Anda di halaman 1dari 25

PROSES PENYUNTINGAN GAMBAR UNTUK MENDUKUNG PROGRAM

BERITA RIAU DI STASIUN TVRI RIAU

PROPOSAL KERJA PRAKTEK

Disusun Sebagai Salah Satu Syarat Kelulusan Tingkat Sarjana Strata 1 Program studi Teknik
Elektro Fakultas Sains dan Teknologi

Oleh :

ALDRI LINANDA
11850512266

PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRO


FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN SYARIF KASIM RIAU
PEKANBARU
2021
DAFTAR ISI

Halaman

DAFTAR ISI ................................................................................................. i

DAFTAR GAMBAR ................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN .............................................................................................I-1

1.1 Latar Belakang........................................................................................................I-1

1.2 Rumusan Masalah.................................................................................................I-2

1.3 Tujuan...................................................................................................................I-2
BAB II SASARAN DAN MANFAAT ................................................................. II-3
2.1 Sasaran................................................................................................................ II-3
2.2 Manfaat ............................................................................................................... II-3

BAB III TVRI RIAU..................................................................................................III-5


3.1 Sejarah Perusahaan............................................................................................III-5

3.2 Logo Perusahaan ...............................................................................................III-6

3.3 Visi dan Misi Perusahaan ..................................................................................III-7


3.4 Struktur Organisasi............................................................................................III-8
3.5 Jangkauan Siaran TVRI Riau............................................................................III-9

BAB IV TEORI ..........................................................................................................IV-10

4.1 Berita...............................................................................................................IV-10

4.2 Penyuntingan...................................................................................................IV-13

BAB V LANGKAH KERJA................................................................................. V-17

5.1 Pengenalan Perusahaan..................................................................................... V-17

5.2 Survei Lapangan............................................................................................... V-17

5.3 Studi Literatur................................................................................................... V-17

5.4 Pengumpulan Data............................................................................................ V-17

i
5.5 Penyusunan Laporan ........................................................................................ V-17

BAB VI BIAYA ...................................................................................... VI-19

Biaya Pemondokan............................................................................................VI-19

TANDA TANGAN
DAFTAR PUSTAKA

ii
DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

3.1 Logo TVRI Riau ........................................................................................................... III-5

3.2 Struktur organisasi TVRI Riau ..................................................................................... III-7

3.3 Jangkauan Siaran TVRI Riau ....................................................................................... III-9

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Perguruan tinggi merupakan sarana pembentukan sumber daya manusia yang


diharapkan mampu mengaplikasikan teori yang ada dengan keadaan di lapangan
dan sejalan dengan perkembangan kemajuan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
(IPTEK).
Kerja praktek merupakan salah satu pemecahan permasalahan akan adanya jarak
antara teori dan praktek, sehingga pada kerja praktek mahasiswa diharapkan
mampu menerapkan serta mengkombinasikan ilmu – ilmu yang diperoleh selama
perkuliahan dengan yang diperoleh di lapangan. Berkaitan dengan hal tersebut
maka Program Studi S-1 Teknik Elektro Universitas Islam Negeri Sultan Syarif
Kasim Riau mewajibkan setiap mahasiswanya untuk melaksanakan kegiatan kerja
praktek (KP).
Dengan adanya kerja praktek maka mahasiswa dapat menambah pengetahuan
tentang dunia industri sehingga mahasiswa mempunyai pandangan tentang arah dan
tujuan perkembangan teknologi dan mampu memupuk kreatifitas sehingga dapat
memahami permasalahan yang terjadi didunia industri dan mampu menumbuhkan
ide-ide baru yang nantinya akan berguna bagi kemajuan perkembangan IPTEK di
Indonesia.
Agar tujuan kerja praktek tidak melenceng dari mata kuliah yang dipelajari, maka
tempat kerja praktek sangatlah menentukan. Berdasarkan pertimbangan dan latar
belakang tersebut, sangat tepat untuk mengadakan kerja praktek di TVRI Riau.
Mahasiswa dapat memahami lebih jauh tentang Sistem Kerja Komputer Dalam
Bidang Penyiaran Di TVRI Riau. Dengan demikian, besar harapan mahasiswa
dapat terlibat langsung dan bekerja sama dengan tim yang ada di perusahaan dalam
pemecahan masalah yang terjadi sehingga ilmu dan pengalaman yang diperoleh di
lapangan dapat bermanfaat dan dijadikan pengalaman serta pedoman di masa akan
datang.

