Anda di halaman 1dari 46

Laporan Kerja Praktek

LAPORAN KERJA PRAKTEK


PERENCANAAN PEMBANGUNAN PENGOLAHAN AIR LIMBAH
MCK MENGGUNAKAN IPAL DI DESA BUANGAN KECAMATAN
MEURAH DUA KABUPATEN PIDIE JAYA

Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Kurikulum


Pada Program Studi Teknik Lingkungan
Fakultas Sains dan Teknologi
Universitas Islam Negeri Ar-
Raniry

Disusun Oleh:

MARLISA
150702091

PROGAM STUDI TEKNIK LINGKUNGAN


FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI AR-RANIRY
BANDA ACEH
2018
LEMBAR PENGESAHAN

LAPORAN KERJA PRAKTEK DINAS PEKERJAAN UMUM


KABUPATEN PIDIE JAYA

Periode, 01 Agustus – 05 September 2018

Disusun Oleh :

Marlisa
(150702091)

Laporan ini disusun sebagai syarat mata kuliah Kerja Praktek dan sebagai
syarat untuk mengambil mata kuliah selanjutnya.

Pidie Jaya, September 2018


Menyetujui,

PembimbingLapangan

Tarmizi ST
Nip. 18510082009041005
LEMBAR PENGESAHAN
PRODI TEKNIK LINGKUNGAN UNIVERSITAS ISLAM
NEGERI AR-RANIRY

LAPORAN KERJA PRAKTEK


LAPORAN KERJA PRAKTEK DINAS PEKERJAAN UMUM
KABUPATEN PIDIE JAYA

Periode, 01 Agustus – 05 September 2018

Disusun Oleh :

Marlisa
(150702091)

Laporan ini disusun sebagai syarat mata kuliah Kerja Praktek dan sebagai
syarat untuk mengambil mata kuliah selanjutnya.

Pidie Jaya, 05Oktober 2018


Menyetujui,

DosenPembimbing KoordinatorKerjaPraktek
Prodi TeknikLingkungan Prodi TeknikLingkungan

T. Muhammad Ashari, M.Sc Andian Arista Anas,MSc


NIP. 19830202 201503 1 002
i
KATA PENGANTAR

ii
Segala puji hanya milik Allah SWT, Dia-lah yang telah menganugerahkan
al-Qur’an sebagai hudan lin naas (petunjuk bagi seluruh manusia) dan rahmatan
lil‘alamin (rahmat bagi segenap alam). Dia-lah yang Maha Mengetahui makna dan
maksud kandungan al-Qur’an. Shalawat dan salam semoga tercurahkan kepada
Nabi Besar Muhammad SAW utusan dan manusia pilihan, dialah penyampai,
pengamal dan penafsir pertama al-Qur’an.Dengan pertolongan dan hidayah-Nya
penulis dapat melaksanakan . Kerja Praktek merupakan salah satu syarat untuk
memperoleh gelar sarjana di Prodi Teknik Lingkungan, Fakultas Sains dan
Teknologi, Universitas Islam Negeri Ar-Raniry. Tugas khusus dalam laporan ini
di kosentrasikan pada Dinas Lingkungan Pekerjaan Umum Pidie Jaya dengan area
praktek di Desa Buangan Kecamatan Meurah Dua, Kabupaten Pidie Jaya.
Selama persiapan dan pelaksanaan kerja praktek ini, penulis telah banyak
mendapat bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis tak
lupa mengucapkan terima kasih kepada:
1. Orang tua dan keluarga saya yang telah memberikan dukungan dan untaian
do’a nya selama ini.
2. Drs. Yusri M. Daud, M.Pd, selaku ketua Prodi Teknik Lingkungan, Fakultas
Sains dan Teknologi, Universitas Islam Negeri Ar-Raniry.
3. Andian Arista Anas, M.Sc., selaku koordinator kerja praktek Prodi Teknik
Lingkungan, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Islam Negeri Ar-
Raniry.
4. T. Muhammad Ashari, M.Sc, selaku dosen pembimbing kerja praktek Prodi
Teknik Lingkungan, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Islam Negeri
Ar-Raniry.
5. Bapak Bahron Bakti, ST.MTselaku Kepala Dinas yang telah memberikan
persetujuan untuk melaksanakan kerja praktek di Dinas Pekerjaan Umum
Kabupaten Pidie Jaya.

iii
6. Tarmizi S.T selaku pembimbing lapangan yang telah banyak membimbing
penulis selama belajar tentang karakteristik dan komposisi limbah di Dinas
Pekerjaan Umum Kabupaten Pidie Jaya.
7. Dan semua pihak yang telah membantu dalam proses kerja praktek yang tidak
dapat disebutkan satu per satu.
Akhir kata, penulis berharap Allah SWT., berkenan membalas segala
kebaikan dari semua pihak yang telah membantu. Semoga Laporan ini dapat
sbermanfaat bagi berbagai pihak khususnya bagi perkembangan ilmu pengetahuan
di Teknik Lingkungan, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Islam
NegeriAr-Raniry. Penulis menyadari bahwa laporan ini masih terdapat banyak
kekurangan. Oleh Karena itu, kritik dan saran yang membangun tetap penulis
harapkan untuk lebih menyempurnakan laporan ini.

Pidie Jaya,15 September 2018


Penyusun

Marlisa
150702091

iv
DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN DINAS PU KABUPATEN PIDIE JAYA


LEMBAR PENGESAHAN PRODI TEKNIK LINGKUNGAN
KATA PENGANTAR.................................................................................. i
DAFTAR ISI................................................................................................. iii
DAFTAR GAMBAR.................................................................................... v
DAFTAR TABEL ........................................................................................ vi
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................ vii
BAB I PENDAHULUAN............................................................................. viii
1.1 Latar Belakang Instansi ............................................................... 1
1.2 Visi dan Misi Instansi.................................................................. 2
1.2.1 Visi Instansi ..................................................................... 2
1.2.2 Misi Instansi .................................................................... 2
1.3 Struktur Organisasi...................................................................... 3
1.4 Bagian dan Seksi Instansi............................................................ 4
1.4.1 Bagian Bidang Bina Marga ............................................. 4
1.4.2 Bagian Bidang Cipta Karya............................................. 4
1.4.3 Bagian Bidang PSDA ...................................................... 6
1.4.4 Bagian Bidang Tata Ruang.............................................. 7
1.4.5 Bagian Bidang Peralatan ................................................. 8
1.4.6 Bagian Bidang Bina teknik/Bina Program ...................... 9
1.5 Latar Belakang dan Rumusan Masalah ....................................... 9
BAB II PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK......................................... 11
2.1 Tujuan Kerja Praktek ................................................................ 11
2.2 Manfaat Kerja Praktek .............................................................. 11
2.3 Waktu dan Tempat.................................................................... 12
2.4 Metodologi Kerja Praktek......................................................... 14

