A. Profil Organisasi
1. Sejarah Rumah Sakit Umum Daerah Waled
5
Satuan Kerja yang menerapkan Pola Pengelolaan KeuanganBadan Layanan
Umum Daerah (PPK BLUD) sesuai Keputusan Bupati Cirebon Nomor:
445/Kep.24-Keu/2010 pada Tanggal 4 Januari 2010. Akreditasi 16 pelayanan
RS tingkat lengkap sertifikat Komisi Akreditasi Rumah Sakit Nomor :
KARS-SERT/345/I/2012 25 Januari Tahun 2012, Akreditasi KARS versi
2012 Nomor : KARS-SERT/585/XII/2017 tanggal 31 Desember 2017
klasifikasi RS Paripurna.
Sesuai dengan Keputusan Menteri Kesehatan Nomor
HK.02.02/I/5544/2017 tentang Penetapan Rumah Sakit Umum Daerah Waled
sebagai Rumah Sakit Pendidikan Utama untuk Fakultas Kedokteran
Universitas Swadaya Gunung Jati Cirebon.
Rumah Sakit Umum Daerah Waled dipimpin oleh seorang Direktur
yang bertanggung jawab kepada Bupati dan secara admistratif dibina oleh
Sekretaris Daerah. Pencapaian kinerja rumah sakit semakin meningkat dalam
menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna.
Pelayanan ditambah promotif dan preventif selain kuratif dan rehabilitatif.
Ijin Operasional Rumah Sakit dari Badan Pelayanan Perijinan Terpadu
Pemerintah Provinsi Jawa Barat Nomor : 445.1/Kep.118/I.25.b/IPRSU-B-
BPPT/2014 tanggal 30 Oktober 2014.
6
3. Data Kodisi Rumah Sakit
a. Batas administrasi wilayah:
Sebelah Utara : Kabupaten Indramayu
Sebelah Selatan : Kabupaten Kuningan
Sebelah Barat : Kabupaten Majalengka
Sebelah Timur : Kabupaten Brebes (JawaTengah)
Bagian Tengah : Kota Cirebon
Luas wilayah : 990, 36 km2
Jumlah penduduk : 2.143.000 jiwa
RS WALED
7
Telefon : (0231) 661126
Fax : (0231) 664091
5). Jumlah tempat tidur (TT) : 279 TT
a) Kelas III : 189 TT
b) Kelas II : 27 TT
c) Kelas I : 39 TT
d) Kelas very important person (VIP) : 8 TT
e) Kelas very very important person (VVIP) : 4 TT
8
b) Jumlah Puskesmas : 57 buah
c) Jumlah Puskesmas T/Perawatan : 48 buah
d) Puskesmas Pembantu : 66 buah
e) Praktek Bidan Swasta : 746 buah
f) Apotik : 123 buah
g) Toko Obat : 5 buah
h) Klinik swasta : 15 buah
i) Polindes (Poliklinik Desa) : 66 buah
j) Pos Kesehatan Desa (Poskesdes) : 61 buah
k) Pos Kesehatan Pesantren (Poskestren) : 8 buah
4. Data Ketenagaan
a. Jumlah Tenaga Tahun 2018
9
Tenaga Medis 44 27 71
Tenaga
139 172 311
Keperawatan
Tenaga
Kesehatan 60 46 106
lainnya
Tenaga Non
25 178 203
Kesehatan
TOTAL 290 424 715
Tabel 2 Jumlah Tenaga
b. Rincian Ketenagaan
1). Pejabat Struktural
N KONTRA JUMLAH
JENIS TENAGA PNS
O K PEGAWAI
1 Struktural 24 - 24
Jumlah 24 24
10
14 Dokter Spesialis Jiwa 2 - 2
15 Dokter Spesialis Mata 2 2 4
