Anda di halaman 1dari 18

KAITAN KORUPSI

KORUPSI DENGAN JABATAN,


BUDAYA, GENDER DAN
KEPRIBADIAN
KORUPSI

Klitgaard
Menurut Menurut Kusuma (2003)
KBBI Para Ahli Asyumardi Mazhar
KORUPSI

• Istilah korupsi berasal dari bahasa latin, corruption=penyuapan dan corruptore=merusak


gejala dimana para pejabat, badan-badan negara menyalahgunakan wewenang dengan
terjadinya penyuapan, pemalsuan serta ketidakberesan lainnya.
• Secara umum, istilah korupsi ini mengacu pada berbagai tindakan gelap dan tidak sah
untuk mendapatkan keuntungan pribadi atau kelompok yang dikualifikasikan sebagai
perbuatan melanggar hukum memperkaya diri sendiri, orang lain, atau badan hukum.
TIGA LAPIS KORUPSI

Lapis
Perta Suap Pemerasan
ma
Lapis Nepotisme Kronisme, Kelas Baru
Kedua
Lapis Jejaring
Ketiga
TINDAK PIDANA KORUPSI MENURUT UU
NOMOR 31 TAHUN 1999 DAN UU NOMOR
20 TAHUN 2001

Korupsi Korupsi
Aktif Pasif
SIFAT KORUPSI
Baharuddin Lopa dalam bukunya Kejahatan Korupsi dan Penegakan Hukum membagi korupsi
menurut sifatnya dalam dua bentuk, yaitu sebagai berikut:
• korupsi yang bermotif terselubung
• yakni korupsi secara sepintas terlihat bermotif politik, tetapi secara tersembunyi
sesungguhnya bermotif mendapatkan uang semata.
• Korupsi yang bermotif ganda
• Yaitu seseorang melakukan korupsi secara lahiriah terlihat hanya bermotifkan
mendapatkan uang, tetapi sesungguhnya bermotif lain, yakni kepentingan politik.
KEDUDUKAN/JABATAN

• Jabatan adalah sekelompok tugas , kewajiban dan tanggungjawab, yang hampir sama dalam
suatu pabrik, perusahaan, lembaga pendidikan atau organisasi lainnya.Tiap jabatan dapat
dipandang sebagai terdiri atas serangkaian tugas atau unsur.
Penyalahgunaan Jabatan atau Wewenang
(abuse of discretion)
• Merupakan perbuatan mempergunakan kewenangan yang dimiliki, untuk melakukan
tindakan yang memihak atau pilih kasih kepada kelompok atau perseorangan.
penyalahgunaan jabatan atau wewenang adalah setiap orang yang dengan sengaja
menguntungkan diri sendiri atau oranglain atau suatu korporasi, menyalahgunakan
kewenangan, kesempatan, atau sarana yang ada padanya karena jabatan atau kedudukan
yang dapat merugikan keuangan negara atau perekonomian negara.
HUBUNGAN KORUPSI DENGAN KEPRIBADIAN

locus of
control
Big five
personality

Psikoanalisa

Behavioristik
GENDER

secara biologis alat alat yang melekat pada perempuan seperti alat reproduksi, rahim, vagina,
alat menyusui dan laki-laki seperti penis, kala menjing, dan alat unutk memproduksi sperma
tidak dapat dipertukarkan

WHO mendefinisikan gender adalah seperangkat peran, perilaku, kegiatan, dan atribut, yang
dianggap layak bagi laki-laki dan perempuan, yang dikonstruksikan secara sosial dalam suatu
masyarakat.
KORUPSI
dari Aspek Budaya
Definisi KORUPSI
Menurut Mahzar (2003), korupsi
merupakan tindakan ilegal untuk
memperoleh keuntungan pribadi atau
kelompok.

Terdapat tiga unsur utama korupsi, yaitu


• Korupsi
• Kolusi
• Nepotisme

Kerugian yang dialami Indonesia pada 2017 dari 576 kasus korupsi, yaitu mencapai Rp. 6,5 T (ICW, 2018)

12
Definisi
BUDAYA
Budaya adalah suatu cara hidup yang
terdapat pada sekelompok manusia yang
berkembang dan diwariskan secara turun
menurun dari generasi ke generasi berikutnya.

Secara bahasa, kata “budaya” berasal dari bahasa Sansekerta,


yaitu Buddhaya yang merupakan bentuk jamak dari kata Buddhi
dimana artinya adalah segala hal yang berhubungan dengan budi
dan akal manusia
KORUPSI dari Segi Budaya

Disatu sisi, kebiasaan tersebut merupakan perbuatan yang tidak dapat


diterima karena merugikan banyak orang.
Sementara disisi lain, ia justru menjadi perbuatan yang digemari untuk
meraih kesejahteraan individu atau kelompok.

Perilaku Korupsi merupakan perbuatan yang tumbuh dan berkembang sebagai


kultural yang keberadaanya tetap terjaga hingga kini.
Perilaku korupsi di Indonesia tumbuh bak jamur yang sulit diberantas. Hal ini
dikarenakan korupsi telah dianggap sebagai perbuatan yang biasa oleh
masyarakat

14
Benarkah KORUPSI merupakan
Budaya?
Saat ini korupsi telah mengganas karena mulai dilakukan oleh hampir setiap
lapisan masyarakat, mulai dari pejabat, Pegawai Negeri Sipil (PNS),
Pegawai swasta bahkan hingga anak yang membohongi orangtua.

Penggunaan embel-embel budaya pada korupsi tidaklah tepat karena


jika korupsi adalah budaya, korupsi harus dilestarikan layaknya budaya-
budaya lain.
Jika korupsi diberikan lebel budaya, maka para koruptorlah yang benar
karena telah melestarikan budaya. Namun kita semua tahu bahwa
tindak korupsi tidaklah benar apapun alasannya.

15
Pengertian “membudaya” dalam konteks korupsi memberikan
pengertian bahwa prilaku koruptif telah masuk dalam struktur
kesadaran masyarakat sebagai proses yang wajar dan tak
terbantahkan dalam relasi sosial, politik, dan ekonomi.

Melabel korupsi sebagai tindakan yang membudaya akan


menghubungkan korupsi dengan konsep “determinisme kultural”
(cultural determinism). Determinisme kultural ini merupakan konsep
yang sering menjadikan acuan beberapa ahli dalam mengamati dan
mempelajari korupsi yang semakin tumbuh meluas dalam
masyarakat.
Fenomena yang Dijadikan
Sebuah Kebiasaan

1. Kebiasaan masyarakat memberikan uang pelicin atau tips kepada


petugas kesehatan untuk mendapatkan kemudahan dalam
memperoleh kesehatan
2. Seorang petugas kesehatan merekomendasikan obat pesanan
sponsor karena ia telah menerima gratifikasi dari prosuden obat
tersebut.
3. Penyalahgunaan kartu miskin/ jamsostek/ jamkesda untuk
mendapatkan fasilitas kesehatan gratis yang dilakukan masyarakat
dalam golongan mampu
4. Manipulasi data pelaporan tindakan medis yang berdampak pada
besarnya klaim pada asuransi kesehatan atau sejenisnya.
Dampak KORUPSI
1. Dampak Terhadap Ekonomi
2. Dampak Sosial dan Kemiskinan Rakyat
3. Runtuhnya Otoritas dan Pemerintahan
4. Dampak Terhadap Politik dan Demokrasi
5. Dampak Terhadap Penegak Hukum
6. Dampak Terhadap Pertahanan dan Keamanan
7. Dampak Terhadap Lingkungan

18

Anda mungkin juga menyukai