NIM : 2312531043 Fakultas : Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Program Studi : Administrasi Publik
UAS AGAMA KRISTEN
A. Minggu, 24 September 2023 Firman bacaan yaitu dari Ezra 7:10 yang berbunyi “Sebab Ezra telah bertekad untuk meneliti Taurat TUHAN dan melakukannya serta mengajar ketetapan dan peraturan di antara orang Israel.” Dengan tema khotbah selidiki, timbal balik. Dari ayat ini dijelasakan bahwasan nya Ezra memiliki niat untuk mempelajari taurat Tuhan. Adapun niat dari Ezra ini dilakukan dengan cara mempelajari firman Tuhan dan juga mengajar orang-orang Israel. Sebagai generasi mud aini merupakan cermin yang dihadapkan pada diri kita yang cenderung hanya sekedar mempelajari tapi menolak untuk dipelajari kembali. Memiliki artian jika kita ingin memahami firman Tuhan, maka kita juga harus siap menerapkan segala ajaran Tuhan dalam kehidupan kita, dan tidak sekedar membaca dan mengabaikan poin-poin penting dalam firman Tuhan yang kita teliti. Sehingga makna yang dapat kita ambil yaitu rencana Tuhan dalam kehidupan kita, kita harus tetap konsisten untuk berdiri teguh dalam firman dan tidak menghalangi roh kudus untuk menuntun kita dalam kehidupan ini.
B. Minggu, 08 Oktober 2023
Firman bacaan diambil dari Matius 4:1-11 dengan tema khotbah make it personal. Dalam bacaan firman dari Matius ini saya mendapatkan makna bahwa Tuhan tidak akan pernah meninggalkan kita. Contoh peristiwa yang diambil yaitu bagaimana Yesus dicobai selama 40 hari. Disini kita diajak untuk memaknai setiap peristiwa-peristiwa kehidupan yang Tuhan izinkan terjadi di kehidupan kita, baik atau buruknya itu, kita sebagai pengikut Kristus semestinya melihat makna dari peristiwa-peristiwa kehidupan tersebut. Karena tidak mungkin Tuhan memberi cobaan yang lebih dari kemampuan anak-anakNya. Jadi, seberat apapun dewasa menguji kita, makna yang terkandung dalam peristiwa-peristiwa ini memiliki satu tujuan yaitu bagaimana setia dan tidak pernah luputnya penyertaan Tuhan di dalam hidup kita.
C. Minggu, 05 November 2023
Firman bacaan diambil dari Yakobus 2:14-20 dengan tema khotbah yaitu dialog klasik iman dan perbuatan. Dalam ayat bacaan ini kita diingatkan kembali bahwa iman tanpa perbuatan pada hakekatnya adalah mati. Disini mengambil stigma umum dalam masyarakat bila melihat seorang Kristen melakukan perbuatan tertentu yang kurang sesuai lalu bertanya “Seorang Kristen kenapa berbuat seperti itu?”. Dari pertanyaan ini bisa menjadi pedang bermata dua yang patut kita sebagai pengikut Kristus renungkan. Di satu sisi kita seharusnya bangga bahwa stigma yang tersebar di masyarakat tentang orang-orang beragama Kristen merupakan orangorang yang berbuat sesuai dengan firman dan kehendak Tuhan Yesus, sehingga ini menjadi dorongan bagi setiap kita untuk menjaga stigma tersebut dengan cara menjadi garam dan terang bagi masyarakat sekitar kita. Namun di sisi lai, ini justru bisa ditanggapi dengan konotasi negatif dan menguji ketahanan iman kita sebagai pengikut Kristus. Dapat ditarik benang merah bahwasannya jika kita dihadapkan pada situasi yang membuat diri kita tertekan, disinilah merupakan kesempatan bagi iman kita untuk menunjukkan bagaimana kita bisa dan mampu menjalankan firman Tuhan agar iman kita terus bertumbuh dan berkembang dalam Kristus dan tidak mati oleh sifat dan perbuatan yang tidak sesuai.
D. Minggu, 03 Desember 2023
Firman bacaan diambil dari Kejadian 17:1-9 dan Kejadian 5:3-29 dengan tema khotbah unforgettable promise. Disini dijelaskan bahwa perjanjian mengandung tanggung jawab dari masing-masing pembuat janji. Kitab Kejadian mengisahkan bagaimana kehidupan Adam dan Hawa di Taman Eden yang hancur sesaat setelah Hawa dihasut oleh seekor ular untuk memakan buah terlarang yang ada di taman tersebut, yaitu buah pengetahuan hidup sehingga hubungan dengan Tuhan menjadi terputus. Tidak jarang kita temukan di dalam firman Tuhan berisi janji-janji Tuhan kepada anak-anaknya. Kita diajak untuk merefleksikan dengan keberadaan jani-janji Tuhan ini apakah kita tetap teguh dalam iman percaya pada Tuhan atau justru kita menjadi orang yang jika ada peristiwa hidup yang tidak sesuai janji Tuhan, kita malah mengira Tuhan ingkar janji terhadap umatnya sendiri. Dari renungan ini dapat kita simpulkan bahwa Tuhan itu adil, Ia tidak akan menuntut sebuah perjanjian kalau Ia tidak memulai dengan janji anugrah keselamatan yang diberikan kepada kita. Jangan hanya mengingat janji Tuhan saja, tetapi ingat juga perjanjian kita dengan-Nya.