sm4001 PEMBAYARAN KLAIM ASURANSI KESEHATAN PADA
sm4001 PEMBAYARAN KLAIM ASURANSI KESEHATAN PADA
SKRIPSI
Diajukan Kepada
Jurusan Ekonomi Islam
Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Surakarta
Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh
Gelar Sarjana Ekonomi Islam
Oleh :
FLORA OKTALIA.S.
NIM: 30.01.3.5.014
Program Studi
KEUANGAN PERBANKAN SYARI’AH
i
CABANG SURAKARTA
Skripsi
Disusun oleh :
FLORA OKTALIA.S.
NIM: 30.01.3.5.014
Oleh:
ii
CABANG SURAKARTA
Disusun Oleh :
FLORA OKTALIA.S.
NIM: 30.01.3.5.014
Mengetahui
Penguji I Penguji II
PERSEMBAHAN
iii
Kupersembahkan karyaku ini teruntuk :
“MbahTi”
Yang tidak pernah lelah mendoakanku
“Aan Ardiansyah”
That have lighting my day and giving me soul with
Your eternal faith.
(Lo L’Amo)
iv
MOTTO♥
♥
“Never Stop Dreaming and Make a Dream
Come True”
v
ABSTRACT
vi
KATA PENGANTAR
vii
7. Keluarga Besar “Trah Pawiro Sumardjo“ dan “Trah Gito Suseno“, yang
selalu memberikan dukungan moril dan spirituil.
8. Yo2k, Dina, Idoel, Aila, 9Teen, Endah, Ina, Mbak Cathy, Mbak Istna,
Mbak Nur, Mbak Deeyoet, Comper, Pakdhe Jahid, Komang, terima
kasih atas doa, bantuan, semangat dan persahabatan yang telah dijalin
selama ini.
9. Adik-adik sepupuku, keceriaan kalian memberi warna dalam hidupku.
Wishing you to be always succes in everything good.
10. The old and new community of Harjowinatan 13.
11. Never ending Jogja with all memories.
12. Pihak-pihak yang tak dapat disebutkan satu persatu terima kasih.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb
Flora Oktalia.S.
viii
DAFTAR ISI
Hal
Halaman Judul....................................................................................................... i
Halaman Pengesahan ........................................................................................... ii
Halaman Pengesahan Ujian .................................................................................. iii
HalamanPersembahan .......................................................................................... iv
Halaman Motto ...................................................................................................... v
Abstraksi................................................................................................................ vi
Kata Pengantar...................................................................................................... vii
Daftar Isi ................................................................................................................ ix
Daftar Tabel........................................................................................................... xi
Daftar Gambar....................................................................................................... xii
Daftar Lampiran..................................................................................................... xiii
BAB I Pendahuluan ............................................................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah....................................................................... 1
B. Identifikasi Masalah .............................................................................. 6
C. Batasan Masalah.................................................................................. 7
D. Rumusan Masalah ............................................................................... 7
E. Tujuan Penelitian.................................................................................. 7
F. Manfaat Penelitian................................................................................ 8
G. Jadwal Penelitian ................................................................................. 9
H. Sistematika Penulisan .......................................................................... 9
ix
6. Premi Asuransi ............................................................................... 22
7. Jenis-Jenis Resiko Dalam Asuransi ............................................. 27
x
F. Produk-Produk Asuransi PT.Asuransi Takaful Indonesia...................... 69
G. Program Asuransi Kesehatan Kumpulan .............................................. 71
BAB V Penutup...................................................................................................... 85
A. Kesimpulan .......................................................................................... 85
B. Keterbatasan Penelitian ....................................................................... 86
C. Saran ................................................................................................... 86
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
xi
DAFTAR TABEL
Hal
xii
DAFTAR GAMBAR
Hal
xiii
DAFTAR LAMPIRAN
xiv
BAB I
PENDAHULUAN
menjadi peluang bagi pengembang bisnis. Hal ini ditandai dengan semakin
1
1
http:/www.asuransi.com.
xv
sangat urgen dalam mengarungi kehidupan dalam rangka pensejahteraan
umat.
acuan bagi pebisnis Islam untuk membentuk lembaga asuransi syariah, ini
asuransi takaful diawali dengan maraknya bank-bank syariah. Hal ini sesuai
perbankan syariah.
Secara garis besar ajaran agama Islam mencakup aspek aqidah dan
nash yang terdapat di dalam al-Qur’an bersifat Qath’i. Aspek ibadah dapat
dibagi menjadi dua, yaitu ibadah yang bersifat mahdhah dan ibadah yang
bersifat ghairu mahdhah yang mana ibadah ini telah ditetapkan oleh Allah
dalam fiqh muamalah tersebut terjadi perdebatan para ulama Islam untuk
xvi
melakukan ijtihad, dan termasuk di dalamnya adalah perdebatan masalah
asuransi.2
Akan tetapi tidak dapat dipungkiri pula bahwa, masalah terbesar pada
asuransi adalah pada saat pengajuan klaim yang dilakukan oleh peserta
kejadian tsunami di Aceh yang menelan ratusan ribu jiwa dan trilyunan rupiah
harta benda hilang. Tentulah bukan perkara yang mudah untuk mengajukan
klaim kepada asuransi, karena tidak ada satupun yang tertinggal sebagai
kehilangan jiwa.3
mereka membeli polis dan membayar premi, maka segala resiko akan
2
Khoiril Anwar, Asuransi Syariah Dalam Perspektif Praktis (Life Insurance), Surakarta, Hafs
Media, 2006, hal. 3.
3
Abdul Azis, Keterbukaan Informasi Penutupan Asuransi, www.klaimasuransi.com, 23 Mei
2005.
4
Eksposur adalah tempat yang tak terlindungi; pembukaan. Pius A Partanto dan M. Dahlan
Al Barry, Kamus Ilmiah Populer, Surabaya, Arkola, 1994, hal. 137.
5
Polis adalah surat bukti asuransi; surat tanda (perjanjian) asuransi. Ibid…, hal. 607.
6
Abdul Aziz, Potensi Sengketa Klaim Asuransi, www.klaimasuransi.com, 21 September
2005.
xvii
Pemahaman yang terlalu sederhana inilah yang seringkali menjadi
pembayaran premi.8
kontribusi (premi) yang dibayarkan oleh peserta tidak terjadi transfer of fund,
7
Klaim adalah tuntutan; menuntut (hak atau ganti rugi). Pius A Partanto dan M. Dahlan Al
Barry, Op.cit…, hal. 340.
8
Muhammad Syakir Sula, Asuransi Syariah (Life And General): Konsep dan Sistem
Operasional, Jakarta, Gema Insani Press, 2004, hal. 304.
xviii
sehingga status kepemilikan dana tersebut tetap melekat pada peserta
biaya perawatan rawat inap dan operasi di rumah sakit yang ditujukan pada
datang, maka orang dapat merasakan pelayanan itu memuaskan atau tidak
tentang asuransi syariah, dimana pasal ketujuh yang ada dalam fatwa
tersebut juga terdapat aturan tentang klaim. Baik dari segi aqad maupun dari
9
Ibid…, hal. 303.
xix
Berdasarkan uraian di atas, penulis tertarik untuk mengkaji secara
B. Identifikasi Masalah
dipertanggungkan.
xx
5. Fatwa DSN No.21 Tahun 2001, yang berisi tentang pedoman
C. Batasan Masalah
Agar penelitian ini tidak bias, maka dalam penelitian ini permasalahan
D. Rumusan Masalah
E. Tujuan Penelitian
xxi
2. Kesesuaian pembayaran klaim asuransi kesehatan pada PT.
F. Manfaat Penelitian
1.Bagi Akademisi
2.Bagi Praktisi
xxii
G. Jadwal Penelitian
Bulan
4 Revisi Proposal
Pengumpulan
5
Data Sekunder
8 Penulisan Skripsi
Konsultasi
9 kepengurus
obyek Penelitian
Pendaftaran
10
Munaqasyah
11 Munaqasyah
perlu disusun sistematika dalam penulisan karya ilmiah ini, sehingga dapat
Bab II: Berisi tentang landasan teori mengenai gambaran umum tentang
xxiii
asuransi, premi asuransi, jenis-jenis resiko dalam asuransi.
Bab III: Berisikan Metodologi Penelitian, dimana akan diuraikan waktu dan
penelitian.
Bab IV: Berisi gambaran umum perusahaan, dalam hal ini gambaran umum
xxiv
BAB II
LANDASAN TEORI
10
Kasmir, Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya, Edisi ke-6, Jakarta, PT. Raja Grafindo
Persada, 2001, hal. 277.
11
Ibid.
11
xxv
225/KMK.017/1993 tanggal 26 Februari 1993 tentang Penyelenggaraan
1. Pengertian Asuransi
tersebut.14
12
Ibid., hal. 278.
13
KH. Ali Yafie, Asuransi Dalam Pandangan Syariat Islam, Menggagas Fiqih Sosial,
Bandung, Mizan, 1994, hal. 205-206, Emmy P. Simanjuntak, Hukum Pertanggungan, UGM,
Yogyakarta, 1982, hal. 7, dalam Muhammad Syakir Sula, Asuransi Syariah (Life And General):
Konsep dan Sistem Operasional, Gema Insani Press, Jakarta, 2004, hal. 26.
14
Robert I. Mehr, Life Insurance Theory And Practice, 1985, Business Publication. Inc.,
dalam Muhammad Syakir Sula, Ibid.
15
Abbas Salim, Asuransi dan Manajemen Resiko, Cetakan Keenam, Edisi Revisi Ke-2,
Jakarta, PT. Raja Grafindo Perkasa, 2000, hal. 1.
xxvi
kepada tertanggung karena kerugian, kerusakan atau kehilangan
keuntungan yang diharapkan atau tanggung jawab hukum terhadap pihak
ketiga yang mungkin akan diderita tertanggung yang timbul dari suatu
peristiwa yang tidak pasti atau untuk memberikan suatu pembayaran
yang didasarkan atas meninggal atau hidupnya seseorang yang
dipertanggungkan”.16
2. Tipologi Asuransi
dari suatu peristiwa yang tidak pasti. Yang termasuk dalam asuransi
16
Kasmir, Op.cit., hal. 276, dan Subagyo, dkk, Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya, Edisi
Kedua, Cetakan Pertama, Yogyakarta, STIE YKPN, 2002, hal. 138.
17
Ibid., hal. 278-280, dan Faried Wijaya dan Soetatwo Hadiwigeno, Lembaga-Lembaga
Keuangan dan Bank: Perkembangan, Teori dan Kebijakan, Cetakan Keempat, Yogyakarta, BPFE
UGM, 1999, hal. 377.
xxvii
kerugian adalah asuransi kebakaran, asuransi pengangkutan, dan
Indonesia.
18
Ibid., hal. 280.
xxviii
c. Asuransi milik perusahaan asing, merupakan perusahaan
asing.
berikut:19
sehingga setiap orang bias atau tidak mempunyai asuransi jenis ini.
19
John H. Magee, General Insurance, (Richard D. Irwin), dalam Abbas Salim, Op.cit., hal. 2-
3, dan Subagyo, dkk, Op.cit., hal. 142-143.
xxix
mencari keuntungan (profit motive). Bentuk asuransi ini dibagi
benturan atau sentuhan benda keras atau benda cair (kimiawi), gas
kematian atau cacat serta luka, yang sifat dan tempatnya dapat
20
Soeisno Djojosoedarso, Prinsip-Prinsip Manajemen Resiko dan Asuransi, Cetakan
Pertama, Jakarta, Salemba Empat, 1999, hal. 74-77.
xxx
c. Asuransi sosial, adalah asuransi
dan terjadi karena api sendiri atau api dari luar, udara jelek, kurang
xxxi
h. Asuransi kredit, yaitu pertanggungan
pihak lain.
21
Yaitu kemungkinan hilang atau rusaknya uang logam atau kertas dan surat-surat
berharga, yang disebabkan oleh peristiwa yang tidak diketahui.
22
Yaitu kemungkinan hilangnya uang logam, uang kertas dan surat berharga yang disimpan
di dalam lemari, strongroom, berada dalam cashier’s box selama jam kerja.
23
Yaitu kemungkinan kerugian yang diduga oleh majikan disebabkan oleh ketidakjujuran
karyawannya.
24
Yaitu pencurian uang yang disimpan di dalam rumah atau kantor, dengan ketentuan
bahwa uang itu disimpan dalam lemari besi atau strongroom, dimana yang dijamin adalah
pencurian dengan cara merusak rumah atau kantor dan lemari tempat penyimpanan uang.
25
Merupakan kerugian financial yang diderita bila perusahaan tidak berjalan atau sementara
berjalan di bawah normal. Resiko yang ditanggung adalah akibat resiko kecelakaan kerja,
machinery breakdown, dan mogok kerja atau kegaduhan buruh.
xxxii
3. Prinsip-Prinsip Dalam Asuransi
hal-hal yang tidak diinginkan dikemudian hari antara kedua belah pihak.
immateril.
lain, diawali dan bekerja dengan aktif dari sumber baru dan
independent.
