Anda di halaman 1dari 14

TUGAS

MANAJEMEN SDM PADA PERUSAHAAN McDONALD’S

Disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah


Manajemen Sumber Daya Manusia Konteks Global Program Studi Magister Manajemen
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Syiah Kuala

Disusun oleh:
AHMAD GHUFRAN (2001202010082)

MAGISTER MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
DARUSSALAM, BANDA ACEH
2021
BAB I
LATAR BELAKANG

Jika kita memasuki gerai restoran Mc Donald's di manapun di seluruh dunia,


Kualitas fastfood-nya seragam, keramahan pelayanan, kebersihan restoran dan tentu saja
ada nilai tambah lainnya. Memang sebagai suatu standar operasional sehari-hari Mc
Donald's menerapkan suatu sistem yang dikenal sebagai "QSC&V", yaitu Quality
(kualitas), Service (pelayanan pelanggan), Cleanliness (kebersihan) dan Value (nilai
tambah yang diberikan ke pelanggan).

Apabila kita membeli Big Mac di manapun (negara lain) dengan McDonald's di
Indonesia akan sama rasanya. Pelayanan karyawannya juga sangat bagus. Suatu ketika
pak Bambang Rachmadi sebagai pemilik hak franchise di Indonesia pernah mengatakan
bahwa karyawan McDonald's utamanya harus mempunyai jiwa "melayani". Jiwa
"melayani" ini merupakan suatu filosofi dasar Mc Donald's di dunia. Sikap "mau
melayani" ini penting karena kebanyakan orang justru punya sikap "ingin selalu
dilayani". Walaupun ungkapan pahit suatu complaint dari pelanggan harus ditanggapi
secara baik dan ramah di McDonald's - suatu hal yang jarang kita temui di restoran atau
bisnis lainnya. Kebersihan juga sangat diperhatikan di McDonald's.

Anak anda dapat bermain sepuasnya, karena tersedia lokasi bermain yang aman
dan nyaman. Jika anda memesan baik drive thru maupun makan langsung di resto dengan
pelayanan lebih dari 1 menit maka anda akan mendapatkan bonus free soft drink atau es
krim. Pernah suatu ketika teman saya memesan McDonald's melalui delivery service ke
rumah. Setelah teman saya bayar, ternyata pesanan yang teman saya terima tidak seperti
yang teman saya pesan sebelumnya. Teman Saya complaint langsung ke McDonald's dan
setngah jam kemudian "perbaikan" pesanan datang malahan diberi 2 x lebih banyak plus
ditambah member card McDonald's. Ini adalah salah satu nilai tambah sekaligus service
suatu upaya McDonald's untuk tidak kehilangan pelanggannya.

Mengelola restoran dengan standar pelayanan tinggi, maka mau tidak mau
McDonald's membutuhkan sumber daya manusia yang sesuai dengan nafas bisnisnya.
McDonald's menyadari bahwa SDM yang tangguh akan sangat ditentukan pada saat
perekrutan. Pepatah "garbage in garbage out" sangat berlaku dalam perekrutan. Kalau
yang direkrut kualitasnya jelek maka dengan pembenahan apapun tidak akan
menghasilkan output yang maksimal. Dan disini saya akan membahas MSDM pada
perusahan McDonald’s ini dari segi pengembangan, pemanfaatan efektifitas, serta
kompensasi dan sejarah dari McDonald’s.
BAB II
LANDASAN TEORI

1.1. Konsep Manajemen Sumber Daya Manusia di McDonald’s

Apa yang dimaksud “Manajemen Sumber Daya Manusia” ? Banyak orang


menemukan MSDM menjadi kabur dan sulit dipahami konsepnya, sedikit sulit karena
tampaknya memiliki berbagai makna. Kebingungan ini mencerminkan interpretasi yang
berbeda ditemukan dalam artikel dan buku batalkan Manajemen Sumber Daya Manusia,
Sebuah filosofi manajemen orang didasarkan pada keyakinan bahwa sumber daya
manusia yang unik penting untuk keberhasilan bisnis yang berkelanjutan. Sebuah
organisasi keuntungan kompetitif. Keuntungan dengan menggunakan orang secara
efektif, menggambar pada keahlian dan Ingenuity untuk memenuhi tujuan mereka yang
jelas. MSDM bertujuan merekrut kemampuan, orang yang fleksibel dan berkomitmen,
mengelola dan memberi penghargaan kinerja mereka dan mengembangkan kompetensi
kunci.

