PENDAHULUAN
USG
Kegiatan USG pemeriksaan yang dikerjakan antara lain :
USG kepala bayi
USG carotis
USG Thyroid
USG mammae kanan atau kiri
USG Abdomen atas dan bawah
USG kandungan
USG thorak pro marker
Echocardiografi
USG trans vaginal
USG ektrimitas atas dan bawah
X – Ray
Kegiatan X- Ray pemeriksaan yang dikerjakan antara lain:
X –Ray facial / wajah
X – Ray extrimitas atas dan bawah kanan kiri
X- Ray daerah dada
X- Ray daerah abdomen
X- Ray tulang belakang
X- Ray tulang panggul
X- Ray bone survey
X- Ray saluran perkencingan
X- Ray saluran pembuluh darah arteri ( Arteriografi )
MRI
Kegiatan MRI pemeriksaan yang dikerjakan antara lain:
MRI kepala
MRI Cervical
MRI Thorakal
MRI Lumbal
MRI Pelvis
MRI thorak
MRI breast
MRI ektrimtas
MRI abdomen atas dan bawah
MRA
Kegiatan MRI pemeriksaan yang dikerjakan antara lain :
MRA Kepala
MRA leher
4. Instalasi Sterilisasi Sentral 24 jam
Perencanaan instrumen medis, bahan habis pakai (kasa, kapas, dan lain-
lain) dan linen maupun bahan re-use
Pengadaan instrumen medis atau bahan habis pakai atau linen
Dekontaminasi
Menangani, mengumpulkan dan transportasi benda-benda kotor
Pembuangan limbah
Mencuci / Claning
Menagani Alat-alat yang terkontaminasi di Point of Use
Menangani alat-alat yang terkontamionasi di ruang dekontamionasi.
Menghilangkan residu kotoran organik tanpa merusak ala.t
Mencuci Secara Manual.
Pengemasan plastik kertas (bolsaplast), untuk alat atau bahan yang
berukuran tidak terlalu besar.
Pengemasan linen, dengan membungkus linen steril, atau tromol
instrumen yang berukuran besar.
Pengemasan kertas, dengan membungkus alat atau bahan yang berukuran
cukup kecil.
Pengemasan bak instrumen, untuk instrumen medis yang berukuran
variatif dari kecil sampai besar.
Pemberian label alat atau bahan, yang berisi data: isi kemasan ( jumlah
dan jenis alat atau bahan ), tanggal penyeterilan, tanggal kadaluwarsa.
Pemberian tanda indikator kimia eksternal (autoclave tape) untuk
memastikan apakah kemasan telah dilakukan proses di dalam mesin
sterilisasi.
Pemberian indikator kimia internal (strep atau starigage) untuk
memastikan apakah mesin telah melakukan paparan pada permukaan
instrumen di dalam kemasan baik dengan kemasan kertas crep, linen atau
wooven ataupun dengan kemasan plastik kertas.
Sterilisasi panas kering.
Sterilisasi uap panas jenuh (Autoclave).
Penyimpanan bahan steril dalam lemari yang tidak sering dijamah, suhu
sejuk dan kering dan tidak lembab (syarat kelembaban berkisar antara 45
– 75%).
Distribusi bahan atau alat medis steril ke unit pelayanan.
Kontrol kualitas sterilisasi.
5. Instalasi Farmasi 24 jam
Memberikan pelayanan farmasi bagi pasien rawat inap, pasien rawat jalan
dan unit penunjang lain di lingkungan Rumah Sakit Panti Nirmala.
Menyelenggarakan kegiatan perencanaan, pengadaan, penerimaan,
penyimpanan, produksi, serta distribusi perbekalan farmasi.
Menyelenggarakan survey kepuasan pasien, menganalisa, dan mengevaluasi
tingkat kepuasan pasien serta menindaklanjuti hasil survey.
Melakukan pemantauan indikator mutu pelayanan.
Melakukan KIE (Komunikasi, Informasi dan Edukasi) tentang obat.
Melakukan kegiatan konseling pasien rawat jalan.
Melakukan kegiatan visite pasien rawat inap.
Melakukan kegiatan rekonsiliasi obat pasien rawat inap.
Melakukan kegiatan Pemantauan Terapi Obat (PTO) pasien rawat inap
Melakukan Monitoring Efek Samping Obat.
