Anda di halaman 1dari 24

BAB I

A. PENGANTAR
Era globalisasi memberikan dua jenis pengaruh yang saling bertolak belakang dan
sama kuat. Negara yang terlibat di dalamnya akan memperoleh berbagai keuntungan materi
yang luar biasa. Dunia bisnis import-export akan berkembang dengan pesat karena tidak lagi
dibatasi oleh ruang dan waktu; transaksi berharga jutaan dollar bisa dilakukan dengan siapa
saja, kapan saja tanpa harus mempertimbangkan lokasi dan situasi. Berbagai informasi
tentang politik, sosial dan budaya negara lain dapat dengan mudah diakses di mana saja dan
kapan saja. Apa yang sedang berlangsung di suatu Negara dapat dilihat dan didengar pada
waktu yang sama dengan akurat kalaupun ada perbedaan waktu bias diatasi dengan
penyesuaian waktu.
Kondisi ini membantu masyarakat yang hidup di Negara yang bersangkutan untuk
lebih maju, lebih berwawasan, lebih kompetitif dalam segala hal. Secara duniawi mereka
yang kuat dan berkualitas akan mampu bersaing dan mungkin malah menguasai dunia.
Kalangan elite Indonesia dapat menikmati kehidupan dunia yang glamoursebagaimana
mereka yang berasal dari Negara maju. Bukan lagi menjadi rahasia umum bahwa kalangan
atas Indonesia menyekolahkan anaknya di luar negeri, memiliki apartment di USA, Australia,
dan negera Negara maju lainnya. Pesawat terbang menjadi sarana angkutan pribadi yang
sangat efesien dan berbagai jenis mobil mewah lalu lalang di kota-kota besar Indonesia.
Di lain pihak anggota masyarakat yang tidak cukup kuat dan kurang mampu bersaing
semakin lama semakin tersisih dari peredaraan globalisasi. Hukum rimba mulai menerpa
masyarakat yang terlibat secara aktif sehingga mereka yang kuat semakin kuat dan yang
menengah atau kalangan bawah semakin lemah. Kondisi ini dapat memicu munculnya
berbagai kendala dan ketegangan yang pada akhirnya menimbulkan berbagai penyakit baik
fisik maupun psikis, mulai dari yang ringan dan dapat disembuhkan dengan mudah sampai
penyakit yang tidak ada obatnya.
Berkenaan dengan fenomena di atas pemerintah melalui undang-undang perburuhan
telah merumuskan hak-hak sosial termasuk hak berlibur dan beristirahat dalam upaya
memelihara supaya orang merasa selalu sehat dan segar baik fisik maupun mentalnya.
Berlibur dan beristirahat hendaknya tidak ditafsirkan istirahat diwaktu senggang saja
melainkan hak berlibur dan beristirahat ditujukan untuk memberi arti yang wajar pada hari-
hari libur atau cuti guna kesehatan dan kesegaran fisik dan mental seseorang dengan
berwisata.
Di masa lampau berlibur atau beristirahat merupakan sesuatu yang mewah namun
setelah kemajuan berpikir masyarakat lebih mendalam dan ilmiah terjadi pergeseran nilai dan
khusus bagi masyarakat kaum pekerja, tani, pelajar dan golongan kecil lainnya libur dan
istirahat adalah rekreasi dan relaksasi yang sepenuhnya ditujukan untuk kesehatan mental dan
fisik mereka.

B. DEFINISI PARIWISATA KESEHATAN


Berbagai definisi tentang pariwisata kesehatan diberikan oleh para pakar sebagai
berikut: Recuperation tourism is a moving or tourist activity which tourists are excited
because this place has facilities needed to be health. (Pusat Pendidikan dan Latihan
Pariwisata, 1983). Sementara Eliya (2000) menambahkan bahwa Recuperation tourism is a
moving or tourist activity which tourists are excited because this place has facilities needed
to be health or to feel fresh air in a beautiful place. Hal senada diungkap oleh Pendit
(1996:37) yang menyatakan bahwa recuperation tourism represents a journey of a tourist as
a mean to convert place, environtment and situation where he remains everyday for the
benefit of rest for him in spiritual and corporeal meaning by visiting resorts at the same time
medititation like at the source of contained hot wellspring of mineral able to heal to to make
healthy or at places providing other medication facilities.( lihat pula Tabacchi, Benbhi,
Wahab, Webster Distionary, Kamus Travel dan Wisata dan Idmarta)
Lebih lanjut Oka menjelaskan bahwa this recuperation has been doing by tourists
who want to go to a place and another place because they have listened their doctor or they
have attitude after bored or tired for their job. Sementara Finn (2002) melihat pariwisata
kesehatan sebagai a long term sustainable and profitable industry. Ahli ini kemudian
menambahkan bahwa health tourism is not very different than beach, eco or traditional
tourism. It is a bit different from the other forms of tourism due to the fact that it is a form of
telemedicine and like conventional medicine, there are in inherent ethical rules, codes of
conduct and practise guidelines and patterns.
Berdasarkan definisi yang diberikan berbagai pakar di atas dapat diasumsikan bahwa
pariwisata kesehatan kegiatan wisata yang dilakukan oleh orang-orang ke berbagai tempat
dengan tujuan memperoleh fasilitas yang dibutuhkan untuk memperbaiki, menyembuhkan
berbagai penyakit atau sekedar menghilangkan kebosanan dari tekanan pekerjaan se hari-hari.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) juga menyadari akan pentingnya pariwisata
kesehatan dengan mulai membuat projek jangka panjang tentang pencatatan secara resmi
tanaman dan obat-obatan yang ada dalam budaya traditional yang sudah terbukti memiliki
keampuhan menyembuhkan berbagai penyakit. Hal ini didukung oleh para pengusaha terkait
yang melakukan kampanye secara maraton ke berbagai negara seperti Eropa Barat, Amerika
Tengah, Jepang, Saudi Arabia dan negara-negara lainnya. Kampanyenya sendiri terutama
ditujukan kepada para pasien kaya yang mencari tempat untuk istirahat, relaksasi dan
pengobatan alternatif untuk mengobati penyakit kanker, atau penyakit lain yang tidak dapat
disembuhkan oleh pengobatan modern lainnya.

