Disini :
Nama :BHAYU UTAMA PUTRA
NIM_: 1905112204
Soal Dikumpulkan beserta Jawaban
Jawaban disertai dgn hitungan (Kalau soalnya hitungan).
Program Studi Pendidikan Ekonomi-Akuntansi
FKIP UNIVERSITAS RIAU
KAMPUS BINA WIDYA SIMPANG BARU KM.12.5
PEKANBARU
1. Orang pribadi atau badan yang telah memenuhi kewajiban subjektif maupun kewajiban
objektif disebut ….
A. Wajib Pajak
B. Tahun Pajak
C. Kewajiban Subjektif
D. Kewajiban Objektif
3. Yang merupakan beban yang mempunyai masa manfaat tidak lebih dari 1 (satu) tahun dan
menjadi biaya pada tahun yang bersangkutan, yaitu….
A. Biaya kepatuhan
B. Biaya penyusutan
C. Biaya kesempatan (opportunity cost)
D. Biaya gaji
4. Berikut ini yang bukan merupakan syarat untuk bisa melakukan kompensasi kerugian fiskal adalah
…. karena merupakan menghitung besarnya penghasilan kena pajak bagi wajib pajak dalam
negeri dan bentuk usaha tetap
1 | UAS Perpajakan
A. Kerugian tidak boleh diakumulasi
B. Kerugian dari selisih kurs mata uang asing
C. Kompensasi kerugian dilakukan secara vertikal dan bukan horizontal
D. Jangka waktu kompensasi kerugian fiskal maksimal 5 (lima) tahun
7. Dalam menetukan harga perolehan atau harga penjualan suatu harta dapat dikelompokkan
menjadi beberapa cara, kecuali
A. Dalam hal terjadi jual beli harta
B. Dalam hal terjadi tukar menukar harta
C. Dalam hal terjadi pengalihan harta dalam rangka likuidasi
D. Dalam hal terjadi penjaminan harta
8. PT A dan PT B melakukan penggabungan usaha dan membentuk perusahaan baru yaitu PT C. Nilai
sisa buku dan harga pasar harta dari kedua perusahaan tersebut adalah sebagai berikut:
PT A PT B
Nilai sisa buku 800.000.000 725.000.000
Harga pasar 850.000.000 750.000.000
Dari transaksi penggabungan usaha tersebut, secara fiskal berapa besar keuntungan yang didapat
dari PT B
A. Rp. 50.000.000
B. Rp. 25.000.000
C. Rp. 100.000.000
D. Rp. 75.000.000
10. Dengan menggunakan soal no.8, apabila penggabungan usaha menggunakan metode
purchase method, maka total harta PT adalah
A. Rp. 1.525.000.000.
B. Rp. 1.600.000.000.
C. Rp. 1.550.000.000.
D. Rp. 1.575.000.000.
11. Berikut ini hal norma penghitungan peredaran bruto dan norma penghitungan penghasilan neto
diterapkan terhadap wajib pajak yang peredaran bruto sebenarnya tidak dapat diketahui, kecuali
A. Wajib menyelenggarakan pembukuan tetapi tidak bersedia memperlihatkan pembukuan
atau catatan peredaran bruto sehingga peredaran bruto yang sebenarnya tidak dapat
diketahui
B. Dianggap menyelenggarakan pembukuan karena tidak memberitahukan kepada Dirjen
pajak dalam menghitung penghasilan neto, namun ternyata tidak sepenuhnya
menyelenggarakan pembukuan sehingga peredaran bruto yang sebenarnya tidak dapat
diketahui
C. Menyatakan keinginannya kepada dirjen pajak untuk mengjitung penghasilan nettonya
dengan menggunakan norma penghitungan netto, namun ternyata tidak sepenuhnya
menyelenggarakan pembukuan sehingga peredaran bruto yang sebenarnya tidak dapat
diketahui
D. Wajib menyelenggarakan pembukuan, tetapi tidak atau tidak sepenuhnya menyelenggarakan
pembukuan atau tidak memperlihatkan pembukuan atau bukti-buktinya namun peredaran
bruto yang sebenarnya dapat diketahui
12. Norma penghitungan khusus untuk menghitung penghasilan neto dari wajib pajak untuk golongan
tertentu, yaitu
A. Perusahaan asuransi luar negeri
B. Perusahaan manufaktur
C. Restoran
D. Rumah sakit
13. Apabila wajib pajak orang pribadi dengan status kawin dengan dua anak (K/2) (PenghasilanTidak
Kena Pajak K/2 = Rp.7.200.000) memperoleh peredaran bruto Rp.500.000.000, dengan norma
penghitungan 20% berapakah besarnya Penghasilan Kena Pajak
A. Rp. 100.000.000
B. Rp. 92.800.000
C. Rp. 7.200.000
D. Rp. 400.000.000
14. Berikut ini Pemotong Pajak PPh pasal 21 atau PPh pasal 26, kecuali
A. Bendaharawan pemerintah
B. Dana pensiun
C. Badan penyelenggara jaminan social tenaga kerja
D. Pejabat perwakilan diplomatic
16. Budi bekerja pada PT X dengan memperoleh gaji sebulan Rp.2.000.000, dengan biaya jabatan 5%
dan membayar iuran pension sebesar Rp.50.000/bulan. Budi sudah menikah dan belum memiliki
