Oleh:
M. Riefky Kusdhany
Pembimbing:
HALAMAN JUDUL.................................................................................................................i
DAFTAR ISI...............................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................................1
BAB II...........................................................................................................................................2
BAB III.........................................................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................11
BAB 1
PENDAHULUAN
Cephalgia atau nyeri kepala merupakan gejala yang paling sering dijumpai
dalam kehidupan sehari - hari, sekitar 90% dari setiap individu pernah mengalami
minimal 1 kali per tahun. Nyeri kepala menduduki komposisi jumlah pasien
terbanyak yang datang berobat jalan ke dokter saraf, hasil pengamatan yang
didapatkan bahwa insidensi jenis penyakit dari praktek klinik di medan pada tahun
2003 didapatkan 10 besar penyakit yang berobat jalan, dimana cephalgia
menduduki peringkat pertama dengan presentase jumlah 42% (Sjahrir Hasan).
Migrain sendiri merupakan salah satu jenis nyeri kepala primer yang
penyebab nyeri kepala primer kedua setelah Tension Type Headache (TTH).
Migrain ditandai dengan nyeri kepala yang umumnya unilateral dengan sifat nyeri
diperhebat oleh aktivitas, dan dapat disertai mual muntah, fotofobia dan fonofobia
(IHCD).
TINJAUAN PUSTAKA
2.3 Migrain
2.3.1 Definisi dan etiologi
Kata ‘migrain’ berasal dari bahasa Greek hemikrania. Kata ini kemudian
di ubah kepada bahasa Latin hemigranea, dimana mendapat persetujuan dari
translasi French sebagai migrain (Chaula, 2010).
Pendapat (World Health Organisation, 2012) migrain merupakan
gangguan sakit kepala primer. Onset migrain sering terjadi sewaktu seseorang
mulai pubertas. Nyeri migrain di karenakan adanya mekanisme aktivasi di dalam
otak dan terjadi pengeluaran substansi yang merangsang nyeri sekitar saraf dan
pembuluh darah di kepala.
Migrain merupakan gangguan yang bersifat familial dengan karakteristik
serangan nyeri kepala yang episiodik (berulang-ulang) dengan intensitas,
frekuensi dan lamanya yang berbeda-beda (Ferrari, 2007). Nyeri kepala biasanya
bersifat unilateral (walaupun 1/3 dari serangan migrain yang berlaku bersifat
lateral), umumnya disertai satu atau lebih gejala seperti gangguan penglihatan,
mual, muntah, hoyong, hipersensitif terhadap bunyi, cahaya, sentuhan, bau, kaku
pada ekstrimitas atau wajah (Headache Classification Committee of The
International Headache Society, 2004)
Menurut (DW, 2007) etiologi migrain masih belum diketahui. Nyeri
migrain melibatkan pembuluh darah di otak, inervasi pembuluh darah trigeminal
dan refleks trigeminal vaskular dengan sistem parasimpatetik di kranial. Menurut
(H.Ropper, 2005) investigasi yang dilakukan bertahun-tahun oleh Harold Wolff,
sakit kepala pada migrain adalah disebabkan oleh dilatasi arteri di ekstrakranial.
(a) Prodome
Fase ini dimiliki oleh migrain dengan aura maupun migrain
tanpa aura. Gejala bisa timbul 24 jam sebelum sakit kepala. Antara
gejala yang bakal timbul adalah sifat cepat marah, kemurungan,
penurunan atau peningkatanvnafsu makan, anoreksia, gangguan
waktu tidur dan retensi cairan. Secara umum fase ini merupakan
amaran serangan daripada simptom-simptom yang dinyatakan.
(Rohkamm, 2004)
(b) Aura
Aura adalah gangguan fokal cerebral yang muncul seiring
dengan onset sakit kepala. Aura bisa timbul tanpa rasa sakit kepala
ataupun lebih parah dan mengganggu dari sakit kepala. Hanya 10%
sampai 20% anak dengan migrain mengalami aura. Sering durasi
aura bertahan dari 5 menit sampai 20 menit dan kurang dari 30
menit.