1
1.2 Rumusan Masalah

Bagaimana proses penyuntingan gambar untuk mendukung program berita riau di


stasiun TVRI RIAU?

1.3 Tujuan

Kegiatan KP yang dilakukan oleh Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim
Riau memiliki tujuan sebagai berikut:
1. Tujuan Umum

1) Mempelajari sesuatu yang baru untuk meningkatkan wawasan dan


keterampilan mahasiswa
2) Mampu menerapkan disiplin ilmu yang diperoleh di bangku perkuliahan

3) Mampu mengatasi dan mengantisipasi berbagai permasalahan yang timbul


di lapangan dengan menggunakan ilmu yang dimiliki
4) Melatih beradaptasi dengan lingkungan industri dan dunia usaha melalui
keikutsertaan dalam disiplin kerja dan mematuhi peraturan yang telah
ditetapkan oleh pihak industri
5) Dapat memberikan sumbangan pikiran pada perusahaan atas segala yang
mungkin dirasa kurang
6) Sebagai persiapan untuk terjun langsung ke industri dan mengamati mutu
di tempat praktek industri
7) Melaksanakan tugas dan kegiatan industri dan mengamati mutu di tempat
praktek industri
8) Membuat laporan praktek lapangan industri dengan format yang benar.

2. Tujuan Khusus

1) Untuk mengetahui lebih detail bagaimana Sistem Kerja Komputer Dalam


Bidang Penyiaran Di TVRI Riau.
2) Agar dapat menambah wawasan di bidang Sistem Kerja Komputer Dalam
Bidang Penyiaran.

2
BAB II
SASARAN DAN MANFAAT

2.1 Sasaran

2.1.1 Bagi Mahasiswa


a. Mempersiapkan mahasiswa sebelum terjun kedunia profesinya setelah
menamatkan pendidikan di jurusan Teknik Elektro.
b. Mahasiswa berlatih mengamati, membandingkan, menganalisis, dan
menerapkan ilmu pengetahuan yang diperoleh selama perkuliahan pada
lingkungan kerja.
c. Mahasiswa mengenal dan mempelajari tingkah laku (attitude), kemampuan
berkomunikasi (Communication Skill), dan kerjasama (teamwork) yang
diperlukan dalam mengembangkan interpersonal skill (human relation) di
dunia kerja.
d. Mahasiswa belajar sistem manajemen dan organisasi di suatu institusi.
2.1.2 Bagi program studi Teknik Elektro Universitas Islam Negeri Sultan
Syarif Kasim Riau.
a. Menjalin komunikasi produktif antara Jurusan Teknik Elektro Universitas
Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau. dengan dunia kerja.
b. Membuka peluang penelitian bagi dosen-dosen pembimbing Kerja Praktek
(KP) terkait implementasi bidang ilmu Teknik Elektro di dunia kerja.
2.1.3 Bagi Institusi Tempat Kerja Praktek
a. Melakukan penjaringan/seleksi awal untuk mengisi keperluan tenaga kerja
baru.
b. Menjalin kerjasama yang produktif dengan Perguruan Tinggi, yaitu
program studi Teknik Elektro Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim
Riau.

2.2 Manfaat

Melalui pelaksanaan kerja praktek ini diharapkan sasaran-sasaran diatas


tersebut dapat terwujud yang mana membuat hubungan antara jurusan Teknik
Elektro UIN SUSKA Riau dengan institusi kerja praktek dapat terus berlanjut
kedepannya. Dan juga ilmu yang didapat ditempat kerja praktek dapat di
implementasikan oleh mahasiswa kerja praktek dikemudian harinya.

3
Dari pelaksanaan kerja praktek di TVRI Riau dapat memberikan manfaat bagi
berbagai pihak, antara lain :
2.2.1 Bagi Mahasiswa

1. Mampu mengaplikasikan ilmu yang didapat secara teoritis di perkuliahan.

2. Menganalisa setiap peluang permasalahan yang terjadi di dunia kerja dan


mencari solusi untuk perbaikan.
3. Menguji kemampuan mahasiswa dalam berkreasi sesuai dengan bidang ilmu
yang ditekuni.
4. Memperoleh pengalaman mengenai kondisi kerja sehingga mampu
beradaptasi dengan dunia kerja.
2.2.2 Bagi Jurusan Teknik Elektro UIN SUSKA Riau

