Anda di halaman 1dari 48

Pengertian ibu hamil resti

• Kehamilan resiko tinggi adalah kehamilan yang


menyebabkan terjadinya bahaya dan
komplikasi yang lebih besar terhadap ibu
maupun janin yang dikandungnya selama
kehamilan, persalinan ataupun nifas bila
dibandingkan dengan kehamilan, peralinan
dan nifas normal.
Faktor risiko
Faktor risiko bisa memberikan suatu angka yang sesuai dengan beratnya
risiko. Secara umum, kelompok ibu hamil yang tergolong resiko tinggi
antara lain:
• Umur di bawah 20 tahun, karena rahim dan panggul ibu belum
berkembang.
• Umur diatas 35 tahun, karena kesehatan dan keadaan rahim sudah tidak
sebaik umur sebelumnya.
• Pernah mengalami kesulitan dan kehamilan dalam persalinan sebelumnya.
• Jumlah anak lebih dari 4 orang, karena makin banyak anak, rahim ibu
makin lemah.
• Jarak persalinan terakhir dengan awal kehamilan sekarang lebih dari 10
tahun(terlalu lama).
• Tinggi badan kurang dari 145 cm, karena ibu mempunyai panggul sempit,
sehingga sulit melahirkan.
• Kebiasaan ibu (merokok, alkohol, dan obat-obatan)
Tanda-tanda ibu hamil resti
Tanda-tanda ibu hamil dengan resiko tinggi
1. 4 Terlalu, yaitu:
• Terlalu muda, hamil anak pertama saat usia kurang dari 16 tahun
• Terlalu tua, usia 35 tahun ke atas
• Terlalu banyak anak, lebih dari 4
• Terlalu dekat jarak kehamilan, kurang dari 2 tahun
2. Pernah keguguran
3. Pernah melahirkan dengan operasi
4. Pernah melahirkan dangan vakum, infus, atau ari-ari di rogoh
5. Ibu pernah atau sedang menderita anemia, TBC, malaria, kencing manis, dan penyakit menular
seksual
6. Bengkak pada muka dan tungkai
7. Tekanan darah ibu cukup tinggi
8. Hamil kembar
9. Hamil kembar air, yaitu air ketuban jauh lebih banyak dari kehamilan normal
10. Bayi mati dalam kandungan
11. Letak bayi sungsang atau lintang
12. Ibu mengalami perdarahan saat kehamilan
13. Keracunan kehamilan/ kejang-kejang
Masalah yang akan muncul
Selain itu kelainan kehamilan juga berpengaruh.Adapun
bahaya yang dapat ditimbulkan akibat Ibu hamil
denganrisiko tinggi adalah sebagai berikut :
a) Bayi lahir belum cukup bulan.
b) Bayi lahir dengan berat kahir rendah (BBLR).
c) Keguguran (abortus).
d) Persalinan tidak lancar / macet.
e) Perdarahan sebelum dan sesudah persalinan.
f) Janin mati dalam kandungan.
g) Ibu hamil / bersalin meninggal dunia.
h) Keracunan kehamilan / kejang-kejang
Pemeriksaan penunjang
• Pemeriksaan penunjang
• Pemeriksaan laboratorium ( kadar Hb, Ht, sel darah
putih, glukosa )
• Pemeriksaan urine ( protein, sel darah putih, pH )
• USG
• VDRL
• Hepatitis
• EKG
• Titer rubela
• Toxo
• Pap smear
Penerapan asuhan keperawatan ibu
hamil dengan resiko tinggi
berdasarkan kasus
1. Pengkajian
1 ) Data Umum
• Identitas Kepala keluarga
• Nama Kepala keluarga (KK) : Tn. J
• Umur ( KK ) : 39 Tahun
• Pekerjaan ( KK ) : Pekerja Matrial
• Pendidikan ( KK ) : SLTA
• Alamat dan Nomor Telepon : Dsn. N rt
03/rw 03 ( 0853******** )
b. Komposisi Anggota Keluarga
c. Genogram
d. Tipe keluarga
Tipe keluarga yang ada terjadi pada keluarga Tn. J adalah termasuk kedalam tipe
keluarga multigenerational family karena dalam satu rumah tidak hanya Tn. J dan
Ny .Y dan anak-anaknya saja tetapi juga tinggal bersama ayah dan ibu dari Ny. Y.
e. Suku Bangsa
Tn. J dan keluarganya berasal dari suku sunda bangsa Indonesia. Dan bahasa yang
digunakan sehari-hari pada saat berkomunikasi menggunakan bahasa sunda.
f. Agama
Tn. J dan keluarganya menganut keyakinan agama islam.
g. Status sosial ekonomi keluarga
• Pendapatan keluarga satu bulan : > Rp.1. 500.000
• Pengelola keuangan : Uang ini digunakan untuk kebutuhan sehari-hari dan
kebutuhan lainnya. Sisa uang untuk kebutuhan sehari-hari di simpan di bank.
