Anda di halaman 1dari 64

FUNGSI

PENGORGANISASIAN

MOHAMAD ZUHRI.Skep.Ners.MKep
PENGORGANISASIAN (Organizing)

• Dilakukan setelah perencanaan


• Menetapkan, menggolongkan dan mengatur berbagai
kegiatan, menetapkan tugas pokok dan wewenang serta
pendelegasian --> Mencapai Tujuan
• Memobilisasi SDM dan material --> Tujuan organisasi
• Tindakan mengusahakan hubungan perilaku yang efektif
masing-masing orang
• Bekerjasama secara efisien dan memperoleh kepuasan diri
dalam melaksanakan tugas
• Penjabaran secara terinci semua pekerjaan yang
harus dilakukan untuk mencapai tujuan

• Pembagian beban kerja sesuai dengan kemampuan


perorangan/kelompok

• Mengatur mekanisme kerja antar masing-masing


anggota kelompok untuk hubungan dan koordinasi
Prinsip Rantai Komando
Prinsip Spesialisasi
• Setiap orang harus menampilkan satu fungsi kepemimpinan tunggal --> ada devisi
kerja atau pembagian tugas yang membentuk departement
Prinsip Kesatuan Komando
• Setiap perawat harus dapat mengawasi secara efektif dalam hal jumlah, fungsi,
dan geografi
• Perawat harus memiliki lebih banyak pengawasan untuk menghindari terjadinya
kesalahan
• Kepala ruangan harus lebih banyak mengkoordinasikan
Prinsip Rentang Kontrol
• Seorang perawat pelaksana mempunyai satu pemimpin dan satu rencana
• Keperawatan primer dan manajemen kasus mendukung prinsip prinsip kesatuan
komando ini
Prinsip Rantai Komando
• Untuk memuaskan anggota efektif secara ekonomi dan
berhasil dalam mencapai tujuan

• Komunikasi cenderung ke bawah dan satu arah

• Pada organisasi keperawatan, rantai komando ini datar,


dengan garis manajer dan staf teknis serta administrasi
yang mendukung perawat pelaksana
Prinsip Spesialisasi
Setiap orang harus menampilkan satu fungsi
kepemimpinan tunggal --> ada devisi kerja atau
pembagian tugas yang membentuk departement
Prinsip Kesatuan Komando

• Seorang perawat pelaksana mempunyai satu


pemimpin dan satu rencana
• Keperawatan primer dan manajemen kasus
mendukung prinsip prinsip kesatuan komando ini
Prinsip Rentang Kontrol
• Setiap perawat harus dapat mengawasi secara
efektif dalam hal jumlah, fungsi, dan geografi
• Perawat harus memiliki lebih banyak
pengawasan untuk menghindari terjadinya
kesalahan
• Kepala ruangan harus lebih banyak
mengkoordinasikan
adalah suatu kegiatan/ aktifitas perawat profesional
dalam memberikan asuhan keperawatan dengan
menerapkan satu metoda yang tepat atau yang
paling mungkin untuk dilaksanakan.
1. Tercapainya pelayanan kep yang profesional sesuai dengan
kondisi RS dan kebutuhan pasien
2. Pasien mendapat askep secara holistik dan
berkesinambungan selama dalam perawatan
3. Adanya perawat yang bertanggung jawab pelayanan pasien
dari masuk sampai pulang
4. Komunikasi antara perawat - pasien, perawat - dokter dan
perawat dgn anggota staf lainnya yang berlangsung terus
menerus.
5. Perawat mendapat kepuasan karena dapat melakukan semua
yang menjadi wewenangnya.
1. Memberikan gambaran jelas tentang tugas dan tanggung
jawab perawat
2. Memberikan Kewenangan perawat dalam menyelesaikan
asuhan
3. Menetapkan siapa yang menjalankan tugas dan tanggung
jawab
4. Menyesuaian jumlah pasien dengan jenis tenaga perawat
dalam memenuhi kebutuhan perawatan.
Pemilihan metode
1. Harus sesuai kondisi rumah sakit
2. Memperhatikan prinsip jumlah tenaga,
kualifikasi staf dan klasifikasi pasien
3. Memberikan gambaran jelas tentang tugas,
tanggung jawab dan kewenangan perawat
Kriteria Pemilihan Metode Penugasan
1. Tingkat ketergantungan pasien
2. Cost efektif
3. Kualitas asuhan dan kepuasan pasien
4. Jumlah dan kualitas pelaksana
5. Kepuasan kerja bagi pelaksana asuhan
1 Metoda fungsional

