NAMA KELOMPOK
PURWOREJO
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Allah Swt yang telah melimpahkan
rahmat dan hidayah–Nya sehingga makalah yang berjudul “JALAN CEPAT” ini
dapat terselesaikan dengan baik sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan.
Topik makalah yang dibahas adalah mengenai jalan cepat dan di dalamnya
Karya tulis ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas pada Mata Pelajaran
Dalam menyelesaikan karya tulis ini tidak lepas dari dukungan banyak
Kami menyadari karya tulis ini masih jauh dari sempurna. Untuk itu, kritik dan saran
yang membangun sangat Kami harapkan. Semoga karya tulis ini bermanfaat dan
Penulis
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...................................................................................................ii
DAFTAR ISI................................................................................................................iii
DAFTAR GAMBAR.....................................................................................................v
BAB I.............................................................................................................................1
BAB II...........................................................................................................................5
KAJIAN PUSTAKA.....................................................................................................5
BAB III........................................................................................................................28
KESIMPULAN...........................................................................................................28
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................29
iii
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................30
iv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2. 3 Stopwatch.................................................................................................6
Gambar 2.4 Aktivitas pembelajaran jalan cepat fase gerakan tumpuan dua kaki.........9
Gambar 2.5 Aktivitas pembelajaran jalan cepat fase gerakan tumpuan dua kaki.......10
v
BAB I
TINJAUAN UMUM JALAN CEPAT
Jalan cepat merupakan salah satu nomor dalam cabang atletik dan resmi
internasional. Jalan cepat adalah gerak maju dengan melangkah tanpa adanya
hubungan terputus dengan tanah. Setiap kali melangkah, kaki depan harus
satu kaki harus berada di tanah, maka kaki tersebut harus lurus/lutut tidak
cepat adalah melakukan gerak langkah maju ke depan dengan salah satu kaki
selalu tetap kontak dengan tanah. Artinya, bahwa pada setiap akan melangkahkan
kaki, salah satu kaki harus selalu tetap berhubungan atau menempel pada tanah.
pemberangkatan (start) dan diakhiri dengan melewati garis finish, maka untuk
gerakan jalan cepat ini dapat dibagi ke dalam tiga bagian, yaitu: gerakan start,
jalan cepat, dan melewati garis finish. Tanpa penguasaan gerak dasar tersebut,
kamu tidak akan mendapatkan hasil yang maksimal dalam perlombaan jalan
cepat.
1
Adapun karakteristik gerak dasar jalan cepat adalah sebagai berikut:
5. Bersamaan dengan mengangkat tumit, ujung kaki tumpu lepas dari tanah
Olah raga jalan cepat memerlukan langkah yang lebar disertai dengan
olahraga jalan cepat yang paling terlihat adalah mengontrol berat badan. Gerakan
sederhana namun efektif ini berhasil membakar banyak kalori dan mengaktifkan
seluruh otot-otot dalam tubuh. Ketika sedang berjalan cepat diluar rumah, anda
udara bebas yang bermanfaat untuk menekan tingkat stres. Dengan olah raga yang
santai ini anda bisa melepaskan pikiran berat anda sejenak dan memproduksi
hormon endorphin yang membantu anda untuk tetap bahagia dan tenang.
