@nipwarrior
@nipwarrior
0812-2657-0012
VISI PEMERINTAH 2020-2024
Terwujudnya
Indonesia Maju Yang
Berdaulat, Mandiri,
dan Berkepribadian
Berlandaskan
Gotong Royong.
MISI PEMERINTAH 2020-2024
Terwujudnya Masyarakat
Sehat, Produktif, Mandiri
dan Berkeadilan untuk
Menuju Indonesia Maju
yang Berdaulat, Mandiri,
dan Berkepribadian
berlandaskan Gotong
Royong.
MISI KEMENTRIAN KESEHATAN
Memperkuat upaya kesehatan yang
2 mengarusutamakan pembangunan
kesehatan
Meningkatkan ketersediaan,
Bidang warna hijau terang berbentuk hati melambangkan semangat universal yang tulus dalam
mewujudkan seluruh warga negara Indonesia yang sehat tanpa membedakan suku bangsa,
ras, sosial, dan budaya. Inisial K, mewakili bentuk sederhana dari kata Kesehatan, makna
verbal dari bidang lingkup kerja di Kementerian ini.
Lima ujung bidang yang membulat, mewakili nilai-nilai Kemenkes, yaitu: Pro rakyat, Inklusif,
Responsif, Efektif, dan Bersih serta berlandaskan Pancasila.
Garis busur panah, mewakili target dan tujuan institusi Kemenkes RI yakni mewujudkan
Indonesia Sehat sesuai dengan Pancasila dan Undang-undang Dasar 1945 yang pada dasarnya
kesehatan merupakan hak semua warga negara Indonesia dan merupakan tanggung jawab
bersama.
Pilihan warna biru turqoise melambangkan unsur sehat, kepercayaan, dan Integritas. Warna
hijau terang memberikan efek ramah, hangat, dan semangat dalam melayani. Sedangkan
warna hitam melambangkan makna tegas dan formal selaku badan resmi negara dalam
pembuat regulasi khususnya di bidang kesehatan.
NILAI-NILAI
KEMENTRIAN KESEHATAN
1 PRO RAKYAT
2 INKLUSIF
3 RESPONSIF
4 EFEKTIF
5 BERSIH
TUJUAN STRATEGIS
KEMENTRIAN KESEHATAN TAHUN 2020-2024
4 TENTANG PEMBERDAYAAN
MASYARAKAT BIDANG KESEHATAN
5 TENTANG PENYELENGGARAAN
IMUNISASI
PENTING SESUAI KISI-KISI
KEMENPAN RB
1. Sistem Kesehatan Nasional: Perpres
No. 72 tahun 2012
2. SJSN: UU No. 40 tahun 2004
3. BPJS Kesehatan: UU No. 24 tahun
2011
4. JKN: Perpres No. 64 tahun 2020
5. PUSKESMAS: PMK No. 43 tahun 2019
6. Kebijakan Dasar Puskesmas: KMK No.
128 tahun 2004
7. Standar Pelayanan Minimal: PMK No. 4
tahun 2019
8. Keselamatan Pasien: PMK No. 11
tahun 2017
9. Imunisasi: PMK No. 12 tahun 2017
ARAH KEBIJAKAN RPJMN
2020-2024
Meningkatkan pelayanan
kesehatan menuju cakupan
kesehatan semesta
terutama penguatan
Pelayanan Kesehatan Dasar
(Primary Health Care)
dengan mendorong upaya
promotif dan preventif
didukung inovasi dan
pemanfaatan teknologi.
TUJUAN PRIORITAS
RPJMN 2020-2024
Peningkatan KIA, KB, dan
1 Kesehatan Reproduksi
3 Pembudayaan GERMAS
Peningkatan Pengendalian
4 Penyakit
Terwujudnya JKN-
KIS Semesta yang
Berkualitas dan
Berkesinambungan
bagi Seluruh
Penduduk Indonesia.
