IPB UNIVERSITY
Sekretariat: Kampus Fakultas Kehutanan dan Lingkungan IPB University
Jl. Lingkar Akademik Kampus Fakultas Kehutanan dan Lingkungan
IPB University Darmaga Bogor 16680
Website : www.fahutanipb.com; Facebook: alumni fahutan IPB;
Email: sekretariat.hae@gmail.com
15 September 2021
Nomor : Un.102/DPP-HAE-IPB/2021
Lampiran : 1 (satu) berkas
Hal : Undangan
Sehubungan akan berakhirnya kepengurusan DPP HAE-IPB Tahun 2018-2021, kami akan
menyelenggarakan Musyawarah Nasional (Munas) HA-E IPB Tahun 2021 sebagai rangkaian
pelaksanaan HAPKA XVIII Tahun 2021. Berkenaan dengan hal dimaksud, kami mengundang
kehadiran Akang/Teteh/Rayi, pada acara Munas, yaitu:
Hari/Tanggal : Sabtu, 18 September 2021
Waktu : 08.00 WIB s/d selesai (jadwal terlampir)
Zoom Meeting : Meeting ID: 834 2354 0898
Passcode: HAEIPB
Mengingat pentingnya acara tersebut, diharapkan kehadiran Akang/Teteh/Rayi tepat waktu,
serta diharapkan dapat mengikuti acara Munas tersebut dengan menjunjung care and respect,
mematuhi semua tata tertib Munas yang ada, sehingga soliditas korsa rimbawan Fahutan IPB
University terus terjaga dengan baik.
Sebagai bahan diskusi pada Munas, terlampir disampaikan draft Tata Tertib Munas 2021
dan draft AD/ART HA-E IPB yang telah didiskusikan sebelumnya dengan perwakilan Ketua
Angkatan dan Komda pada kegiatan Pra Munas (sosialisasi Munas). Untuk konfirmasi kehadiran
dapat menghubungi: Sdri. Aryani (Hp/WA. 0813-1062-0140) atau Sdr. Drajad Kurniadi
(Hp/WA. 0813-1795-9392).
Demikian disampaikan, atas perhatian dan kehadirannya, diucapkan terima kasih.
Tembusan Yth:
1. Ketua Dewan Pengawas DPP HA-E IPB;
2. Ketua Dewan Penasehat DPP HA-E IPB;
3. Ketua Umum HAPKA XVIII Tahun 2021.
Lampiran Surat
Nomor : Un.102/DPP-HAE-IPB/2021
Tanggal : 15 September 2021
Agenda
Musyawarah Nasional HA-E IPB Tahun 2021
Tanggal 18 September 2021
Pasal 1
Ketentuan Umum
Pasal 2
Tujuan Penyelenggaraan MUNAS XVIII HA-E IPB Tahun 2021
MUNAS XVIII HA-E IPB Tahun 2021 diselenggarakan dengan tujuan sebagai berikut:
(1) Menyampaikan Laporan Pertanggungjawaban Ketua Umum DPP HAE-IPB periode Tahun
2018-2021;
(2) Menetapkan dan mengesahkan Laporan Pertanggungjawaban Ketua Umum DPP HAE-IPB
periode Tahun 2018-2021;
(3) Menetapkan dan mengesahkan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) HA-
E IPB;
(4) Memilih dan/atau menetapkan Ketua Umum DPP HAE-IPB periode Tahun 2021-2024.
(5) Menetapkan rekomendasi-rekomendasi MUNAS XVIII HA-E IPB periode Tahun 2021-2024.
Pasal 3
(1) MUNAS XVIII HA-E IPB dipimpin oleh Pimpinan Sidang Sementara dan Pimpinan Sidang
Tetap.
(2) Pimpinan Sidang Sementara sebanyak 3 (tiga) orang terdiri dari unsur Panitia Pengarah
HAPKA XVIII, Tim Pemilihan Ketua Umum (TPKU) dan DPP-HAE periode Tahun 2018-2021
yang ditunjuk oleh masing-masing unsur.
(3) Pimpinan Sidang Sementara memimpin proses pemilihan dan penetapan Pimpinan Sidang
Tetap.
(4) Pimpinan Sidang Tetap dipilih oleh dan dari peserta Munas, berjumlah 5 (lima) orang terdiri
atas perwakilan: DPP demisioner sebanyak 1 (satu) orang, Komda sebanyak 2 (dua) orang,
dan Angkatan sebanyak 2 (dua) orang.