C. JENIS PARIWISATA KESEHATAN


Jenis pariwisata kesehatan sangat variatif mulai dari yang sangat sederhana sampai ke
yang sangat canggih yang tentu saja menuntut biaya yang sangat besar. Pariwisata kesehatan
sendiri sebenarnya dapat dibagi dua yaitu pariwisata kesehatan fisik dan psikis. Parwisata
kesehatanfisik meliputi sarana untuk penyembuhan penyakit kulit,relaxation, dan kecantikan
sementara kesehatan psikis terdiri dari penyembuhan akibat obat-obat terlarang, depresi, dan
gangguan mental.
Yang disebut belakangan biasanya dilakukan di rumah peristirahatan, rumah sakit dan
pesantren serta hanya terbatas pada pengunjung yang memang menderita penyakit dan tidak
dapat dinikmati oleh rekan, keluarga, dan sanak famili walaupun pada masa sekarang sudah
mulai dikembangkan untuk bisa pula dinikmati oleh keluarga terdekat. Salah satu contoh
Pesantren Suryalaya yang terletak di Singaparna Tasikmalaya Jawa Barat dan sangat terkenal
di seluruh Indonesia sekarang ini menyediakan program yang dapat diikuti oleh keluarga
pasien sementara menunggu proses penyembuhan yang bersangkutan. Jenis pariwisata
kesehatan ini dilakukan oleh keluarga menengah ke atas karena biayanya cenderung sangat
mahal terutama pengobatan akibat narkoba, alhohol dan sejenisnya.
Jenis pariwisata kesehatan fisik yang berkaitan dengan kecantikan biasanya berupa
spa, salon kecantikan dan pemandian air panas. Jenis pariwisata kesehatan ini lebih bisa
dinikmati oleh segala lapisan masyarakat karena relatif lebih murah, banyak pilihan, dapat
dilakukan kapan saja dan di mana saja sesuai dengan kemampuan finansial masing-masing.

D. PERKEMBANGAN PARIWISATA KESEHATAN DI DUNIA


Pariwisata kesehatan mulai menarik perhatian beberapa negara di dunia terutama
negara yang memiliki berbagai keterbatasan kekayaaan alam. Misalnya Amerika Utara,
Eropa dan negara-negara Orient yang berusaha dengan giat mencari dan memperkenalkan
metoda pengobatan terapi alam dan tradisional.
Negara Dominica seperti juga Afrika Selatan, Israel, Costa Rica, Junani dan negara-
negara sepanjang Laut Mediterania menggunakan keunikan dan daya tarik tanah mereka
untuk mengembangkan pariwisata kesehatan dan menarik wisatawan dari seluruh belahan
dunia. Secara terus-menerus pemerintahnya memberikan pendidikan modern kepada
pelaksana pariwisata dan menggalang kerjasama antar departemen untuk mengembangkan
berbagai potensi seperti sumber-sumber alam yang mengandung obat (air panas, danau
mendidih, air terjun, hutan tropis, tanaman dan tumbuhan obat bahkan juga jenis music
traditional yang menenangkan).
Program-programnya direncanakan sedemikian rupa sehingga baik yang kaya maupun
yang keuangannya terbatas dapat menikmatinya. Bagi wisatawan kaya, sembari berobat
mereka dapat tidur di hotel-hotel berbintang, yachts atau kapal pesiar, mengikuti safari,
dokter-dokter pribadi dengan mudah dapat dihubungi lewat tilpon, hp, e-mail, internet, satelit
dan Tele-internet Based Medicine lainnya.
Pemerintahnya menggunakan misi-misi kunjungan ke luar negeri untuk mengiklankan
di mana saja, kapan saja dan dengan siapa saja, menawarkan cara menikmati liburan yang
menyenangkan dan menyehatkan, seperti menikmati sunset sambil makan obat dan terapi
kesehatan, menikmati pagi hari di curug atau danau air panas sambil terapi kanker atau
periksa kesehatan sambil relaksasi.
United Kingdom sebagai salah satu negara yang juga sangat memperhatikan
pariwisata kesehatan mengeluarkan aturan-aturan yang sangat ketat untuk wisatawan yang
berkunjung ke negara tersebut.

E. PARIWISATA KESEHATAN DI INDONESIA


Perkembangan pariwisata kesehatan di Indonesiasekarang ini juga sangat cepat
sejalan dengan terjadinya perubahan sosial dan ekonomi masyarakat Indonesia. Beberapa
tahun lalu pemeliharaan kecantikan dan kebugaran tubuh hanya milik kaum hawa, bersifat
amatir dan belum dikelola secara professional. Kalaupun ada salon kecantikan biasanya
merupakan usaha jasa home industry, dikelola ibu rumah tangga dengan peralatan yang relatif
sederhana. Pengobatan phisik dan kulit seperti pemandian air panas, umumnya masih
merupakan bagian dari suatu objek wisata yang lebih dahulu ada di lokasi dan belum
mendapat perhatian yang serius baik dari pemerintah maupun pengelola pariwisata kesehatan.
Beberapa pariwisata kesehatan yang sudah dikembangkan di wilayah Indonesia dapat dilihat
dalam tabel berikut:
Tabel 1
PARIWISATA KESEHATAN YANG SUDAH DIKEMBANGKAN
DI INDONESIA