2 Metoda tim

3 Metoda keperawatan primer

4 Metoda moduler

5 Metoda kasus
Metode Penugasan TIM
• Kepala ruangan membagi perawat pelaksana dalam
kelompok atau tim, yang di ketuai oleh seorang perawat
profesional dan tenaga perawat lainnya sebagai anggota
tim.

• Ketua tim bertanggung jawab untuk mengkoordinasikan


seluruh kegiatan asuhan keperawatan.
• Perawat : pasien = 1 : 6 – 8 pasien
• Memungkinkan yankep yg menyeluruh; komunikasi antar
tim – konferensi yg membutuhkan waktu
Struktur organisasi
KELEBIHAN KELEMAHAN

• Memfasilitasi yankep • Ketua tim menghabiskan banyak


komprehensif waktu untuk koordinasi dan
• Memungkinkan penerapan supervisi anggota tim
proses kep
• menimbulkan fragmentasi
• Konflik dpt dikurangi mll pre- keperawatan bila tidak
conference
diimplementasikan total
• Proses belajar dlm tim hub
interpersonal • Rapat tim membutuhkan waktu
• Meningkatkan kemampuan • Perawat yang belum trampil dan
anggota tim secara efektif. belum berpengalaman selalu
• Peningkatan kerja sama dan tergantung staf, berlindung
komunikasi antar tim kepada anggota tim yang mampu
• Kualitas askep yang dapat • Akontabilitas dari tim menjadi
dipertanggungjawabkan kabur.
Metode Penugasan tim

• Ketua Tim harus mampu menggunakan teknik kepemimpinan


• Pentingnya komunikasi yang efektif agar kelangsungan renpra
terjamin
• Anggota Tim harus menghargai kepemimpinan ketua Tim
• Model Tim akan berhasil bila didukung oleh kepala ruang
Tugas katim
1. Mengkaji setiap pasien dan menetapkan rencana keperawatan.
2. Mengkoordinasikan rencana keperawatan dengan tindakan medik
3. Membagi tugas yang harus dilaksanakan oleh setiap anggota tim
dan memberikan bimbingan melalui pre / post conferences.
4. Mengevaluasi asuhan keperawatan baik proses ataupun hasil yang
diharapkan serta mendokumentasikannya.
5. Melaporkan keadaan klien dan melakukan ronde keperawatan
bersama kepala ruang dan perawat pelaksana.
Tugas perawat pelaksana
• Memberikan asuhan keperawatan pada pasien dibawah
tanggung jawabnya
• Kerjasama dengan anggota tim dan antar Tim
• Melaporkan hasil asuhan keperawatan yang telah dilakukan
kepada ketua tim.
Tugas karu
1. Perencanaan
Menunjuk ketua tim yg akan bertugas
2. Pengorganisasian
Membuat rincian tugas masing2 tim & rentang kendali
3. Pengarahan
Meningkatkan kolaborasi
4. Pengawasan
Mengawasi askep yg diberikan - inspeksi, cek
dokumentasi & evaluasi
Metode penugasan primer

❑ Perawat bertanggung jawab penuh 24 jam thd askep pasien mulai


dari pasien masuk – keluar RS.
❑ PJ = perawat primer
❑ Ratio perawat : klien = 1 : 4 – 6 klien
❑ Bertanggung jwb thd kondisi klien, semua kebutuhan & koordinasi
dgn tim kes lain
❑ pada saat tidak bertugas PN lain bertindak sbg associate PN yg
libur/tdk jaga
Struktur organisasi