16 Dokter Spesialis THT 2 - 2
Dokter Spesialis Kulit &
17 Kelamin - - -
18 Dokter Spesialis Jantung - 1 1
19 Dokter Spesialis Paru - 1 1
20 Dokter Spesialis Saraf 1 1 2
21 Dokter Spesialis Bedah Saraf - 2 2
Dokter Spesialis Bedah
22 Orthopedi 1 - 1
Dokter Spesialis Rehabilitasi
23 Medik - 1 1
Dokter Spesialis Konservasi
24 Gigi 1 - 1
25 Dokter Spesialis Forensik 1 - 1
Jumlah 44 27 71
11
4). Tenaga Kesehatan Lainnya
KONTRA JUMLAH
NO JENIS TENAGA PNS
K PEGAWAI
1 Apoteker 2 7 9
2 AKFAR **) 5 11 16
3 Asisten Apoteker / SMF 3 1 4
4 S1 - Kesehatan Masyarakat 10 6 16
5 D3 – Sanitarian 3 - 3
6 S2 - Gizi / Dietisien 1 - 1
7 S1 - Gizi / Dietisien - 1 1
8 Akademi / D3 - Gizi / Dietisien 3 2 5
9 D3 Fisio Terapis 2 1 3
10 D3 Terapi Wicara 1 1 2
11 Radiografer 2 - 2
12 D3 Teknik Gigi/D4 Tehnik Gigi 3 1 4
D3 Teknik Radiologi &
13
Radioterapi 5 - 5
14 D3 Refraksionis Optisien - 2 2
15 D3 Perekam Medis 8 1 9
16 D3 Teknik Elektromedik 2 - 2
17 D3 Analis Kesehatan 9 12 21
18 D1 Teknik Transfusi 1 - 1
Jumlah 60 46 106
Tabel 6 Jumlah Tenaga Kesehatan Lainnya
12
11 D3 Manajemen RS - 1 1
12 D3 Umum - 2 2
SMA/SMU/SMEA/TMM/SMK/SM
13 KK 8 129 137
14 SMP/MTS 2 14 16
15 SD - 3 3
Jumlah 25 178 203
Tabel 7 Jumlah Tenaga Non Kesehatan
13
Anak
4 Spesialistik Obgyn √
d. Rawat Inap :
No Ruang Perawatan Ada Tidak (0)
1 Umum / non-operasi √
2 Anak √
3 Kebidanan √
4 Pasien operasi √
14
f. Jenis dan Tindakan Operasi :
No Jenis dan Tindakan Ada Tidak
1 Emergency √
2 SemiEmergency √
3 Elektif √
4 Operasi Mikroskopis √
15
l. Microbiologi dan Parasitologi :
No Jenis Pelayanan Ada Tidak
1 langsung √
2 Biakan √
3 Serologi - Imunologi √
16
q. Pelayanan Lainnya
No Jenis Pelayanan ada Tidak
1 Hemodialisa √
2 Endoskopi √
3 Kemotherapy √
6. Prestasi
1. Tahun 1995 Predikat Rumah Sakit Sayang Bayi Tingkat Nasional
( P2ASI)
2. Tahun 1997 Peringkat III RS Kelas C Tingkat Propinsi Jawa Barat
3. Tahun 1998 Peringkat II RS Kelas C Tingkat Propinsi Jawa Barat
4. Tahun 2004 Juara I Penampilan Rumah Sakit Tipe C Terbaik se Jawa
Barat
5. Tahun 2011 Peringkat II RSSIB (Rumah Sakit Sayang Ibu) Tingkat
Jawa Barat
6. Tahun 2012 Peringkat I RSSIB (Rumah Sakit Sayang Ibu) Tingkat
Jawa Barat
7. Sertifikat Akreditasi Rumah Sakit Versi KARS 2012 (Akreditasi
Paripurna) nomor sertifikat : KARS-SERT/585/XII/2016
8. Rumah Sakit pendamping dalam penyelamatan Ibu dan bayi baru lahir
di Jawa Barat 2012-2016 nomor sertifikat : 002-6/kep.1093-BKD/2016
9. Akreditasi Rumah Sakit Pendidikan pada Tahun 2017 nomor sertifikat :
HK.02.02/1/5544/2017.