Nama Lokasi Jenis Penyakit yang Fasilitas yang


Disembuhkan tersedia
1 Hot Spring Lau Debuk- Sumatera 1.Penyakit kulit 1. Kolam renang
debuk Utara 2.Relaxation 2. Restaurant
3. Street vendour
4. Parking area
5. Steambath therapy
6. Hot waterfall
2 Simpang Balek Aceh 1.Penyakit kulit 1.Hot spinning pools
2.Relaxation 2.Restaurants
3.Play grounds
3 Danau Laut Tawar Aceh 1.Penyakit kulit 1.Hot spinning pools
2.Relaxation 2.Restaurants
3.Play grounds
4 Pemali Hot Spring Bangka 1.Penyakit kulit 1.Kolam renang
2.Relaxation 2.Restaurant
3.Street vendour
4.Parking area
5.Steambath therapy
6.Hot waterfall
5 Suban Hot Spring Bengkulu 1.Penyakit kulit 1.Kolam renang
2.Relaxation 2.Restaurant
3.Street vendour
4.Parking area
5.Steambath therapy
6.Hot waterfall
6 Air Terjun Kepala Bengkulu 1.Penyakit kulit 1.Hot waterfall
Carup 2.Relaxation
7 Taman Sari Jakarta Natural spa 1.Executive rooms
products
2.Treatment rooms
3.salon and beauty
care
4.fitness cebtre
5.meditation room
6.concultation room
7.steam and sauna
rooms
8.whirlpool
9.swimming pools
10.multipurpose ball
room
8 Guci Hot Spring Tegal 1.Penyakit kulit 1.Kolam renang
2.Relaxation 2.Restaurant
3.Street vendour
4.Parking area
5.Steambath therapy
6.Hot waterfall
9 Hot Spring Songgoriti Malang 1.Penyakit kulit 1.Beautiful view
2.Relaxation 2.High sulphur
3.Restaurants
4.Hot-cold
bathrooms
10 Way Belerang Lampung 1.Penyakit kulit 1.Beautiful view
2.Relaxation 2.High sulphur
3.Restaurants
4.Hot-cold
bathrooms
11 Tirta Tapta Hot Spring Bangka 1.Penyakit kulit 1.Kolam renang
2.Relaxation 2.Restaurant
3.Cancer 3.Street vendour
4.Rematics 4.Parking area
5.Steambath therapy
6.Hot waterfall
7.Flora dan fauna
8.Danau
pemancingan
12 Semurup Hot Spring Jambi Berbagai penyakit Warm water
13 Kali Bancin Jambi 1.Penyakit kulit Mineral water
2.Rematics
3.Fatigue
14 Karumenga Hot Spring Menado Berbagai penyakit Mineral water
15 Air Panas Kalimanta Berbagai penyakit Warm water
Tengah
16 Otak Kokok Gading Nusa Berbagai penyakit Spa gulp
Tenggara Milk bath

Sumber: Berbagai sumber di Perpustakaan STBA Yapari ABA Bandung: 2006


Tabel 2 menunjukkan bahwa hampir di setiap wilayah Indonesia dapat ditemukan
pariwisata kesehatan yang sudah dikembangkan; hal tersebut dapat dipahami mengingat
Indonesia merupakan kepulauan yang kaya akan alam dan pegunungan yang tersebar baik di
lima pulau terbesar di Indonesia maupun di beribu pulau kecil lainnya. Namun sayang sekali
data tentang keberadaan pariwisata kesehatan yang belum dikembangkan dan masih sangat
alami belum dapat diketahui dengan pasti.
Sekarang malah bermunculan salon-salon mulai dari yang sangat sederhana sampai
yang sangat eksklusif lengkap dengan dokter-dokter ahli kecantikan dan kulit. Penyebarannya
juga sangat menyeluruh, sehingga kemanapun kita pergi bahkan ke daerah-daerah, kita dapat
menemukan salon dengan berbagai kelebihannya mulai dari yang sangat tradisional sampai
yang super canggih dengan berbagai alat dan obat buatan luar negeri.
Yang menarik untuk disimak adalah munculnya trendbaru. Salon kecantikan tidak
saja dikunjungi oleh kaum hawa namun juga kaum pria. Di kota-kota besar seperti
Jakarta,Medan, Surabaya, dan Bandung bahkan muncul sejumlah salon yang khusus
melayani para pria dari mulai membersihkan wajah, memakai master, menutupi pori-pori
dengan ice globe, pengelupasan dengan enzim (enzim peeling), luluran, mengoleskan obat
jerawat, pelembab dan tabir surya sampai manicure, pedicure dan lain-lain. Mustika Ratu
sebagai penghasil produk kecantikan terkenal diIndonesia juga mulai meluncurkan produk
kosmetik untuk pria bahkan menyediakan tempat perawatan khusus untuk pria.
F. PARIWISATA KESEHATAN DI JAWA BARAT
Sebagai salah satu propinsi terbesar di Indonesia, Jawa Barat kaya akan pariwisata
kesehatan baik yang sudah dikembangkan maupun baru dikenal oleh segelintir orang yang
memang berkepentingan untuk mengobati berbagai penyakit yang dideritanya. Secara umum
fasilitas yang tersedia di pariwisata kesehatan yang sudah berkembang cukup memadai. Di
Bandung sebagai ibu kota Propinsi Jawa Barat terdapat ribuan salon dari yang super mewah
sampai yang paling sederhana.
Secara garis besar pariwisata kesehatan di Jawa Barat dapat dikelompokkan ke dalam
dua kategori yaitu yang sudah dikembangkan dan yang belum dikembangkan. Pariwisata
kesehatan yang sudah dikembangkan juga terbagi dalam dua kelompok yaitu yang
dikembangkan berdasarkan potensi yang dimiliki dan yang dikembangkan secara
modern. Yang disebut belakangan biasanya menitikberatkan pada kepentingan kesehatan dan
kecantikan fisik.
Tabel 3.
PARIWISATA KESEHATAN YANG SUDAH DIKEMBANGKAN
DI JAWA BARAT