1. Menjalin kerjasama produktif antara jurusan Teknik Elektro UIN SUSKA


Riau dengan dunia kerja.
2. Sebagai bahan masukan dan evaluasi jurusan Teknik Elektro Konsentrasi
Komputer UIN SUSKA Riau untuk menghasilkan tenaga - tenaga terampil
sesuai dengan kebutuhan dalam dunia industri.
3. Membuka peluang penelitian bagi dosen - dosen Pembimbing Kerja Praktek
terkait implementasi bidang ilmu Teknik Elektro di dunia kerja.
2.2.3 Bagi Institusi Tempat Kerja Praktek

1. Sebagai sarana untuk mengetahui kualitas pendidikan di Perguruan Tinggi


khususnya UIN SUSKA Riau.
2. Sebagai sarana untuk memberikan kriteria tenaga kerja yang dibutuhkan
oleh badan usaha atau institusi yang terkait.

4
BAB III

TVRI RIAU

3.1 Sejarah Perusahaan


Era pertelevisian di Provinsi Riau ditandai dengan berdirinya Stasiun Produksi di
Pekanbaru. TVRI SP Pekanbaru diresmikan oleh Menteri Penerangan pada tanggal 03
November 1998.

TVRI SP Pekanbaru melakukan siaran lokal perdana pada tanggal 1 Ramadhan 1419
Hijriyah yaitu pada bulan Januari tahun 1999 (Menyiarkan Adzan Maghrib).
Kemudian dilanjutkan penayangan 1 Jam. Pada tahun 2000 TVRI Stasiun Pekanbaru
meningkatkan frekuensi siaran 3 (tiga) kali dalam satu minggu yaitu pada hari Senin,
Rabu, dan Jumat selama kurang lebih 1 (satu) jam.

Pada tahun 2003 frekuensi siaran ditingkatkan menjadi 3 (tiga) jam setiap harinya yang
disiarkan dari pukul 16.00 WIB sampai dengan 19.00 WIB Pada tahun 2004 TVRI
Pekanbaru berganti nama menjadi TVRI Stasiun Riau, dengan jam tayang masih 3
(tiga) jam setiap hari.

Pada tanggal 1 April 2007, program siaran TVRI Stasiun Riau telah beralih tekhnologi
ke sistem komputerisasi dengan menyajikan acara-acara baru yang dikemas dalam
bentuk, Informasi, Pendidikan, Budaya dan Hiburan yang menekankan pada muatan
lokal budaya Melayu , disiarkan secara Langsung dari Studio 2 , maupun Play back,
dengan jam siaran 4 (empat) jam setiap hari mulai pukul 15.00. s.d. 19.00. wib.
LPP TVRI Riau juga bersiaran dengan sistem digital dan jumlah jam siar menjadi 9
jam setiap hari, dimulai dari pukul 13.00. wib sampai pukul 22.00. wib. Mulai 21
Desember 2010.

Awal tahun 2018 seiring dengan pergantian manajemen atas TVRI Pusat, maka siaran
lokal daerah mulai bersiaran dari jam 14.00-18.00 WIB.

5
3.2 Logo Perusahaan

Gambar 3.1 Logo TVRI

 Logo LPP TVRI menggunakan satu bulatan berwarna biru dengan tulisan RI
(Republik Indonesia) yang sangat menonjol di dalamnya, yang memberi kesan
bahwa LPP TVRI kini goes to the world. Memang ini bagian dari visi LPP TVRI ke
depan untuk menjadi world class public broadcasting.

 LPP TVRI hanya menggunakan dua warna pada logo untuk komunikasi visual nya.
Warna trusted blue solid, digunakan untuk corporate color. Warna ini diambil dari
warna biru laut dan langit Indonesia. Trusted blue menjelaskan ketegasan, simple
dan elegan. Sementara untuk layar menggunakan warna putih, dengan transparansi
80%. Warna putih digunakan untuk logo bug, dan promo bug, below the line dan
social media. Putih menjelaskan fleksibelitas, mudah beradaptasi dengan perubahan.