(5) Pimpinan Sidang Tetap akan memimpin sidang untuk pengesahan agenda Munas dan Tatib
Munas, pengesahan dan penetapan Laporan Pertanggungjawaban Ketua Umum, Pemilihan
dan atau Penetapan Ketua Umum DPP HAE-IPB periode 2021-2024, pembahasan dan
pengesahan AD dan ART HAE-IPB, dan penetapan rekomendasi-rekomendasi MUNAS XVIII
HA-E IPB periode Tahun 2021-2024.
Pasal 4
Peserta MUNAS XVIII HA-E IPB Tahun 2021
Peserta MUNAS XVIII HA-E IPB Tahun 2021 terdiri dari seluruh alumni Fakultas Kehutanan dan
Lingkungan IPB dan Peninjau yang diundang oleh DPP.
Pasal 5
Hak Peserta Munas
Pasal 6
Keterwakilan Hak Suara Munas
Pasal 7
Kewajiban Peserta Munas
(1) Menghadiri semua Sidang sebagaimana diatur dalam peraturan tata tertib ini.
(2) Mengisi daftar hadir pada link yang disiapkan panitia.
(3) Menulis akun zoom dengan format: angkatan/komda/peninjau_nama (contoh: E54_Deden,
Papua_Deden; DPP_Deden; Pnj_Cecep)
(4) Selama sidang seluruh peserta mematikan microphone (mute) kecuali dipersilahkan oleh
pimpinan sidang.
(5) Pertanyaan atau tanggapan disampaikan melalui google form atau chat room dan raise hand.
(6) Peserta bicara setelah dipersilahkan oleh pimpinan sidang.
(7) Mematuhi ketentuan-ketentuan yang diatur dalam Peraturan Tata Tertib ini.
Pasal 8
Pengambilan Keputusan
(1) Setiap pengambilan keputusan dalam sidang/rapat diutamakan secara musyawarah mufakat
dengan penuh kekeluargaan.
(2) Jika musyawarah mufakat tidak dapat dipenuhi, maka dilakukan dengan suara terbanyak
(voting), dengan ketentuan:
a. Keputusan diambil atas suara terbanyak.
b. Pemungutan suara mengenai orang harus dilakukan dengan cara tertulis dan tertutup.
Pasal 9
Mekanisme Persidangan
Pasal 10
(1) Peserta dan peninjau dalam mengunakan hak bicara dalam menyampaikan pendapat harus
menggunakan kata-kata yang sopan sesuai dengan etika dunia perguruan tinggi yang kita
junjung bersama.
(2) Peserta harus mentaati tata tertib Munas.
(3) Apabila terdapat peserta/peninjau yang mengunakan kata-kata kasar, melanggar etika,
melakukan tindakan provokatif dan melanggar tata tertib, maka Pimpinan Sidang dapat
melakukan tindakan sebagai berikut:
a. Memberikan Peringatan Pertama,
b. Memberikan Peringatan Kedua,
c. Membatalkan hak bicara untuk sebagian atau seluruh sidang-sidang Munas,
d. Mempersilahkan untuk meninggalkan Sidang.
Pasal 12
Ketentuan Penutup
Segala sesuatu yang belum diatur dalam Peraturan Tata Tertib ini jika diperlukan akan diputuskan
oleh Munas.
Pasal 13
MUKADIMAH
HA-E IPB adalah organisasi sosial alumni Fakultas Kehutanan dan Lingkungan IPB.
Sebagai organisasi sosial, fungsi HA-E adalah: (1) memfasilitasi kegiatan dan komunikasi
timbal balik antar alumni; (2) membina komunikasi timbal balik alumni dengan
almaternya, yakni Fakultas Kehutanan dan Lingkungan Institut Pertanian Bogor; (3)
menumbuhkan, mengembangkan dan berperan aktif dalam membina sumberdaya alumni
untuk berperan serta dalam usaha meningkatkan kesejahteraan alumni dan masyarakat
pada umumnya; dan (4) memberi masukan dan advokasi terhadap kebijakan pemerintah
yang terkait dengan kehutanan dan lingkungan hidup dan sumberdaya alam (Sumber:
Akte Notaris HA-E IPB). HA-E IPB bernaung di bawah Fakultas Kehutanan dan
Lingkungan IPB dan menjadikan Dekan Fakultas sebagai figur penting dalam konsolidasi
dan koordinasi antar alumni.