No Nama Lokasi Jenis Penyakit yang Fasilitas yang


Dapat Disembuhkan tersedia
1 Batu Kuwung Serang 1.Penyakit kulit 1.Hot bath rooms
Hot Spring 2.Relaxation 2.Swimming pools
3.Inns
4.Restaurant
5.Resorts
2 Ciater Hot Subang 1.Penyakit kulit 1.hot swimming pools
Spring 2.Relaxation 2.hotel/cottage
3.Rhematical deseases 3.restaurant
4.Injured organs of 4.tempat berkuda
locomotion 5.tempat bermain
5.Gynaecological 6.hydrotheraphy
disturbance 7.electrotherapy
6.Nervous system
7.Sport injures
3 Cimanggu Ciwidey 1.Penyakit kulit 1.hot swimming
2.Rhematicss pools
3.Cases after accidents 2.cottage
4.Operated peripherial 3.kios makanan
nerves 4.cafe
5.Strains 5.tempat bermain
6.Dislocation 6.taman
7.Cases of psoriasis 7.steambath therapy
8.Dermatitis 8.parking area
4 Rancawalini Ciwidey 1.Penyakit Kulit 1. hot swimming
2. Relaxation pools
2. cottage
3. kios makanan
4.tempat bermain
5 Tangkuban Subang 1.Penyakit kulit 1.hot swimming pools
Perahu Crater 2.Relaxation 2.hotel/cottage
and Hotsprings 3.Rhematical deseases 3.restaurant
4.Injured organs of 4.tempat berkuda
locomotion 5.tempat bermain
5.Gynaecological 6.hydrotheraphy
disturbance 7.electrotherapy
6.Nervous system
7.Sport injures
6 Cipanas Hot Garut 1.Penyakit Kulit 1.hot swimming pools
Spring 2. Relaxation 2.hotel/cottage
3.restaurant
4.sarana olah raga
5.tempat bermain
6.parking area
7.mudbathing
therapy
7 Ciseeng Hot Garut 1.Penyakit kulit 1.Kolam renang
Water Pool 2. Relaxation 2.Restaurant
3.Street vendour
4.Parking area
5.Steambath therapy
6.Hot waterfall
8 Cikotok Hot Tasik- 1.Penyakit Kulit 1.hot swimming
Spring malaya 2.Relaxation pools/jacuzzi
2.hot water therapy
3. kios makanan
4. tempat bermain
5. taman
6.steamtabh therapy
7.parking area
8. cafe
9 Kamojang Garut Penyakit Kulit 1.hot swimming pool
Crater 2.sarana olahraga
3.kios makanan
4.tempat bermain
5.parking area
10 Papandayan Garut Penyakit Kulit 1.hot swimming pool
Crater 2. pemandangan
3. kios makanan
4. tempat bermain
5. taman
6. parking area
11 Maribaya Hot Lembang 1.Penyakit Kulit 1.hot swimming
Spring 2.Relaxation pools/Jacuzzi
2. hot water therapy
3. kios makanan
4. cafe
5. tempat bermain
6. taman
7. steambath therapy
ooo. 8. parking area
ppp. 9. waterfall
12 Batu Kapur Hot Subang 1.Penyakit Kulit 1.Kolam renang
Spring 2.Relaxation 2.Restaurant
3.Street vendour
4.Parking area
5.Steambath therapy
6.Hot waterfall
13 Conggeang Sumedang 1.Penyakit Kulit 1.Swimming pools
2.Relaxation 2.Children play
ground
3.Resorts
4.Fishing pools
5.Camping ground
6. Performance
ground
14 Cikundul Hot Sukabumi 1.Penyakit Kulit 1.Kolam renang
Spring 2.Relaxation 2.Restaurant
3.Street vendour
4.Parking area
5.Steambath therapy
6.Hot waterfall
15 Padi- Sukabumi 1.Penyakit kulit 1.Kolam renang
padiBeachResort 2.Relaxation 2.Restaurant
and Hot Spring 3.Street vendour
4.Parking area
5.Steambath therapy
6.Hot waterfall
16 Batu Kuwung Serang 1.Penyakit kulit 1.Kolam renang
Hot Spring 2.Relaxation 2.Restaurant
3.Street vendour
4.Parking area
5.Steambath therapy
6.Hot waterfall
17 Galunggung Hot Tasik- 1.Penyakit kulit 1.Kolam renang
Spring malaya 2.Relaxation 2.Restaurant
3.Street vendour
4.Parking area
5.Steambath therapy
6.Hot waterfall
18 Punceling Hot Ciwidey 1.Penyakit kulit 1.Kolam renang
Spring 2.Relaxation 2.Restaurant
3.Street vendour
4.Parking area
5.Steambath therapy
6.Hot waterfall
19 Sangkan Hurip Kuningan 1.Penyakit kulit 1.Hot bathrooms
Hot Spring 2.Relaxation 2.Waiting rooms
3.Sport facilities
4.Hotels
5.Inns
20 Mata Air Mesjid Banten Berbagai penyakit 1.Mata air
Agung Banten 2.Mesjid
21 Batu Kuwung Banten Berbagai penyakit 1.Mata air
Hot Spring 2.Swimming pools
3.Bathrooms
4.Inns
5.restaurants

SUMBER:www.healthtourism.2005
Tabel di atas menunjukkan bahwa Jawa Barat memiliki potensi yang cukup besar
untuk menjadikan pariwisata kesehatan sebagai alternatif pariwisata; promosi yang tepat dan
kerjasama antar industri pariwisata akan memungkinkan daerah yang disebut di atas lebih
berkembang dan akan mampu menarik wisatawan untuk berkunjung ke Jawa Barat.
Tabel 4
PARIWISATA KESEHATAN YANG BELUM DIKEMBANGKAN
DI JAWA BARAT

No Nama Lokasi Jenis Penyakit yang Fasilitas yang


Dapat Disembuhkan tersedia
1 Cisolong Hot Spring Pandeglang Berbagai penyakit -
kulit
2 Tirta Pusaka Alam Lebak Banten Berbagai penyakit -
kulit
3 Ciracas Hot Spring Purwakarta Berbagai penyakit -
kulit
4 Cibolang Hot Pangalengan Berbagai penyakit -
Spring kulit
5 Sukasono Hot Garut Berbagai penyakit -
spring kulit
6 Air panas Garut Berbagai penyakit -
Pasirwangi kulit
7 Cipanas Pamoyanan Tasikmalaya Berbagai penyakit -
kulit
8 Gajawong Tasikmalaya Berbagai penyakit -
kulit

Sumber: Wajah Pariwisata Jawa Barat


Tabel di atas menunjukkan bahwa daerah tersebut setidaknya sudah terdaftar di
lembaga pariwisata Jawa Barat baik melalui penelitian oleh perorangan maupun oleh instansi
terkait. Sebenarnya Jawa Barat memiliki lebih banyak lokasi sejenis dengan yang disebutkan
dalam tabel di atas, namun fasilitas penunjang yang memungkinkan daerah tersebut diketahui
oleh umum sangat minim. Diduga daerah sejenis jumlahnya ratusan mengingat Jawa Barat
dikelilingi oleh gunung yang sebagian diantaranya masih aktif sehingga daerah di lereng atau
di kaki gunung pasti mengandung air panas yang mengandung belerang yang setidaknya
dapat mengobati penyakit kulit.
Tabel 5
PARIWISATA KESEHATAN UNTUK KECANTIKAN FISIK
DI JAWA BARAT

