Anda di halaman 1dari 6

BAB.

8 ANALISA BREAK EVEN POIN (BEP)

DESKRIPSI
Bab ini menjelaskan bahwa Analisa Titik pulang pokok
(anlisa break even poin) mempelajari hubungan antara biaya
keuntungan – volume kegiatan, maka analisa tersebut sering
disebut cost – profit – volume analysis. Dalam perencanaan
keuntungan, analisa break even merupakan profit planning
approach yang mendasarkan pada hubungan antara biaya dan
penghasilan penjualan.

KOMPETENSI DAN INDIKATOR


Setelah mempelajari bab ini diharapkan mahasiswa dapat
menganalisis dan dapat membantu pihak manjemen dalam
melakukan analisis yang dapat berguna bagi suatu organisasi
bisnis yang ditanganinya. Analisis break event point ini mempelajari
hubungan antara biaya tetap, biaya vaiabel, keuntungan dan
volume aktivitas, dan kombinasi produk yang dijual terhadap laba.
Dengan demikian, masalah break even point baru muncul dalam
suatu perusahaan bilamana perusahaan tersebut mempunyai biaya
tetap dan biaya biaya variabel. Atau dengan kata lain jumlah biaya
yang ada dapat dikelompokkan dalam biaya tetap dan biaya
variabel.
PENGERTIAN ANALISA BREAK-EVEN POIN
Analisa BEP adalah suatu teknik untuk mempelajari
hubungan antara biaya tetap, biaya variable, keuntungan dan
volume kegiatan. Berikut adalah penghitungan dalam analisa BEP:
Marjin Kontribusi
Untuk memperoleh analisis marjin kontribusi dan analisis
break even point yang akurat, ada beberapa asumsi dasar di
antaranya (Deanto, 2006) adalah sebagai berikut:
• Biaya harus dapat dibedakan ke dalam komponen biaya
tetap dan biaya variabel.
• Total biaya variabel berubah secara proporsional dengan
volume produksi atau penjualan, sementara total biaya
variabel per unit tetap konstan.
• Total biaya tetap tidak berubah, walaupun ada
perubahan volume produksi atau penjulan, sedangkan
biaya tetap per unit akan berubah sesuai dengan volume
perubahan kegiatan.
• Harga jual per unit tidak akan berubah selama periode
melakukan analisis.
• Perusahaan hanya menjual satu jenis produk,
sedangkan jika menjual lebih dari satu jenis produk,
perbandingan penghasilan penjualan antara masing-
masing produk akan tetap konstan.
• Kapasitas produksi pabrik relatif konstan.
• Harga faktor produksi relatif konstan.
• Efisiensi produksi konstan.
• Perubahan persediaan awal dan akhir tidak berarti.
• Volume merupakan satu-satunya yang mempengaruhi
biaya. Untuk menghitung analisis marjin kontribusi dan
analisis break even, ada beberapa konsep penting seperti
berikut ini:
• MARJIN KONTRIBUSI (CM), yaitu kelebihan penjualan (S)
terhadap biaya variabel (VC) dari suatu produk atau jasa.
Marjin kontribusi, merupakan jumlah dana yang tersedia
untuk menutup biaya tetap (FC) dan untuk menghasilkan
laba. Dengan demikian, jika hal tersebut dirumuskan akan
menjadi sebagai berikut:
CM = S – VC
• UNIT CM, merupakan kelebihan harga jual per unit (P)
terhadap biaya variabel per unit (V). Dengan dernikian,
rumus tersebut dapat kita tulis sebagai berikut:
CM = P – V
• RASIO CM, yaitu marjin kontribusi dalam bentuk
persentase penjualan. Rasio ini dapat dihitung dengan
rumus sebagai berikut:

CM S  VC VC
Rasio CM = = =1
S S S
Contoh Kasus
PT ABC merupakan perusahaan dagang, pihak manajemen
ingin mengetahui marjin kontribusi. Adapun data yang dimiliki
oleh perusahaan adalah sebagai berikut:
• Penjualan barang adalah sebesar = 10.000 unit.
• Biaya variabel per unit adalah Rp125.000.
• Adapun biaya tetap per unit adalah sebesar Rp60.000.
Dari data tersebut akan dihitung marjin kontribusi, unit marjin
kontribusi, dan rasio marjin kontribusi.
Penyelesaian:
Setelah data tersusun seperti gambar tersebut, ikuti langkah
sebagai berikut:

Setelah data tersusun seperti gambar tersebut, ikuti langkah


sebagai berikut:
• Penjualan, yang tertera pada sel D6, dapat dihituncy
dengan mengalikan harga per unit dengan jumlah unit yang
dijual, sehingga sel tersebut diisi dengan rumus sebagai
berikut:=D5*E6
• Biaya variabel, yang tertera pada sel D7, dihitung
dengan mengalikan biaya variabel per unit dengan jumlah
unit yang dijual, sehingga sel tersebut diisi dengan rumus
sebagai berikut:=D5*E7
• Marjin kontribusi (total), yang tertera pada sel D8,
dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut: =D6-D7
Sedangkan unit marjin kontribusi, yang tertera pada sel E8,
Anda dapat menyalin rumus tersebut.
• Laba bersih, yang tertera pada sel D10, diisi dengan
rumus sebagai berikut: =D8-D9
• Rasio kontribusi marjin, yang tertera pada sel F8
dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut: =E8/E6
Jika langkah Anda di atas benar, hasilnya akan tampak
seperti gambar berikut:
Break Even Point
Break even point atau sering disebut dengan titik
impas merupakan tingkat pendapatan (misalnya penjualan)
yang sama dengan total biaya variabel dan tetap atas
volume output tertentu pada tingkat penggunaan kapasitas
tertentu. Pada umumnya, semakin tinggi tingkat titik impas,
semakin menurun laba dan semakin tinggi tingkat resiko
operasinya, dengan asumsi faktor lain dianggap konstan.
59
Analisis ini dapat dihitung, dengan menggunakan
rumus sebagai berikut:

Biaya Tetap
Break Event Poin (unit) =
Unit CM
Biaya Tetap
Break Event Poin (rupiah) =
Rasio CM

=============================================

Anda mungkin juga menyukai