H. Aktivitas dan rekreasi keluarga
Aktivitas yang dilakukan Tn. J dan keluarganya pada saat memiliki waktu luang
biasa melakukan aktivitas menonton tv atau mengobrol bersama diruang keluarga.
Biasanya hal tersebut sering dilakukan keluarga Tn. J untuk mempererat hubungan
dalam keluarga dan menurunkan ketegangan serta untuk bersenang-senang
2) Riwayat dan Tahap perkembangan keluarga
a. Tahap perkembangan keluarga saat ini
Keluarga Tn.J memiliki 3 anak, anak yang pertama berumur 15 tahun, anak kedua
berumur 9 tahun, dan anak yang kedua berumur 6 tahun. Maka keluarga Tn. J
berada pada tahapan perkembangan keluarga dengan usia anak sekolah.
b. Tahap perkembangan yang belum terpenuhi
Tidak ada tahap perkembangan keluarga sampai saat ini yang belum terpenuhi.
c. Riwayat Keluarga Inti
Klien menjelaskan bahwa didalam keluarganya tidak memilki riwayat penyakit
keturunan. Riwayat kesehatan masing-masing anggota keluarga terbilang sehat
hanya saja klien (Ny. Y) yang sedang mengalami masa kehamilan dengan resiko
tinggi. Tindakan yang sering dilakukan klien mengatakan bahwa dirinya sering
melakukan kontrol ke puskesmas . Pada masa kehamilan anak ketiga klien pernah
mengalami pendarahan. Dan riwayat imunisasi pada ketiga anak Ny. Y sebelumnya
status imunisasinya terpenenuhi.
d. Riwayat keluarga sebelumnya ( Suami Istri )
Klien menjelaskan bahwa tidak memiliki riwayat penyakit keturunan maupun
menular dikeluarganya baik itu dari keluarga pihak istri mapun dari pihak keluarga
suami.
3) Lingkungan
a. Karakteristik rumah
• Luas rumah : 30 M²
• Tipe rumah : Permanen
• Jumlah ruangan : 2 kamar tidur, 1 ruang tengah/keluarga, 1 dapur, dan 1
kamar mandi.
• Ventilasi rumah : luas jendela > 20 % dari luas lantai, ruangan yang
terdapat jendela adalah kamar II, ruang tengah, dan dapur dan
dimanfaatkan setiap hari sehingga cahaya dapat masuk ke ruangan pada
siang hari
• Jarak septic tank dengan sumber air : kurang lebih 5 m
• Sumber air yang digunakan : Sumber air keluarga Tn. J berasal dari Sumur
gali, digunakan untuk mandi dan mencuci. Sedangkan untuk keperluan air
minum keluarga Tn. J membeli air galon diwarung. Keadaan air tidak
berwarna tidak berasa, tidak ada endapan, dan tidak berbau.
• Pengelolaan sampah : eluarga mempunyai pembuangan sampah Tertutup.
Biasanya sampah-sampah rumah tangga tersebut di ikat dengan kantong
plastik hitam dan diambil oleh tukang sampah keliling untuk di buang ke
tempat pembuangan sampah.
• Denah rumah
b. Karakteristik tetangga dan komunitas RW
Tetangga sebelah kiri , kanan, dan depan rumah Tn. J selalu
memperhatikan keluarga Tn. J. Apabila Tn. J membutuhkan bantuan dan
tetangganya selalu membantu Tn. J.
c. Mobilisasi geografi keluarga
Keluarga Tn. J menempati rumah tersebut kurang lebih 10 tahun yang lalu.