Sebagai pedoman dalam menjalankan program dan kegiatan HA-E IPB, maka disusun
Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga, sebagai berikut:
BAB I
NAMA DAN KEDUDUKAN ORGANISASI
Bagian Kesatu
Nama Organisasi
Pasal 1
Organisasi ini bernama Himpunan Alumni Fakultas Kehutanan dan Lingkungan IPB atau
Himpunan Alumni Institut Pertanian Bogor Komisariat Fakultas Kehutanan dan
Lingkungan atau disebut HA-E IPB.
Bagian Kedua
Kedudukan HA-E IPB
Pasal 2
Bagian Kedua
Tujuan dan Fungsi
Pasal 4
(1) HA-E IPB bertujuan untuk:
a. Meningkatkan kebersamaan dan menguatkan korsa rimbawan, serta
mengembangkan kapasitas alumni HA-E IPB; dan
b. Memberikan kontribusi kepada almamater dan pembangunan nasional.
BAB III
ANGGOTA HA-E IPB
Pasal 4
(1) Anggota HA-E IPB adalah alumni Fakultas Kehutanan dan Lingkungan IPB (D3, D4,*
sebelum berpisah dengan fakultas kehutanan S1, S2 dan S3) dan Fakultas Pertanian,
Jurusan Kehutanan UI yang pernah secara resmi terdaftar dan mengikuti
perkuliahan;
(2) Alumni adalah setiap orang yang lulus dari Fahutan IPB atau yang pernah kuliah
sekurang-kurangnya 2 (dua) semester; dan
(3) Keanggotaan HA-E IPB terdiri dari anggota biasa, anggota luar biasa dan anggota
kehormatan. (bagi pihak yang dipandang perlu, missal: Pejabat Kehutanan non
alumni Fahutan, Dekan Fahutan IPB non alumni Fahutan)
BAB IV
STRUKTUR ORGANISASI DAN KEPENGURUSAN HA-E IPB
Pasal 5
(1) Organisasi HA-E IPB terdiri Dewan Pengawas, Dewan Pengurus Pusat (DPP),
Angkatan, dan Komisariat Daerah (Komda);
(2) DPP terdiri atas Dewan Penasehat, Dewan Pengurus dan Majelis Etik;
(3) DPP dipimpin oleh Ketua Umum, Angkatan dipimpin oleh Ketua Angkatan dan
Komda dipimpin oleh Ketua Komda;
(4) Ketua Dewan Pengawas adalah Dekan Fakultas Kehutanan secara eks ofisio
(Anggota mantan Ketum dan mantan Dekan yang dipilih oleh Ketua Dewan
Pengawas) dan berjumlah ganjil;
(5) Kepengurusan DPP HA-E IPB paling sedikit terdiri dari Ketua Umum, Sekretaris
Umum, dan Bendahara Umum;
(6) Kepengurusan Angkatan dan Komda paling sedikit terdiri dari Ketua, Sekretaris dan
Bendahara;
(7) Nama jabatan dan jumlah kepengurusan tergantung program kerja dan menjadi
kewenangan Ketua Umum/Ketua untuk menentukannya;
(8) Ketua Angkatan dan Ketua Komda di bawah koordinasi Ketua Umum dalam
melakukan kegiatan yang mengatasnamakan alumni Fakultas Kehutanan dan
Lingkungan IPB; dan
(9) Mekanisme dan tata cara penetapan masing-masing Ketua Angkatan dan Ketua
Komda ditetapkan sendiri oleh Angkatan dan Komda, serta dikukuhkan oleh Ketua
Umum DPP HA-E IPB.
BAB V
HAK DAN KEWAJIBAN ANGGOTA
Bagian Kesatu
Hak Anggota
Pasal 6
(1) Seluruh anggota mempunyai hak bicara yang sama dalam menyampaikan pendapat
baik lisan maupun tulisan;
(2) Seluruh anggota biasa mempunyai hak suara yang sama dalam pengambilan
keputusan;
(3) Hak suara dalam ayat (2) di atas diatur berdasarkan asas keterwakilan; dan
(4) Hak-hak lain yang yang belum di atur, akan diatur dalam Anggaran Rumah Tangga
HA-E IPB.
Bagian Kedua
Kewajiban Anggota
Pasal 7
(1) Setiap anggota berkewajiban menjaga nama baik HA-E IPB dan Almamater; dan
(2) Setiap anggota wajib berkontribusi untuk mendukung jalannya roda organisasi.
