A. PENDAHULUAN
1. Umum
Pada tanggal 2 April 2021, terjadi Banjir di Kabupaten Bima yang
mengkibatkan terendamnya ratusan rumah di empat kecamatan dan beberapa warga
terpaksa harus mengungsi ke tempat yang lebih aman. Selain itu, banjir yang
mencapai ketinggian hingga lebih dari dua meter itu juga menyebabkan aliran listrik
di lokasi terdampak padam dan aktivitas warga juga lumpuh akibat banjir tersebut.
Salah satu yang menjadi penyintas adalah anak-anak. Oleh karena itu Balai
rehabilitasi Sosial Anak yang Memerlukan Perlindungan Anak ‘Paramita’ Mataram
menurunkan Tim untuk melakukan Pendampingan Sosial. Pendampingan sosial yang
dilakukan berupa Psychological First Aid, setelah sebelumnya menurunkan pula Tim
Reaksi Cepat ke daerah bencana.
Psychological First Aid (PFA) merupakan satu bentuk pelayanan pertolongan
pertama secara psikologis dengan cara mengenali dan menanggapi (merespon) orang
yang membutuhkan bantuan karena mereka merasakan tekanan dan stress yang
diakibatkan oleh situasi-situasi tidak menyenangkan seperti keadaan bencana. PFA
dilakukan dengan cara menerapkan prinsip 3L yaitu Look, Listen, dan Link untuk
menangani masalah psikologis yang mungkin dialami korban bencana.
3. Ruang Lingkup
Ruang lingkup pelaksanaan kegiatan ini adalah Kegiatan Psychological First Aid (PFA)
yang dilakukan oleh Tim BRSAMPK ‘Paramita’ Mataram, yang dilakukan terhadap
anak-anak penyintas Bencana Banjir yang terjadi di Kabupaten Bima, Propinsi Nusa
Tenggara Barat.
4. Dasar Pelaksanaan
a. Daftar Pelaksanaan Isian Anggaran (DIPA) Balai Rehabilitasi Sosial Anak yang
Memerlukan Perlindungan Khusus ‘Paramita’ Mataram Nomor : SP.DIPA-
027.04.2.526085/2021 tanggal 23 November 2020.
b. Surat Tugas No. 244/4.2.3/RH.01.02/04/2021, tanggal 08 April 2021, mengenai
Penunjukan Petugas Psikolog di Seksi Layanan Rehabilitasi Sosial BRSAMPK
Paramita Mataram untuk melaksanakan kegiatan pendampingan sosial untuk
pemberian paket ATENSI anak bagi korban bencana banjir di Kabupaten Bima,
NTB sejak tanggal 09 April s.d 11 April 2021.
diberikan langkah preventif yang dapat dilakukan anak untuk menghindari munculnya
dampak psikologis apabila bencana banjir kembali terjadi.
psikoedukasi mengenai tindakan preventif berupa cara mengatasi bencana banjir agar
tidak menimbulkan trauma atau dampak psikologis pada diri mereka.
Kunjungan terakhir dilakukan ke LKSA Nurul Mukhtar. Sebanyak 25 orang anak
dilakukan screening dan menunjukkan tidak terdapatnya anak yang mengalami dampak
psikologis akibat bencana banjir. Terhadap 25 anak tersebut juga diberikan psikoedukasi
mengenai tindakan preventif berupa cara mengatasi bencana banjir agar tidak
menimbulkan trauma atau dampak psikologis pada diri mereka.
2. Saran
Proses pelaksanaan Pendampingan Sosial yang dilakukan di Kabupaten Bima
dapat berjalan dengan baik dan sesuai dengan tujuan kegiatan sehingga dapat
dipertahankan untuk pelaksanaan pendampingan social ke depannya.
E. PENUTUP
KEMENTERIAN SOSIAL REPUBLIK INDONESIA
BALAI REHABILITASI SOSIAL ANAK YANG MEMERLUKAN PERLINDUNGAN
KHUSUS (BRSAMPK) “PARAMITA” MATARAM
Jl. TGH. Saleh Hambali No 339 Kab. Lombok Barat 83361 Telp. (0370) 636681