Alat transportasi yang dimiliki keluarga adalah motor. Dan apabila pergike
suatu tempat dengan motor.
d. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat
Tn. J sering mengikuti kegiatan yang di adakan tiap bulan di kampungnya
yaitu perkumpulan RT. Ny. Y juga mengikuti kegiatan seperti ibu-ibu pkk ,
dan An. R berinteraksi dengan teman sebayanya dan An. R setiap sore
mengikuti pengajian.
e. Sistem pendukung keluarga
Fasilitas perdagangan seperti pasar yang berjarak sekitar 1 km dari rumah,
fasilitas kesehatan yaitu Puskesmas berjarak seitar 1,5 km, dan posyandu
sekitar 100 m dari rumahnya.
f. Pola komunikasi keluarga
Komunikasi dalam keluarga berjalan dengan baik. Jenis komunikasi yang
dipakai adalah komunikasi 2 arah. Dimana komunikator dan komunikan
saling memberikan respon.
g. Struktur kekuatan keluarga
• Respon kekuatan bila ada anggota keluarga yang mengalami masalah : Pada saat
salah satu anggota keluarga sedang mengalami masalah. Biasanya Tn.J selalu
mengajaknya untuk berbicara baik baiki agar masalah tersebut terselesaikan .
• Kekuatan yang digunakan keluarga dalam menangani masalah : Pengambil
keputusan dalam keluarga adalah Tn. J. Sebagai kepala keluarga adalah orang yang
selalu mengambil keputusan dalam setiap permasalahan keluarga melalui
musyawarah dengan istrinya maupun dengan anggota keluarga yang lainnya.
h. Struktur peran
Tn. J berperan sebagai kepala keluarga dan tulang punggung keluarga. Ny. Y
berperan sebagai ibu rumah tangga, dan An. R, An. R, dan An R berperan sebagai
anak dengan usia sekolah, Tn.U dan Ny. Y berperan sebagai mertua Tn.J dan kakek
dan nenek dari An. R. Dalam kesehariannya Tn. J dan istrinya dan Juga Mertua Tn. J
sangat menyayangi An.R
i. Nilai dan Norma Keluarga
Keluarga Tn. J menganut nilai dan norma sesuai adat Sunda dan ketentuan islami
dalam kehidupan sehari-hari, berkumpul dengan anggota keluarga pada malam
hari dan dengan sanak saudara pada waktu-waktu senggang. Tidak ada nilai dan
norma yang bertentangan dengan kesehatan.
4. Fungsi Keluarga
a. Fungsi Afektif
Semua anggota keluarga saling menyayangi dan keluarga merasa bangga apabila salah satu anggota
keluarga berhasil. Respon keluarga terhadap kehilangan yaitu berduka, namun selama ini keluarga
saling menguatkan dan menjaga satu sama lain. Keluarga Tn.J Sikap saling menghormati antar
anggota keluarga.
b. Fungsi sosialisasi
Keluarga Tn. J berhubungan dengan tetangga baik dan tidak ada masalah. Keluarga sering
mengikuti kegiatan dengan masyarakat sekitar.
c. Fungsi perawatan kesehatan
• Mengenal masalah : Keluarga mengetahui bahwa Ny. Y sedang mengalami pada masa kehamilan ,
tetapi keluarga tidak mengetahui bahwa Ny. Y termasuk dalam kehamilan beresiko tinggi . Tn. J
mengatakan bahwa jika ada anggota keluarganya yang sakit dapat dilihat dengan ciri2 panas, pucat,
dll.
• Memutuskan tindakan untuk mengatasi masalah : Apa bila ada anggota keluarga yang sakit tn. J
selalu memeriksakannya ke puskesmas atau ke rumah sakit. Ny. Y selalu memeriksakan
kandungannya ke bidan untuk memantau perkembangan janin yang ada dalam kandungannya.
• Merawat anggota yang sakit : Ny. Y masih merasa bingung bagaimana cara menjaga kondisinya
selama masa kehamilannya.
• Memodifikasi lingkungan : Ny. Y selalu menyapu lantai rumah dan halaman setiap hari. Dan
membuat tempat duduk untuk bersantai dengan keluarga didepan rumah.
• Memanfaatkan fasilitas kesehatan : Keluarga memanfaatkan rumah sakit ataupun puskesmas
sebagai sarana pelayanan kesehatan.
d. Fungsi reproduksi
• Perencanaan jumalah anak : 4 anak yaitu 4 orang anak laki-laki,
anak pertama berusia 15 tahun, anak kedua berusia 9 tahun, ketiga
berusia 6 tahun dan yang terakhir masih berada didalam kandungan
berusia 16 minggu.
