Anda di halaman 1dari 5

CONTOH DAN IMPLEMENTASI REKAM MEDIS ELEKTRONIK

IVONE BERNADETH PUSPAJULIA RUMIMPER


210111030021

ivonerumimper013@student.unsrat.ac.id

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER GIGI

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS SAM RATULANGI


Pada halaman Mengelola Data Pasien, dapat dilihat semua data yang telah dimasukkan pada saat
pendaftaran pasien. Pasien juga mendapatkan ID Pasien secara otomatis. Kemudian, apabila terdapat
kesalahan data pada saat pendaftaran sebelumnya, pada halaman ini, data dapat diubah ataupun
dihapus. Melalui halaman ini juga, Kartu ID Berobat pasien dicetak. Selain itu, pada halaman ini pula,
data pasien dapat dicari baik dengan memasukkan data ID maupun nama pasien.
Pada halaman Rekam Medis, dokter memasukkan data analisa, diagnosis, tindakan pengobatan, dan
resep obat yang diberikan kepada pasien. Rekam Medis yang telah dibuat kemudian tersimpan di dalam
tabel Rekam Medis. Apabila diperlukan, Rekam Medis dapat dicetak.

Staf dan pasien dapat berinteraksi dengan sistem informasi melalui fungsi-fungsi tertentu sehingga
diperoleh E-RM, sebagai berikut.

a. Pasien dapat berinteraksi melalui “mendaftar pasien baru”


b. Administrator dapat berinteraksi melalui “login”, “mengelola data pasien”, “mengelola antrian”,
“mengelola data pengguna”, “mengelola data pegawai”, “mencari data pegawai”, dan
“mengelola data laporan”
c. Perawat dapat berinteraksi melalui “login”, “reservasi antrian”, dan “konsultasi awal”
d. Dokter dapat berinteraksi melalui “login”, “mencari data pasien”, “pemeriksaan kesehatan”,
“pemberian resep obat”, dan “mengelola rekam medis”
e. Apoteker dapat berinteraksi melalui “login”, “pengambilan obat”, dan “lihat persediaan obat”

Implementasi E-RM
a. Implementasi perangkat lunak

Perangkat lunak yang dibutuhkan dan digunakan dalam pembuatan aplikasi sistem informasi ini adalah
sebagai berikut:

1. Windows 7 (seven), sebagai sistem operasi yang dipakai oleh penulis.


2. Sublime Text 3, sebagai software yang penulis gunakan dalam membangun sistem informasi ini.
3. Google Chrome, sebagai browser yang digunakan.
4. iReport 4.7.1, sebagai aplikasi untuk pembuatan laporan.
5. MySQL, sebagai pengembang basis data dan perangkat lunak lainnya menggunakan XAMPP.

b. Implementasi perangkat keras

Kebutuhan perangkat keras merupakan hal yang sangat penting di dalam suatu sistem informasi, karena
apabila suatu sistem didukung oleh perangkat keras yang sesuai dengan kebutuhan sistem perangkat
lunak maka akan menghasilkan sistem yang lebih baik. Adapun kebutuhan perangkat keras yang
dibutuhkan adalah sebagai berikut:

Server Berikut adalah spesifikasi komputer yang digunakan sebagai server :

a. Prosesor yang digunakan adalah Intel(R) Core(TM) i3 CPU 540 @ 3.10GHz.


b. RAM 4GB
c. Hardisk 500GB
d. Mouse, Keyboard dan Monitor

c. Implementasi basis data


d. Implementasi antar muka
Implementasi antar muka adalah implementasi dari tampilan aplikasi yang berfungsi sebagai tampilan
antar muka antara aplikasi dengan pengguna (user).

e. Implementasi instalasi program

Untuk dapat menjalankan sistem informasi persediaan ini maka harus menginstall beberapa software
pendukung, diantaranya :

1. Menginstall sistem oprasi windows xp, seven atau versi yang lebih tinggi
2. Mengistall web browser seperti Mozila firefox atau Google chrome
3. Menginstall Xampp sebagai web server

Implementasi E-RM Terhadap Pasien Lama dan Baru


Implementasi RM-E Proses layanan untuk pasien baru menjadi lebih cepat :

1) Pasien datang mengisi Form pendaftaran dan general consent


2) Petugas mengentri data sosial dalam komputer
3) Petugas mencetak kartu pasien
4) Perawat/dokter sudah bisa melakukan pemanggilan/pemeriksaan dengan membuka modul
rekam medis elektronik rawat jalan

Implementasi RM-E Proses layanan pasien lama menjadi lebih sederhana :

1) Pasien datang mengisi Form pendaftaran dan general consent


2) Petugas mengentri Nomor rekam medis pasien, klinik yang dituju dan dokter yang dikehendaki
pasien
3) Petugas mencetak nomor urut klinik
4) Perawat/dokter sudah bisa melakukan pemanggilan/pemeriksaan dengan membuka modul
rekam medis elektronik rawat jalan.

Strategi Implementasi
Salah satu aspek yang paling sulit dalam menerapkan EMR adalah pada tahapan implementasi. Ada
beberapa alternatif implementasi yaitu:

1. Implementasi seluruh fungsi di semua unit (instalasi) pada saat yang sama secara menyeluruh di
rumah sakit.
2. Implementasi seluruh fungsi pada satu unit (instalasi). Jika di lokasi tersebut sudah stabil,
kemudian dilanjutkan ke seluruh lokasi lain pada saat yang sama.
3. Implementasi fungsi-fungsi terbatas pada seluruh unit (instalasi), hanya modul untuk pelayanan
tertentu saja yang diaktifkan. Jika fungsi ini sudah menjadi bagian dari kegiatan klinik secara
rutin, kemudian menerapkan lebih banyak fungsi lagi.
4. Kombinasi dari pendekatan-pendekatan di atas, sesuai dengan kondisi dan kebutuhan di rumah
sakit.
REFERENSI:

Saputro, A. D. (n.d.). PENINGKATAN MUTU & EFISIENSI PELAYANAN MELALUI IMPLEMENTASI REKAM
MEDIS ELEKTRONIK DI RS BETHESDA YOGYAKARTA. Standar Akreditasi Rumah Sakit (SNARS) Edisi 1
Terkait Rekam Medis | ISBN: 978-602-6363-47-3, 54-58.

Anthony Ertanto. (2017). Analisis Dan Perancangan Sistem Informasi Rekam Medis Pada Poliklinik
Sakyakirti Jambi. Program Studi Magister Sistem Informasi, STIKOM Dinamika Bangsa, Jl. Jendral
Sudirman Thehok – Jambi. Vol.11, No.1, April.

Ozzy Guardiola Fittifaldy. (2017). SISTEM INFORMASI PELAYANAN KESEHATAN HEWAN PADA UPT KLINIK
HEWAN BANDUNG BERBASIS WEB ARTIKEL. PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI FAKULTAS TEKNIK
DAN ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA BANDUNG.

Anda mungkin juga menyukai