Anda di halaman 1dari 2

12 Seri PA (Pendalaman/ Penelaahan/ Penyelidikan Alkitab)

KHOTBAH DI BUKIT
(SERMON IN THE MOUNT)
-Mengutamakan Kerajaan Allah dan Kebenarannya-
Apa maksud mencari dahulu kerajaan Allah dalam hubungannya dengan sesama, nilai-nilai,
ambisi dan komitmen kita kepada Allah? Jawaban Yesus dalam Khotbah-Nya di bukit
telah menakjubkan mereka yang pertama kali mendengar-Nya. Dalam seri PA ini, Anda
pun akan takjub dan ditantang oleh khotbah terbesar ini.
------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

SERI 4:

DOSA-DOSA YANG TERSEMBUNYI


(MATIUS 5:21-30)
Kemarahan, sikap kasar dan balas dendam kadang-kadang tampaknya dapat dibenarkan jika
kita dikasari. Pikiran-pikiran kotor tampaknya tidak berbahaya. Namun Yesus menyebut
tabiat-tabiat ini sebagai “pembunuhan ” dan “perzinahan ”.

REFLEKSI PRIBADI:
• Sepanjang minggu ini, dalam hal apa pikiran-pikiran Anda telah menyenangkan atau
mengecewakan Allah?

• Nasehat apa yang akan Anda berikan kepada seseorang yang sedang berjuang untuk dapat
bergaul dengan seorang yang menyebalkan?

Ahli Taurat dan orang Farisi menghitung bahwa Taurat memiliki 248 perintah Allah dan 365
larangan. Tetapi mereka lebih pandai menghitung daripada mentaati. Karena itu, mereka
berusaha agar tuntutan-tuntutan Hukum Taurat tidak terlalu mengikat dan yang dianjurkan
dibuat lebih permisif. Dalam keseluruhan Khotbah di Bukit, Yesus berusaha membalikkan
kecenderungan ini. Ia datang untuk mempertegas tuntutan Hukum Taurat, bukan
menghancurkannya. Dalam perikop ini Ia menjelaskan arti sesungguhnya dari perintah
keenam dan ketujuh, yakni larangan untuk membunuh dan berzinah.
• Standar apa yang Yesus gunakan dalam menentukan benar dan salah?

• Dalam ayat 21-22, Yesus menempatkan pembunuhan dan kemarahan yang tidak pada
tempatnya dalam kategori yang sama. Dalam hal apa keduanya berhubungan?

• Yesus memperingatkan agar jangan menghina seseorang dengan sebutan Raca (bahasa
Aram yang berarti “kosong ” atau “bodoh ”) atau “Jahil! ”. Menurut Anda, mengapa ejekan itu
dianggap sebagai pembunuhan dalam padandangan Allah?

• Apa yang menyebabkan Anda kehilangan kesabaran terhadap orang lain?

• Apa yang Ayat 23-26 ajarkan tentang hubunghan yang retak?

• Mengapa Yesus memikirkan bahwa pendamaian dan pengampunan penting untuk dilakukan
secepatnya?

• Pernahkan Anda mengampuni orang lain, entah atas inisiatif sendiri atau oleh dorongan
orang lain? Apa hasilnya?

• Menurut Yesus, apa arti sesungguhnya dari perintah ke-7: “Jangan berzinah ” (ay. 27-28)?

• Hawa nafsu dapat disejajarkan dengan “kanibal yang membunuh diri dengan menggerogoti
dirinya sendiri. ” (Calvin Miller, “A Requiem for Love,” Christianity Today 34, no. 2). Dari
yang pernah Anda lihat, bagaimanakah nafsu mencelakakan diri Anda/ orang lain?

• Ada orang-orang Kristen yang menerapkan ayat 29-30 secara harfiah dan memotong anggota-
anggota tubuh mereka. Menurut Anda, bagaimanakah seharusnya memahami peringatan ini
sesuai maksud Yesus?

• Dalam situasi-situasi apa Anda mungkin perlu untuk “mencungkil satu biji mata ” atau
“ memanggal sebelah tangan ”?

Mintalah agar Allah menolong Anda menyingkirkan segala sesuatu yang mungkin dapat
menyebabkan Anda berdosa. Berdoa agar Anda mampu untuk menaati-Nya dalam sikap
maupun tindakan.

SEKARANG atau NANTI:


Pokok masalah kemarahan dan seks juga disinggung dalam 1 Korintus 6. Hal-hal apa yang pasal
ini tambahkan sehubungan dengan menyelesaikan perselisihan secepatnya? Apa pula yang
diajarkan tentang bahayanya hawa nafsu? Jika ada seseorang yang belum Anda maafkan,
datanglah kepada orang tersebut dan berusahalah berdamai dengannya.

Anda mungkin juga menyukai