• Metode yang digunakan dalam pengendalian jumlah anak : Ny. Y
memakai KB pil setelah anaknya lahir.
e. Fungsi ekonomi
• Upaya pemenuhan sandang, pangan, dan papan : Tn. J mengatakan
dari penghasilan setiap bulan tidak cukup untuk memenuhi
kebutuhan sehari-hari seperti kebutuhan sandang, pangan dan
papan.
• Pemanfaatan sumber dimasyarakat : Keluarga Tn. J memiliki
tabungan atau simpanan uang tetapi terkadang simpanan tersebut
bisa habis digunakan untuk keperluan mendadak seperti ada salah
satu anggota keluarga yang sakit dan perlu mengeluarkan biaya
untuk pengobatan.
5. Stress dan koping keluarga
a. Stresor jangka pendek dan panjang
• Stresor jangka pendek Ny. Y mengatakan cemas dan bingung
dengan kondisinya selama kehamilannya dikarenakan sulit untuk
makan karena mual dan muntah terus menerus. Dan stresor jangka
panjang yang sedang dihadapi keluarga Tn.J adalah menunggu
kelahiran anak ke-4 nya dan perkembangan anak pertama yang
berusia 15 tahun, kedua yang berusia 9 tahun dan yang ketiga
berusia 6 tahun.
b. Respon keluarga terhadap stress
• Strategi koping yang digunakan : Tn. J menerima semua keadaan ini
dan selalu membicarakan dengan istrinya.
• Strategi adaptasi yang disfungsional : Tn. J mengatakan anggota
keluarganya tidak ada yang menggunakan cara-cara diluar cara
umum seperti kekerasan dalam menghadapi masalah
6. Pemeriksaan fisik
NO NAMA PEMRIKSAAN FISIK

1. Tn. J Usia 39 tahun, berat badan 80 kg, tinggi badan 178


cm, kesadaran compos mentis, tidak ada keluhan
apapun. tekanan darah 120/80 mmHg, Nadi 80
x/menit, frekuensi pernafasan 20 x/menit, Suhu 36.4
derajat celcius , tidak ada benjolan di kepala, warna
kulit sawo matang, rambut hitam lurus bersih,
konjungtiva anemis, sklera ikterik, tidak
menggunakan alat bantu penglihatan. Mulut bersih ,
gigi tidak ada karies, telinga, hidung, dan
tenggorokan tidak ada kelainan, tidak ada pembesaran
kelenjar tiroid dan kelenjar getah bening. Tidak ada
nyeri tekan di daerah abdomen. Hasil auskultasi
bunyi paru vesikuler, tidak ada bunyi gallop dan
murmur pada jantung, alat genitalia tidak terkaji,
kekuatan otot 5 pada setiap ekstrimitas atas dan
bawah.
NO NAMAA PEMERIKSAAN FISIK

2. Ny. Y Usia 36 tahun, umur kehamilan 16 minggu. berat badan 65


kg, tinggi badan 165 cm, kesadaran compos mentis,tekanan
darah 110/80 mmHg, Nadi 82 x/menit, frekuensi pernafasan
20 x/menit, Suhu 36,5 derajat celcius tidak ada benjolan di
kepala, tidak ada edema. warna kulit sawo matang sedikit
pucat, rambut hitam lurus bersih, konjungtiva anemis, sklera
tidak ikterik, tidak menggunakan alat bantu penglihatan.
Mulut bersih, bibir kering , gigi tidak ada karies, telinga,
hidung, dan tenggorokan tidak ada kelainan, tidak ada
pembesaran kelenjar tiroid dan kelenjar getah bening. Tidak
ada nyeri tekan di daerah abdomen. Leopold berada di per ½
antara sympisis dan pusat . Hasil auskultasi bunyi paru
vesikuler, tidak ada bunyi gallop dan murmur pada jantung,
kekuatan otot 5 pada setiap ekstrimitas atas dan bawah.
Sistem genitalia bersih, membran mukosa kering, crt kurang
dari 2 detik. Klien juga selama masa kehamilannya sering
,merasakan mual dan muntah terus menerus , frekuensi
muntah 4-6 kali dalam sehari yang mengakibatkan
badannya menjadi lemas, nafsu makan klien menurun, dan
klien sebelumnya pernah memiliki riwayat pendarahan pada
masa kehamilan anak yang ketiga.