10. Sertifikat Penetapan Rumah Sakit Umum Daerah Waled sebagai Sarana
Kesehatan Pemeriksa Kesehatan Calon Tenaga Kerja Indonesia (CTKI)
Nomor sertifikat: HK.02.03/I/4126/2016
17
7. Visi, Misi, Tujuan, Moto Dan Nilai
c. Tujuan
d. Moto
SEHAT
S = SIAGA
E = EFEKTIF DAN EFISIEN
H = HARMONIS
18
A = AMAN
T = TERTIB
JUJUR
Merupakan kekuatan moral seluruh pegawai RSUD Waled sebagai
individu yang unggul berkualitas dalam melaksanakan tugasnya melayani
masyarakat dan memajukan RSUD Waled Kabupaten Cirebon.
PROFESIONAL
Berkinerja dengan berbasis kompetensi dan dengan penuh rasa tanggung
jawab sesuai dengan sistem dan panduan yang berlaku.
AKUNTABEL
Dapat dipertanggung jawabkan sesuai dengan peraturan dan perundangan
yang berlaku serta tidak bertentangan dengan hasil tersebut, dimana
pertanggungjawaban ini menyangkut sumber, inputnya, proses yang
dilakukan dan juga hasil / output yang didapatkan. Mengedepankan
kepentingan masyarakat dalam pelaksanaan pelayanan kesehatan di rumah
sakit Waled.
KOMITMEN
Sikap, janji dan tanggungjawab karyawan rumah sakit umum daerah
Waled serta semangat kerja dalam menjalankan tugas menuju perubahan
ke arah yang lebih baik, sehingga akan tetap berjalan sesuai dengan tujuan
yang diharapkan.
f. Slogan
Melayani dengan Sepenuh Hati
19
g. Tujuan
1. Ikut serta membantu meningkatkan derajat kesehatan masyarakat
2. Ikut serta membantu meningkatkan derajat pendidikan kesehatan dan
kedokteran khususnya pendidikan dibidang kesehatan
3. Ikut serta membantu meningkatkan pembangunan masyarakat
khususnya dibidang kesehatan
20
Palang dan Uluran Tangan : Lambang Palang hijau adalah
pertolongan medis dan kesehatan pada
masyarakat yang memerlukan dan
informasi tentang kesehatan. Lambang
dua uluran tangan berwarna putih
memberimakna ikhlas menolong sesama
dalam situasi apapun.
Air : Air adalah kebutuhan hidup yang
yangsampaikapanpun akan selalu dibutuhkan.
Arti Warna
Warna hijau : adalah warna yang identik dengan alam dan
mampu memberi suasana tenang, santai dan dapat
memberi kesan segar dan membumi.
Warna Hitam : melambangkan perlindungan, pengusiran sesuatu
yang negatif.
Warna Biru : Memberikan kesan Komunikasi yang baik dan
kasih sayang.
Warna Kuning : Melambangkan energi sosial, kerjasama,
kebahagiaan, kegembiraan, kehangatan dan
loyalitas.
21
8. Struktur Organisasi Rsud Waled Kabupaten Cirebon
a. Bagan Struktur Organisasi
Penyelenggaraan urusan bidang kesehatan selain dilakukan
oleh Pemerintah Pusat dlakukan juga oleh Pemerintah Daerah.
Adanya tugas pokok dan fungsi melalui legalitas Rumah Sakit
Umum Daerah Kabupaten Cirebon dengan Peraturan Bupati
Cirebon Nomor 4 Tahun 2009 tentang pembentukan organisasi
rumah sakit umum Daerah Waled Kabupaten Cirebon.
