Anda di halaman 1dari 8

PENANAMAN DAN PEMANFAATAN TANAMAN OBAT KELUARGA

(TOGA) SEBAGAI PRODUK MINUMAN HERBAL DI MASA PANDEMI


COVID-19

PLANTING AND UTILIZATION OF FAMILY MEDICINAL PLANTS (TOGA)


AS HERBAL BEVERAGE PRODUCTS DURING THE COVID-19
PANDEMIC

Aanisah Aprilia1Nur Aliyyah Irsal2


Jurusan Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam,
Universitas Bengkulu
Jl. WR. Supratman Kandang Limun Bengkulu 38371A INDONESIA (telp: 0736-341022; fax:
0736-341022)
Aanisahaprilia423@gmail.com1.

ABSTRAK
Penyebaran virus COVID-19 yang telah mewabah di masyarakat. Dari
masalah tersebut, kurangnya antusias serta pengetahuan masyarakat
tentang hand sanitizer, serta tanaman obat herbal yang dapat digunakan
dalam upaya pencegahan COVID-19. Tujuan dari kegiatan yaitu untuk
Sosialisasi kepada masyarakat bagaimana cara Pembuatan Hand
Sanitizer dan Minuman Herbal Serta Penanaman TOGA dan
Pemanfaatannya di Kelurahan Sukamerindu RT. 02, RW. 03, Kecamatan
Sungai Serut. Kegiatan dilaksanakan selama 7 minggu mulai dari tanggal 1
Juni – 16 Agustus 2021 di Kelurahan Sukamerindu, Kecamatan Sungai
Serut dengan membuat hand sanitizer dan minuman herbal kemudian
dibagikan kepada warga serta menjelaskan manfaat dan cara
pembuatannya, kemudian menanam TOGA diperkarangan dan hasilnya
dibuat produk berupa minuman dan dibagikan kemasyarakat sekitar.
Luaran yang diahsilkan berupa produk hand sanitizer, minuman herbal,
serta tanaman TOGA yang dapat dimanfaatkan untuk mencegah penularan
virus corona di Jalan Sumatera RT. 02, RW. 03, Kelurahan Sukamerindu,
Kecamatan Sungai Serut.

Kata Kunci : TOGA, Virus, Corona, COVID-19, Minuman Herbal

ABSTRACT

The spread of the COVID-19 virus that has plagued the community. From
these problems, the lack of enthusiasm and public knowledge about hand
sanitizers, as well as herbal medicinal plants that can be used in efforts to
prevent COVID-19. The purpose of the activity is to disseminate information
to the public on how to make Hand Sanitizer and Herbal Drinks and Plant
TOGA and its use in Sukamerindu Village, RT. 02, RW. 03, Sungai Serut
District. The activity was carried out for 7 weeks starting from June 1 to
August 16, 2021 in Sukamerindu Village, Sungai Serut District by making
hand sanitizers and herbal drinks and then distributing them to residents
and explaining the benefits and how to make them, then planting TOGA in
the garden and the results were made in the form of drinks and shared with
the surrounding community. The outputs produced are in the form of hand
sanitizer products, herbal drinks, and TOGA plants that can be used to
prevent the transmission of the corona virus on Jalan Sumatra RT. 02, RW.
03, Sukamerindu Village, Sungai Serut District.

Keywords : TOGA, Virus, Corona, COVID-19, Herbal Drink.