MISI BPJS KESEHATAN
1 Profesional
Efisiensi
2 Operasional
3 Integritas
4 Pelayanan Prima
1 Keterbukaan
PRINSIP
Akuntabilitas
BPJS KESEHATAN 2
Responsibilitas
3
Independensi
4
Prediktabilitas
5
Partisipasi
6
Kewajaran dan
7 Kesetaraan
Dinamis
8
PERUBAHAN TARIF BPJS
JENIS KEPESERTAAN
PESERTA
PENERIMA
BUKAN PENERIMA BANTUAN
BANTUAN IURAN
IURAN (NON PBI)
(PBI)
Pekerja
Pekerja
Bukan Orang
Penerima Bukan Fakir
Penerima Tidak
Upah Pekerja Miskin
Upah Mampu
(PPU)
(PBPU)
ANGGOTA KELUARGA
YANG DITANGGUNG
Peserta PBI-JK yang iurannya dibayarkan oleh
Pemerintah Pusat, anggota keluarga yang ditanggung
adalah yang didaftarkan oleh Kementerian Kesehatan
berdasarkan Keputusan Menteri Sosial RI.
Faskes Tk. 1
KAPITASI
Besaran pembayaran perbulan yang
dibayar di muka kepada Fasilitas
(FKTP) Kesehatan Tingkat Pertama berdasar
jumlah peserta yang terdaftar
8
Mendukung pertumbuhan ekonomi yang
inklusif dan berkelanjutan, tenaga kerja penuh
dan produktif dan pekerjaan yang layak bagi
16 menyediakan akses terhadap keadilan bagi
semua dan membangun institusi-institusi yang
efektif, akuntabel dan inklusif di semua level
semua
Membangun infrastruktur yang tangguh, Menguatkan ukuran implementasi dan
2.1 Pada tahun 2030, menghilangkan kelaparan dan menjamin akses bagi semua orang,
khususnya orang miskin dan mereka yang berada dalam kondisi rentan, termasuk bayi,
terhadap makanan yang aman, bergizi, dan cukup sepanjang tahun.
2.2 Pada tahun 2030, menghilangkan segala bentuk kekurangan gizi, termasuk pada
tahun 2025 mencapai target yang disepakati secara internasional untuk anak pendek
dan kurus di bawah usia 5 tahun, dan memenuhi kebutuhan gizi remaja perempuan, ibu
hamil dan menyusui, serta manula.
2.3 Pada tahun 2030, menggandakan produktivitas pertanian dan pendapatan produsen
makanan skala kecil, khususnya perempuan, masyarakat penduduk asli, keluarga petani,
penggembala dan nelayan, termasuk melalui akses yang aman dan sama terhadap lahan,
sumber daya produktif, dan input lainnya, pengetahuan, jasa keuangan, pasar, dan
peluang nilai tambah, dan pekerjaan nonpertanian.
2.4 Pada tahun 2030, menjamin sistem produksi pangan yang berkelanjutan dan
menerapkan praktek pertanian tangguh yang meningkatkan produksi dan produktivitas,
membantu menjaga ekosistem, memperkuat kapasitas adaptasi terhadap perubahan
iklim, cuaca ekstrim, kekeringan, banjir, dan bencana lainnya, serta secara progresif
memperbaiki kualitas tanah dan lahan.
2.5 Pada tahun 2020, mengelola keragaman genetik benih, tanaman budidaya dan hewan
ternak dan peliharaan dan spesies liar terkait, termasuk melalui bank benih dan
tanaman yang dikelola dan dianekaragamkan dengan baik di tingkat nasional, regional
dan internasional, serta meningkatkan akses terhadap pembagian keuntungan yang adil
dan merata, hasil dari pemanfaatan sumber daya genetik dan pengetahuan tradisional
terkait, sebagaimana yang disepakati secara internasional.
SDG’s BIDANG KESEHATAN
Memastikan kehidupan yang sehat dan mendukung
3 kesejahteraan bagi semua untuk semua usia
3.1 Pada tahun 2030, mengurangi rasio angka kematian ibu hingga kurang dari 70 per 100.000
kelahiran hidup.
3.2 Pada tahun 2030, mengakhiri kematian bayi baru lahir dan balita yang dapat dicegah, dengan
seluruh negara berusaha menurunkan Angka Kematian Neonatal setidaknya hingga 12 per 1000
KH (Kelahiran Hidup) dan Angka Kematian Balita 25 per 1000.
3.3 Pada tahun 2030, mengakhiri epidemi AIDS, tuberkulosis, malaria, dan penyakit tropis yang
terabaikan, dan memerangi hepatitis, penyakit bersumber air, serta penyakit menular lainnya.