(d) Postdrome
Selapas fase sakit kepala pasien bisa merasakan bahawa dia
lebih bertenaga atau lebih lelah dan letargi. Fase ini bisa
berlangsung dari jam sampai berhari.
2.3.5 Simptom migrain
Walaupun simptom pada setiap individu mungkin berbeda tetapi beberapa
simptom umum dari migrain adalah:
(a) nyeri kepala yang berdenyut. Pada anak, nyeri biasanya mengenai
daerah anterior atau bilateral kepala. Manakala pada dewasa nyeri kepala
sering pada satu sisi kepala
(b) kulit yang pucat
(c) sensitif terhadap bunyi
(d) sensitif terhadap cahaya
(e) kurang nafsu makan
(f) mual dan muntah, nyeri abdominal.
2.3.8 Komplikasi
Penderita migrain mempunyai resiko yang tinggi untuk mendapat epilepsi,
depresi, gangguan ansietas dan stroke (Ferrari, 2007)
2.3.9 Penatalaksanaan
Penatalaksanaan migrain tanpa aura (common migraine) bergantung
kepada frekuensi dan tingkat keparahan dari serangan. Apabila serangan migrain
jarang berlaku atau akut, rawatan biasanya tidak diperlukan (Mumenthaler, 2006)
Penatalaksanaan migrain pada anak mempunyai 3 fase. Pertama,
mengedukasi pasien dan atau orang tua pasien tentang pencetus migrain. Kedua,
menyusun planat perawatan sekiranya berlaku serangan akut. Yang terakhir
mempertimbangkan profilaksis pada pasien yang sering terkena serangan migrain.
(c) Profilaksis
Tujuan utama pemberian profilaksis adalah untuk mencegah
serangan migrain dan mengurangkan frekuensi dan keparahan daripada
serangan. Setengah dari pasien mengalami 50% pengurangan migrain.
Kebanyakan profilaksis mempunyai efek yang pelbagai. Oleh karena itu,
dipertimbangkan kepada pasien yang mendapat serangan 1-2 kali
seminggu untuk diberi profilaksis. Antara obat profilaksis yang diresepkan
adalah amitriptilin, propranolol, selective seratonin reuptake inhitor
(SSRIs), antikonvulsan, riboflavin dan anti-depresi tricyclic. Penggunaan
obat ini efektif pada awalnya dan menjadi inefektif setelah penggunaan
berlama-lama. Withdrawal drug haruslah dilakukan secara berperingkat
bagi mengelakkan kejadian migrain semakin parah. Menurut Rohkamm
(2004) pemilihan pertama diberikan beta-bloker (metoprolol, propanolol).
Yang kedua flunarizin atau valproate.
2.3.10 Prognosis
Pengobatan berhasil pada kebanyakan anak yang mengalami
migrain. 50% dari anak yang dilaporkan migrain pulih dalam masa 6 bulan
paska perawatan.
BAB 3
KESIMPULAN
sifatnya berdenyut, intensitas nyerinya sedang sampai berat dan diperhebat oleh
Type Headache (TTH). Migrain ditandai dengan nyeri kepala yang umumnya
unilateral dengan sifat nyeri yang berdenyut, dan lokasi nyeri umumnya di daerah
frontotemporal.
Migrain secara umum dibagi menjadi 2 yaitu migren tanpa aura atau
common migraine dan migren dengan aura atau classic migraine. Yang paling
sering terjadi adalah migren tanpa aura yaitu sekitar 80% dari semua pengidap
migren.
Migren dapat terjadi pada semua usia tetapi biasanya muncul pada usia 10 –
berikutnya..
DAFTAR PUSTAKA
EGC.2003.
nd
Society. The International Headache Classification Disorder: 2
6. EA, M. (2008). Menstrual Migraine. Dalam Curr Opin Neurol (hal. 309).
Dalam Adams and Victor's Principles of Neurology (8th ed., hal. 159).
McGraw Hill.
Society. (2004).