Anda di halaman 1dari 9

BAB II

PEMBAHASAN

A.Pengertian Gerak Harmonik Sederhana

Setiap gerak yang terjadi secara berulang dalam selang waktu yang sama disebut gerak periodik.
Karena gerak ini terjadi secara teratur maka disebut juga sebagai gerak harmonik/harmonis. Apabila
suatu partikel melakukan gerak periodik pada lintasan yang sama maka geraknya disebut gerak
osilasi/getaran. Bentuk yang sederhana dari gerak periodik adalah benda yang berosilasi pada ujung
pegas.Karenanya kita menyebutnya gerak harmonis sederhana. Gerak Harmonik Sederhana (GHS)
adalah gerak periodik dengan lintasan yang ditempuh selalu sama (tetap). Gerak Harmonik
Sederhana mempunyai persamaan gerak dalam

bentuk sinusoidal dan digunakan untuk menganalisis suatu gerak periodik tertentu.[1]

Contoh gerak osilasi (getaran) yang populer adalah gerak osilasipendulum (bandul).Pendulum
sederhana terdiri dari seutas tali ringan dan sebuah bola kecil (bola pendulum) bermassa m yang
digantungkan pada ujung tali, sebagaimana tampak pada gambar di bawah. Dalam menganalisis
gerakan pendulum sederhana, gaya gesekan udara kita abaikan dan massa tali sangat kecil sehingga
dapat diabaikan relatif terhadap bola.[2]

Gambar di atas memperlihatkan pendulum sederhana yang terdiri dari tali dengan panjang L dan
bola pendulum bermassa m. Gaya yang bekerja pada bola pendulum adalah gaya berat (w = mg)dan
gaya tegangan tali FT. Gaya berat memiliki komponen m.g cos Ө yang searah tali dan mg sin teta
yang tegak lurus tali. Pendulum berosilasi akibat adanya komponen gaya berat mg sin teta. Karena
tidak ada gaya gesekan udara, maka pendulum melakukan osilasi sepanjang busur lingkaran dengan
besar amplitudo tetap sama.[3]

Gaya pemulih yang menyebabkan benda M melakukan gerak harmonic sederhana adalah
komponen w tegak lurus pada tali yaitu w sin Ө. Dengan demikian gaya pemulih yang bkerja pada
benda bandul sederhana dinyatakan oleh :

Fp = - W sin Ө

= - m.g sin Ө (1)

Menurut Hukum Newton II percepatan benda pada ayunan sederhana memberikan :

F = m.a

a = -g. sin Ө

-m.g sin Ө = m.a (2)


Gaya dalam arah sumbu x merupakan gaya pemulih, yaitu gaya yang selalu menuju titik
keseimbangan. Arah gaya tersebut berlawanan arah dengan simpangan, sehingga dapat ditulis :

Dalam arah sumbu y, komponen gaya berat diimbangi oleh tegangan tali T sehingga gaya dalam arah
sumbu y bernilai nol.

Jika sudut α cukup kecil (α < ), maka nilai sinus tersebut mendekati dengan nilai sudutnya, sin α ≈ α.
Sehingga hubungan antara panjang busur x dengan sudut teta dinyatakan dengan persamaan :

x = L sin α atau

α = x/L

(ingat bahwa sudut teta adalah perbandingan antara jarak linear x dengan jari-jari lingkaran (r) jika
dinyatakan dalam satuan radian. Karena lintasan pendulum berupa lingkaran maka kita
menggunakan pendekatan ini untuk menentukan besar simpangannya.Jari-jari lingkaran pada kasus
ini adalah panjang tali L).

Jika massa m menyimpang sejauh x dari titik seimbang, maka massa tersebut akan mengalami gaya
pemulih sebesar :

F = mg sin α ≈ mg α = x

CONTOH SOAL :

1.Sebuah pegas dengan k = 45 N/m digantungkan massa 225 gr, panjang pegas menjadi 35 cm. Jika g
= 10 m/s2 , tentukan panjang pegas tanpa beban!