6. Instalasi Gizi 24 jam
Kegiatan Produksi dan Distribusi Makanan
Kegiatan Pelayanan Gizi di Ruang Rawat Inap
Gizi klinik
Kegiatan Penelitian Gizi Terapan
7. Instalasi Rehabilitasi Medis
Layanan pasien rawat inap
o Konsultasi dan pemeriksaan oleh dokter Sp. KFR
o Layanan terapi fisik / latihan oleh petugas fisitoterapi
Layanan pasien rawat jalan
Penyuluhan dengan media audiovisual, leaflet, banner.
Layanan Fisioterapi:
Terapi Stroke
Bobath
Kabat
Rood
Terapi Cerebral Palsy
Terapi Parkinson
Pemasangan Strapal
Terapi SCI
Terapi Post Operasi
Pelayanan dibawah tanggung jawab Dokter Spesialis Kedokteran Fisik dan
Rehabilitasi, buka hari Senin s/d Sabtu, pukul 08.00 – 15.00 WIB
8. Instalasi Rekam Medis 24 jam
Pelayanan rekam medis berbasis kertas.
Pelayanan rekam medis manual dan registrasi komputerisasi.
Pendaftaran pasien dengan mengidentifikasi setiap pasien.
Memberikan informasi umum serta khusus yang terkait dengan tata tertib
rumah sakit, fasilitas pelayanan serta pelepasan informasi medis yang perlu
dipahami tentang kerahasiaannya.
Mengumpulkan, mengintegrasikan, menganalisis data pelayanan kesehatan
primer dan sekunder, menyajikan dan mendesiminasi informasi, menata
sumber informasi bagi kepentingan riset, monitoring, dan evaluasi pelayanan
kesehatan.
Membuat standar dan manajemen informasi kesehatan meliputi aspek legal
dengan unsur keamanan (safety), kerahasiaan (confidential), sekuritas, privasi,
serta integritas data.
9. Instalasi Laboratorium
Pemeriksaan Hematologi
Pemeriksaan Urine
Pemeriksaan faeces
Pemeriksaan kimia darah
Pemeriksaan BGA dan elektrolit
Pemeriksaan transudat & exsudat
Pemeriksaan liquior
Pemeriksaan Cairan Tubuh
Pengecatan
Serologi
Imunologi
Pemeriksaan uroflowmetri
BAB II
SISTEM PENGELOLAAN LIMBAH CAIR
LABORATORIUM
ICU
HEMODIALISA
Tanki Reaktor Bak Pengendap Bak biofilter Bak
ENDOSKOPI Bio Sistem Akhir aerob
Aerasi
IGD
KAMAR OPERASI
RADIOLOGI
Tanki Filter Kolam Indikator Badan Air
INST. STERILISASI
SENTRAL
FARMASI
REHAB MEDIS
LAUNDRY
2.4 Tahapan Pengelolaan IPAL
Instalasi Pengelolaan Air Limbah (IPAL) di Rumah Sakit Panti Nirmala
mengggunakan sistem biofilter anaerob - aerob. Semua limbah cair yang berasal dari
gedung unit I, unit II, dan unit III masuk ke IPAL. Dengan tahapan pengelolaan sebagai
berikut :
1) Bak Grease Trap
Berfungsi untuk memisahkan lemak atau minyak yang masih tersisa serta untuk
mengendapkan kotoran pasir, tanah atau senyawa padatan yang tidak bisa terurai
secara biologis. Sehingga yang masuk ke dalam IPAL hanya air saja. Limbah lemak
diambil dari bak grease trap setiap hari selasa dan sabtu. Dan dilakukan
pengelolaan di TPA Supit Urang.
2) Bak main septik (penampung sampah)
Berfungsi untuk menyaring sampah yang terikut ke dalam IPAL. Sampah-sampah
yang akan tersaring dalam hal ini adalah sisa-sisa kotoran, plastik, sisa makanan,
sisa pembungkus, kertas tissue, dll. Sampah harus dipisahkan dari air limbah
supaya pengolahan air limbah (terutama pompa-pompa) tidak terganggu dan
dapat berlangsung lebih efisien. Secara periodik diangkat dan diambil kotoran
padatnya.
3) Bak ekualisasi
Bak ekualisasi dilengkapi dengan bak V notch yang berfungsi sebagai pengatur
debit air limbah sehingga masa tinggal air limbah di IPAL lebih lama.
4) Bak pengendapan awal
Bak pengendap awal berfungsi mengendapkan partikel lumpur, pasir dan kotoran
organik tersuspensi. Selain sebagai bak pengendapan, juga berfungsi sebagai bak
pengurai senyawa organic yang berbentuk padatan, sludge digestion (pengurai
lumpur) dan penampung lumpur.