26
Kasmir, Op.cit., hal. 282-283.
xxxiii
e. Subrogation, merupakan hak penanggung yang telah
yang diderita.
4. Manfaat Asuransi
27
Abbas Salim, Op.cit., hal. 11.
28
R. Riegel dan J.S. Miller, Insurance Principles and Practices, (Prentice Hall), dalam Abbas
Salim, Ibid., hal. 12-14.
xxxiv
ongkos asuransi harus adil menurut besar kecilnya resiko yang
dipertanggungkan.
pada saat jatuh tempo dapat ditarik kembali, terhindar dari resiko
Obyek asuransi adalah benda dan jasa, jiwa dan raga kesehatan
dapat hilang, rusak, rugi dan berkurang nilainya.30 Sementara itu, tujuan
29
Kasmir, Op.cit., hal. 281.
30
Subagyo, dkk, Op.cit., hal. 78.
xxxv
cara mempertanggungkan pada perusahaan asuransi. Resiko yang ada
pertanggungan tersebut.
usaha perasuransian.32
6. Premi Asuransi
31
Ibid., hal. 79.
32
Ibid.
xxxvi
penanggung, dan premi tersebut merupakan pengganti kerugian atau
maka dalam waktu yang relatif lama, akan terkumpul sejumlah dana
terjadinya kerugian.34
pemerintah.36
33
Soeisno Djojosoedarso, Op.cit., hal. 121.
34
Ibid.
35
Ibid., hal. 122.
36
Ibid.
xxxvii
Perlu juga dipertimbangkan dalam penentuan tarif premi
jika terlalu rendah maka tidak dapat menutupi biaya operasi (cost of
perusahaan asuransi.
dikumpulkan.
37
Ibid.
38
Ibid.
xxxviii
3). Equity, berarti tarif tersebut tidak membeda-bedakan resiko yang
adalah:40
asuransi.
39
Ibid., hal. 122-123.
40
Ibid
xxxix
keadaan yang sebenarnya atau pada waktu polis ditanda tangani,
pertanggungan.
1). Manual (class rate), yaitu tarif premi asuransi yang berlaku untuk
e. Pengembalian Premi
41
Ibid, hal. 124.
xl
Pengembalian premi dikenal juga dengan restorno, yaitu
dipersempit.42
harus dibayar. Pada prakteknya, resiko yang timbul dari setiap pemberian
keuntungan.
42
Ibid, hal. 125.
43
Kasmir, Op.cit., hal. 283-284.
xli
1). Resiko pribadi, merupakan resiko kemampuan seseorang
2). Resiko harta, adalah resiko apakah harta hilang karena dicuri
membayarnya.
unsur tersebut, apalagi tidak sejalan dengan aspek hukum Islam atau
44
Heri Sudarsono, Bank dan Lembaga Keuangan Syariah, Edisi Kedua, Yogyakarta,
Ekonisia, 2004, hal. 112.
45
Encyclopedia Britannica, Edisi Ketujuh, Jilid 14, hal. 656.
46
A. Azhar Basyir, Asuransi Takaful Sebagai Suatu Alternatif, Jakarta, dalam Seminar
Sehari Takaful, Asuransi Syariah, TEPATI, 1993, hal. 3, Ibid, hal. 113-114.
xlii
Dalam bahasa Arab, asuransi disebut at-ta’min, sementara
47
Terminologi adalah Ilmu mengenai batasan-batasan atau definisi-definisi istilah.
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Cetakan Ketiga,
Jakarta, Balai Pustaka, 1990, hal. 938.
48
Jubran Ma’ud, Ar-Ra’id, Mu’jam Lughawy “Ashry, Beirut, Dar Al-Islami Li Al-Malayin, tt,
Jilid I, hal. 30, dalam Muhammad Syakir Sula, Op.cit, hal. 28.
49
Salim Segaf al-Jufri, Ar-Riba wa Adhraruhu alal Mujtama’ Al-Islami, 1400 H, Hal. 219,
dalam Muhammad Syakir Sula, Ibid.
50
Majma’ul Lughah al-Arabiyah, Al-M’jam al-Wasit, Mesir, 1960, hal. 27-28, dalam
Muhammad Syakir Sula, Ibid.
51
Musthafa Ahmad Zarqa, Al-Ightisodi Al-Islamiyah, Beirut, Dar al-Fikr, 1968, dalam
Muhammad Syakir Sula, Ibid…, hal. 29.
xliii
dengan syari’ah.52 Dari beberapa definisi di atas, jelaslah bahwa asuransi
syari’ah bersifat saling melindungi dan tolong menolong atau yang disebut
dengan ta’awun, yaitu prinsip hidup saling melindungi dan saling tolong
tidak dijumpai dalam Al-Qur’an, namun demikian ada sejumlah kata yang
seakar dengan takaful, seperti dalam Surat Thaha (20), ayat 40,56 yang
berbunyi:
52
Fatwa Dewan Syariah Nasional No. 21/DSN-MUI/X/2001 Tentang Pedoman Umum
Asuransi Syariah.
53
Huzaemah T. Yanggo, Asuransi Hukum dan Permasalahannya, Jurnal AAMAI Tahun VII
No.12, 2003, hal. 232, dalam Muhammad Syakir Sula, Op.cit…, hal. 30.
54
H.A.Dzajuli dan Yadi Janwari, Lembaga-Lembaga Perekonomian Umat (Sebuah
Pengenalan), Jakarta, PT. Raja Grafindo Persada, 2002, hal. 120, dalam Gemala Dewi, Aspek-
Aspek Hukum Dalam Perbankan Dan Perasuransian di Indonesia, Jakarta, Prenada Media, 2004,
hal. 122.
55
Ibid.
56
Soenarjo, Al-Qur’an dan Terjemahanya, Jakarta, Yayasan Penerjemah Al-Qur’an, 1971,
hal. 479.
xliv
PQR#>- *:+ ִ2345%NO45
' >5MU6 ִ23ST4&
Z& Y( W:5X GHV2)I
'() GH^7 =]6Q [ \+
aPZ 'ִ`☺30 #_ִ\֠
Artinya:
“Ketika saudaramu yang perempuan berjalan, lalu Ia Berkata
kepada (keluarga Fir'aun): "Bolehkah saya menunjukkan
kepadamu orang yang akan memeliharanya?" Maka kami
mengembalikanmu kepada ibumu, agar senang hatinya dan tidak
berduka cita. Dan kamu pernah membunuh seorang manusia,57
lalu kami selamatkan kamu dari kesusahan dan kami Telah
mencobamu dengan beberapa cobaan; Maka kamu tinggal
beberapa tahun diantara penduduk Madyan,58 Kemudian kamu
datang menurut waktu yang ditetapkan59 Hai Musa”.
melalui investasi dalam bentuk aset dan atau tabarru’ yang memberikan
57
Yang dibunuh Musa a.s. Ini ialah seorang bangsa Qibthi yang sedang berkelahi dengan
seorang Bani Israil, sebagaimana yang dikisahkan dalam surat Al Qashash ayat 15.
58
Nabi Musa a.s. datang ke negeri Mad-yan untuk melarikan diri, di sana dia dikawinkan
oleh nabi Syu'aib a.s. dengan salah seorang puterinya dan menetap beberapa tahun lamanya.
59
Maksudnya: nabi Musa a.s. datang ke lembah Thuwa untuk menerima wahyu dan
kerasulan.
60
DSN MUI, Himpunan Fatwa Dewan Syari’ah Nasional, Edisi ke-2, Diterbitkan atas
kerjasama DSN MUI dan BI, Jakarta, 2003, hal.129.
xlv
arti yaitu saling menanggung resiko di antara sesame manusia sehinnga
agama Islam karena asas prinsip syariat mengajak kepada sesuatu yang
61
Loc.cit.
62
Rahmat Husein, Asuransi Takaful Selayang Pandang dalam Wawasan Islam dan
Ekonomi, Jakarta, Lembaga penerbit FE-UI, 1997, hal. 234. Ibid, hal. 123.
63
Juhaya S. Praja, Asuransi Takaful, Artikel dikeluarkan oleh PT. Syarikat Takaful
Indonesia, Ibid.
64
Gemala Dewi, Op.cit., hal. 127.
xlvi
[:֠ef>- >?@
\&cd30
1-gI:+ CD 1-5+-4
CD4& kf>- 4hZid3ִ6e
CD4& m-8?n>- 8@Nl#>-
CD4& ִF \opq>-
rD4& ִ\d3)I#>-
GH%2#>- W:;+f-4
t u E Rs0 m-8?n>-
' >5Mx4 y_4& ]@vw=_ *:;+
z {I)Iִ| -4&
CD4& ' 1-&%>} ~>>
+֠ E>koTe ] !S5+8
a* ]&_\G~ E&
:-8?n>- :\PORLִ☺#>-
1-&\6 E&
() 1-M4&>ִ64&
1 !F4
#>-4& vhP##>-
() 1-M4&>ִ6 CD4&
' ZEx4& \6#>-4& PQQH>-
SE 1 ef>- 1-S>-4&
P>:6#>- \0:\e ef>-
aZ
Artinya:
“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu melanggar syi'ar-
syi'ar Allah,66 dan jangan melanggar kehormatan bulan-bulan
haram,67 jangan (mengganggu) binatang-binatang had-ya,68 dan
binatang-binatang qalaa-id,69 dan jangan (pula) mengganggu
orang-orang yang mengunjungi Baitullah sedang mereka mencari
kurnia dan keredhaan dari Tuhannya70 dan apabila kamu Telah
65
Soenarjo, Op Cit…hal. 156.
66
Syi'ar Allah ialah segala amalan yang dilakukan dalam rangka ibadat haji dan tempat-
tempat mengerjakannya.
67
Maksudnya antara lain ialah: bulan Haram (bulan Zulkaidah, Zulhijjah, Muharram dan
Rajab), tanah Haram (Mekah) dan Ihram, maksudnya ialah dilarang melakukan peperangan di
bulan-bulan itu.
68
Ialah binatang (unta, lembu, kambing, biri-biri) yang dibawa ke ka'bah untuk mendekatkan
diri kepada Allah, disembelih ditanah Haram dan dagingnya dihadiahkan kepada fakir miskin dalam
rangka ibadat haji.
69
Ialah binatang had-ya yang diberi kalung, supaya diketahui orang bahwa binatang itu telah
diperuntukkan untuk dibawa ke Ka'bah.
xlvii
menyelesaikan ibadah haji, Maka bolehlah berburu, dan janganlah
sekali-kali kebencian(mu) kepada sesuatu kaum Karena mereka
menghalang-halangi kamu dari Masjidilharam, mendorongmu
berbuat aniaya (kepada mereka), dan tolong-menolonglah kamu
dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-
menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran, dan bertakwalah
kamu kepada Allah, Sesungguhnya Allah amat berat siksa-Nya”.
asuransi syari’ah, antara lain dalam firman Allah SWT, Surat Al-Hasyr,
[:֠ef>- >ִ0&cd30
1-6&& 1-YT+-4
HdI:| ' :%6#>>
PQ3ִ6MU>- 6?ִ☺%@4w ] !#
] !B)I '_)IU0 >+ D
:\%#>- (:6 4h8
ef>- SE ! m8| ]UM&4&
ayZ \080 >+ ] !
70
Dimaksud dengan karunia ialah keuntungan yang diberikan Allah SWT dalam perniagaan.
keridhaan dari Allah SWT ialah pahala amalan haji.
71
Soenarjo, Op Cit…hal. 919.
72
Ibid, hal. 156.
xlviii
Artinya:
“Hai orang-orang yang beriman, penuhilah aqad-aqad itu.
dihalalkan bagimu binatang ternak, kecuali yang akan dibacakan
kepadamu. (yang demikian itu) dengan tidak menghalalkan
berburu ketika kamu sedang mengerjakan haji. Sesungguhnya
Allah menetapkan hukum-hukum menurut yang dikehendaki-Nya”.
73
Soenarjo, Op Cit…hal. 1106.
74
Gemala Dewi, Op.cit., hal. 128-129.
xlix
konvensional, dan pasal 33 mengenai pembukaan kantor cabang
Syari’ah.
75
.Asuransi Takaful Indonesia, Modul Pengetahuan Dasar Takaful, PT. Asuransi Takaful
Keluarga.
76
Heri Sudarsono, Bank dan Lembaga Keuangan Syariah; Deskripsi dan Ilustrasi, Edisi ke-
2, Ekonisia Kampus Fak.Ekonomi UII, Yogyakarta, 2004, hal.115.
l
a. Saling bertanggung jawab, dimana kesulitan seorang muslim
berbunyi: 78
E5:+☺#>-4&
H3oT:+☺#>-4&
¡ f>4%:#&& ]u6
£&¡¤¥c0 ' 9¢6
>&86ִ☺#>>
77
Soenarjo, Op Cit…hal. 93.