 Uper grafis adalah bentuk turunan dari logo yang menggunakan tiga bulatan, satu
bulatan besar, satu bulatan sedang dan satu bulatan kecil. Ini melambangkan
universe atau jagad raya. Tiga bulatan juga menelaskan satu dunia, satu Indonesia
dan satu LPP TVRI. Elemen super grafis digunakan untuk komunikasi visual pada
layar kaca, below the line, dan media sosial. Fungsi super grafis adalah menampung
elemen elemen visual yang tidak bisa ditampung oleh logo. Super Grafis terdiri dari
lima warna. Biru dan turunannya untuk semua program yang berbasis informasi.
Hijau dan turunannya untuk program berbasis ilmu pengatahuan, agama dan
kebudayaan. Warna merah untuk olahraga, warna ungu dan turunannya untuk
program hiburan dan warna orange dan turunan untuk program anak-anak.

 Brand besar memang tak banyak menggunakan font. Karena itu hanya dua huruf
saja yang digunakan oleh LPP TVRI yakni Avenir dan Gotham (dengan segala
turunanya). Penggunaan hanya dua huruf dibuat untuk menjaga konsistensi cara
berkomunikasi visual. Mulai dari logo, layar kaca sampai ke unsur perkantoran.

6
 Dalam rebranding LPP TVRI juga diatur mengenai standard fotografi baik
individual maupun fotografi program. Fotografi LPP TVRI untuk standard
individual dibuat dengan gaya yang luwes, ramah dan smart casual. Proses ini
sengaja dibuat agar image perubahan dari kesan sebagai Lembaga birokrasi kini
menjadi Lembaga kreatif. Untuk fotografi program menampilkan kesan yang ceria,
deep of feel dan fokus.

3.3 Visi dan Misi Perusahaan

3.3.1 Visi TVRI Riau


"Terwujudnya LPP TVRI Stasiun Riau Kepri sebagai media utama penggerak,
pembangunan di Propinsi Riau dan Propinsi Kepulauan Riau"

3.3.2 Misi TVRI Riau


1. Menyelenggarakan Program Siaran yang menumbuhkan rasa cinta tanah air.
2. Menyelenggarakan siaran yang mendidik, menghibur, serta memberi pelayanan
informasi yang sehat dan berimbang, dalam membangun budaya daerah dan
sebagai kontrol sosial.
3. Menyelenggarakan tata kelola lembaga yang mengacu pada lembaga penyiaran
yang moderen.

7
3.4 Struktur Organisasi

Gambar 3.2 Struktur organisasi TVRI Riau

KEPALA STASIUN TVRI RIAU :


Syariffudin, SE, MM

SEKSI PROGRAM & PENGEMBANGAN USAHA


Kepala Seksi P & PU: Suardi Camong, SPT,M.I.Kom
Kepala Sub Seksi Program : Evi Lauri Shanti
Kepala Sub Seksi Pengembangan & Usaha : Nasraini

SEKSI BERITA :
Kepala seksi: Darmawan S.Sos

SEKSI TEKNIK
Kepala seksi: Budi Rianto S.I.Kom
Kepala Sub Seksi TPP : Martin Indra P. S.Kom
Kepala Sub seksi Teknik Transmisi : Sabeni
Kepala Sub Seksi Fasilitasi Transmisi : Pipin Sofyan, S.I.Kom
8
SUB BAGIAN KEUANGAN
Kepala seksi: Muhyin, S.Sos

SUB BAGIAN UMUM


Kepala Sub Bagian : M. Yusuf

3.5 Jangkauan Siaran TVRI Riau

Gambar 3.3 Jangkauan Siaran TVRI Riau

9
BAB IV
TEORI

4.1. Berita
Berikut ada beberapa pengertian tentang berita :
1) Dean M. Lyle Spencer dalam bukunya yang berjudul News Writings yang
kemudian dikutip oleh George Fox Mott (New Survey Journalism)
menyatakan bahwa: “Berita dapat didefenisikan sebagai setiap fakta yang
akurat atau suatu ide yang dapat menarik perhatian bagi sejumlah besar
pembaca.”

2) Mitchel V.Charnley dalam bukunya Reporting edisi III (Holt-reinhart &


Winston, Newyork, 1975 halaman 44 menyebutkan: “Berita adalah laporan
yang tepat waktu mengenai fakta atau opini yang memiliki daya tarik atau hal
penting atau kedua-duanya bagi masyarakat luas.” (Deddy Iskandar,
2005:21).