Penyelesaian :

Pada pegas berlaku F = k.x.

F yang menarik pegas adalah berat dari massa 225 gr

F = m.g = 0,225 .10

= 2,25 N

= k.x

= 45. x

x = 0,05 m

= 5 cm.

Jadi panjang pegas tanpa beban = 35 cm - 5 cm = 30 cm


2.Suatu benda bermassa 0,1 kg melakukan gerak harmonik dengan amplitudo 10 mm dan periode
p / 2 s . Hitung :

a. Kecepatan maksimum

b. Gaya maksimum yang bekerja pada benda

Jawab:

Ø HUKUM HOOKE

“Besarnya gaya pemulih F berbanding lurus dengan perubahan panjang pegas x, baik pada waktu itu
ditarik maupun ditekan.”

Gaya pemulih tersebut sebanding dengan simpangan, seperti pada gerak harmonic sederhana.
Sekarang kita akan membandingkan gaya pemulih untuk massa pada pegas dan gaya pemulih untuk
system bandul sederhana. Pada pegas berlaku :[4]

F = -kx,

B. Gerak Harmonik Sederhana dapat dibedakan menjadi 2 bagian, yaitu :

1. Gerak Harmonik Sederhana (GHS) Linier, misalnya penghisap dalamsilinder gas, gerak osilasi air
raksa / air dalam pipa U, gerak horizontal / vertikal dari pegas, dan sebagainya.

2. Gerak Harmonik Sederhana (GHS) Angular, misalnya gerak bandul/ bandul fisis, osilasi ayunan
torsi, dan sebagainya.

Berikut beberapa contoh gerak harmonik :[5]

a. Gerak harmonik pada bandul

Sebuah bandul adalah massa (m) yangdigantungkan pada salah satu

ujung tali dengan panjang l dan membuat simpangan dengan sudut

kecil.Gaya yang menyebabkan bandul ke posisi kesetimbangan

dinamakan gaya pemulih.

panjang busur adalah Kesetimbangan gayanya. Bila amplitudo getaran

tidak kecil namun tidak harmonik sederhana sehingga periode


mengalami ketergantungan pada amplitudo dan dinyatakan dalam

amplitudo sudut.

b. Gerak harmonik pada pegas

Sistem pegas adalah sebuah pegas dengankonstanta pegas (k) dan

diberi massa pada ujungnya dan diberi simpangan sehingga

membentuk gerak harmonik. Gaya yang berpengaruh pada system

pegas adalah gaya Hooke.

C. Gerak Harmonik Teredam dan teredam terpaksa

Secara umum gerak osilasi sebenarnya teredam. Energi mekanik terdisipasi (berkurang) karena
adanya gaya gesek. Maka jika dibiarkan, osilasi akan berhenti, yang artinya GHS-nya teredam. Gaya
gesekan biasanya dinyatakan sebagai arah berlawanan dan b adalah konstanta menyatakan
besarnya redaman, dimana amplitudo dan = frekuensi angular pada GHS teredam.[6]

Pada kasus sistem yang berosilasi sederhana akan berosilasi selamanya. Tetapi pada setiap sistem
mempunyai redaman sehingga sistem akan berhenti berosilasi.untuk mempertahankan suayu sistem
osilator,maka energi berasal dari sumber luar harus diberikan pada sistem yang besarnya sama
dengan energi disipai yang ditimbulkan oleh medium peredamamnya,osilasi yang demikian disebut
osilasi paksaan.