Model MSDM menekankan :


• Kebutuhan untuk mencari cara baru untuk bekerja .
• Peran sentral manajer dalam mempromosikan perubahan .
• Perlakuan terhadap pekerja sebagai individu, bukan panci dari

2.1. Perusahaan (sejarah dan pengembangannya)

McDonald's Corporation adalah perusahaan makanan cepat saji Amerika, yang


didirikan pada tahun 1940 sebagai restoran yang dioperasikan oleh Richard dan Maurice
McDonald, di San Bernardino, California, Amerika Serikat. Mereka mengisi ulang bisnis
mereka sebagai kios hamburger, dan kemudian mengubah perusahaan menjadi waralaba,
dengan logo Golden Arches diperkenalkan pada tahun 1953 di sebuah lokasi di Phoenix,
Arizona. Pada tahun 1955, Ray Kroc, seorang pengusaha, bergabung dengan perusahaan
sebagai agen waralaba dan mulai membeli rantai dari McDonald bersaudara. McDonald's
memiliki kantor pusat aslinya di Oak Brook, Illinois, tetapi memindahkan kantor pusat
dunianya ke Chicago pada Juni 2018.

McDonald's adalah rantai restoran terbesar di dunia berdasarkan pendapatan, melayani


lebih dari 69 juta pelanggan setiap hari di lebih dari 100 negara di 37.855 outlet pada
2018. Meskipun McDonald's terkenal karena hamburger, burger keju, dan kentang
gorengnya, mereka menyajikan produk ayam, sarapan, minuman ringan, milkshake,
wrap, dan makanan penutup. Menanggapi perubahan selera konsumen dan reaksi negatif
karena makanan mereka yang tidak sehat, perusahaan telah menambahkan menu salad,
ikan, smoothie, dan buah. Pendapatan McDonald's Corporation berasal dari sewa, royalti,
dan biaya yang dibayarkan oleh pemegang waralaba, serta penjualan di restoran yang
dioperasikan perusahaan. Menurut dua laporan yang diterbitkan pada tahun 2018,
McDonald's adalah perusahaan swasta terbesar kedua di dunia dengan 1,7 juta karyawan
(di belakang Walmart dengan 2,3 juta karyawan).

McDonald’s adalah salah satu perusahaan makanan dan minuman terbesar di


dunia. Pada tahun 1993, penjualan tahunan mencapai 23 miliar dolar sehingga menjadi
salah satu perusahaan terbesar di Amerika Serikat, dengan lebih dari setengah juta
pekerja. Perusahaan ini memiliki sekitar 10.000 lokasi di seluruh dunia. Dominasi
McDonald’s di industri makanan cepat saji tidak akan menghilang dalam waktu dekat.
Perusahaan ini berkembang secara terus menerus, pada Desember 2000 McDonald’s dan
waralaba yang dioperasikan lebih dari 28.700 restoran di seluruh dunia di 120 negara dan
wilayah, mereka melayani konsumen lebih dari 45 juta orang setiap hari.

Hanya Lima belas atau dua puluh persen dari restoran sebenarnya milik
perusahaan. Sisanya adalah waralaba, dijalankan oleh 2.659 pemilik independen yang
membayar biaya antara $ 400.000 dan $ 700.000 untuk waralaba.