Adapun cara melaporkan atau memberitakan peristiwa kejadian agar supaya


menarik perhatian kepada khalayak yaitu dengan gaya “to the point” atau
“diplomatis” sehingga fakta yang tampaknya sepele menjadi menarik untuk
dinikmati.
Penyajian fakta dan kejadian didalam berita bersifat objektif. Liputan gambar
dari kejadian diambil dengan memperhatikan hal-hal yang sekiranya tidak terlalu
membuat shock. Namun, objektiftas semacam ini masih tergantung subjektifitas dari
peliput. Kendatipun berita itu objektif, namun unsur-unsur subjektif baik yang
disengaja maupun tidak ikut serta mewarnai berita (Fred Wibowo, 2007:134).
Secara sederhana dapat dikatakan, berita yang dapat diambil untuk disiarkan
itu harus memenuhi sejumlah persyaratan, yaitu sebagai berikut:
a. Penting (Important).
Suatu berita dapat dikatakan penting jika berita itu memiliki dampak terhadap
penonton. Ada sejumlah patokan yang dapat dipakai untuk menentukan berita
seperti apa yang memiliki dampak paling besar, yaitu keamanan, kondisi
keuangan, gangguan, dsb.

10
b. Menarik.
Adapun yang dimaksud dengan berita menarik adalah jika informasi yang
disampaikan itu mampu membangkitkan kekaguman, rasa lucu atau
humor,atau informasi mengenai pilihan hidup (Morissan, 2005:32).

Menurut Hoeta Soehoet dalam bukunya, teknik reporter dalam sebuah


peliputan antara lain adalah dimulai dari proses pencarian bahan berita, wawancara
para sumber dilapangan, hingga menyusunnya kedalam format yang telah ditentukan
sebelumnya.
Susunan materi berita dapat dibuat variasi, misalnya dengan menempatkan
berita-berita aktual dibagian awal disusul oleh berita-berita penting (bermakna) dan
diakhiri dengan berita-berita humanitas. Sangat sering sekali di bagian terakhir dari
siaran berita disajikan berita humanitas lucu untuk mengendorkan ketegangan setelah
menyaksikan peristiwa-peristiwa yang ditayangkan. Berita yang humoris ini juga
perlu untuk memberi nuansa yang agak berbeda dengan berita-berita yang lain
sehingga program itu terus menarik sampai akhir.
Pada dasarnya program informasi dapat dibagi menjadi dua bagian besar,
yaitu berita keras atau hard news dan berita lunak atau soft news (Morissan,
2008:209).
Didalam program berita terdapat bermacam-macam cara menyajikan berita
dan corak penyajian berita. Batasan yang umum untuk jenis atau macam program
siaran berita terletak pada batasan yang didasari atas keterikatan pada waktu
aktual singkat dan ketidakterikatan pada waktu aktual singkat (memiliki waktu aktual
yang panjang). Berita yang terikat waktu (time concern) disebut berita harian,
sedangkan berita yang tidak terikat waktu (time less) disebut berita berkala (Fred
Wibowo, 2007:135).

a. Berita Harian
Berita harian atau berita hangat (the hot news) adalah berita yang perlu segera
ditampilkan dan disampaikan kepada masyarakat (Fred Wibowo, 2007:135).
Corak berita semacam ini sangat terikat waktu aktual yang singkat. Berita
hangat biasanya bersifat linier dan langsung (straight news) seperti berita “Berita
Riau” di TVRI Riau. Disamping bentuk straight news, berita harian dapat pula
berbentuk indepth news atau berita mendalam seperti Telisik di ANTV.

11
Berdasarkan sifat dan kekuatan materi beritanya, straight news dapat berupa
hard news (berita keras) yang merupakan berita yang mengandung konflik dan soft
news (berita lunak) yang artinya berita yang bersangkut paut dengan kejadian-
kejadian umum yang penting di masyarakat.
Hard news dan soft news sering menggunakan formula campuran antara
penting atau kurang pentingnya kejadian dengan masyhur dan besar jumlahnya atau
kurang masyhur dan kecil jumlahnya orang yang terlibat dalam kejadian (Fred
Wibowo, 2007:139).

