Anda di halaman 1dari 5

KEMENTERIAN SOSIAL REPUBLIK INDONESIA

BALAI REHABILITASI SOSIAL ANAK YANG MEMERLUKAN PERLINDUNGAN


KHUSUS (BRSAMPK) “PARAMITA” MATARAM
Jl. TGH. Saleh Hambali No 339 Kab. Lombok Barat 83361 Telp. (0370) 636681

LAPORAN KEGIATAN PSYCHOLOGICAL FISRT AID (PFA) UNTUK


TRAUMA HEALING TERHADAP KORBAN BANJIR DI KABUPATEN
BIMA PROPINSI NUSA TENGGARA BARAT
TAHUN 2021

A. PENDAHULUAN
1. Umum
Pada tanggal 2 April 2021, terjadi Banjir di Kabupaten Bima yang
mengkibatkan terendamnya ratusan rumah di empat kecamatan dan beberapa warga
terpaksa harus mengungsi ke tempat yang lebih aman. Selain itu, banjir yang
mencapai ketinggian hingga lebih dari dua meter itu juga menyebabkan aliran listrik
di lokasi terdampak padam dan aktivitas warga juga lumpuh akibat banjir tersebut.
Salah satu yang menjadi penyintas adalah anak-anak. Oleh karena itu Balai
rehabilitasi Sosial Anak yang Memerlukan Perlindungan Anak ‘Paramita’ Mataram
menurunkan Tim untuk melakukan Pendampingan Sosial. Pendampingan sosial yang
dilakukan berupa Psychological First Aid, setelah sebelumnya menurunkan pula Tim
Reaksi Cepat ke daerah bencana.
Psychological First Aid (PFA) merupakan satu bentuk pelayanan pertolongan
pertama secara psikologis dengan cara mengenali dan menanggapi (merespon) orang
yang membutuhkan bantuan karena mereka merasakan tekanan dan stress yang
diakibatkan oleh situasi-situasi tidak menyenangkan seperti keadaan bencana. PFA
dilakukan dengan cara menerapkan prinsip 3L yaitu Look, Listen, dan Link untuk
menangani masalah psikologis yang mungkin dialami korban bencana.

2. Maksud dan Tujuan


Psychological First Aid (PFA) dilakukan untuk mengurangi kesulitan awal saat
bencana, memenuhi kebutuhan korban saat bencana, mempromosikan penanganan
yang fleksibel, mendorong penyesuaian korban setelah bencana.
KEMENTERIAN SOSIAL REPUBLIK INDONESIA
BALAI REHABILITASI SOSIAL ANAK YANG MEMERLUKAN PERLINDUNGAN
KHUSUS (BRSAMPK) “PARAMITA” MATARAM
Jl. TGH. Saleh Hambali No 339 Kab. Lombok Barat 83361 Telp. (0370) 636681

3. Ruang Lingkup
Ruang lingkup pelaksanaan kegiatan ini adalah Kegiatan Psychological First Aid (PFA)
yang dilakukan oleh Tim BRSAMPK ‘Paramita’ Mataram, yang dilakukan terhadap
anak-anak penyintas Bencana Banjir yang terjadi di Kabupaten Bima, Propinsi Nusa
Tenggara Barat.

4. Dasar Pelaksanaan
a. Daftar Pelaksanaan Isian Anggaran (DIPA) Balai Rehabilitasi Sosial Anak yang
Memerlukan Perlindungan Khusus ‘Paramita’ Mataram Nomor : SP.DIPA-
027.04.2.526085/2021 tanggal 23 November 2020.
b. Surat Tugas No. 244/4.2.3/RH.01.02/04/2021, tanggal 08 April 2021, mengenai
Penunjukan Petugas Psikolog di Seksi Layanan Rehabilitasi Sosial BRSAMPK
Paramita Mataram untuk melaksanakan kegiatan pendampingan sosial untuk
pemberian paket ATENSI anak bagi korban bencana banjir di Kabupaten Bima,
NTB sejak tanggal 09 April s.d 11 April 2021.

B. KEGIATAN YANG DILAKSANAKAN


Kegiatan psychological first aid dilaksanakan selama 1 hari di 4 LKSA yaitu, LKSA
An-Nur Al-Hidayah, LKSA Nurul Mukhtar, dan LKSA Madinah Putra dan LKSA Madinah
Putri pada tanggal 10 April 2021. Sebanyak 100 anak terlibat dalam kegiatan
psychological first aid. Langkah dalam pelaksanaan psychological first aid adalah
melakukan screening kepada 100 anak tersebut untuk mengetahui ada atau tidaknya
dampak psikologis dari bencana banjir di Kabupaten Bima. Screening dilakukan dengan
cara melihat emosi yang dirasakan anak pada saat dikunjungi dan melihat perubahan
perilaku anak setelah bencana banjir terjadi. Setelah dilakukan screening dan didapatkan
anak yang terdampak bencana banjir dan mengalami dampak psikologis maka anak
diberikan intervensi yang disesuaikan dengan usia anak. Selain tindakan intervensi juga
KEMENTERIAN SOSIAL REPUBLIK INDONESIA
BALAI REHABILITASI SOSIAL ANAK YANG MEMERLUKAN PERLINDUNGAN
KHUSUS (BRSAMPK) “PARAMITA” MATARAM
Jl. TGH. Saleh Hambali No 339 Kab. Lombok Barat 83361 Telp. (0370) 636681

diberikan langkah preventif yang dapat dilakukan anak untuk menghindari munculnya
dampak psikologis apabila bencana banjir kembali terjadi.