Sebagai contoh,seorang anak TK yang sedang main ayunan lama kelamaan ayunanya akan
berhenti,tetapi bila sang ibu selalu mendorongnya manakala ayunan sianak sampai sendirinya,maka
ayunan anak tersebut akan berlangsung terus menerus.dalam kasus yang dikatakan ayunan anak
lebih dominan disebbkan oleh gaya dorongan dari sang ibu.dengan kata lain sistem(dalam hal ini
anak itu)dipaksa berosilasi

Oleh gaya luar yang menggerakkannya.osilasi semacam ini dinamakan osilasi terpaksa. Banyak
sistem osilasi terpaksa yang tanpa kita sadari sudah akrab dengan kehidupan sehari
hari.misalnya,ketika menyetel radio,kita telah memaksa sistem elektrolik radio untuk berosilasi pada
frekuensi stasium pemancar yang kita pilih,sehingga kita dapat mendengar lantunan penyanyi
pujaan,dan iklan jitu,yang kita butuhkan.kita dapat menyalakan televisi,mesin cuci atau dapat
menyetrika,karena alat alat itu menerima pasokan daya dari pln,sehingga arus listrik bolak balik yang
dibutuhkan alat alat itu mengalir hingga mereka dapat beroperasi sesuai dengan fungsinya.masing
masing.

Semua sistem yang mempunyai sifat yang sistem yang berosilasi secara terpaksa mempunyai
sifat yang analog,misalnya osilasi terpaksa pada ayunan anak yang disebabkan oleh dorongan
ibu,analog dengan osilasi terpaksa yang terjadi ketika tangan kita mendorong dan menarik beban
sesuai dengan kehendak kita,osilasi yang dihasilkan pada kedua contoh itutidak terjadi pada
frekuensi alamiahmasing masing melainkan sangat tergantung pada frekuansi dorongan sang ibu
dan tangan kita.aliran arus listrik bolak balik dalam rangkaian listrik RLC,terjadi pada frekuensi
sumber tegangan bolak balik yang mencatunya,demikian pula osilasi atom dalam bahan terjadi pada
frekuensi medan gelombang.elektromagnetik yang menginduksinya.oleh karena sistem yang
mengalami osilasi terpaksa mempunyai karakteristik yang sama.[7]
1. Persamaan osilasi terpaksa

Persamaan gerak pada sistem osilasi terpaksa ini ternyata identik dengan persamaan yang
menggambarkan aliran arus bolak balik(I)dalam sistem RLC ketika dihubungkan dengan tegangan
sumber bolak balik V(t) yaitu dalam bentuk persamaan diferensial.

2. Solusi persamaan osilasi terpaksa

Sebagaimana telah kita bahas,bahwa persamaan adalah merupakan persamaan deferensial orde dua
homogen atau osilasi harmonik terendam,dimana solusinya ada tiga alternatif,yaitu jika:

a. kedua akarnya riil dan berbeda m = m1 dan m = m2

Solusinya adalah kedua akarnya rill dan sama m=m1= m2

Solusinya adalah kedua akarnya kompleks m =

Ketiga solusi diatas disebut solusi homogen atau fungsi komplementer (complementary fuction).jika
disebut persamaan deferensial orde dua tidak homogen,maka kita perlu mencari solusi suku
F(t).metode yang digunakan adalah metode integral khusus yang diperoleh dengan menggunakan
bentuk umum dari fungsi diruas kana persamaan yang diberikan yaitu dengan mensubtitusiakan
bentuk umum kedalam persamaanya dan kemudian menyamakan koefisiaen koefisienya.

Bentuk bentuk umum suku F(t)dan bentuk integral khususnya

1,Bentuk F(t)

Bentuk integral khusus

F(t) = k

y =C

f(t) = kt

y = Ct + D

f(t) = kt2

y = ct2 + Dt + E

f(t) = k sin t atau k cos t

y = C sint + D cos t

f(t) = k sin t + k cost t

y = C sin t + D cos t

f(t) = e kt

y = Ce kt

Besaran fisika pada ayunan bandul


1. Periode(T)

Benda yang bergerak harmonis sederhana pada ayunan sederhana memiliki periode.periode
ayunan (T)adalah waktu yang diperlukan benda untuk melakukan satu getaran.benda dikatakan
melakukan satu getaran jika benda bergerak dari titik dimana benda tersebut mulai bergerak dan
kembali lagi ketitik tersebut.satu periode adalah sekon atau detik.