Kepala Ruang

Perawat
Pelaksana Pagi

Team Perawat Perawat


Kesehatan Primer Pelaksana Sore

Perawat
Pelaksana
Klien Malam

Gambar : Pengembangan MPKP : PRIMER


(Marquis & Huston, 1998
KELEBIHAN KELEMAHAN

1. Otonomi perawat meningkat,


karena motivasi, tanggung jawab 1. Hanya dapat dilakukan oleh
dan tanggung gugat meningkat. perawat yang memiliki
2. Meningkatnya hubungan antara
pengalaman dan pengetahuan
perawat dan pasien. yang memadai dengan kriteria
asertif, self direction, mampu
3. Membebaskan perawat dari tugas- mengambil keputusan yang
tugas yang bersifat perbantuan.
tepat, menguasai keperawatan
4. Metode ini pelayanan profesional. klinik, akontable, serta mampu
5. Penguasaan pasien oleh perawat berkolaborasi dengan berbagai
primer. disiplin.
6. Terciptanya kolaborasi yang baik.
7. Bersifat kontinuitas dan
komprehensif
Tugas perawat primer
▪ Mengkaji pasien secara komprehensif
▪ Membuat renpra
▪ Melaksanakan renpra
▪ Kolaborasi dg pihak yg berkaitan dg renpra
▪ Mengevaluasi askep yg diberikan
▪ Membuat discharge planning
▪ Melakukan rujukan
▪ Membuat jadwal perjanjian klinis
▪ Mengadakan home visit
Tugas perawat pelaksana

1. Melaksanakan asuhan keperawatan berdasarkan


rencana asuhan keperawatan yang telah di disusun.
Tugas karu
1. sebagai konsultan dan pengendalian mutu perawat primer;
2. orientasi dan merencanakan karyawan baru;
3. menyusun jadwal dinas dan memberi penugasan pada
perawat asisten;
4. Mengevaluasi kerja PP/PA
5. merencanakan/menyelenggarakan pengembangan staf;
Metode penugasan modular

• Merupakan kombinasi antara Metode primer dan metode Tim


• Keperawatan primer tidak digunakan secara murni
• Keperawatan tim tidak digunakan secara murni karena tanggung
jawab asuhan kep. Pasien terfragmentasi pada berbagai tim
• Melalui kombinasi diharapkan kontinuitas dan akontabilitas askep
terdapat pada perawat primer/PPJA
• Dalam menerapkan model moduler, 2-3 perawat dapat
bekerjasama dalam tim, serta diberi tanggung jawab penuh untuk
mengelola 7-8 pasien.
Penerapan Metode Moduler
a. Kepala ruangan membagi jumlah tim keperawatan
berdasarkan klasifikasi pasien
b. Menilai tingkat ketergantungan pasien
1) Setiap pagi, karu bersama PPJA menilai langsung pada
masing-masing tim yang menjadi tanggung jawabnya
2) Setiap tim keperawatan (yang dinas malam) membuat
klasifikasi pasien kemudian diserahkan kepada
karu/PPJA.
c. PPJA menghitung jumlah kebutuhan tenaga.
Karu dan PPJA membagi pasien kepada perawat yang
bertugas sesuai kemampuan perawat (pengetahuan dan
keterampilan)
d. Serah terima antar shift oleh karu, PPJA dan semua perawat
pelaksana yang dapat dilakukan melalui konfrens, atau
keliling langsung ke pasien (sebelum dan selesai dinas).
Materi yang diserah terimakan yaitu laporan hasil
pengkajian, permasalahan, implementasi dan evaluasi.
Selain itu perencanaan yang harus dilanjutkan oleh tim
yang akan bertugas.