v
BAB IIISTUDI KASUS ............................................................................... 16
STUDI PERENCANAAN PENGOLAHAN MCK DENGAN
MENGGUNAKAN IPAL DI DESA BUANGAN KECAMATAN
MEURAH DUA KABUPATEN PIDIE JAYA ............................. 16
3.1 Dasar Teori .................................................................................. 16
3.1.1 Pengertian Limbah .......................................................... 16
3.1.2 Limbah Domestik ............................................................ 17
3.1.3 Anaerobic Baffled Reactor (ABR) .................................. 18
3.1.4 Limbah Perkotaan............................................................ 18
3.1.5 Karakteristik Kimia Dan Biologi .................................... 19
3.2 Hasil dan Pembahasan................................................................. 20
3.2.1 Kondisi Lingkungan Sebelum di Bangun IPALdi Desa
Buangan........................................................................... 20
3.2.2 Manfaat Dan Kegunaan Ipal Bagi Masyarakat Desa
Buangan........................................................................... 21
3.2.3 Tahap Dan Pelaksanaan Pembangunan IPAL Di Desa
Buangan........................................................................... 21
BAB IV PENUTUP ...................................................................................... 26
4.1 Kesimpulan.................................................................................. 26
4.2 Saran............................................................................................ 26
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................... 27
LAMPIRAN.................................................................................................. 28

vi
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Logo Dinas PU kabupaten Pidie Jaya....................................... 1

Gambar 1.2 Struktur Organisasi Dinas PU Kabupaten Pidie jaya................ 3

Gambar 3.1 Pembangunan MCK(mandi,cuci,kakus) ................................... 24

Gambar 3.2 Proses Pembangunan MCK(mandi,cuci,kakus) ....................... 25

Gambar 3.3 Tampak Lahan Yang Akan Di bangun IPAL ........................... 25

vii
DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Jadwal Kerja Praktek .................................................................... 13

viii
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Denah LokasiPerumahan Masyarakat Desa BuanganmYang


Akan Dibangun IPAL.................................................................. 28
Lampiran 2 Denah IPAL Yang Akan DiBangun ........................................... 29
Lampiran 3 Survei lapangan perencanaan prosespembangunan
PAMSIMAS ................................................................................ 30
Lampiran 4 Proses pembangunan PAMSIMASdi Desa Seunong ................. 31
Lampiran 5 Pembangunan IPAL di Ulegle kecamatanBandar Dua
Kabupaten Pidie Jaya .................................................................. 32
Lampiran 6 Logbook Kerja Praktek...............................................................
Lampiran 7 Lembar Konsultasi Kerja Praktek...............................................

ix
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar
Belakang

Gambar 1.1. Logo Dinas Pekerjaan Umum


Sumber: Dinas PU Kab. Pijay

Nama Instansi :Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Pidie Jaya

Alamat Instansi : Komplek Perkantoran Pemkab. Pidie Jaya Cot Tring,


Meureudu

Telp/Fax :(0653) 51103

Dinas Pekerjaan Umum yang merupakan tangan dari pemerintah pusat


yakni Dinas Pekerjaan Umum, kehadirannya sangat memberikan warna terhadap
pelayanan publik.Dinas Pekerjaan Umum adalah perangkat daerah yang
diserahkaan wewenang, tugas dan tanggung jawab untuk melaksanakan otonomi
daerah dalam bidang pekerjaan umum.Untuk mewujudkan tujuan pekerjaan
pemerintahan yang berkualitas manajemen sumber daya manusia harus benar-
benar dikelola.
Menurut Drs. Malayu S.P. Hasibuan dalam bukunya Manajemen Sumber
Daya Manusia (2016:10), Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM) adalalah
ilmu dan seni mengatur hubungan dan perananan tenaga kerja agar terwujudnya
tujuan perusahaan, karyawan, dan masyarakat.
Dalam hal ini sumber daya manusia sebagai pegawai.Pegawai yang
bergerak di bidang jasa guna melayani masyarakat melalui pemeliharaan dan
pembuatan jalan. Dinas Pekerjaan Umum yang melaksanakan tugas sebagai
penyusunan dan perumusan rencana program kegiatan dan prosedur tetap dalam

1
rangka pelaksanaan kebijakan tehnis di bidang sarana dan prasarana diwilayah
Pidie Jaya, juga sebagai pelaksana penataan, pemenuhan dan evaluasi kebutuhan
sarana dan prasarana sesuai standar, prosedur dan norma yang ditetapkan oleh
pemerintah daerah.
Kenyamanan kerja seorang pegawai juga ditentukan oleh komunikasi antar
pegawai dan kedisiplinan seluruh pegawai di dalam lingkup kantor. Jika antar
pegawai tidak menjalin komunikasi yang baik dapat dipastikan kinerja akan
teganggu. Pimpinan berkewajiban memberikan motivasi kepada bawahannya agar
semua bisa bekerja dengan disiplin.

1.2 Visi dan Misi Instansi Dinas Pekerjaan Umum


Perumusan Visi Kabupaten mencerminkan apa yang ingin dicapai,
memberikan arah dan fokus strategi yang jelas sehingga mampu menjadi perekat
seluruh komponen Pemerintah dalam melaksanakan pembangunan daerah untuk
mewujudkan masyarakat yang adil dan sejahtera dan mampu menjamin
kesinambungan Kepemimpinan Daerah.
1.2.1 Visi
Terwujudnya Masyarakat yang Aman, Sejahtera, dan Mandiri
dengan Berlandaskan UUPA.
1.2.2 Misi
a. Meningkatkan kualitas pelayanan aparatur melalui reformasi
birokrasi yang efisien, bersih, tertata dan berwibawa.
b. Mempercepat pertumbuhan ekonomi dan menurunkan angka
kemiskinan dengan memaksimalkan pemanfaatan potensi
sumberdaya daerah dan perluasan lapangan usaha.
c. Meningkatkan kualitas pelayanan pendidikan dan kesehatan.
d. Meningkatkan pemerataan infrastruktur pendukung layanan dasar
dan perekonomian secara terintegrasi dan terpadu.
e. Mewujudkan kehidupan berbasis pemberdayaan dan perlindungan
sosial yang berlandaskan nilai-nilai Syariat Islam.