2. Frekuensi(f)

Frekuensi adalah banyaknya getaran yang dilakukan oleh benda selama satu detik,yang
dilakukan oleh benda selama satu detik,yang dimaksudnya dengan getran disini adalah getran
lengkap.satu frekuensi adalah hertz.

Hubungan antara periode dan frekuensi

Frekuensi adalah banyaknya getaran yang terjadi selama satu detik,dengan demikian selang
waktu yang dibutuhkan untuk melakukan satu getaran adalah

1getaran /f getaran x 1 sekon = 1 /f sekon

Selang waktu yang dibutuhkan untuk melakukan suatu getaran adalah periode.dengan
demikian,secara matematis hubungan antara periode dan frekuensi adalah sebagai berikut:[8]

T=1/f

T = 1 /T

D.Gerak harmonik terendam

Secara umum,gerak osilasi sebenarnya terendam.energi mekanik terdisipasi


(berkurang)karena adanya gaya gesek.maka jika dibiarkan,osilasi akan berhenti,artinya GHS-nya
terendam.gaya gesekan biasanya dinyatakan sebagai arah berlawanan dan bendanya konstanta
menyatakan besarnya redaman,dimana= amplitudo dan = frekuensi angular pada GHS redaman.[9]

Bila energi mekanik gerak osilasi berkurang terhadap waktu,gerak dikatakan terendam,jika
gaya gesekan atau redaman kecil kecil gerak hampir periodik sekalipun amplitudo berkurang secara
lambat terhadap waktu.selain adanya gaya balikpada gerak ini ada gaya lain yang bekerja melawan
arah gerak misalnya karena kekentalan zat cair atau bidang yang tak licin,tempat gerakan
berlangsung. Misal gaya seperti ini adalah f = - rv dengan r adalah konstanta rendaman dan v faktor
kecepatan.tanda negatif menunjukkan bahwa gaya ini berlawanan dengan gerak,persamaan gerak
yang terjadi adalah;[10]

∑F = -kx – rv

Jika rendaman sangat besar,lebih besar dari dan menjadi imaginer,disini tidak ada osilasi dan
simpangan benda akan menjadi nol tanpa melewati kedudukan setimbangnya paling tidak melewati
kedudukan setimbang satu kali.

Macam – macam gerak harmonik terendam;[11]


1. r = 0, tak terendam

2. r < akar 4 km, gerak harmonik yang”underdamped”(terendam berosilasi).

3. r = 4km, gerak harmonik yang “critically damped”(terendam kritis)osilasi berhenti,kedudukan


setimbang dicapai dalam waktu singkat.

4. r> akar 4km,gerak harmonik yang “overdamped”(terendam jenuh)kedudukan setimbang dicapai


dalam waktu lama.

Underdamped

Benda yang mengalami underdamped biasanya melakukan beberapa osilasi sebelum


berhenti.benda masih melakukan beberapa getaran sebelum berhenti karena redaman yang
alaminya tidak terlalu besar.

Criticall damping

Benda yang mengalami critical damping biasanya langsung berhenti berosilasi (benda langsung
kembali ke posisi setimbangnya),benda langsung berhenti berosilasi karena redaman yang
dialaminya cukup besar.

Over damping

Over damping mirip seperti critical damping,bedanya pada criticall damping benda tiba lebih
cepat diposisi setimbangnya.sedangkan pada over damping benda lama sekali tiba diposisi
setimbangnya.hal ini disebabkan karena redaman yang dialami oleh benda sangat besar.

Apabila terdapat redaman maka energi mekanik sistem pegas benda setelah terjadi redaman
bisa ditentukan menggunakan nilai rata rata.untuk menentukan energi mekanik setelah terjadi
redaman,kita bisa menggunakan energi mekanik = energi potensial (jika kita tinjau osilasi sistem
pegas bendadimulai dari simpangan maksimum pada simpangan maksimum,energi mekanik= energi
potensial)atau energi mekanik = energi kinetik(kita tinjau osilasi sistem pegas- benda dimulai dari
posisi seimbang,energi mekanik =energi kinetik)misalnya,kita tinjau osilasi sistem pegas-benda
dimulai dari posisi seimbang.dalam satu siklus osilasi(satu siklus sama dengan satu putaran.kalau kita
andaikan grafik amplitudo diatas adalah gelombang.[12]

