Anda di halaman 1dari 5

RESUME PENDIDIKAN DAN BUDAYA ANTI KORUPSI

Dosen Pengajar : Ajeng Galuh W, SST, MPH

Disusun Oleh :
Riana Ulfah

PO71241210102

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES JAMBI

PRODI DIV ALIH JENJANG KEBIDANAN

TAHUN AJARAN 2021/2022


PENDIDIKAN DAN BUDAYA ANTI KORUPSI

1. KORUPSI

Korupsi di Indonesia terdiri dari korupsi Extraordinary Crime yaitu kejahatan


yang luar biasa dan evolusi. Corruptio (Fockema Andrea, 1951) bahasa latin,
orruption (perancis), corruptus (Webster Student Dictionary,1960) dan Corruptipn,
corrupt (Inggris).

KORUPSI (Korup) → Poerwadarminta,1976 yaitu:

 Buruk,Rusak, Busuk
 a. Suka memakai barang (Uang) yang dipercayakan kepadannya
b. Dapat digosok (memakai kekuasaan untuk kepentingan pribadi)

2. PENGERTIAN KORUPSI
Menurut UU No 31 Tahun 1999 Jo. UU No 20 tahun 2001
PASAL 2(1)
Setiap orang yang secaramelawan hukum melakukan perbuatan memperkaya
diri sendiri atau orang lain atau suatu korupsi yang dapat merugikan keuntungan
negara, atau perekomian negara, dipidana dengan pidana penjara seumur hidup atau
pidana paling singkat 4 (Empat) tahun dan paling lama 20 tahun, denda paling sedikit
Rp 200.000.000, dan paling banyak Rp 1.000.000.000

Terdapat 30 bentuk dan jenis korupsi dikelompokkan dalam:


a. Kerugian keuangan negara
b. Suap-Menyuap
c. Penggelapan dalam jabatan
d. Pemerasan
e. Perbuatan curang
f. Benturan kepentingan dalam pengadaan
g. Gratifikasi
3. CIRI CIRI KORUPSI
Syed Hussein Alatas, seseorang sosiologi asal Malaysia dalam Sumawarni S, (2011):
a) Sesuatu penghianatan terhadap kepercayaan
b) Penipuan terhadap badan pemerintah, lembaga swasta atau masyarakat
umumnnya.
c) Dengan sengaja melakukan kepentingan umum untuk kepentingan khusus
d) Dilakukan dengan rahasia, kecuali dalam keadaan dimana orang oramg
berkuasa atau bawahannya menganggapnnya tidak perlu
4. JENIS KORUPSI DIPANDANG DARI SEGI TIPOLOGI:
a) Korupsi Transaktif (Transaktive Corupption)
Menunjukan adannya kesepakatan timbal balik antara pihak pembeli dan
pihak penerima, demi keuntungan kedua belah pihak dan dengan aktif
diusahakan tercapainnya keuntungan ini oleh kedua duannya.

b) Korupsi yang memeras (Extortive corruption)

Jenis korupsi dimana pihak pemberi dipaksa untuk menyuap guna ,encegah
kerugian yang sedang mengancam dirinnya, kepentinggannnya atau orang
orang dan hal hal yang di hargainnya.

c) Korupsi Investif (Investive corruption)


Pemberian barang atau jasa tanpa ada pertalian langsung dari keuntungan
tertentu, selain keuntungan yang dibayangkan akan di peroleh di masa yang
akan datang.

d) Korupsi perkerabatan (Nepotistic Corruption)


Penunjukan yang tidak sah terhadap teman atau sanak saudara untuk
memegang jabatan dalam pemerintahan, atau tindakan yang memeberikan
perlakuan yang mengutamakan dalam bentuk uang atau bentuk bentuk lain,
kepada mereka, secara bertentangan dengan norma dan peraturan yang
berlaku.
e) Korupsi Defensif (Defensive Corruption)
Perilaku korban korupsi dengan pemeriksaan, korupsinnya adalah dalam
rangka mempertahankan diri.

f) Korupsi Otogenik (Autogenic Corruption)


Korupsi tidak secara langsung menyangkut uang atau imbalan langsung
dalam bentuk lain

g) Korupsi dukungan (Suportive Corruption)


Yang disalahkan oleh seseorang seorang diri

5. POLA UMUM KORUPSI


1. Penyuapan Bribery
2. Pengelapan Embezzlement
3. Komisi Comission
4. Pemerasaan Extortion
5. Pilih Kasih Faforitism
6. Penyalah gunaan wewenang Abuse of discretion
7. Bisnis Orang dalam Insider Trending
8. Nepotisme Nepotism
9. Sumbangan ilegal Ilegal Cintribution
10. Pemalsuan Fraud

6. KORUPSI DALAM BERBAGAI PERSPEKTIF


a. Korupsi dari perspektif budaya
b. Korupsi dari perspektif agama
c. Korupsi dari perspektif hukum

a) Korupsi dari perspektif budaya

Budaya atau kebudayaan berasal dari bahsa sanksekerta yaitu buddhayah,


yang merupakan bentuk jamak dan budhhi (budi atau akal) diartikan sebagai
hal hal yang berkaitan dengan budi dan akal manusia. Dalam bahasa inggris
disebut Culture.Kebudayaan jika dimaknai secara bebas adalah hasil cipta
manusia, yang dilandasi dari kebiasaan.
b) Korupsi dari perspektif agama
 Hanya karena satu dirham
Rasulullah SAW bersabda :
Barang siapa membeli baju denga harga sepuluh dirham, sedangkan satu
dirham saja dari yang sepuluh itu berasal dari sumber haram, maka Allah
SWT tidak akan menerima shalat orang tersebut selama baju itu
dipakainya (HR.Ahmad).
 Hanya karena sesuap makanan
“ Hai Saad perbaikilah makananmu, niscaya doamu akan dikabulkan
Allah”
Demi Dzat Muhammad yang ada dalam kekuasaan-Nya. Sesungguhnya
sesuap saja makananyang haram bila masuk kedalam perut. Maka
ibadahnya tidak akan diterima oleh Allah selama 40 hari.
“Hamba mana saja yang dagingnya tumbuh dari barang haram dan riba,
maka api neraka akan melahapnya”. (Hadis Mardawih dan Thabrani).
c) Korupsi dari perspektif hukum
 Korupsi merupakan suatu perbuatan melawan hukum baik secara
langsung maupun tidak langsung dapat merugikan perekonomina atau
keuangan negara yang dari segi materil perbuatan itu dipandang sebagai
perbuatan yang bertentangan dengan nilai-nilai kedailan masyarakat.
 Dalam rangka pemebrantasan tindak pidana korupsi di Indonesia, sesuai
dengan asas hukum maka diterapkan peraturan khusus tentang
pemberantasan tindak pidana korupsi yaitu UU No. 1971, UU No. 31
Tahun 1999 dan UU No. 20 Tahun 2001, akan tetapi peraturan
perundang-undangan yang berlaku untuk kejahatan seperti kejahatan
perpajakan, money laundring, kehutan perikanan, pertambangan dan
sebagainya yang deliknya dapat memenuhi unsur-unsur perbuatan
korupsi, berlaku perundang-undangan masing-masing.

Anda mungkin juga menyukai