Anda di halaman 1dari 3

UTS BAHASA INDONESIA

Haloo // om swastiastu // assalamualaikum wr wb // shalom namo budaya // salam sejahtera


bagi kita semua // apa kabar teman-teman semua? / Semoga sehat selalu ya //okay untuk
memenuhi tugas ujian tengah semester yang diberikan oleh miss ari / sebelumnya saya
ucapkan terimakasih untuk miss ari karena telah memberikan tugas yang cukup menarik bagi
saya / yakni mengulas sebuah buku //

IDENTITAS

buku yang saya ulas kali ini merupakan buku pengembangan diri yang ditulis oleh kim
suhyun dan pernah menjadi buku best seller pertama di korea selatan / judulnya adalah
“hidup apa adanya” // jadi buku ini merupakan buku terjemahan / dan buku ini sendiri
diterbitkan tahun 2016 di korea dan 2020 diterbitkan di Indonesia oleh transmedia yang
berlokasi di jakarta selatan //

Bagi pecinta buku seperti saya, saya mengakui bahwa buku ini tidak terlalu tebal dan tidak
terlalu tipis / tebal buku ini adalah 296 halaman // buku ini dapat teman-teman beli di
gramedia terdekat dengan harga 99 ribu // seperti yang dapat teman-teman lihat bahwa
sampul buku ini berwarna ungu, dengan gambar seorang perempuan yang seperti tiduran
di atas rumput / karena ada garis-garis putih ini yang menggambarkan ini seperti rumput //
lalu mengapa ya gambarnya seorang perempuan? / ini pertanyaan menarik yang saya
dapatkan ketika saya mengulas buku ini / padahal saya telah memiliki buku ini sejak tahun
2020 lalu // ini hanya ya / jika teman-teman merasa tidak setuju dengan pendapat saya tidak
masalah // nah menurut saya mengapa covernya seorang perempuan, karena pertama
penulisnya seorang perempuan / dan kedua mungkin saja memang target pasarnya adalah
seorang perempuan // karena selama ini yang saya tau banyak perempuan

Untuk bagian belakang bukunya merupakan gambar seorang perempuan yang sedang
berjalan // dan ada beberapa kalimat yang sering saya dengar / mungkin teman-teman dan mis
ari juga pernah mendengarnya (BACA TULISAN DI BELAKANG BUKU) //

ORIENTASI

Lelah tidak sih kalau kita harus selalu mendengar apa yang menjadi standar orang lain?
padahal kita itu punya standar dan value untuk hidup kita masing-masing// dengan membaca
buku hidup apa adanya ini mungkin akan membuka pikiran kalian bahwa apapun
penilaian dan pendapat negatif orang lain tentang hidup kita itu tidak berguna // buku ini
saya rasa cocok untuk remaja yang menginjak usia dewasa / yang menuntun untuk
menjadi diri sendiri serta lebih mencintai diri sendiri // Selain itu dalam buku ini juga
mengajarkan bahwa kita harus selalu bersyukur atas apa yang telah kita punyai, sekecil
apapun itu //

Seperti yang saya katakan bahwa buku ini merupakan buku terjemahan / yang mana
penulisnya adalah orang yang berasal korea selatan / tentunya si penulis menjadikan kultur
budaya korea selatan menjadi acuannya // Dari apa yang telah saya baca dapat saya
simpulkan / bahwa orang kora selatan memiliki kecenderungan mengabaikan perasaan
sendiri demi menjaga perasaan orang lain // tapi menurut saya hal semacam ini tidak
hanya terjadi di negara ginseng / tetapi juga di banyak negara lain tak terkecuali indonesia //
Buku ini berisi sebuah pendapat dan pandangan hidup dari sang penulis / tentunya kita boleh
setuju atau tidak dengan apa yang disampaikan oleh penulis//

TAHAPAN TAFSIRAN ISI

Menurut buku ini untuk mencapai kebebasan diri ada 6 to-do-list //

yang pertama : agar bisa hidup dengan menghormati diri sendiri // pada bagian pertama ini
penulis mencoba mengajak kita untuk selalu peduli dan menempatkan diri sendiri di atas
orang lain // tetapi bukan berarti kita egois //

kedua : agar bisa hidup sebagai diriku sendiri // pada bagian kedua penulis mencoba
mengajak kita untuk tidak terpengaruh orang lain. Kita jangan sampai tunduk begitu saja
pada anggapan umum atau standar masyarakat pada umumnya / Menurutnya, sebagai anak
muda kita seharusnya mempunyai selera dan standarnya sendiri //

ketiga : agar tidak tenggelam dalam rasa cemas // Bagian ketiga membahas mengenai
rasa insecure yang kerap melanda kita yang masih muda ini. Dengan tingginya intesitas kita
bermain media sosial, secara tidak langsung kita akan membandingkan diri kita dengan orang
lain. Padahal, kebanyakan orang hanya akan memposting sisi bahagia mereka atau justru
hanya sekadar pencitraan semata. Kita tidak benar-benar tahu bagaimana kehidupan orang
lain. Selain itu, penulis juga mencoba mengajak pembaca untuk tidak terlalu cemas akan
permasalahan yang sedang dialami ataupun masa depan yang kejelasannya belum pasti.
keempat : agar bisa hidup bersama dengan yang lainnya // Bagian empat membahas
bagaimana kita hidup bersosial dengan lebih baik di masyarakat. Pada bagian ini penulis
mencoba membagikan pendapatnya

kelima : untuk dunia yang lebih baik // Bagian lima membahas bagaimana kita harus
menghadapi dunia ini

dan yang terakhir : untuk kehidupan yang lebih berarti dan juga lebih baik // bagian enam
memberi beberapa tips agar kehidupan yang kita jalani menjadi lebih baik.

EVALUASI

Okay itu tadi mengenai isi dari buku hidup apa adanya // sekarang saya ingin memberikan
alasan mengapa sih buku ini layak untuk dibaca ? // pertama, buku ini cukup menarik
karena tidak hanya berisi tulisan / tetapi juga ada ilustrasi (NUNJUKIN ISI BUKU YANG
ADA ILUSTRASINYA) yang dibuat sendiri oleh penulisnya / sehingga penulis tidak akan
merasa bosan ketika membacanya // kedua, ada pula kutipan-kutipan di setiap ilustrasi yang
ada // ketiga, buku ini menurut saya cukup sesuai dengan kehidupan anak muda seperti saya
di zaman sekarang // selain itu, bahasa yang digunakan juga ringan dan mudah untuk
dipahami // meskipun buku ini merupakan buku terjemahan, tetapi bahasa yang digunakan
tidak terlalu kaku dan sangat pas //

Di balik sebuah kelebihan tentunya juga ada kelemahan / menurut saya isi dari buku ini
sendiri mungkin kurang bisa diterima oleh masyarakat indonesia / banyak kalimat lazim
seperti misalnya sang penulis yang mengatakan bahwa dia ingin dianggap sebagai anak
yang ngekos di rumah orangtuanya sendiri dan meminta orangtuanya untuk tidak
berharap terlalu banyak padanya / saya yakin jika itu terjadi di Indonesia maka akan
banyak masyarakat yang menganggap bahwa dia adalah anak yang durhaka //

RANGKUMAN EVALUASI

Kesimpulan

Saran

Anda mungkin juga menyukai