Nama Lokasi Fasilitas yang tersedia


Taman Sari Royal Heritage Kampung Sampiren Garut a. villa spa
Spa b. treatment room
c. whirlpools
d. sauna
e. hydrotherapy
f. swimming pools
g. meditation room
h. jamu bar
Hotel Grace Sangkan Indah Cirebon a.treatment room
Spa b.whirlpools
c.sauna
d.hydrotherapy
e.swimming pools
Tirta Sanita Spa Resort Kuningan a.treatment room
b.whirlpools
c.sauna
d.hydrotherapy
e.swimming pools
Karang Setra Spa Hotel Bandung a.treatment room
and Cottage b.whirlpools
c.sauna
d.hydrotherapy
e.swimming pools
Pulau Umang resort and Pandeglang a.treatment room
Spa b.whirlpools
c.sauna
d.hydrotherapy
e.swimming pools
Sangra Resort and Spa Lembang a.treatment room
b.whirlpools
c.sauna
d.hydrotherapy
e.swimming pools
Jayakarta Hotel Suite and Bandung a.treatment room
Spa b.whirlpools
c.sauna
d.hydrotherapy
e.swimming pools
San Gria Spa Lembang a.treatment room
b.whirlpools
c.sauna
d.hydrotherapy
e.swimming pools
Sumber: STBA YAPARI ABA 2006
Tabel 6
PARIWISATA KESEHATAN UNTUK KECANTIKAN FISIK
DI BANDUNG

Nama Lokasi
Gaels Rooms Spa Griya Raya 4 bandung
La Diva Karang tineng 1 bandung
The Cozy Setra Mall 34-35bandung
The Spa Shop Haring Banga 7 Bandung
Ida Spa Cihampelas 10 Bandung
Sintage Chic Raden Patah 6 Bandung
Dermal Science Care Centre Sindang Sirna 27 Bandung
Epiderm Indonesia Indie PT Taman Cibenying Bandung
Fanny Salon Peta Kopo Plaza E4 bandung
GG Skin Care Imam Bonjol 12/12 Bdg
Leli Dewi P Salon Tubagus Ismail 18 Bdg
Murad Clinical Skin Care Setiabudi 57 Bdg
Natural Green Mitra Abadi PT Sartika 44 Bdg
Akupuntur ceter Berkah Selamat Cibadak 246 Bdg
BJ International Stochist Nurtanio 79/83 Bdg
Bina Dinamika Raya PT Setrasari 33 Bdg
Century Health Care Setrasari Mall B1
Cosmeticudo Slimming Utama PT Gatsu 289 Bdg
Marry Cohar Sukawangi 2 Bdg
Prima Alkasindo PT Moh Toha 320 Bdg
Raga Fitness Centre Sumatera 52-54 Bdg
Sanggar senam Maharani Pasirkaliki 215
Santi Skin Center Jln Merdeka 44 Bdg
Shake and Slope Aerobic Studio Cipto 10 Bdg
Sosi Sport Club Aceh 66 Bdg
Transcendental Meditation Club Sunda 69 Bandung

