Anda di halaman 1dari 85

BUKU AJAR

PENGANTAR BISNIS

Tim Penulis:

Desti Ranihusna

Ida Maftukhah

Kris Brantas Abiprayu

Palupiningdyah

Vini Wiratno Putri

Vitradesie Noekent

Penyunting:

Vitradesie Noekent

PROGRAM STUDI MANAJEMEN S1

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

2020
Buku Ajar Pengantar Bisnis 2020

KATA PENGANTAR

Rasa syukur yang dalam atas kasih dan sayang-Nya sehingga tim penulis dapat
menyusun Buku Ajar yang berjudul “Pengantar Bisnis”. Buku ini ditujukan kepada
mahasiswa program studi Manajemen S1 yang menempuh mata kuliah Pengantar
Bisnis. Karenanya, setiap diksi dan tata kalimat disusun khusus sesuai tahapan
perkembangan berpikir, curiosity, dan kemampuan belajar mahasiswa di tahun pertama.

Tim Penulis mengucapkan terima kasih kepada jajaran pimpinan Fakultas


Ekonomi Universitas Negeri Semarang khusunya pimpinan Jurusan Manajemen atas
kesempatan yang diberikan kepada tim penulis untuk mengembangkan pundi
pengetahuan dan kebijaksanaan melalui kegiatan Tri Dharma Perguruan Tinggi.
Ucapan terima kasih juga penulis sampaikan kepada para mahasiwa yang menjadi
pembaca buku ajar ini.

Akhir kata, buku ajar ini akan senantiasa membutuhkan pembaharuan mengikuti
perkembangan teori, hasil riset empirik, dan praktik manajemen. Buku ajar ini juga akan
selalu menantikan masukan dari dewan pembaca, utamanya mahasiswa program studi
Manajemen S1 yang menempuh mata kuliah Pengantar Bisnis, agar buku ini dapat
menjadi bekal dalam menempuh mata kuliah-mata kuliah di semester berikutnya.

Semarang, Agustus 2020


Tim Penulis

2
Buku Ajar Pengantar Bisnis 2020

PETUNJUK PENGGUNAAN BUKU

Buku ini merupakan buku ajar bagi mahasiswa program studi manajemen – baik di
fakultas ekonomi maupun fakultas lainnya – yang menempuh kuliah Pengantar Bisnis
pada semester 1. Beberapa petunjuk penggunaan buku ajar ini, sebagai berikut:
1. mata kuliah Pengantar Bisnis memberikan bekal pengetahuan, pengertian serta
pemahaman kepada para mahasiswa agar menguasai wawasan, ruang lingkup
berbagai konsep-konsep bisnis secara profesional dengan menjunjung etika dan
tanggungjawab. Konsep bisnis ini diperlukan sebagai fondasi untuk mempelajari
pengetahuan bisnis yang lebih rinci pada studi lanjutan;
2. mata kuliah Pengantar Bisnis juga membekali mahasiswa dengan pengetahuan
praktis agar mampu mengelola bisnis sendiri, membuka lapangan kerja, serta
bertindak efisien dalam kehidupan sehari-hari;
3. buku ajar ini disusun dengan filosofi pembelajar mandiri, artinya dengan
membaca buku ini maka mahasiswa diharapkan dapat memiliki tuntunan dalam
menyelesaikan Mata Kuliah Pengantar Bisnis secara swabelajar;
4. setiap bab memuat satu topik yang berisi penjelasan 5W (what, who, why, when,
where) secara sederhana untuk mengikuti perkembangan sistem berpikir
mahasiswa yang duduk di semester 1;
5. setiap topik diajarkan pada 1-2 pertemuan yang disertai dengan rangkuman,
istilah penting sebagai bahan mengembangkan mind mapping, latihan, dan daftar
pustaka per bab;
6. pada tiap latihan atau tugas telah disediakan kertas kerja yang berfungsi sebagai
panduan pengerjaan;
7. latihan dan tugas ditekankan pada model pembelajaran berbasis pemecahan
kasus dan berbasis proyek sehingga pada akhir perkuliahan mahasiswa dan/atau
kelompok mahasiswa telah memiliki portofolio kompetensi;
8. buku ajar ini merupakan paket komplementer bahan ajar lain (RPS/Kontrak
Perkuliahan/slide presentasi/buku digital pengantar bisnis, artikel kasus) yang
tersedia pada sistem pembelajaran daring Unnes https://elena.unnes.ac.id;
9. susunan materi dan submateri pada tiap pertemuan dan letak pembahasan dalam
buku ajar ini, sebagai berikut:

3
Buku Ajar Pengantar Bisnis 2020

Pertemuan Bab dalam Materi Submateri


Ke- Buku Ini
1-2 I Konsep bisnis  Bisnis sebagai entitas dan sebagai
aktivitas
 Relasi bisnis-manajemen-ekonomi
 Peran bisnis dalam perekonomian
3 II Perubahan  Bisnis saat ini vs binis beberapa
lingkungan bisnis dekade lalu
 Konsep industry 4.0
4-5 III Lingkungan bisnis  Lingkungan bisnis internal
 Lingkungan bisnis eksternal
 Interaksi lingkungan bisnis internal
dan eksternal
6 IV Lingkungan bisnis  Globalisasi
global  Bisnis dalam konteks global
 Bisnis internasional
 Perusahaan multinasional
7 V Etika dan tanggung  Etika bisnis
jawab bisnis  Tanggung jawab sosial
8 UTS
9 VI Kewirausahaan dan  Peran kewirausahaan
Kepeminpinan  Jenis-jenis kepemipinan dalam
Bisnis bisnis
10-11 VII Bentuk-bentuk  Bentuk kepemilikan usaha
bisnis  E-bisnis
 Pengenalan aspek hukum dalam
bisnis
12 VIII Konsep manajemen  Rekrutmen
SDM dalam bisnis  Pengembangan karyawan
 Motivasi karyawan
 Hubungan Industrial
13 IX Konsep manajemen  Bauran pemasaran
pemasaran dalam  Pemasaran digital
bisnis
14 X Konsep manajemen  Memproduksi barang dan jasa
operasi dalam bisnis berkualitas
 Manajemen mutu
15 XI Konsep manajemen  Kelayakan keuangan dalam bisnis
keuangan dalam  Manajemen risiko
bisnis
16 UAS

4
Buku Ajar Pengantar Bisnis 2020

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR
PETUNJUK PENGGUNAAN BUKU
DAFTAR ISI

Bab I Konsep Bisnis


Pendahuluan
Bisnis sebagai entitas dan sebagai aktivitas
Relasi bisnis-manajemen-ekonomi
Peran bisnis dalam perekonomian
Rangkuman
Istilah Penting Bab I
Latihan
Daftar Pustaka Bab I

Bab II Perubahan Lingkungan Bisnis


Pendahuluan
Bisnis Saat Ini vs Bisnis Beberapa Dekade Lalu
Konsep Industry 4.0
Rangkuman
Istilah Penting Bab II
Latihan
Daftar Pustaka Bab II
Bab III Lingkungan Bisnis
Pendahuluan
Lingkungan Bisnis Internal
Lingkungan Bisnis Eksternal
Interaksi lingkungan bisnis internal dan eksternal
Rangkuman
Istilah Penting Bab III
Latihan
Daftar Pustaka Bab III
Bab IV Lingkungan Bisnis Global
Pendahuluan
Globalisasi

5
Buku Ajar Pengantar Bisnis 2020

Bisnis dalam Konteks Global


Bisnis Internasional
Perusahaan Multinasional
Rangkuman
Istilah Penting Bab IV
Latihan
Daftar Pustaka Bab IV

Bab V Etika dan Tanggung Jawab Bisnis


Pendahuluan
Etika
Tanggung Jawab Bisnis
Rangkuman
Istilah Penting Bab V
Latihan
Daftar Pustaka Bab V

Bab VI Kewirausahaan dan Kepeminpinan Bisnis


Pendahuluan
Kewirausahaan
Kepeminpinan dalam Bisnis
Rangkuman
Istilah Penting Bab VI
Latihan
Daftar Pustaka Bab VI

Bab VII Bentuk-bentuk Bisnis


Pendahuluan
Bentuk kepemilikan usaha
E-bisnis
Pengenalan aspek hukum dalam bisnis
Rangkuman
Istilah Penting Bab VII
Latihan
Daftar Pustaka Bab VII

Bab VIII Konsep Manajemen SDM dalam Bisnis


Pendahuluan
Rekrutmen
Pengembangan Karyawan
Motivasi Karyawan
Hubungan Industrial

6
Buku Ajar Pengantar Bisnis 2020

Rangkuman
Istilah Penting Bab VIII
Latihan
Daftar Pustaka Bab VIII

Bab IX Konsep Manajemen Pemasaran dalam Bisnis


Pendahuluan
Bauran Pemasaran
Pemasaran Digital
Rangkuman
Istilah Penting Bab IX
Latihan
Daftar Pustaka Bab IX

Bab X Konsep Manajemen Operasi dalam Bisnis


Pendahuluan
Memproduksi Barang dan Jasa Berkualitas
Manajemen Mutu
Rangkuman
Istilah Penting Bab X
Latihan
Daftar Pustaka Bab X

Bab XI Konsep Manajemen Keuangan dalam Bisnis


Pendahuluan
Kelayakan keuangan dalam bisnis
Manajemen risiko
Rangkuman
Istilah Penting Bab XI
Latihan
Daftar Pustaka Bab XI

LAMPIRAN
Rancangan Pembelajaran Semester (RPS)

7
Buku Ajar Pengantar Bisnis 2020

Bab I
Konsep Bisnis
Vitradesie Noekent

Pendahuluan
Bab I menjadi bekal dan pundi pengetahuan untuk memahami bab-bab lain dalam bahan
ajar ini. Pada Bab ini, mahasiswa akan diperkenalkan pada konsep bisnis baik sebagai
entitas maupun aktivitas. Penjelasan kemudian dilanjutkan dengan identifikasi
keterkaitan atau relasi antara konsep bisnis-manajemen-ekonomi. Proses bisnis yang
melibatkan keputusan-keputusan di bidang manajemen SDM (human resource
management), manajemen pemasaran, manajemen produksi/operasi, manajemen
keuangan disajikan pada bab ini secara singkat. Karenanya, setelah mempelajari kedua
subbab maka mahasiswa akan memperoleh gambaran besar atas peran bisnis dalam
perekonomian secara luas. Selain ketiga subbab, pada Bab I, mahasiswa juga akan
diperkenalkan dengan beberapa istilah penting yang dapat dieksplorasi lebih dalam pada
semester selanjutnya. Bab I digunakan untuk mempelajari materi Konsep Bisnis yang
disampaikan pada pertemuan ke-1 dan ke-2.

Bisnis Sebagai Entitas dan Sebagai Aktivitas


Kata “bisnis” telah dikenal dan dipahami secara luas. Menurut KBBI, bisnis merupakan
kata benda yang dimaknai sebagai usaha komersial dalam dunia perdagangan; bidang
usaha; usaha dagang. Selain itu, kata bisnis berkaitan pula dengan kata berbisnis sebagai
kata kerja yang bermakna melakukan bisnis. Adapun orang yang secara komersial
berusaha dalam dunia perdagangan atau orang yang melakukan bisnis disebut sebagai
pebisnis.

Makna lain bisnis dapat dipelajari dari kamus Bahasa Inggris Cambridge yaitu the
activity of buying and selling goods and services, or a particular company that does
this, or work you do to earn money. Karenanya, berdasarkan pemaknaan kedua kamus
resmi maka kata bisnis dapat dimaknai sebagai kata benda (entitas: orang atau
organisasi yang melakukan bisnis) sekaligus sebagai kata kerja (aktivitas menghasilkan
keuntungan/komersialisasi).

Selanjutnya, memperkuat makna dalam kamus, bisnis juga merujuk pada organisasi
yang menyediakan barang/jasa yang bertujuan untuk mendapatkan keuntungan dalam
memenuhi kebutuhan masyarakat. Bisnis juga merujuk pada kegiatan yang dilakukan
oleh individu/kelompok/organisasi yang menciptakan nilai atau manfaat melalui

8
Buku Ajar Pengantar Bisnis 2020

produksi barang (goods), jasa (services), dan/atau keduanya untuk memenuhi kebutuhan
masyarakat sekaligus memperoleh keuntungan khususnya secara finansial. Organisasi
yang melakukan bisnis diistilahkan sebagai perusahaan.

Memaknai bisnis sebagai kegiatan untuk menghasilkan keuntungan finansial pada


perusahaan merupakan makna atau definisi bisnis secara sederhana dan berjangka
pendek. Mengapa demikian? Karena tujuan memperoleh keuntungan finansial dapat
mengorbankan tujuan di masa mendatang yang bersifat jangka panjang. Bahwasanya,
perkembangan teknologi informasi dan komunikasi mengakibatkan perluasan makna
bisnis yang tidak semata berasosiasi dengan keuntungan secara finansial sehingga
penjelasan perluasan makna bisnis akan mengalir sepanjang pembahasan dalam bab
pada buku ajar ini.

Selanjutnya, agar dapat memahami makna tujuan di masa mendatang yang bersifat
jangka panjang maka penjelasan berikut ini akan dimulai dengan para pihak yang
terlibat dalam bisnis. Secara singkat, bisnis dapat dikatakan sebagai proses penciptaan
nilai untuk menghasilkan manfaat yang berkelanjutan dalam jangka panjang. Oleh
karenanya, pihak-pihak yang terlibat (atau pemangku kepentingan) dalam bisnis dapat
dikategorikan menjadi pihak internal (yang berasal dari dalam perusahaan) dan
eksternal (yang berasal dari dalam perusahaan) (lihat Tabel 1.1).

Tabel 1.1 Pemangku Kepentingan Bisnis Internal dan Eksternal

Nomor Pemangku Kepentingan Peran


Internal
1. Pendiri bisnis Pemilik ide bisnis, dan/atau pendiri/pemilik
perusahaan, dan/atau pemodal dan/atau
pengelola bisnis
2. Manajer/Direktur Pihak pengelola/penanggung jawab
operasional bisnis
3. Komisaris Pihak pengawas operasional bisnis
4. Karyawan Pihak yang menjalankan proses bisnis
5. Pemodal atau pemegang Pihak yang memberikan dana atau sumberdaya
saham internal untuk mendirikan atau mengembangkan usaha
Eksternal
6. Pelanggan/pengguna Pihak yang membeli produk yang dijual
(consumer/customer) perusahaan
7. Pesaing/kompetitor Pihak yang menjual produk yang identik/

9
Buku Ajar Pengantar Bisnis 2020

/substitusi dari produk yang dijual oleh


perusahaan
8. Industri Kumpulan perusahaan yang menjual/bergerak
pada jenis sektor yang sama, misal: market
leader industri telekomunikasi dan komunikasi
(Telko) di Indonesia adalah Telkomsel dan
Indosat Ooredo
9. Pemodal atau pemegang Pihak yang memberikan dana atau sumberdaya
saham eksternal untuk mendirikan usaha yang berasal dari
eksternal perusahaan, misal: investor,
perbankan sebagai kreditur, pemerintah dalam
bentuk penyertaan modal negara untuk
BUMN/BUMD
10. Regulator Pihak yang menyusun dan mengawasi regulasi
suatu industri. Regulator adalah pemerintah,
aturan internasional, atau regulasi yang
diterapkan oleh asosiasi pada industri tertentu
Sumber: dikembangkan penulis (2020)

Relasi Bisnis-Manajemen-Ekonomi
Setelah mengidentifikasi para pihak internal dan eksternal dalam bisnis maka pokok
bahasan dilanjutkan pada keputusan-keputusan penting yang dilakukan oleh empat
fungsi dalam perusahaan yaitu SDM, pemasaran, operasi/produksi, dan keuangan.
Bisnis, baik sebagai entitas maupun aktivitas, membutuhkan pengetahuan/ilmu/sains
sekaligus seni untuk merencanakan/planning, mengorganisasikan/organizing,
mengelola/actuating, dan mengendalikan/controlling fungsi dalam perusahaan atau
yang disebut sebagai manajemen. Manajemen dikatakan sebagai seni karena melibatkan
unsur keperilakuan manusia. Bisnis dan manajemen tidak dapat dipisahkan
sebagaimana dua sisi mata uang logam.

Namun, jika diruntut dari penggunaannya, kata bisnis merujuk pada praktik tata kelola
perusahaan sedangkan kata manajemen merujuk pada kajian akademik misal:
perkembangan teori-teori manajemen. Praktik tata kelola perusahaan dan manajemen
teori juga saling mengisi sebagaimana pemaknaan bisnis dan manajemen. Teori dapat
dikatakan baik apabila mampu menyelesaikan permasalahan dalam praktik. Sebaliknya,
praktik dapat diukur dan dipertanggungjawabkan jika didasarkan pada panduan atau
kajian keilmuan (teori) yang dihasilkan dari riset/penelitian.

10
Buku Ajar Pengantar Bisnis 2020

Pembahasan dilanjutkan untuk keempat fungsi perusahaan sebagaimana maka


dijelaskan paragraf sebelumnya. Pertama, manajemen SDM (human resource
management) berupa keputusan: siapa yang akan memproduksi dan menjual? Kedua,
manajemen pemasaran berupa keputusan: apa dan bagaimana strategi promosi atau
penjualan? Ketiga, manajemen produksi/operasi berupa keputusan: produk apa yang
akan di produksi? Bagaimana proses/cara dalam memproduksi produk? Keempat,
manajemen keuangan berupa keputusan: Dari mana sumber keuangan dan bagaimana
pengelolaan keuangan perusahaan? Hubungan fungsi dan keputusan strategik pada
keempat fungsi diilustrasikan oleh Gambar 1.1.

•Siapa yang •Apa dan


melakukan bagaimana cara
menjual produk

Human Marketing
Resource Management
Management

Financial Operation
Management Management

•Dari mana dan •Bagaimana


berapa jumlah proses
pendanaannya? produksi?

Gambar 1.1 Empat Keputusan dalam Fungsi Manajemen


Sumber: dikembangkan penulis (2020)

Contoh keputusan penting dari keempat fungsi dalam proses bisnis perusahaan memiliki
tujuan spesifik. Seperti telah disebutkan sebelumnya, secara sederhana dan berjangka
pendek, tujuan perusahaan adalah menghasilkan keuntungan secara finansial. Namun
adakah tujuan lainnya? Tujuan bisnis mengalami evolusi. Menurut literatur
manajemen dan bisnis, perkembangan tujuan bisnis dapat berupa:
 keuntungan atau profit/laba yang berkelanjutan;
 pertumbuhan perusahaan yang diukur dari misalnya: penguasaan/posisi pasar
(market share), kapitalisasi pasar, nilai perusahaan;
 stabilitas perusahaan;
 kebertahanan hidup perusahaan;

11
Buku Ajar Pengantar Bisnis 2020

 reputasi yang baik;


 pelayanan umum;
 kesejahteraan masyarakat.

Salah satu konsep manajemen untuk mengukur pencapaian tujuan perusahaan adalah
pengukuran kinerja. Perusahaan memiliki empat fungsi yaitu SDM, pemasaran,
operasi/produksi, dan keuangan. Karenanya keempatnya dapat diukur menggunakan
konsep kinerja SDM, kinerja pemasaran, kinerja operasi/produksi, dan kinerja
keuangan. Setiap pengukuran kinerja memiliki indikator yang berbeda. Sebagai contoh,
posisi sebagai market leader menjadi salah satu indikator kinerja pemasaran, atau
predikat unicorn/decacorn menjadi salah satu proksi kinerja keuangan/pertumbuhan
startup/perusahaan digital secara umum.

Konsep manajemen lain yang terkait tujuan perusahaan adalah keunggulan kompetitif
yang berkelanjutan (sustainable competitive advantage atau SCA). SCA merupakan
konsep yang menekankan pada proses yang harus dijalankan oleh organisasi/perusahaan
untuk dapat mempertahankan keunggulan kinerjanya dalam jangka panjang. Perusahaan
yang ingin memiliki SCA, setidaknya memiliki delapan sumber sebagaimana disajikan
pada Gambar 1.2.

Gambar 2 Sumber-sumber Keunggulan Kompetitif yangBerkelanjutan


Sumber: https://www.stratechi.com/competitive-advantage-strategy/

12
Buku Ajar Pengantar Bisnis 2020

Skala atau Ukuran Bisnis


Secara mudah, bisnis dapat dikategorikan berdasarkan skala atau ukuran perusahaan
yaitu skala super mikro, mikro, kecil, menengah, dan besar. Istilah yang sering kita
dengan adalah usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) atau small medium
entrpeprise (SME). Pedoman dalam menentukan ukuran perusahaan antara lain jumlah
karyawan, jumlah aset, atau pendapatan perusahaan per tahun. Sebagai contoh,
Kementerian Koperasi, Usaha Kecil, dan Menengah mengkategorikan usaha mikro jika
jumlah karyawan <10 orang, kecil jika jumlah karyawan s.d. 50 orang, dan seterusnya.
Kemudian Dirjen Pajak mengkategorikan UKM jika memiliki pendapatan kotor < 2,4
milyar per tahunnya sehingga berhak atas pajak penghasilan sebasar 0,5% baik
perusahaan konvensionalmaupun digital. Skala/ukuran dan status kepemilikan bisnis
akan dibahas pada bab-bab selanjutnya.

Peran bisnis dalam perekonomian


Sebelum membahas peran bisnis dalam perekonomian maka terlebih dahulu
disampaikan perbedaan antara ilmu ekonomi (economics), perekonomian (economy),
dan sistem ekonomi. Ilmu Ekonomi merupakan cang ilmu sosial dan humaniora yang
membahas tata kelola aktor level mikro dan makro dalam mengatasi keterbatasan
sumberdaya (scarcity). Secara umum, ilmu ekonomi terbagi menjadi Ekonomi Mikro
(yang membahas perilaku aktor level individu/rumah tanggal dalam memenuhi
kebutuhan dan/atau keinginannya) dan Ekonomi Makro yang membahas peran industri,
negara, atau dunia internasional dalam kegiatan konsumsi, produksi, dan distribusi.
Interaksi aktor level mikro dan makro menciptakan perekonomian regional, nasional,
maupun internasional dengan ukuran pertumbuhan ekonomi.

Adapun sistem ekonomi merupakan sistem yang digunakan oleh suatu negara untuk
mengalokasikan sumber daya yang dimilikinya baik kepada individu maupun organisasi
pada negara tersebut. Jika menggunakan dikotomi mutlak maka kita mengenal sistem
ekonomi kapitalis (yang menyerahkan perekonomian pada pergerakan pasar) dan sistem
ekonomi sosialis (yang diatur sepenuhnya oleh negara). Namun, pada praktiknya tidak
ada negara yang berada pada ujung kontinum karena yang terjadi (seperti negara
Indonesia) menggunakan sistem ekonomi campuran atau kita mengenalnya sebagai
sistem ekonomi demokrasi.

Setelah memahami perbedaan ilmu ekonomi, perekonomian, dan sistem ekonomi maka
dengan mudah kita dapat mengidentifikasi apa dan bagaimana peran bisnis dalam
perekonomian. Pebisnis dan perusahaannya merupakan aktor level mikro yang
menggerakkan perekonomian melalui kegiatan konsumsi, produksi, dan distribusi.
Selain itu, kumpulan perusahaan dalam sektor/bidang yang sama (industri)
berkontribusi menghasilkan keunggulan komparatif dan/atau keunggulan kompetitif
pada level regional/nasional/internasional.