1.2. Struktur Pekerja

McDonald’s jatuh ke dalam tiga kelompok pekerja restoran, staf perusahaan, dan
pemilik waralaba. Kelompok cepat adalah yang terbesar - restoran lokal McDonald yang
biasanya mempekerjakan antara 50 dan 65 orang. Anggota staf perusahaan bekerja baik
di kantor pusat perusahaan atau di salah satu dari 40 kantor regional. Pekerj di restoran
merupakan posisi entry-level dan yang paling banyak. Sebagian besar adalah pekerja
paruh waktu sekitar tiga perempat dan upah mereka rendah. Manajer ayunan merupakan
posisi diatas pekerja restoran, meskipun upah per jam mereka hanya sedikit lebih tinggi
dari upah pekerja restoran. Asisten Manajer dengan gaji lebih tinggi. Ada satu manajer
restoran per restoran McDonald’s. Menurut literatur perusahaan , sekitar 12 % dari semua
remaja saat ini bekerja di pekerjaan AS untuk McDonald’s . Perputaran pada karyawan
kru - tingkat adalah remaja. Sisanya termasuk manula, ibu bekerja , dan "transisi" pekerja
dalam rentang usia 20-25.

1.3. Pelatihan

Pelatihan karyawan di McDonald ini sangat terstruktur. Pekerja tingkat yang


pertama yang diambil melalui dasar Sistem Pelatihan Crew. Program ini terdiri dari on-
the-job training dan sebagian besar kejuruan. Setiap tahap perkembangan karyawan
selalu memerlukan program pelatihan baru, dengan keterampilan menjadi lebih kompleks
dan umum. Pelatihan dimulai dengan orientasi selama satu jam pada perusahaan.
Masing-masing restoran memiliki pemutar video sendiri dan ruang pelatihan. Langkah
demi langkah manual dan kaset video yang mencakup setiap detail dari operasi, mulai
dari cara membuat Mao Big goyang.

Satu kru pelatih telah dipromosikan sebagai manajer ayunan dan berhasil
dilakukan, ia memenuhi syarat untuk Program Pengembangan Manajemen. Ini
memberikan keterampilan manajemen teknis dan fungsional bagi karyawan di tingkat
manajer ayunan dan atas. Langkah pertama adalah Kursus Dasar Operasi, yang
membutuhkan waktu beberapa bulan untuk menyelesaikan. Ini adalah kursus yang
meliputi pendapat restoran mendasar. menangkap dalam urutan adalah Kursus
Manajemen Dasar, yang mengajarkan kepemimpinan, perencanaan waktu, dan
pengakuan awak. Dalam Kursus Operasi menengah, siswa dilatih pada perekrutan kru
dan retensi, kepemimpinan menyimpan dan pengambilan keputusan . Kursus terakhir
dalam urutan ini adalah Kursus Peralatan Daerah .
Individu yang ingin bersenang-senang Sementara memberikan pelayanan yang
cepat akurat dan ramah. Jika Anda tertarik untuk menjadi bagian dari Tim McDonald’s ,
berikut adalah beberapa tugas yang dapat diperlukan dari Anda :

1. On Time
Rapi dan Bersih: diharapkan untuk melaporkan pekerjaan tepat waktu, rapi dan
bersih.
2. Cuci Tangan Anda
Cuci tangan agar memastikan bahwa pelanggan menerima makanan yang aman
dan higienis
3. Keterampilan dan Pelatihan
Pelatihan dan keterampilan akan menunjang pekerjaan .
4. Standar
Crew members mengikuti prosedur standar operasional sehingga pelanggan selalu
menerima kualitas luar biasa & layanan.
5. Teamwork
Mengandalkan kerja tim dan energi yang tinggi untuk mendapatkan pekerjaan
yang dilakukan.
6. Bersih dan Rapi
Pelanggan berharap setiap McDonald selalu bersih .
7. Menyambut Tamu
Membuat setiap pelanggan merasa seperti disambut bagaikan tamu .
8. Layanan
Memberikan pelayanan yang cepat, akurat dan ramah dengan senyum .

1.4. Pendidikan

McDonald berkomitmen untuk pendidikan kaum muda kita. Kita semua


mengambil peran kepemimpinan ini sangat serius dan bekerja dalam kemitraan dengan
orang tua dan pendidik untuk memastikan bahwa karyawan usia sekolah kami melihat
pendidikan dan sekolah sebagai prioritas utama mereka. McDonald’s Corporation dan
McDonald’s Ini Pemilik / Operator sama-sama berkomitmen untuk memastikan bahwa
pengalaman pekerjaan McDonald melengkapi dan mendukung tujuan pendidikan
karyawan. Upaya kami ditentukan oleh prinsip-prinsip berikut: pendidikan selalu yang
utama, pekerjaan mendukung pendidikan, keseimbangan sekolah dan kesempatan / karir
di McDonald’s.