SUMBER: Departemen Kesehatan 2005


Tabel-tabel di atas menunjukkan bagaimana perkembangan pariwisata kesehatan di
Jawa Barat khususnya di Bandung. Kenyataan lain menunjukkan bahwa sangat banyak
sumber-sumber air panas, gunung-gunung dan danau-danau yang bertebaran di seluruh
wilayah Jawa Barat belum tersentuh oleh tangan-tangan investor yang terampil. Kalaupun
ada beberapa yang mulai dikenal oleh masyarakat Jawa Barat, itu karena promosi dari mulut
ke mulut dilakukan antar teman dan saudara. Pemerintah daerah seolah masih belum
mengetahui bagaimana memanfaatkan potensi yang sangat kaya ini. Tampaknya belum ada
kerjasama antar departemen terkait seperti departemen perhubungan, departemen pariwisata,
departemen perhutani dsbnya untuk mengelola dan atau mendayagunakan potensi-potensi
yang ada.
G. SIMPULAN
Kondisi geografi Jawa Barat yang dikelilingi oleh gunung akan memungkinkan
pemerintah bergerak maju dan belajar dari negara lain yang memiliki kondisi yang mirip
sehingga sumber-sumber air panas yang banyak mengandung mineral yang dapat
menyembuhkan, tempat-tempat yang berhawa sehat, adanya pemandangan yang berlatang
belakang faktor-faktor psikologis menyembuhkan, adanya pantai-pantai, gunung-gunung, dan
danau-danau yang indah yang dilengkapi dengan berbagai pemandangan sekitar yang indah,
yang secara medis pasti dapat menyembuhkan, menenangkan, menyegarkan dan
menyehatkan fisik dan mental dapat dimanfaatkan secara optimal. Prospek pariwisata
kesehatan di Jawa Barat sangat menjanjikan namun koordinasi yang komprehensif antar
departemen yang terkait merupakan hal yang paling mendasar yang harus secepatnya
dibenahi agar diperoleh skala prioritas dalam mengembangkan pariwisata di Jawa Barat.
Untuk memajukannya perlu dibentuk tim kesehatan yang khusus melakukan penelitian ke
daerah-daerah yang mengandung potensi di atas sehingga diperoleh laporan secara ilmiah
yang dapat dipertanggungjawabkan dari wilayah berlibur untuk kesehatan. Setelah itu
pemerintah dapat melakukan pengembangan wilayah tersebut dilengkapi dengan peraturan-
peraturan yang dapat menjamin adanya perkembangan wisata kesehatan.
H.DAFTAR PUSTAKA
Department of Information Republic of Indonesia.1998.Indonesia 1998, An Official
Handbook. Jakarta: Perum Percetakan Negara
Finn, Emanuel, 2002, Health Tourism, Volume No 1 Issue No 23, Friday, June 28, 2002
Hadinoto, Kusudianto.1996. Perencanaan Pengembangan Destinasi Pariwisata. Jakarta;
Penerbit Universitas Idonesia.
Mc Intoch, Robert. W.1972. Tourism Principles, Practices and Philosophies. Ohio: Grid Inc.
Mill, Robert Cristie.2000. Tourism, The International Business. Jakarta: PT Raya Grafindo
Persada.
Mlesnita, Radu Adrian, 2002, Health Tourism, Volume No 1 Issue No 23, Friday, June 28,
2002
Ningsih, Wirda, 1996, Buku Pintar Wisata Indonesia,
IGDE. Pitana,1994. Dinamika Masyarakat dan Kebudayaan Bali. Denpasar: Penerbit BP
Oka A. Yoeti, 1987. Pengantar Ilmu Pariwisata. Bandung: Penerbit Angkasa.
1990. Pemasaran Pariwisata. Bandung: Angkasa
1996, Anatomi Pariwisata, Bandung: PT Angkasa
2000. Harian Kompas Edisi 7 Nopember 2000Wisata Religius. Jakarta:
Pendit, Nyoman S., 2002, Ilmu Pariwisata, Jakarta: Pt. Pradnya Paramita.
Pusat Pendidikan dan Latihan Pariwisata, 1983, Peristilahan Kepariwisataan, Bandung:
Pusat Pendidikan dan Latihan Pariwisata.
Spillane, James J. 1987.Ekonomi Pariwisata, Sejarah dan Prospeknya. Yogyakarta: Penerbit
Kanisius
DEFINISI PARIWISATA KESEHATAN
Berbagai definisi tentang pariwisata kesehatan diberikan oleh para pakar sebagai
berikut: Recuperation tourism is a moving or tourist activity which tourists are excited
because this place has facilities needed to be health. (Pusat Pendidikan dan Latihan
Pariwisata, 1983). Sementara Eliya (2000) menambahkan bahwa Recuperation tourism is a
moving or tourist activity which tourists are excited because this place has facilities needed
to be health or to feel fresh air in a beautiful place. Hal senada diungkap oleh Pendit
(1996:37) yang menyatakan bahwa recuperation tourism represents a journey of a tourist as
a mean to convert place, environtment and situation where he remains everyday for the
benefit of rest for him in spiritual and corporeal meaning by visiting resorts at the same time
medititation like at the source of contained hot wellspring of mineral able to heal to to make
healthy or at places providing other medication facilities.( lihat pula Tabacchi, Benbhi,
Wahab, Webster Distionary, Kamus Travel dan Wisata dan Idmarta)
Lebih lanjut Oka menjelaskan bahwa this recuperation has been doing by tourists
who want to go to a place and another place because they have listened their doctor or they
have attitude after bored or tired for their job. Sementara Finn (2002) melihat pariwisata
kesehatan sebagai a long term sustainable and profitable industry. Ahli ini kemudian
menambahkan bahwa health tourism is not very different than beach, eco or traditional
tourism. It is a bit different from the other forms of tourism due to the fact that it is a form of
telemedicine and like conventional medicine, there are in inherent ethical rules, codes of
conduct and practise guidelines and patterns.
Berdasarkan definisi yang diberikan berbagai pakar di atas dapat diasumsikan bahwa
pariwisata kesehatan kegiatan wisata yang dilakukan oleh orang-orang ke berbagai tempat
dengan tujuan memperoleh fasilitas yang dibutuhkan untuk memperbaiki, menyembuhkan
berbagai penyakit atau sekedar menghilangkan kebosanan dari tekanan pekerjaan se hari-hari.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) juga menyadari akan pentingnya pariwisata
kesehatan dengan mulai membuat projek jangka panjang tentang pencatatan secara resmi
tanaman dan obat-obatan yang ada dalam budaya traditional yang sudah terbukti memiliki
keampuhan menyembuhkan berbagai penyakit. Hal ini didukung oleh para pengusaha terkait
yang melakukan kampanye secara maraton ke berbagai negara seperti Eropa Barat, Amerika
Tengah, Jepang, Saudi Arabia dan negara-negara lainnya. Kampanyenya sendiri terutama
ditujukan kepada para pasien kaya yang mencari tempat untuk istirahat, relaksasi dan
pengobatan alternatif untuk mengobati penyakit kanker, atau penyakit lain yang tidak dapat
disembuhkan oleh pengobatan modern lainnya.
C. JENIS PARIWISATA KESEHATAN
Jenis pariwisata kesehatan sangat variatif mulai dari yang sangat sederhana sampai ke
yang sangat canggih yang tentu saja menuntut biaya yang sangat besar. Pariwisata kesehatan
sendiri sebenarnya dapat dibagi dua yaitu pariwisata kesehatan fisik dan psikis. Parwisata
kesehatanfisik meliputi sarana untuk penyembuhan penyakit kulit,relaxation, dan kecantikan
sementara kesehatan psikis terdiri dari penyembuhan akibat obat-obat terlarang, depresi, dan
gangguan mental.
Yang disebut belakangan biasanya dilakukan di rumah peristirahatan, rumah sakit dan
pesantren serta hanya terbatas pada pengunjung yang memang menderita penyakit dan tidak
dapat dinikmati oleh rekan, keluarga, dan sanak famili walaupun pada masa sekarang sudah
mulai dikembangkan untuk bisa pula dinikmati oleh keluarga terdekat. Salah satu contoh
Pesantren Suryalaya yang terletak di Singaparna Tasikmalaya Jawa Barat dan sangat terkenal
di seluruh Indonesia sekarang ini menyediakan program yang dapat diikuti oleh keluarga
pasien sementara menunggu proses penyembuhan yang bersangkutan. Jenis pariwisata
kesehatan ini dilakukan oleh keluarga menengah ke atas karena biayanya cenderung sangat
mahal terutama pengobatan akibat narkoba, alhohol dan sejenisnya.
Jenis pariwisata kesehatan fisik yang berkaitan dengan kecantikan biasanya berupa
spa, salon kecantikan dan pemandian air panas. Jenis pariwisata kesehatan ini lebih bisa
dinikmati oleh segala lapisan masyarakat karena relatif lebih murah, banyak pilihan, dapat
dilakukan kapan saja dan di mana saja sesuai dengan kemampuan finansial masing-masing.
D. PERKEMBANGAN PARIWISATA KESEHATAN DI DUNIA
Pariwisata kesehatan mulai menarik perhatian beberapa negara di dunia terutama
negara yang memiliki berbagai keterbatasan kekayaaan alam. Misalnya Amerika Utara,
Eropa dan negara-negara Orient yang berusaha dengan giat mencari dan memperkenalkan
metoda pengobatan terapi alam dan tradisional.
Negara Dominica seperti juga Afrika Selatan, Israel, Costa Rica, Junani dan negara-
negara sepanjang Laut Mediterania menggunakan keunikan dan daya tarik tanah mereka
untuk mengembangkan pariwisata kesehatan dan menarik wisatawan dari seluruh belahan
dunia. Secara terus-menerus pemerintahnya memberikan pendidikan modern kepada
pelaksana pariwisata dan menggalang kerjasama antar departemen untuk mengembangkan
berbagai potensi seperti sumber-sumber alam yang mengandung obat (air panas, danau
mendidih, air terjun, hutan tropis, tanaman dan tumbuhan obat bahkan juga jenis music
traditional yang menenangkan).
Program-programnya direncanakan sedemikian rupa sehingga baik yang kaya maupun
yang keuangannya terbatas dapat menikmatinya. Bagi wisatawan kaya, sembari berobat
mereka dapat tidur di hotel-hotel berbintang, yachts atau kapal pesiar, mengikuti safari,
dokter-dokter pribadi dengan mudah dapat dihubungi lewat tilpon, hp, e-mail, internet, satelit
dan Tele-internet Based Medicine lainnya.
Pemerintahnya menggunakan misi-misi kunjungan ke luar negeri untuk mengiklankan
di mana saja, kapan saja dan dengan siapa saja, menawarkan cara menikmati liburan yang
menyenangkan dan menyehatkan, seperti menikmati sunset sambil makan obat dan terapi
kesehatan, menikmati pagi hari di curug atau danau air panas sambil terapi kanker atau
periksa kesehatan sambil relaksasi.
United Kingdom sebagai salah satu negara yang juga sangat memperhatikan
pariwisata kesehatan mengeluarkan aturan-aturan yang sangat ketat untuk wisatawan yang
berkunjung ke negara tersebut.
Tabel 1 berikut memperlihatkan bagaimana perkembangan pariwisata kesehatan di
Romania yang memiliki 35 kota dan 103 desa pedalaman. Berbeda dengan negara lain di
dunia yang mengembangkan objek wisata terlebih dahulu baru menambahkan pariwisata
kesehatan, Romania melakukan hal yang sebaliknya; mengembangkan pariwisata kesehatan
terlebih dahulu baru menambahkan beberapa atraksi wisata dan fasilitan lain.

