Keadaan
Tipe Jenis BB Bayi Masalah
No. Tahun Penolong
Persalinan Kelamin Lahir waktu Kehamilan
lahir
Laki-
1 2019 Spontan Bidan 2,5 kg Normal Tidak ada
laki
Anamnesa
1) Keluhan Utama : Nyeri pada daerah bekas jahitan perineum
2) Riwayat Kesehatan Sekarang :
Pada saat dikaji klien mengatakan nyeri pada daerah bekas jahitan di perineum
karena ada luka episiotomy. Nyeri bertambah bila klien bergerak dan nyeri
berkurang bila klien beristirahat, nyeri dirasakan seperti di sayat-sayat, nyeri
dirasakan di daerah genitalia dengan skala nyeri 3 (1-5). Nyeri dirasakan terus
menerus.
3) Riwayat Kesehatan Dahulu :
Pasien mengatakan sebelumnya belum pernah dirawat di rumah sakit. Ini merupakan
kehamilan yang pertama, klien tidak memiliki riwayat penyakit darah tinggi, jantung,
asma, diabetes atau pun TBC.
4) Riwayat Kesehatan Keluarga :
Dikeluarga klien tidak ada anggota keluarga yang menderita penyakit menular
seperti TBC dan Hepatitis, keluarga klien juga tidak memiliki riwayat kehamilan
gemelly dan penyakit keturunan seperti Diabetes Melitus dan Asma.
Riwayat Kehamilan Saat Ini :
2. Jenis Kelamin Bayi : L/P, BB/PB : 2800 gram/ 49 cm, A/S: 8/10
3. Perdarahan : 250 cc
4. Masalah Dalam Persalinan : Tidak Ada
Riwayat Ginekologi :
Tanda Vital :
Nadi : 82x/menit
Suhu : 36 OC
Kepala : bentuk normal , warna kulit kepala putih , rambur berwarna hitam ,distribu
rambut banyak merata ,kulit kepala bersih, tidak muda rontok ,tidak ada benjolan
,tidak ada lesi dan nyeri tekan.
Mata : bentuk simetris, konjungtiva tidak anemis , skelera tidak ikterik,indra penglihatan
normal
Hidung : bentuk simetris, bersih , tidak ada gangguang saat bernafas , tidak ada polip,tidak
ada lesi dan tidak ada nyeri tekan,indra penciuman normal
Mulut :bentuk bibir simetris, tidak sianosis,tidak ada stomatitis, membaran mukosa l
lembab, keadaan mulut bersih ,tidak ada karies, gigi masih lengkap, gusi tidak
berdarah,indra pengecap normal
Telinga : bentuk normal, simetris,bersih tidak ada kotoran , tidak ada massa ,tidak ada
lesi , tidak ada nyeri tekan , indra pendengaran normal
Dada :
Jantung : Tidak ada pembesaran,irama jantung teratur ,terdengar suara S1-S2 lup dup
tidak ada suara jantung tambahan.
Paru : Bentuk dada simetris, warna kulit normal, tidak ada ketinggalan gerak, tidak ada
retraksi otot dinding dada, suara nafas vesikuler, vokal fremitus baik kanandan kiri,sonor,
tidak ada suara nafas tambahan sepertironchi dan wheezing
Payudara : Bentuk payudara simetris, kebersihan putting tampak kotor, teraba lembek,
kolostrum sudah keluar, tidak ada nyeri tekan, tidak teraba adanya massa, pasieun belum
tahu cara menyusui yang benar
Pengeluaran ASI : tampak keluar Asi sedikit , pasieunjuga mengatakan belum tahu cara
menyusui yang benar
Abdomen :
Terdapat striae gravidaru pada kulit perut,peristaltik usus baik, tidak teraba pembesaran limpa
dan hati.
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan, tidak dijumpai massa, tanda aci
Fundus uterus : 2 jari di bawah pusat Kontraksi :baik teraba keras Posisi : TFU tengah
Vagina : Integritas kulit Tidak edema Tidak memar Tidak hematom Tidak
Perineum : Utuh/Episiotomi/Ruptur
Tanda REEDA :
R : kemerahan (Ya/Tidak)
E : bengkak (ya/Tidak)
E : echimosis (Ya/Tidak)
A : approximate (Baik/Tidak)
Lokia : Jumlah : 20 cc
Bau : amis
Ekstremitas :
BAK saat ini :4 Kali per hari, berwarna kuning nyeri : Ya/Tidak (luka
episiotomy)
BAB : Kebiasaan BAB : 1 kali per hari , Karakteristik feses Normal, feses berbentuk
dan berwarna kuning
konstipasi : Ya/Tidak
Pola tidur : Kebiasaan tidur selalu memdengarkan murotal, lama 7- 8 jam, frekuensi
pukul 22.00 – 05.00 WIB
Pola tidur saat ini : Tidur malam : klien tidur lebih awal yaitu pukul 21.00 – 04.00 WIB.