2
1.3. Struktur Organisasi Instansi

Gambar 1.2. Struktur Organisasi DPU Kab. Pidie


Jaya Sumber: DPU Kab. Pidie Jaya

3
1.4.Bagian dan Seksi Instansi
1.4.1. Bidang Bina Marga
 Tugas pokok:
Menyelenggarakan perumusan dan pelaksanaan kebijakan
di bidang penyelenggaraan jalan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
 Fugsi:
Perumusan kebijakan di bidang rancang bangun dan
pengawasan, pelaksana jalan serta sarana prasarana permukiman
dan bangunan gedung.
1. Pengoordinasian kebijakan bidang rancang bangun dan
pengawasan pelaksana jalan serta sarana prasarana permukiman
dan bangunan gedung;
2. Pelaksanaan kebijakan di bidang bidang rancang bangun dan
pengawasan pelaksana jalan serta sarana prasarana permukiman
dan bangunan gedung;
3. Pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan di bidang
rancang bangun dan pengawasan, pelaksana jalan serta sarana
prasarana permukiman dan bangunan gedung;
4. Pelaksanaan dan pembinaan administrasi dan kesekretariatan
kepada seluruh unit kerja di lingkungan Dinas; dan
5. Pelaksanaan fungsi kedinasan lain yang diberikan oleh
Gubernur, sesuai dengan tugasnya.
Bidang bina marga terdiri dari :
1. Seksi Pembangunan, Peningkatan Jalan dan Jembatan
2. Seksi Rehabilitasi/Pemeliharaan Jalan dan Jembatan
3. Seksi Pengembangan Jaringan Jalan dan jembatan
1.4.2. Bidang Cipta Karya
 Tugas pokok:
Cipta Karya mempunyai tugas menyelenggarakan
perumusan dan pelaksanaan kebijakan di bidang pengembangan

4
kawasan permukiman, pembinaan penataan bangunan,
pengembangan sistem penyediaan air minum, pengembangan
sistem pengelolaan air limbah dan drainase lingkungan serta
persampahan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
 Fungsi:
1. Perumusan kebijakan di bidang pengembangan kawasan
permukiman, pembinaan penataan bangunan, pengembangan
sistem penyediaan air minum, pengembangan sistem
pengelolaan air limbah dan drainase lingkungan serta
persampahan;
2. Pelaksanaan kebijakan di bidang pengembangan kawasan
permukiman, pembinaan penataan bangunan, pengembangan
sistem penyediaan air minum, pengembangan sistem
pengelolaan air limbah dan drainase lingkungan serta
persampahan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan;
3. Penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang
pengembangan kawasan permukiman, pembinaan penataan
bangunan, pengembangan sistem penyediaan air minum,
pengembangan sistem pengelolaan air limbah dan drainase
lingkungan serta persampahan;
4. Pemberian bimbingan teknis dan supervisi di bidang
pengembangan kawasan permukiman, pembinaan penataan
bangunan, pengembangan sistem penyediaan air minum,
pengembangan sistem pengelolaan air limbah dan drainase
lingkungan serta persampahan;
5. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang pengembangan
kawasan permukiman, pembinaan penataan bangunan,
pengembangan sistem penyediaan air minum, pengembangan

5
sistem pengelolaan air limbah dan drainase lingkungan serta
persampahan;
6. Pelaksanaan administrasi Direktorat Jenderal Cipta Karya; dan
7. Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh
Menteri. Bidang cipta karya terdiri dari :
1. Seksi Perumahan dan Permukiman
2. Seksi Bangunan Gedung
3. Seksi Air Bersih
1.4.3. Bidang PSDA
 Tugas pokok :
Melaksanakan Penyiapan bahan perumusan kebijakan
teknis dan strategis, Koordinasi, pembinaan, pengendalian dan
pemberian bimbingan teknis bidang pengawasan irigasi tersier,
irigasi desa, irigasi air tanah dan penyuluhan serta pengelolaan
perijinan di bidang pengairan.
1. Perumusan Kebijakan teknis bidang Pekerjaan Umum
Pengairan ;
2. Penyusunan, Perencanaan teknis Pembangunan dan
rehabilitasi, operasi dan pemeliharaan serta pemanfaatannya ;
3. Pelaksanaan Pembangunan dan rehabilitasi pengairan/ sumber
daya air
4. Pelaksanaan penyediaan air baku dan eksploitasi pembagian
air serta pemeliharaan jaringan pengairan/sumber daya air ;
5. Pelaksanaan Eksploitasi, pengendalian, penanggulangan
bencana banjir dan kekeringan ;
6. Pembinaan, bimbingan, dan pemberian perijinan di bidang
pengairan.sumber daya air ;
7. Pemberian dan pelaksanaan perijinan terhadap penetapan,
perubahan atau pembongkaran bangunan yang berada di
perairan umum;

6
8. Pembinaan, Pengawasan, Pengendalian dan Pemeliharaan
peralatan/ perbekalan serta pemberdayaannya ;
9. Pelaksanaan pengawasanan fungsional bidang Pekrjaan Umum
pengairan ;
10. Pelaksanaan ketatausahaan dan rumah tangga dinas ;
11. Pengendalian pelaksanaan Unit Pelaksana Teknis ;
12. Pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala
Daerah sesuai dengan tugas dan fungsinya.
Bidang PSDA terdiri dari :
1. Seksi Pengembangan Prasarana Pengairan
2. Seksi Pengelolaan & Pengendalian Wilayah Sungai
3. Seksi Rehabilitasi/Pemeliharaan Prasarana Pengairan
1.4.4. Bidang Tata Ruang
 Tugas Pokok:
Merencanakan operasionalisasi, memberi tugas, memberi
petunjuk, mengatur, mengevaluasi dan melaporkan penyelenggaran
tugas survey dan pemetaan, penyusunan rencana tata ruang, dan
pengendalian rencana tata ruang.
 Fungsi:
1. Penyusunan kebijakan teknis bidang
2. Penyelenggaraan program dan kegiatan bidang
3. Pembinaan, pengkoordinasian , pengendalian, pengawasan
program dan kegiatan kepala seksi dan pejabat non stuktural
dalam lingkup bidang
4. Penyelenggaraan evaluasi program dan kegiatan kepala seksi
dan pejabat non stuktural dalam lingkup bidang.
Bidang tata ruang terdari dari :
1. Seksi Penyusunan Tata Ruang kota dan Perdesaan
2. Seksi Pemanfaatan dan pengendalian Tata Ruang
Kota/Perdesaan

7
3. Seksi Pengembangan Kawasan Ekonomi Terpadu kota dan
Perdesaan
1.4.5. Bidang Peralatan

 Tugas pokok:
1. Mendata segala kebutuhan peralatan dan perlengkapan pada
dept. pemasaran pada umumnya dan divisi-divisinya pada
khususnya
2. mempersiapkan segala perlengkapan yang telah di data divisi
peralatan perlengkapan
3. mengembangkan serta meningkatkan kualitas peralatan dan
perlengkapan dept. pemasaran dan divisi divisinya
4. mengatur penggunaan peralatan & perlengkapan marketing
5. menerapkan sikap efisiensi dan efektivitas dalam penggunaan
peralatan dan perlengkapan
6. mengelola pemanfaatan dana dept. pemasaran dan divisi
peralatan
 Fungsi:
1. Pengelolaan, pengendalian dan pengawasan terhadap
penggunaan peralatan, perbekalan dan pengujian bahan.
2. penyusunan program kegiatan penggunaan peralatan ,
perbekalan dan pengujian bahan.
3. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan kegiatan, perbekalan, dan
pengujian bahan.
Bidang peralatan terdiri dari :
1. Seksi Tata Laksana Peralatan dan Perbengkelan
2. Seksi Perbengkelan
3. Seksi Pemdam Kebakaran