• Upah Kompetitif
• MAC Card
• Diskon Haircut
• Upah meningkat
• Program Pelatihan McDonald
• Asuransi jiwa
• Bantuan Pendidikan
• Saham McDiect
• Seragam
• Jam Fleksibel
• Liburan Dibayar
• Skema Bonus
• Rencana Pembelian Saham
BAB III
PEMBAHASAN

Barangkali banyak yang sepaham kalau McDonald bisa sebesar sekarang ini,
tentulah memiliki kunci rahasia maupun “kunci sukses” dalam manajemennya. Baik dari
sisi praktek bisnis maupun pengelolaan sumber daya manusia (SDM). Bagi yang masih
penasaran, coba simak sharing Rich Floersch, Executive Vice President and Chief
Human Resource Officer McDonald berikut ini. Garis besarnya, seperti dimuat di
newsletter Haygroup, McDonald nyatanya dijalankan dengan sangat ketat dari sisi
disiplin dalam menjalankan usahanya, dan ini tidak dapat dicapai tanpa dukungan tim
yang mampu bekerja sama. Ini pula kenapa seorang Rich Floersch menekankan, bahwa
inti dari budaya McDonald, dimulai dari merekrut dan mempromosikan orang-orang
berdasarkan pada kemampuan mereka untuk bekerja sama dalam tim. Selain itu, Rich
juga menyebutkan perusahaan juga mengambil perhatian yang besar untuk
menumbuhkan pemimpin dalam perusahaan.

Alasan mempercepat pengembangan program untuk pemimpin yang berpotensi


tinggi ini diharapkan akan bisa meningkatkan retensi, membantu memberikan McDonald
kontinuitas dan fokus pada bisnis. Dengan memandang masa depan organisasi, Rich
menekankan perusahaan terus mengembangkan pemimpin di era globalisasi, memegang
prinsip customer-centric, dan menyiapkan diri terhadap perubahan pasar yang cepat.
Menjawab praktik kepemimpinan yang membedakan McDonald, Rich menyebut ini
bermula dari prinsip standar tinggi yang diterapkan. Dan kunci dari manajemen kinerja di
McDonald dikenal dengan apa yang disebut sebagai model 20/70/10. Ini artinya dari
kinerja karyawan sebanyak 20% berada pada tingkat yang luar biasa, 70% yang
signifikan sedangkan sisanya 10% berada pada posisi yang perlu peningkatan khusus.

“Kami memastikan untuk menjaga standar tinggi. Juga, berlaku untuk para talent,
di mana ketika kita berbicara tentang orang-orang yang “siap sekarang” dan “siap di
masa depan”, maka sudah seharusnya yang “siap sekarang” adalah kandidat terbaik
ketimbang talent yang incumbent dari waktu ke waktu,” ujar Rich sambil menambahkan,
”dan, jika setiap kali Anda telah menempatkan seseorang di posisi yang tepat, itu sama
artinya akan meningkatkan kemampuan organisasi Anda”

Rich juga berbagi bagaimana McDonald beradaptasi dengan semua perubahan


yang terjadi dalam demografi, globalisasi dan teknologi. Ia menegaskan bahwa tim McD
adalah berbasis lingkungan. “Setiap ada masalah bisnis, kecenderungan alamiah
mengumpulkan sekelompok orang untuk melihatnya langsung,” ujarnya. Untuk
menguatkan kembali komitmen, Rich mengajak karyawan untuk tetap fokus ke restoran
dan di sana akan selalu terlihat 15-20 orang yang bekerja keras bersama, dan ini selalu
menginspirasi. “Seluruh budaya kami berkisar dalam hal bekerja sebagai tim,” tegasnya.
Rich juga menyampaikan, pihaknya sedang mempersiapkan pemimpin untuk apa yang
akan mereka hadapi di masa depan, dengan program percepatan pengembangan untuk
berbagai tingkatan pemimpin. Ada penekanan yang mendapat perhatian besar di sekitar
teknologi, globalisasi dan kecepatan perubahan. Program tersebut mencakup komponen
simulasi bisnis; an action learning component, menambah porsi pelatihan, assessment,
self insight and awareness.