E. PARIWISATA KESEHATAN DI INDONESIA


Perkembangan pariwisata kesehatan di Indonesiasekarang ini juga sangat cepat
sejalan dengan terjadinya perubahan sosial dan ekonomi masyarakat Indonesia. Beberapa
tahun lalu pemeliharaan kecantikan dan kebugaran tubuh hanya milik kaum hawa, bersifat
amatir dan belum dikelola secara professional. Kalaupun ada salon kecantikan biasanya
merupakan usaha jasa home industry, dikelola ibu rumah tangga dengan peralatan yang relatif
sederhana. Pengobatan phisik dan kulit seperti pemandian air panas, umumnya masih
merupakan bagian dari suatu objek wisata yang lebih dahulu ada di lokasi dan belum
mendapat perhatian yang serius baik dari pemerintah maupun pengelola pariwisata kesehatan.
Beberapa pariwisata kesehatan yang sudah dikembangkan di wilayah Indonesia dapat dilihat
dalam tabel berikut:
Tabel 2
PARIWISATA KESEHATAN YANG SUDAH DIKEMBANGKAN
DI INDONESIA

Nama Lokasi Jenis Penyakit yang Fasilitas yang


Disembuhkan tersedia
1 Hot Spring Lau Debuk- Sumatera 1.Penyakit kulit 1. Kolam renang
debuk Utara 2.Relaxation 2. Restaurant
3. Street vendour
4. Parking area
5. Steambath therapy
6. Hot waterfall
2 Simpang Balek Aceh 1.Penyakit kulit 1.Hot spinning pools
2.Relaxation 2.Restaurants
3.Play grounds
3 Danau Laut Tawar Aceh 1.Penyakit kulit 1.Hot spinning pools
2.Relaxation 2.Restaurants
3.Play grounds
4 Pemali Hot Spring Bangka 1.Penyakit kulit 1.Kolam renang
2.Relaxation 2.Restaurant
3.Street vendour
4.Parking area
5.Steambath therapy
6.Hot waterfall
5 Suban Hot Spring Bengkulu 1.Penyakit kulit 1.Kolam renang
2.Relaxation 2.Restaurant
3.Street vendour
4.Parking area
5.Steambath therapy
6.Hot waterfall
6 Air Terjun Kepala Bengkulu 1.Penyakit kulit 1.Hot waterfall
Carup 2.Relaxation
7 Taman Sari Jakarta Natural spa 1.Executive rooms
products
2.Treatment rooms
3.salon and beauty
care
4.fitness cebtre
5.meditation room
6.concultation room
7.steam and sauna
rooms
8.whirlpool
9.swimming pools
10.multipurpose ball
room
8 Guci Hot Spring Tegal 1.Penyakit kulit 1.Kolam renang
2.Relaxation 2.Restaurant
3.Street vendour
4.Parking area
5.Steambath therapy
6.Hot waterfall
9 Hot Spring Songgoriti Malang 1.Penyakit kulit 1.Beautiful view
2.Relaxation 2.High sulphur
3.Restaurants
4.Hot-cold
bathrooms
10 Way Belerang Lampung 1.Penyakit kulit 1.Beautiful view
2.Relaxation 2.High sulphur
3.Restaurants
4.Hot-cold
bathrooms
11 Tirta Tapta Hot Spring Bangka 1.Penyakit kulit 1.Kolam renang
2.Relaxation 2.Restaurant
3.Cancer 3.Street vendour
4.Rematics 4.Parking area
5.Steambath therapy
6.Hot waterfall
7.Flora dan fauna
8.Danau
pemancingan
12 Semurup Hot Spring Jambi Berbagai penyakit Warm water
13 Kali Bancin Jambi 1.Penyakit kulit Mineral water
2.Rematics
3.Fatigue
14 Karumenga Hot Spring Menado Berbagai penyakit Mineral water
15 Air Panas Kalimanta Berbagai penyakit Warm water
Tengah
16 Otak Kokok Gading Nusa Berbagai penyakit Spa gulp
Tenggara Milk bath