8
1.4.6. Bidang Bina Teknik/ Bina Program
 Tugas pokok:
Bidang Bina Teknik mempunyai tugas menyusun,
melaksanakan dan mengoordinasikan kebijakan perencanaan dan
desain, pengawasan dan manajemen konstruksi serta pembinaan
jasa konstruksi.
 Fungsi :
Bidang Bina Teknik dalam melaksanakan tugas sebagaimana
dimaksud dalam ayat (1), menyelenggarakan fungsi:
1. Perencanaan kegiatan operasional di bidang bina teknik.
2. Pelaksanaan kegiatan di bidang bina teknik.
3. Pengoordinasian kegiatan di bidang bina teknik.
4. Pengendalian, evaluasi dan pelaporan kegiatan di bidang bina
teknik.
5. Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh atasan terkait tugas
dan fungsinya.
Bidang Bina Teknik/ Bina Program
1. Seksi Pembinaan, Pengawasan dan Pengendalian Mutu Bidang
Bina Marga
2. Seksi Pembinaan, Pengawasan dan Pengendalian Mutu Bidang
Cipta Karya
3. Seksi Pembinaan, Pengawasan dan Pengendalian Mutu Bidang
PSDA

1.5. Latar Belakang Dan Rumusan Masalah


Air limbah adalah kotoran dari rumah tangga dan industri, air permukaan
yang tercemar, serta air buangan lainnya. Dengan demikian air buangan
merupakan hal yang bersifat kotoran umum. Air limbah domestik merupakan air
bekas yang tidak dapat dipergunakan lagi dan mengandung kotoran manusia
(tinja) atau dari aktivitas dapur, kamar mandi dan air cucian. Padatnya
permukiman mengakibatkan limbah rumah tangga yang dihasilkan menjadi

9
semakin tidak terkendali. Salah satu di Desa Buangan di kabupaten yang
semakin mengalami kerusakan lingkungan jika tidak segera ditangani akan
mengakibatkan Air limbah rumah tangga di daerah tersebut berpengaruh terhadap
pencemaran lingkungan jika dibiarkan terus-menerus dan tidak diolah sebelum
dilepaskan ke lingkungan.
Di desa Buangan air limbah rumah tangganya sebagian besar langsung
dibuang ke selokan dan sebagian besar di buang di belakang rumah warga
masing-masing, sehingga dapat menimbulkan bau dan lingkungan tercemar yang
dapat memicu timbulnya penyakit. Demikian juga untuk buangan (tinja) masih
membuang alirannya ke sungai dan air limbahnya belum terolah dengan baik
sehingga akan mengganggu kejernihan dan kebersihan sungai yang sebagian
besar warga setempat masih menggunakan air sungai tersebut untuk keperluan
sehari-hari masyarakat di sekitar sungai tersebut.
Rendahnya tingkat pengetahuan masyarakat desa Buangan dalam
menangani air limbah rumah tangganya dan kurangnya kesadaran akan
pentingnya kebersihan dan kesehatan lingkungan sehingga lingkungan Desa
Buangan tidak terjaga dengan baik. Kondisi seperti ini perlu diubah dan
diperhatikan, untuk mengantisipasi hal tersebut Pemerintah menerapkan program
Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) Sistem Komunal yang mampu mengolah
air limbah rumah tangga sehingga mengurangi sumber pencemaran yang
berkontribusi tinggi dalam mencemari dan merusak lingkungan.
Respons akan hal tersebut, Pemerintah Kabupaten Pidie Jaya melalui
Dinas Pekerjaan Umum melakukan penanggulangan pencemaran lingkungan
dengan membangun perencanaan pembangunan pengolahan air limbah MCK
menggunakan IPAL di Desa Buangan Kecamatan Meurah Dua Kabupaten Pidie
Jaya. Dalam kasus ini penulis akan menganalisis proses perencanaan
pembangunan pengolahan air limbah MCK menggunakan IPAL di Desa Buangan
Kecamatan Meurah Dua Kabupaten Pidie Jaya.

1
BAB II

PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK

2.1. Tujuan Kerja Praktek


Adapun tujuan pelaksanaan kerja praktek ini adalah :
1. Untuk memenuhi syarat mata kuliah Kerja Praktek.
2. Menambah wawasan dan pengalaman sebagai bekal kerja di dunia
pekerjaan umum sesuai dengan keahlian yang dimiliki.
3. Dapat mempraktekan teori-teori teknik lingkungan yang telah diajarkan
secara langsung selama menjadi mahasiswa.
4. Meningkatkan pemahaman mahasiswa mengenai praktek dalam dunia
kerja sehingga dapat memberikan bekal kepada mahasiswa untuk terjun
langsung ke lapangan.
5. Dapat menerapkan sistem pengolahan air limbah di lingkungan padat
penduduk, sehingga terciptanya lingkungan masyarakat yang bersih dan
sehat.

2.2.Manfaat Kerja Praktek


Adapun manfaat pelaksanaan kerja praktek ini adalah :
1. Bagi Mahasiswa :
a. Dapat mengetahui lebih jauh realita ilmu yang telah diterima di
perkuliahan dengan kenyataan di lapangan.
b. Memperdalam dan meningkatkan keterampilan dan kreativitas diri
dalam lingkungan yang sesuai dengan disiplin ilmu yang dimiliki.
c. Dapat menyiapkan langkah-langkah yang diperlukan untuk
menyesuaikan diri dalam lingkungan kerja di masa mendatang.
d. Menambah wawasan, pengetahuan dan pengalaman selaku generasi
yang dididik untuk siap terjun langsung di masyarakat khususnya di
lingkungan kerja.

1
2. Bagi Fakultas
Sebagai bahan evaluasi kurikulum yang telah diterapkan, serta
menemukan penyesuaiannya dengan kebutuhan tenaga kerja yang
kompeten dalam bidangnya.
3. Bagi Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Pidie Jaya
a. Membantu menyelesaikan pekerjaan sehari-hari di perusahaan tempat
pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan.
b. Sebagai sarana kerjasama antara perusahaan dengan fakultas SAINS
dan Teknologi Universitas UIN Ar- Raniry dimasa yang akan datang.