78
Ibid…hal. 291.
li
a* Eִ504&
£☺%P04& 8!5☺#>-
£604& )o')I#>-
£6%:}04& )o'SF#>-
' .,fX4_4& ef>-
]¦h8ִX ִ2d3#c&
F0 ef>- SE ! f>-
a§yZ uQ%!ִ|
Artinya:
“Dan orang-orang yang beriman, lelaki dan perempuan,
sebahagian mereka (adalah) menjadi penolong bagi
sebahagian yang lain. mereka menyuruh (mengerjakan) yang
ma'ruf, mencegah dari yang munkar, mendirikan shalat,
menunaikan zakat dan mereka taat pada Allah dan Rasul-Nya.
mereka itu akan diberi rahmat oleh Allah; Sesungguhnya Allah
Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana”.
c. Sesama muslim saling melindungi penderitaan satu sama lain,
seperti dalam firman Allah SWT, surat Adh-dhuha ayat 9-10,79 yang
berbunyi:
C Q%:4%#>- >S+&c
>S+&c auZ 8ִ
auZ 8ִ C Q%:4%#>-
C C¨f>LL#>- >S+&4&
ayPZ 8?@A
Artinya:
“Sebab itu, terhadap anak yatim janganlah kamu berlaku
sewenang-wenang. Dan terhadap orang yang minta-minta,
janganlah kamu menghardiknya”.
79
Ibid…hal. 1071.
80
Karnaen A. Perwataatmadja, Membumikan Ekonomi Islam di Indonesia, Depok, Usaha
Kami, 1996, hal. 234, dalam Gemala Dewi, Op.cit., hal. 135-136.
lii
akad tabarru’ dan akad mudharabah.81 Allah pun berfirman
Artinya:
81
Muhammad Syakir Sula, Op.cit, Hal.174
liii
ْ َ ْ ِ ا َ َ ِر )روا
َ ْ
َ َ ْ ِ َو
َ
ِ ا
َ ِل ا
ُ ْ
َ َِ َر
(
أ ه ة#$%&
ئ وا دا%)*ى وا,&-&) و ا
Arti:
syariah terjadi sejak awal dan nilai tunai sudah terjadi sejak
awal dan nilai tunai sudah sejak awal tahun pertama masuk
yang berbunyi:82
liv
] !Iִ6# )2:ª 7>>
auPZ EI.6
Artinya:
“Hai orang-orang yang beriman, Sesungguhnya
(meminum) khamar, berjudi, (berkorban untuk) berhala,
mengundi nasib dengan panah, adalah termasuk
perbuatan syaitan. Maka jauhilah perbuatan-perbuatan
itu agar kamu mendapat keberuntungan.”
Rasulullah bersabda:
/
ُ0
َ َاوْا2
ً3َ0
َ َم0
َ %ً5ْ6
ُ 2
ْ ِا7ِ 5
ِ ْ ُو6
ُ ََ ن
َ ْ9ُ ِ)
ْ 9ُ وَا
(و
ف9
ى,&- )روا ا%ً&َا0 َ
Artinya:
“Kaum muslimin terikat dengan syarat-syarat yang
mereka buat kecuali syarat yang mengharamkan yang
halal atau yang menghalalkan yang haram.”
berbunyi:83
E6Ic0
[:֠ef>-
CD 1-'v8#>-
>ִ☺ D E+0
:֠ef>- m0
*3}BN©#>- | }¨sִ«U0
83
Ibid, Hal 53
lv
ִ2:#x ' ¬E=ִ☺#>- *:+
1-Y #>֠ ]dM&c
t:+ B2#>- >ִ☺dM
Sִ|&4& ! 1-'v8#>-
m=8ִ|4& ִB2#>- f>-
*ִ☺ ' 1-'v8#>-
*:;+ ®?:+ ,)4 fִ֠*
'_ִUM>> :|)=_
ִ-)IִX >+ ,-
1 kf>- ()9 .,)8+&4&
ִ2d3#c&c ִ%> [¯+4&
]6 1 _>S5#>- }I3ִ ~&
a§Z
£&>-3ִ >?@h:
Artinya:
“ Orang-orang yang makan (mengambil) riba tidak dapat
berdiri melainkan seperti berdirinya orang yang
kemasukan syaitan lantaran (tekanan) penyakit gila.
Keadaan mereka yang demikian itu, adalah disebabkan
mereka Berkata (berpendapat), Sesungguhnya jual beli
itu sama dengan riba, padahal Allah Telah menghalalkan
jual beli dan mengharamkan riba. orang-orang yang
Telah sampai kepadanya larangan dari Tuhannya, lalu
terus berhenti (dari mengambil riba), Maka baginya apa
yang Telah diambilnya dahulu (sebelum datang
larangan); dan urusannya (terserah) kepada Allah. orang
yang kembali (mengambil riba), Maka orang itu adalah
penghuni-penghuni neraka; mereka kekal di dalamnya”.
lvi
ayahku kenapa berbuat seperti itu). Ia menjawab, “Nabi
Saw melarang memperdagangkan seekor anjing atau
darah, dan juga melarang pekerjaan mentato atau ditato,
dan (melarang menerima) pemakan riba dan orang yang
memberikan riba dan melaknat para pembuat gambar.”
Syari’ah
Tabel 1
Perbedaan Asuransi Konvensional dan Asuransi Syari’ah
84
Heri Sudarsono, Op.cit., hal. 104, lihat juga Gemala Dewi, Op.cit., hal. 137.
lvii
a. Keberadaan Dewan pengawas Syari’ah
lviii
untuk keperluan tolong menolong bila ada peserta yang terkena
mengganti akad dengan niat tabarru’ yaitu suatu niat tolong menolong
musibah.
khusus, jika ada yang tertimpa musibah, maka dana klaim yang
lix
syari’ah, karena tidak ada kepercayaan jika tidak ada keterbukaan
dalam informasi.
asuransi kerugian jika habis masa kontrak dan tidak terjadi klaim, maka
asuransi.
b. Kontrak 1 tahun.
c. Pembatasan 1 tahun.
86
Muhamad Syakir Sula, Op.cit, hal. 650-651.
87
Ibid.
lx
e. Cara bayar premi tahunan.
minimal 4 hari.
C. Klaim (Claim)
untuk memenuhi perjanjian kontrak apakah klaim tersebut layak bayar atau
tidak. Klaim yang diajukan oleh tiap peserta meliputi beragam dokumentasi
kondisi in force, Peristiwa yang masih dalam kontrak, peristiwa kerugian tidak
Polis masih dalam kondisi in force artinya polis tersebut masih dalam
terus dilanjutkan. Jika premi lanjutan tidak dibayar maka pengajuan klaim
akan ditolak apabila tertunggak melewati grace priode yang telah ditentukan.
dialami oleh peserta masih dalam kontrak atau diluar kontrak. Apabila
lxi
peristiwa sebelum atau sesudah kontrak dilakukan maka pengajuan klaim
akan ditolak.
polis. Sebagaimana kematian yang disebabkan oleh bunuh diri dan lain
sebagainya.
i. Pengertian Klaim
identitas diri yang masih berlaku dan buku asli pembayaran premi
terakhir.
Yang menggajukan kliam adalah dari pihak ahli waris yang tercantum
pada polis atau boleh pihak lain yamg diberikan kuasa atau pihak lain
lxii
dibutuhkan diantaranya: Formulir pengajuan klaim (Perusahaan), polis
asli, foto copy identitas diri yang masih berlaku, surat keterangan dari
polis telah mencapai 2 tahun dan aktif serta maksimal jumlah yang
dapat diambil 50% dari saldo tabungan. Peserta tidak dikenakan beban
sedikit pun karena itu termasuk bunga, asuransi takaful biaya tersebut
diri yang masih berlaku, resume dari rumah sakit dimana dirawat,
diri yang masih berlaku, bukti asli pembayaran premi terakhir, surat
lxiii
D. Fatwa DSN No. 21 Tahun 2001 Tentang Klaim Asuransi Syari’ah
maupun pihak lain yang terlibat perjanjian kepada perusahaan asuransi atas
kecepatan dan kejujuran dalam menilai suatu klaim. Adapun prosedur klaim,
antara lain pemberitahuan klaim (biasanya dengan bukti lisan dan diperkuat
dijadikan dasar apakan klaim dijamin oleh polis atau tidak), penyelesaian
88
Ibid, hal. 259.
89
Ibid.
lxiv
nasabah (services), berikut gambar proses klaim sampai kepada
Gambar 1
Proses Klaim Asuransi
Pengenalan
Periksa Penutupan
Proses Lapor
Tolak Tawarkan
Voucher Pengambilan
Pembayaran
rekening tabarru’, yaitu iuran kebajikan yang telah diniatkan oleh peserta
untuk dana saling tolong menolong apabila ada peserta lain yang terkena
klaim berasal dari rekening perusahaan, murni bisnis, dan tentu tidak ada
90
Ibid, hal 263.
91
Khoiril Anwar, Asuransi Syariah Dalam Perspektif Praktis (Life Insurance), Surakarta, Hafs
Media, 2006, hal. 37
lxv
nuansa spiritual yang melandasinya. Klaim yang dibayarkan perusahaan
adalah bagian dari kewajiban imbal balik peserta yang diatur dalam akad
tempo.92 Jenis klaim ada empat macam, antara lain klaim habis kontrak,
klaim meninggal dunia, klaim nilai tunai, klaim nilai sebagian, klaim biaya
bayar atau tidak. Setiap dokumen yang diterima akan dilakukan verifikasi
secara umum, meliputi dokumen klaim, polis dalam kondisi in force, peristiwa
92
H. A. Djazuli dan Yadi Janwari, Op.cit., hal. 121.
93
Khoiril Anwar, op.cit, hal. 65-67.
94
Ibid, hal. 63-64.
95
Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia, Fatwa DSN No. 21/DSN-MUI/X/2001
Tentang Pedoman Asuransi Syariah, Jakarta, 17 Oktober 2001, hal. 138.
lxvi
asuransi jiwa dan table morbidita untuk asuransi kesehatan, dengan syarat
diinvestasikan.
awal perjanjian.
dibayarkan.
Surakarta terhadap Fatwa DSN dan MUI, penelitian ini difokuskan pada
96
Ibid.
lxvii
implementasi produk asuransi takaful keluarga Cabang Surakarta terhadap
tempat kedudukan perselisihan yang kurang sesuai dengan fatwa DSN dan
yang lainya telah sesuai dengan prinsip-prinsip yang terdapat dalam konsep
lxviii
BAB II
LANDASAN TEORI
97
Kasmir, Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya, Edisi ke-6, Jakarta, PT. Raja Grafindo
Persada, 2001, hal. 277.
98
Ibid.
11
lxix
225/KMK.017/1993 tanggal 26 Februari 1993 tentang Penyelenggaraan
8. Pengertian Asuransi
tersebut.101
99
Ibid., hal. 278.
100
KH. Ali Yafie, Asuransi Dalam Pandangan Syariat Islam, Menggagas Fiqih Sosial,
Bandung, Mizan, 1994, hal. 205-206, Emmy P. Simanjuntak, Hukum Pertanggungan, UGM,
Yogyakarta, 1982, hal. 7, dalam Muhammad Syakir Sula, Asuransi Syariah (Life And General):
Konsep dan Sistem Operasional, Gema Insani Press, Jakarta, 2004, hal. 26.
101
Robert I. Mehr, Life Insurance Theory And Practice, 1985, Business Publication. Inc.,
dalam Muhammad Syakir Sula, Ibid.
102
Abbas Salim, Asuransi dan Manajemen Resiko, Cetakan Keenam, Edisi Revisi Ke-2,
Jakarta, PT. Raja Grafindo Perkasa, 2000, hal. 1.
lxx
kepada tertanggung karena kerugian, kerusakan atau kehilangan
keuntungan yang diharapkan atau tanggung jawab hukum terhadap pihak
ketiga yang mungkin akan diderita tertanggung yang timbul dari suatu
peristiwa yang tidak pasti atau untuk memberikan suatu pembayaran
yang didasarkan atas meninggal atau hidupnya seseorang yang
dipertanggungkan”.103
9. Tipologi Asuransi
dari suatu peristiwa yang tidak pasti. Yang termasuk dalam asuransi
103
Kasmir, Op.cit., hal. 276, dan Subagyo, dkk, Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya,
Edisi Kedua, Cetakan Pertama, Yogyakarta, STIE YKPN, 2002, hal. 138.
104
Ibid., hal. 278-280, dan Faried Wijaya dan Soetatwo Hadiwigeno, Lembaga-Lembaga
Keuangan dan Bank: Perkembangan, Teori dan Kebijakan, Cetakan Keempat, Yogyakarta, BPFE
UGM, 1999, hal. 377.
lxxi
kerugian adalah asuransi kebakaran, asuransi pengangkutan, dan
Indonesia.
105
Ibid., hal. 280.
lxxii
g. Asuransi milik perusahaan asing, merupakan perusahaan
asing.
berikut:106
sehingga setiap orang bias atau tidak mempunyai asuransi jenis ini.
106
John H. Magee, General Insurance, (Richard D. Irwin), dalam Abbas Salim, Op.cit., hal.