INTRODUCTION
Saat ini seluruh dunia dan hampir seluruh dari masyarakat
sedang menghadapi penyebaran wabah Virus Corona SARS-CoV-2
atau pandemi Covid-19 yang lebih dikenal dengan Virus Corona.
Dampak yang ditimbulkan oleh pandemi Covid-19 ini sangat luar
biasa kepada masyarakat, mulai dari ekonomi, tatanan sosial hingga
keselamatan dan nyawa manusia. Sudah banyak korban jiwa akibat
dampak dari Covid-19 (Sari,2006)
Salah satu cara pencegahan penyebaran virus corona adalah
dengan membersih tangan secara teratur dengan sabun dan air
mengalir, masyarakat sekarang telah banyak beraktivitas dirumah
namun, masih banyak yang beraktifitas diluar rumah karena bekerja
dan keperluan lainnya, masyarakat yang keluar rumah ini bisa
berinteraksi dengan orang lain yang berkemungkinan tepapar virus
corona ataupun memegang benda yang terpapar virus, karena
biasanya masyarakat enggan membawa sabun untuk mencuci
tangan karena memerlukan air, maka hand sanitizer merupakan
solusi yang efektif untuk membersih tangan diaktifitas masyarakat
saat keluar rumah (Wahyono.2006).
Masyarakat tidak hanya berinteraksi dengan makhluk hidup
saja namun juga berinteraksi dengan benda mati, untuk mencegah
penularan virus corona bisa dengan membuat minuman herbal yang
bisa berasal dari bahan kimia digunakan untuk mencegah terjadinya
infeksi dengan membunuh jasad renik (bakterisid). Minuman herbal
dapat digunakan secara luas untuk di rumah dan, lingkungan sekitar
rumah agar terhindar dari virus corona (Sanjoyo,2010).
Tanaman obat keluarga atau biasa disebut TOGA merupakan
beberapa jenis tanaman obat pilihan yang dapat ditanam
dipekarangan rumah atau lingkungan rumah. Tanaman obat yang
dipilih biasanya tanaman yang dapat dipergunakan untuk
pertolongan pertama atau obat-obatan ringan seperti demam dan
batuk. Keberadaan tanaman obat dilingkungan rumah sangat
penting, terutama bagi keluarga yang tidak memiliki akses mudah
pelayanan medis seperti klinik, puskesmas ataupun rumah sakit.
Dimasa pandemi ini tanaman obat-obatan dapat ditanam dalam pot-
pot atau dilahan sekitar rumah. Dengan memahami manfaat dan
khasiat dan jenis tanaman tertentu, tanaman obat menjadi pilihan
keluarga dalam meningkatkan kesehatan tubuh dengan obat alami
yang aman. 1
Seperti yang diketahui sebagian besar warga
mempunyai pekarangan yang relatif luas
akan tetapi pekarangan tersebut kurang dimanfaatkan dengan baik.
Melihat kondisi tersebut alangkah baiknya pekarangan tersebut
dapat dimanfaatkan menjadi sumber ekonomi dan obat-obatan
keluarga dalam masa pandemi ini. Penanaman tanaman Obat
Keluarga merupakan program yang efektif sebagai salah satu
pemanfaatan pekarangan yang dapat menjadi sumber ekonomi dan
peningkatan imunitas tubuh dalam upaya pencegahan covid-19,
selain itu kurangnya pengetahuan waraga tentang cara pembuatan
hand sanitizer dan minuman herbal juga merupakan latar belakang
dalam membuat program KKN mandiri ini diharapkan sesuai dengan
kondisi warga di Jalan Sumatera RT. 02, RW. 03, Kelurahan
Sukamerindu, Kecamatan Sungai Serut
Tujuan umum yang ingin dicapai dari KKN mandiri ini adalah
membantu program pemerintah dalam penanggulangan wabah
Covid-19, agar mahasiswa memperoleh pengalaman belajar dalam
keterlibatan membantu masyarakat khususnya di lingkungan
keluarga, tempat tinggal dan masyarakat secara luas. Manfaat
yanng didapat memberikan keterampilan pada mahasiswa dalam
melaksanakan program penangggulangan pandemi Covid-19,
masyarakat dapat mengetahui cara-cara baru yang dibutuhkan
untuk penanggulangan pandemi Covid-19.
Kegiatan KKN mandiri ini dilakukan dengan cara membuat
hand sanitizer, minuman herbal dan menanam tanaman obat di
perkarangan tempat tinggal. Selain itu juga dilakukan pemberian dan
penanaman TOGA kepada masyarakat di Jalan Sumatera RT. 02,
RW. 03, Kelurahan Sukamerindu, Kecamatan Sungai Serut

MATERIALS AND METHODS


1. Sasaran Program
Sasaran program kerja ini ditujukan kepada masyarakat Jalan
Sumatera RT. 02, RW. 03, Kelurahan Sukamerindu, Kecamatan
Sungai Serut
2. Proses Observasi
Dalam proses observasi yang dilakukan yaitu melihat kondisi
lahan taman di Jalan Sumatera RT. 02, RW. 03, Kelurahan
Sukamerindu, Kecamatan Sungai Serut, sehingga berpotensi untuk
dibuat tempat menanam TOGA serta pembagian hand sanitizer,
minuman herbal, serta Produk dari Tanaman TOGA kepada
masyarakat sekitar.