2.3. Waktu dan Tempat


Kerja Praktek dilaksanakan di Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Pidie
Jaya, waktu pelaksanaan kerja praktek yang telah di lakukan di mulai pada tanggal
1 Agustus-5 september 2018. Pada kerja praktek ini penulis ditempatkan dibidang
Cipta Karya dengan tugas mempelajari beberapa metode dan teknik pengendalian
pencemaran dan kerusakan lingkungan.
Selama kerja praktek berlangsung ada beberapa kegiatan kunjungan
lapangan yang telah terlaksanakan kegiatan tersebut yaitu, Kegiatan pertama yang
telah dilakukan kerja paraktek adalah mengikuti rapat dengan PAMSIMAS. Rapat
tentang laporan prooses-proses pembangunan program PAMSIMAS yang ada di
beberapa desa yang ada di kabupaten, kegiatan kedua yang telah dilakukan selama
kerja praktek berlangsung adalah kunjungan lapangan ke Desa Seunong
Kecamatan Meurah Dua Kabupaten ,yang bertujuan untuk melihat tempat yang
akan dijadikan area pembangunan PAMSIMAS dan melihat jenis air apa yang
akan di gunakan sebagai sumber air baku yang akan di gunakan untuk di lakukan
pengolahan sebelum di suplai kemasysrakat, kegiatan ketiga yang telah dilakukan
selama kerja praktek berlangsung adalah Kunjungan lapangan ke Ulegle
Kecamatan Bandar Dua Kabupaten dan kunjungan ke Desa Buangan Kecamatan
Meureudu Kabupaten, yang bertujuan untuk melihat tahap pembangunan Instalasi
Pengolahan Air Limbah (IPAL) yang ada di masing-masing Desa tersebut.
Kegiatan Ke empat yang telah dilakukan selama kerja Praktek berlangsung adalah

1
Kunjungan Ke Desa Seunong Kecamatan Meurah Dua Kabupaten dengan tujuan
yaitu sosialisai kesehatan lingkungan, wawancara dengan petugas dan keuchik
terkait dengan proses perencanaan pembangunan MCK menggunakan IPAL di
Desa Buangan Kecamatan Meurah Dua Kabupaten Pidie Jaya, melakukan
Observasi lokasi dan pengambilan gambar di lokasi pembangunan IPAL,
pelaksanaan pembangunan IPAL, Pengambilan data terkait pembangunan IPAL di
kantor Dinas Pekerjaan Umum bidang Cipta Karya, penyusunan laporan serta
konsultasi dengan pembimbing lapangan dan kegiatan lainnya yang telah diikuti
selama kerja praktek berlangsung adalah membaca studi literatur yang terkait
dengan studi kasus yang akan di ambil untuk pembuatan laporan dan mengikuti
pengajian setiap hari jum’at yang menjadi rutinitas pekerja yang bekerja di Dinas
Pekerjaan Umum.

Tabel 2.1. kegiatan jadwal kerja praktek

No. Tanggal Kegiatan

1. 1 Agustus 2018 -

2. 2 Agustus 2018 Wawancara dan pengenalan instansi DPU


Kab. Pidie Jaya
3. 3 Agustus 2018 Mengikuti pengajian
4. 4 Agustus 2018 -
5. 5 Agustus 2018 -
6. 6 Agustus 2018 Rapat dengan PAMSIMAS
7. 7 Agustus 2018 Kunjungan ke lapangan daerah perencanaan
pembangunan program PAMSIMAS
8. 8 Agustus 2018 Membaca materi tentang PAMSIMAS
9. 10 Agustus 2018 Mengikuti Pengajian
10. 13 Agustus 2018 Mengikuti kegiatan sesuai dengan yang ada di
Dinas PU

1
11. 14 Agustus 2018 Konsultasi masalah judul
12. 15 Agustus 2018 Kunjungan ke kantor PAMSIMAS
13. 16 Agustus 2018 Konsultasi laporan BAB I dengan
pembimbing lapangan
14. 17 Agustus 2018 Wawancara staf yang berkaitan dengan
program PAMSIMAS
15. 20 Agustus 2018 Membaca materi terkait dengan topik yang di
ambil
16. 27 Agustus 2018 Kunjungan lapangan lokasi pembangunan
IPAL di Desa Buangan Kecamatan Meurah
Dua
17. 28 Agustus 2018 Kunjungan lapangan lokasi pembangunan
IPAL di Ule gle
18. 30 Agustus 2018 Sosialisasi terkait dengan kesehatan
lingkungan di Desa Seunong
19. 31 Agustus 2018 Mengikuti pengajian
20. 1 Agustus 2018 Wawancara dengan petugas pelaksanaan
pembangunan IPAL
21. 2 Agustus 2018 Observasi lokasi pembangunan IPAL
22. 3 Agustus 2018 Pengambilan data terkait pembangunan IPAL
di bidang cipta karya
23 4 Agustus 2018 Penyusunan Laporan
24 5 Agustus 2018 Konsultasi laporan dengan pembimbing
lapangan
25 7 Agustus 2018 Mengikuti pengajian

2.4. Metodologi Kerja Praktek


Dalam pelaksanaan kerja praktek terdapat beberapa metode yang telah
dilakukan selama kerja praktek berlangsung, diantaranya adalah:

1
1. Observasi Lapangan
Pengamatan di lapangan dilakukan dengan mengamati dan
berpatisipasi aktif secara langsung pada proses perencanaan pembangunan
IPAL di Desa Buangan Kecamatan Meurah Dua Kabupaten Pidie Jaya.

2. Wawancara
Wawancara dilakukan sebagai upaya pengumpulan informasi
tambahan data serta untuk mengklarifikasi masalah yang terjadi
dilapangan. Wawancara dilakukan langsung kepada pihak yang
berkepentingan terkait dengan proses pembangunan IPAL dengan
menggunakan sistem ABR.
3. Praktek Langsung
Kegiatan praktek langsung dilakukan untuk memperoleh
pengalaman di dunia kerja dan mempelajari kesesuaian antara teori dengan
praktik di lapangan mengenai hal yang berkaitan dengan proses
pembangunan IPAL di Desa Buangan Kecamatan Meurah Dua Kabupaten
Pidie Jaya.
4. Studi Literatur
Studi literatur dilakukan dengan mencari referensi yang berkaitan
dengan kegiatan yang dilakukan, baik berasal dari studi pustaka maupun
data dan informasi yang diperoleh dari instansi.