3.4 Pada tahun 2030, mengurangi hingga sepertiga angka kematian dini akibat penyakit tidak
menular, melalui pencegahan dan pengobatan, serta meningkatkan kesehatan mental dan
kesejahteraan.
3.6 Pada tahun 2020, mengurangi hingga setengah jumlah kematian global dan cedera dari
kecelakaan lalu lintas.
3.7 Pada tahun 2030, menjamin akses universal terhadap layanan kesehatan seksual dan
reproduksi, termasuk keluarga berencana, informasi dan pendidikan, dan integrasi kesehatan
reproduksi ke dalam strategi dan program nasional.
3.8 Mencapai cakupan kesehatan universal, termasuk perlindungan risiko keuangan, akses
terhadap pelayanan kesehatan dasar yang baik, dan akses terhadap obat- obatan dan vaksin
dasar yang aman, efektif, berkualitas, dan terjangkau bagi semua orang.
3.9 Pada tahun 2030, secara signifikan mengurangi jumlah kematian dan kesakitan akibat bahan
kimia berbahaya, serta polusi dan kontaminasi udara, air, dan tanah.
SDG’s BIDANG KESEHATAN
Mencapai kesetaraan gender dan memberdayakan
5 semua perempuan dan anak perempuan
5.5 Menjamin partisipasi penuh dan efektif, dan kesempatan yang sama bagi
perempuan untuk memimpin di semua tingkat pengambilan keputusan dalam
kehidupan politik, ekonomi, dan masyarakat.
5.6 Menjamin akses universal terhadap kesehatan seksual dan reproduksi, dan
hak reproduksi seperti yang telah disepakati sesuai dengan Programme of
Action of the International Conference on Population and Development and the
Beijing Platform serta dokumen-dokumen hasil review dari konferensi-
konferensi tersebut.
SDG’s BIDANG KESEHATAN
Memastikan ketersediaan dan manajemen air bersih
6 yang berkelanjutan dan sanitasi bagi semua
6.1 Pada tahun 2030, mencapai akses universal dan merata terhadap air
minum yang aman dan terjangkau bagi semua.
6.2 Pada tahun 2030, mencapai akses terhadap sanitasi dan kebersihan yang
memadai dan merata bagi semua, dan menghentikan praktik buang air besar di
tempat terbuka, memberikan perhatian khusus pada kebutuhan kaum
perempuan, serta kelompok masyarakat rentan.
6.3 Pada tahun 2030, meningkatkan kualitas air dengan mengurangi polusi,
menghilangkan pembuangan, dan meminimalkan pelepasan material dan
bahan kimia berbahaya, mengurangi setengah proporsi air limbah yang tidak
diolah, dan secara signifikan meningkatkan daur ulang, serta penggunaan
kembali barang daur ulang yang aman secara global.
6.4. Pada tahun 2030, secara signifikan meningkatkan efisiensi penggunaan air
di semua sektor, dan menjamin penggunaan dan pasokan air tawar yang
berkelanjutan untuk mengatasi kelangkaan air, dan secara signifikan
mengurangi jumlah orang yang menderita akibat kelangkaan air.
6.5 Pada tahun 2030, menerapkan pengelolaan sumber daya air terpadu di
semua tingkatan, termasuk melalui kerjasama lintas batas yang tepat.
6.6 Pada tahun 2020, melindungi dan merestorasi ekosistem terkait sumber
daya air, termasuk pegunungan, hutan, lahan basah, sungai, air tanah, dan
danau.
PRINSIP PELAKSANAAN SDG’s
UNIVERSALITY
1 Komprehensif dan berpusat
pada seluruh manusia
INTEGRATION
Terintegrasi pada semua
2 dimensi sosial, ekonomi dan
lingkungan
NO ONE LEFT
BEHIND
3 Partisipasi dan dampaknya harus
dirasakan oleh semua pihak
terutama bagi kelompok rentan
yang selama ini terabaikan
5 ASPEK FUNDAMENTAL
SDG’s
1 PEOPLE
2 PLANET
3 PROSPERITY
4 PEACE
5 PARTNERSHIP
PENYAKIT YANG MASUK
DALAM FOKUS SDG’s UNTUK DITEKAN
EPIDEMINYA PADA TAHUN 2030
1 MALARIA
2 HIV/AIDS
3 TBC
4 HEPATITIS
DAMPAK YANG DIHARAPAKAN DARI
SDG’s
Kesehatan adalah
keadaan sehat, baik
secara fisik, mental,
spritual maupun sosial
yang memungkinkan
setiap orang untuk hidup
produktif secara sosial
dan ekonomis.