Untuk dapat menjelaskan tugas yang telah dibebankan
dijabarkan dan diperinci dengan Peraturan Bupati Cirebon Nomor
63 Tahun 2009 tentang Rincian Tugas, Fungsi dan Tata Kerja
Rumah Sakit Umum Daerah, dengan susunan organisasi sebagai
berikut :
1). Direktur
2). Wakil Direktur Pelayanan membawahi :
a) Kepala Bidang Pelayanan Medis
b) Kepala Bidang Pelayanan Keperawatan
c) Kepala Bidang Pelayanan Penunjang Medis
22
23
b. PENJELASAN STRUKTUR
Keterangan:
Direktur
Direktur RSUD Waled membawahi 2 wakil direktur, yaitu:
1. Wakil Direktur Pelayanan
Wakil Direktur Pelayanan membawahi 3 Bidang yaitu:
a. Kepala Bidang Pelayanan Medis
b. Kepala Bidang Pelayanan Keperawatan
c. Kepala Bidang Pelayanan Penunjang Medik
24
c. Bidang pelayanan penunjang medis
Kepala bidang pelayanan penunjang medik membawahi seksi-
seksi yaitu:
1) Seksi Pemeliharaan dan Pengembangan Fasilitas Pelayanan
Penunjang Medik
2) Seksi Ketenagaan dan Pengembangan Mutu Pelayanan
Penunjang Medik
c. Bagian Keuangan
Kepala bagian keuangan membawahi 3 sub bagian yaitu:
1) Sub Bagian Penyusunan Anggaran
2) Sub Bagian Perbendaharaan dan Mobilisasi Dana
3) Sub Bagian Verifikasi dan Akuntansi
25
Dalam menjalankan operasional Rumah Sakit Umum Daerah Waled
Direktur RSUD Waled membawahi komite medik dan komite keperawatan
yang saling berkoordinasi, Sejajar dengan komite medik terdapat satuan
pengawas internal (SPI) yang mengawasi dan memberi masukan kepada
Direktur tentang operasional RSUD Waled untuk dipertanggungjawabkan
kepada Pemerintah Daerah Kabupaten Cirebon. Serta komite-komite yang
dibutuhkan oleh Direktur untuk mendukung peningkatan pelayanan Rumah
Sakit.
Dibawah Direktur terdapat kelompok Jabatan Struktural. Semua
instalasi bertanggung jawab kepada Direktur RSUD Waled.
26
b) Pemeliharaan dan peningkatan kesehatan perorangan melalui
pelayanan kesehatan paripurna lanjutan;
c) Penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan sumber daya
manusia di lingkup RSUD Waled dalam rangka meningkatkan
kemampuan dalam pemberian pelayanan kesehatan
d) Penyelenggaraan penelitian dan pengembangan serta
penapisan teknologi bidang kesehatan dalam rangka
peningkatan pelayanan kesehatan; dan
e) Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati, sesuai
dengan tugas dan fungsinya.
27
budaya-budaya yang ada, menjaga lingkungan kita dan pastinya menjaga
nama baik negara kita.
b. Kesadaran Berbangsa dan Bernegara
Kesadaran berbangsa dan bernegara merupakan sikap kita yang
harus sesuai dengan kepribadian bangsa yang selalu dikaitkan dengan
cita-cita dan tujuan hidup bangsanya. Kita dapat mewujudkannya dengan
cara mencegah perkelahian antar perorangan atau antar kelompok dan
menjadi anak bangsa yang berprestasi baik di tingkat nasional maupun
internasional.
c. Pancasila
Ideologi kita warisan dan hasil perjuangan para pahlawan sungguh
luar biasa, pancasila bukan hanya sekedar teoritis dan normatif saja tapi
juga diamalkan dalam kehidupan sehari-hari. Kita tahu bahwa Pancasila
adalah alat pemersatu keberagaman yang ada di Indonesia yang memiliki
beragambudaya, agama, etnis, dan lain-lain. Nilai-nilai pancasila inilah
yang dapat mematahkan setiap ancaman, tantangan, dan hambatan.
d. Rela berkorban untuk Bangsa dan Negara
Dalam wujud bela negara tentu saja kita harus rela berkorban untuk
bangsa dan negara. Contoh nyatanya seperti sekarang ini yaitu perhelatan
seagames. Para atlet bekerja keras untuk bisa mengharumkan nama
negaranya walaupun mereka harus merelakan untuk mengorbankan
waktunya untuk bekerja sebagaimana kita ketahui bahwa para atlet bukan
hanya menjadi seorang atlet saja, mereka juga memiliki pekerjaan lain.
Begitupun supporter yang rela berlama-lama menghabiskan waktunya
antri hanya untuk mendapatkan tiket demi mendukung langsung para
atlet yang berlaga demi mengharumkan nama bangsa.
e. Memiliki Kemampuan Bela Negara
Kemampuan bela negara itu sendiri dapat diwujudkan dengan tetap
menjaga kedisiplinan, ulet, bekerja keras dalam menjalani profesi
masing-masing.