1
BAB III
STUDI
KASUS

STUDI PERENCANAAN PENGOLAHAN MCK DENGAN


MENGGUNAKAN IPAL DI DESA BUANGAN KECAMATAN MEURAH
DUA KABUPATEN PIDIE JAYA

3.1 Dasar Teori


3.1.1 Pengertian Limbah
Setiap aktivitas yang dilakukan menghasilkan limbah, mulai dari proses
metabolisme di dalam tubuh hingga proses industri yang berbasis teknologi.
Dalam UU No. 32 Tahun 2009 tentang perlindungan dan pengolahan lingkungan
hidup, dikemukakan bahwa limbah adalah sisa suatu usah atau kegiatan manusia
baik berbentuk padat, cair ataupun gas yang dipandang sudah tidak memiliki nilai
ekonomi hingga cenderung untuk dibuang. Limbah merupakan buangan atau
sesuatu yang tidak terpakai dan berbentuk cair, gas dan padat. Dalam air limbah
terdapat bahan kimia yang susah untuk dihilangkan dan berbahaya. Ia juga
menyebutkan bahwa limbah rumah tangga adalah limbah yang berasal dari dapur,
kamar mandi, cucian, limbah bekas industri rumah tangga dan kotoran manusia
(Yulestra Putra, 2004).
Limbah adalah sesuatu yang tidak dipakai, tidak digunakan, tidak
disenangi atau sesuatu yang dibuang yang berasal dari kegiatan manusia dan tidak
terjadi dengan sendirinya. Adapun yang menyebutkan bahwa limbah adalah
buangan yang dihasilkan dari suatu proses produksi baik industri maupun
domestik (rumah tangga), yang kehadirannya pada suatu saat dan tempat tertentu
tidak dikehendaki lingkungan karena tidak memiliki nilai ekonomis. Dalam
konsentrasi dan kuantitas tertentu, kehadiran limbah dapat berdampak negatif
terhadap lingkungan terutama bagi kesehatan manusia, sehingga perlu dilakukan
penanganan terhadap limbah (Natasha 2014).

1
3.1.2 Limbah Domestik
Limbah domestik adalah semua bahan limbah yang berasal dari kamar
mandi, kakus, dapur, tempat cuci pakaian dan cuci peralatan rumah tangga.
Limbah domestik memilik sebaran areal yang sangat luas dan umumnya terdiri
atas limbah rumah tangga, perkantoran dan restoran. Keputusan Meneg LH No
112 Tahun 2003, pasal 1 ayat 1 menyebutkan bahwa air limbah domestik adalah
air limbah yang berasal dari usaha dan atau kegiatan permukiman, rumah makan,
perkantoran, perniagaan, apartemen dan asrama. Secara kualitatif limbah rumah
tangga sebagian besar terdiri dari zat organik baik berupa padatan maupun cair,
garam, lemak dan bakteri, khususnya bakteri golongan E. Coli, jasad patogen dan
parasit. Limbah domestik dapat digolongkan ke dalam tiga jenis, yaitu limbah
cair, limbah padat dan limbah gas.
a. Limbah Cair
Limbah cair adalah limbah yang mempunyai sifat cair dimana
komposisinya terdiri atas 99,9% air dan sisanya bahan padat. Selanjutnya
dinyatakan bahwa limbah domestik cair terdiri atas buangan kamar mandi, dapur,
tempat cucian, unsur- unsur yang terdapat didalamnya merupakan unsur yang
sangat kompleks. Menurut Martopo (1984) dalam Nurmayanti (2002) campuran
rumit yang terdapat dalam kotoran ini terdiri dari zat-zat batuan mineral dan
organik dalam bentuk partikel-partikel besar dan kecil, benda padat sisa bahan-
bahan larutan dalam keadaan terapung, bentuk koloid dan setengah koloid.
Secara lengkap disebutkan oleh Dix (1981) bahwa limbah cair terdiri atas 99,9%
bentuk cair yang meliputi bahan organik, anorganik, padatan tersuspensi, koloida,
padatan terlarut dan mikroorganisme. Bahan organik meliputi kertas, tinja, urin,
sabun, lemak, deterjen dan sisa makanan. Sedang bahan anorganik, seperti amonia
dan garam-garam amonium yang antara lain merupakan derivat dari dekomposisi
tinja, urin dan nitrat (Aris Luthfi, 2006)
b. Limbah Padat
Limbah padat domestik biasanya dalam bentuk sampah dari rumah tangga
dan pemukiman selain industri. Limbah padat rumah tangga (sampah) di
kelompokkan 4 golongan, yaitu :

1
1. Sampah yang dapat membusuk (garbage),
Misalnya sisa makanan dan dedaunan. Sampah jenis ini
mudah membusuk sebagai akibat aktivitas mikroba.
2. Sampah yang sulit/tidak dapat membusuk (rubbish),
Misalnya kayu, besi, seng, kain, plastik dan
karet.
3. Sampah berupa debu/abu.
4. Sampah berbahaya bagi kesehatan
Seperti buangan industri dan kemasan zat-zat kimia toksik.
c. Limbah Gas
Limbah gas bisa berasal dari dapur rumah tangga, pembakaran sampah
padat, dekomposisi sampah padat maupun cair, asap kendaraan bermotor, industri
serta peristiwa alam sepeerti gunung
meletus. Limbah gas menjadi pencemar bila telah melampaui Nilai Ambang Batas
(Aris Luthfi, 2006).
3.1.3 Anaerobic baffled reactor (ABR)
Anaerobic Baffled Reactor (ABR) atau dikenal juga dengan Anaerobic
Baffled Septic Tank (ABST) adalah salah satu reaktor hasil modifikasi septic tank
dengan penambahan sekat-sekat. ABR merupakan bioreaktor anaerob yang
memiliki kompartemen-kompartemen yang dibatasi oleh sekat-sekat vertikal.
ABR mampu mengolah berbagai macam jenis influen. Umumnya sebuah ABR
terdiri dari kompartemen-kompartemen yang tersusun seri. Air limbah rumah
tangga terdiri dari 3 fraksi penting yaitu, Tinja (faeces), berpotensi mengandung
mikroba pentogen, Air seni (urine), umumnya mengandung nitrogen dan posfor,
serta kemungkinan kecil mikroorganisme, Grey Water merupakan air bekas
cucian dapur, mesin cuci dan kamar mandi. (Ashila dan Prayatni,2008).
3.1.4 Limbah Perkotaan
Air limbah perkotaan merupakan salah satu sumber daya air yang dapat
digunakan untuk berbagai keperluan. Beberapa kendala yang dihadapi di dalam
menggukan kembali air limbah yakni karena air limbah perkotaan kualitasnya
tidak memenuhi syarat kualitas air untuk berbagai keperluan yaitu mengandung
berbagai polutan yang cukup besar oleh karenaitu sebelum digunakan kembali

1
(reuse) perlu dilakukan pengolahan sampai mencari kualitas air yang
diperbolehkan. Secara umum menurut Puji dan Rahmi (2010) sifat air limbah cair
domestik terbagi atas tiga karakteristik, yaitu karakteristik fisik,kimia dan biologi.
Karakteristik fisik diantaranya seperti, Padatan (Solid) yaitu Limbah cair
mengandung berbagai macam zat padat dari material yang kasar sampai dengan
material yang bersifat koloidal, Bau (Odor) merupakan petunjuk adanya
pembusukan air limbah, Penyebab adanya bau pada air limbah karena adanya
bahan volatile,gas terlarut dan hasil samping dari pembusukan bahan organik,
Warna (Color) yaitu Air murni tidak berwarna tetapi seringkali diwarnai oleh
benda asing, Karakteristik yang sangat mencolok pada limbah cair adalah
berwarna yang umumnya disebabkan oleh zat organik dan algae, Temperatur
limbah cair dan air merupakan parameter sangat penting sebab efeknya pada
kehidupan dalam air,meningkatkan reaksi kima, dan mengurangnya spesies ikan
dalam air, Kekeruhan (Turbidity ) yaitu kekeruhan terjadi karena adanya zat-zat
koloid yang melayang dan zat-zat yang terurai menjadi ukuran yang lebih
(tersuspensi) oleh binatang, zat-zat organik, jasad renik, lumpur, tanah, dan
benda-benda lain yang melayang.

