.co.id. Chanel youtube: purapurataufisika.


3

6 Polarisas Polarisasi
i Gelombang
Gelomba adalam
ng peristiwa
terserapnya
sebagian arah
getar
gelombang
sehingga hanya
memiliki satu
arah getar.

GELOMBANG CAHAYA
Gelombang elektromagnetik adalah suatu gelombang yang dapat merambat tanpa membutuhkan
medium dan merupakan gelombang transversal.
Contohnya seperti: sinar ultraviolet, peralatan elektronik, radioaktif, satelit, televisi, pemancar
radio dan lain sebagainya.

Cahaya Sebagai Gelombang Elektromagnetik


Cahaya adalah energi berbentuk gelombang elektromagnetik yang kasat mata dengan panjang
gelombang sekitar 380–750 nm. Pada bidang fisika, cahaya adalah radiasi elektromagnetik,baik
dengan panjang gelombang kasat mata maupun yang tidak.
Cepat rambat gelombang cahaya: v = 3 ×10 8 m/ s

Sifat-Sifat Gelombang Cahaya


1. Interferensi
Interferensi adalah sebuah peristiwa yang terjadi ketika dua buah gelombang bertemu pada saat bergerak
melalui medium yang sama.
Syarat terjadinya interferensi:

 Koheren (beda fase selalu tetap)

 Frekuensi sama

 Amplitudo hampir sama

Apabila kedua gelombang cahaya berinteferensi


saling memperkuat (bersifat konstruktif), maka
akan menghasilkan garis terang yang teramati
pada layar
Apabilakedua gelombang cahaya berinterferensi
saling memperlemah (bersifat destruktif), maka
akan menghasilkan garis gelap yang teramati
pada layar.

Paduan Gelombang Saling Menguatkan paduan Gelombang saling melemahkan

INTERFERENSI KONSTRUKTIF
 Beda Fase

 Beda lintasan

 Pita terang

INTERFERENSI DESTRUKTIF

 Beda fase

 Beda lintasan

 Pita terang

Jarak antara pita terang dan gelap berdekatan

2. Difraksi

Gelombang cahaya mengalami pembeloka karena adanya penghalang beupa celah


 Difraksi celah tunggal
 Pita gelap ke-n

 Letak garis gelap ke-n dari terang pusat

 Kisi difraksi
 Garis terang ke-n

1
 Tetapan kisi d=
N

3. POLARISASI
Polarisasi adalah terserapnya sebagian arah getar gelombang transversal sehingga gelombang hanya
memiliki satu arah getar saja.Jika sinar datang pada cermin datar dengan sudut 57°, maka sinar ini
merupakan sinar terpolarisasi.
Perhatikan gambar berikut

4. Disper
s

i cahaya

Dispersi adalah gejala peruraian cahaya putih (polikromatik) menjadi cahaya


berwarna- warni (monokromatik). Cahaya putih merupakan cahaya polikromatik,
artinya cahaya yang terdiri atas banyak warna dan panjang gelombang.
Ketika cahaya putih (polikromatik) dilewatkan pada prisma,ternyata sinar
biasnya akan terurai menjadi beberapa cahaya yang dikenal dengan warna
pelangi.
Warna pelangi yang terbentuk membentuk deretan warna kontinu. Hasil pengamatan
menunjukkan ada tujuh warna cahaya yang diuraikan, yaitu merah, jingga, kuning, hijau,
biru, nila, dan ungu.
Dalam pengukuran panjang gelombang untuk beberapa warna digunakan alat
spektroskop atau spectrometer. Panjang gelombnag cahaya akan berbeda untuk setiap
warna yang berbeda. Panjang gelombang terbesar untuk warna merah dan yang terkecil
untuk warna ungu, sedangkan warna lain terletak diantara kedua nilai itu.

Panjang gelombang cahaya

Panjang gelombang cahaya ini membentuk pita garis-garis paralel, tiap warna
bernuansa dengan warna di sebelahnya. Pita ini disebut spektrum. Di dalam spektrum, garis
merah selalu berada pada salah satu sisi dan biru serta ungu di sisi lain, dan ini ditentukan oleh
perbedaan panjang gelombang.
Cepat rambat cahaya menjadi berkurang bila memasuki media bening yang lebih rapat
daripada udara. Hal ini berakibat ikut berkurangnya panjang gelombang cahaya dari masing-
masing sinar monokhromatik itu, sehingga masing-masing warna mengalami pembiasan yang
arahnya berbeda satu dengan yang lain.
Setiap panjang gelombang memiliki indeks bias yang berbeda. Semakin kecil panjang
gelombangnya semakin besar indeks biasnya.
Hubungan indeks bias medium n, dan panjang gelombang dalam medium λ yang
dinyatakan oleh persamaan: n

Prisma adalah benda bening (transparan) terbuat dari gelas yang dibatasi oleh dua bidang permukaan
yang membentuk sudut tertentu yang berfungsi menguraikan (sebagai pembias) sinar yang
mengenainya. Permukaan ini disebut bidang pembias, dan sudut yang dibentuk oleh kedua bidang
pembias disebut sudut pembias (β).

Pada segiempat ABCE berlaku hubungan: β +


0
ABC = 180
Pada segitiga ABC berlaku hubungan:
0
r1+ i2 + ABC = 180
sehingga diperoleh
hubungan: β +
ABC = r1 + i2 +
ABC

sudut pembiasnya:

dengan:
β =sudut pembias prisma
i2 =sudut datang pada permukaan 2
r1 =sudut bias pada permukaan 1

sudut deviasi (δ) adalah sudut yang dibentuk oleh perpanjangan sinar datang mula- mula
dengan sinar yang meniggalkan bidang pembias atau pemantul.

Lebar spectrum yang ditimbulkan oleh prisma bergantung pada selisih deviasi warna ungu dan warna
merah. Selisih sudut antara deviasi warna ungu dnegan sudut deviasi warna merah disebut sudut
dispersi φ. Secara sistematis :

Dengan :
φ = sudut deviasi
δu = sudut deviasi sinar ungu
δm = sudut deviasi sinar merah
nu = indeks bias prisma untuk sinar ungu
nm = indeks bias prisma untuk sinar merah
β = sudut pembias

Anda mungkin juga menyukai