e. Selesai konfrens, seluruh anggota tim mulai melakukan


asuhan keperawatan langsung maupun tidak langsung
STRUKTUR ORGANISASI

Kepala Ruang

PPJA
Perawat Primer PPJA
Perawat Primer PPJA
Perawat Primer

Pelaksana Pelaksana Pelaksana

Klien Klien Klien


Gambar: Alur Komando Tim Primer
KELEBIHAN KELEMAHAN

1. Tim mendukung pengembangan 1. Diperlukan pengalaman dan


dan produktifitas kelompok. keterampilan PPJA.
2. Asuhan keperawatan diberikan 2. Diperlukan campuran
secara komprehensif. keterampilan yang tepat.
3. Membaiknya kontinuitas dan
koordinasi asuhan.
4. Meningkatnya kepuasan pasien.
Tugas PPJA
• Memberikan asuhan keperawatan pasien meliputi: mengkaji,
merencanakan, melaksanakan dan menilai hasil asuhan
keperawatan.
• Memimpin timbang terima
• Mendelegasikan tugas
• Memimpin ronde keperawatan
• Bertanggung jawab terhadap pasien
• Memberi petunjuk jika pasien akan pulang
• Mengisi resume keperawatan
Tugas perawat pelaksana
• Memberikan asuhan keperawatan sesuai dengan yang
ditugaskan Perawat Primer.
• Melaksanakan tugas dan tanggungjawab perawat primer bila
perawat primer tidak ada
• Mendokumentasikan tindakan keperawatan
• Mengikuti timbang terima
Tugas karu
• Memfasilitasi pelaksanaan pemberian asuhan keperawatan pasien.
• Memberikan motivasi pada staf perawat.
• Melatih perawat untuk bekerjasama dalam pemberian asuhan.
• Memimpin rapat
• Mengevaluasi kinerja perawat
• Membuat daftar dinas
• Perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, pengawasan
METODE KASUS
◆ Perawat bertanggung jawab thd asuhan dan observasi pd pasien tertentu,
ex: pasien isolasi, ICU
◆ Rasio perawat : pasien = 1:1.
◆ Sistem evaluasi menjadi lebih mudah.
◆ PJ = belum dpt diidentifikasi; manajer keperawatan.
◆ Perlu tenaga banyak yg punya kemampuan dasar sama.
◆ Dibutuhkan level kompetensi yang tinggi dari pelaksana asuhan
Case Method of Patient
care for an 8-hour shift

Patient

Nurse 8 hour
Metode Kasus
Kelebihan :
◼ Perawat lebih memahami kasus per Kekurangan :
kasus ◼ Belum dapatnya diidentifikasi
◼ Sederhana dan langsung perawat penanngung jawab
◼ Garis pertanggung jawaban jelas ◼ Perlu tenaga yang cukup banyak
◼ Kebutuhan pasien cepat terpenuhi dan mempunyai kemampuan dasar
yang sama
◼ Memudahkan perencanaan tugas
◼ Tidak dapat dikerjakan perawat non
profesional
KOMUNIKASI
• Komunikasi adalah proses pemindahan
pengertian dari si pengirim ke si
penerima.
• Suatu ide, tidak peduli bagaimanapun
cemerlangnya, tidak ada manfaatnya
sampai ide tersebut disampaikan dan
dimengerti orang lain.
Why………?

Komunikasi unsur penting bagi pemimpin →


agar visi tercapai

Hasil penelitian Swansburg (1990), bahwa


lebih dari 80% waktu digunakan manajer
untuk berkomunikasi, 16% untuk membaca,
dan 9% untuk menulis.
.