13
Buku Ajar Pengantar Bisnis 2020

Rangkuman
 Bisnis didirikan untuk melayani kebutuhan pelanggan oleh pemilik perusahaan
yang mencoba untuk memperoleh laba.
 Orang-orang yang menciptakan bisnis selalu melihat suatu kesempatan untuk
menghasilkan produk/jasa yang belum ditawarkan oleh perusahaan lain.
 Perusahaan yang mampu bertahan dalam jangka panjang adalah perusahaan
yang lebih mengutamakan kepuasan pelanggan dalam memenuhi kebutuhan
masyarakat.
 Berdasarkan ukurannya, bisnis dapat dikategorikan menjadi super mikro, mikro,
kecil, menengah, dan besar.
 Bisnis memiliki peran strategis dalam memenuhi kebutuhan masyarakat dan
pertumbuhan ekonomi dalam suatu negara

Istilah Penting Bab I


 Bisnis, berbisnis, pebisnis
 Proses Bisnis dan penciptaan nilai (value creation): manajemen SDM (human
resource management), manajemen pemasaran, manajemen produksi/operasi,
manajemen keuangan
 Model Bisnis
 Sustainable competitive advantage

Latihan
1. Menurut pendapat Anda, bagaimana definisi bisnis menurut pendapat millenial1
yang memiliki bisnis atau melakukan usaha yang mendatangkan keuntungan?
(latihan/tugas individu)
2. Apa saja yang menjadi tujuan pendirian bisnis/ apakah keuntungan secara
finansial mendominasi tujuan pendirian? Jelaskan jawaban Anda menggunakan
contoh atau ilustrasi kasus! (latihan/tugas individu).
3. Observasi dan identifikasi perbedaan proses bisnis dari satu perusahaan
konvensional dan satu perusahaan digital! Observasi dapat dilakukan secara
digital dengan mengunjungi website resmi perusahaan, mencatat ulasan tentang
perusahaan yang berasal misal: dari Google Business. Selain itu, observasi
dapat dilakukan dengan mengamati perusahaan secara langsung, misal:
perusahaan milik keluarga atau perusahaan yang berada di sekitar tempat
tinggal. Ingat, selama masa pandemi Covid-19, terapkan prosedur keamanan
kesehatan bagi diri dan lingkungan. Gunakan Lembar Kerja berikut ini
(latihan/tugas kelompok- project-based leraning).

1
Millenial adalah generasi yang lahir sesudah tahun 2000.

14
Buku Ajar Pengantar Bisnis 2020

Jenis Nama Nama


Perbedaan Perusahaan Perusahaan Digital
Konvensional
Proses bisnis Contoh:
Manajemen SDM Jumlah karyawan lebih Jumlah karyawan lebih
banyak karena proses sedikit karena perusahaan
produksi manual berupa platform yang
menghubungkan pihak
yang membutuhkan
produk dan menjual
produk
Manajemen Pemasaran Dst Dst
Manajemen
Operasi/Produksi
Manajemen Keuangan
Catatan: pada tabel dapat ditambahkan illustasi/contoh/gambar/link atau tautan
berita untuk memperkuat penjelasan.

Daftar Pustaka Bab I


Ebert, R. J., & Griffin, R. W. (2019). Business essentials. NJ: Pearson.

15
Buku Ajar Pengantar Bisnis 2020

Bab II
Perubahan Lingkungan Bisnis
Vini Wiratno Putri

Pendahuluan
Bab II akan menjadi modal awal bagi mahasiswa untuk mampu mengidentifikasi
perubahan lingkungan bisnis. Pada bab ini, mahasiswa akan diperkenalkan pada bisnis
saat ini vs bisnis beberapa dekade lalu. Selanjutnya mahasiswa akan diperkenalkan
dengan konsep industry 4.0. Perubahan lingkungan bisnis dapat berdampak positif dan
negatif, tetapi implikasinya terhadap pemasaran jelas tampak. Oleh karena itu setiap
perusahaan harus secara cermat dan terus menerus memantau lingkungannya yang
kemungkinan berpengaruh terhadap perusahaan. Terdapat banyak faktor yang dapat
mempengaruhi perubahan lingkungan antara lain: persaingan, ekonomi, sosial budaya,
teknologi, politik dan hukum, dan alam. Setelah mempelajari bab ini, mahasiswa
diharapkan dapat memiliki gambaran untuk mengidentifikasi perubahan lingkungan
bisnis, serta dampak yang ditimbulkan baik positif maupun negatif. Bab II digunakan
untuk mempelajari materi Perubahan Lingkungan Bisnis yang disampaikan pada
pertemuan ke-3.

Bisnis Saat Ini vs Bisnis Beberapa Dekade Lalu


Saat ini tidak ada satu perusahaan pun yang tidak terkena dampak pengaruh perubahan
lingkungan. Perubahan lingkungan tidak hanya berpengaruh terhadap perusahaan-
perusahaan besar, bahkan perusahaan kecil pun bisa jadi sangat terpengaruh.
Kadangkala perubahan sangat cepat dan sulit untuk diprediksi sehingga seringkali
rencana jangka panjang yang telah dibuat suatu perusahaan seakan tidak lagi berarti.

Dalam beberapa kasus, perubahan lingkungan pernah berpengaruh besar terhadap dunia
bisnis, seperti contoh berikut ini:
1) Pengungkapan hasil penelitian Peneliti IPB yang menyatakan adanya bakteri
Enterobacter Sakazakii dalam beberapa susu formula yang membuat para ibu
benar-benar hati-hati dalam membeli susu formula.
2) Tayangan di TV tentang digunakannya zat pengawet makanan yang biasanya
digunakan untuk mengawetkan jenazah, yang dampaknya sangat memukul
industri makanan tertentu, seperti: Bakso.
3) Munculnya perusahaan start up transportasi online pertama di Indonesia
(GOJEK) pada tahun 2010 lalu telah melumpuhkan bisnis sektor transportasi
darat konvensional (taksi, angkutan umum, ojek offline).

16
Buku Ajar Pengantar Bisnis 2020

4) Dampak dari merebaknya wabah virus covid-19 pada awal tahun 2020,
menyebabkan lumpuhnya perekonomian global di berbagai sektor, di Indonesia
sendiri pertumbuhan ekonomi menurun drastis di kuartal kedua. Sektor
perdagangan ritel konvensional (offline), perhotelan dan restoran nyaris ambruk.
Namun, bagi perusahaan yang bergerak pada sector/industri kesehatan (industri
jamu, makanan/minuman kesehatan dan obat-obatan), telekomunikasi, jasa
ekspedisi dan market place justru menuai keuntungan.

Peristiwa-peristiwa tersebut tentunya sangat sukar diduga oleh para pebisnis karena di
luar kendali kontrol perusahaan. Perubahan lingkungan dapat berdampak positif dan
negatif, tetapi implikasinya terhadap pemasaran jelas tampak. Oleh karena itu setiap
perusahaan harus secara cermat dan terus menerus memantau lingkungannya yang
kemungkinan berpengaruh terhadap perusahaan.

Perubahan lingkungan tidak hanya bersifat ancaman, tetapi juga membuka peluang.
Banyak faktor-faktor yang mungkin berpengaruh terhadap lingkungan antara lain:
Persaingan, Ekonomi, Sosial Budaya, Teknologi, Politik dan Hukum, dan Alam.
Memahami dengan baik berbagai faktor-faktor tersebut akan menghindarkan
perusahaan terkena dampak negatif yang parah tetapi justru mampu memanfaatkan
kemungkinan adanya perubahan-perubahan tersebut.

1. Persaingan, merupakan faktor yang harus benar-benar menjadi perhatian


perusahaan, makin rendahnya barrier to entry akan menjadikan semakin banyak
pemain dalam bisnis tersebut. Bagi perusahaan-perusahaan skala kecil akan
menghadapi persaingan yang lebih tinggi karena untuk membuka usaha tidak
memerlukan modal besar. Salah satu upaya agar bisnis perusahaan dapat
bertahan adalah dengan mengembangkan keunikan sehingga dapat menjadi
pembeda bagi pesaing-pesaing perusahaan.
2. Sosial budaya, faktor ini pun kalau tidak diantisipasi sering akan berdampak
terhadap bisnis perusahaan. Masalah selera konsumen misalnya, adalah suatu
yang harus terus diperhatikan perusahaan. Saat ini orang pergi ke tempat wisata
tidak hanya untuk menikmati pemandangan alam, tetapi juga sekaligus belanja .
Pebisnis di Kota Bandung salah satu contoh yang justru seringkali
mengantisipasi kejenuhan selera konsumen dengan melakukan inovasi-inovasi
yang kreatif sehingga konsumen khususnya para wisatawan dari Jakarta selalu
tertarik untuk berbelanja di Bandung dari mulai membuka Pusat Belanja
Cihampelas, mengembangkan Factory Outlet di daerah Otten dan sekarang
Distro di daerah Jl Riau. Dan mungkin banyak contoh inovasi lain yang dapat
dicermati dan diambil pelajarannya bagi para pebisnis lain.
3. Teknologi, para pebisnis yang akan bermain dalam bisnis ini harus hati-hati
benar karena perkembangan teknologi saat ini terjadi sangat cepat. Perusahaan

17
Buku Ajar Pengantar Bisnis 2020

yang bergerak dalam perdagangan barang-barang yang bersifat elektronik dan


komputer atau jasa yang kontennya padat teknologi mesti hati-hati sekali dalam
menghitung Return on Investment (ROI) kegiatan bisnisnya karena tanpa
pengetahuan yang mendalam dalam perkembangan teknologi yang digunakan
atau diperdagangkan bisa terjadi kesalahan perkiraan yang dampaknya sangat
fatal. Tidak salah kalau teknologi sering disebut proses” perusakan kreatif”
dalam arti: pengembangan baru akan menciptakan pasar-pasar baru, tetapi
banyak merusak pasar yang sudah ada. Cotoh: CD berkembang maka pasar kaset
pun tergilas, muncul lagi teknologi DVD, MP3, dan sekarang muncul pemutar
music online seperti spotify dan youtube yang menyingkirkan produk
sebelumnya, dan hal itu akan terus terjadi.
4. Ekonomi, saat ini perilaku ekonomi termasuk yang sering kali sulit diprediksi.
Bahkan oleh Pemerintah sekalipun yang memiliki ekonom-ekonom yang sangat
pakar di bidangnya, contoh yang nyata; misalnya dalam penyusunan APBN
2008 prediksi harga minyak 80 US $ per barel, tapi sampai akhir kuartal pertama
2008 harga minyak tetap bertengger di atas 100 US $ per barel bahkan melewati
110 US $ per barel sehingga pemerintah mau tidak mau dihadapkan pada pilihan
sulit antara tetap mempertahankan subsidi BBM dengan harga yang ada atau
menaikkan harga BBM untuk mengurangi defisit APBN yang terlalu berat.
Tentunya kondisi serupa dihadapi oleh para pebisnis, sulit sekali untuk secara
akurat memprediksi kondisi ekonomi. Hal ini antara lain juga dampak
globalisasi yang menyebabkan kondisi ekonomi di suatu negara dapat
berpengaruh besar terhadap kondisi ekonomi negara lainnya. Bahkan ketika
ramalan tentang kondisi ekonomi akurat, masih belum jelas dampak ekonomi
terhadap industri tertentu.
5. Politik/hukum, keputusan-keputusan politik atau hukum perlu juga selalu
dicermati. Perubahan-perubahan kepemimpinan seringkali berakibat terjadinya
perubahan dalam keputusan politik dan yang akhirnya berdampak secara
langsung terhadap kondisi bisnis. Masih ingat dalam ingatan, saat Orde baru,
perdagangan Bahan Pangan Pokok selalu dikendalikan oleh Pemerintah melalui
apa yang dinamakan BULOG, sehingga ada kondisi yang stabil dalam
perdagangan Bahan Pangan Pokok tersebut. Tapi setelah reformasi peran
BULOG diredefinisi sehingga tidak menjadi pemain sentral dan akhirnya
seringkali berdampak terhadap terjadinya fluktuasi harga dan kelangkaan barang
yang disebabkan permainan spekulan.

Tentunya banyak lagi faktor-faktor lingkungan lain yang harus menjadi perhatian dari
para pebisnis. Intinya saat ini setiap pebisnis harus benar-benar memasukkan telaah
lingkungan dalam proses perencanaan strategiknya sehingga setiap keputusan bisnis
paling tidak sudah mencoba mempertimbangkan kemungkinan terjadinya dampak
perubahan lingkungan.

18
Buku Ajar Pengantar Bisnis 2020

Konsep Industry 4.0

Fenomena era Revolusi Industri 4.0 tentunya sudah tidak asing lagi ditelinga
masyarakat dunia, mengingat betapa cepat perkembangan teknologi dan informasi yang
terjadi di Indonesia. Revolusi Industri 4.0 merupakan fenomena yang
mengkolaborasikan teknologi cyber dan teknologi otomatisasi. Konsep penerapannya
berpusat pada konsep otomatisasi yang dilakukan oleh teknologi tanpa memerlukan
tenaga kerja manusia dalam proses pengaplikasiannya. Hal tersebut tentunya menambah
nilai efisiensi pada suatu lingkungan kerja di mana manajemen waktu dianggap sebagai
sesuatu yang vital dan sangat dibutuhkan oleh para pemain industri. Selain itu,
manajemen waktu yang baik secara eksponensial akan berdampak pada kualitas tenaga
kerja dan biaya produksi. Contoh konkrit yang dapat diambil dari pemanfaatan
teknologi pada bidang industri adalah proses pembukuan dan produksi yang kini sudah
dapat dengan mudah diakses oleh siapa saja dan kapan saja. Terlepas dari peran
teknologi dalam bidang industri, manfaatnya juga bisa didapatkan oleh seluruh lapisan
masyarakat. Saat ini, pengambilan dan pertukaran informasi dapat dengan mudah
dilakukan kapan saja dan di mana saja melalui jaringan internet.

Gambar 2.1 Tahapan Revolusi Industry dari Masa ke Masa

Ada beberapa macam teknologi yang akan menjadi pilar utama dalam perkembangan
revolusi industri 4.0 diantaranya sebagai berikut:
1) Internet of Things (IoT). Jadi Internet of Thing (IoT) adalah sebuah konsep
dimana suatu objek yang memiliki kemampuan untuk mentransfer data melalui
jaringan tanpa memerlukan interaksi manusia. Salah satu contoh produknya
adalah jarvis yang bisa mematikan lampu saat sudah pagi hari.
2) Big Data. Big Data adalah istilah yang menggambarkan volume data yang besar,
baik data yang terstruktur maupun data yang tidak terstruktur. Big Data telah
digunakan dalam banyak bisnis dan dapat membantu menentukan arah bisnis.

19
Buku Ajar Pengantar Bisnis 2020

Misal, Jagoan hosting hanya akan mengirimkan email promo renewal untuk
pelanggan yang memiliki jatuh tempo pembayaran.
3) Argumented Reality. Argumented Reality (AR), adalah teknologi yang
menggabungkan benda maya dua dimensi dan ataupun tiga dimensi ke dalam
sebuah lingkungan nyata tiga dimensi lalu memproyeksikan benda-benda maya
tersebut dalam waktu nyata.
4) Cyber Security. Cyber security adalah upaya untuk melindungi informasi dari
adanya cyber attack. Cyberattack dalam operasi informasi adalah semua jenis
tindakan yang sengaja dilakukan untuk mengganggu kerahasiaan
(confidentiality), integritas (integrity), dan ketersedian (availability) informasi.
5) Artifical Intelegence (AI). Merupakan sebuah teknologi komputer atau mesin
yang memiliki kecerdasan layaknya manusia. Dan bisa diatur sesuai keinginan
manusia. Fungsi utama dari AI adalah kemampuannya untuk mempelajari data
yang diterima secara berkesinambungan. Semakin banyak data yang diterima dan
dianalisis, semakin baik pula AI dalam membuat prediksi.
6) Addictive Manufacturing. Additive manufacturing merupakan terobosan baru di
industri manufaktur yang sering dikenal menggunakan printer 3D. Dalam era
digital saat ini, gambar desain digital yang telah dibuat dapat diwujudkan
menjadi benda nyata dengan ukuran dan bentuk yang sama dengan desain
sebenarnya atau dengan skala tertentu.
7) Simulation. Model mewakili sistem itu sendiri, sedangkan simulasi mewakili
operasinya dari waktu ke waktu. Simulasi digunakan dalam banyak konteks,
seperti simulasi teknologi untuk optimalisasi kinerja, teknik keselamatan,
pengujian, pelatihan dan pendidikan.
8) System Integeration. Sistem integrasi atau integrated system merupakan
rangkaian yang menghubungkan beberapa sistem bagi secara fisik maupun
fungsional. Sistem ini akan menggabungkan komponen sub sistem dalam satu
sistem yang menjamin setiap fungsi dapat berfungsi sebagai kesatuan dari sebuah
sistem.
9) Cloud Computing. Komputasi awan (cloud computing) adalah teknologi yang
menjadikan internet sebagai pusat pengelolaan data dan aplikasi, di mana
pengguna komputer diberikan hak akses (login) mengakses server virtual untuk
bisa konfigurasi server melalui internet. Seperti jagoan Hosting yang
menyediakan server virtual agar bisa digunakan untuk membuat website online
untuk diakses user di internet.

Saat ini, Indonesia sudah mulai menggarap Revolusi Industri 4.0, terlihat dari
banyaknya pabrik-pabrik yang telah menerapkan sistem jaringan internet untuk
memudahkan akses-akses informasi internal, pengawasan karyawan, dan
pembukuan. Pabrik-pabrik tersebut sering disebut dengan istilah Smart Factory.
Untuk menghadapi era Revolusi Industri 4.0 yang masih tergolong baru ini,
diperlukan persiapan khusus yang mendukung terutama jika pelaku bisnis adalah
pemain industri, web developer, atau pemilik blog. Salah satunya adalah pemilihan
web hosting handal untuk kebutuhan standar saat ini.

20
Buku Ajar Pengantar Bisnis 2020

Rangkuman
 Perubahan lingkungan tidak hanya bersifat ancaman, tetapi juga membuka
peluang. Banyak faktor-faktor yang mungkin berpengaruh terhadap
lingkungan antara lain: Persaingan, Ekonomi, Sosial Budaya, Teknologi,
Politik dan Hukum, dan Alam. Memahami dengan baik berbagai faktor-faktor
tersebut akan menghindarkan perusahaan terkena dampak negatif yang parah
tetapi justru mampu memanfaatkan kemungkinan adanya perubahan-
perubahan tersebut.
 Revolusi Industri 4.0 merupakan fenomena yang mengkolaborasikan
teknologi cyber dan teknologi otomatisasi. Konsep penerapannya berpusat
pada konsep otomatisasi yang dilakukan oleh teknologi tanpa memerlukan
tenaga kerja manusia dalam proses pengaplikasiannya.

Istilah Penting Bab II


 Revolusi Industri 4.0
 Teknologi cyber
 Teknologi otomatisasi
 Smart Factory.

Latihan
Identifikasilah selama kurun waktu sepuluh tahun terakhir ini, apa saja perubahan
lingkungan bisnis di Indonesia, jika dilihat dari beberapa faktor berikut ini (jelaskan
dengan contoh) (tugas berpasangan):

Faktor yang Perubahan apa Keterangan


Mengakibatkan yang terjadi (Jelaskan apa maksudnya, dapat pula
Perubahan disertai contoh atau illustrasi)
Contoh:
Persaingan Persaingan bisnis
menggunakan TIK
Teknologi Teknologi android
Sosial budaya Pengaruh K-pop
Ekonomi Pengaruh ekonomi
selama pandemi
Politik dan Hukum Pergantian kepala
daerah/negara

Daftar Pustaka Bab II


Ebert, R. J., & Griffin, R. W. (2019). Business essentials. NJ: Pearson.
David, F. R., & David, F. R. (2013). Strategic management: Concepts and cases: A
competitive advantage approach. Pearson.

21
Buku Ajar Pengantar Bisnis 2020

Bab III
Lingkungan Bisnis
Kris Brantas Abiprayu

Pendahuluan
Bab II menyajikan penjelasan tentang perubahan lingkungan bisnis selama satu dekade
serta revolusi industri 4.0. Selanjutnya, Bab III akan memperdalam penjelasan
lingkungan yang dihadapi oleh bisnis yaitu lingkungan internal dan eksternal. Selain itu,
pada bab ini akan disajikan pula interaksi antara lingkungan bisnis internal dan
eksternal. Setelah mempelajari Bab III maka mahasiswa diharapkan memiliki
kemampuan untuk memindai, mengkategorikan, dan menyusun relasi lingkungan bisnis
internal dan eksternal. Bab III digunakan untuk mempelajari materi Lingkungan Bisnis
yang disampaikan pada pertemuan ke-4.

Lingkungan Bisnis
Sebuah perusahaan tentunya tidak terlepas dari lingkungannya. Lingkungan perusahaan
memberikan pengaruh yang besar terhadap kebijakan yang diambil perusahaan.
Perusahaan yang mampu mengidentifikasi lingkungan internal dan eksternal dengan
baik, dapat membantu perusahaan memperoleh keunggulan kompetitif. Perusahaan
yang tidak memiliki keunggulan kompetitif akan kalah bersaing dari kompetitornya.
Keunggulan kompetitif dapat diartikan secara sederhana sebagai sebuah keunggulan
yang dimiliki oleh perusahaan yang tidak dimiliki oleh pesaingnya dan keunggulan
kompetitif dapat diartikan dalam hal apapun. Contoh, kemampuan perusahaan menjual
barang dengan harga lebih murah dibandingkan pesaingnya, kemampuan perusahaan
memberikan pelayanan terbaik, kecepatan perusahaan dalam memberikan pelayanan.

Dalam era yang semuanya berjalan sangat cepat, informasi menjadi sangat berlimpah,
konsumen memiliki banyak pilihan produk sehingga perusahaan diharapkan mampu
memiliki kemampuan beradaptasi sebagai sebuah bentuk keunggulan kompetitif.
Kemampuan perusahaan untuk beradaptasi terhadap perusahaan lingkungan dapat
membantu perusahaan untuk memastikan adanya keberlangsungan (sustainability), serta
dapat bertahan (thrive) dari ancaman eksternal maupun kelemahan internal perusahaan.

Coba kita lihat Kodak, perusahaan


teknologi yang mendominasi industri
fotografi pada tahun 90-an. Kodak
gagal bertahan dan tidak mampu
melanjutkan kejayaannya karena tidak
mau serta tidak mampu membaca
kebutuhan pasar di masa depan.
Kejayaan Kodak sebagai pemimpin
pasar kamera analog meredup sejak
kehadiran kamera digital.