2
Para ahli menyarankan olahraga ini karena manfaat olahraga jalan cepat
jantung yang membantu mengurangi kolesterol jahat dalam tubuh manusia dan
menjaga kesehatan jantung. Jalan cepat juga mengurangi resiko cidera sendi
seperti yang dapat diakibatkan olahraga lari atau jogging. Semua manfaat olahraga
jalan cepat ini juga bisa didapatkan dengan mudah, murah dan cepat karena anda
hanya perlu bermodalkan sepatu dan pakaian olah raga layak pakai. Di samping
jalan kaki adalah jantung tidak dibebani oleh “ledakan-ledakan” rangsangan untuk
bekerja keras, seperti olahraga yang menuntut kita untuk berlari cepat sebentar lalu
berhenti, berjalan, lalu berlari lagi. Berjalan cepat membebani jantung secara
Jalan cepat diadakan pertama kali pada tahun1867 di London. Pada tahun
1912, jalan cepat 10 km diselenggarakan pada lintasan sebagai salah satu nomor
olimpiade tahun 1976, tercantum nomor jalan cepat 20 km, yang sejak 1956
3
Indonesia, perlombaan jalan cepat menjadi nomor yang diperlombakan pada
kejuaraan nasional atletik tahun 1978. Jarak yang diperlombakan adalah untuk
Jalan cepat adalah satu nomor atletik yang harus dilakukan dengan segala
diselenggarakan pada lintasan sebagai salah satu nomor olimpiade tahun 1976
tercantun nomor jalan cepat 20 km, yang sejak 1956 dipertandingkan dalam
dicantumkan lagi dalam nomor perlombaan. Pada tahun- tahun terakhir ini
nomor yang diperlombakan pada kejuaraan nasional atletik tahun 1978. Jarak yang
4
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
Sumber: https://www.merdeka.com/gaya/4-tips-perawatan-baju-olahraga-
agar-lebih-tahan-lama.html
5
Gambar 2.2 Papan kuning dan papan merah
Sumber: Zikrur Rahmat, M.Pd
3. Stopwatch
Gambar 2. 3 Stopwatch
Sumber: https://www.amazon.com/LuckyStone-Multi-Function-Professional-
Chronograph-Water-Proof/dp/B00VHGL6WW
start pada jalan cepat ini kurang berpengaruh terhadap hasil perlombaan maka
tidak ada gerakan khusus yang harus dipelajari atau dilatih. Sikap start pada
umumnya adalah berikut ini. Pada aba “bersedia”, pejalan menepatkan kaki
kiri di belakang garis start, kaki kanan di belakang kaki kiri, badan agak
6
condong ke depan, tangan bergantung kendor. Pada “bunyi pistol” atau aba
a. Start
tidak mempunyai pengaruh yang berarti, maka tidak perlu ada teknik
khusus yang perlu dipelajari atau dilatih. Sikap start yang lazim digunakan
belakang garis start, sedang kaki kanan di samping belakang kaki kiri,
dengan badan agak condong ke depan dan kedua lengan rileks. Pada aba-
aba “Ya” atau bunyi tembakan pistol, segera melangkahkan kaki kanan ke
b. Langkah
depan lutut, terlihat tungkai bawah bergantung lemas, karena ayunan paha
lepas dari tanah, ganti dengan kaki ayun. Begitu seterusnya selalu ada kaki
c. Condong Badan
7
Mulai dari kepala, punggung/dada, pinggang sampai tungkai bawah
d. Ayunan Lengan
e. Finish
Tidak ada teknik khusus gerakan masuk finish dalam jalan cepat.
kaki satu ke kaki yang lain harus nampak jelas, ini kelihatan pada gerak
panggul. Gerakan ini perlu dilatih agar terbiasa melakukan teknik gerakan
2. Cara melakukan gerak spesifik gerakan kaki, ayunan lengan, sikap badan, dan
bawah ikut terayun ke depan, lutut menjadi lurus, kemudian menapak ke tumit
8
terlebih dahulu menyentuh tanah; bersamaan dengan ayunan kaki tersebut
kaki tumpu menolak dengan mengangkat tumit selanjutnya ujung kaki tumpu
lepas dari tanah berganti menjadi kaki ayun. Siku dilipat lebih kurang 90
derajat, ayunan lengan arahnya lebih masuk, gerakan lengan seirama dengan
langkah kaki.
Perhatikan gerakan spesifik fase tumpuan dua kaki jalan cepat berikut ini.
2) Pada saat kedua kaki menyentuh tanah, pada saat itu pula berakhir
9
Gamba
kaki
Yang perlu diperhatikan gerakan spesifik fase tarikan kaki jalan cepat
adalah :
2) Gerakan ini dilakukan oleh kaki depan akibat kerja tumit dan
10
Gambar 2.5 Aktivitas pembelajaran jalan cepat fase gerakan tumpuan
dua kaki
Gerakan spesifik fase relaksasi jalan cepat adalah sebagai berikut ini.
1) Tahap ini berada antara selesainya fase tarikan dan awal dari fase
dorongan kaki.