(3) Setiap anggota wajib menjunjung tinggi kode etik yang sudah ditetapkan.
BAB VI
KEUANGAN ORGANISASI
Pasal 8
BAB VII
MUSYAWARAH DAN RAPAT
Pasal 9
(1) Ketua Umum DPP HA-E IPB dipilih dan ditetapkan dalam Musyawarah Nasional HA-
E IPB;
(2) Setiap alumni berhak mencalonkan dan dicalonkan sebagai Ketua Umum DPP HA-E
IPB;
(3) Masa jabatan Ketua Umum DPP HA-E IPB adalah 1 (satu) periode dan tidak dapat
dipilih kembali; dan
(4) Pemilihan Ketua Umum DPP HA-E IPB dilaksanakan dengan musyawarah untuk
mufakat dan dalam hal tidak mencapai mufakat maka dapat dilakukan pemungutan
suara/voting.
(5) Ketentuan lebih lanjut pemilihan Ketua Umum DPP HA-E IPB diatur dalam ART HA-
E IPB.
BAB IX
PENETAPAN ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA
Pasal 11
(1) Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga ditetapkan dalam Musyawarah
Nasional HA-E IPB; dan
(2) Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga merupakan pedoman bagi HA-E IPB.
BAB X
ATURAN PERALIHAN
Pasal 12
Hal-hal yang belum ditetapkan dalam Anggaran Dasar ini, akan diatur dan ditetapkan
lebih lanjut dalam Anggaran Rumah Tangga dan aturan lainnya sepanjang tidak
bertentangan dengan Anggaran Dasar.
ANGGARAN RUMAH TANGGA
HIMPUNAN ALUMNI FAKULTAS KEHUTANAN DAN LINGKUNGAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR (ART HA-E IPB)
BAB I
KEANGGOTAAN
Pasal 1
Keanggotaan Perkumpulan HA-E IPB yang selanjutnya disebut HA-E IPB, terdiri atas:
1. Anggota Biasa;
2. Anggota Luar Biasa; dan
3. Anggota Kehormatan.
Pasal 2
Pasal 3
BAB II
HAK, KEWAJIBAN DAN SANKSI ANGGOTA
Bagian Kesatu
Hak Anggota
Pasal 5
(1) Seluruh anggota mempunyai hak bicara yang sama dalam menyampaikan pendapat,
baik lisan maupun tertulis;
(2) Seluruh anggota biasa mempunyai hak suara yang diwakili oleh perwakilan angkatan
dan Komisariat Daerah (Komda) dalam pengambilan keputusan;
(3) Seluruh anggota biasa dapat dipilih dalam menduduki jabatan di struktur
kepengurusan HA-E IPB;
(4) Anggota biasa, anggota luar biasa, dan anggota kehormatan dapat menghadiri
Musyawarah Nasional (Munas), Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub),
Musyawarah Daerah (Musda), Musyawarah Angkatan, Rapat Kerja Nasional
(Rakernas), Rapat Kerja Daerah (Rakerda), dan Raker Angkatan baik diundang
maupun tidak diundang dengan menunjukkan bukti diri sebagai anggota; dan
(5) Bukti diri sebagai anggota biasa dapat berupa kartu anggota, ijazah asli atau foto
copy yang sudah dilegalisasi/transkrip nilai yang sah, atau surat keterangan yang
dikeluarkan oleh Ketua Angkatan/ Ketua Komda.
(6) Mendapatkan perlindungan dari HA-E atas persoalan profesi yang dihadapi.
Bagian Kedua
Kewajiban Anggota
Pasal 6
Bagian Ketiga
Sanksi Anggota
Pasal 7
(1) Sanksi dijatuhkan kepada anggota oleh Rapat DPP HA-E IPB atas rekomendasi
Angkatan dan Komda;
(2) Sanksi dijatuhkan kepada anggota, apabila dianggap melanggar Anggaran Dasar/
Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) dan kode etik HA-E IPB; dan
(3) Sanksi diberikan setelah mendapat rekomendasi dari Majelis Etik;
(4) Sanksi yang diberikan berupa kehilangan haknya sebagai anggota HA-E IPB, yakni:
a. Menghadiri musyawarah dan rapat HA-E IPB sesuai dengan ketentuan yang
berlaku; dan
b. Untuk dapat memilih dan dipilih dalam menduduki jabatan di struktur
kepengurusan HA-E IPB.