NO NAMA PEMERIKSAAN FISIK
3. Tn. J Usia 62 tahun, berat badan 56 kg, tinggi badan 165 cm,
kesadaran compos mentis, tidak ada keluhan apapun.
tekanan darah 110/80 mmHg, Nadi 75 x/menit,
frekuensi pernafasan 18 x/menit, Suhu 36.4 derajat
celcius , tidak ada benjolan di kepala, warna kulit sawo
matang, rambut hitam keputihan bersih, konjungtiva
anemis, sklera ikterik, tidak menggunakan alat bantu
penglihatan. Mulut bersih , gigi tidak ada karies, telinga,
hidung, dan tenggorokan tidak ada kelainan, tidak ada
pembesaran kelenjar tiroid dan kelenjar getah bening.
Tidak ada nyeri tekan di daerah abdomen. Hasil
auskultasi bunyi paru vesikuler, tidak ada bunyi gallop
dan murmur pada jantung, alat genitalia tidak terkaji,
kekuatan otot 5 pada setiap ekstrimitas atas dan bawah.
NO NAMA PEMERIKSAA FISIK
4. Ny. Yn Usia 57 tahun, berat badan 55 kg, tinggi badan 158 cm,
kesadaran compos mentis, tidak ada keluhan apapun.
tekanan darah 130/90 mmHg, Nadi 79 x/menit,
frekuensi pernafasan 19 x/menit, Suhu 36.9 derajat
celcius , tidak ada benjolan di kepala, warna kulit sawo
matang, rambut hitam keputihan lurus bersih,
konjungtiva anemis, sklera ikterik, tidak menggunakan
alat bantu penglihatan. Mulut bersih , gigi tidak ada
karies, telinga, hidung, dan tenggorokan tidak ada
kelainan, tidak ada pembesaran kelenjar tiroid dan
kelenjar getah bening. Tidak ada nyeri tekan di daerah
abdomen. Hasil auskultasi bunyi paru vesikuler, tidak
ada bunyi gallop dan murmur pada jantung, alat
genitalia tidak terkaji, kekuatan otot 5 pada setiap
ekstrimitas atas dan bawah.
NO NAMA PEMRIKSAAN FISIK
5. An.R Usia 15 tahun, berat badan 39 kg, tinggi badan 148 cm,
kesadaran compos mentis, tidak ada keluhan apapun.
tekanan darah 110/70 mmHg, Nadi 89 x/menit,
frekuensi pernafasan 20 x/menit, Suhu 37.0 derajat
celcius , tidak ada benjolan di kepala, warna kulit sawo
matang, rambut hitam lurus bersih, konjungtiva anemis,
sklera ikterik, tidak menggunakan alat bantu
penglihatan. Mulut bersih , gigi tidak ada karies, telinga,
hidung, dan tenggorokan tidak ada kelainan, tidak ada
pembesaran kelenjar tiroid dan kelenjar getah bening.
Tidak ada nyeri tekan di daerah abdomen. Hasil
auskultasi bunyi paru vesikuler, tidak ada bunyi gallop
dan murmur pada jantung, alat genitalia tidak terkaji,
kekuatan otot 5 pada setiap ekstrimitas atas dan bawah.
NO NAMA PEMERIKSAAN FISIK
6. An. R usia 9 tahun, berat badan 30 kg, tinggi badan 130 cm,
kesadaran compos mentis, tidak ada keluhan apapun.
tekanan darah 100/90 mmHg, Nadi 90 x/menit, frekuensi
pernafasan 20 x/menit, Suhu 36.7 derajat celcius , tidak
ada benjolan di kepala, warna kulit sawo matang, rambut
hitam lurus bersih, konjungtiva anemis, sklera ikterik,
tidak menggunakan alat bantu penglihatan. Mulut bersih ,
gigi tidak ada karies, telinga, hidung, dan tenggorokan
tidak ada kelainan, tidak ada pembesaran kelenjar tiroid
dan kelenjar getah bening. Tidak ada nyeri tekan di daerah
abdomen. Hasil auskultasi bunyi paru vesikuler, tidak ada
bunyi gallop dan murmur pada jantung, alat genitalia
tidak terkaji, kekuatan otot 5 pada setiap ekstrimitas atas
dan bawah.