Yang cukup membanggakan bagi Rich, banyak karyawan umumnya bekerja di


McDonald dalam jangka panjang. “Ini tidak biasa untuk menemukan orang-orang di
McDonald yang telah bersama kami 35 sampai 40 tahun. Jadi, saya pikir kombinasi dari
semua hal yang mengedepankan kerjasama tim menjadi kekuatan tersendiri,” imbuhnya.
Selain dari hasil laporan keuangan, Rich menjelaskan ada upaya lain dalam mengukur
keberhasilan dari program kepemimpinan yang dijalankan. “Hal ini bisa kita lihat dari
sisi retensi, di mana tingkat retensi kami mencapai 95% lebih, sesuai dengan yang
diinginkan. Kita menjalankan program-program yang memiliki dampak besar pada
retensi, misalnya promosi karyawan dan akselarasi program pengembangan,” katanya
lagi.

Tentang apa yang akan dikerjakan untuk kepemimpinan masa depan di


McDonald, 10-15 tahun dari sekarang, Rich menyampaikan CEO dan COO telah
mencanangkan strategi yang dipercaya akan membantu kinerja organisasi. Salah satunya
adalah talent management.
Sistem Rekruitment

Karyawan yang direkrut McDonald's Indonesia (MDI) umumnya terbagi 2


kategori yaitu bekerja di restoran atau bekerja di kantor pusat. Untuk karyawan di
restoran ada 2 yaitu bagian crew atau management trainee. Untuk posisi crew
dipersyaratkan tamatan SLTA, usia <22 tahun dan berbadan sehat. Untuk posisi
management trainee dipersyaratkan mempunyai background akademi (D3) atau sarjana.
Setelah lolos tes tertulis calon karyawan akan melalui tahap seleksi OJE (On the Job
Experience) atau bekerja langsung di lapangan. Di sini akan diuji apakah benar-benar
calon karyawan ini - apapun backgroundnya dan apapun posisi yang akan ditempati
nantinya- mau bekerja keras dan siap melayani. Semua calon karyawan harus mampu
melayani pelanggan, membersihkan meja, menyapu/mengepel lantai dsb. dengan tujuan
untuk menghayati bahwa bisnis ini bukan semata-mata bisnis produk namun juga bisnis
jasa yang melayani pelanggan.

Building Block System

Dalam pelatihan karyawannya Mc Donald's mendirikan "Hamburger University"


di tahun 1964. HU ini merupakan pusat pelatihan bagi store manager Mc Donald's di
seluruh dunia. Dalam program-program pelatihannya ditekankan untuk pencapaian
standar "QSC&V". Tujuannya untuk mendapatkan tim manajemen restoran yang terlatih
dengan baik. Dalam sistem Building Block ini semua karyawan Mc Donald's di seluruh
dunia - apapun background dan posisinya - harus memulai dari fondasi paling bawah
yaitu bagaimana cara menggoreng kentang dan menyapu/mengepel lantai. Untuk
karyawan crew pemula akan ditempatkan pada posisi paling bawah mulai dari
mengangkut barang dari truk ke gudang, dari gudang ke dapur dsb. Bila dinilai bagus
maka dia akan dipindahkan ke bagian pencucian peralatan. Bila dinilai baik lagi maka
mulai dipindahkan ke depan yaitu membersihkan meja dan peralatan lain, baru ke dapur
untuk memasak. Posisi paling sulit akan didapatkan kemudian di bagian counter untuk
melayani pelanggan. Jenjang berikutnya dia akan menjadi crew leader, kalau kinerjanya
bagus dia dipromosi menjadi trainee manager. Untuk posisi ini dia diharuskan mengikuti
pelatihan management development program (MDP). Dalam pelatihan MDP seorang
trainee akan mengikut pelatihan 1) basic operation (membersihkan meja, cara memasak,
mengatur suhu minyak dsb) ; 2) operation administration (menghitung stock, mencatat
penjualan, mengatur jadwal pelatihan dsb.) ; 3) training system; dan 4) managerial
training sebagai store manager yang mencakup aspek marketing, training, operation dan
profit dan seterusnya. Pelatihan merupakan suatu kepedulian yang diberikan perusahaan
ke karyawannya. Dalam jenjang karirpun MDI menerapkan kriteria yang rumit sehingga
benar-benar akan menghasilkan karyawan yang tangguh.