22
Buku Ajar Pengantar Bisnis 2020

Kemudian yang menjadi sebuah ironi adalah, pada tahun 1975, teknisi di Kodak
sebenarnya sudah berhasil mengembangkan kamera digital pertama pada masanya
tetapi kamera tersebut tidak dirilis karena tidak mendapat persetujuan dari Direksi
karena dianggap akan mendisrupsi pasar kamera analog mereka. Sampai akhirnya
pada tahun 2012 Kodak dinyatakan bangkrut. Berdasarkan penjelasan ini bias, kita
dapat menarik kesimpulan bahwa kemampuan beradaptasi yang diperoleh dari
analisis lingkungan internal dan eksternal merupakan hal yang sangat penting bagi
perusahaan. Kalau diberikan pilihan apakah perusahaan ingin menjadi pemimpin
pasar dalam jangka waktu lima tahun atau tidak menjadi pemimpin pasar tetapi
perusahaan dapat bertahan sampai 50 tahun dan bahkan lebih, maka perusahaan akan
memilih yang kedua.

Lingkungan Bisnis Internal


Lingkungan internal bisa diartikan sebagai semua hal yang berada di dalam
perusahaan. Semua hal yang berada di dalam perusahaan sifatnya dapat dikontrol
oleh perusahaan. Seperti aktivitas yang ada pada bagian pemasaran, keuangan,
akuntansi, produksi dan operasional, riset dan pengembangan, kepegawaian, sistem
informasi dan aktivitas lainnya. Perusahaan diharapkan mampu mengidentifikasi
kekuatan serta kelemahan pada masing-masing bagian internal, sehingga dapat
membantu perusahaan merumuskan strategi yang diperlukan untuk mencapai
keunggulan kompetitif sebagaimana pernah disebutkan pada Bab I.

Beberapa contoh yang masuk dalam lingkungan internal adalah:


 SDM perusahaan
 Kemampuan finansial perusahaan
 Struktur organisasi perusahaan
 Kultur perusahaan
 Teknologi yang dimiliki perusahaan saat ini
 Kebijakan yang diambil perusahaan
 Positioning perusahaan

Lingkungan Bisnis Eksternal


Lingkungan eksternal perusahaan terdiri dari situasi ekonomi, sosial, kultural,
demografis, situasi politik, kepastian hukum, ketersediaan teknologi, tren dan lain
sebagainya. Salah satu ciri utama dari lingkungan eksternal adalah perusahaan tidak
memiliki kontrol atas lingkungan eksternal. Konsekuensinya, perusahaan harus
mampu mengidentifikasi berbagai macam lingkungan eksternal yang ada disekitar
supaya perusahaan dapat membaca peluang maupun mengantisipasi ancaman dari
lingkungan eksternal. Berbagai macam bentuk ancaman dan peluang dari lingkungan
eksternal, antara lain:
 Perubahan peraturan pemerintah
 Terjadi krisis ekonomi global

23
Buku Ajar Pengantar Bisnis 2020

 Terjadi pandemi
 Menurunnya angka kerja produktif
 Penggunaan sosial media yang semakin masif
 Situasi politik dalam maupun luar negeri yang tidak menentu
 Produk baru dari competitor
 Kesenjangan ekonomi yang semakin besar
 Masyarakat yang semakin konsumtif
 Kepastian hukum yang rendah
 Perubahan nilai tukar Rupiah

Interaksi lingkungan bisnis internal dan eksternal

Selain mengindentifikasi lingkungan bisnis internal dan eksternal, perusahaan juga


harus mampu untuk mengintegrasikan antara lingkungan bisnis internal dan eksternal
supaya dapat membantu perusahaan merumuskan strategi yang dibutuhkan
perusahaan. Salah satu yang bisa dilakukan dari integrasi lingkungan internal dan
eksternal perusahaan adalah matriks SWOT.

Strength-Weakness-Opportunities-Threats (SWOT) adalah sebuah alat yang dapat


membantu perusahaan untuk merumuskan empat jenis strategi yaitu strategi SO
(strength-opportunities), strategi WO (weakness-opportunities), strategi ST
(strength-threats) dan strategi WT (weakness-threats).

Gambar 3.1 Analisis SWOT

24
Buku Ajar Pengantar Bisnis 2020

Adapun penjelasan untuk analisis SWOT sebagai berikut:


1. strategi SO adalah strategi yang menggunakan kekuatan internal yang
dimiliki perusahaan untuk meraih peluang yang dimiliki perusahaan.
Penerapan strategi SO juga sering dianggap sebagai strategi yang sifatnya
agresif, perusahaan berusahan semaksimal mungkin menggunakan kekuatan
yang dimiliki untuk mengeksploitasi peluang yang ada;
2. strategi WO adalah strategi dimana walaupun perusahaan mengetahui
kelemahan yang dimiliki, perusahaan tetap berusaha untuk menggapai
peluang yang tersedia. Strategi WO sering disebut sebagai strategi yang
sifatnya kompetitif;
3. strategi ST adalah strategi dimana perusahaan memanfaatkan kekuatan yang
dimiliki untuk menghadapi ancaman. Strategi ST disebut juga sebagai strategi
yang sifatnya konservatif;
4. strategi WT adalah strategi dimana perusahaan sudah mengetahui dan
mengindentifikasi kelemahannya dan digunakan untuk menghadapi ancaman.
Perusahaan yang menerapkan strategi WT biasanya dianggap sedang
melakukan strategi yang sifatnya defensive.

Rangkuman
 Lingkungan internal bisa diartikan sebagai semua hal yang berada di dalam
perusahaan dan dapat dikontrol oleh perusahaan
 Lingkungan eksternal perusahaan terdiri dari situasi ekonomi, sosial, kultural,
demografis, situasi politik, kepastian hukum, ketersediaan teknologi, tren dan
lain sebagainya.
 Selain mengindentifikasi lingkungan bisnis internal dan eksternal, perusahaan
juga harus mampu untuk mengintegrasikan antara lingkungan bisnis internal
dan eksternal supaya dapat membantu perusahaan merumuskan strategi yang
dibutuhkan

Istilah Penting Bab III


 Lingkungan bisnis internal dan eksternal
 Keunggulan kompetitif
 SWOT analysis

Latihan
Pilih satu perusahaan publik kemudian identifikasi lingkungan internal dan
eksternalnya menggunakan kertas kerja berikut ini.

25
Buku Ajar Pengantar Bisnis 2020

Nama Perusahaan : _________________________

Bentuk/Jenis : _________________________
(Misal: perusahaan swasta atau perusahaan milik negara, startup, dan sejenisnya)

Deskripsi Singkat : _________________________


(Berisikan identitas perusahaan misal: website resmi, media sosial milik perusahaan,
perusahaan berada pada industri atau sektor usaha apa, barang/jasa/gabungan barang
jasa yang diproduksi perusahaan, jika data tersedia: siapa pemilik perusahaan,
apakah BUMN berarti dimiliki oleh pemerintah, PT dimiliki swasta, PT yang sudah
go public. Data-data ini dapat dilihat pada website resmi milik perusahaan)

Lingkungan Keterangan Lingkungan Keterangan


Internal Eksternal
Contoh
Pendiri perusahaan Tokopedia Industri e- Platform jual beli
didirikan oleh... commerce secara elektronik
Dst Dst

Daftar Pustaka Bab III


Ebert, R. J., & Griffin, R. W. (2019). Business essentials. NJ: Pearson.
David, F. R., & David, F. R. (2013). Strategic management: Concepts and cases: A
competitive advantage approach. Pearson.

26
Buku Ajar Pengantar Bisnis 2020

Bab IV
Lingkungan Bisnis Global
Kris Brantas Abiprayu

Pendahuluan
Bab II dan Bab III menjelaskan terjadinya perubahan lingkungan bisnis serta
identifikasi lingkungan bisnis internal dan eksternal. Selanjutnya, Bab IV akan
memperdalam pemahaman mahasiswa tentang lingkungan yaitu lingkungan bisnis
global. Untuk itu, mahasiswa akan mulai mempelajari globalisasi dan dilanjutkan
dengan materi tentang bisnis dalam konteks global.

Globalisasi
Globalisasi merupakan sebuah istilah yang jamak kita dengar. Banyak yang
menganggap bahwa globalisasi adalah sebuah bukti kemajuan jaman, tetapi tidak sedikit
juga yang mengantisipasi globalisasi dengan rasa takut dan cemas. Yang menjadi
pertanyaan berikutnya adalah, apa itu globalisasi? Globalisasi merupakan fenomena
ekonomi, politik, budaya yang merubah semua tatanan bisnis dan juga tatanan hidup
manusia, menciptakan kelas sosial yang baru, pekerjaan yang dulu tidak ada, dan
meningkatkan batas kemakmuran manusia pada tingkatan yang lebih tinggi.

Salah satu dampak langsung yang bisa dirasakan dari globalisasi adalah masuknya
produk luar kedalam negeri. Perusahaan-perusahaan seperti McDonalds, IKEA,
Samsung merupakan beberapa contoh dampak dari globalisasi terhadap masyarakat.
Perusahaan dari negara lain masuk ke Indonesia dan memungkinkan masyarakat
Indonesia bisa menikmati produk-produk tersebut tanpa harus ke luar negeri.

Bisnis dalam Konteks Global


Globalisasi membuka kemungkinan bagi perusahaan, tidak hanya perusahaan besar,
tetapi juga perusahaan yang secara modal lebih kecil, untuk dapat mengakses dan
menghilangkan batas-batas negara untuk memasarkan dan menjual produknya.
Perusahaan-perusahaan ini kemudian dapat diklasifikasikan menjadi beberapa bentuk:
perusahaan multinasional, perusahaan global, perusahaan transnasional dan perusahaan
internasional.

Masing-masing jenis perusahaan secara garis besar dapat dibedakan berdasarkan dua
kriteria, integrasi global (global integration) dan kepekaan terhadap budaya lokal (local
responsiveness). Perusahaan dengan integrasi global yang tinggi memiliki tujuan untuk
menurukan biaya serendah mungkin dengan cara menciptakan economic of scale (skala
ekonomis) dengan cara memproduksi produk yang terstandar dalam jumlah yang
banyak. Sedangkan perusahaan dengan kepekaan terhadap budaya lokal yang tinggi
memiliki tujuan untuk mengubah atau menyesuaikan produk mereka dengan kebutuhan
lokal, yang bisa diterjemahkan dari sisi budaya lokal, perilaku konsumen lokal,
karakteristik industri dan persaingan lokal dan lain sebagainya.

27
Buku Ajar Pengantar Bisnis 2020

Gambar 4.1 Matriks perusahaan global, multinasional, transnasional dan


internasional

Perusahaan Multinasional/Multidomestik: Integrasi Rendah dan Respons Tinggi


Perusahaan multidomestik/multinasional adalah perusahaan yang memiliki tujuan untuk
memenuhi kebutuhan lokal dengan cara menyesuaikan produknya sesuai dengan
kebutuhan dan karakteristik lokal. Karena integrasi global rendah, maka perusahaan
multinasional cenderung lebih terdesentralisasi, memiliki kebijakan yang relatif berbeda
dengan perusahaan induk. Contoh dari perusahaan multinasional adalah KFC.
Walaupun KFC memiliki produk utama yang sama pada tiap negara, tetapi kita bisa
menemukan perbedaan yang sangat signifikan dari KFC satu negara dengan negara lain.
Contoh, KFC di Indonesia menyediakan menu nasi, karena nasi merupakan makanan
pokok orang Indonesia tetapi apabila kita pergi ke KFC di Jepang, kita tidak akan
menemukan KFC dengan menu nasi.

Perusahaan Global: Integrasi Tinggi dan Respons Rendah


Perusahaan global memiliki ciri yang berkebalikan dengan perusahaan
multinasional/multidomestik. Perusahaan global menawarkan produk yang memiliki
standar yang sama di semua negara. Alasan kenapa perusahaan global memiliki produk
yang sama di semua negara adalah untuk meningkatkan efisiensi dengan tujuan
menurunkan biaya semaksimal mungkin. Perusahaan global sangat tersentralisasi,
semua kebijakan mengikuti kebijakan yang dibuat oleh pusat. Tugas utama dari anak
perusahaan adalah melaksanakan kebijakan perusahaan induk. Contoh perusahaan
global adalah Honda.

Perusahaan Transnasional: Integrasi Tinggi dan Respons Tinggi


Perusahaan transnasional memiliki ciri-ciri integrasi global tinggi dan respon pada
budaya lokal yang tinggi juga. Tujuan dari perusahaan transnasional adalah

28
Buku Ajar Pengantar Bisnis 2020

memaksimalkan kebijakan yang tersentralisasi tapi juga berusaha mengambil manfaat


dari merespon ciri-ciri lokal. Perusahaan transnasional berusaha menciptakan skala
ekonomis dengan cara fokus pada produksi massal dan memaksimalkan rantai distribusi
yang efisien, dan tidak menutup kemungkinan untuk menyesuaikan produk maupun
strategi pemasaran dengan perilaku konsumen domestik. Contoh perusahaan
transnasional adalah Unilever.

Perusahaan Internasional: Integrasi Rendah dan Respons Rendah


Perusahaan internasional memiliki tingkat integrasi yang rendah maupun respon
terhadap budaya lokal yang rendah. Mayoritas aktivitas distribusi dikelola langsung
oleh kantor pusat. Strategi distribusi perusahaan internasional biasanya disebut sebagai
strategi eksport. Perusahaan memproduksi produk di dalam negeri, kemudian
didistribusikan ke seluruh penjuru dunia. Anak perusahaan di luar, biasanya hanya
bertindak sebagai perantara pada pasar domestik.

Rangkuman
 Globalisasi membuka kemungkinan bagi perusahaan, tidak hanya perusahaan
besar, tetapi juga perusahaan yang secara modal lebih kecil, untuk dapat
mengakses dan menghilangkan batas-batas negara untuk memasarkan dan
menjual produknya.

Istilah Penting Bab IV


 Globalisasi
 Global integration
 Local responsiveness
 Economic of scale

Latihan
Cari contoh perusahaan multinasional, perusahaan global, perusahaan transnasional dan
perusahaan internasional serta jabarkan masing-masing ciri dari perusahaan (tugas
berkelompok – project-based learning).

Jernis Perusahaan Nama Perusahaan yang Ciri Perusahaan


Dijadikan Contoh
Multinasional
Global
Transnasional
Internasional

Daftar Pustaka Bab IV


Bartlett, C.A. & Ghoshal, S. (1989). Managing Across Borders. The Transnational
Solution. Boston: Harvard Business School Press.

29
Buku Ajar Pengantar Bisnis 2020

Bab V
Etika Bisnis dan Tanggung Jawab Sosial
Ida Maftukhah

Pendahuluan
Menjadi perusahaan yang aktif dalam produksi serta investasi dan dapat diterima oleh
lingkungan sekitar perusahaan merupakan kunci agar perusahaan dapat menciptakan
keunggulan kompetitif yang berkelanjutan. Perusahaan saat ini semakin menyadari
kebutuhan untuk menyelaraskan aktifitas operasional perusahaan dengan tuntutan
lingkungan dan kepentingan sosial lainnya. Semakin banyak perusahaan disekitar kita
yang telah mengambil langkah-langkah untuk mendorong pertimbangan tanggung
jawab sosial dan etika dalam keputusan dan kegiatan sehari-hari mereka. Perusahaan
semakin proaktif untuk menemukan cara untuk menyeimbangkan agenda pertumbuhan
kegiatan tanggung jawab sosial perusahaan dengan kepentingan untuk menghasilkan
keuntungan. Dan ternyata hal ini menjadi cara yang baik bagi perusahaan untuk
menunjukkan nilai-nilai dan untuk menarik karyawan, pelanggan, dan pemegang saham
yang mempunyai pandangan serupa.

Etika Bisnis
Etika (ethics) adalah studi tentang benar dan salah serta moralitas pilihan yang dibuat
oleh individu. Sebuah keputusan atau tindakan etis adalah sesuatu yang “benar“
menurut beberapa standar perilaku. Etika bisnis ( business ethics) adalah penerapan
standar moral untuk situasi bisnis. Kasus pengadilan terbaru yang melibatkan perilaku
tidak etis telah mendorong etika bisnis menjadi keprihatinan public. Dalam satu kasus
seperti, Copley Pharmaceutical,Inc, mengaku bersalah atas tuduhan kejahatan federal
(dan membayar denda $10,65 juta) telah memalsukan laporan produsen obat terhadap
Food and Drug Administration.

Isu-isu Etika dalam Bisnis


Isu-isu etika sering muncul dari hubungan bisnis dengan investor, pelanggan,
karyawan, kreditor, atau pesaing. Masing-masing kelompok ini memiliki perhatian
khusus dan umumnya memberi tekanan pada manajer organisasi. Misalnya, investor
menginginkan manajemen mengambil keputusan keuangan yang masuk akal untuk
meningkatkan penjualan, keuntungan, dan tingkat pengembalian investasi mereka.

30
Buku Ajar Pengantar Bisnis 2020

Pelanggan mengharapkan produk suatu perusahaan bersifat aman, andal, dan terjangkau
harganya. Karyawan menuntut untuk diperlakukan secara adil dalam perekrutan,
promosi, dan keputusan kompensasi. Kreditor menuntut rekening yang harus dibayar
tepat waktu dan informasi akuntansi dibuat oleh perusahaan secara lengkap dan akurat.
Pesaing berharap praktik persaingan perusahaan menjadi adil dan jujur.
Penerapan etika bisnis yang dilakukan oleh PT Djarum sudah merambah pada beberapa
sektor, diantaranya pada Program Bakti Lingkungan Djarum Foundation sudah
menanam kurang lebih 100.000 bibit yang diproduksi oleh PT Djarum Foundation
setiap tahunnya, PT. Djarum juga menyediakan lahan khusus untuk pembibitannya.
Selain itu, PT. Djarum juga menanam trembesi di Merak sampai Banyuwangi, lingkar
Pulau Madura dan Ruas Jalan Tol Cipali dan konservasi lereng Muria. Tindakan ini
dilakukan oleh PT. Djarum untuk menjaga kelestarian lingkungan sekitar.
Di bidang sosial, PT. Djarum sudah melaksanakan banyak kegiatan baik rutin maupun
tidak. Kegiatan sosial yang rutin dilakukan adalah donor darah, yang dilakukan setiap 3
bulan sekali atas kerjasama PT Djarum dengan Palang Merah Indonesia. Selain itu, PT.
Djarum berkontribusi pada saat bencana alam ataupun peningkatan kualitas kesehatan
masyarakat.
Di bidang pendidikan, PT. Djarum membuka program Djarum Beasiswa Plus yang
diberikan kepada lebih dari ribuan mahasiswa yang berprestasi dari berbagai
universitas. Selain diberikan uang bulanan, mahasiswa juga mendapat
pelatihan softskill dengan harapan kader bangsa yang cakap intelegensia maupun
emosional. Meskipun banyak program atau kegiatan CSR yang dilakukan PT Djarum
yang berarti banyak juga pengeluaran biaya untuk program tersebut tetapi hal ini bisa
sebagai investasi perusahaan di masa yang akan datang. PT. Djarum akan mendapat
penilaian positif dan kepercayaan dari masyarakat sehingga image atau citra perusahaan
bagus dan berpengaruh terhadap keberlangsungan perusahaan tersebut.

Keadilan dan Kejujuran


Keadilan dan kejujuran dalam bisnis adalah dua perhatian etis yang penting. Selain
mematuhi semua hukum dan peraturan, pebisnis diharapkan untuk menahan diri dari
perbuatan yang disengaja seperti: penipuan, penyelewengan, atau mengintimidasi orang
lain.
Hubungan Organisasional
Seorang pengusaha mungkin tergoda untuk menempatkan kesejahteraan pribadinya di
atas kesejahteraan orang lain atau kesejahteraan organisasi

31
Buku Ajar Pengantar Bisnis 2020

Konflik Kepentingan
Konflik kepentingan terjadi Ketika seorang pelaku bisnis mengambil keuntungan dari
situasi untuk kepentingan pribadinya sendiri dan bukan untuk kepentingan pemberi
kerja. Konflik tersebut dapat terjadi ketika pembayaran dan hadiah menjadi alat dalam
transaksi bisnis. Sebuah aturan bijak yang patut diingat adalah bahwa setiap pemberian
yang memengaruhi keputusan bisnis seseorang adalah suap,dan semua perbuatan suap
adalah perbuatan tidak etis.

Komunikasi
Komunikasi bisnis, terutama pengiklan, dapat menimbulkan pertanyaan etis. Iklan palsu
dan menyesatkan adalah illegal dan tidak etis, dan dapat membuat marah
pelanggan.Iklan sponsor yang ditujukan untuk anak harus dibuat dengan hati-hati untuk
menghindari pesan-pesan menyesatkan. Pengiklan produk-produk yang berhubungan
dengan Kesehatan juga harus mengambil tindakan pencegahan untuk menjaga
penipuan bila menggunakan istilah deskriptif,seperti rendah lemak,bebas lemak, dan
ringan. Bahkan Federal Trade Commission telah mengeluarkan pedoman penggunaan
label ini.

Faktor-Faktor yang Memengaruhi Perilaku Etis


Apakah mungkin seorang individu dangan nilai-nilai moral yang kuat
mengambil keputusan etis yang dipertanyakan dalam lingkungan bisnis? Faktor-faktor
apa yang memengaruhi kecenderungan seseorang untuk mengambil keputusan etis atau
tidak etis dalam organisasi bisnis? Meskipun jawaban atas pertanyaan-pertanyaan ini
tidak sepenuhnya jelas, terdapat tiga faktor umum yang tampaknya memengaruhi
standar perilaku dalam suatu organisasi, yaitu faktor individu, faktor sosial, dan
peluang.

Beberapa faktor individu yang memengaruhi tingkat perilaku etis antara lain:
1. Faktor Individu dalam suatu organisasi:
a. pengetahuan individu tentang sebuah isu;
b. nilai – nilai pribadi;
c. tujuan pribadi;
2. Faktor-faktor Sosial
a. norma-norma budaya;
b. rekan kerja;
c. orang lain yang berpengaruh;
d. penggunaan internet;

32
Buku Ajar Pengantar Bisnis 2020

Pendorong Perilaku Etis


1. Peran Pemerintah
Pemerintah dapat mendorong perilaku etis dengan memperketat regulasi.
Misalnya: Undang-Undang Sarbanes- Oxley pada 2002 (Sarbanes-Oxley Act of 2002)
memberikan perlindungan hukum baru menyeluruh bagi mereka yang melaporkan
kesalahan perusahaan. Bisnis ini jauh dari sempurna dalam banyak hal, namun rekor
tanggung jawab sosial saat ini jauh lebih baik daripada di decade terakhir. Bahkan
tuntutan untuk tanggung jawab sosial saat ini berakar pada praktik bisnis kasar dari awal
1900-an.
2. Peran Asosiasi Perdagangan
Asosiasi Perdagangan menjadi wadah bagi para pelaku bisnis dan memiliki
peran yang sangat baik untuk menekan anggotanya yang melakukan bisnis dengan
penyimpangan etika. Asosiasi ini harus didukung dengan penegakan hukum dan otoritas
yang kuat agar dapat mengendalikan tindakan bisnis yang tidak sesuai dengan etika.
3. Peran Perusahaan Swasta
Perusahaan harus menciptakan suatu lingkungan dimana karyawaan menyadari
betapa pentingnya mematuhi kode etik yang sudah ditetapkan, Manager juga harus
memberikan arahan dengan meningikatkan komunikasi, secara aktif mendorong
permodelan dan pengambilan keputusan etis, dan pelatihan karyawan untuk mengambil
keputusan etis.