28
2. Agenda Nilai – Nilai Dasar PNS
Dalam menjalankan tugas, pokok, dan fungsinya, seorang ASN harus
berpegang teguh pada nilai-nilai dasar profesi ASN yang disebut sebagai
ANEKA, yaitu:
a. Akuntabilitas
1) Pengertian Akuntabilitas
Akuntabilitas adalah kewajiban pertanggungjawaban yang
harus dicapai. Akuntabilitas merujuk pada kewajiban setiap individu,
kelompok atau institusi untuk memenuhi tanggung jawab yang
menjadi amanahnya. Tanggung jawab tersebut dilakukan dengan
menjamin terwujudnya nilai-nilai publik yang berlaku sebagai
berikut:
a) Mampu mengambil pilihan yang tepat dan benar ketika terjadi
konflik kapentingan.
b) Memiliki pemahaman dan kesadaran tentang netralitas Pegawai
Negeri Sipil (PNS).
c) Memperlakukan warga negara secara sama dan adil.
d) Menunjukkan sikap dan perilaku yang konsisten dan dapat
diandalkan.
e) Aspek - aspek Akuntabilitas antara lain :
f) Akuntabilitas adalah sebuah hubungan (Accountability is a
relationship)
g) Akuntabilitas berorientasi pada hasil (Accountability is results-
oriented)
h) Akuntabilitas membutuhkan adanya laporan (Accountability
requiers reporting)
i) Akuntabilitas memerlukan konsekuensi (Accountability is
meaningless without consequences)
j) Akuntabilitas memperbaiki kinerja (Accountability improves
performance).
29
Akuntabilitas adalah kewajiban setiap individu, kelompok
atau institusi untuk memenuhi tanggung jawab yang menjadi
amanahnya (Modul Lembaga Administrasi Negara, 2014).
Akuntabilitas adalah prinsip dasar bagi organisasi yang
berlaku pada setiap levelatauunit organisasi sebagai suatu kewajiban
jabatan dalam memberikan pertanggungjawaban laporan kegiatan
kepada atasannya.Akuntabilitas publik memiliki tiga fungsi
utama(Bovens, 2007), yaitu:
a) Untuk menyediakan kontrol demokratis (peran demokrasi),
b) Untuk mencegah korupsi dan penyalahgunaan kekuasaan (peran
konstitusional),
c) Untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas (peran belajar).
Akuntabilitas diketahuimemiliki 5 tingkatan yang berbeda
yaitu Akuntabilitas Personal, Akuntabilitas Individu, Akuntabilitas
Kelompok, Akuntabilitas Organisasi, sertaAkuntabilitas Stakeholder.
2) Pentingnya Akuntabilitas
Pentingya akuntabilitasyaitu :
a) Kontrol demokrasi;
b) Mencegah korupsi;
c) Mencegah penyalahgunaan wewenang untuk meningkatkan
efisiensi& efektifitas.
3) Nilai-nilai Akuntabilitas di Lingkungan Kerja
a) Kepemimpinan,
b) Transparansi,
c) Integritas,
d) Tanggungjawab,
e) Keadilan,
f) Kepercayaan
g) Keseimbangan
h) Kejelasan
i) Konsistensi
30
b. Pengertian dan Nilai Dasar Nasionalisme
1) Pengertian Nasionalisme
Nasionalisme adalah pandangan tentang rasa cinta yang wajar
terhadap bangsa dan negara, dan sekaligus menghormati bangsa lain
(Modul Lembaga Administrasi Negara, 2015). Nasionalisme
Pancasila adalah pandangan atau paham kecintaan manusia
Indonesia terhadap bangsa dan tanah airnya, didasarkan nilai-nilai
Pancasila. Prinsip nasionalisme bangsa Indonesia dilandasi nilai-nilai
Pancasila yang diarahkan agar bangsa Indonesia senantiasa
menempatkan persatuan dan kesatuan, kepentingan bangsa diatas
kepentingan pribadi dan golongan. Selain itu, nasionalisme juga
ditunjukkan dengan sikap rela berkorban, demi kepentingan bangsa
dan negara, mengakui persamaan derajat, hak dan kewajiban antara
sesama manusia, menumbuhkan sikap saling mencintai sesama
manusia, dan mengembangkan sikap tenggang rasa.