11
3) Lengan vertikal dan paralel di samping badan.
1) Fase ini dilakukan apabila fase terdahulu selesai dan bila titik pusat
3) Jangkauan gerak yang lebar di mana pinggang berada pada sisi yang
12
e) Gerak spesifik memasuki garis finish jalan cepat
a) Tumpuan dua kaki; Ini terjadi pada suatu saat yang sangat pendek, pada
saat kedua kaki menyentuh tanah, pada saat akhir fase dorongan bersaman
dengan awal dari fase tarikan ini lebih lama dan menyebabkan gerakan
b) Tarikan ; Setelah fase terdahulu selesai, gerakan tarikan segera dimulai. Ini
dilakukan dengan kaki depan sebagai akibat kerja tumit dan inersia dari
13
titik grafitasi badan. Fase ini selesai apabila badan berada di atas kaki
penopang.
c) Relaksasi ; Ini adalah fase tengah. Pinggang berada pada bidang yang sama
d) Dorongan ; Bila fase terdahulu selesai dan bila tiik pusat grafitasi badan
mengambil alih kaki tumpu, kaki yang baru saja menyelesaikan gerak
tarikan mulai mengambil alih gerak dorongan, sedang kaki yang lain
bergerak maju dan mulai diluruskan, ada jangkauan gerak yang lebar dalam
pinggang berada pada posisi yang sama, maju searah, memungkinkan suatu
fleksibilitas yang benar dan memberi waktu yang lebih lama pada kaki
14
Sumber: Sudrajat Wiradihardja dan Syarifudin
a) Dorong kaki belakang ke depan dari tumit, telapak kaki dan jari-jari kaki.
b) Ayunan lengan yang wajar mengayun dari muka ke belakang dan sikut
mengganggu keseimbangan .
15
Gambar 2. 10 Gerak pinggul jalan cepat
16
1) Persiapan gerakan ayunan lengan dan tungkai di tempat: berdiri
dengan kedua kaki dibuka selebar bahu, kedua lengan tertekuk di atas
yang wajar dari muka ke belakang dan sikut ditekuk tidak kurang dari
berdiri pada garis lurus dengan jarak ± 8-10 m, kedua lengan tertekuk
17
individu, berpasangan atau kelompok, untuk menanamkan nilai-nilai
berlari.
1) Seperti pada latihan 1, tetapi dorongan lebih besar dari kaki belakang,
menunjuk ke atas.
18
4) Tujuan : untuk mengembangkan dorongan kaki belakang yang lebih
sempurna.
19
Gambar 2. 14 Latihan berjalan di atas garis
Sumber: Sumaryoto dan Soni Nopembri
Khusus
20
Gambar 2. 15 Latihan mobilitas khusus
Sumber: Sumaryoto dan Soni Nopembri
21
3) Susunlah rencana perbaikan dari aktivitas yang baru saja dilakukan
kecepatan.
22
4) Tujuan : guna memelihara teknik di bawah kondisi kelelahan.
Berikut ini adalah hal yang harus diperhatikan dalam jalan cepat adalah :
1. Perhatikan Togok
2. Posisi Kepala
Kaki melangkah lurus ke depan satu garis dengan garis khayal dari
tidak ke luar atau ke dalam. Pada saat menumpu tumit harus mendarat lebih
23
Gerakan lengan mengayun dari muka ke belakang dan sikut ditekuk
tidak kurang dari 90º kondisi ini dipertahankan dengan tidak mengganggu
a. Fase Tumpuan dua kaki Ini terjadi pada suatu saat yang sangat pendek
pada saat kedua kaki berada/ menyentuh tanah, pada saat akhir fase
dorong bersama dengan awal fase tarikan. Fase tarikan ini lebih lama dan
24
menyebabkan gerakan pilin/ berlawanan antara bahu dan pinggul.
Kesalahan yang sering terjadi ketika melakukan fase tumpuan dua kaki
jalan cepat adalah sikap badan kaku, langkah kaki/ footwork yang kurang
udara, kaki/badan kurang rileks dan seimbang, dan tidak diikuti gerak
lanjut.
b. Fase Tarikan Segera setelah fase terdahulu selesai, gerak tarikan mulai.