3. Pelaksanaan Kegiatan
Pelaksanaan Kegiatan KKN dimulai dari tanggal 1 Juli – 16
Agustus 2021 dan metode pelaksanaan dalam proses program ini
yaitu:
3.1 Pembuatan Hand Sanitizer dan Minuman herbal
a. Membeli bahan dan alat hand sanitizer dan minuman herbal
b. Membuat Hand Sanitizer dan Minuman herbal
c. Pembagian produk kepada warga sekitar
3.2 Tanaman TOGA
a. Menemui dan berdiskusi kepada ketua RT mengenai program
dan waktu yang akan dilaksanakan.
b. Mengecek lokasi penanaman.
c. Pengambilan bahan dan persiapan alat-alat.
d. Pembersihan atau Pembuatan tempat peletakan tanaman
TOGA dan persiapan media tanam yang akan digunakan
e. Penanaman bibit TOGA (Tanaman Obat Keluarga).
f. Pemeliharaan serta Perawatan.
g. Sosialisasi kandungan dan manfaat dari macam-macam TOGA
yang telah di tanam.
4. Evaluasi Kegiatan
Evaluasi kegiatan dan dilaporkan setiap minggu melalui serta
evaluasi seluruh kegiatan dengan cara membuat laporan akhir.

RESULTS AND DISCUSSION


Penanaman Toga dan pemanfaatan hasil Toga luran yang
dihasilkan berupa laporan kegiatan dan produk pemanfaatan Toga
yang bisa dikonsumsi sendiri maupun dijual

6.1 Penggunaan dana


No Uraian Jumlah Harga satuan Total dana Sumber
satuan (Rp) (Rp) dana

1. Polybag 2 kg 27.000 54.000 Mandiri

2. Pupuk 1 karung 20.000 20.000 Mandiri

3. Sekam padi 1 karung 20.000 20.000 Mandiri

4. Bibit semai 50 bibit 500,00 25.000 Mandiri

5. Lain-lain - - 200.000 Mandiri


6. Total 319.000

6.2 Jadwal kegiatan


Minggu ke-
N
Urutan kegiatan 1 2 3 4 5 6 7
o

1- berdiskusi kepada ketua


RT mengenai program
dan waktu yang akan
dilaksanakan.
2- Pengambilan bahan dan
persiapan alat-alat.
- Pembersihan atau
Pembuatan tempat
peletakan tanaman TOGA
dan persiapan media
tanam yang akan
digunakan
- Penanaman bibit TOGA
(Tanaman Obat
Keluarga).
- Pemeliharaan serta
Perawatan.

3- Pembuatan Hand
sanitizer dan Minuman
herbal
4- Sosialisasi kandungan
dan manfaat dari macam-
macam TOGA yang telah
di tanam.
- Sosialisasi manfaat hand
sanitizer dan minuman
herbal serta cara
pembuatannya
5- Evaluasi kegiatan akan
dilaksanakan dan
dilaporkan setiap minggu
melalui laporan mingguan
serta evaluasi seluruh
kegiatan dapat
direalisasikan dengan
cara membuat laporan
akhir.

CONCLUSIONS
KKN Mandiri UNIB 2021 di Kecamatan Sukamerindu Kecamatan
Sungai Serut Kota Bengkulu yang diselenggarakan sejak tanggal 1 Juli
2021 sampai dengan 16 Agustur 2021, telah melaksanakan kegiatan inti
yang terdiri dari :
1. Penanaman Tanaman Obat Keluarga (TOGA) pada pekarangan
rumah warga Sukamerindu
2. Sosialisasi dan pelatihan pembuatan hand sanitizer berbahan
dasar ekstrak Aloe Vera dan jeruk nipis yang memiliki efektivitas
yang sama dengan alkohol sebagai antiseptik
Kegiatan tersebut di atas dilakukan untuk dapat meningkatkan
pengetahuan, kesadaran serta keterampilan masyarakat Desa Tudi
khususnya dalam mengembangkan potensi desa di tengah pandemi
COVID-19 sehingga dapat terhindar dari penularan virus COVID-19 dan
kembali beraktivitas dalam tatanan kehidupan/kebiasaan baru (new normal
life).