Tanggung Jawab Sosial


Tanggung jawab sosial (social responbility) adalah pengakuan bahwa kegiatan usaha
berdampak pada masyarakat dan pertimbangan terhadap dampak dalam pengambilan
keputusan bisnis. Terdapat beberapa pandangan tanggung jawab sosial, yaitu:
1. Model Ekonomi
Menurut konsep tradisional bisnis, perusahaan ada untuk memproduksi barang dan
jasa yang berkualitas, mendapatkan keuntungan yang wajar, dan menyediakan
lapangan kerja. Sejalan dengan konsep ini,model ekonomi dari tanggung jawab
sosial (economic model of social responsibility) menyatakan bahwa masyarakat
akan mendapat Sebagian besar manfaat ketika bisnis dibiarkan sendiri untuk
memproduksi dan memasarkan produk-produk yang dibutuhkan masyarakat. Asal-
usul model ekonomi pada abad ke-18, ketika bisnis yang dimiliki terutama oleh
pengusaha atau pemilik manajer. Persaingan kuat diantara perusahaan-perusahaan
kecil dan keuntungan jangka pendek dan kelangsungan hidup menjadi perhatian
utama.

33
Buku Ajar Pengantar Bisnis 2020

Bagi manajer yang mengadopsi sikap tradisional, tanggung jawab sosial adalah
tugas orang lain. Bagaimanapun juga, pemegang saham berinvestasi dalam
perusahaan untuk mendapatkan pengembalian atas investasi mereka, bukan karena
perusahaan memiliki tanggung jawab sosial dan perusahaan berkewajiban secara
hukum untuk bertindak dalam kepentingan ekonomi para pemegang sahamnya.
Selain itu, perusahaan yang mendapat laba membayar pajak federal, negara bagian,
dan lokal yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Dengan
demikian manajer yang berkonsentrasi pada laba percaya bahwa mereka memenuhi
tanggung jawab sosial mereka secara tidak langsung melalui pajak yang dibayar
oleh perusahaan mereka. Akibatnya tanggung jawab sosial menjadi masalah
pemerintah, kelompok lingkungan berbagai Yayasan amal, dan organisasi serupa.

2. Model Sosial Ekonomi


Sebaliknya, beberapa manajer percaya bahwa mereka memilik tanggung jawab
tidak hanya kepada pemegang saham tetapi juga kepada pelanggan, karyawan,
pemasok, dan masyarakat umum. Pandangan yang lebih luas disebut sebagai model
sosial ekonomi tanggung jawab sosial (Socioeconomic model of social
responsibility) yang menekankan tidak hanya pada laba tetapi juga pada dampak
dari keputusan bisnis kepada masyarakat.

Baru-baru ini ,semakin banyak manajer dan perusahaan mengadopsi model sosial
ekonomi, dan mereka telah melakukannya untuk setidaknya tiga alasan. Pertama,
bisnis didominasi oleh bentuk kepemilikan perusahaan, dan korporasi adalah
ciptaan masyarakat. Jika sebuah korporasi tidak berlaku sebagai warga negara yang
baik., masyarakat dapat dan akan menuntut perubahan. Kedua , banyak perusahaan
mulai bangga dengan catatan tanggung jawab sosial mereka,di antaranya Starbucks
Coffe, Hewlett, Packard, Colgate, Palmolive, dan Coca Cola.

Masing-masing perusahaan adalah pemenang Corporate Conscience Award di


bidang kepedulian lingkungan, tanggap terhadap karyawan, kesetaraan peluang,
dan keterlibatan masyarakat. Tentu saja, banyak perusahaan lain yang jauh lebih
bertanggung jawab secara sosial, hari ini daripada sepuluh tahun yang lalu. Ketiga,
pengusaha banyak yang percaya bahwa tanggung jawab sosial merupakan bagian
dari kepentingan terbaik mereka untuk mengambil inisiatif di area ini. Alternatifnya
dapat berupa tindakan hukum yang diajukan terhadap perusahaan oleh beberapa
kelompok minat khusus, dalam situasi seperti ini ,perusahaan dapat kehilangan
kendali atas kegiatannya.

34
Buku Ajar Pengantar Bisnis 2020

Pro dan Kontra Tanggung Jawab Sosial


Pemilik bisnis ,manajer,pelanggan dan para pejabat pemerintah telah memperdebatkan
pro dan kontra dari model ekonomi dan model sosial ekonomi selama bertahun-tahun.
Masing-masing pihak tampaknya memiliki empat argumen utama untuk memperkuat
pandangannya.
1. Argumen Mendukung Peningkatan Tanggung Jawab Sosial. Pendukung model
sosial ekonomi menjelaskan bahwa bisnis harus melakukan lebih dari sekedar
mencari keuntungan. Untuk mendukung posisi mereka, mereka menawarkan
argumen sebagai berikut .
a. Oleh karena bisnis merupakan bagian dari masyarakat, bisnis tidak bisa
mengabaikan isu-isu sosial.
b. Bisnis memilik sumber daya teknis, keuangan, dan manajerial yang
diperlukan untuk menangani isu-isu sosial yang kompleks saat ini.
c. Dengan membantu menyelesaikan masalah sosial, bisnis dapat menciptakan
lingkungan yang lebih stabil untuk keuntungan jangka Panjang.
d. Keputusan bertanggung jawab secara sosial yang dibuat oleh perusahaan
dapat mencegahmeningkatnya intervensi pemerintah, yang akan memaksa
perusahaan untuk melakukan apa yang gagal mereka lakukan secara
sukarela.
Argumen ini didasarkan pada asumsi bahwa bisnis memilik tanggung jawab tidak hanya
kepada pemegang saham tetapi juga untuk pelanggan,karyawan,pemasok,dan
masyarakat umum.

2. Argumen Menentang Peningkatan Tanggung Jawab sosial. Para penentang


berpendapat bahwa bisnis harus melakukan apa yang terbaik, yaitu mendapatkan
laba dengan memproduksi dan memasarkan produk yang diinginkan orang.
Mereka yang mendukung argumen ini berpendapat sebagai berikut.
a. Manajer bisnis bertanggung jawab terutama pada pemegang saham, sehingga
manajemen harus fokus pada pengendalian investasi pemilik.
b. Waktu perusahaan,uang,dan bakat harus digunakan untuk memaksimalkan
laba, bukan untuk memecahkan masalah masyarakat.
c. Masalah-masalah sosial memengaruhi masyarakat secara umum, sehingga
usaha perorangan tidak boleh diharapkan untuk memecahkan masalah ini.
d. Isu-isu sosial merupakan tanggung jawab pejabat pemerintah yang dipilih
untuk tujuan itu dan yang bertanggung jawab kepada pemilih atas keputusan
mereka.
Argumen ini jelas didasarkan pada asumsi bahwa objek primer bisnis adalah untuk
mendapatkan laba dan bahwa pemerintah dan Lembaga-lembaga sosial harus berurusan

35
Buku Ajar Pengantar Bisnis 2020

dengan masalah-masalah sosial. Saat ini, beberapa perusahaan baik yang murni
ekonomi atau murni sosial ekonomi, sebagian besar telah memilih beberapa jalan
tengah antara dua pilihan ekstrem. Namun masyarakat kita pada umumnya tampaknya
ingin dan bahkan mengharapkan beberapa tingkatan tanggung jawab sosial dari bisnis,
Dengan demikian, dalam hal ini , bisnis lebih condong ke arah pandangan sosial
ekonomi.

Rangkuman
Etika merupakan studi tentang benar dan salah serta moralitas pilihan yang
dibuat oleh individu. Etika bisnis merupakan penerapan standar moral yang diterapakan
dalam kegiatan bisis. Etika bisnis erat kaitannya dengan keadilan dan kejujuran,
hubungan organisasional, konflik kepentingan, dan komunikasi. Perilaku Etis
dipengaruhi oleh individu dan faktor sosial serta faktor peluang yang memungkinkan
adanya perubahan pelaksanaan etika bisnis. Pihak-pihak yang mempengaruhi perilaku
etis yaitu pemerintah, asosiasi dan perusahaan swasta.
Tanggung Jawab Sosial merupakan pengakuan bahwa kegiatan usaha
berdampak pada masyarakat dan pertimbangan terhadap dampak dalam pengambilan
keputusan bisnis. Tanggung jawab sosial terdiri dari tanggung jawab sosial model
ekonomi dan model sosial ekonomi.

Latihan
1. Tahun 2020 merupakan tahun terhentinya langkah para pelaku bisnis. Bahkan
tidak sedikit dari sekian banyak pelaku bisnis yang jatuh terjun bebas dari semua
rencana kerja yang sudah dipersiapkan awal tahun lalu, banyak pula yang
mengalami kebangkrutan dan gulung tikar. Coba analisa apa-apa saja yang
masuk dalam etika bisnis dan tanggung jawab sosial yang harus dilakukan oleh
para pelaku usaha yang masih dapat bertahan dalam situasi pandemi seperti
sekarang ini! (tugas individu)
2. Sebutkan minimal tiga perusahaan yang masih menerapkan tindakan etika bisnis
dan tanggung jawab sosial di era pandemi dan new normal! (tugas berpasangan)

Daftar Pustaka Bab V


Pengantar Bisnis/William W. Pride, Robert J. Hughes, Jack R. Kapoor – Jakarta :
Salemba Empat, 2017 – Cetakan Kedua

36
Buku Ajar Pengantar Bisnis 2020

Bab VI
Kewirausahaan dan Kepemimpinan Bisnis
Desti Ranihusna

Pendahuluan
Setelah mempelajari konsep bisnis, lingkungan bisnis regional, nasional, hingga global
serta etika dan tanggung jawab bisnis maka mulai bab ini mahasiswa mulai
diperkenalkan dengan salah satu kunci penting dalam bisnis yaitu kewirausahaan dna
kepepimpinan. Pada Bab ini mahasiswa akan mempelajari makna kewirausahaan dan
arti pentingnya bagi masyarakat dan/atau perekonomian secara makro. Berikutnya,
mahasiswa akan mengenali dan mengidentifikasi makna dan sifat-sifat kepeminpinan
dalam bisnis yang turut mempengaruhi pencapaian tujuan bisnis. Bab VI digunakan
untuk mempelajari materi Kewirausahaan dan Kepemimpinan Bisnis yang disampaikan
pada pertemuan ke-9.

Kewirausahaan
Kewirausahaan merupakan proses dalam melakukan atau menciptakan sesuatu yang
baru dengan cara kreatif dan penuh inovasi dengan tujuan memberikan manfaat bagi
orang lain dan bernilai tambah. Kata “kewirausahaan” berasal dari kata wira dan usaha.
Menurut Kamus Bahasa Indonesia, Wira berarti; pejuang, berani dan berwatak agung,
berbudi luhur. Sedangkan kata Usaha berarti; bekerja, berbuat amal, berbuat sesuatu.
Kewirausahaan juga dimaknai sebagai suatu sikap mental seseorang yang memiliki
kreativitas, aktif, bercipta daya untuk membuat sesuatu yang unik dan baru dan dapat
bermanfaat bagi banyak orang. Kewirausahaan memiliki proses yang dinamis untuk
menciptakan sesuatu yang disertai tenggang waktu, modal, sumber daya dan juga risiko.

Kewirausahaan melibatkan aktivitas yang dapat diamati secara fisik (tangible) maupun
berwujud karakter atau perilaku yang bersifat intangible. Karenanya, untuk
memberikan deskripsi makna dan aktivitas kewirausahaan yang lebeih mendalam maka
berikut ini disampaikan beberapa definisi kewirausahaan menurut para ahli:
 usaha kreatif yang dilakukan berdasarkan inovasi untuk menghasilkan sesuatu
yang baru, memiliki nilai tambah, memberikan manfaat, menciptakan lapangan
kerja dan hasilnya berguna bagi orang lain (Eddy Soeryanto Soegoto);
 suatu nilai yang diwujudkan dalam perilaku yang dijadikan sumber daya, tenaga
penggerak, tujuan, siasat, kiat, proses, dan hasil bisnis (Ahmad Sanusi);

37
Buku Ajar Pengantar Bisnis 2020

 kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda dari yang lain
(Peter Drucker);
 segala sesuatu yang penting mengenai seorang wirausaha, yakni orang yang
memiliki sifat pekerja keras dan mau berkorban, memusatkan segala daya dan
berani mengambil risiko untuk mewujudkan gagasannya (Siswanto Sudomo).

Adapun ciri-ciri kewirausahaan antara lain:


1. Memiliki Keberanian dan Daya Kreasi yang Tinggi
Pebisnis yang sukses adalah seseorang yang memiliki keberanian yang tinggi untuk
berkreasi. Karena memiliki kreativitas saja tidak cukup untuk menuju kesuksesan
berbisnis. Orang yang memiliki keberanian untuk memulai tidak akan takut dengan
risiko kegagalan yang bisa saja terjadi sewaktu-waktu. Tapi bukan berarti harus
berani saja tanpa adanya pertimbangan dan perencanaan yang mumpuni. Jiwa
kewirausahaan tercipta karena timbulnya kepercayaan diri untuk mewujudkan
mimpi dan keinginan untuk hidup lebih baik dan lebih besar.
2. Mempunyai Semangat Tinggi dan Kemauan Keras
Tidak hanya daya kreativitas saja, seorang wirausahawan yang ingin membangun
bisnis harus memiliki semangat tinggi dan kemauan keras. Tujuannya adalah untuk
menumbuhkan rasa percaya diri bahwa apa yang akan dikerjakan akan membawa
pada keberhasilan. Adanya kemauan yang keras membuat seseorang bertekad kuat
untuk mewujudkan apa yang diinginkannya.
3. Mempunyai Daya Analisis yang Baik
Seorang wirausaha harus memiliki daya analisis terhadap apa yang sedang
dikerjakannya. Misal saja memperhitungkan untung rugi, persaingan, nilai jual
barang atau jasa dan kemampuan analisis pasar lainnya. Hal ini penting dimiliki
dalam diri seorang wirausahawan yang sedang menggeluti bisnis, karena betujuan
untuk meminimalisir kerugian.
4. Berjiwa Pemimpin dan Tidak Berperilaku Konsumtif
Pebisnis harus memiliki jiwa kepemimpinan, baik untuk dirinya sendiri maupun
bawahannya. Dalam artian mampu memimpin atau mengendalikan dirinya sendiri
dan anggotanya dalam pengambilan keputusan. Seorang pemimpin tidak
seharusnya memiliki perilaku konsumtif, karena pengeluaran harus lebih kecil
daripada pemasukan.
5. Membuat Keputusan dan Melaksanakannya
Pebisnis yang hebat adalah yang mampu membuat keputusan dengan cepat dan
tepat untuk menghasilkan sesuatu. Pebisnis yang memiliki jiwa kewirausahaan
adalah yang memiliki perhitungan dalam setiap keputusannya dalan melaksanakan

38
Buku Ajar Pengantar Bisnis 2020

keputusan tersebut sesuai yang sudah disepakati bersama timnya. Melaksanakan


keputusan dengan cepat meminimalisir hilangnya peluang.
6. Memiliki Pengabdian yang Besar Terhadap Bisnisnya
Jiwa wirausaha dimiliki oleh seseorang yang bisa mengabdikan diriya terhadap
pekerjaannya. Pebisnis yang sedang memulai bisnisnya harus mengesampingkan
kepentingan-kepentingan yang bisa ditunda demi pekerjaanya.

Adanya kewirausahaan ini akan sangat diharapkan oleh pemerintah. Persentase


pewirausaha di Indonesia masih sangat rendah jika dibanding dengan total jumlah
penduduk di negara. Kewirausahaan ini memiliki kontribusi besar, diantaranya adalah:
1. Penciptaan lapangan kerja
Dengan adanya lapangan kerja baru akan mampu memberi rangsangan pada
berbagai aspek, menimbulkan multiplayer effect. Diantaranya mampu menyerap
tenaga kerja, menurunkan jumlah penganguran, selain itu daerah sekitar akan
tumbuh sehingga akan meningkatkan perekonomian masyarakat sekitar.
2. Inovasi
Adanya indutri baru akan menuntut kreativitas dan inovasi dari pemilik usaha
dan karyawan yang terlibat di dalamnya
3. Kontribusi bagi bisnis besar
Industri kecil atau kewirausahaan dalam skala kecil akan mendukung rantai
penyaluran produk dari industri besar. Mereka pun mampu menyokong bahan
baku bagi industri besar

Kepemimpinan dalam Bisnis


kepemimpinan adalah sebuah kemampuan atau kekuatan di dalam diri seseorang untuk
memimpin dan mempengaruhi orang lain dalam hal bekerja, dimana tujuannya adalah
untuk mencapai target (goal) yang telah ditentukan.

Sedangkan pengertian pemimpin adalah seseorang yang diberi kepercayaan sebagai


ketua (kepala) dalam sistem di sebuah organisasi/ perusahaan. Dengan begitu, maka
seorang pemimpin harus memiliki kemampuan untuk memandu dan mempengaruhi
seseorang atau sekelompok orang.

Secara umum, seorang pemimpin (leader) memiliki aura karismatik di dalam dirinya,
memiliki visi misi yang jelas, mampu mengendalikan apa yang dipimpin, dan tentunya
pandai dalam berkomunikasi. Namun, pemimpin yang paling efektif adalah pemimpin
yang mampu menyesuaikan gaya memimpin dan beradaptasi dengan berbagai situasi.

39
Buku Ajar Pengantar Bisnis 2020

Menurut S. P. Siagian, pengertian kepemimpinan adalah kemampuan dan keterampilan


seseorang ketika menjabat sebagai pimpinan dalam suatu organisasi untuk mempengaruhi
perilaku orang lain, khususnya bawahannya agar berpikir dan bertindak sedemikian rupa
sehingga dapat memberikan sumbangan nyata dalam pencapaian tujuan organisasi. Menurut
George R. Terry, pengertian leadership adalah kegiatan mempengaruhi orang lain untuk
diarahkan mewujudkan tujuan organisasi. Menurut Stoner, pengertian leadership adalah sebuah
proses mengarahkan dan usaha dalam mempengaruhi kegiatan yang berkaitan dengan anggota
kelompok atau organisasi.

Fungsi Kepemimpinan
Terdapat beberapa peranan seorang pemimpin dalam organisasi supaya bisnis dapat
berjalan dengan efektif, diantaranya adalah:
1. Fungsi Instruktif
Pemimpin berperan dalam hal ini tetap melakukan pengendalian dan memastikan
semua berjalan dengan baik. sehingga seorang pemimpin harus mampu memberi
perintah atau instruksi dengan baik, jelas dan tegas. Memastikan perintah tersebut
dijalankan oleh bawahan. komunikasi yang dilakukan antara pimpinan dan
bawahan berupa perintah secara vertikal top to down
2. Fungsi Konsultatif
Pemimpin menggunakan fungsi konsultatif sebagai cara berkomunikasi dua arah
dalam upaya menetapkan sebuah keputusan yang membutuhkan pertimbangan. Hal
ini dilakukan oleh seorang pemimpin manakala bawahannya merasa ragu, ada hal
yang ingin didiskusikan. oleh karenanya wawasan pemimpin hendaknya luas baik
secara teori mau pun praktik.
3. Fungsi Partisipasi
Pemimpin bisa melibatkan anggotanya dalam proses pengambilan keptusan
maupun dalam melaksanakannya. Pemimpin juga melakukan pemantauan atau
terjun langsung di lapangan. Hal ini dirasa penting karena mampu menjalin
kedekatan secara emosional dengan bawahan dan memahami langsung kesulitan
yang terjadi di lapangan.
4. Fungsi Delegasi
Pemimpin dapat melimpahkan wewenangnya kepada orang lain, misalnya membuat
dan menetapkan keputusan. Fungsi delegasi adalah bentuk kepercayaan seorang
pemimpin kepada seseorang yang diberikan pelimpahan wewenang untuk
bertanggung jawab.
5. Fungsi Pengendalian
Pemimpin bisa melakukan bimbingan, pengarahan, koordinasi, dan pengawasan,
terhadap kegiatan para anggotanya. Pemimpin melakukan monitoring dan cotroling
serta memastikan semua kegiatan berjalan sesuai rencana.

40
Buku Ajar Pengantar Bisnis 2020

Adapun karakter pemimpin dalam bisnis antara lain:


1. Pembelajar
Belajar tidak hanya ketika sekolah, tidak hanya pada pendidikan formal. Namun
karakter senang belajar melalui pengalaman diri mau pun orang lain, membaca dan
memperkaya diri dengan wawasan, berita dan perkembangan terkinilah yang
diharapkan dalam sosok pemimpin.
2. Pelayan
Karakteristik seorang pemimpin yang besar adalah sifat melayani bukan dilayani.
Banyak orang sering beranggapan bahwa seorang pemimpin wajib dilayani namun
justru sebaliknya. Pemimpin harus mampu melayani anggotanya dalam konteks
profesionalisme bekerja. Sifat melayani dari seorang pemimpin artinya dapat
memberikan kenyamanan dan mampu memberikan kemakmuran bagi
karyawannya. Pemimpin tidak hanya memikirkan tentang dirinya namun juga
kelangsungan hidup karyawannya karena akan berpengaruh terhadap kinerja dan
perkembangan bisnis.
3. Pembawa Energi Positif
Setiap orang memiliki energi dan semangat. Seorang pemimpin yang bersemangat
akan menggunakan energi positifnya didasarkan pada keikhlasan dan keinginan
untuk mendukung kesuksesan anggotanya. Energi yang positif juga diperlukan
untuk menjalin hubungan yang baik antara pemimpin dan karyawan.
Ketika seorang pemimpin mampu menyalurkan energi positif dalam timnya maka
karyawannya akan menerima energy positif tersebut dan dapat bekerja dengan
bersemangat. Dukungan dari seorang pemimpin untuk kesuksesan karyawannya
tentu akan mampu meningkatkan kinerja dan performa karyawan sehingga
membawa kemajuan bagi bisnisnya.
4. Fasilitator
Menjadi pemimpin buka berarti segala macam pekerjaan harus dilakukan sendiri.
Inilah karakter dari seorang pemimpin yang baik yaitu mampu mendelegasi
pekerjaan dan memfasilitasi karyawannya. Karyawan tentu merasa percaya diri dan
bersemangat jika diberikan tugas dan tanggung jawab special kepadanya. Apalagi
ditambah dengan fasilitas yang memadai.
5. Penasehat
Seorang pemimpin harus bisa menjadi rekan kerja bagi anggotanya namun masih
melihat batasan- batasan professional . Kendala baik eksternal mapun internal
dalam dunia bisnis pasti sering dialami oleh karyawan sehingga sebagai pemimpin
harus mampu menjadi pendengar yang baik bagi bawahan serta memberikan solusi
dari permasalahan mereka jika memang diperlukan.

41
Buku Ajar Pengantar Bisnis 2020

Beberapa gaya kepemimpinan yang ada dalam organisasi:


1. Kepemimpinan Birokrasi
Gaya kepemimpinan birokrasi dilakukan dengan cara mengatur berbagai hal secara
sistematis. Gaya kepemimpinan ini pada umumnya dapat ditemukan pada kantor/
instansi pemerintahan dan perusahaan besar yang telah mempunyai budaya
organisasi yang kuat sejak lama. Dalam penerapannya, terdapat aturan-aturan
tertentu yang membuat para bawahan harus mengikuti semua regulasi yang ada dan
tidak punya ruang untuk mendobraknya.