ASAS PEMBANGUNAN
KESEHATAN
Pembangunan kesehatan
diselenggarakan dengan
berasaskan perikemanusiaan,
keseimbangan, manfaat,
pelindungan, penghormatan
terhadap hak dan kewajiban,
keadilan, gender dan
nondiskriminatif dan norma-
norma agama.
SEBAB BOLEHNYA
ABORSI
1. Indikasi kedaruratan medis yang
dideteksi sejak usia dini kehamilan, baik
yang mengancam nyawa ibu dan/atau
janin, yang menderita penyakit genetik
berat dan/atau cacat bawaan, maupun
yang tidak dapat diperbaiki sehingga
menyulitkan bayi tersebut hidup di luar
kandungan; atau
Fasilitas pelayanan
1 kesehatan 5 Angkutan umum
4 Tempat ibadah
(PMK No. 11 Tahun 2017)
PENGERTIAN
KESELAMATAN PASIEN
1. Standar keselamatan
pasien
2. Sasaran keselamatan
pasien
3. Tujuh langkah menuju
keselamatan pasien
1. STANDAR KESELAMATAN
PASIEN
1 Hak Pasien
5 Peran kepemimpinan dalam
meningkatkan Keselamatan Pasien
Meningkatkan keamanan
Mengembangkan sistem
4 pelaporan
FASILITAS
PELAYANAN KESEHATAN
(PMK No. 43 Tahun 2019)
Fasilitas pelayanan
kesehatan yang
menyelenggarakan upaya
kesehatan masyarakat dan
upaya kesehatan
perseorangan tingkat
pertama, dengan lebih
mengutamakan upaya
promotif dan preventif di
wilayah kerjanya.
5 UPAYA KESEHATAN MASYARAKAT
ESSENSIAL PUSKESMAS
PELAYANAN PROMOSI
1 KESEHATAN
PELAYANAN KESEHATAN
2 LINGKUNGAN
PELAYANAN
3 KESEHATAN KELUARGA
4 PELAYANAN GIZI
Puskesmas
1 Pedesaan
Puskesmas
2 Perkotaan
Puskesmas Kawasan
3 terpencil
STRATA TIDAK
AKREDITASI 1 TERAKREDITASI
PUSKESMAS
2 DASAR
3 MADYA
4 UTAMA
5 PARIPURNA
PRINSIP PENYELENGGARAAN
PUSKESMAS
1 PARADIGMA SEHAT
PERTANGGUNGJAWABAN
2 WILAYAH
KEMANDIRIAN
3 MASYARAKAT
KETERPADUAN DAN
4 KESINAMBUNGAN
5 PEMERATAAN
TEKNOLOGI TEPAT
6 GUNA
8 PERSYARATAN LOKASI
PUSKESMAS
Pengelolaan kesehatan
3 Kontur tanah
7 lingkungan
4 Fasilitas parkir
8 Tegangan Tinggi dan Saluran
Udara Tegangan Ekstra Tinggi
KEBIJAKAN DASAR
PUSAT KESEHATAN MASYARAKAT
(KMK No. 128/MENKES/SK/II/2004 )
KONSEP DASAR PUSKESMAS
Puskesmas: unit pelaksana teknis dinkes kabupaten/kota yang bertanggungjawab
menyelenggarakan pembangunan kesehatan di suatu wilayah kerja.
