Anda di halaman 1dari 18

ANALISA PENDIRIAN

KLINIK AL BAROKAH

Jalan H. Abdul Ghani No.21 RT.011 RW 001


Pabuaran Cibinong - Bogor

Klinik Al Barokah
Bogor - 2020
DAFTAR ISI

Daftar isi
Kata Pengantar ii
Bab I Aspek 1
1. Latar Belakang 1
2. Tujuan 1
3. Identitas Usaha dan Legalitas 1
Bab II Analisis Situasi 2
A. Tinjauan Geografi 2
B. Tinjauan Demografi 2
Bab III Analisis Sarana Bangunan Fisik 6
A. Tinjauan Sarana dan Prasarana 6
Bab IV Analisis Rasio Jumlah Penduduk dan Ketersediaan Tenaga Fasilitas Pelayanan Kesehatan
11
Bab V Kesimpulan 12
Bab VI Lampiran 13
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmat Nya
kami berhasil menyelesaikan hasil analis terhadap pendirian fasilitas mempertimbangkan tata
ruang daerah dan rasio jumlah penduduk dan ketersediaan pelayanan kesehatan ini, sebagai
langkah awal kami dalam rangka akreditasi klinik.

Terkait dengan hal tersebut, besar harapan kami kepada semua pihak untuk dapat turut
serta mendukung sepenuhnya rencana akreditasi klinik agar dapat terlaksana dengan baik.
Akhir kata kami ucapkan terima kasih yang sebesar – besarnya kepada semua pihak yang telah
membantu serta memberikan dukungannya selama ini.

Cibinong , 10 Maret 2020

Hormat Kami,
Kepala Klinik Al Barokah

Heny S.Tr.Keb
BAB I
ASPEK UMUM

1. LATAR BELAKANG

Kesehatan adalah kebutuhan semua insan.Penyakit akibat kerja (PAK) yang penyakit
disebabkan oleh pekerjaan seperti penyedia makanan atau lingkungan kerja seperti bising,
suhu, kimia, mikrobiologi dan ergonomi. Maupun penyakit berhubungan dengan pekerjaan
(work related disease)

Data tahun 2015 BPJS ketenagakerjaan terdapat 105.182 kasus akibat kecelakaan kerja,
sedangkan pada tahun 843.709 kasus atau 16.77%. Dengan demikian maka banyak pekerja yg
mengalami PAK tanpa disadari penyakitnya tidak ditangani dengan baik dan benar atau bisa
jadi salah penanganan karena melalui jalur layanan kesehatan umum termasuk FKTP BPJS
Kesehatan.

Klinik Al Barokah sebagai salah satu institusi pelayanan kesehatan yang bergerak di
bidang kesehatan tenaga kerja berupaya memberikan pelayanan kesehatan dan edukasi kepada
masyarakat akan pentingnya menjaga kesehatan dan untuk berperilaku hidup sehat sedini
mungkin.

2. TUJUAN
1. Sebagai dokumen yang menggambarkan tentang analisis pendirian Klinik Al Barokah.
2. Sebagai bahan untuk perencanaan pengembangan Klinik Pratama Al Barokah agar
memenuhi kriteria yang dipersyaratkan.

3. INDENTITAS USAHA dan LEGALITAS

a. Indentitas Usaha
Nama Perusahaan : Klinik Al Barokah
Alamat Klinik : Jalan H.Abdul Ghani No. 21 RT 011 RW 001,
Pabuaran Cibinong - Bogor.

b. Legalitas
Untuk menjamin kesinambungan dan kelancaran operasional kegiatan usaha, maka
mutlak diperlukan kelengkapan legalitas usaha berupa perijinan yang diperlukan sesuai
peraturan yang berlaku dengan izin - izin yangada sbb:
1. Izin Operasional Klinik Nomor 400.445.5 / IOK / 00038 / BPMPTSP / 2016
2. Sertifikat kepersetaan BPJS Ketenagakerjaan Nomor 366 / KTR / IV – 12 / 0919
3. Izin Peruntukan Tanah Nomor 445.5 / 0003.2.1 / 00112 / DPMPTSP / 2020
4. Sertifikat kepesertaan BPJS Kesehatan Nomor 366 / KTR / IV – 12 / 0919
5. Izin Operasional Apotek Nomor 449.1/ 031 / 00044 / DPMPTSP / 2017