NO NAMA PEMERIKSAAN FISIK
7. An. R usia 6 tahun, berat badan 28 kg, tinggi badan 124 cm,
kesadaran compos mentis, tidak ada keluhan apapun. tekanan
darah 100/70 mmHg, Nadi 93 x/menit, frekuensi pernafasan
22 x/menit, Suhu 36.3 derajat celcius , tidak ada benjolan di
kepala, warna kulit sawo matang, rambut hitam lurus bersih,
konjungtiva anemis, sklera ikterik, tidak menggunakan alat
bantu penglihatan. Mulut bersih , gigi tidak ada karies, telinga,
hidung, dan tenggorokan tidak ada kelainan, tidak ada
pembesaran kelenjar tiroid dan kelenjar getah bening. Tidak
ada nyeri tekan di daerah abdomen. Hasil auskultasi bunyi paru
vesikuler, tidak ada bunyi gallop dan murmur pada jantung,
alat genitalia tidak terkaji, kekuatan otot 5 pada setiap
ekstrimitas atas dan bawah.
7. Harapan keluarga
Keluarga berharap Ny. Y selalu dalam keadaan
sehat dan dapat melahirkan secara normal
tanpa ada halangan apapun. keluarga
mengatakan senang bila ada petugas
kesehatan yang melakukan kunjungan rumah,
keluarga sangat berharap masalah yang
berhubungan dengan Ny. Y cepat teratasi
dengan diberikannya informasi yang di
butuhkan oleh keluarganya.
8. Kriteria Tingkat kemandirian Keluarga ( KM )
Analisa data
2. Diagnosa keperawatan
1) Diagnosa Aktual
Ketidakseimbangan nutrisi : Kurang dari kebutuhan tubuh
berhubungan dengan mual muntah yang berlebihan pada
Ny. Y
2) Diagnosa Resiko
Resiko anemia berhubungan dengan riwayat pendarahan
pada masa kehamilan sebelumnya pada Ny. Y
3) Diagnosa Potensial
Kesiapan meningkatkan pengetahuan berhubungan dengan
penatalaksanaan kesehatan pada keluarga Tn. J
3. Perencanaan ( Planning )

1. Prioritas masalah
a. Ketidakseimbangan nutrisi : Kurang dari kebutuhan
tubuh berhubungan dengan mual muntah yang
berlebihan pada Ny. Y
No Kriteria Skor Bobot Perhitungan Hasil
1 Sifat Masalah :
Skala: 1 3
a) Tidak/kurang sehat 3 - X1=1
b) Ancaman kesehatan 2 3
c) Keadaan sejahtera 1
2 Kemungkinan masalah dapat
diubah : 2
Skala : 2 2 - X2=2
a) Dengan mudah 1 2
b) Hanya sebagian 0
c) Tidak dapat
3 Potensi masalah untuk
dicegah : 2
Skala : 3 2 - X 2 = 4/3
a) Tinggi 2 3
b) Cukup 1
c) Rendah
4 Menonjolnya masalah :
Skala : 1
a) Masalah berat, harus 2 1 - X1=½
ditangani 1 2
b) Masalah tidak perlu 0
segera ditangani
c) Masalah tidak dirasakan
Jumlah 5
4 ---
6
No Kriteria Skor Bobot Perhitungan Hasil
1 Sifat Masalah :
b. Resiko anemia berhubungan
Skala: 1 3
dengan riwayat pendarahan pada
a) Tidak/kurang sehat 3 - X1=1
masa kehamilan sebelumnya pada
b) Ancaman kesehatan 2 3
Ny. Y
c) Keadaan sejahtera 1
2 Kemungkinan masalah dapat
diubah : 2
Skala : 2 2 - X2=2
a) Dengan mudah 1 2
b) Hanya sebagian 0
c) Tidak dapat
3 Potensi masalah untuk
dicegah : 2
Skala : 3 2 - X3=2
a) Tinggi 2 3
b) Cukup 1
c) Rendah
4 Menonjolnya masalah :
Skala : 1
a) Masalah berat, harus 2 1 - X0=0
ditangani 1 2
b) Masalah tidak perlu 0
segera ditangani
c) Masalah tidak dirasakan
Jumlah 5
c. Kesiapan meningkatkan No Kriteria Skor Bobot Perhitungan Hasil
pengetahuan berhubungan 1 Sifat Masalah :
dengan penatalaksanaan Skala: 1 3

