Disusun sebagai Salah Satu Syarat dalam Memenuhi Tugas Mata Kuliah KMB I
Semester III Tahun Akademik 2021 – 2022
DISUSUN OLEH :
Puji serta syukur kami panjatkan kepada Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami penulis dapat menyusun
makalah tentang Tindakan keperawatan pre-operatif.Adapun maksud dari
penyusunan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas KMB 1 di Stikes Karsa
Husada Garut.
Disusunnya makalah ini tidak lepas dari peran dan bantuan beberapa pihak
dan sumber. Karena itu, pemakalah mengucapkan terimakasih dan apresiasi yang
sangat tinggi,mungkin kepada dosen pembimbing yang telah memberikan ilmu
kepada kami dan membimbing kami dalam mengerjakan makalah ini.Sekiranya
amal baik serta budi luhur secara ikhlas yang telah diberikan kepada kami dari
beliau di atas yang dapat maupun belum dapat kami sebutkan, mendapatkan
imbalan yang semestinya dari Allah SWT.
Kami sebagai Pemakalah menyadari bahwa dalam menyusun makalah ini
masih banyak kesalahan yang perlu dikoreksi,diperbaiki dan masih jauh dari kata
kesempurnaa karena kesempurnaan hanyalah milik allah SWT,untuk itu kami
sebagai pemakalah sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
membangun guna mencapainya suatu kesempurnaan yang ada dimakalah
ini.harapan kami untuk makalah ini semoga tugasnya dapat bermanfaat bagi kita
semuanya dan semoga allah SWT selalu memberikan Rahmat dan Hidayat-nya
amin.
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Tindakan operasi adalah sebuah tindakan yang bagi sebagian besar klien
adalah sesuatu yangmenakutkan dan mengancam jiwa klien. Hal ini
dimungkinkan karena belum adanya pengalamandan dikarenakan juga adanya
tindakan anestesi yang membuat klien tidak sadar dan membuat klienmerasa
terancam takut apabila tidak bisa bangun lagi dari efek anestesi. Tindakan
operasimembutuhkan persiapan yang matang dan benar-benar teliti karena hal
ini menyangkut berbagaiorgan, terutama jantung, paru, pernafasan. Untuk itu
diperlukan perawatan yang komprehensif danmenyeluruh guna mempersiapkan
tindakan operasi sampai dengan benar-benar aman dan tidakmerugikan klien
maupun petugas.
2. Rumusan Masalah
a. Apa yang dimaksud tindakan keperawatan preoperatip ?
b. Apa tujuan daerah pencukuran operasi ?
c. Apa itu yang dimaksud informed konsent ?
d. Apa yang dimaksud post-operasi ?
e. Bagaimana cara menyiapkan tempat tidur pasca operasi (aether bed) ?
f. Bagaimana cara mengobservasi sirkulasi ?
g. Bagaimana cara mengobservasi perdarahan ?
3. Tujuan
a) Mengetahui apa yang dimaksud tindakan keperawatan preoperatip ?
b) Mengetahui apa tujuan daerah pencukuran operasi ?
c) Mengetahui apa itu yang dimaksud informed konsent ?
d) Menegetahui apa yang dimaksud post-operasi ?
1
e) Mengetahui bagaimana cara menyiapkan tempat tidur pasca operasi (aether
bed) ?
f) Mengetahui bagaimana cara mengobservasi sirkulasi ?
g) Mengetahui bApa yang dimaksud tindakan keperawatan preoperatip ?
h) Apa tujuan daerah pencukuran operasi ?
i) Apa itu yang dimaksud informed konsent ?
j) Apa yang dimaksud post-operasi ?
k) Bagaimana cara menyiapkan tempat tidur pasca operasi (aether bed) ?
l) Bagaimana cara mengobservasi sirkulasi ?
m) Bagaimana cara mengobservasi perdarahan ?
n) agaimana cara mengobservasi perdarahan ?