2. Kepemimpinan Otokratis
Gaya kepemimpinan otokratis menempatkan seorang pemimpin yang dominan
dalam berbagai keputusan dan tindakan. Dengan kata lain, pemimpin memiliki
kekuasan mutlak dan nyaris tidak ada celah bagi bawahan untuk memberikan
masukan. Gaya kepemimpinan seperti ini dapat ditemukan pada organisasi
kemiliteran dimana kekuasaan pemimpin sangat mutlak. Selain itu, terdapat batasan
yang tegas antara atasan dengan bawahan.

3. Kepemimpinan Delegatif
Gaya kepemimpinan delegatif memungkinkan para bawahan untuk mendapat
kebebasan dari para pemimpin. Dengan kata lain, bawahan memiliki ruang untuk
mengambil keputusan atau melakukan sesuatu sesuai dengan yang mereka yakini.
Meskipun demikian, gaya kepemimpinan ini umumnya hanya diterapkan jika
bawahan memiliki pengetahuan dan pengalaman yang baik dalam membuat sebuah
keputusan.

4. Kepemimpinan Partisipatif
Gaya kepemimpinan partisipatif memberikan kesempatan bagi para bawahan untuk
ikut berpartisipasi lebih banyak dalam membuat sebuah keputusan. Artinya,
pendapat para bawahan akan menjadi bahan pertimbangan bila sesuai dengan
tujuan yang ingin dicapai. Selain itu, dalam gaya kepemimpinan ini biasanya
terjalin hubungan yang baik antara atasan dan bawahan karena tidak ada suasana
otoriter. Biasanya gaya kepemimpinan seperti ini dapat ditemukan pada perusahaan
startup atau organisasi nirlaba

Rangkuman
 Kewirausahaan adalah segala sesuatu yang penting mengenai seorang
wirausaha, yakni orang yang memiliki sifat pekerja keras dan mau berkorban,

42
Buku Ajar Pengantar Bisnis 2020

memusatkan segala daya dan berani mengambil risiko untuk mewujudkan


gagasannya.
 Ciri-ciri kewirausahaan adalah sebagai berikut: 1) mempunyai keberanian dan
daya kreasi yang tinggi, 2) mempunyai semangat tinggi dan kemauan keras; 3)
mempunyai daya analisis yang baik; 4) berjiwa pemimpin dan tidak berperilaku
konsumtif; 5) membuat keputusan dan melaksanakannya; dan 6) memiliki
pengabdian yang besar terhadap bisnisnya
 Kewirausahaan ini memiliki kontribusi besar, diantaranya sebagai penciptaan
lapangan kerja, inovasi, dan kontribusi bagi bisnis besar
 Kepemimpinan dalam bisnis merupakan kemampuan atau kekuatan di dalam diri
seseorang untuk memimpin dan mempengaruhi orang lain dalam hal bekerja,
dimana tujuannya adalah untuk mencapai target (goal) yang telah ditentukan.
 Fungsi kepemimpinan dapat berwujud: 1) fungsi Instruktif; 2) fungsi
Konsultatif; 3) fungsi partisipasi; 4) fungsi delegasi; dan 5) fungsi pengendalian.
 Karakter pemimpin dalam bisnis antara lain pembelajar, pelayan, pembawa
energi positif, fasilitator, penasehat.
 Beberapa gaya kepemimpinan yang ada dalam organisasi: kepemimpinan
birokrasi, kepemimpinan otokratis, kepemimpinan delegatif, kepemimpinan
partisipatif

Istilah Penting Bab VI


 kreatif, inovasi, multiplayer effect
 goal
 leadership
 efektif dan efisien
 visi dan misi perusahaan

Latihan
Latihan ini merupakan jenis pembelajarn berbasis proyek yang digabungkan dengan
jenis pembelajaran penyelesaian kasus. Terdapat empat masalah utama dalam industri
kreatif di Indonesia. Masalah tersebut adalah SDM yang berkualitas, pengetahuan
kewirausahaan, literasi digital dan akses permodalan. Ke depan pun akan terdapat
tantangan karena bergabungnya Bekraf ke Kemenpar sehingga ruang gerak semakin
sempit. Selain itu terdapat resesi global akibat dampak covid-19. Lakukan diskusi dan
analisa terkait permasalahan tersebut.
1. Bagaimana yang dilakukan pemimpin wirausaha jika bisnisnya mengalami hal
tersebut?
2. Bagaimana seorang wirausaha baru akan memulai usaha jika terdapat kondisi
tersebut?

43
Buku Ajar Pengantar Bisnis 2020

Daftar Pustaka Bab VI


Manulang. 2013. Pengantar Bisnis. Jakarta: Indeks
Timpe, Dale. 2002. Seri Manajemen Sumber Daya manusia – Kepemimpinan. Jakarta:
PT Elex Media Komputindo.
Wibowo. 2016. Kepemimpinan. Raja Grafindo Persada: Depok.

44
Buku Ajar Pengantar Bisnis 2020

Bab VII
Bentuk – bentuk Bisnis
Palupiningdyah

Pendahuluan
Setelah mempelajari Bab VII, mahasiswa diharapkan dapat menyebutkan bentuk-bentuk
bisnis serta dapat menentukan bentuk bisnis yang tepat sesuai dengan tujuan dan
karakter suatu bisnis sekaligus mengenali aspek hukum yang dalam bisnis. Bab VII
digunakan untuk mempelajari materi Bentuk-bentuk Bisnis yang disampaikan pada
pertemuan ke-10 dan ke-11.

Bentuk Kepemilikan Usaha


Pada bab ini, penulis membahas makna bisnis dari perspektif bisnis sebagai entitas.
Terdapat beberapa istilah penting yang dipergunakan dalam bisnis, antara lain:

1. rumah tangga sebagai organisasi yang mempunyai tujuan tertentu dan dalam
mencapai tujuanya menggunakan prinsip ekonomi;
2. badan usaha sebagai suatu rumah tangga yang mengorganisir faktor-faktor
produksi untuk menghasilkan barang dan jasa guna memenuhi kebutuhan
manusia dengan tujuan mendapat laba.
3. perusahaan sebagai alat bagi badan usaha untuk mencapai tujuan yaitu
menghasilkan barang/ jasa secara terus-menerus untuk memperoleh laba.
4. badan hukum sebagai organisasi yang oleh hukum diberi status sebagai
pendukung hak dan kewajiban sendiri, terlepas dari hak dan kewajiban orang
yang mengurusnya.

Bentuk badan usaha dapat dikategorikan menjadi badan usaha swasta (private
ownership); dan badan usaha milik negara (perusahaan negara). Berikut ini disajikan
beberapa bentuk badan usaha. Badan usaha swasta (private ownership) dapat berstatus
sebagai:

1. badan usaha perseorangan, pendukung hak dan kewajiban adl pemiliknya


sendiri. ex; badan usaha milik seorang, firma, CV;
2. badan usaha bukan perseorangan, badan usaha merupakan pendukung hak dan
kewajiban, contoh: Perseroan Terbatas.

45
Buku Ajar Pengantar Bisnis 2020

Adapun ragam badan usaha yang beroperasi di Negara Indonesia, antara lain:

1. Badan usaha milik seorang/sole ownership, pemilik bertanggung jawab tak


terbatas atas hutang pada pihak lain.
2. Firma/ Vennootschap Order Firma (VOF)
Perserikatan yang terdiri dari dua orang atau lebih di bawah nama bersama untuk
membentuk badan usaha.
3. Commanditaire vennootschap (CV)
Badan usaha perseorangan yang perseronya terdiri dari persero pengurus dan
komanditer
4. Perseroan terbatas/ Naamloze vennootschap (PT)
Suatu perseroan yang untuk menjalan usahanya yang bermodal besar dan
terbagi menjadi banyak saham. Kata terbatas merujuk pada kepemilikan usaha
yang dibatasi oleh besarnya jumlah saham.
5. Perusahaan daerah adalah bentuk usaha perusahaan daerah yang pendirianya di
dasarkan perda dan modalnya terpisah.
6. Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang seorang atau badan
hukum koperasi, dengan melandaskan kegiatanya berdasarkan prinsip koperasi
sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasar atas azas kekeluargaan.
7. Badan Usaha asing adalah badan usaha yang seluruh modalnya milik negara
asing yang ditanamkan di Indonesia.
8. Badan usaha patungan adalah badan usaha yang modalnya sebagian modal
asing.
9. Production sharing adalah bagi hasil yang berupa produk.
10. Multinasional corporation (MNC) adalah badan usaha yang berada di berbagai
negara, terkait dalam kepemilikan bersama, contoh: Coca Cola Company, IBM,
Honda Motor Company.

Selain itu, terdapat pula bisnis atau badan usaha yang dimiliki oleh negara dikategorikan
sebagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dengan status:

1. Perusahaan jawatan (Perjan)


2. Perusahaan Umum (Perum)
3. Perseroan Terbatas Milik Negara (Persero)

Adapun pemerintah daerah (Kota/Kabupaten) juga memiliki unit bisnis dalam bentuk
Badan Usaha Milik Daerah (BUMD). Saat ini, desa juga didorong oleh pemerintah
untuk dapat mengeksplorasi potensi ekonomi di wilayahnya dengan cara mendirikan
Badan Usaha Milik Desa (BUMDes)

46
Buku Ajar Pengantar Bisnis 2020

E- Business
E-bisnis atau electronic business adalah kegiatan bisnis yang dilakukan secara otomatis
serta semiotomatis yang dilakukan dengan menggunakan teknologi elektronik. E-bisnis
memungkinkan suatu perusahaan untuk dapat berhubungan dengan sistem pemrosesan
data internal maupun eksternal secara lebih efisien dan fleksibel. Adapun model-model
E-bisnis antara lain:

1. consumer to consumer (C to C) yaitu sistem komunikasi serta transaksi bisnis


antar konsumen untuk dapat memenuhi kebutuhan tertentu pada waktu tertentu,
contoh: bisnis skala super mikro, mikro, atau kecil yang dilakukan oleh pebisnis
secara informal karena belum berbadan hukum;
2. business to business (B to B) yaitu sistem komunikasi antara bisnis antar pelaku
bisnis atau transaksi secara elektronik antar perusahaan yang dilakukan secara
rutin serta dalam kapasitas produk yang besar, contoh bisnis skala besar yang
telah melakukan perdagangan internasional dalam bentuk ekspor/impor;
3. business to consumer (B to C) yaitu sistem komunikasi bisnis antar pelaku bisnis
dengan konsumen untuk dapat memenuhi kebutuhan dan waktu tertentu.
Hampir sebagian besar aktivitas bisnis dalam bentuk B to C ini;
4. business to goverment (B to G) yaitu sistem komunikasi bisnis antar pelaku
bisnis dengan pemerintah, contoh: perusahaan swasta yang mengikuti pengadaan
barang atau jasa yang diselenggarakan oleh pemrintah;
5. goverment to goverment (G to G) yaitu sistem komunikasi bisnis antar
pemerintah misal: dalam rangka perjanjian bilateral (antar dua negara) atau
multilateral (lebih dari dua negara).

Infrastruktur E-Business
1. Customer Relationship Management (CRM) adalah suatu sistem yang
melakukan personalisasi produk dan servis berdasarkan keinginan customer;
2. Enterprise Resource Planning (ERP) adalah sistem informasi yang
menyediakan berbagai macam kebutuhan perusahaan seperti supply chain,
CRM, marketing, warehouse, shipping dan payment serta mampu melakukan
otomatisasi proses binis atau menyangkut hubungan dalam internal perusahaan
tersebutyang meliputi production and finance, human resource, sales and
distrbution, order management;
3. Enterprise Application Programs (EAI) merupakan konsep integrasi berbagai
proses bisnis dengan mengijinkan saling tukar data berbasis message, dan
berfungsi sebagai penghubung ERP dengan SCM atau ERP dengan CRM;

47
Buku Ajar Pengantar Bisnis 2020

4. Supply Chain Management (SCM) yaitu manajemen rantai supply secara


otomatis terkomputerisasi yang menyangkut hubungan antara perusahaan
dengan supplier.

Aspek Hukum Dalam Bisnis


Hukum bisnis adalah suatu perangkat kaidah hukum yang mengatur tentang tata cara
pelaksanaan urusan atau kegiatan dagang, industri atau keuangan yang dihubungkan
dengan produksi atau pertukaran barang atau jasa, kegiatan produksi maupun kegiatan
menempatkan uang yang dilakukan oleh para pebisnis dengan usaha dan motif tertentu
dengan mempertimbangkan terlebih dahulu segala risiko yang mungkin terjadi.
Ruang lingkup Hukum Bisnis yang telah diatur dalam undang-undang mencakup
beberapa hal seperti bentuk-bentuk usaha (mis. PT, Firma, CV), kegiatan jual beli
termasuk ekspor-impor, investasi atau penanaman modal, ketenagakerjaan, pembiayaan,
jaminan utang, dan surat berharga, hak kekayaan intelektual, asuransi dan hal-hal lain
yang berkaitan dengan kegiatan bisnis.

Tujuan dan Fungsi Hukum Bisnis


Hukum bisnis dibuat untuk mengatur dan melindungi bisnis dari berbagai risiko yang
mungkin terjadi di kemudian hari dengan tujuannya:
a. menjamin berfungsinya keamanan mekanisme pasar secara efisien dan
lancar
b. melindungi berbagai jenis usaha khususnya untuk jenis Usaha Kecil
Menengah (UKM);
c. membantu memperbaiki sistem keuangan dan perbankan
d. memberikan perlindungan bagi pelaku ekonomi atau pelaku bisnis.
e. mewujudkan bisnis yang aman dan adil untuk semua pelaku bisnis

Fungsi Hukum Bisnis


a. menjadi sumber informasi yang bermanfaat bagi pelaku bisnis
b. pelaku bisnis dapat lebih mengetahui hak dan kewajibannya saat
membangun bisnis sehingga bisnis nya tidak menyimpang dari aturan yang
ada dan telah tertulis dalam undang-undang
c. pelaku bisnis lebih memahami suatu hak dan kewajiban nya dalam suatu
kegiatan bisnis
d. Terwujud nyasikap dan perilaku bisnis atau kegiatan bisnis yang adil, jujur,
sehat, dinamis dan berkeadilan karena adanya kepastian hukum

48
Buku Ajar Pengantar Bisnis 2020

Contoh: Suatu perusahaan yang tidak dapat melunasi utangnya sesuai waktu
yang telah disepakati dan ditandatangani dalam surat perjanjian utang
piutang maka kasus ini masuk dalam lingkup hukum bisnis yaitu bersumber
dari Kitab Undang-undang Hukum Perdata (KUHP.

Rangkuman
 Model-model e-bisnis antara lain: consumer to consumer (C to C), business to
business (B to B), business to consumer (B to C), business to goverment (B to
G) dan goverment to goverment (G to G)
 Hukum bisnis adalah suatu perangkat kaidah hukum yang mengatur tentang tata
cara pelaksanaan urusan atau kegiatan dagang, industri atau keuangan yang
dihubungkan dengan produksi atau pertukaran barang atau jasa, kegiatan
produksi maupun kegiatan menempatkan uang yang dilakukan oleh para
pebisnis dengan usaha dan motif tertentu dengan mempertimbangkan terlebih
dahulu segala risiko yang mungkin terjadi

Istilah Penting Bab VII


 Private vs public ownership
 BUMDes, BUMD, BUMN
 E-business
 Aspek hukum dalam bisnis

Latihan
Carilah issu yang berkaitan dengan hukum bisnis tentang kepailitan sehingga suatu
perusahaan tidak dapat memenuhi kewajibannya, kemudian diskusikan untuk mencari
solusinya (kerjakan dalam kelompok dengan anggota 5 orang)

Daftar Pustaka Bab VII


Burton Simatupang, Richard, Aspek Hukum Dalam Bisnis, Jakarta, Rineksa.
Madura, J. (2001). Introduction to business. Thomson South-Western.

49
Buku Ajar Pengantar Bisnis 2020

Bab VIII
Konsep Manajemen SDM dalam Bisnis
Palupiningdyah

Pendahuluan
Pada Bab VIII, mahasiswa diharapkan setelah mempelajari materi ini dapat memahami
bagaimana cara merekrut calon karyawan melalui beberapa tahap dari kegiatan seleksi
sampai dengan diterimanya sejumlah karyawan yang sesuai dengan kualifikasi yang
diharapkan oleh suatu organisasi perusahaan serta mahasiswa memahami tentang
bagaimana cara memberi motivasi karyawan agar dapat meningkatkan kinerja. Bab
VIII digunakan untuk mempelajari materi Konsep Manajemen SDM dalam Bisnis yang
disampaikan pada pertemuan ke-12.

Pengertian Manajemen Sumberdaya Manusia (MSDM(


MSDM merupakan seni mengatur hubungan dan peranan tenaga kerja (karyawan) agar
efektif dan efisien dalam mewujudkan tujuan perusahaan, karyawan dan masyarakat.
Terdapat empat aktivitas kunci dalam MSDM yaitu:
a. Penarikan (rekrutmen):
◦ Perencanaan sumber daya manusia
◦ Analisis pekerjaan
◦ Proses penarikan
b. Seleksi
c. Pelatihan dan Pengembangan
◦ Latihan dan pengembangan karyawan
◦ Manajemen karier
◦ Penilaian kinerja
d. Penggunaan/pemeliharaan
◦ Pemberian konpensasi
◦ Pelayanan karyawan
◦ Keamanan dan kesehatan karyawan
◦ Hubungan perburuhan
Masing-masing aktivitas akan dipaparkan berikut ini.

Penarikan atau Rekrutmen


a. Perencanaan SDM
Perencanaan SDM bertujuan untuk memenuhi kebutuhan perusahaan akan karyawan.
Perencanaan SDM mengestimasi secara sistematik permintaan (kebutuhan) dan suplai
(pemenuhan kebutuhan) tenaga kerja organisasi di masa yang akan datang. Adapun
manfaat perencanaan SDM:

50
Buku Ajar Pengantar Bisnis 2020

 memperbaiki penggunaan SDM;


 memadukan kegiatan personalia dan tujuan organisasi diwaktu yang akan datang
secara efisien;
 melakukan pengadaan karyawan baru secara ekonomis;
 membantu program penarikan.

Sistem perencanaan SDM terdiri dari empat kegiatan yaitu


 inventarisasi data SDM, termasuk keterampilan,kemampuan dan potensi
pengembangannya;
 prediksi SDM untuk memprediksi permintaan dan penawaran dalam
memperoleh tenaga kerja yang berkualifikasi;
 penyusunan rencana SDM untuk memadukan permintaan dan penawaran &
penawaran dalam memperoleh tenaga kerja yang berkualifikasi;
 pengawasan dan evaluasi untuk memberikan umpan balik danmemonitor
pencapaian tujuan perencanaan SDM

b. Analisis Pekerjaan
Analisis pekerjaan dilakukan untuk menentukan tugas-tugas dan persyaratan yang
dibutuhkan untuk posisi tertentu. Analisis pekerjaan secara sistematik mengumpulkan,
mengevaluasi dan mengorganisasi informasi tentang pekerjaan yang mencakup
masukan dari pengawas pekerjaan tentang atau karyawan lain yang berkaitan dengan
posisi pekerjaan tersebut. Manfaat analisis pekerjaan untuk:

 merencanakan kebutuhan SDM di masa yang akan datang;


 memadukan lamaran-lamaran dan lowongan pekerjaan;
 menentukan kebutuhan latihan dan pengembangan karyawan;
 menempatkan karyawan pada pekerjaan yang sesuai dengan keterampilannya;
 dasar pelaksanaan promosi.

Adapun bentuk analisis pekerjaan antara lain:


 Spesifikasi pekerjaan (job spesification) yang mencakup persyaratan yang
diperlukan untuk melakukan kualifikasi pada posisi suatu pekerjaan;
 Diskripsi pekerjaan (job description) yang berisikan pernyataan tertulis yang
menguraikan fungsi, tugas, tanggungjawab, wewenang dan kondisi kerja suatu
posisi pekerjaan.

Proses Penarikan SDM


Proses penarikan SDM merupakan proses pencarian dan pemikatanparacalon karyawan
(pelamar) yang mampu untuk melamar sebagai karyawan. Proses ini penting dan

51
Buku Ajar Pengantar Bisnis 2020

stratejik karena kualitas SDM organisasi tergantung pada kualitas penarikannya.


Terdapat dua jenis perekrutan, yaitu:

◦ Perekrutan internal, adalah upaya untuk mengisi kekosongan


posisi/lowongan, daari orang2yangtelah bekerja di perusahaan ybs
◦ Perekrutan eksternal, adalah upaya untuk mengisi kekosongan
posisi/lowongan denganpelamar dari luar perusahaan

Adapun sumber/saluran perekrutan berasal dari:


 iklan;
 rekomendasi karyawan (employee referrals);
 agen penempatan tenaga kerja;
 lembaga pendidikan;
 organisasi karyawan;
 nepotisme.

Seleksi SDM
Seleksi SDM adalah serangkaian kegiatan yang digunakan untuk memutuskan apakah
pelamar diterima atau tidak. Seleksi merupakan Kunci sukses MSDM dan organisasi.
Langkah-langkah dalam proses seleksi SDM yaitu:
a. penerimaan pendahuluan dengan tujuan menyaring pelamar
b. tes-tes penerimaan meliputi:tes psikologis (psychologycal test), tes kemampuan
(knowledge test) dan performance test;
c. wawancara seleksi;
d. pemeriksaan referensi kerja;
e. evaluasi medis;
f. wawancara;
g. keputusan penerimaan.

Pelatihan dan Pengembangan


Pengembangan (development) merupakan upaya untuk memperbaiki dan meningkatkan
pengetahuan, kemampuan, sikap dan sifat, kepribadian, untuk memegang
tanggungjawab pekerjaan di waktu yang akan datang. Tujuan utama program latihan
dan pengembangan:
 menutup gap antara kecakapan atau kemampuan karyawan dengan permintaan
jabatan;
 meningkatkan efisiensi dan efektifitas kerja karyawan dalam mencapai sasaran
kerja yang telah ditetapkan.

52
Buku Ajar Pengantar Bisnis 2020

Orientasi, Latihan dan Pengembangan


Program orientasi:memperkenalkan para karyawan baru dengan peranan atau
kedudukan mereka, dengan organisasi dan para karyawan lain. Latihan (training)
merupakan upaya untuk memperbaiki penguasaan berbagai keterampilan dan teknik
pelaksanaan kerja tertentu untuk melakukan pekerjaan saat ini. Beberapa jenis
pelatihan:
 keterampilan teknis;
 keterampilan pengambilan keputusan;
 keterampilan pelayanan pelanggan;
 keterampilan keamanan;
 keterampilan MSDM.

