Anda di halaman 1dari 3

A.

Efek samping penggunaan tambalan amalgam

Tambalan amalgam diakui sebagai bahan tambalan gigi yang aman, tahan lama, dan
terjangkau di dalam dunia kedokteran gigi. Namun, perdebatan tentang keamanannya kemudian
mengemuka. Berdasarkan regulasi Institut Standart Nasional Amerika dan standart kedokteran
gigi Amerika nomor 1, pengertian tambalan gigi amalgam adalah sebuah campuran beberapa
bahan metal dengan komponen mayoritasnya adalah perak, timah dan tembaga, serta beberapa
tambahan bahan lain yaitu seng, indium, merkuri, dan logam mulia seperti emas, platina dan
paladium. Namun, penggunaan tambalan gigi amalgam di dunia mulai menurun, salah satunya di
Amerika. Perdebatan tentang keamanan dan keefektifan tambalan amalgam telah terjadi sejak
lama. Insiden alergi terhadap salah satu kandungan amalgam, yaitu merkuri jarang terjadi dan
penelitian yang menghubungkan penggunaan amalgam dengan beberapa penyakit seperti
multiple sclerosis (penyakit autoimun yang menyerang sistem saraf pusat) dan penyakit
Alzheimer belum terbukti secara signifikan.

Dilaporkan berbagai efek buruk dapat timbul dari tambalan gigi amalgam akibat
kebocoran merkuri, jika dosisnya melebihi dosis normal di tubuh, antara lain:

 Peradangan mukosa mulut


 Lesi pada rongga mulut yang berupa penebalan, berwarna kemerahan dan
dikelilingi garis putih
 Peradangan gusi
 Sariawan.

Namun hal tersebut dapat langsung hilang setelah tambalan amalgam dilepas.

Data ilmiah lain pada tahun 2011 menunjukkan bahwa tambalan gigi amalgam
merupakan sumber utama beban total merkuri di tubuh manusia. Hal ini dibuktikan dengan studi
otopsi yang menemukan 2 sampai 12 kali lebih banyak merkuri dalam jaringan tubuh individu
dengan gigi amalgam. Pemeriksaan otopsi telah menunjukkan secara konsisten bahwa banyak
individu dengan tambalan gigi amalgam memiliki tingkat keracunan merkuri di otak atau ginjal
mereka. Hasil penelitian lain yaitu tidak ada korelasi antara kadar merkuri di dalam darah atau
urine dengan kadar merkuri dalam jaringan tubuh atau tingkat keparahan gejala klinis.
Selanjutnya, waktu paruh merkuri di otak dapat berlangsung selama beberapa tahun sampai
beberapa dekade, dengan demikian merkuri terakumulasi seiring waktu dengan paparan
amalgam di tubuh. Uap merkuri sekitar 10 kali lebih beracun daripada timbal pada sistem saraf
pusat manusia dan sinergis dengan tingkat keracunan logam lainnya. Paparan merkuri dapat
menimbulkan kesehatan yang lebih besar pada kelompok orang tertentu, yang mungkin lebih
rentan terhadap potensi efek samping yang umumnya terkait dengan merkuri. Populasi berisiko
tinggi ini meliputi:

 Wanita hamil dan yang berencana hamil.

 Wanita menyusui.

 Anak-anak, terutama yang berusia di bawah 6 tahun.

 Orang dengan riwayat penyakit saraf sebelumnya.

 Orang dengan gangguan fungsi ginjal.

 Orang yang memiliki sensitivitas tinggi (alergi) terhadap merkuri atau komponen
amalgam gigi lainnya.

Terkait hal ini, FDA mengadakan pertemuan Panel Produk Gigi dari Komite Penasihat
Alat Kesehatan pada bulan Desember 2010 lalu. Dari hasil diskusi, diketahui bahwa unsur
merkuri yang digunakan dalam tambal gigi perak dapat membahayakan kesehatan, terutama jika
tingkat paparannya tinggi, terutama pada orang yang kemampuannya berkurang dalam
membuang merkuri dari tubuh mereka, dan yang sensitif atau alergi terhadap merkuri. 

Meski sebagian besar bukti menunjukkan paparan merkuri dari tambal gigi perak tidak
menyebabkan efek negatif terhadap kesehatan pada populasi umum, namun hampir tidak ada
informasi yang diketahui tentang efek paparan ini terhadap kelompok orang tertentu, yang
disebutkan tadi. Oleh karena itu, FDA merekomendasikan bahan tambal gigi jenis lain, seperti
resin komposit dan semen ionomer kaca.

DAPUS
https://lifestyle.kompas.com/read/2021/02/26/082617120/apakah-tambalan-amalgam-masih-
layak-dipakai?page=all. Judul "Apakah Tambalan Amalgam Masih Layak Dipakai?” ; ditulis oleh Drg.
Citra Kusumasari, SpKGG (K), Ph.D; pada tgl 26 Februari 2021

https://www.halodoc.com/artikel/ketahui-bahaya-merkuri-dari-tambal-gigi-perak ; judul “Ketahui


Bahaya Merkuri dari Tambal Gigi Perak; ditinjau oleh Dr. Fadhli Rizal Makarim; pada tgl 14 Oktober
2020

Anda mungkin juga menyukai