3.1.5 Karakteristik Kimia dan Biologi


Karakteristik kimia seperti Parameter organik. Biological Oxygen Demand
(BOD) atau Kebutuhan Oksigen Biologis (KOB) adalah suatu analisa empiris
yang mencoba mendekati secara global proses-proses mikrobiologis yang benar-
benar terjadi dalam air. Chemical Oxygen Demand (COD) Analisis COD adalah
menentukan banyaknya oksigen yang diperlukan untuk mengoksidasi senyawa
organik secara kimiawi.Chemical Oxygen Demand (COD) atau Kebutuhan
Oksigen Kimia (KOK) adalah jumlah oksigen (mg O2) yang dibutuhkan untuk
mengoksidasi zat-zat organis dalam 1 liter sampel air, dimana pengoksidasi K2
Cr2 O7 digunakan sebagai sumber oksigen (oxidizingagent).
Karakteristik Biologi yaitu Limbah cair biasanya mengandung
mikroorganismeyang memiliki peranan penting dalam pengolahan limbah cair
secara biologi,tetapi ada juga mikro-organisme yang membahayakan bagi

1
kehidupan manusia, Mikro-organisme tersebut antara lain bakteri, jamur, protozoa
dan algae. ABR menggabungkan proses-proses sedimentasi dengan penguraian
lumpur secara parsial dalam kompartemen yang sama, walaupun pada dasarnya
hanya merupakan suatu kolam sedimentasi tanpa bagian-bagian yang bergerak
atau penambahan bahan-bahan kimia. Proses yang terjadi di dalam ruang pertama
ABR adalah proses pengendapan dan pada ruang-ruang berikutnya terjadi proses
penguraian akibat air limbah kontak dengan mikroorganisme.(Ashila dan
Prayatni, 2008).

3.2 Hasil dan Pembahasan


Angka pertumbuhan penduduk berbanding lurus dengan peningkatan
jumlah air limbah.Air limbah yang dihasilkan dari bermacam- macam kegiatan
baik dalam rumah tangga, perindustrian dan lain sebagainya. Oleh karena itu
harus dikelola dan diolah dengan baik agar tidak terjadinya pencemaran
lingkungan. Limbah adalah sisa suatu usaha atau kegiatan manusia baik berbentuk
padat, cair, ataupun gas, yang dipandang sudah tidak memiliki nilai ekonomi
hingga cenderung dibuang.
Pembangunan IPAL menjadi salah satu pilihan untuk menangani limbah
yang berasal dari aktivitas kegiatan permukaan agar tidak menjadi bahan
pencemaran makhluk hidup dan lingkungan.Penerapan IPAL dalam suatu
pemukiman adalah untuk menampung limbah MCK (Mandi, Cuci, Kakus) dari
rumah tangga. Seperti kasus yang ada di Desa Buangan, Kecamatan Meurah Dua,
Kabupaten, yang memiliki penduduk 205 Kepala Keluarga (900 Jiwa) yang
terbagi atas 4 Dusun yaitu Dusun Hagu, Dusun Kupula, Dusun Klayu dan Dusun
Kula, dan didusun yang diterapkan untuk dibangun IPAL yaitu di Dusun Hagu
dengan jumlah 76 Kepala Keluarga, karena didusun tersebut penduduknya sangat
padat.

3.2.1 Kondisi Lingkungan Sebelum Dibangun IPAL di Desa Buangan


Di Desa Buangan air limbah rumah tangga sebagaian besar langsung
dibuang keselokan dan sebagaian besar dibuang ke belakang rumah masyarakat
masing-masing, karena tidak adanya penampungan khusus bagi masyarakat

2
tersebut, demikian juga untuk pembuangan tinja belum semua rumah mempunyai
septic tank, dan sebagiannya masih membuang alirannya kesungai dan
sebagiannya lagi masih BAB di kebun kosong dan di parit, sehingga dapat
menimbulkan bau dan lingkungan tercemar yang dapat memicu timbulnya
penyakit.
Di Desa Buangan mata pencarian masyarakat kebanyakan dari sektor
pertanian, nelayan dan sebagaiannya lagi Pegawai Negeri Sipil. Rendahnya
tingkat pengetahuan masyarakat di Desa Buangan Kecamatan Meurah Dua
Kabupaten dalam menangani air limbah MCK (Mandi, Cuci, Kakus), dan
kurangnya kesadaran akan pentingnya kebersihan dan kesehatan lingkungan
sehingga lingkungan Desa Buangan tidak terawat dengan baik.
Maka dari itu diterapkanlah pembangunan IPAL oleh bidang bagian Cipta
Karya Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten.

3.2.2 Manfaat Dan Kegunaan IPAL Bagi Masyarakat Di Desa Buangan


Manfaat dan kegunaan IPAL bagi masyarakat di Desa Buangan sangatlah
banyak, yaitu masyarakat tidak perlu lagi membangun septic tank sendiri, dan
tidak perlu menggunakan mobil sedot tinja lagi dan untuk sebagian masyarakat
yang sudah ada saptitank bisa langsung mengalirkannya ke penampungan IPAL
yang sudah disediakan, dengan demikian dapat menghemat biaya dan masyarakat
tidak lagi BAB sembarangan sehingga tidak menimbulkan bau, dan buangan
domestik masyarakat tidak beraliran di belakang rumah yang nantinya akan
menimbulkan penyakit.Sehingga dengan dibangunnya IPAL keadaan lingkungan
masyarakat tersebut tidak tercemar lagi dan terjaganya kebersihan dan kesehatan.

3.2.3 Tahap Dan Pelaksanaan Pembangunan IPAL Di Desa Buangan


Tahap dan pelaksanaan pembangunan IPAL di Desa Buangan
menggunakan system ABR (Anaerobic Baffled Reactor) yaitu suatu metode
anaerob yang terbukti mampu menangani laju pembebanan organik tinggi dengan
waktu pengolahan relatif singkat. Setiap rumah warga dipasangkan pipa
penghubung untuk di alirkan ke lokasi IPAL.