2-3, dan Subagyo, dkk, Op.cit., hal. 142-143.
lxxiii
mencari keuntungan (profit motive). Bentuk asuransi ini dibagi
benturan atau sentuhan benda keras atau benda cair (kimiawi), gas
kematian atau cacat serta luka, yang sifat dan tempatnya dapat
107
Soeisno Djojosoedarso, Prinsip-Prinsip Manajemen Resiko dan Asuransi, Cetakan
Pertama, Jakarta, Salemba Empat, 1999, hal. 74-77.
lxxiv
c. Asuransi sosial, adalah asuransi
dan terjadi karena api sendiri atau api dari luar, udara jelek, kurang
lxxv
h. Asuransi kredit, yaitu pertanggungan
pihak lain.
108
Yaitu kemungkinan hilang atau rusaknya uang logam atau kertas dan surat-surat
berharga, yang disebabkan oleh peristiwa yang tidak diketahui.
109
Yaitu kemungkinan hilangnya uang logam, uang kertas dan surat berharga yang
disimpan di dalam lemari, strongroom, berada dalam cashier’s box selama jam kerja.
110
Yaitu kemungkinan kerugian yang diduga oleh majikan disebabkan oleh ketidakjujuran
karyawannya.
111
Yaitu pencurian uang yang disimpan di dalam rumah atau kantor, dengan ketentuan
bahwa uang itu disimpan dalam lemari besi atau strongroom, dimana yang dijamin adalah
pencurian dengan cara merusak rumah atau kantor dan lemari tempat penyimpanan uang.
112
Merupakan kerugian financial yang diderita bila perusahaan tidak berjalan atau
sementara berjalan di bawah normal. Resiko yang ditanggung adalah akibat resiko kecelakaan
kerja, machinery breakdown, dan mogok kerja atau kegaduhan buruh.
lxxvi
10. Prinsip-Prinsip Dalam Asuransi
hal-hal yang tidak diinginkan dikemudian hari antara kedua belah pihak.
immateril.
lain, diawali dan bekerja dengan aktif dari sumber baru dan
independent.
113
Kasmir, Op.cit., hal. 282-283.
lxxvii
k. Subrogation, merupakan hak penanggung yang telah
yang diderita.
114
Abbas Salim, Op.cit., hal. 11.
115
R. Riegel dan J.S. Miller, Insurance Principles and Practices, (Prentice Hall), dalam
Abbas Salim, Ibid., hal. 12-14.
lxxviii
ongkos asuransi harus adil menurut besar kecilnya resiko yang
dipertanggungkan.
pada saat jatuh tempo dapat ditarik kembali, terhindar dari resiko
kehilangan.116
Obyek asuransi adalah benda dan jasa, jiwa dan raga kesehatan
dapat hilang, rusak, rugi dan berkurang nilainya.117 Sementara itu, tujuan
116
Kasmir, Op.cit., hal. 281.
117
Subagyo, dkk, Op.cit., hal. 78.
lxxix
cara mempertanggungkan pada perusahaan asuransi. Resiko yang ada
pertanggungan tersebut.
usaha perasuransian.119
118
Ibid., hal. 79.
119
Ibid.
lxxx
penanggung, dan premi tersebut merupakan pengganti kerugian atau
maka dalam waktu yang relatif lama, akan terkumpul sejumlah dana
terjadinya kerugian.121
pemerintah.123
120
Soeisno Djojosoedarso, Op.cit., hal. 121.
121
Ibid.
122
Ibid., hal. 122.
123
Ibid.
lxxxi
Perlu juga dipertimbangkan dalam penentuan tarif premi
jika terlalu rendah maka tidak dapat menutupi biaya operasi (cost of
perusahaan asuransi.
dikumpulkan.
124
Ibid.
125
Ibid.
lxxxii
7). Equity, berarti tarif tersebut tidak membeda-bedakan resiko yang
adalah:127
asuransi.
126
Ibid., hal. 122-123.
127
Ibid
lxxxiii
keadaan yang sebenarnya atau pada waktu polis ditanda tangani,
pertanggungan.
3). Manual (class rate), yaitu tarif premi asuransi yang berlaku untuk
j. Pengembalian Premi
128
Ibid, hal. 124.
lxxxiv
Pengembalian premi dikenal juga dengan restorno, yaitu
dipersempit.129
harus dibayar. Pada prakteknya, resiko yang timbul dari setiap pemberian
keuntungan.
129
Ibid, hal. 125.
130
Kasmir, Op.cit., hal. 283-284.
lxxxv
1). Resiko pribadi, merupakan resiko kemampuan seseorang
2). Resiko harta, adalah resiko apakah harta hilang karena dicuri
membayarnya.
unsur tersebut, apalagi tidak sejalan dengan aspek hukum Islam atau
131
Heri Sudarsono, Bank dan Lembaga Keuangan Syariah, Edisi Kedua, Yogyakarta,
Ekonisia, 2004, hal. 112.
132
Encyclopedia Britannica, Edisi Ketujuh, Jilid 14, hal. 656.
133
A. Azhar Basyir, Asuransi Takaful Sebagai Suatu Alternatif, Jakarta, dalam Seminar
Sehari Takaful, Asuransi Syariah, TEPATI, 1993, hal. 3, Ibid, hal. 113-114.
lxxxvi
Dalam bahasa Arab, asuransi disebut at-ta’min, sementara
134
Terminologi adalah Ilmu mengenai batasan-batasan atau definisi-definisi istilah.
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Cetakan Ketiga,
Jakarta, Balai Pustaka, 1990, hal. 938.
135
Jubran Ma’ud, Ar-Ra’id, Mu’jam Lughawy “Ashry, Beirut, Dar Al-Islami Li Al-Malayin, tt,
Jilid I, hal. 30, dalam Muhammad Syakir Sula, Op.cit, hal. 28.
136
Salim Segaf al-Jufri, Ar-Riba wa Adhraruhu alal Mujtama’ Al-Islami, 1400 H, Hal. 219,
dalam Muhammad Syakir Sula, Ibid.
137
Majma’ul Lughah al-Arabiyah, Al-M’jam al-Wasit, Mesir, 1960, hal. 27-28, dalam
Muhammad Syakir Sula, Ibid.
138
Musthafa Ahmad Zarqa, Al-Ightisodi Al-Islamiyah, Beirut, Dar al-Fikr, 1968, dalam
Muhammad Syakir Sula, Ibid…, hal. 29.
lxxxvii
dengan syari’ah.139 Dari beberapa definisi di atas, jelaslah bahwa
yang disebut dengan ta’awun, yaitu prinsip hidup saling melindungi dan
(resiko).140
tidak dijumpai dalam Al-Qur’an, namun demikian ada sejumlah kata yang
seakar dengan takaful, seperti dalam Surat Thaha (20), ayat 40,143 yang
berbunyi:
lxxxviii
>KL.M GHI֠4&
PQR#>- *:+ ִ2345%NO45
' >5MU6 ִ23ST4&
Z& Y( W:5X GHV2)I
'() GH^7 =]6Q [ \+
aPZ 'ִ`☺30 #_ִ\֠
Artinya:
“Ketika saudaramu yang perempuan berjalan, lalu Ia Berkata
kepada (keluarga Fir'aun): "Bolehkah saya menunjukkan
kepadamu orang yang akan memeliharanya?" Maka kami
mengembalikanmu kepada ibumu, agar senang hatinya dan tidak
berduka cita. Dan kamu pernah membunuh seorang manusia,144
lalu kami selamatkan kamu dari kesusahan dan kami Telah
mencobamu dengan beberapa cobaan; Maka kamu tinggal
beberapa tahun diantara penduduk Madyan,145 Kemudian kamu
datang menurut waktu yang ditetapkan146 Hai Musa”.
melalui investasi dalam bentuk aset dan atau tabarru’ yang memberikan
144
Yang dibunuh Musa a.s. Ini ialah seorang bangsa Qibthi yang sedang berkelahi dengan
seorang Bani Israil, sebagaimana yang dikisahkan dalam surat Al Qashash ayat 15.
145
Nabi Musa a.s. datang ke negeri Mad-yan untuk melarikan diri, di sana dia dikawinkan
oleh nabi Syu'aib a.s. dengan salah seorang puterinya dan menetap beberapa tahun lamanya.
146
Maksudnya: nabi Musa a.s. datang ke lembah Thuwa untuk menerima wahyu dan
kerasulan.
147
DSN MUI, Himpunan Fatwa Dewan Syari’ah Nasional, Edisi ke-2, Diterbitkan atas
kerjasama DSN MUI dan BI, Jakarta, 2003, hal.129.
lxxxix
arti yaitu saling menanggung resiko di antara sesame manusia sehinnga
agama Islam karena asas prinsip syariat mengajak kepada sesuatu yang
148
Loc.cit.
149
Rahmat Husein, Asuransi Takaful Selayang Pandang dalam Wawasan Islam dan
Ekonomi, Jakarta, Lembaga penerbit FE-UI, 1997, hal. 234. Ibid, hal. 123.
150
Juhaya S. Praja, Asuransi Takaful, Artikel dikeluarkan oleh PT. Syarikat Takaful
Indonesia, Ibid.
151
Gemala Dewi, Op.cit., hal. 127.
xc
[:֠ef>- >?@
\&cd30
1-gI:+ CD 1-5+-4
CD4& kf>- 4hZid3ִ6e
CD4& m-8?n>- 8@Nl#>-
CD4& ִF \opq>-
rD4& ִ\d3)I#>-
GH%2#>- W:;+f-4
t u E Rs0 m-8?n>-
' >5Mx4 y_4& ]@vw=_ *:;+
z {I)Iִ| -4&
CD4& ' 1-&%>} ~>>
+֠ E>koTe ] !S5+8
a* ]&_\G~ E&
:-8?n>- :\PORLִ☺#>-
1-&\6 E&
() 1-M4&>ִ64&
1 !F4
#>-4& vhP##>-
() 1-M4&>ִ6 CD4&
' ZEx4& \6#>-4& PQQH>-
SE 1 ef>- 1-S>-4&
P>:6#>- \0:\e ef>-
aZ
Artinya:
“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu melanggar syi'ar-
syi'ar Allah,153 dan jangan melanggar kehormatan bulan-bulan
haram,154 jangan (mengganggu) binatang-binatang had-ya,155 dan
binatang-binatang qalaa-id,156 dan jangan (pula) mengganggu
orang-orang yang mengunjungi Baitullah sedang mereka mencari
kurnia dan keredhaan dari Tuhannya157 dan apabila kamu Telah
152
Soenarjo, Op Cit…hal. 156.
153
Syi'ar Allah ialah segala amalan yang dilakukan dalam rangka ibadat haji dan tempat-
tempat mengerjakannya.
154
Maksudnya antara lain ialah: bulan Haram (bulan Zulkaidah, Zulhijjah, Muharram dan
Rajab), tanah Haram (Mekah) dan Ihram, maksudnya ialah dilarang melakukan peperangan di
bulan-bulan itu.
155
Ialah binatang (unta, lembu, kambing, biri-biri) yang dibawa ke ka'bah untuk
mendekatkan diri kepada Allah, disembelih ditanah Haram dan dagingnya dihadiahkan kepada fakir
miskin dalam rangka ibadat haji.
156
Ialah binatang had-ya yang diberi kalung, supaya diketahui orang bahwa binatang itu
telah diperuntukkan untuk dibawa ke Ka'bah.
xci
menyelesaikan ibadah haji, Maka bolehlah berburu, dan janganlah
sekali-kali kebencian(mu) kepada sesuatu kaum Karena mereka
menghalang-halangi kamu dari Masjidilharam, mendorongmu
berbuat aniaya (kepada mereka), dan tolong-menolonglah kamu
dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-
menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran, dan bertakwalah
kamu kepada Allah, Sesungguhnya Allah amat berat siksa-Nya”.
asuransi syari’ah, antara lain dalam firman Allah SWT, Surat Al-Hasyr,
[:֠ef>- >ִ0&cd30
1-6&& 1-YT+-4
HdI:| ' :%6#>>
PQ3ִ6MU>- 6?ִ☺%@4w ] !#
] !B)I '_)IU0 >+ D
:\%#>- (:6 4h8
ef>- SE ! m8| ]UM&4&
ayZ \080 >+ ] !
157
Dimaksud dengan karunia ialah keuntungan yang diberikan Allah SWT dalam
perniagaan. keridhaan dari Allah SWT ialah pahala amalan haji.
158
Soenarjo, Op Cit…hal. 919.
159
Ibid, hal. 156.
xcii
Artinya:
“Hai orang-orang yang beriman, penuhilah aqad-aqad itu.
dihalalkan bagimu binatang ternak, kecuali yang akan dibacakan
kepadamu. (yang demikian itu) dengan tidak menghalalkan
berburu ketika kamu sedang mengerjakan haji. Sesungguhnya
Allah menetapkan hukum-hukum menurut yang dikehendaki-Nya”.
160
Soenarjo, Op Cit…hal. 1106.
161
Gemala Dewi, Op.cit., hal. 128-129.
xciii
konvensional, dan pasal 33 mengenai pembukaan kantor cabang
Syari’ah.
162
.Asuransi Takaful Indonesia, Modul Pengetahuan Dasar Takaful, PT. Asuransi Takaful
Keluarga.
