Anda di halaman 1dari 17

Korupsi Dalam Berbagai

Perspektif
DISUSUN OLEH KELOMPOK 4

LISKA (P17324418001)
ENDAH HERAWATI (P17324418008)
LU’LUATUL AULIYA (P17324418010)
NUR ASTRI DEBIA (P17324418029)
Pengertian Korupsi

Istilah Korupsi yang telah diterima dalam


perbendaharaan kata dalam bahasa Indonesia
adalah kejahatan, kebusukan, dapat
disuap ,tidak bermoral, kebejatan dan
ketidakjujuran
Ciri-ciri korupsi

 Suatu penghianatan terhadap kepercayaan.


 Penipuan terhadap badan pemerintah, lembaga swasta atau
masyarakat pada umumnya.
 Dengan sengaja mengabaikan kepentingan umum untuk
kepentingan khusus
 Dilakukan dengan rahasia kecuali dalam keadaan dimana
orang-orang yang berkuasa atau bawahannya menganggapnya
tidak peduli
 Melibatkan lebih dari satu orang atau pihak
 Adanya kewajiban atau keuntungan bersama dalam
bentuk uang atau yang lain
 Terpusatnya
kegiatan korupsi pada mereka yang
menghendaki keputusan yang pasti dan mereka yang
dapat mempengaruhinya
 Adanya usaha untuk menutupi perbuatan korup dalam
bentuk pengesahan hukum.
Korupsi dari perspektif budaya

Kebudayaan jika dimaknai secara bebas adalah


hasil cipta manusia yang dilandasi dari kebiasaan.
Korupsi dianggap biasa karena telah dilakukan baik
secara sadar maupun tidak sadar dalam sikap hidup
sehari-hari.kultur organisasi biasanya punya
pengaruh kuat terhadap anggotanya.
Dalam perspektif budaya, korupsi menjadi sesuatu
yang dianggap biasa karena telah dilakukan, baik
secara sadar maupun tidak sadar dalam sikap hidup
sehari-hari. Jika dikategorikan secara berjenjang
perilaku seseorang terhadap praktik korupsi dimulai
dari sangat permisif, permisif, antikorupsi, dan sangat
antikorupsi.
Fenomena kasus koruptif yang sering terjadi dalam dunia
kesehatan dan dianggap sebagai suatu kebiasaan yaitu
 Kebiasaan masyarakat memberikan uang pelicin atau tips
kepada petugas kesehatan untuk mendapatkan kemudahan
dalam memperoleh pelayanan kesehatan.
 Seorang petugas kesehatan merekomendasikan obat pesanan
sponsor karena ia telah menerima gratifikasi dari produsen
obat tersebut.
 Penyalahgunaan kartu miskin/Jamkesmas/Jamkesda untuk
mendapatkan fasilitas kesehatan gratis yang dilakukan
masyarakat dalam golongan mampu.
 Manipulasi data pelaporan tindakan medis yang
berdampak pada besarnya klaim pada asuransi kesehatan
atau sejenisnya
Korupsi dari perspektif dalam Hukum

 Menurut perspektif hukum, definisi korupsi secara


gamblang telah dijelaskan dalam 13 buah Pasal dalam
UU No. 31 Tahun 1999 yang telah diubah dengan UU
No. 20 Tahun 2001 tentang Pemberantasan Tindak
Pidana Korupsi.
 Pasalpasaltersebut menerangkan secara terperinci
mengenai perbuatan yang bisa dikenakan sanksi pidana
karena korupsi
bentuk/jenis tindak pidana korupsi tersebut pada dasarnya
dapat dikelompokkan sebagai berikut:Kerugian keuangan negara
 Suap-menyuap
 Penggelapan dalam jabatan
 Pemerasan
 Perbuatan curang
 Benturan kepentingan dalam pengadaan
 Gratifikasi
Selain bentuk/jenis tindak pidana korupsi yang
sudah dijelaskan diatas, masih ada tindak pidana
lain yang yang berkaitan dengan tindak pidana
korupsi yang tertuangpada UU No.31 Tahun 1999.
UU No. 20 Tahun 2001
Jenis tindak pidana yang berkaitan dengan tindak pidana korupsi itu adalah
 Merintangi proses pemeriksaan perkara korupsi
 Tidak memberi keterangan atau memberi keterangan yang tidak benar
 Bank yang tidak memberikan keterangan rekening tersangka
 Saksi atau ahli yang tidak memberi keterangan atau memberi keterangan
palsu
 Orang yang memegang rahasia jabatan tidak memberikan keterangan atau
memberikan keterangan palsu
 Saksi yang membuka identitas pelapor
Korupsi dari perspektif dalam Agama

Agama merupakan salah satu hal yang sangat


berhubungan erat dengan kasus korupsi, karena
agama merupakan dasar dari segala kepercayaan
dan keyakinan tiap individu
Sebuah negara agama tidak menjanjikan kebersihan
negara itu sendiri dari praktek korupsi. Indonesia sebagai
negara yang memiliki penduduk mayoritas Muslim,
maupun negara-negara di Amerika Latin yang mayoraitas
penduduknya bukan non-Muslim memiliki "citra" yang
serupa di mata dunia terkait dengan praktek korupsi
 Kristen: suap dapat butakan mata (hati), agar terus jaga tatanan
hidup, hidup adalah perjuangan, takut kepada Tuhan, jauhkan
koruptor.
 Hindu: pemimpin korup tak akan hidup kembali, suap sebagai
pintu masuk dosa, pendosa tak diakui oleh Tuhan dan kena karma,
etika "kau rasakan apa yang kurasakan", agar terus hidup
sederhana.
 Konfusianis:pendidikan beretika, pengendalian diri,
pemerintahan akan hancur bila rakyat sudah tak
menaruh kepercayaan terhadapnya.
 Buddha: tujuan hidup yaitu nirwana (puncak), manusia
korup akan tak bahagia

Anda mungkin juga menyukai