Pasal 9
Kampus Fakultas Kehutanan dan Lingkungan IPB adalah induk dari organisasi HA-E
IPB.
Pasal 10
(1) Pengurus HA-E IPB dari tingkat pusat dan daerah merupakan hirarki, sedangkan
Angkatan bersifat koordinatif;
(2) Pengurus HA-E IPB di semua jenjang (pusat, daerah, dan angkatan) mempunyai
keleluasaan untuk menetapkan dan menjalankan kebijakan organisasi selama tidak
bertentangan dengan AD/ART;
(3) Setiap keputusan dan tindakan pengurus yang mengatasnamakan HA-E IPB harus
melalui keputusan Rapat Pengurus;
(4) DPP berwenang mengambil keputusan jika terjadi kebuntuan dalam pengambilan
keputusan di tingkat Komda;
(5) Apabila pada jenjang belum terbentuk atau belum ada kepengurusan definitif, maka
DPP HA-E IPB dapat membentuk kepengurusan sementara atas persetujuan Dewan
Pengawas;
(6) Kepengurusan sementara diwajibkan membentuk kepengurusan definitif sesuai
mekanisme HA-E IPB, selambat-lambatnya 3 (tiga) bulan setelah kepengurusan
sementara terbentuk;
(7) Kepengurusan DPP secara otomatis akan berakhir masa kepengurusannya setelah
3 (tiga) tahun sejak dilaksanakan Munas;
(8) Kepengurusan Komda secara otomatis akan berakhir masa kepengurusannya
setelah 3 (tiga) tahun sejak dilaksanakan Musda; dan
(9) Kepengurusan angkatan akan berakhir masa kepengurusannya sesuai dengan
ketentuan masing-masing angkatan.
BAB IV
STRUKTUR KEPENGURUSAN
Pasal 11
(1) DPP terdiri atas Dewan Penasehat, Dewan Pengurus dan Majelis Etik;
(2) Dewan Penasehat terdiri atas unsur Ketua, Sekretaris, dan Anggota;
(3) Dewan Pengurus terdiri atas unsur Ketua Umum, Wakil Ketua, Sekretaris Umum,
Bendahara Umum, Ketua-ketua Bidang, dan Unit Kesekretariatan.
(4) Majelis Etik terdiri atas unsur Ketua dan Anggota;
(5) Ketua Umum DPP dipilih dalam Musyawarah Nasional (Munas);
(6) Ketua, Sekretaris dan Anggota Dewan Penasehat ditetapkan oleh Ketua Umum DPP,
atas masukan dari berbagai pihak;
(7) Ketua dan anggota Majelis Etik ditetapkan oleh Ketua Umum DPP;
(8) Wakil Ketua, Sekretaris Umum, Bendahara Umum, Ketua-ketua Bidang, dan Unit
Kesekretariatan dipilih oleh Ketua Umum dengan memperhatikan pertimbangan dan
saran-saran dari Komda dan Angkatan; dan
(9) Nama-nama bidang ditetapkan oleh Ketua Umum DPP dengan mempertimbangkan
kebutuhan selama masa kepengurusan.
Komisariat Daerah
Pasal 13
(1) Komda dapat dibentuk minimal terdapat 5 (lima) orang alumni yang berdomisili
dalam satu provinsi;
(2) Pengurus Komda, terdiri atas unsur: Ketua, Sekretaris, dan Bendahara. Jika
diperlukan, Ketua Komda dapat membentuk bidang-bidang;
(3) Ketua Komda dipilih oleh Musda;
(4) Sekretaris, bendahara, dan ketua bidang dipilih oleh Ketua Komda;
(5) Tata cara pemilihan Ketua Komda ditentukan oleh Musda;
(6) Apabila terdapat kekosongan kepemimpinan, maka DPP dapat menetapkan
kepemimpinan baru atas persetujuan Dewan Pengawas dan
dipertanggungjawabkan dalam Musda;
(7) Menyusun dan menyiapkan kelengkapan organisasi Komda selambat-lambatnya 1
(satu) bulan setelah Musda dan menyampaikannya kepada DPP, serta
mengumumkannya kepada anggota Komda; dan
(8) Menjalankan program kerja sesuai dengan AD/ART HA-E IPB dan yang telah
ditetapkan oleh Munas, serta mempertanggungjawabkannya pada akhir masa
jabatan pada Musda berikutnya.