b. Berita Berkala
Berita yang bersifat time less (tidak terikat waktu) yang memilki
kemungkinan penyajian yang lebih lengkap dan mendalam. Sajian ini juga dapat
diolah secara lebih artistik. Oleh Karena itu, model berita berkala biasanya
merupakan karya Jurnalistik berupa program documenter, feature dan magazine.
Ketiga program itu memilki kemasan dan tata laksana produksi spesifik (Fred
Wibowo, 2007:141).
Dalam penelitian ini, penulis mengambil teori Gate Keeping (Pendekatan
White 1949) sebagai acuan yang mendasar dalam penulisan skripsi ini, Gate Keeping
adalah memutuskan apa yang akan muncul atau tampil di media. Menurut White teori
ini Gate Keeping memperkenalkan peran krusial yang disebut “Gate Keeper”, media
mengeksekutifkan siapa yang mampu membuka atau menutup “Gate” pada pesan
media seperti pada sebuah berita. Reporter juga merupakan Gate Keeper, mereka
memutuskan perlu tidaknya melaporkan sebuah berita dan bagaimana mereka
melaporkan berita tersebut. Editor juga sebagai Gate Keeper jika berhak memutuskan
untuk menjalankan alur cerita berita (www.de-endah.blog.friendster.com).
John R. Bittner (1996) mengistilahkan gatekeeper sebagai “individu-individu
atau kelompok orang yang memantau arus informasi dalam sebuah saluran
komunikasi (massa)”. Jika diperluas maknanya, yang disebut gatekeeper adalah orang
yang berperan penting dalam media massa. Dengan demikian, mereka yang disebut
sebagai gatekeeper antara lain reporter, editor berita, atau orang lain dalam media
massa yang ikut menentukan arus informasi yang disebarkan. Mereka dapat
menghapus pesan atau mereka bahkan bisa memodifikasi dan menambah pesan yang
akan disebarkan. Mereka pun bisa menghentikan sebuah informasi dan tidak
membuka “pintu gerbang” (gate) bagi keluarnya informasi yang lain (Nurudin,
2007:119).
12
Dengan demikian, paling tidak gatekeeper mempunyai fungsi sebagai berikut:
1. Menyiarkan informasi
2. Membatasi informasi dengan mengeditnya sebelum disebarkan
3. Untuk memperluas kuantitas informasi dengan menambahkan fakta dan
pandangan lain
4. Untuk menginterpretasikan informasi (Nurudin, 2007:125).

Untuk menggambarkan proses gatekeeping, Devito mencoba membuat


gambar sebagai berikut :

S1 M1 MA R1

S2 M2 Gatekeeper MB R2

S3 M3 MC R3

Dari gambar diatas pesan-pesan (M1, M2, M3) diterima oleh penapis
informasi dari berbagai sumber yang berbeda (S1, S2, S3). Dari gambar itu dapat
dilihat bahwa fungsi penapis informasi adalah menyeleksi pesan-pesan yang akan
dikomunikasikan. Penapis informasi kemudian secara selektif menyampaikan
sejumlah pesan (MA, MB, MC) ke penerima yang berbeda-beda (R1, R2, R3). Apek
terpenting yang perlu ditekankan mengenai proses ini adalah bahwa pesan-pesan
yang diterima oleh penapis pesan (M1, M2, M3) tidaklah sama dengan pesan-pesan
yang dikirimkan oleh penapis informasi (MA, MB, MC). (Nurudin, 2007:128-129).

4.2. Penyuntingan
Pengertian penyuntingan sama dengan editing. Hal ini bisa dilihat dari
pengertian video editing, yaitu pekerjaan memotong-motong dan merangkaikan
(menyambung) potongan-potongan gambar sehingga menjadi film berita yang utuh
13
dan dapat dimengerti. Pekerjaan ini dilakukan oleh editor gambar atau penyunting
gambar (Morissan, 2005:233).
Jelasnya proses editing memang menduduki posisi penting dalam
menghasilkan berita yang menarik dan tidak membosankan. Oleh karena itu, tugas
seorang editor begitu berat dan mengandung resiko sebab bisa jadi komposisi gambar
yang sebetulnya sudah bagus malah tidak bisa “bercerita” karena kegagalan sang
editor (Bayu, 16 februari 2009).
Editor harus teguh pendirian untuk menolak apabila gambar yang diminta
reporter ternyata tidak layak untuk disiarkan mengingat kulaitas cahaya, komposisi
maupun alurnya yang tidak memenuhi syarat (Deddy Iskandar, 2005:111).