Maka satu siklus sama dengan satu panjang gelombang ,energi mekanik sistem pegas-benda
adalah;

E = 2 (1/2mv2) rata rata

E = (mv2))rata rata

E. APLIKASI OSILASI HARMONIK

Suatu sistem dalam keadaan setimbang statis maupun dinamis, apabila dalam sistem demikian
disimpangkan sehingga dihasilkan gerak osilasi, maka gerak demikian dinamakan gerak harmonik,
dari osilator harmonik sederhana yang terdiri atas massa ( m ), dengan kostanta pegas(k).
Sistem pegas – massa berosilasi pada sumbu –x pada permukaan horizontal. Osilator harmonik
sederhana ditempatkan pada gerakan osilasi terus – menerus atau dinyatakan sebagai osilasi bebas.
Dalam praktiknya, sistem osilasi ini akan kehilangan energi dan akhirnya akan berhenti.[13]

Untuk osilasi harmonik teredam, ditinjau kembali suatu benda bermassa m dihubungkan dengan
pegas, pada osilator sederhana akan selamanya berosilasi, tetapi pada kenyataannya pada setiap
sistem mempunyai redaman sehingga sistem akan berhenti berosilasi, Pengaruh gaya gesek pada
benda yang bergerak harmonik adalah amplitudonya akan makin berkurang, akhirnya menjadi nol,
artinya gerakan berhenti. Hal ini disebabkan karena tak ada energi yang diambil dari luar. Gerakan
ini disebut gerak harmonic teredam. . Untuk mempertahankan osilasi suatu sistem osilator, maka
energi berasal dari sumber luar harus diberikan pada sistem yang besarnya sama dengan energi
disipasi yang ditimbulkan oleh peredamnya, osilasi yang demikian dinamakan sebagai osilasi paksaan
atau disebut gerak harmonik yang dipaksakan yaitu gerak harmonik yang dipengaruhi oleh gaya luar
yang bekerja terus – menerus secara periodik.

BAB III

PENUTUB

A. Kesimpulan
Gerak Harmonik Sederhana (GHS) adalah gerak periodik dengan lintasan yang ditempuh selalu sama
(tetap). Gerak Harmonik Sederhana mempunyai persamaan gerak dalam bentuk sinusoidal dan
digunakan untuk menganalisis suatu gerak periodik tertentu.Setiap gerak yang terjadi secara
berulang dalam selang waktu yang sama disebut gerak periodik. Karena gerak ini terjadi secara
teratur maka disebut juga sebagai gerak harmonik/harmonis. Apabila suatu partikel melakukan
gerak periodik pada lintasan yang sama maka geraknya disebut gerak osilasi/getaran. Bentuk yang
sederhana dari gerak periodik adalah benda yang berosilasi pada ujung pegas.Karenanya kita
menyebutnya gerak harmonis sederhana.

Secara umum,gerak osilasi sebenarnya terendam.energi mekanik terdisipasi (berkurang)karena


adanya gaya gesek.maka jika dibiarkan,osilasi akan berhenti,artinya GHS-nya terendam.gaya gesekan
biasanya dinyatakan sebagai arah berlawanan dan bendanya konstanta menyatakan besarnya
redaman,dimana= amplitudo dan = frekuensi angular pada GHS redaman.

DAFTAR PUSTAKA

M. Said. L, S.Si.Materi kuliah Fisika Dasar I, Bandung :Cmedia, 2010.

Bambang Ruwanto,Fisika 2, Jakarta : Erlangga,2006 .

Marthen Kanginan:FISIKA,Jakarta : Erlangga, 2000 .

Said. L, M. Fisika Dasar I, Makassar : UIN press,2007.

http//www.blogspot.com. indah sulistri, mekanika html diakses tanggal 1 mei 2015.

Anda mungkin juga menyukai