Sumber: Berbagai sumber di Perpustakaan STBA Yapari ABA Bandung: 2006


Tabel 2 menunjukkan bahwa hampir di setiap wilayah Indonesia dapat ditemukan
pariwisata kesehatan yang sudah dikembangkan; hal tersebut dapat dipahami mengingat
Indonesia merupakan kepulauan yang kaya akan alam dan pegunungan yang tersebar baik di
lima pulau terbesar di Indonesia maupun di beribu pulau kecil lainnya. Namun sayang sekali
data tentang keberadaan pariwisata kesehatan yang belum dikembangkan dan masih sangat
alami belum dapat diketahui dengan pasti.
Sekarang malah bermunculan salon-salon mulai dari yang sangat sederhana sampai
yang sangat eksklusif lengkap dengan dokter-dokter ahli kecantikan dan kulit. Penyebarannya
juga sangat menyeluruh, sehingga kemanapun kita pergi bahkan ke daerah-daerah, kita dapat
menemukan salon dengan berbagai kelebihannya mulai dari yang sangat tradisional sampai
yang super canggih dengan berbagai alat dan obat buatan luar negeri.
Yang menarik untuk disimak adalah munculnya trendbaru. Salon kecantikan tidak
saja dikunjungi oleh kaum hawa namun juga kaum pria. Di kota-kota besar seperti
Jakarta,Medan, Surabaya, dan Bandung bahkan muncul sejumlah salon yang khusus
melayani para pria dari mulai membersihkan wajah, memakai master, menutupi pori-pori
dengan ice globe, pengelupasan dengan enzim (enzim peeling), luluran, mengoleskan obat
jerawat, pelembab dan tabir surya sampai manicure, pedicure dan lain-lain. Mustika Ratu
sebagai penghasil produk kecantikan terkenal diIndonesia juga mulai meluncurkan produk
kosmetik untuk pria bahkan menyediakan tempat perawatan khusus untuk pria.
G. SIMPULAN
Kondisi geografi Jawa Barat yang dikelilingi oleh gunung akan memungkinkan
pemerintah bergerak maju dan belajar dari negara lain yang memiliki kondisi yang mirip
sehingga sumber-sumber air panas yang banyak mengandung mineral yang dapat
menyembuhkan, tempat-tempat yang berhawa sehat, adanya pemandangan yang berlatang
belakang faktor-faktor psikologis menyembuhkan, adanya pantai-pantai, gunung-gunung, dan
danau-danau yang indah yang dilengkapi dengan berbagai pemandangan sekitar yang indah,
yang secara medis pasti dapat menyembuhkan, menenangkan, menyegarkan dan
menyehatkan fisik dan mental dapat dimanfaatkan secara optimal. Prospek pariwisata
kesehatan di Jawa Barat sangat menjanjikan namun koordinasi yang komprehensif antar
departemen yang terkait merupakan hal yang paling mendasar yang harus secepatnya
dibenahi agar diperoleh skala prioritas dalam mengembangkan pariwisata di Jawa Barat.
Untuk memajukannya perlu dibentuk tim kesehatan yang khusus melakukan penelitian ke
daerah-daerah yang mengandung potensi di atas sehingga diperoleh laporan secara ilmiah
yang dapat dipertanggungjawabkan dari wilayah berlibur untuk kesehatan. Setelah itu
pemerintah dapat melakukan pengembangan wilayah tersebut dilengkapi dengan peraturan-
peraturan yang dapat menjamin adanya perkembangan wisata kesehatan.
H.DAFTAR PUSTAKA
Department of Information Republic of Indonesia.1998.Indonesia 1998, An Official
Handbook. Jakarta: Perum Percetakan Negara
Finn, Emanuel, 2002, Health Tourism, Volume No 1 Issue No 23, Friday, June 28, 2002
Hadinoto, Kusudianto.1996. Perencanaan Pengembangan Destinasi Pariwisata. Jakarta;
Penerbit Universitas Idonesia.
Mc Intoch, Robert. W.1972. Tourism Principles, Practices and Philosophies. Ohio: Grid Inc.
Mill, Robert Cristie.2000. Tourism, The International Business. Jakarta: PT Raya Grafindo
Persada.
Mlesnita, Radu Adrian, 2002, Health Tourism, Volume No 1 Issue No 23, Friday, June 28,
2002
Ningsih, Wirda, 1996, Buku Pintar Wisata Indonesia,
IGDE. Pitana,1994. Dinamika Masyarakat dan Kebudayaan Bali. Denpasar: Penerbit BP
Oka A. Yoeti, 1987. Pengantar Ilmu Pariwisata. Bandung: Penerbit Angkasa.
1990. Pemasaran Pariwisata. Bandung: Angkasa
1996, Anatomi Pariwisata, Bandung: PT Angkasa
2000. Harian Kompas Edisi 7 Nopember 2000Wisata Religius. Jakarta:
Pendit, Nyoman S., 2002, Ilmu Pariwisata, Jakarta: Pt. Pradnya Paramita.
Pusat Pendidikan dan Latihan Pariwisata, 1983, Peristilahan Kepariwisataan, Bandung:
Pusat Pendidikan dan Latihan Pariwisata.
Spillane, James J. 1987.Ekonomi Pariwisata, Sejarah dan Prospeknya. Yogyakarta: Penerbit
Kanisius

Anda mungkin juga menyukai