Manajer/pemimpin berkomunikasi dengan


staf, pasien, dan atasan setiap hari →
kemampuan komunikasi yang baik
KOMUNIKASI EFEKTIF

“Adanya pengertian, dapat


menimbulkan kesenangan,
mempengaruhi sikap,
meningkatkan hubungan
sosial yang baik dan pada
akhirnya menimbulkan suatu
tindakan”.
Jalaluddin dalam buku Psikologi komunikasi 2008, 13
Basic Communication Process

Sender Feedback Understanding


Perception Perception
Idea Noise Receiver

Encode Medium Decode


TUJUAN KOMUNIKASI

• Memberikan informasi: kepada para klien,


kolega, bawahan, supervisor, masyarakat
• Mengekspresikan Emosi
• Mempengaruhi orang lain : menginisiasi,
memotivasi, mengurangi perselisihan,
menggerakkan orang lain/masyarakat
• Dalam organisasi: pemecahan masalah dan
pengambilan keputusan
TANDA-TANDA KOMUNIKASI EFEKTIF

Informasi yang diterima sama


dengan informasi yang dikirim

Umpan balik sesuai tujuan

Ada hubungan saling menghargai


.

Bahasa non verbal sesuai


dengan verbal
Fungsi Komunikasi yang efektif
1. Membentuk dan menjaga hubungan baik antar individu
2. Menyampaikan pengetahuan/ informasi
3. Mengubah sikap dan perilaku
4. Pemecahan masalah hubungan antar manusia
5. Citra diri menjadi lebih baik
6. Jalan menuju sukses.
PRINSIP

Keterampilan Komunikasi
dapat dilatih Your Picture Here
Masalah orang modern

Acuh tak acuh


Masa Bodoh
PRINSIP KOMUNIKASI MANAJER
KEPERAWATAN
• Manajer harus mengerti struktur organisasi, termasuk
pemahaman tentang siapa yang akan terkena dampak
dari pengambilan keputusan.
• Komunikasi bukan hanya sebagai perantara, tetapi
bagian proses kebijakan organisasi.
• Komunikasi harus jelas, sederhana, dan tepat.
• Manajer harus meminta umpan balik apakah
komunikasi dapat diterima secara akurat
• Menjadi pendengar yang baik adalah komponen yang
penting bagi manajer.
KEPEMIMPINAN YANG EFEKTIF
❑ Mampu memutuskan/memecahkan masalah
❑ Mampu merencanakan/menetapkan prioritas
❑ Mampu memotivasi
❑ Mampu berkomunikasi
❑ Mampu melakukan presentasi/pidato
❑ Mampu mengajar/mentransfer pengetahuan
❑ Mampu menangani konflik
❑ Mampu membimbing
KARAKTER PEMIMPIN
 JUJUR
 KOMPETEN
 BERPANDANGAN KE DEPAN
• MENGEMBANGKAN
 MENGINSPIRASI
STANDAR
 CERDAS • MEMBERIKAN
 ADIL DUKUNGAN
 BERWAWASAN LUAS • MENGEMBANGKAN
 BERANI INTEGRATOR
 LUGAS
 IMAJINATIF
Hal- Hal yang harus dipelajari oleh setiap pemimpin
maupaun anggotanya :
❖ Sebagai pemimpin atau anggota harus mau nenerima masukan dari
orang lain dan berani untuk menerima jika pendapatnya atau idenya
itu ditolak oleh orang lain
❖ Dalam berorganisasi antar ketua dan anggotanya harus saling
mempercayai, jika kepercayaan itu tercipta maka akan mudah dalam
melaksanakan tugas – tugasnya
❖ Sebagai ketua harus tegas dan jangan pernah lelah untuk
mengingatkan para anggotanya dalam tugas tugas yang diberikan
❖ Berkerja sama / saling bahu membahu untuk mendapat tujuan
bersama
❖ Mau perkorban untuk organisasi
GAYA KOMUNIKASI KEPEMIMPINAN