2 Puskesmas dalam
pengelolaan:
1. Data dan informasi
2. Perencanaan dan penilaian
ƒ Jarinangan pelayanan puskesmas:
3.ƒKeuangan ƒ1. Unit puskesmas pembantu
4.ƒUmum dan pengawasan 4 ƒ2. Unit puskesmas keliling
ƒ3. Unit bidan di desa/komunitas
BADAN PENYANTUN PUSKESMAS
(BPP)
1 LINGKUNGAN SEHAT
2 PERILAKU SEHAT
CAKUPAN PELAYANAN
3 KESEHATAN YANG
BERMUTU
Derajat kesehatan
4 penduduk kecamatan
SURVEY MAWAS DIRI
Kegiatan pengumpulan data untuk
mengenali keadaan dan masalah yang
dihadapi, serta potensi yang dimiliki untuk
mengatasi masalah, dilakukan dengan
langkah:
Pengumpulan data cepat berupa data primer yakni yang
2 Pengolahan data
a. PENDIDIKAN
b. KESEHATAN
c. PEKERJAAN UMUM
d. PERUMAHAN RAKYAT
e. SOSIAL
f. KETENTRAMAN, KETERTIBAN,
DAN PERLINDUNGAN
MASYARAKAT
SPM BIDANG KESEHATAN
2 PHBS SEKOLAH
3 PHBS LINGKUNGAN
Sasaran Sekunder:
Mereka yang memiliki pengaruh terhadap sasaran primer dalam
pengambilan keputusannya untuk mempraktekkan PHBS. Termasuk
di sini adalah para pemuka masyarakat atau tokoh masyarakat,
yang umumnya menjadi panutan sasaran primer.
Sasaran Tersier:
Mereka yang berada dalam posisi pengambilan keputusan
formal, sehingga dapat memberikan dukungan, baik berupa
kebijakan/peraturan dan atau sumber daya dalam proses
pembinaan PHBS terhadap sasaran primer.
NARKOTIKA
(UU No. 35 Tahun 2009)
1 HEPATITIS B
2 POLIO
3 BCG
4 CAMPAK
PENTAVALEN
5 (DPT, HB, HiB)
JADWAL IMUNISASI
KB
(UU No. 52 tahun 2009)
Upaya mengatur
kelahiran anak, jarak dan
usia ideal melahirkan,
mengatur kehamilan,
melalui promosi,
perlindungan, dan
bantuan sesuai dengan
hak reproduksi untuk
mewujudkan keluarga
yang berkualitas.
MACAM-MACAM ALAT
KONTRASEPSI
1 Senggama terputus
7 Tubektomi
2 Pantang berkala
8 Vasektomi
3 Kondom
9 KB implan
4 IUD
10 Spermisida
5 Pil KB
11 Diafragma
6 Suntik KB
PELAYANAN KB
TERLALU TUA
2 (Kehamilan di usia >34 tahun)
TERLALU DEKAT
3 (Kurang dari 2 tahun)
TERLALU BANYAK
4 (> 3 Anak)
3 TERLAMBAT
TERLAMBAT MENGAMBIL
1 KEPUTUSAN
TERLAMBAT SAMPAI KE
2 TEMPAT RUJUKAN
TERLAMBAT MENDAPAT
3 PENANGANAN
SEJARAH HKN
Sejarah itu terjadi pada era Presiden
Soekarno, sekitar tahun 1950-an. Di
mana terjadi wabah penyakit
malaria yang paling banyak diderita
oleh rakyat Indonesia dan ratusan
ribu korban jiwa akibat terjangkit
malaria.
Keberhasilan Pemerintah dalam
membasmi wabah Malaria saat
itulah yang akhirnya diperingati
sebagai Hari Kesehatan Nasional
(HKN) yang dirayakan setiap tanggal
12 November.
TEMA PERINGATAN HKN
DI INDONESIA (12 NOVEMBER)
Memeriksa Kesehatan
3 Secara Rutin
6 Membersihkan Lingkungan
3 Organisasi Kemasyarakatan
4 Dunia Pendidikan
UPAYA KESEHATAN BERSUMBERDAYA
MASYARAKAT (UKBM)
STRATA SKOR
1 PRATAMA <60%
MADYA 60-70%
2
3 PURNAMA 70-80%
4 MANDIRI >80%
URUTAN UKBM MENUJU DESA SIAGA
1 Posyandu
2 Polindes
3 Poskesdes
4 Desa Siaga
5 MEJA POSYANDU
1 PENDAFTARAN
2 PENIMBANGAN
3 PENCATATAN
4 PENYULUHAN
PELAYANAN
5 KESEHATAN
5 KEGIATAN POSYANDU SESUAI
GOBI-3F
1 KIA
2 KB
3 IMUNISASI
4 GIZI
PENANGGULANGAN
5 DIARE
POLINDES
Suatu tempat atau lembaga Unit
Kegiatan Bersam Masyarakat
(UKBM) yang didirikan oleh
masyarakat atas dasar
musyawarah sebagai kelengkapan
dari pembangunan kesmas untuk
memberikan pelayanan Kesehatan
Ibu dan Anak (KIA) dan Keluarga
Berencana (KB) dikelola oleh bidan
desa (bides) bekerjasama dengan
dukun bayi dibawah pengawasan
dokter puskesmas setempat
TUJUAN UMUM POLINDES
Memperluas
jangkauan,
meningkatkan mutu
dan mendekatkan
layanan KIA
termasuk KB kpd
masyarakat.