Fungsi ASN sebagai perekat dan pemersatu bangsa dan Negara
yaitu setiap pegawai ASN harus memiliki jiwa nasionalisme dan
wawasan kebangsaan yang kuat, memiliki kesadaran sebagai penjaga
kedaulatan Negara, menjadi perekat bangsa dan mengupayakan
situasi damai di seluruh wilayah Indonesia, dan menjaga keutuhan
NegaraKesatuanRepublikIndonesia.
Maka Indikator Nasionalisme yang harus dimiliki aparatur
sipil Negara adalah, sebagai berikut :
a) Berwawasan Kebangsaan yang kuat,
b) Memahami pluralitas,
c) Berorientasi kepublikan yang kuat,
d) Mementingkan kepentingan nasional di atas segalanya.
2) Pentingnya Nasionalisme
Pentingnya nasionalisme yaitu :
a) Rasa memiliki dan ingin mempertahankan bangsa dan negara
31
b) Menjunjung tinggi kehormatan terhadap bangsa negaranya
c) Memacu untuk lebih baik untuk bangsa dan negaranya.
32
4) Melaksanakan tugasnya sesuai dengan peraturan perundangan yang
berlaku.
5) Melaksanakan tugasnya sesuai dengan perintah atasan atau pejabat
yang berwenang sejauh tidak bertentangan dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan dan etika pemerintahan.
6) Menjaga kerahasiaan yang menyangkut kebijakan negara.
7) Menggunakan kekayaan dan barang milik negara secara bertanggung
jawab, efektif dan efisien.
8) Menjaga agar tidak terjadi konflik kepentingan dalam melaksanakan
tugasnya.
9) Memberikan informasi secara benar dan tidak menyesatkan kepada
pihak lain yang memerlukan informasi terkait kepentingan
kedinasan.
10) Tidak menyalahgunakan informasi intern negara, tugas, status,
kekuasaan dan jabtannya untuk mendapat atau mencari keuntungan
atau manfaat bagi diri sendiri atau untuk orang lain.
11) Memegang teguh nilai dasar ASN dan selalu menjaga reputasi dan
integritas ASN.
12) Melaksanakan ketentuan peraturan perundang-undangan mengenai
disiplin pegawai ASN.
33
8) Memiliki kemampuan dalam melaksanakan kebijakan dan program
pemerintah.
9) Memberikan layanan kepada publik secara jujur, tanggap, cepat,
tepat, akurat, berdaya guna, berhasil guna, dan santun.
10) Mengutamakan kepemimpinan berkualitas tinggi.
11) Menghargai komunikasi, konsultasi, dan kerjasama.
12) Mengutamakan pencapaian hasil dan mendorong kinerja pegawai.
13) Mendorong kesetaraan dalam pekerjaan.
14) Meningkatkan efektivitas sistem pemerintahan yang demokratis
sebagai perangkat sistem karir.
34
d. Pengertian dan Nilai Dasar Komitmen Mutu
Mutu adalah nilai keunggulan produk/jasa yang diberikan kepada
pelanggan sesuai dengan kebutuhan dan keinginannya, atau bahkan
melampaui harapannya (Modul Lembaga Administrasi Negara, 2015).
Komitmen mutu merupakan tindakan untuk menghargai efektivitas,
efisiensi, inovasi dan kinerja yang berorientasi mutu dalam
penyelenggaraan pemerintahan dan pelayanan publik.
Banyak cara yang dapat dilakukan untuk meningkatkan mutu
layanan oleh ASN kepada publik, yaitu dengan memahami fungsi, tugas
pokok dan peran yang diberikan dalam instansi, memiliki kompetensi
yang sesuai dengan bidang pekerjaan, merencakan target mutu layanan,
menguasai teknik pelayanan prima, melayani dengan hati, menerima
kritik dan saran untuk perbaikan ke depan.