5) Bak biofilter anaerob
Didalam bak biofilter anaerob diisi dengan media khusus yang berbahan plastik
dengan tipe sarang tawon. Didalam reactor biofilter anaerob, penguraian zat – zat
organic yang ada dalam air limbah dilakukan oleh bakteri anaerobik atau fakultatif
anaerobik. Disini zat organic akan terurai menjadi gas metan dan karbon dioksida
tanpa pemberian udara.
6) Bak aerasi
Bak aerasi berfungsi untuk membantu sel mikroba dalam pembentukkan flok yang
akan mengendap di bak biofilter aerob.
7) Bak biofilter aerob
Didalam reaktor biofilter aerob diisi dengan media sambil dihembus dengan
udara. Setelah beberapa hari operasi, pada permukaan media filter akan tumbuh
lapisan film mikro-organisme. Mikro-organisme inilah yang akan menguraikan zat
organik yang belum sempat terurai pada bak pengendap awal.
8) Bak pengendap akhir
Bak pengendap akhir berfungsi mengendapkan partikel lumpur, pasir dan kotoran
organik tersuspensi yang masih lolos dari bak-bak sebelumnya.
9) Tanki Reaktor Bio Sistem
Proses aerobik pada tanki reaktor bio sistem terdiri dari dua stage untuk
menyempurnakan proses dan menambah efisiensi penguraian polutan air limbah.
Polutan akan diuraikan oleh bakteri yang melekat pada media. Didalam tanki bio
system akan terjadi proses reduksi BOD, COD, NH 3 dan polutan lain oleh bakteri.
Untuk kebutuhan oksigen bakteri disuplai oleh udara dari sistem blower
menggunakan pipa sparger yang terletak pada dasar tanki reaktor bio sistem.
Tanki tersebut dilengkapi dengan sistem defoaming untuk mereduksi busa/foam
yang timbul. Dari tanki reaktor bio sistem air limbah mengalir ke tanki filtrasi.
Didalam tanki filtrasi terjadi proses pemisahan endapan dan air jernih. Endapan
yang terkumpul dikembalikan ke bak ekualisasi. Sedangkan air jernih mengalir ke
kolam indikator dan dialirkan ke badan air.
BAB III
DATA IPAL DAN HASIL UJI KUALITAS LIMBAH
3.1 Data Teknis IPAL
A. Pengoperasian IPAL
Pada dasarnya Ipal akan berjalan otomatis setiap hari tanpa harus menghidupkan
peralatan. Peralatan yang dihidupkan/ dijalankan dibawah ini (pompa blower,
pompa input) hanya berlaku pada saatperalatan tersebut kondisinya dimatikan
(off).
1. Menjalankan pompa blower
putar swit kearah AUTO pada panel kontrol, pompa Air jet injektor akan
beroperasi secara otomatis
putar swit kearah MANUAL pada panel kontrol dan tekan tombol star / on
pompa blower akan beroperasi secara manual
Stop kran untuk pengaturan sirkulasi sudah di set tidak perlu dirubah-
rubah
2. Menjalankan pompa input reaktor biosistem
a. Putar swit kearah AUTO pada panel kontrol, pompa input akan beropearsi
secara otomatis
b. putar swit ke arah MANUAL pada panel kontrol dan tekan tombol star / on
pompa Input akan beroperasi secara manual
c. Stop kran untuk pengaturan sirkulasi sudah diset tidak perlu dirubah –
rubah
3. Drain air dan endapan (sludge)
a. Reaktor Bio system
Buka stop kran kran di bagian bawah biosistem selama ± 1 menit.
Lakukan untuk setiap stage (setiap kran drain) pada Bio sistem 2 - 3 hari
sekali.
b. Filtrasi akhir
Buka stop kran dibagian bawah filtrasi akhir selama ± 1 menit
c. Lakukan drain secara rutin tiap 2-3 hari sekali untuk mengurangi sludge.
d. Setelah drain selesai, kembalikan kran yang dirubah ke posisi semula
B. Pemeliharaan IPAL
Yang dimaksud pemeliharaan yaitu menjalankan aktifitas secara periodik sehingga
IPAL dapat berjalan dengan baik. Adapun aktifitas yang perlu dilakukan adalah:
1. Pompa Input Bio sistem
Secara rutin dicek dan 2 / 3 hari sekali dibersihkan.
2. Pompa Blower
Secara rutin dicek dan 2 / 3 hari sekali dibersihkan Jika Kotor/rusak
3. Pompa Saluran
Secara rutin dicek dan 2 / 3 hari sekali dibersihkan
4. Reaktor IPAL Biosistem dan Filtrasi Akhir
Secara periodik atau bila mutu air limbah jelek, lakukan drain sesuai prosedur
untuk membuang endapan yang mungkin sudah berlebihan.