163
Heri Sudarsono, Bank dan Lembaga Keuangan Syariah; Deskripsi dan Ilustrasi, Edisi ke-
2, Ekonisia Kampus Fak.Ekonomi UII, Yogyakarta, 2004, hal.115.
xciv
e. Saling bertanggung jawab, dimana kesulitan seorang muslim
berbunyi: 165
E5:+☺#>-4&
H3oT:+☺#>-4&
¡ f>4%:#&& ]u6
£&¡¤¥c0 ' 9¢6
>&86ִ☺#>>
164
Soenarjo, Op Cit…hal. 93.
165
Ibid…hal. 291.
xcv
a* Eִ504&
£☺%P04& 8!5☺#>-
£604& )o')I#>-
£6%:}04& )o'SF#>-
' .,fX4_4& ef>-
]¦h8ִX ִ2d3#c&
F0 ef>- SE ! f>-
a§yZ uQ%!ִ|
Artinya:
“Dan orang-orang yang beriman, lelaki dan perempuan,
sebahagian mereka (adalah) menjadi penolong bagi
sebahagian yang lain. mereka menyuruh (mengerjakan) yang
ma'ruf, mencegah dari yang munkar, mendirikan shalat,
menunaikan zakat dan mereka taat pada Allah dan Rasul-Nya.
mereka itu akan diberi rahmat oleh Allah; Sesungguhnya Allah
Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana”.
g. Sesama muslim saling melindungi penderitaan satu sama lain,
seperti dalam firman Allah SWT, surat Adh-dhuha ayat 9-10,166 yang
berbunyi:
C Q%:4%#>- >S+&c
>S+&c auZ 8ִ
auZ 8ִ C Q%:4%#>-
C C¨f>LL#>- >S+&4&
ayPZ 8?@A
Artinya:
“Sebab itu, terhadap anak yatim janganlah kamu berlaku
sewenang-wenang. Dan terhadap orang yang minta-minta,
janganlah kamu menghardiknya”.
166
Ibid…hal. 1071.
167
Karnaen A. Perwataatmadja, Membumikan Ekonomi Islam di Indonesia, Depok, Usaha
Kami, 1996, hal. 234, dalam Gemala Dewi, Op.cit., hal. 135-136.
xcvi
akad tabarru’ dan akad mudharabah.168 Allah pun berfirman
Artinya:
168
Muhammad Syakir Sula, Op.cit, Hal.174
xcvii
ْ َ ْ ِ ا َ َ ِر )روا
َ ْ
َ َ ْ ِ َو
َ
ِ ا
َ ِل ا
ُ ْ
َ َِ َر
(
أ ه ة#$%&
ئ وا دا%)*ى وا,&-&) و ا
Arti:
syariah terjadi sejak awal dan nilai tunai sudah terjadi sejak
awal dan nilai tunai sudah sejak awal tahun pertama masuk
yang berbunyi:169
xcviii
] !Iִ6# )2:ª 7>>
auPZ EI.6
Artinya:
“Hai orang-orang yang beriman, Sesungguhnya
(meminum) khamar, berjudi, (berkorban untuk) berhala,
mengundi nasib dengan panah, adalah termasuk
perbuatan syaitan. Maka jauhilah perbuatan-perbuatan
itu agar kamu mendapat keberuntungan.”
Rasulullah bersabda:
/
ُ0
َ َاوْا2
ً3َ0
َ َم0
َ %ً5ْ6
ُ 2
ْ ِا7ِ 5
ِ ْ ُو6
ُ ََ ن
َ ْ9ُ ِ)
ْ 9ُ وَا
(و
ف9
ى,&- )روا ا%ً&َا0 َ
Artinya:
“Kaum muslimin terikat dengan syarat-syarat yang
mereka buat kecuali syarat yang mengharamkan yang
halal atau yang menghalalkan yang haram.”
berbunyi:170
E6Ic0
[:֠ef>-
CD 1-'v8#>-
>ִ☺ D E+0
:֠ef>- m0
*3}BN©#>- | }¨sִ«U0
170
Ibid, Hal 53
xcix
ִ2:#x ' ¬E=ִ☺#>- *:+
1-Y #>֠ ]dM&c
t:+ B2#>- >ִ☺dM
Sִ|&4& ! 1-'v8#>-
m=8ִ|4& ִB2#>- f>-
*ִ☺ ' 1-'v8#>-
*:;+ ®?:+ ,)4 fִ֠*
'_ִUM>> :|)=_
ִ-)IִX >+ ,-
1 kf>- ()9 .,)8+&4&
ִ2d3#c&c ִ%> [¯+4&
]6 1 _>S5#>- }I3ִ ~&
a§Z
£&>-3ִ >?@h:
Artinya:
“ Orang-orang yang makan (mengambil) riba tidak dapat
berdiri melainkan seperti berdirinya orang yang
kemasukan syaitan lantaran (tekanan) penyakit gila.
Keadaan mereka yang demikian itu, adalah disebabkan
mereka Berkata (berpendapat), Sesungguhnya jual beli
itu sama dengan riba, padahal Allah Telah menghalalkan
jual beli dan mengharamkan riba. orang-orang yang
Telah sampai kepadanya larangan dari Tuhannya, lalu
terus berhenti (dari mengambil riba), Maka baginya apa
yang Telah diambilnya dahulu (sebelum datang
larangan); dan urusannya (terserah) kepada Allah. orang
yang kembali (mengambil riba), Maka orang itu adalah
penghuni-penghuni neraka; mereka kekal di dalamnya”.
c
ayahku kenapa berbuat seperti itu). Ia menjawab, “Nabi
Saw melarang memperdagangkan seekor anjing atau
darah, dan juga melarang pekerjaan mentato atau ditato,
dan (melarang menerima) pemakan riba dan orang yang
memberikan riba dan melaknat para pembuat gambar.”
Syari’ah
Tabel 1
Perbedaan Asuransi Konvensional dan Asuransi Syari’ah
171
Heri Sudarsono, Op.cit., hal. 104, lihat juga Gemala Dewi, Op.cit., hal. 137.
ci
a. Keberadaan Dewan pengawas Syari’ah
cii
untuk keperluan tolong menolong bila ada peserta yang terkena
mengganti akad dengan niat tabarru’ yaitu suatu niat tolong menolong
musibah.
khusus, jika ada yang tertimpa musibah, maka dana klaim yang
ciii
syari’ah, karena tidak ada kepercayaan jika tidak ada keterbukaan
dalam informasi.
asuransi kerugian jika habis masa kontrak dan tidak terjadi klaim, maka
asuransi.
rawat inap dan operasi bila peserta sakit dan kecelakaan dalam masa
perjanjian.
k. Kontrak 1 tahun.
l. Pembatasan 1 tahun.
173
Muhamad Syakir Sula, Op.cit, hal. 650-651.
174
Ibid.
civ
m. Biaya polis Rp. 20.000,-.
minimal 4 hari.
H. Klaim (Claim)
untuk memenuhi perjanjian kontrak apakah klaim tersebut layak bayar atau
tidak. Klaim yang diajukan oleh tiap peserta meliputi beragam dokumentasi
kondisi in force, Peristiwa yang masih dalam kontrak, peristiwa kerugian tidak
Polis masih dalam kondisi in force artinya polis tersebut masih dalam
terus dilanjutkan. Jika premi lanjutan tidak dibayar maka pengajuan klaim
akan ditolak apabila tertunggak melewati grace priode yang telah ditentukan.
cv
Verifikasi juga mengenengahkan apakah peristiwa kerugian yang
dialami oleh peserta masih dalam kontrak atau diluar kontrak. Apabila
akan ditolak.
polis. Sebagaimana kematian yang disebabkan oleh bunuh diri dan lain
sebagainya.
i. Pengertian Klaim
identitas diri yang masih berlaku dan buku asli pembayaran premi
terakhir.
Yang menggajukan kliam adalah dari pihak ahli waris yang tercantum
pada polis atau boleh pihak lain yamg diberikan kuasa atau pihak lain
cvi
yang berkepentingan terhadap manfaat asuransi, misalnya lembaga
asli, foto copy identitas diri yang masih berlaku, surat keterangan dari
polis telah mencapai 2 tahun dan aktif serta maksimal jumlah yang
dapat diambil 50% dari saldo tabungan. Peserta tidak dikenakan beban
sedikit pun karena itu termasuk bunga, asuransi takaful biaya tersebut
diri yang masih berlaku, resume dari rumah sakit dimana dirawat,
cvii
diri yang masih berlaku, bukti asli pembayaran premi terakhir, surat
maupun pihak lain yang terlibat perjanjian kepada perusahaan asuransi atas
konvensional.
kecepatan dan kejujuran dalam menilai suatu klaim. Adapun prosedur klaim,
antara lain pemberitahuan klaim (biasanya dengan bukti lisan dan diperkuat
dijadikan dasar apakan klaim dijamin oleh polis atau tidak), penyelesaian
175
Ibid, hal. 259.
176
Ibid.
cviii
Adapun proses paling sederhana dalam proses klaim, dimana
Gambar 1
Proses Klaim Asuransi
Pengenalan
Periksa Penutupan
Proses Lapor
Tolak Tawarkan
Voucher Pengambilan
Pembayaran
rekening tabarru’, yaitu iuran kebajikan yang telah diniatkan oleh peserta
untuk dana saling tolong menolong apabila ada peserta lain yang terkena
177
Ibid, hal 263.
cix
musibah,178 sedangkan pada asuransi konvensional, sumber pembayaran
klaim berasal dari rekening perusahaan, murni bisnis, dan tentu tidak ada
adalah bagian dari kewajiban imbal balik peserta yang diatur dalam akad
tempo.179 Jenis klaim ada empat macam, antara lain klaim habis kontrak,
klaim meninggal dunia, klaim nilai tunai, klaim nilai sebagian, klaim biaya
bayar atau tidak. Setiap dokumen yang diterima akan dilakukan verifikasi
secara umum, meliputi dokumen klaim, polis dalam kondisi in force, peristiwa
178
Khoiril Anwar, Asuransi Syariah Dalam Perspektif Praktis (Life Insurance), Surakarta,
Hafs Media, 2006, hal. 37
179
H. A. Djazuli dan Yadi Janwari, Op.cit., hal. 121.
180
Khoiril Anwar, op.cit, hal. 65-67.
181
Ibid, hal. 63-64.
182
Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia, Fatwa DSN No. 21/DSN-MUI/X/2001
Tentang Pedoman Asuransi Syariah, Jakarta, 17 Oktober 2001, hal. 138.
cx
7. Untuk menentukan besarnya premi perusahaan asuransi
asuransi jiwa dan table morbidita untuk asuransi kesehatan, dengan syarat
diinvestasikan.
awal perjanjian.
dibayarkan.
183
Ibid.
cxi
produk asuransi dana siswa pada Asuransi Takaful Keluarga Cabang
Surakarta terhadap Fatwa DSN dan MUI, penelitian ini difokuskan pada
tempat kedudukan perselisihan yang kurang sesuai dengan fatwa DSN dan
yang lainya telah sesuai dengan prinsip-prinsip yang terdapat dalam konsep
cxii
BAB II
LANDASAN TEORI
184
Kasmir, Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya, Edisi ke-6, Jakarta, PT. Raja Grafindo
Persada, 2001, hal. 277.
185
Ibid.
11
cxiii
225/KMK.017/1993 tanggal 26 Februari 1993 tentang Penyelenggaraan
tersebut.188
186
Ibid., hal. 278.
187
KH. Ali Yafie, Asuransi Dalam Pandangan Syariat Islam, Menggagas Fiqih Sosial,
Bandung, Mizan, 1994, hal. 205-206, Emmy P. Simanjuntak, Hukum Pertanggungan, UGM,
Yogyakarta, 1982, hal. 7, dalam Muhammad Syakir Sula, Asuransi Syariah (Life And General):
Konsep dan Sistem Operasional, Gema Insani Press, Jakarta, 2004, hal. 26.
188
Robert I. Mehr, Life Insurance Theory And Practice, 1985, Business Publication. Inc.,
dalam Muhammad Syakir Sula, Ibid.
189
Abbas Salim, Asuransi dan Manajemen Resiko, Cetakan Keenam, Edisi Revisi Ke-2,
Jakarta, PT. Raja Grafindo Perkasa, 2000, hal. 1.
cxiv
kepada tertanggung karena kerugian, kerusakan atau kehilangan
keuntungan yang diharapkan atau tanggung jawab hukum terhadap pihak
ketiga yang mungkin akan diderita tertanggung yang timbul dari suatu
peristiwa yang tidak pasti atau untuk memberikan suatu pembayaran
yang didasarkan atas meninggal atau hidupnya seseorang yang
dipertanggungkan”.190
dari suatu peristiwa yang tidak pasti. Yang termasuk dalam asuransi
190
Kasmir, Op.cit., hal. 276, dan Subagyo, dkk, Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya,
Edisi Kedua, Cetakan Pertama, Yogyakarta, STIE YKPN, 2002, hal. 138.
191
Ibid., hal. 278-280, dan Faried Wijaya dan Soetatwo Hadiwigeno, Lembaga-Lembaga
Keuangan dan Bank: Perkembangan, Teori dan Kebijakan, Cetakan Keempat, Yogyakarta, BPFE
UGM, 1999, hal. 377.
cxv
kerugian adalah asuransi kebakaran, asuransi pengangkutan, dan
Indonesia.