Zeithmalh, dkk (1990) dalam Modul Lembaga Administrasi Negara
(2015) menyatakan bahwa terdapat sepuluh ukuran dalam menilai mutu
pelayanan, yaitu tangible (nyata/ berwujud), reliability (kehandalan),
responsiveness (cepat tanggap), competence (kompetensi), access
(kemudahan), courtesy (keramahan), communication (komunikasi),
credibility (kepercayaan), security (keamanan), understanding the
Customer (pemahaman pelanggan). Berikut adalah nilai-nilai yang perlu
diperhatikan dalam komitmen mutu antara lain :
1) Bekerja dengan berorientasi pada mutu
2) Inovatif
3) Selalu melakukan perbaikan mutu
4) Membangun komitmen pegawai untuk jangka panjang
5) Membangun kerjasama kolegial antarpegawai yang dilandasi
kepercayaan dan kejujuran
6) Memfokuskan kegiatan pada kepuasan pelanggan, baik internal
maupun eksternal
7) Menampilkan kinerja tanpa cacat (zerodefect) dan tanpa pemborosan
(zerowaste), sejak memulai setiap pekerjaan
35
8) Efektif dan efisien dalam bekerja
36
5) Tanggungjawab
6) Kerja Keras
7) Sederhana
8) Berani
9) Adil
37
2). Kompetensi
3). Kinerja atau produktifitas kerja
4). Integritas
5). Kesejahteraan
6). Kualitas pelayanan publik
7). Pengawasan
c. Pelayanan Publik
Pelayanan publik adalah segala bentuk kegiatan pelayanan
umum yang dilaksanakan oleh instansi pemerintahan di pusat dan
daerah, dan di lingkungan BUMN/BUMD dalam bentuk barang
dan/atau jasa, baik dalam pemenuhan kebutuhan masyarakat (Lembaga
Administrasi Negara, 1998 dalam Purwanto, dkk., 2017). Definisi yang
saat ini menjadi rujukan utama adalah dari Undang Undang Nomor 25
tahun 2009 tentang Pelayanan Publik, pelayanan publik adalah kegiatan
atau rangkaian kegiatan dalam rangka pemenuhan kebutuhan pelayanan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan bagi setiap warga negara
dan penduduk atas barang, jasa, dan/atau pelayanan administratif yang
disediakan oleh penyelenggara pelayanan publik.
38
Perkembangan jaman menuntut pelayanan public berkembang
sesuai dengan kebutuhan warga negara. Pelayanan publik yang dapat
memenuhi prinsip-prinsip pelayanan publik akan mampu menarik hati
dan perhatian warga dan dianggap lebih bermanfaat. Prinsip-prinsip
pelayanan publik terdiri dari partisipatif, transparan, responsif, tidak
diskriminatif, mudah dan murah, efektif dan efisien, aksesibel,
akuntabel, dan berkeadilan. ASN akan terlibat baik langsung maupun
tidak langsung dalam penyelenggaraan pelayanan publik. Dengan
demikian, perilaku ASN yang baik akan sangat mendukung perbaikan
kualitas pelayanan publik. Untuk mencapainya, etiket dasar yang harus
dilakukan oleh ASN antara lain keramahan, respectful, penuh perhatian,
kooperatif, toleransi, menciptakan keakraban, dan self control. Terdapat
9 prinsip pelayanan publik, yakni :
1). Partisipatif
2). Transparan
3). Responsif
4). Tidak Diskriminatif
5). Mudah dan Murah
6). Efektif dan Efisien
7). Aksesibel
8). Akuntabel
9). Berkeadilan
4. Agenda Habituasi
Menurut Samani dan Haryanto (2011:239) Peserta Pelatihan Daasar
CPNS dalam pembelajaran agenda habituasi difasilitasi untuk menghasilkan
suatu penciptaan situasi dan kondisi (persistence life situation) tertentu yang
memungkinkan peserta melakukan proses pembiasaan untuk berperilaku
sesuai kriteria tertentu. Penciptaan tersebut diarahkan pada pembentukan
karakter sebagai karakter diri ideal melalui proses internalisasi dan
39
pembiasaan diri melalui intervensi (stimulus) tertentu yang akan dilakukan
pada pelaksanaan tugas jabatan ditempat kerja.