Karyawan diperlukan sebagai manusia yang mempunyai hati dan perasaan. MDI
menerapkan sistem yang sangat transparan (open door policy). Karyawan bisa datang ke
atasannya bahkan sampai ke atasan yang paling atas (Presiden Direktur) sekalipun.
Terlepas dari seleksi dan training ketat yang harus dijalankan para karyawannya, Mc
Donald's juga peduli ke masalah sosial. Saudara-saudara kita yang kurang beruntung
seperti tuna rungu, tuna grahita dan cacat tubuh sekalipun diberikan kesempatan menjadi
karyawan di Mc Donald's. Bahkan ada beberapa karyawan yang menderita cacat tubuh
ini telah berhasil menjadi "crew of the month".
BAB IV
KESIMPULAN

Pada dasarnya disemua perusahaan harus bisa mengelola sumber daya manusia
dengan baik. Suatu perusahaan termasuk perusahaan Mcdonald dan perusahaan manapun
membutuhkan Sumber Daya Manusia untuk dipekerjakan diperusahaanya dan untuk
menjalankan perusahaannya. Tanpa adanya MSDM yang baik maka perusahaan tidak
akan bisa beroperasi dengan baik. Maka dari itu perusahan juga harus bisa memilah-
milah SDM yang mampu menjalankan operasi perusahaan dengan baik dan benar.
Perusahaan harus memperhatikan dari segi skillnya serta rentan usia produktif untuk
mampu bekerja sesuai dengan usia dan skillnya. Selain itu juga sebaliknya, perusahaan
membutuhkan jasa SDM, maka dari itu perusahaan pun harus mampu memberikan segala
fasilitas yang memadai bagi SDM nya agar merekapun mendapatkan timbal balik yang
sesuai dengan hasil kerja mereka.

Perusahaan yang mampu memanajemen SDMnya dengan baik, maka akan terlihat
jelas kesuksesan di operasi pelayanan dan operasi perusahaannya. Seperti perusahaan
McDonald yang mampu memberikan arahan skill, pendidikan, serta kebutuhan-
kebutuhan yang menunjang berjalannya dengan baik perusahaan mereka. Merekapun
memperhatikan kebutuhan dari SDM yang mereka pekerjakan, sehingga SDM yg mereka
pekerjakan merasa nyaman dengan system kinerja di perusahaan McDonald. Karena
McDonald merupakan perusahaan makanan siap saji otomatis SDM yang mereka
pekerjakan harus mampu melayani konsumen dengan baik, ramah dan kompetetif agar
pelanggan atau konsumen merasa puas dengan pelayanan dari McDonald sehingga
mereka akan tetap menjadi pelangganan setia di perusahaan siap saji ini. Dengan
manajemen sumber daya manusia yang baik, Mcdonald mampu menjadi perusahaan
resotaran siap saji yang terkemuka dan dikenal banyak orang dengan pelayanannya yang
baik dan ramah. Untuk itu perusahaan-perusahaan lainpun yg berada dibidang yang sama
maupun berbeda bisa mencotoh dari perusahaan restoran makanan siap saji McDonald
yang saya bahas. Manajemen yang baik akan menghasilkan SDM yang baik pula dan
akan saling menguntungkan bagi SDM dan juga perusahaannya begiupula konsumen
yang memakai jasa perusahaan tersebut.
Banyak sekali manfaat yang kita petik dari mempelajari kisah sukses Mc Donald's
ini. Produk bagus saja tidak cukup, maka harus ditopang dengan strategi marketing yang
jitu dan strategi pengembangan SDM yang handal. Pepatah lama mengatakan suatu
keberhasilan akan dicapai dengan kerja keras, tekun dan ulet dengan melalui suatu
proses. Bukan sekedar instant semata.

Anda mungkin juga menyukai