Penilaian kinerja
Penilaian kinerja merupakan Proses melalui mana organisasi mengevaluasi atau menilai
prestasi kerja karyawan. Manfaat penilaian kinerja antara lain:
 Perbaikan prestasi kerja
 Penyesuaian kompensasi
 Keputusan penempatan
 Kebutuhan latihan dan pengembangan
 Penyimpangan proses staffing
 Kesempatan kerja yang adil

Penggunaan/pemeliharaan
Pemberian kompensasi
Kompensasi merupakan segala sesuatu yang diterima para karyawan sebagai balas jasa
untuk kerja mereka. Tujuan pemberian kompensasi:
 Memperoleh personil yang memiliki kualifikasi yang dibutuhkan perusahaan
 Mempertahankan para karyawan
 Menjamin keadilan
 Menghargai perilaku yang diinginkan
 Mengendalikan biaya-biaya
 Memenuhi peraturan-peraturan legal

Terdapat beberapa jenis kompensasi, antara lain:


 kompensasi langsung yaitu jenis kompensasai yang didasarkan pada faktor-
faktor pekerjaan kritis atau pelaksanaan kerja. Termasuk didalamnya:
◦ gaji (upah) yaitu jumlah uang yang dibayarkan untuk sebuah pekerjaan
selama periode tertentu;

53
Buku Ajar Pengantar Bisnis 2020

◦ opsi saham (stock option) yaitu hak karyawan membeli sebagian saham
perusahaan dengan harga khusus;
◦ komisi yaitu kompensasi untuk mencapai target penjualan tertentu;
◦ bonus yaitu kompensasi yang diberikan atas dasar laba atau evaluasi
prestasi kerja individual;
◦ tunjangan jabatan, tunjangan karyawan.

 kompensasi pelengkap (fringe benefit) atau kompensasi tidak langsung: biasanya


diperlukan sebagai upaya penciptaan kondisi dan lingkungan kerja yang
menyenangkan dan tidak secara langsung berkaitan dengan prestasi kerja.
Termasuk didalamnya:hari-hari sakit, liburan dan cuti, rekreasi, fasilitas
perumahan, kendaraan, asuransi dsb
◦ Program pelayanan karyawan yang bertujuan untuk memenuhi
kebutuhan karyawan yang terus menerus. Berupa: program rekreasi,
cafetaria, perumahan, kendaraan, asuransi dsb.
◦ Keamanan dan kesehatan karyawan yang bertujuan memberikan kondisi
kerja yang lebih aman dan sehat, menjadi lebih bertanggungjawab atas
kegiatan2 perusahaan terutama bagi perusahaan yang mempunyai tingkat
kecelakaan tinggi

Selain kompensasi, terdapat pula program keamanan dan kesehatan karyawan yang
bertujuan:
 membuat kondisi kerja aman: mesin-mesin dilengkapi alat pengaman,
menggunakan peralatan yang baik, layout pabrik, penerangan, fasilitas pabrik
yang baik;
 melakukan pencegahan kecelakaan dengan: mengendalikan praktek kerja yang
tidak aman;
 menciptakan lingkungan yang sehat: mengurangi suara bising, pengaturan
kelembaban suhu udara, kebersihan lingkungan kerja.

Hubungan Perburuhan (Hubungan Serikat Pekerja-Manajemen)


Serikat pekerja dibentuk untuk mewakili pandangan,kebutuhan dan kepentingan
pekerjaan. Negoisasi antara serikat pekerja dan manajemen tentang:
 gaji/kesejahteraan;
 keamanan pekerjaan;
 hak manajemen;
 prosedur keluhan.

54
Buku Ajar Pengantar Bisnis 2020

Bentuk konflik antara serikat pekerja dengan manajemen berupa unjuk rasa, memboikot
dan pemogokan. Respon atau tanggapan manajemen terhadap pemogokan antara lain
berupa tekanan keras dan larangan kerja. Adapun sara perusahaan mengurangi minat
karyawan masuk serikat pekerja::
 mempromosikan karyawan;
 menghindari PHK;
 memberi tanggungjawab dan melibatkan dalam pengambilan keputusan;
 menjaga kondisi kerja yang layak;
 memberikan gaji yang layak dan kompetitif.

Memotivasi karyawan
Memotivasi karyawan dipengaruhi oleh kepuasan kerja (job satisfaction) yaitu tingkat
dimana karyawan puas dengan pekerjaannya. Terdapat beberapa teori yang
menjelaskan motivasi misal: Penelitian Hawthone dan Hierarki kebutuhan Maslow.
Masing-masing teori akan dijelaskan berikut ini.

Penelitian Hawthone
Satu penafsiran atas hasil ini adalah bahwa karyawan menjadi lebih termotivasi apabila
mereka merasa diperbolehkan berpartisipasi. Para pengawas dapat memotivasi
karyawannya dengan memberikan lebih banyak perhatian dan dengan mengizinkan para
karyawan untuk berpartisipasi.

Hierarki Kebutuhan Maslow


Manusia membagi tingkat kebutuhan dalam lima kategori. Jika mereka telah mencapai
satu kategori kebutuhan,mereka akan termotivasi untuk meraih kebutuhan kategori
berikutnya. Teori hierarki kebutuhan dapat digunakan untuk memotivasi karyawan.
Tiap karyawan mempunyai tingkat kebutuhan berbeda. Kebutuhan mereka yang paling
mendesak juga berbeda. Jika menejer mengenali kebutuhan karyawan, akan lebih
mudah/ lebih baik dalam menawarkan penghargaan imbalan yang dapat memotivasi
karyawan. Adapun lima kategori menurut Teori hierarki kebutuhan yaitu:
1. aktualisasi diri: maksimalisasi diri atau kebutuhan penuh atas potensi seseorang.
2. Kebutuhan penghargaan: seperti kebutuhan untuk dihormati, prestise, pengakuan
dan kekuasaan. Beberapa karyawan dapat mencapai kebutuhan ini melalui
promosi di dalam perusahaan atau dengan menerima pengakuan khusus atas
kerja mereka.
3. Kebutuhan sosial : yaitu kebutuhan untuk menjadi bagian dari suatu kelompok,
misalnya: interaksi sosial,diterima oleh orang lain. Beberapa perusahaan
berusaha membantu karyawannya untuk mencapai kebutuhan sosialnya, baik

55
Buku Ajar Pengantar Bisnis 2020

dengan mengelompokkan karyawan dalam tim maupun dengan


menyelenggaraaan perlombaan selepas jam kerja.
4. Kebutuhan rasa keamanan: seperti keamanan pekerjaan, kondisi kerja yang
aman menjadi tujuan yang paling mendesak
5. Kebutuhan fisiologis : adalah persyaratan yang paling mendasar untuk
mempertahankan hidup, seperti makanan, perumahan, pakaian

Gambar 8.1 Teori Hierarki Kebutuhan Maslow

Terdapat beberapa cara perusahaan meningkatkan kepuasan kerja dan motivasi


karyawan, antara lain:

 menjamin kepuasan kerja yang dipengaruhi oleh uang,keamanan,jadwal


pekerjaan,dan keterlibatan ditempat kerja;
 memotivasi karyawan: perusahaan memberikan program pengayanan pekerjaan
(job enrichment) yaitu program yang dirancang untuk meningkatkan kepuasan
kerja karyawan yang dapat berwujud antara lain: program kompensasi yang
layak, keamanan pekerjaan, jadwal kerja yang fleksibel, atau program
keterlibatan karyawan
 Program kompensasi yang layak berupa: sistem merit untuk mengalokasikan
kenaikan sesuai kinerja, sistem across the board yang mana seluruh karyawan
menerima kenaikan kompensasi yang sama, program insentif: memberikan
berbagai jenis kompensasi bagi karyawan, jika mereka memenuhi tujuan kinerja
khusus.

56
Buku Ajar Pengantar Bisnis 2020

Rangkuman
 MSDM merupakan seni mengatur hubungan dan peranan tenaga kerja
(karyawan) agar efektif dan efisien dalam mewujudkan tujuan perusahaan,
karyawan dan masyarakat.
 Terdapat empat aktivitas kunci dalam MSDM yaitu penarikan (rekrutmen);
seleksi; pelatihan dan pengembangan, dan penggunaan/pemeliharaan.

Istilah Penting Bab VIII


 Rekrutmen
 Motivasi karyawan
 Pengembangan karyawan

Latihan
1. Faktor apa sajakah yang menjadi pertimbangan dalam suatu organisasi bisnis untuk
menentukan kebijakan rekrutmen ? Sebut dan jelaskan beserta contohnya !
2. Hasil analisis jabatan dapat digunakan untuk menentukan besarnya kompensasi
karyawan.
Jelaskan !
3. Agar karyawan memiliki kinerja tinggi perlu ada motivasi
a. Jelaskan pernyataan tersebut!
b. Motivasi apa yang paling dominan mendukung untuk peningkatan kinerja
karyawan ? Jelaskan beserta contohnya !

Daftar Pustaka Bab VIII


Mondy, R.Wayne, SPHR, Human Resource Manajement, terjemaham, Erlangga

57
Buku Ajar Pengantar Bisnis 2020

Bab IX
Konsep Manajemen Pemasaran dalam Bisnis
Ida Maftukhah

Pendahuluan
Bab IX menjelaskan konsep manajemen pemasaran dalam bisnis. Penjelasan dimulai
dengan penekanan pada konsep pasar, pemasaran, dan manajemen pemasaran.
Selanjutnya mahasiswa akan diberikan penjelasan konsep bauran pemasaran (marketing
mix) yang berevolusi dari konsep 4P menjadi 6P. Setelah mempelajari bab ini maka
mahasiswa diharapkan dapat mengidentfikasi strategi pemasaran perusahaan secara
sederhana. Bab X digunakan untuk mempelajari materi Konsep Manajemen SDM
dalam Bisnis yang disampaikan pada pertemuan ke-13.

Konsep Manajemen Pemasaran


Pemasaran merupakan tugas terakhir dari kegiatan ekonomi dalam memuaskan
kebutuhan hidup manusia. Pemasaran memiliki aspek yang berbeda bagi setiap
individu.Itulah sebabnya pemasaran dapat ditelaah dari berbagai sudut pandang dan
kenyataan ataupun fenomena yang ada dalam masyarakat, terutama yang berhubungan
dengan perekonomian. Pemasaran berfungsi untuk menemukan barang dan jasa yang
dibutuhkan oleh manusia serta menjual barang dan jasa tersebut ke tempat konsumen
berada pada waktu yang diinginkan, dengan harga yang terjangkau tetapi tetap
menguntungkan bagi perusahaan yang memasarkan.

Untuk mengetahui lebih jauh tentang pentingnya pemasaran sebagai salah satu kunci
perekonomian, marilah kita kembali sejenak, melihat apa yang terjadi pada
pertengahanabad ke-18. Pada saat itu terjadi revolusi industri lebih memperhatikan
produksi daripada pemasaran. Gejala ini terus berlanjut sampai tahun 1930, manakala
depresi ekonomi melanda dunia. Saat itu, perhatian yang semata-mata tercurah ke
sektor produksi mulai ditinggalkan dan para produsen mulai memproduksi barang-
barang yang dirasakan cocok dengan selera dan kebutuhan konsumen atau lebih dikenal
dengan istilah Consumer Oriental Managemen (Manajemen yang berorientasi pada
konsumen ) atau konsep pemasaran total. Gerakan-gerakan inilah yang memulai
perhatian tentang pentingnya suatu manajemen pemasaran dalam keberhasilan
perekonomian. Bagian pemasaran akan lebih mengetahui apa yang dibutuhkan serta
diinginkan konsumen. Sejak itulah pemasaran dianggap sebagai kunci dari suksesnya
perekonomian.

58
Buku Ajar Pengantar Bisnis 2020

Pengertian Pasar dan Pemasaran


Pasar adalah tempat pertemuan antara penjual dan pembeli, atau lebih jelasnya, daerah
,tempat, wilayah,area yang mengandung kekuatan permintaan dan penawaran yang
saling bertemu dan membentuk harga. Stanton mengemukakan pengertian pasar yang
lebih luas. Pasar dikatakannya merupakan orang-orang yang mempunyai keinginan
untuk puas, uang untuk berbelanja, dan kemauan untuk membelanjakannya. Jadi,
faktor-faktor yang menunjang terjadinya pasar berupa keinginan, daya beli, dan tingkah
laku dalam pembelian. Pemasaran juga dimaknai sebagai:
1. kegiatan manusia untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan, melalui proses
pertukaran (Kolter);
2. seluruh sistem yang berhubungan dengan kegiatan perencanaan dan penentuan
harga, hingga promosi dan distribusi barang atau jasa yang memuaskan kebutuhan
pembeli, baik yang aktual maupun potensial (Sranton);
3. pelaksanaan kegiatan usaha niaga yang diarahkan pada arus aliran barang dan jasa
dari produsen ke konsumen (American Marketing Asociation).
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pemasaran adalah proses perpindahan
barang dan/atau jasa dari produsen ke konsumen, atau semua kegiatan yang
berhubungan dengan arus barang dan/atau jasa dari produsen ke konsumen.

Konsep-Konsep Inti Pemasaran


Secara lebih luas, pemasaran dapat diterjemahkan sebagai suatu proses sosial dan
manjerial dimana individu dan kelompok memperoleh apa yang mereka butuhkan dan
inginkan dengan cara menciptakan serta mempertukarkan produk dan nilai dengan
pihak lain. Untuk itu pemasaran dapat dipelajari lebih jauh dengan mengenal konsep-
konsep inti pemasaran yang dapat digambarkan sebagai berikut:

Kebutuhan
Pasar Keinginan

Konsep
Inti
Transaksi Permintaan Pasar
Pemsaran

Pertukaran Produk

Gambar 9.1 Konsep Inti Pemasaran

59
Buku Ajar Pengantar Bisnis 2020

 Kebutuhan
Konsep paling pokok yang melandasi pemasran adalah kebutuhan manusia.
Kebutuhan adalah suatu keadaan perasaan yang membutuhkan pemenuhan
terhadap sesuatu, seperti makanan,pakaian, perumahan, harga diri, rasa aman, dan
kasih sayang.
 Keinginan
Konsep pokok kedua dalam pemasaran adalah yang menyangkut keinginan
manusia, yaitu kebutuhan yang dibentuk oleh budaya dan pribadi seseorang.
Ragam dari keinginan semakin berkembang dengan berkembangnya kebudayaan.
Di Indonesia, orang membutuhkan nasi sebagai pilihan utama, sedangkan
masyarakat di Amerika lebih menginginkan hamburger, kentang goreng,dan coke.
 Permintaan
Manuasia memiliki kebutuhan/keinginan yang tidak terbatas,namun sumber
dayanya terbatas. Karena itu, dengan keterbatasan sumber daya yang ada, mereka
memilih produk-produk yang menghasilkan kepuasan maksimal. Keinginan
manusia akan menjadi permintaan apabila didukung oleh daya beli. Dengan
demikian, dapat dikatakan bahwa permintaan adalah kebutuhan/keinginan
manusia yang didukung oleh daya beli.
 Produk
Kebutuhan, keinginan,dan permintaan memberi kesan adanya produk untuk
memenuhinya. Produk adalah sesuatu yang dapat ditawarkan kepada pasar untuk
mendapatkan perhatian, untuk dimiliki,digunakan, ataupun dikonsumsi dalam
rangka memenuhi kebutuhan atau keinginan. Produsen perlu mengetahui apa yang
diinginkan konsumen untuk kemudian menyediakan produk yang sedekat
mungkin dengan pemuasan keinginan ini.

Keingi Keinginan Produk C


Produk nan X Produk A X Keinginan X
A

A. Tidak ada pemuasan keinginan B. Pemenuhan kepuasan sebagian C. Pemenuhan


Lengkap

Gambar 9.2 Produk yang Ditawarkan vs Keinginan Konsumen


Dalam kaitannya dengan tingkat pemuasan keinginan, ada tiga tingkat pemuasan
keinginan sebagai berikut :
 Pertukaran
Pemasaran terjadi apabila orang memutuskan untuk memenuhi kebutuhan dan
keinginannya melalui pertukaran. Pertukaran adalah kegiatan untuk memperoleh

60
Buku Ajar Pengantar Bisnis 2020

barang/jasa yang diinginkan dari pihak lain dengan memberikan sesuatu sebagai
gantinya. Hal-hal yang diperlukan untuk berlangsungnya suatu pertukaran :
1. paling sedikit harus ada dua pihak;
2. masing-masing pihak harus memiliki sesuatu yang bernilai bagi pihak lain;
3. masing-masing pihak dapat berkomunikasi dan saling menawarkan sesuatu;
4. masing-masing pihak bebas untuk menerima atau menawarkan pihak lain;
5. masing-masing pihak percaya bahwa berhubungan dengan pihak lain
merupakan tindakan yang tepat.
 Transaksi
Mengendalikan adanya nilai-nilai yang dipertukarkan diantara dua pihak.
Misalnya A memberikan X kepada B dan sebagai gantinya B memberikan Y
kepada A. Syarat transaksi ialah setidaknya ada dua barang yang bernilai , syarat
disepakati, waktu kesepakatan, dan tempat kesepakatan.
 Pasar
Himpunan pembeli nyata dan pembeli potensial atas suatu produk, contoh: pasar
(barang/jasa), pasar tenaga kerja (jasa) pasar yang didalamnya terdiri dari orang-
orang yang mau menawarkan tenaga mereka untuk mendapatkan upah atau
produk.

Manajemen Pemasaran
Manajemen Pemasaran adalah suatu analisis, perencanaan, implementasi, dan
pengendalian dari program – program yang dirancang untuk menciptakan, membangun,
dan mepertahankan pertukaran yang bermanfaat dengan pembeli untuk mencapai
tujuan-tujuan organisasi. Keadaan Permintaan dan Tugas Pasar dapat dibedakan
menjadi:
1. Permintaan negatif – sebagian besar pasar tidak menyukai produk, bahakn
berupaya untuk menghindarinya (Vaksin, tambal gigi, operasi usus buntu)
2. Tidak Ada Permintaan – konsumen tidak tertarik dengan produk yang
ditawarkan karena tidak memiliki kepentingan atas manfaatnya (petani tidak
tertarik menggunakan teknologi baru pertanian)
3. Permintaan terpendam – banyak perokok yang sangat mengnginkan adanya
rokok yang tidak membahayakan kesehatan, lingkungan yang lebih aman, dan
banyak orang yang mendambakan mobil yang hemat BBM.
4. Permintaan yang menurun – misalnya suatu perguruuan tinggi yang mengalami
penurunan pada pendaftaran mahasiswa barunya. Tugas pemasaran adalah
berpikir bagaimana caranya agar permintaan ini kembali meningkat.

61
Buku Ajar Pengantar Bisnis 2020

5. Permintaan yang tidak teratur – baisanya disebebakan karena permintaan


tersebut bersifat musiman, hati atau bahkan waktu. Contoh banyak ojek yang
menganggur pada jam-jam kerja, namun kekurangan ojek saat jam pulang dan
berangkat kerja.
6. Permintaan penuh – pemasaran memiliki tugas untuk mempertahankan kondisi
permintaan penuh.
7. Permintaan yang berlebih – pemasaran memiliki tugas demarketing, yaitu
menemukan cara mengurangi permintaan sementara mauapun permanen,
misalnya dengan menaikan harga.
8. Permintaan yang tidak sehat – misal pada penjualan rokok dan obat bius, tugas
pemasar adalah menerbitkan iklan yang mengedukasi bahaya rokok dan obat
bius.

Lima Konsep Manajemen Pemasaran


1. Konsep Produksi – memproduksi barang secara efisien jika terjadi permintaan
yang melebihi pasokan maka produksi ditingkatakan, namun jka baiya tinggi,
maka harus menurunkan produksi sambil memperbaiki produktivitas.
2. Konsep Produk – perbaikan produk sangat perlu untuk memikat konsumen.
3. Konsep Penjualan – Penjualan harus diimbangi dengan promosi dan
menerangkan manfaat produk pada konsumen.
4. Konsep Pemasaran – mampu menganalisa kebutuhan dan keingina pasar serta
mengupayakan pemenuhan kebutuhan konsumen.
5. Konsep Pemasaran Kemasyarakatan – mampu memenuhi kebutuhan, keinginan
dan minat pasar sasaran denagn cara mepertahankan atau meningkatkan
kesejahteraan konsumen dan masyarakat secara keseluruhan.

Marketing Mix
Empat Kebijaksanaan pemasaran yang disebut empat P atau bauran pemasaran
(marketing mix) yang terdiri dari:
1. product – barang dan jasa yang bisa ditawarkan di pasar
2. price – kompensasi yang dibutuhkan untuk mendapatkan barang atau jasa yang
diinginkan
3. place – saluran yang digunakan produsen untuk menyalurkan produk
4. promotion – tindakan mendorong konsumen untuk membeli produk yang
ditawarkan

62
Buku Ajar Pengantar Bisnis 2020

Gambar 9.3 Bauran Pemasaran versi 4P

Gambar 9.4 Bauran Pemasaran versi 6P

Penyusunan bauran pemasaran memiliki tujuan untuk:


1. memaksimalkan konsumsi;
2. memaksimalkan kepuasan konsumen;
3. memaksimalkan pilihan;
4. memaksimalkan kualitas hidup.

Pemasaran Digital
Digital marketing adalah suatu kegiatan pemasaran atau promosi sebuah brand atau
produk menggunakan media digital atau internet. Tujuan digital marketing adalah untuk
menarik konsumen dan calon konsumen secara cepat. Seperti yang kita tahu,
penerimaan teknologi dan internet di masyarakat sangat luas sehingga tidak heran
kegiatan pemasaran secara digital dijadikan pilihan utama oleh perusahaan-perusahaan.

63
Buku Ajar Pengantar Bisnis 2020

Akibatnya, perusahaan saling berkompetisi membuat konten yang menarik untuk


ditampilkan dalam pemasarannya di dunia maya.

Menurut Sanjaya & Tarigan (2009), digital marketing adalah kegiatan pemasaran
termasuk branding yang menggunakan berbagai media. Sebagai contoh
yaitu blog, website, e-mail, adwords, dan berbagai macam jaringan media sosial.
Kelebihan Digital Marketing
1. kecepatan penyebaran;
2. kemudahan evaluasi;
3. jangkauan lebih luas;
4. murah dan efektif;
5. membangun brand.
Jenis digital marketing, antara lain:
1. website;
2. search engine marketing;
3. social media marketing;
4. online advertising;
5. email marketing;
6. video marketing.

Rangkuman
 Pasar adalah tempat bertemunya penjual dan pembeli untuk bertransaksi akan
barang ataupun jasa. Pemasaran adalah adalah proses sosial dan manajerial
dimaan individu dan kelompok memperoleh apa yang mereka butuhkan dan
inginkan dengan cara menciptakan atau tukar menukar produk dengan pihak
lain.
 Konsep inti pemasaran – kebutuhan – keinginan - permintaan pasar – produk –
pertukaran – transaksi – pasar.
 Manajemen Pemasaran - suatu analisis, perencanaan, implementasi, dan
pengendalian dari program – program yang dirancang untuk menciptakan,
membangun, dan mepertahankan pertukaran yang bermanfaat dengan pembeli
untuk mencapai tujuan-tujuan organisasi.