Angkatan
Pasal 14
(1) Ketua Umum terpilih menyusun dan menetapkan susunan kepengurusan paling
lambat 1 (satu) bulan setelah terpilih dalam Munas; dan
(2) Pengukuhan Dewan Pengurus HA-E IPB dilakukan oleh Ketua Umum dalam acara
Pengukuhan DPP, Ketua Komda, dan Ketua Angkatan.
*ditambah kang inyonk
(1) Apabila Ketua Umum berhalangan tetap, maka Dewan Pengawas melakukan
musyawarah untuk memilih dan menetapkan Pelaksana Tugas (Plt.) Ketua Umum
dari salah satu wakil ketua; dan
(2) Berhalangan tetap sebagaimana dimaksud apda ayat 1 (satu) adalah meninggal
dunia atau melanggar kode etik yang telah disahkan oleh Dewan pengawas, atau
dikenai sanksi pidana yang berkekuatan hukum tetap;
(3) Masa jabatan Plt. Ketua Umum adalah sampai terpilih dan ditetapkannya Ketua
Umum yang baru dalam Musyawarah Nasional atau Musyawarah Nasional Luar
Biasa.
Pembekuan Kepengurusan Komda
Pasal 17
(1) DPP dapat membekukan kepengurusan Komda yang dianggap merugikan HA-E IPB
dengan persetujuan Dewan Pengawas; dan
(2) Hal-hal yang dianggap merugikan, antara lain:
a. Melaksanakan kebijakan yang bertentangan dengan AD/ART, serta ketentuan
lain yang berlaku;
b. Pengurus Komda HA-E IPB yang terpecah dalam kelompok-kelompok dan tidak
dapat dipersatukan kembali; dan
c. Melanggar kode etik yang mempunyai kekuatan hukum tetap.
BAB V
MUSYAWARAH NASIONAL
Pasal 18
(1) Musyawarah Nasional (Munas) adalah musyawarah tingkat nasional yang dihadiri
oleh pengurus Dewan Pengawas, DPP, Komda, Angkatan, dan peninjau yang
diundang;
(2) Munas diselenggarakan oleh DPP HA-E IPB;
(3) Munas memenuhi kuorum apabila dihadiri minimal 50% ditambah 1 (satu) dari
pemilik suara yang sah (Komda dan Angkatan)
(4) Munas dipimpin oleh Pimpinan Sidang;
(5) Munas dipimpin sementara oleh tiga orang terdiri dari unsur Panitia Pengarah
HAPKA, TPKU, dan DPP HA-E IPB yang ditunjuk oleh masing-masing unsur untuk
memimpin pemilihan Pimpinan Sidang. Setelah Pimpinan Sidang Tetap terpilih,
Pimpinan Sidang Sementara menyerahkan jalannya Munas ke Pimpinan Sidang
Tetap;
(6) Pimpinan Sidang Tetap dipilih oleh dan dari peserta Munas, berjumlah 5 (lima) orang
terdiri atas perwakilan: DPP sebanyak 1 orang, Komda sebanyak 2 orang, dan
Angkatan sebanyak 2 orang;
(7) Pimpinan Sidang Tetap terpilih akan menetapkan sendiri Ketua Sidang;
(8) Ketua Sidang Tetap akan memimpin sidang untuk pengesahan Agenda Munas, Tata
Tertib Munas, Pengesahan dan Penetapan Laporan Pertanggungjawaban Ketua
Umum, Pemilihan dan/atau Ketua Umum, pembahasan dan pengesahan AD dan
ART HA-E IPB, dan penetapan rekomendasi-rekomendasi Munas HA-E IPB;
(9) Materi Munas dibuat dan dipersiapkan oleh Panitia Munas;
(10) Waktu dan tempat pelaksanaan Munas ditetapkan oleh Panitia Munas; dan
(11) Undangan menghadiri Munas disampaikan secara tertulis atau terbuka melalui
elektronik paling lambat 3 (tiga) minggu sebelum penyelenggaraan Munas.
Peserta Musyawarah Nasional
Pasal 19
Peserta Munas terdiri dari seluruh Alumni Fakultas Kehutanan dan Lingkungan IPB dan
Peninjau yang diundang oleh DPP HA-E IPB.