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2
3
7. Cuci tangan.
e. Hal-hal yang harus diperhatikan
Sebutkan hal-hal yang perlu diperhatikan dalam menyiapkan tempat
tidur Pasca Operasi (Aether Bed) ? berikut ini adalah hal-halnya :
1. Alat tenun harus selalu bersih.
2. Buli-buli panas jangan sampai bocor (periksa dulu sebelum dipakai)
dan tutupnya jangan sampai lepas/kurang kencang.
3. Buli-buli panas jangan dapat dipakai kembali jika diperlukan kembali
jika diperlukan, anti airnya juga dapat dipakai kembali jika sudah
dingin.
B. Observasi Sirkulasi
a) Pengertian
Observasi sirkulasi adalah pengamatan pada sistem sirkulasi tubuh
yang terdiri daritiga komponen yaitu jalan nafas, ventilasi dan sirkulasi
cairan.
b) Tujuan
1. Menilai kesehatan fisik pasien
2. Mencegah komplikasi
3. Mengetahui tanda- tanda vital klien
4. Mengetahui kelainan yang ada pada tubuh klien
c) Indikasi
Observasi sirkulasi dilakukan pada pasien pasca keracunan, syok,
kelainan, penyakit kardiovaskuler, penurunan kesadaran, perdarahan.
Dilakukan
No Elemen Kriteria pencapaian kompetensi
ya / tidak
1. Persiapan pasien a. Beri penjelasan tentang tindakan yang
akan dilakukan
b. Posisi pasien diatur sesui kebutuhan
pasien
2. Persiapn alat a. Pelindung diri (masker, sarung
tangan,)
b. Termometer air raksa/ digital
c. Gelas berisi larutan sabun dan larutan
desinfektan
d. Tissue
9
e. Vaseline/gel
f. Tensimeter air raksa, tensimeter
aneroid atautensimeter digital.
g. Stetoscope
h. Perlak dan pengalas
i. Reflek hammer
3. Persiapan lingkungan a. Lingkungan aman, bersi, dan tenang
b. Petugas 1- 2 orang
4. Prosedur tindakan a. menghitung denyut nadi
1. dilakukan bersamaan saat pengukuran
suhu
2. pastikan pada pasien pada posisi
berbaring/ duduk
3. tempelkan jari tengah, jari telunjuk
dan jari manis diatas arteri selama 1
menit.
4. Tangan lain yang memegang arloji
5. Catat hasil dalam buku catatan/
catatan perawatan
menghindari fiksasi
terendam
e) Pertahan kan pergerakan
pada pergelangan
tangan,tidak pada jari, siku/
pundak
f) Untuk pemeriksaan patella
sefleks lakukan ketukan
gentle dengan refleks hemer
pada tendon achilles
g) Simpulkan dan catat hasil
pemeriksan
4) Auskultasi
a) Duduk menghadap pasien
b) Instruksikan pasien untuk
bernafas secara normal dan
mulai auskultasi dengan
meletakan setetoskop pada
trakea,dengan bunyi napas
secara teliti
c) Lanjutkan auskultasi dengan
arah seperti perkusi , dengan
suara yang normal dan
perhatikan bila ada suara
tambahan
d) Ulangi auskultasi pada dada
lateral dan posterior,
bandingkan sisi kanan dan
sisi kiri serta simpulkan
e) Lanjutkan auskultasi
mendengarkan bunyi
jantung,ritme dan kecepatan
jantung,katub aorta,
pulmonalis, trikuspid, apikel
dan epigastrik
f) Simpulkan hasil dan lanjut
kan auskultasi pada abdomen
g) Tentukan bagian stetokop,
bagian dipafragma
mendengarkan bising usus,
bagian bell
untukmendengarkan suara
pembuluh darah
h) Lakukan pemeriksaan secara
sistematis,bandingkan
peristaltik usus dan suara
pembuluh darah serta kaji
kemungkinan terdengar
suara-suara gesekan
i) Simpulkan hasil pemeriksaan
dan dokumentasikan
j) Rapikan paisen , alat , cuci
tangan
14
C. Observasi perdarahan
a. Pengertian
suatu tindakan untuk menghentikan pendarahan baik pada kasus bedah
maupun non bedah
b. Tujuan
Mencegah syok
c. Indikasi
1. Perdarahan pada kasus bedah
2. Perdarahan kasus non bedah
d. Persiapan
1. Alat
Alat yang di persiapkan sesuai dengan teknik yang akan di laksanakan
untuk kasus bedah:
a) alat pelindung diri(masker , handscoen, scort)
b) balut tekan
c) kain kasa steril
d) sarung tangan
e) tourniquet
f) plester
g) set untuk menjahit luka
h) obat desinfektan
i) sanksteken blakemore tube ( SB tuble) bila memungkinkan
j) spuit 20- 50cc
k) waskom berisi air/ nacl 0,9 % dingin
l) jelly / pelicilin
15
2. Pasien
pasien atau keluarga di beri penjelasan tentang tujuan dan tindakan
yang akan di lakukan
3. lingkungan
lingkungan pasien diharuskan tenang,supaya pasien tetap nyaman.
