Anda di halaman 1dari 6

Nama : Raja Pangestu

NPM : 4132210034
Kelas : 7-1 ASP
No. Urut : 17
Soal Latihan PIE

Pertemuan 3

1. Stanner membeli masker seharga Rp25.000/box sebanyak 3 box dan memperoleh surplus
konsumen dari pembelian 3 box maskter tersebut sebesar RpRp30.000.
Diminta:
a. Berapa willingness to pay Stanner atas produk masker per kotak?
Surplus Konsumen = WTP - harga yang dibayar pembeli
30.000 = WTP – 75.000
WTP = 105.000 untuk 3 box
WTP = 35.000 per box
b. Jika Stanner membeli masker dengan harga Rp20.000/box, apa yang terjadi dengan surplus
konsumen?
Surplus konsumen = WTP – Harga yang dibayar pembeli
= 35.000 – 20.000
= 15.000 per box
c. Apabila harga masker naik menjadi Rp45.000/box, apa yang terjadi dengan surplus
konsumen Stanner?
Stanner tidak mendapatkan surplus konsumen karena willingness to pay per box maskernya
hanya sebesar Rp 35.000, sedangkan harga masker naik menjadi Rp 45.000 per box. Jadi
Stanner tidak membeli masker tersebut.

3. Pekan ini adalah hari-hari yang cukup panas, membuat masyarakat di sekitar Jurangmangu Barat
seringkali mengalami haus. Berikut adalah nilai di setiap botol air bagi Joni, penduduk
Jurangmangu Barat:
 Nilai botol pertama Rp14.000
 Nilai botol kedua Rp10.000
 Nilai botol ketiga Rp6.000
 Nilai botol keempat Rp2.000

Diminta:

a. Buatlah tabel permintaan botol air dari Joni beserta grafik kurva permintaannya!

Price (Rp) Price Range Quantity demand


14.000 10.001-14.000 1
10.000 6.001-10.000 2
6.000 2.001-6.000 3
2.000 0-2.000 4
b. Jika harga sebotol air adalah Rp8.000, berapa botol yang dibeli Joni? Berapa surplus
konsumen yang diperoleh Joni? Tunjukkan dalam grafik!
Jika harga sebotol air berubah menjadi Rp8.000, maka Joni akan membeli 2 buah botol.
Surplus Konsumen = Surplus botol pertama + Surplus Botol ke-2
= ((14.000 – 10.000)x1) + ((10.000-8.000)x2)
= Rp8.000

c. Jika harga sebotol air turun menjadi Rp4.000, bagaimana dampak perubahan harga terhadap
surplus konsumen? Tunjukkan dalam grafik!
Jika harga sebotol air berubah menjadi Rp4.000, maka Joni akan membeli 3 buah botol.
Surplus Konsumen = Surplus botol pertama + Surplus botol ke-2 + Surplus botol ke-3
= (4.000 x 1) + (4.000 x 2) + (2.000 x 3)
= 18.000
5. Biaya produksi mobile phone semakin menurun dalam sepuluh tahun terakhir. Buatlah analisis
penurunan biaya produksi tersebut:
a. Grafik yang menunjukkan dampak perubahan biaya produksi mobile phone terhadap harga
dan jumlah mobile phone yang dijual!

Penurunan biaya produksi


menyebabkan kurva penawaran
bergeser ke sebelah kanan, dari S1
ke S2. Hal ini menggeser titik
equilibrium dari A1 menjadi A2 dan
menyebabkan harga turun dari P1
menjadi P2 dan jumlah kuantitas
naik dari Q1 menjadi Q2.
b. Dalam grafik atau diagram tersebut,
tunjukkan bagaimana perubahan surplus
konsumen dan produsen!

c. Jika suplai mobile phone tersebut sangat elastis, siapa yang lebih diuntungkan, konsumen
atau produsen, terkait penurunan biaya produksi?
Atas penurunan biaya produksi tersebut, konsumen lebih diuntungkan, karena pergeseran
kurva penawaran and pergeseran titik ekuilibrium menyebabkan surplus konsumen menjadi
lebih besar.
7. Kebijakan Upah Minimum Regional (UMR) seringkali menimbulkan polemik antara pemberi kerja
dengan para tenaga kerja khususnya tenaga kerja yang unskilled labor.
Diminta:
a. Buatlah grafik yang menunjukkan dampak penerapan UMR terhadap permintaan dan
penawaran tenaga kerja apabila UMR tersebut berada di atas harga/upah ekuilibrium!
Apakah terjadi pengangguran?