Perlu diketahui, sebagian juru kamera di bagian pemberitaan TVRI Riau


merangkap sebagai penyunting gambar atau editor.
a. Metode Editing Berita
Secara umum, proses editing dibedakan menjadi dua metode, yakni
Continuity Cutting dan Dynamic Cutting.
1. Continuity Cutting
Metode ini merupakan metode editing yang berisi penyambungan dari
buahgambar yang mempunyai kesinambungan.
2. Dynamic Cutting
Sedangkan metode ini yang berisi penyambungan dari dua buah gambar
yangtidak mempunyai kesinambungan (Morissan, 2005:235).

b. Teknik Editing Berita


Teknik editing yang digunakan oleh televisi umumnya terdiri dari dua cara:
1. Linear: kebanyakan stasiun televisi di Indonesia menggunakan teknologi
editing yang linear. Cara kerjanya adalah merekam atau mengkopi gambar
yang berada pada satu kaset ke kaset lainnya.
2. Nonlinear: dengan sistem ini, materi mentah akan dipindahkan atau
disimpan terlebih dahulu kedalam komputer yang memiliki software
(perangkat lunak) editing gambar.

c. Editing Dengan Teknologi Analog Dan Digital


Pada dasarnya semua editing itu hampir tidak ada bedanya, yang
membedakannya adalah pada penggunaan teknologinya. Karena seiring
14
perkembangan zaman, muncul teknologi Analog dan Digital.
Editing masuk kedalam tahap pasca produksi. Pasca produksi memiliki
beberapa langkah utama, diantaranya yaitu Editing Offline dan Editing Online.

I. Editing Offline
1. Editing Offline Dengan Teknik Analog
Setelah berita selesai ditulis, maka tim editing membuat logging yaitu
mencatat kembali semua hasil liputan berdasarkan fakta dan kenyataan
yang sebenarnya. Didalam logging time code (nomor kode yang
berupa digit frame, detik, menit, dan jam yang dimunculkan pada layar)
dan hasil pengambilan liputan dicatat (Freud Wibowo, 2007:42).

2. Editing Offline Dengan Teknik Digital Atau Nonlinear


Editing jenis ini merupakan editing yang menggunakan komputer dengan
peralatan khusus untuk editing. Dalam editing offline dengan sisitem
digital ini, penyusun tidak harus mengikuti urutan liputan seperti dalam
sistem Analog. Bisa saja mengerjakan urutan liputan yang ditengah dahulu
lalu bagian akhir dan kemudian masuk kebagian wal. Sesudah tersusun
baik barulah diurutkan dan disatukan agar gambar-gambar yang sudah
disambung dapat dilihat secara utuh, proses ini disebut render.

II. Editing Online

1. Editing Online Dengan Teknik Analog.


Berdasarkan naskah editing, editor meliput hasil liputan berita asli.
Sambungan-sambungan setiap liputan berita dibuat tepat berdasarkan catatan
time code di naskah editing. Setelah editing online selesai, maka proses ini
berlanjut dengan mixing (Freud Wibowo, 2007:43).

2. Konsep Operasional
Dengan dilatarbelakangi kerangka teoritis, selanjutnya penulis
merumuskan sutu konsep operasional yang nantinya dijadikan sebagai tolak
ukur dalam penelitian ini. Konsep ini merupakan konsep yang jelas dan lebih
spesifik yang dijelaskan dengan indikator-indikator agar tidak terjadi
penyimpangan dalam melakukan penelitian proses penyuntingan gambar
15
untuk mendukung program “Berita Riau” di stasiun TVRI Riau.
Jadi proses penyuntingan gambar untuk mendukung program “Berita
Riau” di stasiun TVRI Riau dapat diukur melalui:
a. Proses editing di TVRI Riau harus didukung oleh sarana dan
perlengkapanyang memadai.
b. Faktor yang mempengaruhi tim editing dalam mengerjakan tugasnya.
1. Faktor penghambat serta cara menyikapinya
2. Faktor pendukung terlaksanya editing (sarana dan perlengkapan).

16
BAB V
LANGKAH KERJA
Langkah kerja dalam pelaksanaan kerja praktek “TVRI Riau.” meliputi
beberapa tahapan yaitu:

5.1 Pengenalan Perusahaan


Pada pengenalan perusahaan ini terdapat beberapa kegiatan, yaitu:

a. Pengenalan perusahaan dan bagian – bagiannya.

b. Pengenalan aturan- aturan perusahaan.

c. Pengenalan alat – alat safety dan yang digunakan.