e. Pelaksaan Tindakan
a) Petugas menggunakann masker,handsceon, scort.
b) Perawaat 1
1) Menekan pembuluh darah proximal dari luka, dengan permukaan
kulit dengan menggunakan jari tangan
2) Mengatur posisi dengan cara meninggikan daerah yang luka
c) Perawat ll
a) Mengatur posisi pasien
b) Memakai sarung tangan kecil
c) Meletakan kain kasa steril di atas luka,kemudian di tekan deng
ujung-ujung jari
d) Meletakan lagi kain kasa steril diatas kain kasa pertama kemudia
tekan denga ujung jari bila perdarah masih berlangsung, tindakan
ini dapat dilakukan secara kebutuhan tanpa mengangkat kain kasa
yang ada.
e) Balut tekan
1) Meletakan kain kasa steril di atas luka
2) Memasang verband balut tekan, kemudian letkkan benda keras
(verband atau kayu balut) diatas luka
3) Membalut luka dengan menggukan verband baluttekan
f. Memasang tourniquet untuk luka dengan perdarahan hebat
dengantraumatik amputasi
1) Menutupluka ujung tungkai yang putus ( amputasi) dengan
menggunakan kain kasa steril
2) Memasang tourniuett lebih kurang 10cm sebelah proximal luka,
kemudian ikatlah degan kuat
16
Garut............ 2021
Dokter/Pelaksana. Yang membuat pernyataan
Ttd Ttd
(……………………). (......................................)
BAB III
PENUTUPAN
A. Kesimpulan
Perawatan pre-operatif merupkan tahap pertama dari perawatan
periperatif yang dimulai sejak pasien diterima masuk diruang terima pasien
dan berakhir ketika pasien dipindahkan ke meja operasi untuk dilakukan
tindakan pembedahan .
Diman di pre-operatip ada dua pembahasan yaitu pecukuran daerah
operasi dan menyiapkan inpormed consent. Dimana pencukuran daerah
operasi ditujukan untuk menghindari terjadinya infeksi pada daerah yang
dilakukan pembedahan karena rambut yang tidak dicukur dapat menjadi
tempat tersembunyi kuman dan juga mengganggu atau menghambat proses
penyembuhan dan perawatan luka. Dan informed consent adalah
persetujuan yang diberikan oleh pasien atau keluarganya atas dasar
penjelasan mengenai tindakan medik yang akan dilakukan terhadap
pasien tersebut.
Perawatan post operasi merupakan tahap lanjutan dari perawatan pre
dan intra operatif yang dimulai saat klien diterima di ruang pemulihan/
pasca anestesi dan berakhir sampai evaluasi selanjutnya. Diman disini terdap
tiga pembahasan yaitu menyiapkan tempat tidur pasca operasi,
mengobservasi atau mengamati sirkulasi, dan mengobservasi perdarahan atau
menimalisir supaya tidak terjadi perdarahan setelah klien dilakukan operasi.
18
19
DAFTAR PUSTAKA
Zahara farhan & Devi Ratnasari, 2019. Penerbit manggu makmur tanjung lestari.
Buku peroperatif.EGC Bandung
19