5. Bak Kontrol
Secara berkala kotoran/ benda padat seperti plastik, kain dll yang terikut,
agar saluran tidak tersumbat oleh kotoran tersebut.
6. Stop Kran
Posisi Stop Kran yang sudah diset jangan dirubah-rubah karena akan merubah
seting dan bisa menyebabkan mutu effluent buruk dan terjadi overfload.
7. Kaporit
Secara rutin kaporit tablet dicek, lakukan segera pengisian ulang sebelum
habis.
8. Saluran air limbah
Secara rutin dicek dan dibersihkan, termasuk bak-bak kontrol yang ada.
40
30 27
26.7 26.2
20
10
APRIL MEI JUNI
Jika dilihat dari gambar grafik diatas menunjukkan bahwa temperatur air limbah
tidak melebihi standar baku mutu.
Chart Title
50
40
Standar Baku mutu
30
BOD
17.79
20
9.31
10
5.00
2 3
0 1
APRIL MEI JUNI
Dari gambar grafik BOD diatas telah terjadi penurunan dari bulan April hingga bulan
Juni. Dimana pada bulan April ke bulan Mei penurunan parameter BOD sebesar 8,48
mg/L sedangkan dari bulan Mei ke bulan Juni penurunan parameter BOD sebesar
4,31 mg/L. Dan untuk parameter BOD pada bulan April, Mei dan Juni masih
memenuhi baku mutu air limbah.
COD
100
90 Standar Baku mutu
80
70
60
COD
44.46
50
40 30.84 32.26
30
20
10
0 1 2 3
APRIL MEI JUNI
Dari gambar grafik diatas menunjukkan penurunan COD setiap bulan. Dan hasil
pemeriksaan COD dari bulan April sampai bulan Juni memenuhi baku mutu limbah
cair.
5
4
3.15 3.32
3 2.433
2 2 Standar Baku mutu
1 1
0
APRIL MEI JUNI
Hasil pemeriksaan phospat terlarut (PO4) pada grafik diatas menujukkan bahwa
pemeriksaan parameter phospat terlarut pada bulan April sebesar 3,147 mg/L dan
bulan Mei mengalami kenaikkan dengan hasil pemeriksaan sebesar 3.316 mg/L.
Sedangkan pada bulan Juni hasil pemeriksaan menunjukkan penurunan dengan hasil
2,425 mg/L. Sehingga dapat disimpulkan bahwa hasil pemeriksaan parameter
phospat pada bulan April, Mei dan Juni tidak mememnuhi baku mutu limbah cair.
Total Coliform Standar Baku mutu
10000
8000
6000
4000
2000
500 300
350
0 1 2 3
APRIL MEI JUNI
Hasil pemeriksaan total coliform pada limbah Rumah Sakit Panti Nirmala masih jauh
dengan standar baku mutunya. Dalam proses pengendalian colli tinja sejauh ini tidak
ada penambahan kaporit pada system IPAL RS. Pertimbangannya adalah selama IPAL
RS beroperasional untuk parameter total coliform tidak pernah melebihi standar
baku mutu limbah cair.
pH
10
Max Standar Baku mutu
9
8
7.44
pH
7.08 7.36
7
5
APRIL MEI JUNI
Dari gambar grafik diatas dapat disimpulkan bahwa telah terjadi kenaikkan pH air
limbah dari bulan April hingga bulan Mei. Sedangkan untuk bulan Juni mengalami
penurunan pH. Meskipun telah terjadi kenaikkan dan penurunan, parameter pH
masih memenuhi standar baku mutu limbah cair.
Zat Padat Tersuspensi (TSS)
50
40
Standar Baku mutu
30
TSS
20
106.3
5.1 5
2 3
0 1
APRIL MEI JUNI
Hasil pemeriksaan TSS bulan April hingga bulan Juni memenuhi standar baku mutu
limbah cair. Bulan April nilai TSS sebesar 6,3 mg/L, Mei sebesar 5,1 mg/L dan Juni
sebesar 5,0 mg/L.
0.1000
0.0000
APRIL MEI JUNI
Jika dilihat dari gambar grafik diatas bahwa pemeriksaan parameter ammonia bebas
memenuhi baku mutu limbah cair.
3.3 SOP Pengelolaan Limbah Cair
LAMPIRAN
HASIL UJI
LABORATORIUM
LAMPIRAN
IZIN
PENGELOLAAN
LIMBAH CAIR
(IPLC)
LAMPIRAN
LOGBOOK IPAL
DOKUMENTASI