kesehatan pada keluarga Tn. J a) Tidak/kurang sehat 3 - X1=1


b) Ancaman kesehatan 2 3
c) Keadaan sejahtera 1
2 Kemungkinan masalah dapat
diubah : 2
Skala : 2 2 - X2=2
a) Dengan mudah 1 2
b) Hanya sebagian 0
c) Tidak dapat
3 Potensi masalah untuk
dicegah : 2
Skala : 3 2 - X3=2
a) Tinggi 2 3
b) Cukup 1
c) Rendah
4 Menonjolnya masalah :
Skala : 1
a) Masalah berat, harus 2 1 - X1=½
ditangani 1 2
b) Masalah tidak perlu 0
segera ditangani
c) Masalah tidak dirasakan
Jumlah 1
5 ---
2
Rencana tindakan keperawatan keluarga
NO TANGGAL DIAGNOSA TUJUAN RENCANA
KEPERAWATAN TINDAKAN
1. 16 Ketidakseimbang Tujuan umum : 1. Catat tanda-
November an nutrisi : Kurang Setelah dilakukan tanda vital klien
2019 dari kebutuhan tindakan 2. Timbang dan
tubuh keperawatan catat BB klien.
berhubungan selama 2 minggu, 3. Pantau intake
dengan mual diharakan mual dan output nutrisi
muntah yang muntah berkurang klien
berlebihan pada Tujuan Khusus : 4. Kaji dan catat
Ny. Y Setelah bising usus klien
melakukan 5. Anjurkan klien
pertemuan untuk minum teh
sebanyak 5 kali hangat pada saat
diharapkan : pagi hari dan
1. Mual muntah pada saat mual
berkurang muntah dan
2. Nafsu makan makan tapi
bertambah sering.
3. Badan badan 6. Anjurkan klien
klien ideal dan keluarga
4. Membran klien
mukosa mencipatakan
lembab lingkungan yang
tenang.
2. 16 Resiko anemia Tujuan umum : 1. Catat tanda-tanda vital
November berhubungan Setelah dilakukan klien
2019 dengan riwayat tindakan keperawatan 2. Jelaskan pengertian
pendarahan pada selama 2 minggu, anemia, tanda gejala
masa kehamilan diharakan anemia tidak anemia dan pengobatan
sebelumnya pada terjadi. anemia kepada klien dan
Ny. Y Tujuan Khusus : keluarga klien
Setelah melakukan 3. Anjurkan klien untuk
pertemuan sebanyak 5 cepat datang kepada
kali diharapkan : pelayanan kesehatan
1. Tanda-tanda vital apabila tanda gejala
klien stabil dalam batas anemia muncul
normal 4. Anjurkan klien untuk
2. Klien paham sering melakukan kontrol
mengenai tanda gejala kesehatnnya ke pelayanan
anemia kesehatan
3. Tidak menunjukan 5. Anjurkan klien makan-
adanya tanda gejala makanan yang bernutrisi
anemia pada klien untuk mencegah anemia
6. Anjurkan klien untuk
mengurangi aktivitas yang
membuat klien menjadi
lemas ataupun lemah
3. 16 November Kesiapan Tujuan umum : 1. Melakukan
2019 meningkatkan Setelah dilakukan pendidikan kesehatan
pengetahuan tindakan keperawatan mengenai nutrisi yang
selama 2 minggu,
berhubungan sehat untuk ibu hamil.
diharakan klien dan
dengan keluarga klien 2. Melakukan
penatalaksanaan mengetahui pendidikan kesehatan
kesehatan pada penatalaksanaan mengenai aktivitas
keluarga Tn. J . kesehatan sesuai yang baik dilakukan
masalah yang muncul bagi ibu hamil dengan
pada anggota keluarga resiko tinggi
yang sakit .
Tujuan Khusus :
Setelah melakukan
pertemuan sebanyak 5
kali diharapkan klien dan
keluarga klien:
1.Mengetahui nutrisi apa
saja yang baik untuk ibu
hamil dengan resiko
tinggi
2.Mengetahui aktivitas
apa saja yang baik
dilakukan untuk ibu hamil
dengan resiko tinggi.
Implementasi dan evaluasi

Anda mungkin juga menyukai