TUJUAN KHUSUS POLINDES
Meningkatkan jangkauan yankes
1 KIA dan Kesehatan Keluarga
Upaya Kesehatan
Bersumberdaya
Masyarakat (UKBM) yang
dibentuk di desa dalam
rangka mendekatkan/
menyediakan pelayanan
kesehatan dasar bagi
masyarakat desa
TUJUAN UMUM POSKESDES
Terwujudnya masyarakat
sehat yang peduli,
tanggap, dan mampu
mengenali, mencegah,
dan mengatasi
permasalahan
kesehatan yang dihadapi
TUJUAN KHUSUS POSKESDES
Terselenggaranya upaya pemberdayaan
masyarakat dalam rangka
1 meningkatkan kemampuan masyarakat
untuk menolong dirinya di bidang
kesehatan
Terselenggaranya pelayanan
kesehatan dasar yang dilaksanakan
2 oleh tenaga kesehatan (bidan) dan
kader kesehatan
Kelompok masyarakat
1 berisiko
Kelompok masyarakat
2 sehat
Penyandang PTM
3 berusia >15 tahun
PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN
FAKTOR RISIKO PTM DI INDONESIA
Penguatan surveilans,
1 pengawasan dan riset PTM
Kurang aktivitas
2 fisik
3 Merokok
4 Konsumsi alkohol
CERDIK
Cek kesehatan
CERDIK adalah
C secara berkala
Enyahkan asap
program E rokok
Preventif untuk
Melindungi R Rajin Aktivitas Fisik
Masyarakat agar Diet sehat dengan
terhindar dari D kalori seimbang
Penyakit Tidak
Menular (PTM) I Istirahat yang cukup
Kelola stress
K
CEK KESEHATAN RUTIN
Konsumsi Aneka
1 Ragam Pangan
Biasakan Perilaku
2 Hidup Bersih
Lakukan Aktivitas
3 Fisik
1 BB Kurang (>18,5)
Kurus Berat (<17)
1 Kurus Ringan (17-18,4)
2 BB Normal (18,5-22,9)
Kelebihan BB dengan
3 Resiko (23-34,9) 2 Normal (18,5 - 25)
4 Obesitas 1 (25-29,9)
Gemuk Ringan (25,1-27)
3 Gemuk Berat (>27)
5 Obesitas 2 (>=30)
PATUH
Periksa kesehatan secara rutin
PATUH adalah P dan ikuti anjuran dokter
1 PARADIGMA SEHAT
PENGUATAN PELAYANAN
2 KESEHATAN
JAMINAN KESEHATAN
3 NASIONAL
4 AREA
PRIORITAS PIS-PK
Penurunan Prevalensi
2 Balita Pendek (stunting)
Penanggulangan Penyakit
3 Menular
Penanggulangan Penyakit
4 Tidak Menular
12 INDIKATOR
KELUARGA SEHAT
Bayi mendapat air susu ibu (ASI) Keluarga sudah menjadi anggota
4 eksklusif 10 Jaminan Kesehatan Nasional (JKN)
PENGENDALIAN PENYAKIT
2 MENULAR DAN TIDAK MENULAR
3 KESEHATAN JIWA
4 PERILAKU SEHAT
5 LINGKUNGAN SEHAT
1 SEBELUM MAKAN
2 SETELAH BAB
SEBELUM MENJAMAH
3 MAKANAN
4 SEBELUM MENYUSUI
SETELAH
5 BERAKTIVITAS