1
BAB II
ANALISIS SITUASI

A. Tinjauan Geografi

Klinik Al Barokah merupakan Klinik yang menjadi Klinik Keluarga (Family


Medicine), yang terbaik dalam kualitas pelayanan dengan harga terjangkau.Yang
terletak di Jalan H.Abdul Gani No. 21 RT 11 RW 01, Pabuaran Cibinong - Bogor.
dengan luas wilayah kecamatan 41,36 km2, jumlah penduduk 414.888 , kepadatan
penduduk per km2 6.338, dengan jumlah rw 955, jumlah rt 955, dan jumlah kelurahan
berjumlah 12 dengan puskesmas berjumlah 12 dengan rasio 1: 34.574
Sebelah Utara : Kabupaten Bogor Kelurahan Harapanjaya
Sebelah Timur : Kota Depok Kecamatan Tapos
Sebelah Selatan : Kota Depok Kecamatan Cilodong
Sebelah Barat : Kota Depok Kecamatan Cilodong

B. Tinjauan Demografi
Kepadatan Jumlah penduduk sangat berpengaruh terhadap pelayanan kesehatan
yang akan dilakukan Klinik Al Barokah dengan jumlah penduduk 414.888, dan 12
puskesmas yang dirasa kurang.

Jumlah penduduk di wilayah kerja Klinik Al Barokah pada tahun 2018 adalah :

No. Desa Jumlah Penduduk


1. Karadenan 48883
2. Nanggewer 39007
3. Nanggewer Mekar 25002
4. Cibinong 28219
5. Pakansari 41197
6. Sukahati 43405
7. Tengah 17496
8. Pondok Rajeg 25599
9. Harapanjaya 35296
10. Pabuaran 56196
11. Cirimekar 16912
12. Ciriung 37676
JUMLAH 414.888
Data Sumber Kecamatan 2018

2
Kepadatan Penduduk Per Desa
(berdasarkan data proyeksi 2018)
Jumlah Penduduk
Kelurahan / Kepadatan
No Laki- Luas (km2)
Desa (Jiwa/Km²)
Laki Perempuan jumlah

1 Karadenan 24776 24107 48883 4,04 12100

2 Nanggewer 19170 19837 39007 3,64 10716

Nanggewer
3 Mekar 13148 11854 25002 2,53 9882

4 Cibinong 14056 14163 28219 4,71 5991

5 Pakansari 21210 19987 41197 5,22 7892

6 Sukahati 22702 20703 43405 4,69 9255

7 Tengah 9224 8272 17496 3,26 5367

8 Pondok Rajeg 14201 11398 25599 2,01 12736

9 Harapanjaya 17317 17979 35296 2,64 13370

10 Pabuaran 28080 28116 56196 3,18 17672

11 Cirimekar 8352 8560 16912 1,72 9833

12 Ciriung 17122 20554 37676 3,72 10128

  Jumlah 126030 118587 244617 27249,01 6338

Sumber: Kecamatan Cibinong

Ketersediaan pelayanan kesehatan di wilayah kerja Klinik Al Barokah :

3
PETA WILAYAH KLINIK AL BAROKAH

4
JUMLAH KUNJUNGAN PASIEN KLINIK AL BAROKAH

Klinik Pratama Al Barokah

Bulan Jenis Kunjungan


Jumlah
Tunai BPJS
Januari 379 4831 5243
Pebruari 366 4407 4799
Maret 375 4874 5287
April 398 4763 5195
Mei 390 4110 4539
Juni 326 3676 4033
Juli 396 5059 5499
Agustus 376 5094 5512
September 427 4753 5222
Oktober 415 5169 5634
Nopember 356 4712 5106
Desember 463 4970 5484
Jumlah : 4667 56418 62553
Sumber data : kunjungan pasien 2018

5
C. Analisis Data

Analisis data lingkungan internal dan analisis data lingkungan eksternal, analisis
menggunakan Matriks SWOT (Strength, Weaknesses, Opportunities, Threats)
Berikut hasil analisis SWOT yang telah dilakukan :

a. Strength (Kekuatan) :
1. Memiliki struktur organisasi yang jelas.
2. Rekam medis berbasis computer.
3. Memiliki tim prolanis.
4. Lokasi strategis dan mudah diakses.
5. Memiliki bangunan permanen milik sendiri.

b. Weaknesses (Kelemahan) :
1. Jumlah peralatan modern dan canggih masih terbatas.
2. Kualitas SDM belum memadai dalam bidang tertentu.
3. Klinik belum terakreditasi.
4. Manajemen perencanaan yang belum optimal.

c. Opportunities (Peluang)
1. Banyak transportasi umum yang melewati klinik
2. Adanya BPJS, sehingga kesadaran terhadap kesehatan semakin meningkat.
3. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi memungkinkan perluasan dan
peningkatan mutu layanan klinik.
4. Jumlah penduduk yang besar merupakan konsumen potensial

d. Threats (Ancaman) :
1. Rumah Sakit Umum dan Swasta yang telah eksis, dengan dana besar, kualitas dan
kuantitas SDM unggul berkualitas.
2. Promosi gencar dari Rumah Sakit dan klinik pesaing.
3. Banyaknya klinik dalam satu wilayah kerja.