192
Ibid., hal. 280.
cxvi
k. Asuransi milik perusahaan asing, merupakan perusahaan
asing.
berikut:193
sehingga setiap orang bias atau tidak mempunyai asuransi jenis ini.
193
John H. Magee, General Insurance, (Richard D. Irwin), dalam Abbas Salim, Op.cit., hal.
2-3, dan Subagyo, dkk, Op.cit., hal. 142-143.
cxvii
mencari keuntungan (profit motive). Bentuk asuransi ini dibagi
benturan atau sentuhan benda keras atau benda cair (kimiawi), gas
kematian atau cacat serta luka, yang sifat dan tempatnya dapat
194
Soeisno Djojosoedarso, Prinsip-Prinsip Manajemen Resiko dan Asuransi, Cetakan
Pertama, Jakarta, Salemba Empat, 1999, hal. 74-77.
cxviii
c. Asuransi sosial, adalah asuransi
dan terjadi karena api sendiri atau api dari luar, udara jelek, kurang
cxix
h. Asuransi kredit, yaitu pertanggungan
pihak lain.
195
Yaitu kemungkinan hilang atau rusaknya uang logam atau kertas dan surat-surat
berharga, yang disebabkan oleh peristiwa yang tidak diketahui.
196
Yaitu kemungkinan hilangnya uang logam, uang kertas dan surat berharga yang
disimpan di dalam lemari, strongroom, berada dalam cashier’s box selama jam kerja.
197
Yaitu kemungkinan kerugian yang diduga oleh majikan disebabkan oleh ketidakjujuran
karyawannya.
198
Yaitu pencurian uang yang disimpan di dalam rumah atau kantor, dengan ketentuan
bahwa uang itu disimpan dalam lemari besi atau strongroom, dimana yang dijamin adalah
pencurian dengan cara merusak rumah atau kantor dan lemari tempat penyimpanan uang.
199
Merupakan kerugian financial yang diderita bila perusahaan tidak berjalan atau
sementara berjalan di bawah normal. Resiko yang ditanggung adalah akibat resiko kecelakaan
kerja, machinery breakdown, dan mogok kerja atau kegaduhan buruh.
cxx
17. Prinsip-Prinsip Dalam Asuransi
hal-hal yang tidak diinginkan dikemudian hari antara kedua belah pihak.
immateril.
lain, diawali dan bekerja dengan aktif dari sumber baru dan
independent.
200
Kasmir, Op.cit., hal. 282-283.
cxxi
q. Subrogation, merupakan hak penanggung yang telah
yang diderita.
201
Abbas Salim, Op.cit., hal. 11.
202
R. Riegel dan J.S. Miller, Insurance Principles and Practices, (Prentice Hall), dalam
Abbas Salim, Ibid., hal. 12-14.
cxxii
ongkos asuransi harus adil menurut besar kecilnya resiko yang
dipertanggungkan.
pada saat jatuh tempo dapat ditarik kembali, terhindar dari resiko
kehilangan.203
Obyek asuransi adalah benda dan jasa, jiwa dan raga kesehatan
dapat hilang, rusak, rugi dan berkurang nilainya.204 Sementara itu, tujuan
203
Kasmir, Op.cit., hal. 281.
204
Subagyo, dkk, Op.cit., hal. 78.
cxxiii
cara mempertanggungkan pada perusahaan asuransi. Resiko yang ada
pertanggungan tersebut.
usaha perasuransian.206
205
Ibid., hal. 79.
206
Ibid.
cxxiv
penanggung, dan premi tersebut merupakan pengganti kerugian atau
maka dalam waktu yang relatif lama, akan terkumpul sejumlah dana
terjadinya kerugian.208
pemerintah.210
207
Soeisno Djojosoedarso, Op.cit., hal. 121.
208
Ibid.
209
Ibid., hal. 122.
210
Ibid.
cxxv
Perlu juga dipertimbangkan dalam penentuan tarif premi
jika terlalu rendah maka tidak dapat menutupi biaya operasi (cost of
perusahaan asuransi.
dikumpulkan.
211
Ibid.
212
Ibid.
cxxvi
11). Equity, berarti tarif tersebut tidak membeda-bedakan resiko yang
adalah:214
asuransi.
213
Ibid., hal. 122-123.
214
Ibid
cxxvii
keadaan yang sebenarnya atau pada waktu polis ditanda tangani,
pertanggungan.
5). Manual (class rate), yaitu tarif premi asuransi yang berlaku untuk
o. Pengembalian Premi
215
Ibid, hal. 124.
cxxviii
Pengembalian premi dikenal juga dengan restorno, yaitu
dipersempit.216
harus dibayar. Pada prakteknya, resiko yang timbul dari setiap pemberian
keuntungan.
216
Ibid, hal. 125.
217
Kasmir, Op.cit., hal. 283-284.
cxxix
1). Resiko pribadi, merupakan resiko kemampuan seseorang
2). Resiko harta, adalah resiko apakah harta hilang karena dicuri
membayarnya.
unsur tersebut, apalagi tidak sejalan dengan aspek hukum Islam atau
218
Heri Sudarsono, Bank dan Lembaga Keuangan Syariah, Edisi Kedua, Yogyakarta,
Ekonisia, 2004, hal. 112.
219
Encyclopedia Britannica, Edisi Ketujuh, Jilid 14, hal. 656.
220
A. Azhar Basyir, Asuransi Takaful Sebagai Suatu Alternatif, Jakarta, dalam Seminar
Sehari Takaful, Asuransi Syariah, TEPATI, 1993, hal. 3, Ibid, hal. 113-114.
cxxx
Dalam bahasa Arab, asuransi disebut at-ta’min, sementara
221
Terminologi adalah Ilmu mengenai batasan-batasan atau definisi-definisi istilah.
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Cetakan Ketiga,
Jakarta, Balai Pustaka, 1990, hal. 938.
222
Jubran Ma’ud, Ar-Ra’id, Mu’jam Lughawy “Ashry, Beirut, Dar Al-Islami Li Al-Malayin, tt,
Jilid I, hal. 30, dalam Muhammad Syakir Sula, Op.cit, hal. 28.
223
Salim Segaf al-Jufri, Ar-Riba wa Adhraruhu alal Mujtama’ Al-Islami, 1400 H, Hal. 219,
dalam Muhammad Syakir Sula, Ibid.
224
Majma’ul Lughah al-Arabiyah, Al-M’jam al-Wasit, Mesir, 1960, hal. 27-28, dalam
Muhammad Syakir Sula, Ibid.
225
Musthafa Ahmad Zarqa, Al-Ightisodi Al-Islamiyah, Beirut, Dar al-Fikr, 1968, dalam
Muhammad Syakir Sula, Ibid…, hal. 29.
cxxxi
dengan syari’ah.226 Dari beberapa definisi di atas, jelaslah bahwa
yang disebut dengan ta’awun, yaitu prinsip hidup saling melindungi dan
(resiko).227
tidak dijumpai dalam Al-Qur’an, namun demikian ada sejumlah kata yang
seakar dengan takaful, seperti dalam Surat Thaha (20), ayat 40,230 yang
berbunyi:
cxxxii
>KL.M GHI֠4&
PQR#>- *:+ ִ2345%NO45
' >5MU6 ִ23ST4&
Z& Y( W:5X GHV2)I
'() GH^7 =]6Q [ \+
aPZ 'ִ`☺30 #_ִ\֠
Artinya:
“Ketika saudaramu yang perempuan berjalan, lalu Ia Berkata
kepada (keluarga Fir'aun): "Bolehkah saya menunjukkan
kepadamu orang yang akan memeliharanya?" Maka kami
mengembalikanmu kepada ibumu, agar senang hatinya dan tidak
berduka cita. Dan kamu pernah membunuh seorang manusia,231
lalu kami selamatkan kamu dari kesusahan dan kami Telah
mencobamu dengan beberapa cobaan; Maka kamu tinggal
beberapa tahun diantara penduduk Madyan,232 Kemudian kamu
datang menurut waktu yang ditetapkan233 Hai Musa”.
melalui investasi dalam bentuk aset dan atau tabarru’ yang memberikan
231
Yang dibunuh Musa a.s. Ini ialah seorang bangsa Qibthi yang sedang berkelahi dengan
seorang Bani Israil, sebagaimana yang dikisahkan dalam surat Al Qashash ayat 15.
232
Nabi Musa a.s. datang ke negeri Mad-yan untuk melarikan diri, di sana dia dikawinkan
oleh nabi Syu'aib a.s. dengan salah seorang puterinya dan menetap beberapa tahun lamanya.
233
Maksudnya: nabi Musa a.s. datang ke lembah Thuwa untuk menerima wahyu dan
kerasulan.
234
DSN MUI, Himpunan Fatwa Dewan Syari’ah Nasional, Edisi ke-2, Diterbitkan atas
kerjasama DSN MUI dan BI, Jakarta, 2003, hal.129.
cxxxiii
arti yaitu saling menanggung resiko di antara sesame manusia sehinnga
agama Islam karena asas prinsip syariat mengajak kepada sesuatu yang
235
Loc.cit.
236
Rahmat Husein, Asuransi Takaful Selayang Pandang dalam Wawasan Islam dan
Ekonomi, Jakarta, Lembaga penerbit FE-UI, 1997, hal. 234. Ibid, hal. 123.
237
Juhaya S. Praja, Asuransi Takaful, Artikel dikeluarkan oleh PT. Syarikat Takaful
Indonesia, Ibid.
238
Gemala Dewi, Op.cit., hal. 127.
cxxxiv
[:֠ef>- >?@
\&cd30
1-gI:+ CD 1-5+-4
CD4& kf>- 4hZid3ִ6e
CD4& m-8?n>- 8@Nl#>-
CD4& ִF \opq>-
rD4& ִ\d3)I#>-
GH%2#>- W:;+f-4
t u E Rs0 m-8?n>-
' >5Mx4 y_4& ]@vw=_ *:;+
z {I)Iִ| -4&
CD4& ' 1-&%>} ~>>
+֠ E>koTe ] !S5+8
a* ]&_\G~ E&
:-8?n>- :\PORLִ☺#>-
1-&\6 E&
() 1-M4&>ִ64&
1 !F4
#>-4& vhP##>-
() 1-M4&>ִ6 CD4&
' ZEx4& \6#>-4& PQQH>-
SE 1 ef>- 1-S>-4&
P>:6#>- \0:\e ef>-
aZ
Artinya:
“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu melanggar syi'ar-
syi'ar Allah,240 dan jangan melanggar kehormatan bulan-bulan
haram,241 jangan (mengganggu) binatang-binatang had-ya,242 dan
binatang-binatang qalaa-id,243 dan jangan (pula) mengganggu
orang-orang yang mengunjungi Baitullah sedang mereka mencari
kurnia dan keredhaan dari Tuhannya244 dan apabila kamu Telah
239
Soenarjo, Op Cit…hal. 156.
240
Syi'ar Allah ialah segala amalan yang dilakukan dalam rangka ibadat haji dan tempat-
tempat mengerjakannya.
241
Maksudnya antara lain ialah: bulan Haram (bulan Zulkaidah, Zulhijjah, Muharram dan
Rajab), tanah Haram (Mekah) dan Ihram, maksudnya ialah dilarang melakukan peperangan di
bulan-bulan itu.
242
Ialah binatang (unta, lembu, kambing, biri-biri) yang dibawa ke ka'bah untuk
mendekatkan diri kepada Allah, disembelih ditanah Haram dan dagingnya dihadiahkan kepada fakir
miskin dalam rangka ibadat haji.
243
Ialah binatang had-ya yang diberi kalung, supaya diketahui orang bahwa binatang itu
telah diperuntukkan untuk dibawa ke Ka'bah.
cxxxv
menyelesaikan ibadah haji, Maka bolehlah berburu, dan janganlah
sekali-kali kebencian(mu) kepada sesuatu kaum Karena mereka
menghalang-halangi kamu dari Masjidilharam, mendorongmu
berbuat aniaya (kepada mereka), dan tolong-menolonglah kamu
dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-
menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran, dan bertakwalah
kamu kepada Allah, Sesungguhnya Allah amat berat siksa-Nya”.
asuransi syari’ah, antara lain dalam firman Allah SWT, Surat Al-Hasyr,
[:֠ef>- >ִ0&cd30
1-6&& 1-YT+-4
HdI:| ' :%6#>>
PQ3ִ6MU>- 6?ִ☺%@4w ] !#
] !B)I '_)IU0 >+ D
:\%#>- (:6 4h8
ef>- SE ! m8| ]UM&4&
ayZ \080 >+ ] !
244
Dimaksud dengan karunia ialah keuntungan yang diberikan Allah SWT dalam
perniagaan. keridhaan dari Allah SWT ialah pahala amalan haji.
245
Soenarjo, Op Cit…hal. 919.
