Anda di halaman 1dari 3

SINOPSIS

Pada suatu saat ketika tamat SMP di kampung melayu tidak ada SMA. Bersamn pula
kondisi ekonimi di kampung sedang terpuruk. Banyak anak anak yang tidak malanjutkan sekolah
karena harus bekerja keras untuk membantu orang tuanya. Hal itu terjadi karena ledakan PHK
yang terjadi di PN Timah Belitong. Berbagai macam pekerjaan yang dilakukan oleh anak anak
seperti pendulang timah, nelayan bagan, dan kuli pusir yang artinya harus meninggalkan Tut
Wuri Handayani. Sebagian anak anak yang masih tetap ingin bersekolah seperti aku, arai, dan
jimbron bekerja sebagai kuli ngambat. Beberapa anak lain ada yang mencuci piring dan menjadi
buruh kepiting.
Banyak lika liku yanh dialami anak anak di kampung melayu ini. Mereka yang tak
diterima kerja dimanapun pada akhirnya menjadi kuli ngambat. Aku, arai dan jimbron setiap
pagi harus bergegas menjadi kuli ngambat hingga pukul enam pagi kemudian kami berangkat ke
SMA Bukan Main dengan bau ikan pari. SMA Bukan Main memiliki kepala sekolah yang
berenergi positif dan selalu mendukung murid-muridnya ialah Pak Balia. Pak Balia seorang guru
yang mempinyai ciri khas tersendiri dalam menghadapi anak-anak.
Beliau adalah sosok guru yang sudah tak cukup dibilang muda namun mempunyai jiwa
yang bersinergi untuk menyemangati murid muridnya dengan berbagai kata kata motivasi yang
disampaikan. Tanpa kenal kata lelah dalam mendidik muridnya karena beliau selalu membawa
sbuah handuk putih yang tersulam nama istri dan anaknya. Kata kata yang disampaikan Pak
Belia menyentuh hatiku dan arai. Tercetus cita cita yang begitu tinggi untuk bersekolah di
Perancis, di altar suci almamater Sorbonne dan menjelajah Eropa sampai ke Afrika. Harapan
yang begitu tinggi dan keadaan kami yang terbatas membuat kami berpikir itu hanya sebuah
impian saja. Tapi karena ucapan Pak Balia seakan semuanya bisa menjadi nyata.
Sembari Pak Balia meneruskan beberapa kata Negarawan , kami bersiut siut mendengar
kata-kata berkilauan itu. Beberapa anak ditunjuk untuk menyebutkan kata kata negarawan atau
motivasi. Hingga sampailah giliran arai menjawab. Arai menuturkan kata kata langit dengan
keras dan pandangan tertuju kepada nurmala. Ia lah wanita yang disukai oleh arai. Tak sama
seperti arai, ikal yang kemudian ditunjuk oleh Pak Balia merasa gemetaran karena belum siap.
Setiap kali memandangi anak anak sungai Manggar, aku teringat dengan gambar seine dari Pak
Balia dulu. Bukan hanya skedar pemandangan yang terbentang dari jendela los kontrakan kami
di dermaga, namun mempunyai kisah yang tak seindah romansa sungai seine
Beberapa tahun lalu sebuah keluarga Melayu sedang berkebun di pulau tersebut. Namun
musibah mebimpa mereka perahu yang dinaiki terbalik. Usaha sang Ayah yang ingin
menyelamatkan istri dan anaknya tidak berbuah hasil. Hanya anak prtamanya yang sampai kini
masih hidup yaitu Laksmi. Hingga akhirnya Laksmi dipungut seorang Tionghoa Tongsan
pemilik pabrik cincau. Namun kehidupan laksmi tidak berwarna karena ia dirundung murung
setiap harinya. Kejadian yang menimpa keluarganya beberapa tahun lalu sngat membust laksmi
berubsh tak pernsh ada senyuman. Jimbron yang diketahui menyukai laksmi setiap minggu
paginya datang ke pabrik cincau untuk membantu dan menghibur laksmi. Berbagai cara sudah
dilakukan oleh Jimbron tak henti hentinya Jimbron menghibur laksmi dengan memaikan
sepedanya dan cerita komedi. Tapi, tidak semudah itu juga laksmi masih tetap murung. Sampai
akhirnya aku, Jimbron, Arai kembali menghibur dengan mengisahkan fabel dan parodi, namun
masih tetap gagal. Kami cemas terhadap Laksmi karena ia sudah mulai tergantung pada perasaan
yang menggelapkan hidupnya dalam kemurungan dan perlu ditangani para ahli. Jimbronpun
berkata bahwa ia hanya ingin membuat Laksmi tersenyum.

Pesan
1. Setiap hal yang ingin kia capai itu butuh pengorbanan baik secara finansial atau secara
fisik
2. Pantang menyerah untuk mencapai tujuan yang kita inginkan
3. Mencoba menerima kenyataan bahwa masa lalu yang begitu menyakitkan
4. Berusaha bangkit dari keterpurukan yang pernah ada di masa lalu
5. Belajar menjadi orang yang peka terhadap teman seperti halnya dengan menghibur dan
saling memberi perhatian

Peristiwa penting

1. Ketika tamat SMP di kampung melayu tak ada SMA dan adanya PHK yang dilakukan
oleh PN Timah yang membuat anak anak bekerja untul membantu orang tuanya.
Sehingga mengharuskan beberapa anak tidak melanjutkan ke SMA.
2. Kemurungan Laksmi yang tak kunjung selesai karena musibah yang dialami keluarganya,
hingga ia kehilangan ayah, ibu, dan saudaranya.
Nilai Nilai

Nilai Keagamaaan

1. Tokoh Laksmi tumbuh menjadi musimah yang taat, walaupun ia diasuh oleh orang
Tionghoa

Nilai Moral

1. Anak anak bekerja untuk membantu orang tua menunjukkan kepatuhan dan berbaik
hatinya yang ingin meringankan beban orng tuanya
2. Tokoh aku,arai, dan jimbron tetap semangat bersekolah walaupun mereka juga harus
bekerja.
3. Pak Belia yang selalu menghargai murid-muridnya
4. Jimbron dengan senang hati membantu laksmi
5. Tokoh aku, arai dan jimbron yang terus berusah menghibur laksmi agar ia mau tersenyum
lagi.

Nilai sosial

1. Seorang tionghoa tongsan pemilik pabrik cincau mengasuh laksmi dan juga pendeta Go
yang juga mengasuh jimbron
2. Jimbron berusaha menghibur lasmi dengan berbagai cerita.

Nilai kepahlawanan

1. Anak anak berkorban untuk mencari perkerjaan dan merelakan untuk tidak melanjutkan
sekolah demi membantu orang tuanya.
2. Tokoh aku, arai, dan jimbron tak pantang menyerah, mereka terus berjuang untuk bisa
sekolah yaitu dengan kerja sebelum berangkat sekolah.

Nilai budaya

1. Anak anak yang menjadi kuli pasir menunjukkan bahwa setiap pasir itu adalah harkat
dirinya sebagai orang melayu.

Anda mungkin juga menyukai