C. HASIL YANG DICAPAI


Proses pelaksanaan pendampingan sosial berupa psychological first aid di
Kabupaten Bima berjalan dengan lancar. Tidak ada kendala selama pelaksanaan
intervensi dan anak dapat mengikuti proses dengan baik.
Kunjungan pertama dilakukan ke LKSA An-Nur Al-Hidayah. Sebanyak 25 anak
dilakukan screening dan didapatkan 1 orang anak yang terdampak bencana banjir
mengarah pada stress akut. Anak tersebut berinisial AM berusia 3 tahun 1 bulan. Sejak
kejadian banjir anak mengalami perubahan perilaku seperti sering dan mudah menangis
ketika ibu meninggalkannya sesaat padahal di sisi anak terdapat keluarga lain yang biasa
bersam anak. Nafsu makan anak juga menurun dan mudah terbangun ketika anak
merasa ibu tidak berada di sisinya. Hal ini sudah terjadi kurang lebih 1 minggu sejak
bencana banjir terjadi. Hal ini menunjukkan anak mengalami Acute Stress Disorder
(ASD). Untuk menindaklanjuti, ibu dari anak AM diberikan intervensi berupa
psikoedukasi mengenai cara menangani AM untuk menghilangkan ASD pada diri AM dan
langkah preventif yang harus ibu lakukan ketika bencana banjir kembali muncul agar AM
tidak lagi mengalami ASD. Selain kepada ibu dari anak AM, orang tua dari 24 anak
lainnya juga diberikan psikoedukasi berupa langkah preventif untuk mencegah
timbulnya trauma pada anak dan penyintas bencana lainnya.
Selanjutnya kunjungan kedua dilakukan ke LKSA Madinah Putra dan LKSA
Madinah Putri. Terhadap sebanyak 25 orang anak putra dan 25 orang anak putri
dilakukan screening sehingga berjumlah 50 orang anak yang mendapatkan layanan
psychological first aid. Hasil screening menunjukkan tidak terdapat anak yang mengalami
perubahan perilaku setelah terjadinya bencana banjir sehingga dapat disimpulkan tidak
terjadinya dampak psikologis pada 50 anak tersebut. 50 anak tersebut diberikan
KEMENTERIAN SOSIAL REPUBLIK INDONESIA
BALAI REHABILITASI SOSIAL ANAK YANG MEMERLUKAN PERLINDUNGAN
KHUSUS (BRSAMPK) “PARAMITA” MATARAM
Jl. TGH. Saleh Hambali No 339 Kab. Lombok Barat 83361 Telp. (0370) 636681

psikoedukasi mengenai tindakan preventif berupa cara mengatasi bencana banjir agar
tidak menimbulkan trauma atau dampak psikologis pada diri mereka.
Kunjungan terakhir dilakukan ke LKSA Nurul Mukhtar. Sebanyak 25 orang anak
dilakukan screening dan menunjukkan tidak terdapatnya anak yang mengalami dampak
psikologis akibat bencana banjir. Terhadap 25 anak tersebut juga diberikan psikoedukasi
mengenai tindakan preventif berupa cara mengatasi bencana banjir agar tidak
menimbulkan trauma atau dampak psikologis pada diri mereka.

D. KESIMPULAN DAN SARAN


1. Kesimpulan
Berdasarkan proses psychological first aid yang dilakukan terdapat 1 orang
anak yang mengalami dampak psikologis akibat bencana banjir yang terjadi di
Kabupaten Bima. Terhadap anak tersebut diberikan intervensi berupa psikoedukasi
mengenai cara penanganan pada anak dan langkah preventif untuk mencegah
timbulnya dampak psikologis kembali jika bencana banjir terulang kembali. Terhadap
anak lain juga diberikan intervensi berupa psikoedukasi mengenai langkah preventif
untuk mencegah timbulnya dampak psikologis kembali jika bencana banjir terulang
kembali.

2. Saran
Proses pelaksanaan Pendampingan Sosial yang dilakukan di Kabupaten Bima
dapat berjalan dengan baik dan sesuai dengan tujuan kegiatan sehingga dapat
dipertahankan untuk pelaksanaan pendampingan social ke depannya.

E. PENUTUP
KEMENTERIAN SOSIAL REPUBLIK INDONESIA
BALAI REHABILITASI SOSIAL ANAK YANG MEMERLUKAN PERLINDUNGAN
KHUSUS (BRSAMPK) “PARAMITA” MATARAM
Jl. TGH. Saleh Hambali No 339 Kab. Lombok Barat 83361 Telp. (0370) 636681

Demikian Laporan Pelaksanaan Pendampingan Sosial khususnya psychological


first aid yang dilaksanakan di Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat. Terima Kasih.

Mataram, April 2021


Petugas,
Psikolog Klinis Anak,

Anda mungkin juga menyukai