6
BAB III
ANALISIS SARANA DAN BANGUNAN FISIK

A. Tinjauan Sarana dan Prasarana

1. Persyaratan Lokasi
No StandStandar Lokasi Kondisi YangKeter
Ada Keterangan

Geografis
1 A. Tidak ditepi lereng Ya

B. Tidak didekat kaki Gunung Rawan Ya


Longsor

C. Tidak ditepi anak sungai / sungaiYatau


yya Ya
badan air yang mengikis pondasi
D. Tidak diatas / dekat jalur patahan aktif
Yaya Ya
E. Tidak didaerah rawan tsunami Ya

F. Tidak didaerah rawan banjir Ya


G. Tidak dalam zona topan Ya

H. Tidak didaerah rawan badai Ya

2 Akses jalur transportasi umum Mudah Dijangkau Dekat Pinggir


Jalan
3 Kontur tanah Tidak

4 Fasilitas Parkir Memadai

5 Fasilitas Keamanan Ada

6 Ketersediaan Fasilitas Utilitas Publik Ada Air Bersih


dengan Sumur
Gali, Tersedia
IPAL
7 Pengelolaan Kesehatan Lingkungan Ada Limbah medis
dikelola pihak
ketiga dengan
MOU yang
resmi.
8 Kondisi Lainnya Tidak dibawah atau
didaerah SUTT/
SUTET

7
2. Persyaratan Ruangan Klinik

Standar Ruangan Kondisi Yang Ada


Ket Keterangan

Ruang
1. Pendaftaran/RuangTunggu AdaY Ada

2 Ruang Konsultasi Dokter Ada Ada

Ruang
3. Administrasi Ada Ada

Ruang
4. Tindakan Ada Ada

Ruang
5. Farmasi Ada Ada

Kamar
6. Mandi / WC Pasien ( Laki – LakiAda
dan Tidak Ada
Perempuan terpisah )

Kamar
7. Mandi Penyandang Disabilitas Ada Tidak Ada

Ruang
8. Pojok ASI / Laktasi Ada Ada

3. Persyaratan Komponen Bangunan

Stand
No Standar Komponen Bangunan Kond Kondisi Yang Ada
Keter Keterangan

11, 1. Bangunan permanen Memadai

2 2. Tidak bergabung dengan tempat tinggal lain Memadai


atau unit kerja lain

3 3. Atap

a. Kekuatan atap tahan terhadap Memadai


bencana, tidak bocor, tahan lama, dan
tidak menjadi perindukan vector

b. Material tidak korosif dan tidak mudah Memadai


terbakar

4 Langit – Langit

a. Langit – Langit harus kuat, berwarna Memadai


terang, mudah dibersihkan, tanpa
profil, tanpa sambungan.

b. Ketinggian minimal 2.8 m dari lantai Memadai

5 Dinding

a. Material dinding harus keras, rata, tidak Memadai


berpori, tidak menyebabkan sila, kedap
air, mudah dibersihkan.

8
b. Dinding KM / WC kedap air dan dilapisi Memadai
keramik setinggi 150 cm

c. Dinding laboratorium harus tahan Memadai


bahan kimia tidak berpori dan mudah
dibersihkan

6 Lantai harus kuat, tahan air, tidak licin, Memadai


berwarna terang dan mudah dibersihkan

7 Kamar Mandi atau WC Memadai

a. Memiliki ruang gerak yang cukup untuk Memadai


masuk dan keluar pengguna.

b. Lantai terbuat dari bahan yang tidak Memadai


licin dan air buangan tidak boleh
menggenang.

c. Pintu harus mudah dibuka dan ditutup Memadai

d. Kunci dipilih sedemikian rupa agar Memadai


mudah dibuka pada kondisi darurat.

e. Pemilihan kloset disesuaikan dengan Memadai


kebutuhan dan kebiasaan pengguna

8 Aksesabilitas penyandang disabilitas dan lansia

a. Menyediakan fasilitas dan

aksesabilitas demi terwujudnya Tidak ada

kemudahan,

Kenyamanan, dan keamanan

b. Persyaratan teknis yang meliputi :