2
Keterangan :

Potongan A-A : Tampak dari atas

2
Potongan B-B : Tampak dari samping

Panjang : 9 Meter

Lebar : 4 Meter

Kedalaman : 2 Meter

Jadi didalam IPAL terbagi dalam 4 sekat, lebar sekat pertama 3 meter,
lebar sekat kedua 2 meter, lebar sekat ketiga 2 meter, dan lebar sekat yang
keempat 2 meter. Dalam sehari limbah yang dihasilkan yang masuk kedalam
penampungan IPAL ± 100 liter, karena dihitung dari jumlah kepala keluarga
dalam dusun hagu berjumlah 76 kepala keluarga. Setelah terjadi proses ABR
(Anaerobic Baffled Reactor) di dalam IPAL akan dilakukan penyedotan dalam
jangka waktu 5 sampai 6 bulan sekali dalam bentuk lumpur yang tidak bisa terurai
lagi.
ABR menggunakanan sistem pembusukan hingga air limbah manusia
tersebut dapat keluar dengan tidak mencemari lingkungan atau sudah steril.
Dalam proses sistem ABR ini terdapat 4 tahap penyaringan dan penampungan
untuk proses pembusukannya. Tahap pertama menampung limbah yang belum
terurai dan tahap kedua sudah masuk proses pemuaian dan penghancuran kotoran
dan tahap ketiga masuk pada proses endapan dan tahap keempat masuk pada
proses akhir yang endapan sudah steril dan sudah bisa diproses dialiri kesungai dan
tidak menyebabkan lingkungan tercemar lagi.
Adapun prinsip kerja ABR (Anaerob Baffled Reactor) dapat disimulasikan
sebagai berikut :
a. Anaerobic Baffled Reactor (ABR) atau tangki septik bersusun adalah
teknologi tangki septik yang dimodifikasi dengan menamba
beberapa kompartemen untuk menghasilkan aliran keatas (upflow)
melalui lumpur aktif anaerob dan meningkatkan waktu kontak antara
biomas aktif dengan air limbah.

2
b. Aliran seperti ini menyebabkan aliran air limbah yang masuk
(influent) lebih intensif terkontak dengan biomassa anaerobik,
sehingga meningkatkan kinerja pengolahan.
c. Penurunan BOD (Biological Oxygen Demand)dalam ABR lebih
tinggi daripada tangki septik biasa, yaitu sekitar 70-95%.
d. Anaerobic Baffled Reactor (ABR) harus dilengkapi dengan saluran
pembuangan gas (ventilator) untuk melepaskan biogas yang
dihasilkan selama proses anaerobik.
e. Anaerobic Baffled Reactor (ABR) dapat menurunkan senyawa
organik BOD(Biological Oxygen Demand),COD (Chemical Oxygen
Demand), dan total padatan tersuspensi TSS (Total Susppended
Solid, sedangkan amoniak, detergen dan hidrogen sulfida tidak bisa
turun.
Setelah melalui tahap pengolahan, kemudian dibuang ke aliran sungai
dalam keadaan tidak tercemar lagi.

Gambar: 3.1 Pembangunan MCK (Mandi, Cuci, Kakus)

2
Gambar 3.2. Proses pembangunan MCK(Mandi, Cuci, Kakus)
Gambar 3.1 diatas merupakan lokasi pembangunan MCK untuk
masyarakat Desa Buangan yang terletak di dekat Meunasah Buangan.

Gambar 3.2 di atas sedang dalam proses pembangunan MCK yang di


kontrol langsung oleh Dinas PU kabupaten pidie jaya.

.
Gambar : 3.3.tampak lahan yang akan dibangun IPAL

Gambar 3.3 diatas merupkan lahan kosong yang akan dibangun IPAL di
Desa Buangan Kecamatan Meurah Dua Kabupaten .

2
BAB IV
PENUTUP

4.1 Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang dapat di ambil adalah sebagai berikut:
1. IPAL merupakan instalasi pengolahan air limbah. Yang dibangun di
pemukimanpadat penduduk agar lingkungannya terjaga dan bersih.
2. ABR(Anaerobic Baffled Reactor) adalah proses pengendapan dan pada
ruang-ruang berikutnya terjadi proses penguraian akibat air limbah kontak
dengan mikroorganisme.
3. Pembangunan IPAL bertujuan untuk menangani limbahkotor dari
pemukiman masyarakat, yang di lakukan proses ABR (Anaerobic
baffledreactor) sehingga limbah tidak mencemari lingkungan dan layak
untuk di alirkan atau di buang ke sungai.

4.2 Saran- saran


Berdasarkan hasil yang telah penulis pelajari ada saran yang
diberikanyaitu, Pembangunan IPAL perlu mempertimbangkan lokasi yang akan
dibangun, elevasi muka tanah untuk pembangunan, IPAL perlu di sesuaikan
dengan lokasi perumahan dan lokasi MCK, sehingga air mengalir dengan
sempurna. Dinas Pekerjaan Umum dapat terus mengevaluasi pemanfaatan air
limbah yang sudah di olah agar IPAL yang sudah di bangun berjalan degan baik.
dan Kepala desa di harapkan mensosialisasikan kepada masyarakat pentingnya
menjaga dan memelihara IPAL yang sudah di bangun.

2
DAFTAR PUSTAKA

Putra, Yulesta. 2004 Pengelolaan Limbah Rumah Tangga (Upaya Pendekatan


Dalam Arsitektur)
Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2007 tentang pembentukan Kabupaten Pidie
Jaya
Effendy, Onong Uchjana. 2008. Dinamika Komunikasi. Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya.

Priyatni, Ashila, 2008, Penyisihan Organik Melalui Dua Tahap Pengolahan


Dengan Modifikasi Abr Dan Constructed Wetland Pada Industri
Rumah Tangga, Vol 4 No 4, ITB: Bandung

Undang- Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang perlindungan dan pengolahan


lingkungan hidup
Natasha, Fransisca, 2014 Teknik pengolahan ikan sarden di PT. Maya Food
Industries

Hasibuan, Malayu S.P, 2016. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: PT


Bumi Aksara.
Luthfi Aris, 2006, Kontribusi Air Limbah Domestik Penduduk Di Sekitar Sungai
TUK Terhadap Kualitas Air Sungai Kaligarang Serta Upaya
Penangannya, Tesis, Megister Ilmu Lingkungan, Universitas
Diponegoro, Semarang.

2
Lampiran

Lampiran 1 Denah Lokasi Perumahan Masyarakat Desa Buangan Yang Akan


Dibangun IPAL

2
Lampiran 2Denah IPAL yang akan di bangun

2
Lampiran 3. Survei lapangan perencanaan proses pembangunan PAMSIMAS

3
Lampiran 4. Proses pembangunan PAMSIMAS di Desa Seunong

3
Lampiran 5. Pembangunan IPAL di Ulegle kecamatan Bandar Dua Kabupaten
Pidie Jaya

3
3
3

Anda mungkin juga menyukai