Ini dilakukan oleh kaki depan akibat dari kerja tumit dan inersia dari titik
gravitasi badan. Fase ini selesai apabila badan ada di atas kaki penopang.
Kesalahan yang sering terjadi ketika melakukan fase tarikan jalan cepat
c. Fase Relaksasi Ini adalah fase tengah antara selesainya fase tarikan dan
awal dari fase dorongan kaki. Pinggang ada pada bidang yang sama
dengan bahu sedang lengan adalah vertikal dan paralel di samping badan.
Kesalahan yang sering terjadi ketika melakukan fase relaksasi jalan cepat
d. Fase Dorongan Bila fase terdahulu selesai dan bila titik pusat gravitasi
badan mengambil alih kaki tumpu, kaki yang baru saja menyelesaikan
25
gerak tarikan mulai mengambil alih gerak dorongan, sedang kaki yang
lain bergerak maju dan mulai diluruskan, ada jangkauan gerak yang lebar
dalam mana pinggang berada pada sisi yang sama, maju searah,
yang lebih lama bekerja dengan meluruskan pergelangan kaki, dan lengan
melakukan fungsi
1. Penilaian diskualifikasi
Para juri atau wasit yang ditunjuk harus memilih salah seorang Ketua
Wasit. Dan semua juri atau wasit harus mampu bertindak sebagai individu.
1) Dua orang wasit atau juri, di mana salah seorang harus ketua wasit, atau
persyaratan jalan cepat sesuai definisi diatas pada saat tertentu selama
oleh IAAF atau diadakan atas izinnya, tidak diperbolehkan adanya dua
26
gerak laju peserta. Jika keadaan tidak memungkinkan untuk memberitahukan
lomba jalan cepat di jalan umum, peserta yang didiskualifikasi harus segera
tersebut didiskualifikasi.
sendiri, setiap jarak sesudah 5 km, 10 km, 15 km. Peserta didiskualifikasi bila
nomor lomba jalan cepat 50 km atau 30 mil (atau lebih) disertai surat
keterangan dari dokter, setiap peserta harus bersedia diminta mengikuti tes
27
a. Wasit: Mereka harus selalu mengawasi dan mengecek kaki depan yang
tidak sempurna dilakukan dan tiga orang wasit berpendapat hal yang sama.
c. Peringatan: Seorang atlet akan diberikan satu kali peringatan dan apabila
melanjutkan
28
BAB III
KESIMPULAN
Jalan cepat adalah gerak maju langkah kaki yang dilakukan secara cepat tanpa
menghilangkan kontak kaki dengan tanah. Pada saat melangkah kaki tumpu harus
lurus, tidak boleh ditekuk. Jalan cepat diawali dengan start berdiri, badan agak
condong ke depan dan tangan rileks. Pada saat aba-aba ya atau bunyi tembakan pistol,
depan serta tangan diayunkan dari belakang dengan siku ditekuk tidak kurang dari
90º . Yang harus diperhatikan dalam jalan cepat adalah perhatikan togok, posisi
29
kepala, kaki saat melangkah,dan gerakan lengan dan bahu. Sedangkan teknik yang
digunakan dalam jalan cepat adalah fase tumpuan dua kaki, fase tarikan, fase
DAFTAR PUSTAKA
Muhajir. 2017. Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan untuk SMA/MA Kelas
X. Jakarta: Erlangga.
30
Sumaryoto dan Nopembri Soni. 2017. Buku Siswa: Pendidikan Jasmanai, Olahraga,
Rahayu Ajeng. 2013. Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan untuk SMA/MA
Muhajir. 2017. Buku Guru Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan (Edisi
DAFTAR PUSTAKA
Muhajir. 2016. Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan untuk SMP kelas VII.
Rahmat Zikrur. 2015. Atletik Dasar dan Lanjutan. Banda Aceh: LPPM STKIP BBG.
31
Roji dan Yulianti Eva. 2017. Pendidikan Jasmani, dan Kesehatan untuk SMP Kelas
Muhajir. 2017. Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan untuk kelas VII.
32