Tidur siang : pukul 11.00 – 14.00 WIB
Tingkat mobilisasi : sebelum melahirkan aktivitas klien dilakukan sendiri ,sedang setelah
melahirkan di rumah sakit aktifitas klien dibantu sebagian
Asupan Nutrisi : makan 3 kali sehari, waktu makan Pagi pukul 08.00, siang pukul 13.00,
dan malam 20.00 WIB Jenis makanan yang diberikan yaitu nasi, ikan, sayur dan buah, serta
minum susu, nafsu makan : baik/kurang/tidak ada
Asupan Cairan : Klien minum saat setelah beraktivitas dan selesai makan serta disaat
klien haus, klien minum kurang lebih 7 gelas (1050 ml gelas/hari) cukup/kurang
Masalah Khusus : Tidak Ada Masalah
Keadaan Mental
Ny.I mengatakan merasa senang dan lega anaknya sudah lahir dengan baik dan sehat
Penerimaan terhadap bayi : Baik, klien sangat bahagia dengan kehadiran bayinya
Kemampuan Menyusui:
Obat-obatan :
Cara
No Nama Obat Dosis Frekuensi Indikasi
Pemberian
Untuk menggantikan
1. Infus RL Intra Vena 500 ml 1x1
cairan dan elektrolit
Analisa Data :
Pasien mengeluh
nyeri di daerah
perineum. Luka Episiotomy
hanya di daerah
perinium, nyeri
berkurang ketika
beristirahat.
Pasien mengatakan
tidak nyaman di
perineum karena
luka episiotomy
DO :
Tampak meringis
Terdapat luka
episiotomy
Tampak posisi ibu
tidak nyaman saat
menyusui
Involusio uterus 2
jari dibawah pusat
Masalah Keperawatan :
1. Ketidaknyamanan pasca partum berhubungan dengan ivolusi uterus dan nyeri luka
episiotomy
Perencanaan
No Diagnosa Keperawatan
Tujuan Intervensi Rasional
1 Ketidaknyamanan pasca Setelah dilakukan Manajemen nyeri
partum berhubungan tindakan keperawatan Observasi :
dengan involusi uterus, selama 1x24 jam 1. Identifikasi lokasi nyeri, 1. Dengan mengetahui nyeri
dan luka episiotomy diharapkan klien karakteristik, durasi, yang dialami pasien akan
merasakan nyaman frekuensi, kualitas, intensitas mempermudah intervensi
setelah melahirkan, nyeri. yang tepat untuk penanganan
dengan kriteria hasil : nyerinya
- Skala nyeri 2. Identifikasi skala nyeri 2. Untuk menentukan intervensi
berkurang selanjutnya
- Klien tidak 3. Identifikasi faktor yang 3. Membantu pasien untuk
meringis memperberat dan mengontrol rasa nyeri
- Luka episiotomy memperingan nyeri
sembuh 4. Monitor efek samping 4. Menghindari muncul alergi
- Posisi ibu nyaman penggunaan analgetik dari analgetic
Terapeutik :
5. Pertimbangkan jenis dan
sumber nyeri dalam pemilihan 5. Menurunkan rasa nyeri
Perawatan Kenyamanan
Observasi :
1. Identifikasi gejala yang tidak 1. Menentukan intervensi
menyenangkan (misal, mual,
nyeri, gatal, sesak).
2. Identifikasi pemahaman 2. Mengetahui edukasi yang
tentang kondisi, situasi, dan tepat untuk pasien
perasaannya
3. Identifikasi masalah 3. Membantu pasien untuk
emosional dan spiritual mengekspresikan perasaannya
Terapeutik :
4. Berikan posisi nyaman 4. Meningkatkan kenyamanan
5. Ciptakan lingkungan yang 5. Membuat rasa nyaman
nyaman
6. Dukung keluarga dan 6. Mengedukasi keluarga untuk
pengasuh terlibat dalam meningkatkan rasa nyaman
terapi/pengobatan
Perawatan Pascapersalinan
Observasi : 1. Mengobservasi kondisi pasien
1. Monitor tanda-tanda vital 2. Mengetahui perubahan jenis
2. Monitor keadaan lokia lokia
3. Mengobservasi kondisi pasien
3. Monitor tanda homan’sign
Terapeutik : 4. Kandung kemih yang penuh
4. Kosongkan kandung kemih menggeser posisi uterus
sebelum pemeriksaan 5. Masase fundus bisa
5. Masase fundus sampai meningkatkan kontraksi
kontraksi kuat uterus
6. Mobilisasi dini sangat
6. Dukung ibu untuk melakukan mempengaruhi sirkulasi darah
ambulasi dini 7. Untuk mempercepat proses
7. Fasilitasi ibu berkemih secara penyembuhan
normal
Edukasi : 8. Menghindari bahaya yang
8. Jelaskan tanda bahaya nifas muncul saat nifas
pada ibu dan keluarga 9. Mengedukasi ibu untuk
9. Jelaskan pemeriksaan pada pemeriksaan
ibu dan bayi secara rutin
Kolaborasi : 10. Meningkatkan pemberian ASI
10. Rujuk ke konselor laktasi eksklusif
akibat ketidakefektifan
pemberian ASI
Edukasi :
6. Ajarkan ibu menopang
seluruh tubuh bayi 6. Posisi menggendong bayi
meningkatkan menyusui
5. Mengidentifikasi pemahaman
tentang kondisi, situasi, dan
perasaannya
Perencanaan Pulang :
Mengobservasi :