b. Apabila UMR dinaikkan, apa yang terjadi dengan permintaan tenaga kerja? Apakah hal ini
dipengaruhi oleh elastisitas permintaan dan penawaran tenaga kerja?
c. Apabila UMR dinaikkan, apa yang terjadi dengan pengangguran? Apakah hal ini dipengaruhi
oleh elastisitas permintaan dan penawaran tenaga kerja?
d. Jika permintaan tenaga kerja tidak terampil tidak elastis, akankah kenaikan UMR mendorong
kenaikan total pembayaran upah yang lebih rendah untuk pekerja tidak terampil?
Bagaimana jika permintaan tenaga kerja tidak terampil elastis?
9. Pertimbangkan pasar untuk tabung gas LPG 15 kg.
a. Jika pasar ini memiliki penawaran yang sangat elastis dan permintaan yang sangat inelastis,
bagaimana beban pajak dibagi antara konsumen dan produser? Gunakan analisis surplus
konsumen dan surplus produsen.

Dijelaskan dalam kurva tersebut, lebih besar beban pajak yang ditanggung oleh konsumen
dibandingkan dengan beban pajak yang ditanggung oleh produsen, karena selisih harga asli
dengan yang dibayarkan oleh konsumen lebih besar jika dibandingkan dengan selisih harga
asli dengan harga yang diterima oleh penjual. Hal ini berarti bahwa dalam kondisi pasar
yang memiliki penawaran yang sangat elastis dan permintaan yang sangat inelastic, beban
pajak akan lebih banyak mengurangi surplus konsumen dibandingkan dengan pengurangan
surplus produsen.
b. Jika pasar ini memiliki penawaran yang sangat inelastis dan permintaan yang sangat elastis,
bagaimana beban pajak dibagi antara konsumen dan produser? Bandingkan denga jawaban
huruf a!

Dijelaskan dalam kurva tersebut, beban pajak yang ditanggung oleh produsen lebih besar
jika dibandingkan dengan beban pajak yang ditanggung oleh konsumen. Hal ini disebabkan
karena pada pasar yang memiliki penawaran yang sangat elastis dan permintaan yang
sangat elastis mengakibatkan perbedaan harga sebelum pajak dan harga yang diterima oleh
produsen lebih besar selisihnya jika dibandingkan dengan perbedaan harga sebelum pajak
dengan harga yang dibayarkan oleh konsumen. Karena beban pajak yang ditanggung oleh
produsen lebih besar, maka surplus produsen lebih banyak berkurang jika dibandingkan
dengan surplus konsumen.

10. Seandainya pemerintah mensubsidi barang, untuk setiap unit barang terjual, pemerintah
membayar Rp2.000 kepada pembeli, apakah subsidi mempengaruhi surplus konsumen atau
surplus produsen? Apakah subsidi menyebabkan dead-weight loss?

Subsidi dari pemerintah akan berpengaruh di kedua sisi, yakni pada sisi konsumen dan sisi
produsen, karena subsidi tersebut akan menghasilkan Surplus Konsumen dan juga Surplus
Produsen yang berarti menimbulkan keuntungan kedua pihak tersebut. Dilihat dari sisi
konsumen, subsidi Rp2.000 dari pemerintah mengakibatkan penurunan harga yang harus
dibayarkan oleh konsumen, yakni dari P1 menjadi Pc. Sedangkan dilihat dari sisi produsen,
subsidi tersebut mengakibatkan perubahan harga yang akan diterima oleh produsen dari P1
menjadi Pp.
Ketika subsidi diberikan oleh pemerintah, hal yang dipertimbangkan tidak boleh hanya dari
sisi konsumen dan produsen, melainkan berapa beban biaya yang harus dikeluarkan
pemerintah untuk subsidi tersebut. Kesimpulannya adalah, subsidi dari pemerintah bisa
menimbulkan inefesiensi ekonomi karena lebih besar biaya yang dikeluarkan oleh
pemerintah atas subsidi tersebut daripada manfaatnya kepada para produsen dan juga
konsumen.

Anda mungkin juga menyukai