246
Ibid, hal. 156.
cxxxvi
Artinya:
“Hai orang-orang yang beriman, penuhilah aqad-aqad itu.
dihalalkan bagimu binatang ternak, kecuali yang akan dibacakan
kepadamu. (yang demikian itu) dengan tidak menghalalkan
berburu ketika kamu sedang mengerjakan haji. Sesungguhnya
Allah menetapkan hukum-hukum menurut yang dikehendaki-Nya”.
247
Soenarjo, Op Cit…hal. 1106.
248
Gemala Dewi, Op.cit., hal. 128-129.
cxxxvii
konvensional, dan pasal 33 mengenai pembukaan kantor cabang
Syari’ah.
249
.Asuransi Takaful Indonesia, Modul Pengetahuan Dasar Takaful, PT. Asuransi Takaful
Keluarga.
250
Heri Sudarsono, Bank dan Lembaga Keuangan Syariah; Deskripsi dan Ilustrasi, Edisi ke-
2, Ekonisia Kampus Fak.Ekonomi UII, Yogyakarta, 2004, hal.115.
cxxxviii
i. Saling bertanggung jawab, dimana kesulitan seorang muslim
berbunyi: 252
E5:+☺#>-4&
H3oT:+☺#>-4&
¡ f>4%:#&& ]u6
£&¡¤¥c0 ' 9¢6
>&86ִ☺#>>
251
Soenarjo, Op Cit…hal. 93.
252
Ibid…hal. 291.
cxxxix
a* Eִ504&
£☺%P04& 8!5☺#>-
£604& )o')I#>-
£6%:}04& )o'SF#>-
' .,fX4_4& ef>-
]¦h8ִX ִ2d3#c&
F0 ef>- SE ! f>-
a§yZ uQ%!ִ|
Artinya:
“Dan orang-orang yang beriman, lelaki dan perempuan,
sebahagian mereka (adalah) menjadi penolong bagi
sebahagian yang lain. mereka menyuruh (mengerjakan) yang
ma'ruf, mencegah dari yang munkar, mendirikan shalat,
menunaikan zakat dan mereka taat pada Allah dan Rasul-Nya.
mereka itu akan diberi rahmat oleh Allah; Sesungguhnya Allah
Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana”.
k. Sesama muslim saling melindungi penderitaan satu sama lain,
seperti dalam firman Allah SWT, surat Adh-dhuha ayat 9-10,253 yang
berbunyi:
C Q%:4%#>- >S+&c
>S+&c auZ 8ִ
auZ 8ִ C Q%:4%#>-
C C¨f>LL#>- >S+&4&
ayPZ 8?@A
Artinya:
“Sebab itu, terhadap anak yatim janganlah kamu berlaku
sewenang-wenang. Dan terhadap orang yang minta-minta,
janganlah kamu menghardiknya”.
253
Ibid…hal. 1071.
254
Karnaen A. Perwataatmadja, Membumikan Ekonomi Islam di Indonesia, Depok, Usaha
Kami, 1996, hal. 234, dalam Gemala Dewi, Op.cit., hal. 135-136.
cxl
akad tabarru’ dan akad mudharabah.255 Allah pun berfirman
Artinya:
255
Muhammad Syakir Sula, Op.cit, Hal.174
cxli
ْ َ ْ ِ ا َ َ ِر )روا
َ ْ
َ َ ْ ِ َو
َ
ِ ا
َ ِل ا
ُ ْ
َ َِ َر
(
أ ه ة#$%&
ئ وا دا%)*ى وا,&-&) و ا
Arti:
syariah terjadi sejak awal dan nilai tunai sudah terjadi sejak
awal dan nilai tunai sudah sejak awal tahun pertama masuk
yang berbunyi:256
cxlii
] !Iִ6# )2:ª 7>>
auPZ EI.6
Artinya:
“Hai orang-orang yang beriman, Sesungguhnya
(meminum) khamar, berjudi, (berkorban untuk) berhala,
mengundi nasib dengan panah, adalah termasuk
perbuatan syaitan. Maka jauhilah perbuatan-perbuatan
itu agar kamu mendapat keberuntungan.”
Rasulullah bersabda:
/
ُ0
َ َاوْا2
ً3َ0
َ َم0
َ %ً5ْ6
ُ 2
ْ ِا7ِ 5
ِ ْ ُو6
ُ ََ ن
َ ْ9ُ ِ)
ْ 9ُ وَا
(و
ف9
ى,&- )روا ا%ً&َا0 َ
Artinya:
“Kaum muslimin terikat dengan syarat-syarat yang
mereka buat kecuali syarat yang mengharamkan yang
halal atau yang menghalalkan yang haram.”
berbunyi:257
E6Ic0
[:֠ef>-
CD 1-'v8#>-
>ִ☺ D E+0
:֠ef>- m0
*3}BN©#>- | }¨sִ«U0
257
Ibid, Hal 53
cxliii
ִ2:#x ' ¬E=ִ☺#>- *:+
1-Y #>֠ ]dM&c
t:+ B2#>- >ִ☺dM
Sִ|&4& ! 1-'v8#>-
m=8ִ|4& ִB2#>- f>-
*ִ☺ ' 1-'v8#>-
*:;+ ®?:+ ,)4 fִ֠*
'_ִUM>> :|)=_
ִ-)IִX >+ ,-
1 kf>- ()9 .,)8+&4&
ִ2d3#c&c ִ%> [¯+4&
]6 1 _>S5#>- }I3ִ ~&
a§Z
£&>-3ִ >?@h:
Artinya:
“ Orang-orang yang makan (mengambil) riba tidak dapat
berdiri melainkan seperti berdirinya orang yang
kemasukan syaitan lantaran (tekanan) penyakit gila.
Keadaan mereka yang demikian itu, adalah disebabkan
mereka Berkata (berpendapat), Sesungguhnya jual beli
itu sama dengan riba, padahal Allah Telah menghalalkan
jual beli dan mengharamkan riba. orang-orang yang
Telah sampai kepadanya larangan dari Tuhannya, lalu
terus berhenti (dari mengambil riba), Maka baginya apa
yang Telah diambilnya dahulu (sebelum datang
larangan); dan urusannya (terserah) kepada Allah. orang
yang kembali (mengambil riba), Maka orang itu adalah
penghuni-penghuni neraka; mereka kekal di dalamnya”.
cxliv
ayahku kenapa berbuat seperti itu). Ia menjawab, “Nabi
Saw melarang memperdagangkan seekor anjing atau
darah, dan juga melarang pekerjaan mentato atau ditato,
dan (melarang menerima) pemakan riba dan orang yang
memberikan riba dan melaknat para pembuat gambar.”
Syari’ah
Tabel 1
Perbedaan Asuransi Konvensional dan Asuransi Syari’ah
258
Heri Sudarsono, Op.cit., hal. 104, lihat juga Gemala Dewi, Op.cit., hal. 137.
cxlv
a. Keberadaan Dewan pengawas Syari’ah
cxlvi
untuk keperluan tolong menolong bila ada peserta yang terkena
mengganti akad dengan niat tabarru’ yaitu suatu niat tolong menolong
musibah.
khusus, jika ada yang tertimpa musibah, maka dana klaim yang
cxlvii
syari’ah, karena tidak ada kepercayaan jika tidak ada keterbukaan
dalam informasi.
asuransi kerugian jika habis masa kontrak dan tidak terjadi klaim, maka
asuransi.
rawat inap dan operasi bila peserta sakit dan kecelakaan dalam masa
perjanjian.
t. Kontrak 1 tahun.
u. Pembatasan 1 tahun.
260
Muhamad Syakir Sula, Op.cit, hal. 650-651.
261
Ibid.
cxlviii
v. Biaya polis Rp. 20.000,-.
minimal 4 hari.
M. Klaim (Claim)
untuk memenuhi perjanjian kontrak apakah klaim tersebut layak bayar atau
tidak. Klaim yang diajukan oleh tiap peserta meliputi beragam dokumentasi
kondisi in force, Peristiwa yang masih dalam kontrak, peristiwa kerugian tidak
Polis masih dalam kondisi in force artinya polis tersebut masih dalam
terus dilanjutkan. Jika premi lanjutan tidak dibayar maka pengajuan klaim
akan ditolak apabila tertunggak melewati grace priode yang telah ditentukan.
cxlix
Verifikasi juga mengenengahkan apakah peristiwa kerugian yang
dialami oleh peserta masih dalam kontrak atau diluar kontrak. Apabila
akan ditolak.
polis. Sebagaimana kematian yang disebabkan oleh bunuh diri dan lain
sebagainya.
i. Pengertian Klaim
identitas diri yang masih berlaku dan buku asli pembayaran premi
terakhir.
Yang menggajukan kliam adalah dari pihak ahli waris yang tercantum
pada polis atau boleh pihak lain yamg diberikan kuasa atau pihak lain
cl
yang berkepentingan terhadap manfaat asuransi, misalnya lembaga
asli, foto copy identitas diri yang masih berlaku, surat keterangan dari
polis telah mencapai 2 tahun dan aktif serta maksimal jumlah yang
dapat diambil 50% dari saldo tabungan. Peserta tidak dikenakan beban
sedikit pun karena itu termasuk bunga, asuransi takaful biaya tersebut
diri yang masih berlaku, resume dari rumah sakit dimana dirawat,
cli
diri yang masih berlaku, bukti asli pembayaran premi terakhir, surat
maupun pihak lain yang terlibat perjanjian kepada perusahaan asuransi atas
konvensional.
kecepatan dan kejujuran dalam menilai suatu klaim. Adapun prosedur klaim,
antara lain pemberitahuan klaim (biasanya dengan bukti lisan dan diperkuat
dijadikan dasar apakan klaim dijamin oleh polis atau tidak), penyelesaian
262
Ibid, hal. 259.
263
Ibid.
clii
Adapun proses paling sederhana dalam proses klaim, dimana
Gambar 1
Proses Klaim Asuransi
Pengenalan
Periksa Penutupan
Proses Lapor
Tolak Tawarkan
Voucher Pengambilan
Pembayaran
rekening tabarru’, yaitu iuran kebajikan yang telah diniatkan oleh peserta
untuk dana saling tolong menolong apabila ada peserta lain yang terkena
264
Ibid, hal 263.
cliii
musibah,265 sedangkan pada asuransi konvensional, sumber pembayaran
klaim berasal dari rekening perusahaan, murni bisnis, dan tentu tidak ada
adalah bagian dari kewajiban imbal balik peserta yang diatur dalam akad
tempo.266 Jenis klaim ada empat macam, antara lain klaim habis kontrak,
klaim meninggal dunia, klaim nilai tunai, klaim nilai sebagian, klaim biaya
bayar atau tidak. Setiap dokumen yang diterima akan dilakukan verifikasi
secara umum, meliputi dokumen klaim, polis dalam kondisi in force, peristiwa
265
Khoiril Anwar, Asuransi Syariah Dalam Perspektif Praktis (Life Insurance), Surakarta,
Hafs Media, 2006, hal. 37
266
H. A. Djazuli dan Yadi Janwari, Op.cit., hal. 121.
267
Khoiril Anwar, op.cit, hal. 65-67.
268
Ibid, hal. 63-64.
269
Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia, Fatwa DSN No. 21/DSN-MUI/X/2001
Tentang Pedoman Asuransi Syariah, Jakarta, 17 Oktober 2001, hal. 138.
cliv
12. Untuk menentukan besarnya premi perusahaan asuransi
asuransi jiwa dan table morbidita untuk asuransi kesehatan, dengan syarat
13. Premi yang berasal dari jenis akad sistem mudharabah dapat
diinvestasikan.
awal perjanjian.
10. Klaim dapat berbeda dalam jumlah, sesuai dengan premi yang
dibayarkan.
270
Ibid.
clv
produk asuransi dana siswa pada Asuransi Takaful Keluarga Cabang
Surakarta terhadap Fatwa DSN dan MUI, penelitian ini difokuskan pada
tempat kedudukan perselisihan yang kurang sesuai dengan fatwa DSN dan
yang lainya telah sesuai dengan prinsip-prinsip yang terdapat dalam konsep
clvi
+BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
B. Jenis Penelitian
Untuk memperoleh data yang obyektif dan valid, data yang dikumpulkan
adalah berupa data kualitatif yang terdiri dari sejumlah data primer dan data
sekunder.
1. Data Primer
271
Nur Indriantoro dan Bambang Supomo, Metodologi Penelitian Bisnis Untuk Akuntansi
dan Manajemen, Edisi Pertama, Yogyakarta, BPFE UGM, 1999, hal. 92.
272
Jogiyanto, Metodologi Penelitian Bisnis: Salah Kaprah dan Pengalaman-Pengalaman,
Yogyakarta, BPFE UGM, 2004, hal. 5-7, dan Sugiyono, Metode Penelitian Bisnis, Bandung,
Alfabeta, 1999, hal. 8
53
clvii
Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari sumbernya
dan dicatat untuk pertama kalinya. Sumber data primer yang diambil dari
2. Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang bukan diusahakan sendiri
langsung kepada pengumpul data, berupa arsip, jurnal, artikel, paper, dan
juga didapat dari hasil membaca buku atau literatur pendukung lainnya,
wawancara.274
273
Ibid…, hal. 81, dan Sugiyono, Ibid…, hal. 129.