• enam gaya komunikasi yang dilakukan oleh seorang pimpinan,


yaitu:
• a. The controlling style
• b. The equalitarian style
• c. The structuring style
• d. The dynamic style
• e. The relinguishing style
• f. The wibdrawal style
KOORDINASI
• Koordinasi secara normatif sebagai kewenangan untuk
menggerakkan, menyerasikan, menyelaraskan, dan
menyeimbangkan kegiatan – kegiatan yang spesifik atau
berbeda – beda agar semuanya terarah pada tujuan
tertentu.
• Sedangkan secara fungsional, koordinasi dilakukan untuk
mengurangi dampak negatif spesialisasi dan
mengefektikan pembagian kerja.
BENTUK KOORDINASI
• Koordinasi Horizontal
Penyelarasan kerja sama secara harmonis dan sinkron
antar lembaga lembaga yang sederajat
• Koordinasi Vertikal
Penyelarasan kerja sama secara harmonis dan sinkron
antar lembaga derajat lebih tinggi dng dng lebih
rendah
• Koordinasi Fungsional
Penyelarasan kerja sama antar lembaga yang memiliki kesamaan
dalam fungsi kerja.
Faktor-faktor yang mempengaruhi koordinasi
1. Faktor Kesatuan Tindakan
Saling menyesuaikan diri atau tugasnya dengan anggota
atau satuan organisasi lain agar tidak berjalan sendiri sendiri.
2. Faktor Komunikasi
3. Faktor Pembagian Kerja
Setiap individu dalam organisasi bertanggung jawab untuk
melakasanakan sekumpulan kegiatan yang terbatas
4. Faktor Disiplin
NEGOSIASI
MANAJER RUANG PERAWATAN
• Negosiasi diartikan sebagai suatu pendekatan yang
kompetitif (Marquis dan Huston, 1998)
• Negosiasi sering dirancang sebagai suatu strategi
menyelesaikan konflik dengan pendekatan kompromi.
• Selama negosiasi berlangsung, berbagai pihak yang
terlibat menyerah dan lebih menekankan untuk
mengakomodasi perbedaan-perbedaan antara
keduanya.
Smeltzer (1991) dalam Nursalam (2012) mengidentifikasi
dua tipe dasar negosiasi

• Kooperatif (setiap orang menang),


• Kompetitif (hanya satu orang yang
menang)
Tiga kriteria yang harus dipenuhi sebelum manajer setuju
untuk memulai proses negosiasi

• Masalah harus dapat dinegosiasikan,


• Negosiator harus tertarik terhadap “take and
give” selama proses negosiasi,
• dan mereka harus saling percaya (Smeltzer, 1991
dalam Nursalam, 2012).
Langkah-langkah Sebelum Negoisasi
1) Mengumpulkan informasi tentang masalah sebanyak
mungkin
2) Di mana manajer harus memulai.
3) Memilih alternatif yang terbaik terhadap sarana dan
prasarana
4) Mempunyai agenda yang disembunyikan
Hambatan dalam Negosiasi

1) Mencoba menang dengan berbagai cara.


2) Menjadi emosional
3) Tidak mencoba memahami orang lain
4) Fokus pada kepribadian, bukan isu
5) Menyalahkan orang lain
Strategi Negosiasi
1) Pilih fakta-fakta yang rasional dan berdasarkan hasil
penelitian.
2) Dengarkan dengan saksama, dan perhatikan respons
nonverbal yang nampak.
3) Berpikirlah positif dan selalu terbuka untuk menerima semua
alternatif informasi yang disampaikan.
4) Upayakan untuk memahami pandangan apa yang
disampaikan lawan bicara Anda.
5) Selalu diskusikan tentang konflik yang terjadi. Hindarkan
masalah-masalah pribadi pada saat negosiasi.
Lanjutan….
6) Hindari menyalahkan orang lain atas konflik yang terjadi.
7) Jujur.
8) Usahakan bersikap bahwa anda memerlukan penyelesaian yang
terbaik.
9) Jangan langsung menyetujui solusi yang ditawarkan, tetapi berpikir,
dan mintalah waktu untuk menjawabnya.
10)Jika kedua belah pihak menjadi marah atau lelah selama negosiasi
berlangsung, istirahatlah sebentar.
11) Dengarkan dan tanyakan tentang pendapat yang belum begitu Anda
pahami.
12) Bersabarlah dalam melakukan negosiasi. (Smeltzer, 1991)

Anda mungkin juga menyukai