64
Buku Ajar Pengantar Bisnis 2020

Istilah Penting Bab IX


 Konsep manajemen pemasaran: produksi – produk – penjualan – pemasaran –
pemasaran kemasyarakatan.
 Marketing Mix: Product – Price – Place – Promotion (4P) ditambah Process –
People (6P)

Latihan
1. Sebutkan satu perusahaan yang bergerak di bidang penjualan barang dan 1
perusahaan yang bergerak dibidang penjaulan jasa serta uaraikan bagaimana
manajemen pemasarannya!
2. Jelaskan tentang 2 perusahaan di Indonesia yang sudah menerapkan digital
marketing!

Daftar Pustaka Bab IX


Pengantar Bisnis / M. Fuad et al – Jakarta : Gramedia Pustaka Utama, 2000
https://www.jurnal.id/id/blog/mengenal-digital-marketing-konsep-dan-penerapannya/

65
Buku Ajar Pengantar Bisnis 2020

Bab X
Konsep Manajemen Operasi dalam Bisnis
Desti Ranihusna

Pendahuluan
Setelah memahami konsep MSDM dan Manajemen Pemasaran maka mahasiswa
diberikan penjelasan tentang proses produksi barang dan jasa berkualitas. Pembahasan
dilanjutkan dengan kosnep manajeman mutu sebagai proses yang wajib dilakukan
perusahaan untuk mencapai keunggulan kompetitif yang berkelanjutan. Bab X
digunakan untuk mempelajari materi Konsep Manajemen Operasi dalam Bisnis yang
disampaikan pada pertemuan ke-13.

Memproduksi Barang dan Jasa Berkualitas


Produksi adalah proses koordinasi berbagai faktor produksi atau sumber daya untuk
mentransformasi bahan mentah atau bahan setengah jadi menjadi produk barang atau
jasa untuk memenuhi kebutuhan konsumen. Bagi perusahaan menambah faedah suatu
benda dan mengubahnya ke dalam bentuk yang baru membutuhkan suatu proses yang
mampu meningkatkan nilai jual dan keuntungan perusahaan. Para pemanufaktur
perusahaan memiliki strategi untuk bisa berkompetisi dalam dunia bisnis.
a. fokus pada pelanggan. Pelanggan sebagai mitra dan menjalin komunikasi dan
hubungan bisnis secara terus menerus. Maka dibutuhkan kenyamanan
pelanggan. Nyaman dalam komunikasi, kepercayaan terhadap kualitas produk
dan informasi. Perbisnis dapat melakukan edukasi kepada pelanggan terkait
produk dan pengetahuan sekitar produk;
b. mempertahankan hubungan dengan pemasok dan perusahaan lain. Hal ini dapat
dilakukan untuk menambah jejaring bisnis. Melakukan benchmarking dan
mengambil hal yang positif untuk perbaikan yang berkelanjutan;
c. fokus pada kualitas. Selaku produsen, kita harus benar-benar memperhatikan
kualitas produk yang dijual ke pasaran, agar pelanggan tidak kecewa dengan
produk kita;
d. menghemat biaya. Pengehmatan biaya melalui seleksi tempat, memanfaatkan
dan mengandalkan internet untuk menyatukan perusahaan-perusahaan terlebih
pada masa kini yang sudah digitalisasi;
e. menggunakan teknik produksi yang baru. Hal ini dikarenakan untuk
mempertahankan diri agar tetap mampu bersaing dengan kompetitor,
menggunakan teknologi tepat guna yang tujuannya adalah efektif dan efisien
kerja.

66
Buku Ajar Pengantar Bisnis 2020

Produksi adalah pembuatan barang dan jasa menggunakan faktor-faktor produksi, yaitu
tanah, tenaga kerja, modal, kewirausahaan dan pengetahuan. Sedangkan manajemen
produksi adalah istilah yang digunakan untuk mendeskripsikan semua aktivitas yang
dilakukan manajer untuk membantu perusahaan mereka menghasilkan barang. Untuk
mencerminkan perubahan dalam kepentingan dari manufaktur ke jasa, istilah produksi
sering diganti oleh operasi untuk mencerminkan produksi barang dan jasa. Manajemen
operasi adalah area khusus dalam manajemen yang mengubah atau mentransformasi
sumber (termasuk sumber daya manusia) menjadi barang dan jasa.

Sifat dan Proses Produksi


Sifat produksi dibedakan menjadi empat jenis, yaitu:
1. Extractive
Usaha bisnis yang pada umumnya bergantung pada hasil alam seperti tambang,
pertanian dan perburuan binatang.
2. Analitis
Produksi yang menggunakan bahan mentah menjadi bahan jadi seperti penyulingan
minyak.
3. Sintesis
Produksi yang menggunakan beberapa macam bahan untuk menjadi satu jenis
produk. Misalnya saja sepatu, sabun dan lain-lain.
4. Pengubahan
Pengubahan jenis bahan mentak menjadi bentuk yang lain dengan tetap
menunjukkan bahan baku aslinya. Misalnya saja pembuatan kursi rotan.

Terdapat tiga proses dalam produksi, yaitu:


1. proses perakitan, yaitu menyatukan komponen-komponen untuk membuat
produk;
2. proses yang berkelanjutan, yaitu proses produksi dimana produksi yang lama
berjalan dan menghasilkan barang jadi berkali-kali
3. proses sebentar-sebentar, yaitu proses produksi dimana jumlah produksi sedikit
dan mesin sering diubah untuk memuat produk-produk yang berbeda

Sistem produksi
Terdapat empat tahapan sistem produksi yang biasa digunakan, diantaranya adalah:
1. Input
Perusahaan menggunakan berbagai sumber daya yang dimilikinya untuk
menghasilkan suatu produk. Produk yang berupa barang akan membutuhkan
sumber daya secara kasat mata atau berwujud, sedangkan produk berupa jasa
akan membutuhkan sumber daya yang tidak berwujud. Input yang biasa

67
Buku Ajar Pengantar Bisnis 2020

diambil dalam proses produksi juga bisa berupa sumber daya manusia sebagai
aset dan keterampilan, modal secara finansial atau capital berupa mesin atau
alat produksi, informasi.
2. Proses
Dalam tahapan proses ini dibutuhkan peranan manajemen produksi. Kegiatan
yang dapat dilakukan dalam proses transformasi diantaranya memindahkan,
mengubah bentuk tampilan/fisik. Penyimpanan, pelayanan dan penjualan juga
menjadi proses bisnis.
3. Output
Produk yang dihasilkan dapat berupa barang dan jasa.
4. Umpan Balik

Gambar 10.1 Sistem Produksi

Perencanaan Manajemen Operasi


Perencanaan manajemen operasi ini melibatkan beberapa faktor, antara lain:
1) Lokasi Fasilitas
Proses pemilihan lokasi geografis untuk operasi perusahaan. Dalam memenuhi
kebutuhan untuk berfokus pada pelanggan satu strategi dalam lokasi fasilitas adalah
untuk mencari sebuah tempat yang memudahkan para pelanggan untuk mengakses
layanan perusahaan dan untuk mempertahankan dialog tentang kebutuhan mereka.
2) Tata Ruang Fasilitas
Susunan fisik sumber (termasuk orang-orang) dalam proses produksi. Intinya adalah
untuk meletakkan kantor, mesin, area penyimpanan, dan artikel lain di dalam posisi

68
Buku Ajar Pengantar Bisnis 2020

yang sebaik mungkin guna memungkinkan para pekerja untuk memproduksi barang
dan memberikan layanan bagi pelanggan.
3) Perencanaan Persyaratan Bahan
Sistem manajemen operasi berbasis komputer yang menggunakan ramalan penjualan
untuk memastikan bahwa bagian-bagian dan bahan-bahan yang dibutuhkan tersedia
pada waktu dan tempat yang tepat di satu perusahaan tertentu.
4) Pembelian
Fungsi dalam perusahaan yang mencari sumber bahan berkualitas, menemukan
pemasok terbaik dan menegosiasikan harga terbaik untuk barang dan jasa yang
berkualitas.
5) Pengendalian Inventaris
Proses produksi dimana inventaris minimun disimpan di dalam gudang serta bagian,
persediaan dan kebutuhan lain dikirimkan tepat pada waktunya ke lini perakitan.
6) Kontrol Kualitas
Konsistensi dalam memproduksi apa yang diinginkan pelanggan sekaligus
mengurangi kesalahan sebelum dan setelah pengiriman kepada pelanggan.

Manajemen Mutu
Manajemen mutu adalah sebuah sistem manajemen untuk mengawasi semua kegiatan
dan tugas dalam suatu organisasi untuk memastikan bahwa produk dan layanan yang
ditawarkan, serta sarana yang digunakan untuk mencapainya bersifat konsisten. Fokus
manajemen mutu tidak hanya pada produk dan kualitas layanan, tetapi juga pada cara
mencapai dan mempertahankannya. Komponen utama manajemen mutu
1. Perencanaan Kualitas
Proses mengidentifikasi standar kualitas yang relevan dengan proyek dan
memutuskan bagaimana cara memenuhinya.
2. Peningkatan Kualitas
Perubahan yang disengaja dari suatu proses untuk meningkatkan kepercayaan
atau keandalan hasil.
3. Kontrol Kualitas
Upaya berkelanjutan untuk menegakkan integritas dan keandalan proses
dalam mencapai hasil.
4. Jaminan Kualitas
Tindakan sistematis atau terencana yang diperlukan untuk menawarkan
keandalan yang memadai sehingga layanan atau produk tertentu akan
memenuhi persyaratan yang telah ditentukan.

69
Buku Ajar Pengantar Bisnis 2020

Manfaat Manajemen Mutu


Berikut manfaat manajemen mutu menurut Faure, yaitu :
1. pelanggan akan menjadi setia karena barang dan jasa yang ditawarkan sesuai
dengan kebutuhan dan keinginan mereka;
2. seluruh biaya operasional dapat berkurang karena pemborosan biaya dapat
dikurang bahkan dihilangkan sehingga efisiensi dapat ditingkatkan;
3. meningkatkan daya saing dan profitabilitas karena biaya operasional dapat
berkurang;
4. motivasi karyawan dapat meningkat sehingga mereka dapat bekerja dengan
efektif dan efisien.

Manajemen mutu merupakan suatu kegiatan perencanaan, pengorganisasian, melakukan


pengkoordinasian dan pengawasan dengan mengedepankan mutu dan perbaikan
berkelanjutan. Kegiaatan manajemen mutu akan mengedepankan perbaikan
performance baik dari produk maupun proses, bahkan inputnya juga. Langkah yang
dapat digunakan adalah dengan Just in time (JIT) dan plan-do-check-act (PDCA).

JIT merupakan suatu kondisi yang mengupayakan untuk meminimalkan biaya. Biaya
dari aspek uang secara murni ketika melakukan pemeliharaan. Biaya dalam arti kualitas
yang menurun karena tidak segera diproduksi ketika itu adalah bahan baku, dan biaya
karena produk akan membusuk ketika tidak segera terjual.

Gambar 10.2 Ilustrasi Sistem JIT

70
Buku Ajar Pengantar Bisnis 2020

Siklus Plan, Do, Check, and Act (PDCA) merupakan siklus peningkatan proses (process
improvement) yang berkesinambungan atau secara terus menerus seperti lingkaran yang
tidak ada akhirnya. Konsep siklus PDCA ini pertama kali diperkenalkan oleh seorang
ahli manajemen kualitas dari Amerika Serikat yang bernama Dr. William Edwards
Deming (lihat Gambar 10.3).
1. Plan (Merencanakan)
Tahap penetapan target atau sasaran yang ingin dicapai dalam peningkatan
proses ataupun permasalahan yang ingin dipecahkan, kemudian menentukan
metode yang akan digunakan untuk mencapai target atau sasaran yang telah
ditetapkan tersebut.
2. Do (Melaksanakan)
Tahap penerapan atau pelaksanaan semua yang telah direncanakan di tahap
sebelumnya termasuk menjalankan proses-nya, memproduksi serta melakukan
pengumpulan data (data collection).
3. Check (Memeriksa)
Tahap pemeriksaan dan peninjauan ulang serta mempelajari hasil-hasil dari
penerapan di tahap Do. Melakukan perbandingan antara hasil aktual yang telah
dicapai dengan target yang ditetapkan dan juga ketepatan jadwal yang telah
ditentukan.
4. Act (Menindak)
Tahap untuk mengambil tindakan yang seperlunya terhadap hasil-hasil dari
tahap sebelumnya.

Gambar 10.3 Siklus PDCA dalam Sistem Manajeme Mutu

71
Buku Ajar Pengantar Bisnis 2020

Istilah Penting Bab X


 Net working
 JIT Just in time
 PDCA Plan Do Check Act

Rangkuman
 Produksi adalah proses koordinasi berbagai faktor produksi atau sumber daya
untuk mentransformasi bahan menjadi produk barang atau jasa untuk
memenuhi kebutuhan konsumen.
 Para pemanufaktur perusahaan memiliki strategi untuk bisa berkompetisi
dalam dunia bisnis: 1) berfokus pada pelanggan; 2) mempertahankan
hubungan dengan pemasok dan perusahaan lain; 3) berfokus pada kualitas; 4)
menghemat biaya; dan 5) menggunakan teknik produksi yang baru.
 Sifat produksi dibedakan menjadi 4 jenis, yaitu extractive, analitis, sintesis,
pengubahan.
 Terdapat tiga proses produksi: perakitan, proses berkelanjutan, proses
sebentar-sebentar, sedangkan sistem produksi terdapat input, proses, output.
 Manajemen mutu adalah sebuah sistem manajemen untuk mengawasi semua
kegiatan dan tugas dalam suatu organisasi untuk memastikan bahwa produk
dan layanan yang ditawarkan, serta sarana yang digunakan untuk
mencapainya bersifat konsisten. Fokus manajemen mutu tidak hanya pada
produk dan kualitas layanan, tetapi juga pada cara mencapai dan
mempertahankannya. Kegiaatan manajemen mutu akan mengedepankan
perbaikan performance baik dari produk maupun proses, bahkan inputnya
juga. Langkah yang dapat digunakan adalah dengan Just in time (JIT) dan
plan-do-check-act (PDCA).
 Just in time adalah suatu kondisi yang mengupayakan untuk meminimalkan
biaya. Biaya dari aspek uang secara murni ketika melakukan pemeliharaan.
Biaya dalam arti kualitas yang menurun karena tidak segera diproduksi ketika
itu adalah bahan baku, dan biaya karena produk akan membusuk ketika tidak
segera terjual.
 PDCA yaitu siklus peningkatan proses (Process Improvement) yang berkesinambungan
atau secara terus menerus seperti lingkaran yang tidak ada akhirnya. Konsepnya adalah
siklus PDCA (Plan, Do, Check dan Act).

Latihan
Dalam masa pandemi covid-19, April 2020 terdapat 1.139 hotel mengalami
kebangkrutan dengan lokasi terbanyak di Jawa Barat. Namun ternyata pandemi ini
tidak berlalu begitu saja. Berbagai sektor telah terganggu karenanya. Oleh karena hal
tersebut, setiap aspek di negara Indonesia diupayakan untuk bangkit dengan
mengatakan masa new normal. Cobalah menganalisa sektor perhotelan untuk bangkit
dengan analisa PDCA!

72
Buku Ajar Pengantar Bisnis 2020

Daftar Pustaka Bab X


Hardjosoedarmo, Soewarso. 2004. Total Quality Management. Andi Offset:
Yogyakarta.
Manulang. 2013. Pengantar Bisnis. Jakarta

73
Buku Ajar Pengantar Bisnis 2020

Bab XI
Konsep Manajemen Keuangan dalam Bisnis
Vini Wiratno Putri

Pendahuluan

Bab XI ini mendeskripsikan konsep manajemen keuangan dalam bisnis/perusahaan secara


sederhana. Mahasiswa akan diberikan gambaran mengenai kelayakan keuangan serta
manajemen risiko dalam bisnis. Keputusan-keputusan bisnis dalam bidang keuangan seperti
permodalan (perolehan modal) dan manajemen investasi akan dibahas secara sederhana.
Sehingga mahasiswa diharapkan dapat memiliki gambaran sederhana mengenai berbagai
konsep manajemen secara umum. Bab XI digunakan untuk mempelajari materi Konsep
Manajemen Keuangan dalam Bisnis yang disampaikan pada pertemuan ke-11.

Kelayakan keuangan dalam bisnis

Manajemen keuangan adalah suatu kegiatan/ perilaku bisnis pengambilan keputusan,


perencanaan, penganggaran, pemeriksaan, pengelolaan, pengendalian, pencarian dan
penyimpanan dana/ aset yang dimiliki oleh suatu organisasi bisnis atau perusahaan.
Seorang pelaku manajemen contoh; manajer keuangan dalam suatu perusahaan harus
mengetahui bagaimana mengelola segala unsur dan segi keuangan, hal ini wajib
dilakukan karena keuangan merupakan salah satu fungsi penting dalam mencapai tujuan
perusahaan. Tujuan manajemen keuangan berkaitan dengan keputusan di bidang
keuangan untuk memaksimalkan nilai perusahaan, secara lebih luas tujuan ini
merupakan salah satu tujuan perusahaan, maka dari itu nilai perusahaan akan tercermin
dari nilai pasar sahamnya semakin tinggi juga nilai perusahaan.

Aktivitas perusahaan ditinjau dari sudut manajemen keuangan menjadi tugas manajer
keuangan. Tugas manajer keuangan antara lain:
1. perolehan dana/aset dengan biaya sesuai budget perusahaan;
2. penggunaan dana efektif dan efisien;
3. analisis laporan keuangan
4. analisis lingkungan Internal dan eksternal yang berhubungan dengan keputusan
rutin.

Kode Etik Manajemen Keuangan


Dalam usahanya memperoleh laba manajemen harus berprilaku:
1. Memaksimumkan nilai perusahaan, artinya manajemen harus mengahasilkan laba
lebih besar dari biaya modal yang digunakannya.

74
Buku Ajar Pengantar Bisnis 2020

2. Tanggung jawab sosial, artinya dalam mencari laba, manajemen tidak boleh
merusak lingkungan alam, sosial, dan budaya.
3. Etika, artinya manajemen dalam mengusahakan laba harus tunduk pada norma-
norma sosial di lingkungan mereka bekerja dan tidak boleh menipu masyarakat
konsumen.

Manajemen keuangan berhubungan dengan 6 aktivitas, yaitu:


1. Aktivitas pengambilan keputusan terhadap suatu masalah keuangan,yaitu sebagai
seseorang yang paling berperan dalam perkembangan keuangan perusahaan.
2. Aktivitas perencanaan dana/aset,yaitu aktivitas dimana manajer melakukan
evaluasi kembali dan analisis dana/asset pereusahaan.
3. Aktivitas pencarian dana/aset,yaitu dimana seorang manajer berperan penting
dalam pengambilan keputusan dalam pilihan mencari dana/asset yang tepat demi
keberlangsungan perusahaan.
4. Aktivitas penggunaan dana, yaitu aktivitas untuk menginvestasikan dana pada
berbagai aktiva.
5. Aktivitas perolehan dana, yaitu aktivitas untuk mendapatkan sumber dana, baik
dari sumber dana internal maupun sumber dana eksternal perusahaan.
6. Aktivitas pengelolaan aktiva, yaitu setelah dana diperoleh dan dialokasikan
dalam bentuk aktiva, dana harus dikelola seefisien mungkin.

Perencanaan Manajemen Keuangan


Perencanaan Keuangan adalah panduan atau pedoman yang disusun perusahaan
untuk mencapai tujuan dan membantu meningkatkan nilai perusahaan. Untuk itu
biasanya perusahaan melakukannya dengan cara memperkirakan jumlah dan
penetapan waktu investasi dan pembiayaan yang diperlukan. Dalam membuat
rencana keuangan, seorang pengusaha atau wiraswasta harus memiliki sikap positif
sehingga dalam aktivitasnya merencanakan keuangan mengikuti langkah berikut:
1. Menetapkan tujuan perencanaan keuangan perusahaan secara tepat.
2. Menggunakan perencanaan keuangan sebagai motivator dan berusaha
mengkomunikasikannya dengan pihak terkait.
3. Memastikan bahwa proses perencanaan diikuti pula oleh pengendalian dan selalu
mengkomunikasikannya oleh pihak terkait.
4. Mengevaluasi strategi-strategi keuangan alternatif.
5. Mengumpulkan dan menetapkan target efisiensi baik jangka pendek maupun
jangka panjang.
6. Mengembangkan sebuah perencanaan dengan membandingkan terhadap prestasi
standar yang sudah ditetapkan.
7. Memeriksa kebenaran perencanaan keuangan secara menyeluruh.
8. Meninjau kembali perencanaan keuangan serta merevisinya sehingga lahir
kombinasi strategi yang tepat.

75
Buku Ajar Pengantar Bisnis 2020

Jika perencanaan keuangan telah dilakukan dengan baik maka masalah keuangan
perusahaan akan dapat dikelola dengan baik pula. Hal ini sesuai dengan tujuan dari
perencanaan keuangan yaitu:
1. Meningkatkan investasi dalam usaha.
2. Perubahan imbalan untuk para wirausaha.
3. Meningkatkan kemampuan laba dalan usaha.
4. Dapat memberikan harapan terhadap oertumbuhan usaha.
5. Meningkatkan efisiensi usaha.

Manajemen Risiko

Manajemen risiko adalah seperangkat kebijakan, prosedur yang lengkap, yang


dipunyai organisasi, untuk mengelola, memonitor dan mengendalikan eksposur
organisasi terhadap risiko.

Risiko dapat dikelompokkan menjadi dua yaitu:


1. risiko murni (pure risks) adalah risiko dimana kemungkinan kerugian ada, tetapi
kemungkinan keuntungan tidak ada. Contoh: kecelakaan, kebakaran, kebanjiran
dan sejenisnya;
2. risiko spekulatif adalah risiko dimana kita mengharapkan terjadinya kerugian
dan juga keuntungan, contoh: usaha bisnis, membeli saham.

Disamping kategori murni dan spekulatif, risiko juga bisa dibedakan antara risiko
yang dinamis dan statis.Risiko statis muncul dari kondisi keseimbangan tertentu.
Contoh: risiko terkena petir merupakan risiko yang muncul dari kondisi alam yang
tertentu. Karakteristik risiko ini praktis tidak berubah dari waktu kewaktu.Risiko
dinamis muncul dari perubahan kondisi tertentu. Contoh: perubahan kondisi
masyarakat semakin kritis, sadar akan haknya, maka risiko hukum (legal risk) yang
muncul karena masyarakat lebih berani mengajukan gugatan hukum (sue) terhadap
perusahaan akan semakin besar.

Risiko bisa bersifat subyektif dan obyektif.Risiko subyektif berkaitan dengan


persepsi seseorang terhadap risiko. Dengan kata lain, kondisi mental seseorang akan
menentukan kesimpulan tinggi rendahnya risiko tertentu. Contoh: untuk standar
deviasi return pasar yang sama sebesar 25%, dua orang dengan kepribadian berbeda
akan mempunyai cara pandang yang berbeda. Orang yang konservatif akan
menganggap risiko investasi di pasar modal terlalu tinggi. Sementara bagi orang
agresif, risiko investasi di pasar modal dianggap tidak terlalu tinggi.Risiko obyektif
adalah risiko yang didasarkan pada observasi parameter yang obyektif. Contoh:
fluktuasi harga atau tingkat keuntungan invetasi di pasar modal bisa diukur melalui
standar deviasi, misal standar deviasireturn saham adalah 25% pertahun.