1. Kamar Mandi Ada

2. Tempat Parkir Ada

3. Jalur Pemandu Ada

4. Rambu dan Marka Ada

5. Tangga Ada

6. Pintu Ada

7. RAM Ada

9
4. Persyaratan Prasarana Klinik

No Standar Prasarana Klinik Kondisi Yang Ada Keterangan

1 Sistem Penghawaan (Ventilasi) Memadai

2 Sistem Pencahayaan Memadai

3 Sistem Sanitasi Memadai

4 Sistem Kelistrikan Memadai

5 Sistem Komunikasi Memadai

6 Sistem Gas Medis Memadai

7 Sistem Proteksi Kebakaran Memadai

8 Sistem Transportasi vertical untuk bangunan Memadai


lebih dari 1 (satu) lantai, dengan pegangan

BAB IV
ANALISIS RASIO JUMLAH PENDUDUK DAN KETERSEDIAAN TENAGA
FASILITAS PELAYANAN KESEHATAN

Laju pertumbuhan pada tahun 2018 berdasarkan data profil kesehatan daerah tahun 2018 naik
6.43%. Untuk umur 0 – 4 tahun berjumlah 42.696 , umur 5 - 14 tahun berjumlah 76.914, umur 15
– 44 tahun berjumlah 237.571, umur 45 – 64 berjumlah 69.765, umur >65 tahun berjumlah
20.106.

Hampir keluruhan di kecamatan Cibinong mempuunyai 1 puskesmas. Rasio jumlah Puskesmas


terhadap jumlah penduduk Kab. Bogor adalah 1 : 37.717penduduk. Namun demikian, jumlah
sarana pelayanan kesehatan sudah cukup banyak membantu. Dengan jumlah keseluruhan
penduduk laki – laki dengan berbagai umur berjumlah 209.358 dan jumlah penduduk perempuan
berjumlah 205.530. Jumlah FKTP di kabupaten Bogor berjumlah 118 faskes berdasarkan data
bpjs.

10
Menurut Permenkes No 9 Tahun 2014 Ketenagaan Klinik rawat jalan terdiri atas tenaga medis,
tenaga keperawatan, Tenaga Kesehatan lain, dan tenaga non kesehatan sesuai dengan kebutuhan.
Jenis Kualifikasi, dan jumlah Tenaga Kesehatan lain serta tenaga non kesehatan disesuaikan dengan
kebutuhan dan jenis pelayanan yang diberikan oleh Klinik. kebutuhan sumber daya manusia untuk
bidang kesehatan pada dasarnya dapat ditentukan berdasarkan:

1. Kebutuhan epidemiologi penyakit utama masyarakat


2. Permintaan (demand) akibat beban pelayanan kesehatan
3. Sarana upaya kesehatan yang di ditetapkan
4. Standar atau rasio terhadap nilai tertentu

Determinan lain yang berpengaruh dalam perencanaan kebutuhan SDM adalah :


1. Perkembangan penduduk, baik, jumlah, pola penyakit, daya beli, maupun kejadian sosial
budaya dan keadlian darurat / bencana
2. Pertumbuhan ekonomi
3. Berbagai kebijakan di bidang pelayanan kesehatan

Salah satu metode penyusunan kebutuhan SDM kesehatan berdasarkan rasio terhadap sesuatu
nilai (Ratio Method). Langkah awal menentukan rasio dari tenaga terhadap suatu nilai tertentu
misalnya jumlah penduduk. Perkiraan kebutuhan jumlah dari jenis tenaga kesehatan tertentu
diperoleh dengan membagi nilai yang diproyeksikan termasuk dengan rasio yang ditentukan. Rasio
dokter terhadap penduduk bervariasi dalam suatu daerah mulai dari 1 : 5.000 sampai 1 : 4.000. Bila
proyeksi penduduk pada tahun target adalah satu juta dengan rasio pada tahun target yang diinginkan
sebasar 1 : 4000, kebutuhan dokter yang diperlukan adalah = 1.000.000 : 4.000 = 250 dokter Full
Time Equivalent (FTE).

BAB V
KESIMPULAN

1. Berdasarkan beberapa analisis diatas maka pendirian Klinik Al Barokah dari tinjauan tata ruang
daerah, rasio jumlah penduduk, dan letak geografis sudah memenuhi persyaratan untuk
mendekatkan akses pelayanan kesehatan masyarakat.

2. Berdasarkan analisis kondisi fisik bangunan sudah memenuhi persyaratan, perlu ditingkatkan
lagi untuk memberikan pelayanan prima untuk masyarakat.

11
BAB VI
LAMPIRAN

BANGUNAN TAMPAK DEPAN SEBELUM RENOVASI

12
BANGUNAN KLINIK TAMPAK DEPAN SETELAH RENOVASI

BANGUNAN KLINIK TAMPAK SAMPING SEBELUM RENOVASI

13
BANGUNAN KLINIK TAMPAK BELAKANG SETELAH RENOVASI

PAPAN NAMA KLINIK SEBELUM DI RENOVASI

14
PAPAN NAMA KLINIK SESUDAH RENOVASI

15

Anda mungkin juga menyukai