anak. Berapakah pajak PPh 21 yang harus dibayarkan oleh Budi per tahunnya
A. Rp. 894.000
B. Rp. 74.500
C. Rp. 150.000
D. Rp. 1.000.000
17. Berdasarkan informasi soal no 16, berapa jumlah PPh 21 yang harus dibayarka tiap
bulan
A. Rp. 894.000
B. Rp. 74.500
C. Rp. 150.000
D. Rp. 1.000.000
19. Berapa % besarnya tarif pajak atas impor yang menggunakan Angka Pengenal Importir
(API)
A. 7,5%
B. 1,5%
C. 2,5%
D. 0,5%
21. PT X bergerak di bidang importir hasil perkebunan dari Negara Australia, setiap kali PT X
memasukkan barang ke Indonesia melalui laut, dan yang berhak memungut Pajak Penghasilan
Pasal 22 adalah
A. Dirjen Anggaran
B. Pertamina
C. Dirjen Bea dan Cukai
D. Bank Indonesia
22. PT Y bergerak di bidang penjualan bahan bakar (SPBU swasta). Pada bulan Februari 2012 PT Y
berhasil menjual bahan bakar Premium sebesar Rp. 200.000.000,00, solar sebesar Rp
150.000.000.00, premix sebesar Rp 125.000.000. Berapa besarnya utang PPh 22 PT X pada bulan
Februari 2012
A. Rp. 600.000
B. Rp.1.425.000
C. Rp.1.050.000
D. Rp. 825.000
23. Menggunakan informasi soal no.22, yang berhak memungut utang PPh 22 PT Y adalah
A. Bank Devisa
B. Pertamina
C. Kantor Pajak
D. Kantor Bea dan Cukai
27. Berikut ini hal yang perlu diperhatikan dalam penentuan sumber penghasilan dalam PPh 24, kecuali
A. Penentuan dari saham dan sekuritas lainnya adalah Negara tempat badan yang
menerbitkan saham atau sekuritas tersebut bertempat kedudukan
hal tersebut merupakan bagian penggabungan penghasilan yang berasal dari luar negeri
pada PPh 24
B. Penghasilan berupa sewa sehubungan dengan penggunaan harta tak gerak adalah
Negara tempat harta tersebut terletak
C. Penghasilan dari usaha dilakukan dalam tahun pajak diperolehnya penghasilan tersebut
D. Penghasilan bentuk usaha tetap adalah Negara tempat bentuk usaha tetap
tersebut menjalankan usaha atau melakukan kegiatan.
28. Besarnya angsuran perbulan PPh pasal 25 tahun 2011 diperoleh 1/12 dari sisa pajak terutang….
A. Tahun 2010
B. Tahun 2010 setelah dikurangi kredit pajak
C. Tahun 2009
D. Tahun 2009 setelah dikurangi kredit pajak
29. Berikut ini adalah tipe pemungutan atau perlakuan perolehan modal barang dalam Pajak
Pertambahan Nilai yaitu:
A. PPN sebagai pajak objektif
B. Credit method
C. Prinsip tempat asal (Origin principle)
D. Consumption Type Value Added Tax
30. Berikut adalah Barang yang tidak dikenakan pajak pertambahan nilai, kecuali
A. Hak paten
B. Pasir dan kerikil
C. Beras
D. Garam
32. Objek Pajak yang tidak dikenakan Pajak Bumi dan Bangunan adalah
A. Jalan tol
B. Gedung sekolah
C. Kolam renang
D. Pagar mewah
33. Tuan Budi membeli sebidang tanah seluas 200 m2 dengan harga perolehan Rp. 200.000.000.00.
dengan tarif regional untuk NPOPTKP Rp 50.000.000.00. Atas pembelian tersebut, berapa BPHTB
yang harus dibayar Tuan Budi
A. Rp. 5.000.000,00
B. Rp. 7.500.000,00
C. Rp. 8.000.000,00
D. Rp. 6.000.000,00
34. Pada awal tahun 2010 Sebuah mesin produksi dibeli dengan harga Rp.150.000.000,00 dengan
masa manfaat 4 tahun. Bila menggunakan metode saldo menurun, berapa besarnya penyusutan
mesin produksi tersebut pada tahun 2012
A. Rp. 37.500.000,00
B. Rp. 10.000.000,00
C. Rp. 20.000.000,00
D. Rp. 18.750.000,00
35. Laporan keuangan fiscal merupakan laporan keuangan yang digunakan untuk melaporkan
besarnya pajak penghasilan yang terutang. Berikut ini tiga pendekatan yang dilakukan dalam
penyajian lapotan keuangan, kecuali
A. Laporan keuangan bisnis
B. Laporan keuangan harian
C. Laporan keuangan fiscal disusun beriringan dengan laporan keuangan bisnis
D. Laporan keuangan fiscal merupakan extra compatible dengan laporan keuangan bisnis
Cantumkan Nama & NPM
Disini :
Nama :BHAYU UTAMA PUTRA
NIM_: 1905112204
Soal Dikumpulkan beserta Jawaban
Jawaban disertai dgn hitungan (Kalau soalnya hitungan).
Program Studi Pendidikan Ekonomi-Akuntansi
FKIP UNIVRESITAS RIAU
KAMPUS BINA WIDYA SIMPANG BARU KM.12.5
PEKANBARU
No A B C D No A B C D
1 X 19 X
2 X 20 X
3 X 21 X
4 X 22 X
5 X 23 X
6 X 24 X
7 X 25 X
8 X 26 X
9 X 27 X
10 X 28 X
11 X 29 X
12 X 30 X
13 X 31 X
14 X 32 X
15 X 33 X
16 X 34 X
17 X 35 X
18 X