76
Buku Ajar Pengantar Bisnis 2020

Proses Manajemen Risiko


Fungsi manajemen sering diterjemahkan ke dalam tiga langkah: perencanaan,
pelaksanaan, dan pengendalian. Mengikuti kebiasaan tersebut proses manajemen
risiko dapat dibagi menjadi beberapa tahap antara lain:
1. Perencanaan
Perencanaan manajemen risiko bisa dimulai dengan menetapkan visi, misi dan
tujuan yang berkaitan dengan manajemen risiko. Kemudian perencanaan
manajemen risiko bisa diteruskan dengan penetapan target, kebijakan dan
prosedur yang berkaitan dengan manajemen risiko.Akan lebih baik lagi jika visi,
misi, kebijakan dan prosedur tersebut dituangkan secara tertulis.Dokumen tertulis
semacam itu memudahkan pengarahan, sekaligus menegaskan dukungan
manajemen terhadap program manajemen risiko.
2. Pelaksanaan
Pelaksanaan manajemen risiko meliputi aktivitas operasional yang berkaitan
dengan manajemen risiko. Proses identifikasi dan pengukuran risiko kemudian
diteruskan dengan manajemen (pengelolaan) risiko yang merupakan aktivitas
operasional yang utama dari manajemen risiko.
a. Identifikasi risiko
Identifikasi risiko dilakukan untuk mengidentifikasi risiko-risiko apa saja yang
dihadapi oleh suatu organisasi. Teknik untuk mengidentifikasi risiko, misal
dengan menelusuri sumber risiko sampai terjadinya peristiwa yang tidak
diinginkan. Sebagai contoh: kompor ditaruh dekat penyimpanan minyak tanah.
Api merupakan sumber risiko, kompor yang ditaruh dekat minyak tanah
merupakan kondisi yang meningkatkan terjadinya kecelakaan, bangunan yang
bisa terbakar merupakan eksposur yang dihadapi perusahaan.

b. Evaluasi dan Pengukuran Risiko


Tujuan evaluasi risiko adalah untuk memahami karakteristik risiko dengan
lebih baik. Jika kita memperoleh pemahaman yang lebih baik, maka risiko
akan lebih mudah dikendalikan. Evaluasi yang lebih sistematis dilakukan untuk
mengukur risiko tersebut. Sebagai contoh: kita bisa memperkirakan
probabilitas (kemungkinan) risiko atau suatu kejadian jelek terjadi
Dengan probabilitas tersebut kita berusaha mengukur risiko. Misal: ada risiko
perusahaan terkena jatuhan meteor atau komet, tetapi probabilitas risiko
semacam ini sangat kecil (0,000000001). Karena itu risiko tersebut tidak perlu
diperhatikan. Contoh lain: risiko kebakaran dengan probabilitas (misal) 0.6.
karena probabilitas yang tinggi maka risiko kebakaran perlu diberi perhatian
ekstra.
c. Pengelolaan Risiko
Risiko harus dikelola, jika tidak maka konsekuensinya dapat mengakibatkan
kerugian. Tata kelola risiko dapat dilakukan antara lain dengan cara:
1) Penghindaran
Cara paling mudah dan aman untuk mengelola risiko adalah menghindar.
Tetapi cara semacam ini barangkali tidak optimal. Sebagai contoh: jika kita

77
Buku Ajar Pengantar Bisnis 2020

ingin memperoleh keuntungan dari bisnis, maka mau tidak mau kita harus
keluar dan menghadapi risiko tersebut. Kemudian kita akan mengelola
risiko tersebut.
2) Ditahan (Retention)
Dalam beberapa situasi, akan lebih baik jika kita menghadapi sendiri risiko
tersebut (menahan risiko tersebut atau risk retention). Contoh: misalkan
seseorang akan keluar rumah membeli sesuatu dari supermarket terdekat,
dengan menggunakan kendaraaan. Kendaraan tersebut tidak diasuransikan.
Orang tersebut merasa asuransi terlalu repot, mahal, sementara dia akan
mengendarai kendaraan tersebut dengan hati-hati. Dalam contoh tersebut,
orang tersebut memutuskan untuk menanggung sendiri (menahan, retention)
risiko kecelakaan.
3) Diversifikasi
Diversifikasi berarti menyebar eksposur yang kita miliki sehingga tidak
terkonsentrasi pada satu atau dua eksposur saja. Sebagai contoh: kita
barangkali akan memegang aset tidak hanya satu, tetapi ada beberapa aset.
Misal saham A, saham B, saham C, properti, dsb. Jika terjadi kerugian pada
satu aset, kerugian tersebut diharapkan bisa dikompensasi oleh keuntungan
dari aset lainnya.
4) Transfer Risiko
Jika kita tidak ingin menanggung risiko tertentu, kita bisa mentransfer risiko
tersebut ke pihak lain yang lebih mampu menghadapi risiko tersebut.
Sebagai contoh: kita bisa membeli asuransi kecelakaan. Jika terjadi
kecelakaan, perusahaan asuransi akan menanggung kerugian dari
kecelakaan tersebut.
5) Pengendalian Risiko
Pengendalian risiko dilakukan untuk mencegah atau menurunkan
probabilitas terjadinya risiko atau kejadian yang tidak kita inginkan.
Contoh: untuk mencegah terjadinya kebakaran, kita memasang alarm asap
di bangunan kita. Alarm tersebut merupakan salah satu cara kita
mengendalikan risiko kebakaran.
6) Pendanaan Risiko
Pendanaan risiko mempunyai arti bagaimana mendanai kerugian yang
terjadi jika suatu risiko muncul. Contoh: jika terjadi kebakaran bagaimana
menanggung kerugian akibat kendaraan tesebut, apakah dari asuransi,
ataukah menggunakan dana cadangan? Isu semacam itu masuk dalam
wilayah pendanaan risiko.

3. Pengendalian
Tahap berikutnya dari proses manajemen risiko adalah pengendalian yang
meliputi evaluasi secara periodik pelaksanaan manajemen risiko, output pelaporan
yang dihasilkan oleh manajemen risiko dan umpan balik (feedback). Format
pelaporan manajemen risiko bervariasi dari satu organisasi ke organisasi lainnya
dan dari satu kegiatan kegiatan lainnya.

78
Buku Ajar Pengantar Bisnis 2020

Rangkuman
 Manajemen keuangan adalah suatu kegiatan/ perilaku bisnis pengambilan
keputusan, perencanaan, penganggaran, pemeriksaan, pengelolaan,
pengendalian, pencarian dan penyimpanan dana/ aset yang dimiliki oleh suatu
organisasi bisnis atau perusahaan.
 Manajemen risiko adalah seperangkat kebijakan, prosedur yang lengkap, yang
dipunyai organisasi, untuk mengelola, memonitor dan mengendalikan eksposur
organisasi terhadap risiko. Risiko dapat dikelompokkan menjadi dua yaitu: 1)
Risiko murni (pure risks) adalah risiko dimana kemungkinan kerugian ada, tetapi
kemungkinan keuntungan tidak ada. Contoh : kecelakaan, kebakaran, kebanjiran
dsb. 2). Risiko spekulatif adalah risiko dimana kita mengharapkan terjadinya
kerugian dan juga keuntungan. Contoh: usaha bisnis, membeli saham.

Istilah Penting Bab XI


 Nilai perusahaan
 Investasi
 Modal
 Laporan Keuangan
 Risiko Murni
 Risiko Spekulatif
 Retention
 Asuransi

Latihan
Jelaskan pentingnya mengelola manajemen keuangan dan manajemen risiko dalam
bisnis pada era disrubtion saat ini! Berikan contoh!

Daftar Pustaka Bab XI


Ebert, R. J., & Griffin, R. W. (2019). Business essentials. NJ: Pearson.
David, F. R., & David, F. R. (2013). Strategic management: Concepts and cases: A
competitive advantage approach. Pearson.
Soeisno Djojosoedarso. 2003. Prinsip-prinsip Manajemen Risiko dan Asuransi.
Jakarta: Salemba Empat.

79
Buku Ajar Pengantar Bisnis 2020

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS)

Mata Kuliah : Pengantar Bisnis/ Semester: I sks: 2 Kode: 18F00042


Introduction to
Business
Dosen Pengampu/Penanggungjawab : Dra. Palupiningdyah, M.Si., Ida Maftukhah, SE,MM., Dr. Vitradesie Noekent,
Program Studi : Manajemen S1
SE,MM., Vini Wiratno Putri, SE,MM., Kris Brantas Abiprayu, SE, MSc.
Pengesahan Dosen Pengampu Koordinator Kelompok Bidang Kajian Ketua Jurusan

Dra. Palupiningdyah, M.Si. Dorojatun Prihandono, Ph.D.


Capaian Pembelajaran Lulusan Sikap
(CPL) CPL 1: Mampu bekerja sama dan memiliki kepekaan sosial serta kepedulian terhadap masyarakat dan lingkungan
(S6);
CPL 2: Mampu menginternalisasi nilai, norma, dan etika akademik (S8);
Keterampilan Umum
CPL 3: Mampu menerapkan pemikiran logis, kritis, sistematis, dan inovatif dalam konteks pengembangan atau
implementasi ilmu pengetahuan dan teknologi yang memperhatikan dan menerapkan nilai humaniora yang sesuai
dengan bidang keahliannya (KU1);
CPL 4: Mampu melakukan proses evaluasi diri terhadap kelompok kerja yang berada di bawah tanggung jawabnya,
dan mampu mengelola pembelajaran secara mandiri (KU8);
Keterampilan Khusus
CPL 5: Mampu menerapkan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam menyelesaikan permasalahan manajemen (KK1);
CPL 6: Mampu menjalankan organisasi bisnis dengan menjunjung tinggi etika (KK4);
CPL 7: Mampu melakukan kajian teori dan empirik dalam bidang manajemen berdasarkan metode ilmiah (KK6).
Pengetahuan
CPL 8: Menguasai konsep teori dalam ilmu manajemen dan menerapkannya dalam berbagai tipe organisasi baik bisnis
maupun non bisnis pada tingkat lokal, nasional dan global (P1);
CPL 9: Menguasai prinsip kepemimpinan dan wirausahaan dalam berbagai tipe organisasi (P3);
Capaian Pembelajaran Mata CPMK 1: Mahasiswa mampu mendiskusikan konsep bisnis secara terperinci (BK 16);
Kuliah (CPMK) CPMK 2: Mahasiswa mampu mengidentifikasi perubahan lingkungan bisnis saat ini dibandingkan bisnis pada

80
Buku Ajar Pengantar Bisnis 2020

beberapa dekade lalu;


CPMK 3: Mahasiswa mampu memindai lingkungan bisnis (BK 15);
CPMK 4: Mahasiswa mampu mendeskripsikan lingkingan bisnis global;
CPMK 5: Mahasiswa mampu mendeskripsikan etika dan tanggung jawab sosial perusahaan/bisnis;
CPMK 6: Mahasiswa mampu mendiskusikan peran kewirausahaan dan kepemimpinan dalam perusahaan/bisnis;
CPMK 7: Mahasiswa mampu mengidentifikasi bentuk-bentuk bisnis (BK 14);
CPMK 8: Mahasiswa mampu mendeskripsikan konsep manajemen SDM dalam bisnis/perusahaan secara sederhana
(BK 16, BK 17);
CPMK 9: Mahasiswa mampu mendeskripsikan konsep manajemen pemasaran dalam bisnis/perusahaan secara
sederhana (BK 16, BK 17);
CPMK 10: Mahasiswa mampu mendeskripsikan konsep manajemen operasi dalam bisnis/perusahaan secara
sederhana (BK 16, BK 17);
CPMK 11: Mahasiswa mampu mendeskripsikan konsep manajemen keuangan dalam bisnis/perusahaan secara
sederhana (BK 16, BK 17);
Deskripsi Matakuliah Mata kuliah ini memberikan bekal pengetahuan, pengertian serta pemahaman kepada para mahasiswa agar menguasai
wawasan, ruang lingkup berbagai konsep-konsep bisnis secara profesional dengan menjunjung etika dan
tanggungjawab. Konsep bisnis ini diperlukan sebagai bekal dasar untuk mempelajari pengetahuan bisnis yang lebih
rinci pada studi lanjutan. Mahasiswa juga diberikan pengetahuan praktis yang diperlukan mahasiswa untuk mampu
mengelola bisnis sendiri, membuka lapangan kerja, bertindak efisien dalam kehidupan sehari-hari.
Referensi Matakuliah 1. Anoraga, Pandji. 2007. Pengantar Bisnis (Pengelolaan Bisnis Dalam Era Globalisasi). Jakarta: Rineka Cipta.
2. Madura, Jeff. 2007. Introduction to Business Edisi 4. Jakarta: Salemba Empat.
3. Swastha, Basu. 2002. Pengantar Bisnis Modern (Pengantar Ekonomi Perusahaan Modern). Yogyakarta: Liberty.
4. M. Fuad, Chrisine H, Nurlela, Sugiarto, Paulus YEF, Pengantar Bisnis, Gramedia, Jakarta, 2000
5. Ricky W. Griffin, Ronald J. Ebert (Prof Dr Wagiono Ismangil), Bisnis, Jilid 1, Prenhallindo, Jakarta, 1998
6. Ricky W. Griffin, Ronald J. Ebert ( Prof. Dr. Wagiono Ismangil), Bisnis, Jilid 2, Prenhallindo, Jakarta, 1998

81
Buku Ajar Pengantar Bisnis 2020

Bentuk Pembelajaran; Metode Pembelajaran;


Pengalaman Belajar/Tugas
Teknik dan Indikator Bobot
Perte Kemampuan yang Materi Tatap Muka (TM); Praktikum (PM); Waktu Penilaian Penilai
muan diharapkan Pembelajaran Seminar (S); Praktik (P); Praktik (menit) an
Lapangan (PL); Mandiri (M);
Terstruktur (T)
Konsep bisnis: Bentuk: On line (OL) OL: Teknik:
 Bisnis sebagai Aktivitas Kelas: 2X2X50 Zoom/GMeet, Diskusi
entitas dan sebagai Problem solving menit interaktif
aktivitas Daring: materi pembelajaran, kuis,
CPL 1, CPL 2, CPL 3, CPL 5,  Relasi bisnis- penugasan melalui elena.unnes.ac.id Indikator:
1-2 CPL 6, CPL 8, CPMK 1, manajemen- dan didukung oleh platform sejenis: T: 1X50 Pemahaman mahasiswa, 10
ekonomi Whatsapp, GClass menit pertanyaan kritis dan
 Peran bisnis dalam Tugas: M: mendeskripsikan bisnis di kedalaman dan ketepatan
perekonomian sekitar tempat tinggal mahasiswa jawaban
dalam video berdurasi 3 menit

Perubahan Bentuk: OL OL:


Teknik:
lingkungan bisnis: Aktivitas Kelas: 2X50
Diskusi interaktif via
 Bisnis saat ini vs Problem Based Learning menit
Elena/GClass
binis beberapa Daring: materi pembelajaran, kuis,
CPL 1, CPL 2, CPL 3, CPL 5,
dekade lalu penugasan melalui elena.unnes.ac.id T: 1X50
3 CPL 6, CPL 8, CPMK 2 Indikator: 10
 Konsep industry dan didukung oleh platform sejenis: menit
Pemahaman mahasiswa,
4.0 Whatsapp, G Class
pertanyaan kritis dan
Tugas: M: menyusun ilustrasi
kedalaman dan ketepatan
perkembangan industry 1.0 hingga
jawaban
industry 4.0
CPL 1, CPL 2, CPL 3, CPL 5, Lingkungan bisnis: Bentuk: OL OL: Teknik:
4-5 CPL 6, CPL 8, CPMK 3  Lingkungan bisnis Aktivitas Kelas: 2X2X50 Tanya jawab via WA, 10
internal Problem Based Learning menit diskusi kelompok

82
Buku Ajar Pengantar Bisnis 2020

Perte Kemampuan yang Materi Bentuk Pembelajaran; Metode Pembelajaran; Teknik dan Indikator Bobot
muan diharapkan Pembelajaran Pengalaman Belajar/Tugas Penilaian Penilai
 Lingkungan bisnis Daring: materi pembelajaran, kuis, an
eksternal penugasan melalui elena.unnes.ac.id M: 1X50 Indikator:
 Interaksi dan didukung oleh platform sejenis: menit Pemahaman mahasiswa,
lingkungan bisnis Whatsapp, Google Class pertanyaan kritis dan
internal dan Tugas: M: Membaca dan kedalaman dan ketepatan
eksternal mendiskusikan studi kasus lingkungan jawaban
bisnis dari perusahaan terkemuka di
Indonesia
Lingkungan bisnis Bentuk: OL
global: Aktivitas Kelas: Teknik:
 Bisnis dalam Problem Based Learning Tanya jawab dan diskusi
OL: 2X50
konteks global Daring: materi pembelajaran, kuis, via Elena/Gclass/WA
CPL 1, CPL 2, CPL 3, CPL 4, menit
6  Perusahaan penugasan melalui elena.unnes.ac.id Indikator:
10
CPL 5, CPL 6, CPL 8, CPMK 4 dan didukung oleh platform sejenis: Pemahaman mahasiswa,
multinasional T: 1X50
Whatsapp, Google Class pertanyaan kritis dan
menit
Tugas: menggambar peta konsep kedalaman dan ketepatan
(mind mapping) tentang lingkungan jawaban
bisnis global
Etika bisnis dan Bentuk: OL OL: 2X50 Teknik:
tanggung jawab Aktivitas Kelas: Ceramah dan menit Diskusi interaktif
sosial: Problem Based Learning
CPL 1, CPL 2, CPL 3, CPL 4,
7  Etika bisnis Daring: materi pembelajaran, kuis, T: 1X50 Indikator:
10
CPL 5, CPL 6, CPL 8, CPMK 5
 tanggung jawab penugasan melalui elena.unnes.ac.id menit Pemahaman mahasiswa,
sosial Tugas: M: menggambar peta konsep pertanyaan kritis dan
(mind mapping) tentang etika bisnis kedalaman dan ketepatan
dan tanggung jawab sosial perusahaan jawaban
UJIAN TENGAH
8
SEMESTER

83
Buku Ajar Pengantar Bisnis 2020

Perte Kemampuan yang Materi Bentuk Pembelajaran; Metode Pembelajaran; Teknik dan Indikator Bobot
muan diharapkan Pembelajaran Pengalaman Belajar/Tugas Penilaian Penilai
Kewirausahaan dan Bentuk: OL an
Kepeminpinan Aktivitas Kelas: Teknik:
OL: 2X50
Bisnis: Problem Solving Diskusi interaktif
menit
CPL 1, CPL 2, CPL 3, CPL 4,  Peran Daring: materi pembelajaran, kuis,
kewirausahaan penugasan melalui elena.unnes.ac.id Indikator:
9 CPL 5, CPL 6, CPMK 6 OL: 10
 Jenis-jenis dan didukung oleh platform sejenis:
1X50
Pemahaman mahasiswa,
kepemipinan Whatsapp, Google Class pertanyaan kritis dan
M:
dalam bisnis Tugas: M: kedalaman dan ketepatan
1X50
Menyusun profil pemimpin bisnis di menjawab
Indonesia
Bentuk-bentuk bisnis Bentuk: OL
 Bentuk Aktivitas Kelas: Teknik:
OL: 2X50
kepemilikan usaha Problem Based Learning menit
Diskusi interaktif
CPL 1, CPL 2, CPL 3, CPL 4,  E-bisnis Daring: materi pembelajaran, kuis,
10-11 CPL 5, CPL 6, CPL, 9, CPMK 7  Pengenalan aspek penugasan melalui elena.unnes.ac.id
OL:
Indikator:
10
hukum dalam dan didukung oleh platform sejenis: Pemahaman mahasiswa,
2X50
bisnis Whatsapp, GClass pertanyaan kritis dan
M:
Tugas: M: kedalaman dan ketepatan
1X50
Menyusun bentuk-bentuk kerjasama jawaban
yang diterapkan di pasar global
Konsep manajemen Bentuk: OL
OL: 2X50
SDM dalam bisnis: Aktivitas Kelas: Teknik:
menit
 Rekrutmen Problem Based Learning 1. Tes tertulis
CPL 1, CPL 2, CPL 3, CPL 4,  Motivasi Colaborative Learning
OL:
karyawan Daring: materi pembelajaran, kuis, Indikator:
12 CPL 5, CPL 6, CPL, 9, CPMK 8 1X50 10
penugasan melalui elena.unnes.ac.id Pemahaman mahasiswa,
menit
dan didukung oleh platform sejenis: pertanyaan kritis dan
Whatsapp, G Class kedalaman dan ketepatan
M: 1X50
Tugas: M: menjawab
menit

84
Buku Ajar Pengantar Bisnis 2020

Perte Kemampuan yang Materi Bentuk Pembelajaran; Metode Pembelajaran; Teknik dan Indikator Bobot
muan diharapkan Pembelajaran Pengalaman Belajar/Tugas Penilaian Penilai
Konsep manajemen Bentuk: TM TM: 2X50 Teknik: an
pemasaran dalam Aktivitas Kelas: menit Diskusi interaktif
bisnis: Problem Solving M:1x60
CPL 1, CPL 2, CPL 3, CPL 4,
 Bauran pemasaran Daring: materi pembelajaran, kuis, menit Indikator:
13 CPMK 9 10
 Pemasaran digital penugasan melalui elena.unnes.ac.id T: 1x60 Pemahaman mahasiswa,
Tugas: M: Mengomentari bauran menit pertanyaan kritis dan
pemasaran new product launching yang kedalaman dan ketepatan
sedang ada di pasar Indonesia menjawab
Konsep manajemen Bentuk: TM TM: 2X50 Teknik:
operasi dalam bisnis: Aktivitas Kelas: menit Diskusi interaktif
CPL 1, CPL 2, CPL 3, CPL 4,  Memproduksi Project based M:1x60
CPL 5, CPL 6, CPL, 9, CPMK barang dan jasa Daring: materi pembelajaran, kuis, menit Indikator:
14 10
10 berkualitas penugasan melalui elena.unnes.ac.id T: 1x60 Pemahaman mahasiswa,
 Manajemen mutu Tugas: Mengidentifikasi proses menit pertanyaan kritis dan
produksi dan manajemen mutu dari kedalaman dan ketepatan
bisnis di sekitar tempat tinggal menjawab
Konsep manajemen Bentuk: TM TM: 3X50 Teknik:
keuangan dalam Aktivitas Kelas: menit Diskusi interaktif
bisnis: Problem Solving M:1x60
CPL 1, CPL 2, CPL 3, CPL 4,  Kelayakan Daring: materi pembelajaran, kuis, menit Indikator:
CPL 5, CPL 6, CPL, 9, CPMK keuangan dalam penugasan melalui elena.unnes.ac.id T: 1x60 Pemahaman mahasiswa,
15 10
11 bisnis dan didukung oleh platform sejenis: menit pertanyaan kritis dan
 Manajemen risiko Whatsapp, Google Class kedalaman dan ketepatan
Tugas: M: Memutuskan kelayakan jawaban
bisnis berdasarkan data keuangan yang
telah disediakan
UJIAN AKHIR
16 SEMESTER

85

Anda mungkin juga menyukai