ACKNOWLEDGEMENTS
1) Bagi Pemerintah Desa Tudi : kegiatan yang telah dilaksanakan
bersama Mahasiswa KKN, dan DPL dapat dilanjutkan dan menjadi program
unggulan desa sebagai upaya dalam peningkatan derajat kesehatan
masyarakat.
2) Bagi Masyarakat : kegiatan yang telah dilaksanakan agar diteruskan
sebagai upaya peningkatan derajat kesehatan masyarakat dan juga dapat
menjadi salah satu pekerjaan sampingan masyarakat yaitu menjual produk
masker kain dan hand sanitizer alami.
3) Bagi Perguruan Tinggi : kegiatan-kegiatan yang memerlukan tindak
lanjut agar menjadi perhatian di tahun berikutnya, lokasi KKN diharapkan
menjadi rujukan untuk penelitian baik bagi mahasiswa maupun dosen dan
pengabdian pada masyarakat dalam bentuk desa binaan.

REFERENCES

(1) Arumsari, 2020. Penelitian Teknologi Bersih LIPI. Humas LIPI:


Bandung.

(2) Lestari, N., Mohammad, J dan Isnainar. 2017. Kajian Pemanfaatan


Tanaman Sebagai Obat Tradisional di Desa Tolai Kecamatan Torue
Kabupaten Parigi Mautong. JIP BIOL. 5(2): 92-108.

(3) Permatasari, D., Diniatik, D dan Dwi, H. 2011. Studi Etnofarmakologi


Obat Tradisional di Kecamatan Baturaden, Kecamatan Banyumas.
Jurnal Farmasi Indonesia. . 8(1): 44-64.
(4) Ramadhanti. 2004. Analisis perilaku konsumen produk pembersih
tangan tanpa air (hand sanitizer). Bogor Agricultural University Scientific
Repository. 1:118. 5.

(5) Sanjoyo, R. 2010. Obat (Biomedik Farmakologi). Yogyakarta:


Universitas Gadjah Mada.

(6) Sari, R., Isadiartuti, D. 2006. Studi Efektivitas Gel Sediaan Antiseptik
Tangan Ekstrak Daun Sirih (Piper betle Linn.). Majalah Farmasi
Indonesia. 17(4). 163169.

(7) Wahyono, dan Hendro. 2006. Preventing Nosocomial Infsection:


Improving Compliance With Standard Precautions in An Indonesian
Teaching Hospital. Journal of Hospital Infection. 64(1): 36-4.

Nei, M. & S. Kumar. 2000. Molecular Evolution and Phylogenetics. Oxford


University Press. 333 pp.

Chapter in a book

Waldman, J.R. & I. Wirgin. 1994. Use of DNA Analysies in the Management
of Natural Fish Populations. In: Garte, S.J. (Ed). Molecular
environmental Biology. Lewis Publishers. Boca Raton. Florida. p: 29-
64.

Book by editor(s)

Garte, S.J. (Ed). 2000. Molecular environmental Biology. Lewis Publishers.


Boca Raton. Florida. 256 pp.

Thesis or dissertation

Zulpikar, F. 2010. Aktivitas Peptida Antibakteri dari Hemocyte Kerang Hijau


(Perna viridis) Terhadap Vibrio alginoliticus dan Streptococcus
iniae. Thesis. Diponegoro Univerisity. Semarang. 132 pp.

Publication with no identifiable author or editor

Anonymous. 2011. Real decree 3-484/2000 (12 January 2001) on the


hygiene of ready-to-eat foods. BOE no. 11. Boletín Oficial de Estado,
Madrid, Spain.

Article from Internet

Refering to web page(s), it should include author, date, title, availability


information, and accession date. For example:

Choi, C.Q. 2008. Giant Clams Fed Early Humans. Available


at: http://www.livescience.com/2808-giant-clams-fed-early-
humans.html. Accessed 9 February 2012.
Conference Proceedings

Wijayanti, D.P., E. Indrayanti & C.A. Suryono. 2011. Kajian konektivitas


genetika antar terumbu sebagai dasar perencanaan kawasan
restorasi karang dalam upaya mengahadapi global warming.
Anonymous (Ed.) Simposium Nasional Penelitian Perubahan Iklim.
Semarang, 26 Juli 2011. Kementerian Lingkungan Hidup dan
Universitas Diponegoro. p: 15-20.

Anda mungkin juga menyukai