274
Sugiyono, Ibid…, hal. 132-133.
clviii
2. Arsip (archifal) atau dokumentasi, dimana peneliti
penelitian.275
bagi analisa dan rumusan teori atau informasi lain yang ada hubungannya
Analisis data adalah penyederhanaan data dalam bentuk yang lebih praktis
untuk dibaca dan diinterpretasikan, yaitu diadakan pemisahan sesuai dengan
jenis dan masing-masing data, kemudian diupayakan analisanya dengan
menguraikan dan menjelaskan, sehingga data tersebut dapat diambil
pengertian dan kesimpulan sebagai hasil penelitian.277 Adapun alur analisis
data dalam penelitian ini adalah:
1. Pendeskripsian Data
Pendeskripsian data dilakukan untuk mengetahui pembayaran klaim
asuransi Kesehatan pada PT. Asuransi Takaful Indonesia Cabang
Surakarta, data-data yang sudah terkumpul diberikan suatu penafsiran
kata-kata yang menjelaskan suatu keadaan dari pelaksanaannya.
Penjelasan tersebut diuraikan dengan keadaan yang sebenarnya, sesuai
dengan fakta yang ada di lapangan.
2. Teknik Pemeriksaan Keabsahan Data
Pemeriksaan keabsahan data, dimana penulis menggunakan tekhnik atau
model triangulation, yaitu dengan membandingkan data hasil interview
dengan data dari studi pustaka dan dokumentasi. Model triangulation
275
Ibid….,
276
Deli Karjono, “Penentuan Kualitas Jasa Asuransi Takaful Keluarga Dengan
Menggunakan Metode Total Quality Management”, Skripsi Jurusan Manajemen, Tak Diterbitkan,
STIE IEU, Yogyakarta, 2002, hal.5
277
Winarso Surahmat, Pengantar Penelitian-Penelitian Dasar Metode Teknik, Bandung,
1989, hal. 34
clix
digunakan untuk mendapatkan hasil-hasil penelitian yang lebih terinci dan
mendalam.278
3. Penarikan Kesimpulan
Penarikan kesimpulan diberikan untuk mengetahui dan mendeskripsikan
pembayaran klaim asuransi kesehatan pada PT. Asuransi Takaful
Indonesia Cabang Surakarta, serta kesesuaiannya dengan fatwa DSN
No. 2 Tahun 2001. Pemberian saran-saran untuk memberikan masukan-
masukan yang dapat meningkatkan serta mengembangkan kinerja dan
operasional perusahaan tersebut, serta pelayanan kepada nasabah
asuransi kesehatan PT. Asuransi Takaful Indonesia Cabang Surakarta.
278
Jogiyanto, Loc..cit…, hal. 9.
clx
BAB IV
PEMBAHASAN
1. Sejarah Perusahaan
nama TEPATI pada bulan Juli 1993. kemudian pada tanggal 24 Februari
Indonesia.280
279
Sahrawardi Lubis, Hukum Ekonomi Islam, Sinar Grafika, 2000, hal.82
280
Ibid….., hal.83
57
clxi
Secara kronologis, sebagaimana disebutkan dalam Modul
milyar. Modal ini sebanyak 15% di pegang Bank Muamalat Indonesia (BMI)
clxii
sedangkan sisanya dikuasai PT. Karya Abadi Bangsa yaitu perusahaan
akan semakin kokoh. Mereka yang tertimpa musibah tidak dirundung oleh
atau kehilangan masa depan. Akan tetapi cara-cara penyantunan itu pun
harus sejalan dengan syariat Islam. Tidak boleh mengandung unsur gharar
ma’shiyat.282
SK Menteri Kehakiman RI. No. C2-6712 HT.01.01 tahun 1994. Surat izin
01/PB/VII/2000.
281
Lubis, Op.cit, hal.84
282
Asuransi Takaful Indonesia, Op.cit, hal. 2.
clxiii
B. Visi, Misi dan Tujuan PT. Asuransi Takaful Indonesia
konsep bermuamalah secara Islami, oleh karena itu konsep tersebut harus
kehati-hatian agar mampu mendukung sektor riil secara nyata dan transaksi
riil dalam rangka penegakan keadilan sosial, tolong menolong dan menuju
kebaikan.
perusahaan terkemuka.
clxiv
C. Struktur Organisasi PT. Asuransi Takaful Indonesia
Gambar 2
Struktur Organisasi Asuransi Takaful Indonesia
Brand
Manajer
Keterangan:
1. Branch Manager
2. Administrasi
kelancaran penjualan.
clxv
3. Kolektor
nasabah.
6. Senior Agent
7. Yunior Agent
bagian tentu memiliki tugas khusus yang diembannya. Hal tersebut tidak
clxvi
a.Dewan Komisaris
b.Dewan Direksi
clxvii
Gambar 3
Struktur Organisasi PT. Asuransi Takaful Keluarga Cabang Surakarta
BOD
(Dewan Dereksi)
bagian dari organisasi yang dapat digunakan sebagai dasar pembagian kerja
D. Pemegang Saham
clxviii
Tabel 2
Daftar Pemegang Saham Pada PT. Asuransi Takaful Cabang Surakarta
Saham Prosentase
Syarikat Takaful Malaysia Berhad 66.000%
Islamic Development Bank 26.390%
PT.Permodalan Nasional Madani (Persero) 6.919%
PT.Bank Muamalat Indonesia 5.906%
PT.Karya Abdi Bangsa 0.102%
Koperasi Karyawan Takaful 1.062%
Pengusaha Muslim & pemegang saham lainnya 3.621%
Sumber: Dokumentasi PT. Asuransi Takaful Cabang Surakarta, 2005.
kerugian tidak dikelola oleh satu perusahaan dan harus didirikan secara
Takaful Keluarga dalam bidang asuransi jiwa dan PT. Asuransi Takaful
clxix
a. Prinsip dan Filosofi
b. Pemegang Saham
ATK 47.88%
Dewan Komisaris
Taib Razak Komisaris Utama
Insurance)
clxx
2. PT. Asuransi Takaful Keluarga
saling menjamin dan menanggung resiko satu sama lain. Sistem ini
b. Pemegang Saham
c. Struktur Organisasi
Dewan Komisaris
Wiwin P.SoedjitoKomisaris
M.HarisKomisaris
clxxi
Wan Zamri Wan IsmailKomisaris
Dewan Direksi
Agus HaryadiDirektur Utama
m.Aminuddin IsmailDirektur
a. Sejarah
PT.Asuransi Takaful Keluarga Cabang Surakarta didirikan dan
mulai beroperasi pada tahun 1998, yang dilandasi oleh ajaran Islam
a) Takaful Kesehatan
clxxii
F. Produk-Produk PT. Asuransi Takaful Indonesia
d. Takaful Kesehatan
e. Takaful Al-Khairat
clxxiii
2. produk Asuransi Kumpulan
a. Takaful Pembiayaan
b. Takaful Al-Khairat
atau meninggal.
clxxiv
musibah karena kecelakaan yang mengakibatkan cacat tetap total,
jatuh sakit.
lain:
1. Program Utama
sakit, meliputi: biaya kamar dan akomodasi, biaya ruang ICU, biaya
aneka perawatan, biaya operasi, biaya dokter anastesi, biaya sewa kamar
membutuhkan penginapan.
rumah sakit, sehingga pada kartu peserta tertulis misalnya IP-100, artinya
clxxv
2. Program Tambahan /
Suplemen
utama dan program tersebut hanya bisa diambil bila program utamanya
diikuti. Program ini terdiri dari tiga macam program, antara lain:
Patien atau disingkat dengan OP. Dalam kartu peserta tertulis OP-10.
hanya membayar ganti rugi 80% dari kuitansi atau sebesar maksimal
manfaat asuransi.
283
Coinsurance merupakan pembebanan biaya perawatan yang harus dibayar sendiri oleh
peserta dimana diterapkan perkejadian dan pemotongannya dilakukan secara langsung dengan
mengurangi penggantian kerugian yang menjdi haknya, Abbas Salim, Asuransi dan Manajemen
Resiko, Hal 120.
clxxvi
2). Tuan C mengikuti program rawat jalan (OP-10). Pada suatu
Rp.10.000,-.
H. Analisis Data
1. Prosedur Pengajuan Klaim Asuransi Takaful Kesehatan Kumpulan
Adapun pengajuan klaim pada rumah sakit non provider, dengan prosedur
sebagai berikut:
clxxvii
Gambar 4
Prosedur Pengajuan Klaim Asuransi Takaful Kesehatan Kumpulan
Peserta Jatuh Sakit Rumah Sakit Non Menerima Pelayanan
Provider
(kondisi pasien).
clxxviii
a. Biaya pengobatan yang sudah mendapatkan penggantian dari asuransi
dari lahir) misalnya hernia, VSD, ASD, debil (idiot), embicil (lebih idiot),
kosmetik.
clxxix
i. Pengobatan dan tindakan medis yang dilakukan oleh keluarga dekat
dengan peserta.
kronis.
r. Jasa-jasa non medis yang diberikan oleh rumah sakit dan tidak ada
dan sebagainya.
clxxx
2. Sistem Pembayaran Klaim Asuransi Takaful Kesehatan
tidak perlu membayar tagihan biaya rumah sakit. Semua biaya tersebut
dan tidak jarang pihak rumah sakit meminta uang jaminan di muka sebelum
klaim. Pada umumnya ekses klaim yang paling banyak terjadi pada jenis
clxxxi
transfuse darah, pemeriksaan laboratorium, biaya administrasi dan lain-lain.
melalui pemegang polis. Guna menghindari ekses klaim yang mungkin terlalu
kewajibannya.
jaminan yang menjadi hak penentuan kamar dan makan yang ditentukan,
ini:
tergantung dari manfaat yang diambil serta perawatan yang dijalani. Adapun
c. Rawat Gigi 80% dari nilai kwitansi, maksimum sesuai nilai manfaat
clxxxii
d. Persalinan 100% dari nilai kwitansi, maksimum sesuai nilai
Tabel 3
Jumlah Peserta dan Penerima Klaim
Jumlah Jumlah Premi Jumlah Peserta Jumlah Klaim
Tahun
Peserta (Rp) Penerima Klaim (Rp)
clxxxiii
Tabel 4
Jumlah Klaim Asuransi yang Diterima Peserta Asuransi Kesehatan
Tahun 2005
(Dalam Ribuan Rupiah)
No Jenis Biaya Jumlah Plafon
Perawatan Pengobatan Penggantian Max
clxxxiv
Tabel 4: Menunujukkan bahwa penggantian klaim biaya pengobatan
yang diterima peserta tergolong rawat inap sebanyak 27,8%; Rawat Inap dan
Perawatan Gigi 5,5% dan Operasi Tanpa Rawat Inap 5,5%. Adapun jumlah
memiliki arsip kwitansi tentang besarnya klaim asuransi yang dibayarkan oleh
clxxxv
Klaim yang diajukan oleh nasabah PT. Asuransi Takaful Cabang
perjanjian yang disepakati oleh peserta dan pihak PT. Asuransi Takaful
Cabang Surakarta, dalam hal ini PT. Asuransi Takaful Cabang Surakarta
sesuai dengan fatwa DSN No.21 Tahun 2001, klaim asuransi kesehatan
kecepatan dan kejujuran dalam menilai suatu klaim. Adapun prosedur klaim
laporan akan dijadikan dasar apakah klaim dijamin oleh polis atau tidak),
kwitansi asli beserta perinciannya, surat keterangan medis dari dokter yang
penyakit, nomor rekening dan nama peserta atau pemegang polis, bila
clxxxvi
Sumber pembayaran klaim pada asuransi syariah diperoleh dari klaim
dapat berbeda dalam jumlah, sesuai dengan premi yang dibayarkan, klaim
yang disepakati dalam akad. Rekening tabarru’, yaitu iuran kebajikan yang
telah diniatkan oleh peserta untuk dana saling tolong menolong apabila ada
adalah kewajiban imbal balik peserta yang diatur dalam akad atau perjanjian
untuk asuransi dan 40% untuk peserta). Apabila sampai akhir perjanjian
clxxxvii
keuntungan tersebut diberikan kepada perusahaan/organisasi
pemegang polis.
dibayarkan.
clxxxviii
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
bahwa:
diberikan oleh pihak PT. Asuransi Takaful dengan dua macam, yaitu
di Indonesia.
termasuk salah satu akad tijarah selain akad wadiah, akad wakalah, dan
clxxxix
akad musyarakah. Dimana dalam pembagian bagi hasilnya adalah 40%
kesehatan antara peserta yang satu dengan peserta yang lainnya tidak
lain: besarnya premi yang dibayarkan oleh peserta, jenis plan yang dipilih,
No.21 Tahun 2001 pasal ketujuh, maka dapat diambil kesimpulan bahwa
yang dianjurkan dan sesuai dengan fatwa DSN No.21 Tahun 2001.
B. Keterbatasan penelitian
C. Saran
cxc
mengingat peserta sudah terkena pembebanan biaya pengelolaan
oleh DSN, akan lebih baik apabila premi peserta tidak dipotong
cxci