Intervensi diciptakan agar bisa memicu timbulnya suatu respon berupa
tindakan tertentu diawali dari hal-hal kecil atau yang paling mendasar
dibutuhkan ditempt kerja, khususnya untuk mendukung pelaksanaan
pelaksanaan tugas jabatan peserta. Hal-hal kecil atau mendasar yang
dimaksud adalah sebagai upaya untuk mendekatkan peserta dengan tuntutan
lingkungan kerja, misalnya aktivitas rutin dalam menyelelesaikan pekerjaan,
kualitas kerja, jam kerja, kedisiplinan, cara dan etika memberikan pelayanan
pada konsumen/tamu/stakeholders, strategi komunikasi dengan sesama
pegawai atau dengan pimpinan, situasi atau lingkungan budaya kerja, atau
hal-hal lainnya yang dapat menarik perhatian dan layak
dibicarakan/didiskusikan.
Indikator keberhasilan pembelajaran agenda habituasi adalah
teridentifikasinya suatu kondisi nyata yang terjadi didalam lingkungan kerja
secara spesifik terkait dengan tuntutan pelaksanaan tugas jabatannya, sebagai
isu yang muncul dan harus dipecahkan. Beradasarkan kondisi tersebut peserta
menunjukan prakarsa kreatif untuk berkontribusi memecahkan isu dengan
menginisiasi kegiatan-kegiatan pemecahan isu dan melakukannya secara
konsisten, sebagai suatu kebiasan untuk selalu melakukan aktivitas yang
menghasilkan manfaat yang dapat dirasakan oleh unit/organisasi,
stakeholders atau sekurang-kurangnya oleh individu peserta, sehingga
terbentuk menjadi karakter dalam mendukung pelaksanaan tugas dan jabatan
secara profesional sebagai pelayanan masyarakat.
40
2) Mengajarkan perilaku hidup bersih dan sehat pada individu dalam rangka
melakukan upaya promotif
3) Membuat media untuk peningkatan perilaku hidup bersih dan sehat pada
individu dalam rangka melakukan upaya promotif
4) Memfasilitasi penggunaan alat-alat pengaman atau pelindung fisik pada
pasien untuk mencegah resiko cidera pada individu dalam rangka upaya
preventif
5) Memantau perkembangan pasien sesuai dengan kondisinya (melakukan
pemeriksaan fisik, mengamati keaadaan pasien) pada individu dalam
rangka upaya preventif
6) Memfasilitasi penggunaan pelindung diri pada kelompok dalam rangka
melakukan preventif
7) Memberikan oksigenasi sederhana
8) Memberikan bantuan hidup dasar
9) Melakukan pengukuran antropometri
10) Melakukan fasilitasi pasien dalam memenuhi kebutuhan eliminasi
11) Memantau keseimbngan cairan dan elektrolit pasien
12) Melakukan mobilisasi pada pasien
13) Mempertahankan posisi anatomis pasien
14) Melakukan fiksasi fisik
15) Memfasilitasi lingkungan yang mendukung istirahat
16) Memfasilitasi kebiasaan tidur pasien
17) Memfasilitasi penggunan pakaian yang mendukung kenyamanan pada
pasien
18) Melakukan pemeliharaan diri pasien
19) Memandikan pasien
20) Membersihkan mulut pasien
21) Melakukan kegiatan kompres hangat/dingin
22) Mempertahankan suhu tubuh saat tindakan (mamasang warming blanket)
23) Melakukan komunikasi terapeutik dalam pemberian asuhan keperawatan
24) Melakukan pendampingan pada pasien menjelang ajal (dying care)
41
25) Memberikan perawatan pada pasien menjelang ajal sampai meninggal
26) Memberikan dukungan dalam proses kehilangan, berduka dan kematian
27) Memfasilitasi suasana lingkungan yang tenang dan aman
28) Melakukan dokumentasi pelaksanaan tindakan keperawatan
29) Menyusun rencana kegiatan individu perawat
30) Melaksanakan kegiatan bantuan /partisipasi kesehatan
31) Melaksanakan tugas lapangan dibidang kesehatan
32) Melaksanakan penanggulangan penyakit/wabah tertentu
33) Melakukan supervise lapangan .
42