5.2 Survei Lapangan


Survei lapangan ini merupakan salah satu kegiatan yang pertama kali dilakukan
diarea kerja yaitu di lokasi kerja bersama pembimbing lapangan, dimana disini
pembimbing memperkenalkan area kerja, peraturan-peraturan perusahaan, alat-alat
yang menjadi pembahasan, dan juga menjelaskan alat-alat safety yang digunakan
pada saat melakukan pekerjaan di lapangan. Kita harus mematuhi peraturan-
peraturan yang telah ditetapkan oleh perusahaan guna untuk menjaga keselamatan
dan keamanan kerja.

5.3 Studi Literatur


Studi literatur adalah bagian dari langkah yang penulis gunakan untuk mendapatkan
teori-teori yang akan dibahas dalam penelitian. Dengan cara mempelajari referensi-
referensi melalui jurnal maupun data yang telah diberikan oleh perusahaan.

5.4 Pengumpulan Data


Kegiatan pengumpulan data langsung terjun bersama pembimbing Kerja Praktek
(KP) di lapangan untuk memperkenalkan semua area cakupan perusahaan dan
bagian-bagian dari sistem kerja. Dengan cara observasi dan mengambil gambar di
lapangan serta melakukan wawancara atau tanya jawab dengan pembimbing Kerja
Praktek (KP).

17
5.5 Penyusunan Laporan
Kegiatan penyusunan laporan dilakukan pada minggu-minggu terakhir Kerja
Praktek (KP). Penyusunan laporan dilakukan berdasarkan wawancara dengan
pembimbing lapangan dan melalui referensi dari jurnal maupun data perusahaan.
Selanjutnya melakukan penyusunan laporan sesuai dengan format yang telah
ditetapkan pada Panduan Kerja Praktek AC 04 Jurusan Teknik Elektro UIN Suska
Riau.

18
BAB VI
BIAYA
Biaya Pemondokan

Pada saat melakukan kerja praktek, pastinya kita akan mempersiapkan


kebutuhan ekonomis terutama uang saku yang berguna saat melakukan kerja
praktek. Berikut rincian biaya pemondokan saat melakukan kerja praktek sebagai
berikut:
Tabel 6.1 Rincian Biaya Pemondokan

Rincian Tarif Biaya


Makan (30 hari) Rp.600,000,00
Penginapan Rp.300,000,00
Bahan bakar kendaraan Rp.200,000,00
Paket data Rp. 100,000,00
Kebutuhan lain-lain Rp. 100,000,00
Total Rp.1,300,000,00
Jika ditotal atau dikalkulasikan seluruh biaya pemondokan akan memakan
biaya sekitar Rp.1,300,000,00 selama kegiatan kerja praktek yang terhitung dari
tanggal 11 Oktober 2021 s/d 10 November 2021.

19
TANDA TANGAN

Proposal ini telah diperiksa dan disetujui untuk diserahkan kepada TVRI Riau.
Ditanda tangani oleh:

Mahasiswa

Tanggal : 6 Oktober 2021


Aldri Linanda

Dosen Pembimbing

Tanggal :6 Oktober 2021


Oktaf Brillian Kharisma

20
DAFTAR PUSTAKA

AC 04 Panduan Kerja Praktek, Revisi 3,2019.


Rachman, A. (2009). Dasar-Dasar Penyiaran. Unri Press.
Sugiono, F. (2013, 09 25). Sistem Kerja Komputer. Retrieved 10 06, 2021 from Blog Mahasiswa
Universitas Brawijaya: http://blog.ub.ac.id/fahrysugiono/2013/09/25/sistem-kerja-komputer/
Muda, Deddy Iskandar. Jurnalistik Televisi : Menjadi Reporter Profesional. PT.Remaja
Rosdakarya, Bandung:2005
Wibowo, Freud. Teknik Produksi Program Televisi. Pinus Book Publisher, Yogyakarta:2007
Morissan. Jurnalistik Televisi : Mutakhir. Ramdina Prakasa, Tangerang:2005 Morissan, MA.
Manajemen Media Penyiaran : Strategi Mengelola Radio & Televisi. Jakarta:2008
http://de-endah.blog.friendster.com/2006/10/
Nurudin. Pengantar Komunikasi Massa. PT. Rajagrafindo Persada, Jakarta:2007
Muda, Deddy Iskandar. Jurnalistik Televisi : Menjadi Reporter Profesional. PT. Remaja Rosdakarya,
Bandung:2005

21

Anda mungkin juga menyukai