Pasal 20
BAB VI
Pasal 21
(1) Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) adalah musyawarah tingkat nasional
yang diselenggarakan atas rekomendasi Dewan Pengawas berdasarkan usulan
minimal 30% dari jumlah total Komda dan Angkatan karena terjadi pelanggaran
oleh DPP terhadap AD ART atau pengelolaan keuangan dan/atau pelanggaran kode
etik;
(2) Munaslub dihadiri oleh pengurus DPP, Komda, Angkatan, dan peninjau yang
diundang;
(3) Munaslub memenuhi kuorum apabila dihadiri minimal 50% ditambah 1 (satu) dari
pemilik suara yang sah (Komda dan Angkatan)
(4) Munaslub diselenggarakan oleh DPP HA-E IPB;
(5) Munaslub dipimpin oleh Pimpinan Sidang Tetap;
(6) Munas dipimpin sementara oleh pengurus DPP untuk memimpin pemilihan Pimpinan
Sidang. Setelah Pimpinan Sidang terpilih, Pimpinan Sementara menyerahkan
jalannya Munas ke Pimpinan Sidang Tetap;
(7) Pimpinan Sidang Tetap dipilih oleh dan dari peserta Munaslub, berjumlah 3 (tiga)
orang terdiri atas perwakilan: DPP, Komda, dan Angkatan masing-masing 1 (satu)
orang;
(8) Pimpinan Sidang Tetap terpilih akan menetapkan sendiri Ketua Sidang;
(9) Ketua Sidang terpilih akan memimpin sidang Munaslub untuk pengesahan Agenda
Munaslub, Tata Tertib Munaslub, Pertanggungjawaban Ketua Umum, Pemilihan
Ketua Umum baru, dan atau AD/ART;
(10) Materi Munaslub dibuat dan dipersiapkan oleh Panitia Munaslub;
(11) Waktu dan tempat pelaksanaan Munaslub ditetapkan oleh Panitia Munaslub; dan
(12) Undangan menghadiri Munaslub disampaikan secara tertulis atau terbuka melalui
media elektronik paling lambat 3 (tiga) minggu sebelum penyelenggaraan Munaslub.
Peserta Munaslub terdiri dari seluruh Alumni Fakultas Kehutanan dan Lingkungan IPB dan
Peninjau yang diundang oleh DPP HA-E IPB.
BAB VII
MUSYAWARAH DAERAH
Pasal 24
(1) Musyawarah Daerah (Musda) adalah musyawarah tingkat daerah/provinsi yang
dihadiri oleh pengurus Komda atau alumni yang berdomisili di daerah tersebut.
(2) Materi Musda dibuat dan dipersiapkan oleh Panitia Musda;
(3) Waktu dan tempat pelaksanaan Musda ditetapkan oleh Panitia Musda; dan
(4) Hasil keputusan Musda dilaporkan kepada DPP;
(5) Ketua Komda terpilih dikukuhkan oleh DPP;
(6) Ketua Komda terpilih harus membentuk pengurus paling lama 1 bulan setelah Musda
dan melaporkan kepada DPP.
Ketua Komda
Pasal 25
(1) Ketua Komda tidak diperbolehkan merangkap sebagai Ketua Angkatan.
(2) Ketua Komda harus berdomisili di daerah yang bersangkutan, apabila yang
bersangkutan pindah domisili maka secara otomatis dinyatakan
berhenti/mengundurkan diri
BAB VIII
RAPAT KERJA NASIONAL
Pasal 27
(1) Rapat Kerja Nasional (Rakernas) adalah rapat kerja yang diselenggarakan oleh DPP
dan dihadiri oleh Dewan Pengawas pengurus DPP, Komda, dan Angkatan;
(2) Rakernas diselenggarakan sekurang-kurangnya 1 (satu) kali setahun; dan
(3) Rakernas mempunyai wewenang, yaitu:
a. Menyusun dan menetapkan butir-butir umum program kerja;
b. Mengevaluasi pelaksanaan program kerja DPP;
c. Mengevaluasi pelaksanaan keputusan-keputusan Munas; dan
d. Menetapkan rekomendasi kebijakan yang diperlukan.
