Anda di halaman 1dari 2

PRAKTIKUM I

BIOSTATISTIKA VETERINER
Jethro Xavier/1909511015

Pada materi praktikum pertama dijelaskan beberapa topik mulai dari pengenalan program SPSS
itu sendiri dan cara penggunaan SPSS untuk melakukan beberapa hal seperti transformasi data,
distribusi frekuensi data, dan pendugaan dan pengujian hipotesis.

TRANSFORMASI DATA
Pada SPSS bisa dilakukan transformasi data dengan fitur Transform yang terletak pada taskbar
SPSS. Sebelum melakukan transformasi bisa dilakukan input data dengan menentukan jenis
variabel pada menu variable view. Untuk biostatistika biasanya digunakan jenis data numerik (bisa
diatur juga berapa banyak digit maksimal dan desimal yang akan ditampilkan). Setelah mengatur
jenis-jenis variabel, maka data bisa dimasukkan pada menu data view. Setelah data di-input maka
klik Transform dan pilih Compute, di mana pada window Compute tersebut bisa dituliskan
fungsi/persamaan untuk tranformasi data (misalnya seperti perkalian). Variabel sebagai hasil
fungsi bisa diinput terlebih dahulu pada Target Variable dan kemudian diberi label dan kemudian
diberi fungsinya pada Numeric Expression. Hasil transformasi kemudian bisa dilihat pada menu
Data View.
Selain transformasi, bisa juga dilakukan analisis deskriptif dengan menggunakan fitur Analyze.
Klik Analyze pada taskbar dan kemudian pilih Descriptive Statistic dan kemudian Descriptives.
Pada option dari Descriptives bisa dipilih beberapa opsi operasi yang akan ditampilkan seperti
sum, mean, standard deviation, range, dll. Ada juga fitur yang bisa membedakan antara variabel
bebas dengan variabel terikat yaitu dengan Compare Mean pada Analyze. Setelah memilih
Compare Mean klik Means dan akan muncul dialog box yang bisa membedakan antara variabel
bebas (diletakkan pada Independent List) dan variabel terikat (Dependent List). Pada options-nya
kemudian dipilih analisis yang ingin diberikan pada data tersebut seperti sum, mean, number of
cases, dll. Dari proses tersebut bisa juga dijadikan bentuk grafik yaitu dengan mengklik Graphs
pada taskbar. Pada dialog box Bar Chart kemudian bisa dipilih jenis grafik (misalnya Simple) dan
data yang digunakan (misalnya summaries for groups of cases) yang kemudian bisa memilih data
apa saja dan posisinya pada grafik. Untuk grafik dengan beragam data bisa digunakan opsi Legacy
Dialogs dan kemudian memilih Define Clustered Bar.
DISTRIBUSI FREKUENSI
Distribusi frekuensi dibagi menjadi kuantitatif dan kualitatif. Untuk membuat distribusi frekuensi
kuantitatif bisa dengan memunculkan range (jarak), datum minimum, datum maksimum, jumlah
(sum), rata-rata (mean), standar deviasi, dan variansi. Hal ini bisa dilakukan dengan menggunakan
Analyze dan kemudian memilih Descriptive Statistics dan mengklik semua opsi yang dibutuhkan.
Dari hasil analisis tersebut juga bisa dibuat menjadi histogram dengan memilih Graph, lalu Legacy
Dialogues dan kemudian memilih Histogram. Pilih variabel yang akan dijadikan histogram dan
juga bisa memunculkan kurva pada histogram dengan mengklik checkbox Display normal curve.
Untuk membuat distribusi frekuensi kualitatif, pertama beri value labels pada data-data yang akan
menjadi variabel kualitatifnya (misalnya jika tentang warna maka contoh variabel kualitatifnya
seperti merah, kuning, dll.). Setelah itu, buatlah Simple Graph dengan memilih Graphs lalu pilih
Bar dan kemudian pilih Simple. Setelah itu pilih variable yang akan ditampilkan pada grafik dan
kemudian klik Define Simple Bar.
PENDUGAAN DAN PENGUJIAN HIPOTESIS
Pendugaan dan pengujian hipotesis bisa dilakukan contohnya dari data sampel berat. Dari data
yang kemudian diiput tersebut kemudian pilih Descriptive Statistics Explore pada fitur Analyze.
Variabel yang menunjukkan nilai data kemudian dipindahkan ke Dependent List pada dialogue
box Explore dan kemudian klik Statistics, maka akan muncul tabel statistik yang berisi rata-rata,
median, variansi, standar deviasi, dll. Untuk pengujian hipotesis, pilih Analyze, kemudian
Compare Means, dan kemudian One-Sample T Test. Variabel yang akan diuji dipindahkan ke box
Test Variables dan kemudian klik OK. Hasil tersebut kemudian bisa dijadikan Error Bar dengan
cara memilih Error Bar pada Legacy Dialog di Graphs.

Anda mungkin juga menyukai