RAPAT PENGURUS
Pasal 29
(1) Rapat pengurus adalah rapat yang diselenggarakan oleh pengurus pada masing-
masing jenjang;
(2) Rapat pengurus merupakan rapat pimpinan dan/atau beserta jajaran struktur
kepengurusan pada masing-masing jenjang; dan
PENGAMBILAN KEPUTUSAN
Pasal 30
(1) Pengambilan keputusan dalam Munas, Munaslub, Musda, dan Rapat adalah secara
musyawarah mufakat dengan penuh kekeluargaan; dan
(2) Jika musyawarah mufakat tidak dapat tercapai, maka dilakukan dengan suara
terbanyak (voting), dengan ketentuan:
a. Keputusan diambil atas suara terbanyak.
b. Pemungutan suara mengenai orang harus dilakukan dengan cara tertulis dan
tertutup.
c. Apabila jumlah suara yang setuju dan tidak setuju dalam pemungutan suara
adalah sama banyaknya, maka diadakan pemungutan suara ulang sebanyak-
banyaknya 2 (dua) kali.
d. Apabila telah dilakukan pengulangan pemungutan suara sebanyak 2 (dua) kali,
jumlah yang setuju dan tidak setuju tetap sama, maka tidak ada keputusan
yang diambil.
BAB IX
KETUA UMUM DPP HA-E IPB
1. Syarat Calon Ketua Umum DPP HA-E IPB adalah sebagai berikut:
a. Alumni Fakultas Kehutanan dan Lingkungan IPB;
b. Diusulkan oleh Komda atau Angkatan;
c. Setiap Komda atau Angkatan berhak mengusulkan maksimal 2 (dua) calon; dan
d. Menyampaikan surat pernyataan kesediaan menjadi calon Ketua Umum DPP
HA-E IPB
2. Kriteria Calon Ketua Umum DPP HA-E IPB adalah sebagai berikut:
a. Memiliki pengalaman di kepengurusan DPP/Komda/Angkatan;
b. Memiliki pengalaman dan kemampuan leadership;
c. Memiliki visi-misi yang sejalan dengan tujuan organisasi HA-E IPB yang
diterjemahkan ke dalam rencana kerja;
d. Memiliki potensi untuk mengembangkan jaringan Alumni HA-E untuk kemajuan
organisasi HA-E IPB;
e. Memiliki komitmen dan dedikasi yang tinggi untuk HA-E IPB; dan
Pemilihan Ketua Umum DPP HA-E IPB
Pasal 32
(1) Pemilihan Ketua Umum DPP HA-E IPB dilakukan dengan prinsip partisipatif dan
transparan;
(2) DPP HA-E IPB dimungkinankan untuk membentuk Tim Pemilihan Ketua Umum
(TPKU) dan Tim Pengarah dalam pemilihan Ketua Umum dan ditetapkan oleh Ketua
Umum DPP HA-E IPB setelah mendapatkan, persetujuan Dewan;
(3) TPKU dan Tim Pengarah bertugas menyampaikan nilai-nilai kekeluargaan care and
respect HA-E kepada Calon Ketua Umum;
BAB X
KEUANGAN
Pasal 34
(1) Sumber keuangan HA-E IPB berasal dari iuran anggota dan sumber dana lain yang
tidak mengikat;
(2) Jumlah dan cara pemungutan uang iuran ditetapkan dengan Surat Keputusan (SK)
DPP setelah dikonsultasikan dengan Komda dan Angkatan;
(3) Pertanggungjawaban pengelolaan keuangan tahunan harus dibuat oleh setiap
jenjang dan disampaikan pada akhir masa jabatan; dan
(4) Pengelolaan keuangan HA-E IPB harus dilakukan dengan transparan dan akuntabel
serta dilaporkan dalam Rakernas dan Munas.
KEKAYAAN
Pasal 36
(1) Harta kekayaan HA-E IPB adalah seluruh aktifa yang dimiliki oleh HA-E IPB;
(2) Semua harta kekayaan (bergerak dan tidak bergerak) milik HA-E IPB tidak dapat
dipindahtangankan kepada pihak lain oleh pengurus tanpa keputusan Munas;
(3) Pengelolaan harta kekayaan (bergerak dan tidak bergerak) milik HA-E IPB harus
dipertanggungjawabkan secara tertulis dalam Munas; dan
(4) Harta kekayaan HA-E IPB harus diaudit menjelang akhir kepengurusan oleh auditor
internal;
(5) Auditor internal diusulkan oleh DPP dan mendapat persetujuan Dewan Pengawas.
BAB XI
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 38
(1) Hal-hal yang belum diatur dalam Anggaran Rumah Tangga ini akan diatur lebih
lanjut dalam Surat Keputusan Ketua Umum DPP HA-E IPB; dan
(2) Anggaran Rumah Tangga ini hanya dapat dirubah dalam Munas/Munaslub.