Anda di halaman 1dari 14

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang


Pendidikan konsumen adalah suatu penerapan konsep pendidikan di dalam
bidang berkonsumsi barang atau jasa. Konsep dasar pendidikan adalah suatu
proses belajar menuju ke perubahan perilaku yang lebih positif, dewasa,
bertanggung jawab dan bijaksana. Berdasarkan Undang-Undang No 8 Tahun
1999 tentang Perlindungan Konsumen yang mulai berlaku satu bulan sejak
pengundangannya, yaitu 20 April 1999. Pasal 1 butir 2 mendefinisikan
konsumen sebagai "Setiap orang pemakai barang dan/atau jasa yang tersedia
dalam masyarakat, baik bagi kepentingaan diri sendiri, keluarga, orang lain,
maupun mahluk hidup lain dan tidak untuk diperdagangkan."
Tujuan pendidikan konsumen adalah :
1. Meningkatkan pengetahuan,kesadaran dan ketrampilan dalam mengambil
keputusan yang bijaksana dan bertanggung jawab dalam berkonsumsi
barang atau jasa
2. Meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan dalam pengaturan keuangan
perorangan atau keluarga dalam berkonsumsi barang atau jasa
3. Meningkatkan pengetahuan, kesadaran dan ketrampilan dalam pemilihan
barang kebutuhan sehari-hari yang berkualitas
4. Meningkatkan kesadaran konsumen akan prilaku positif dan cinta tanah
air. misalnya: budaya teliti, waspada, hemat, cermat, bersahaja, kritis,
berkomunikasi yang santun dan efektif. analitis, kreatif, inovatif,
produktif , cinta dan mau mengembangkan produk dalam negeri
5. Mengenal karakteristik konsumen sangat perlu agar dapat menyadari serta
menilai kebiasaan-kebiasaan yang baik dan yang buruk dalam
berkonsumsi sehingga dapat mempertimbangkan cara yang tepat dalam
berkonsumsi barang atau jasa.

1
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa saja yang terangkum dalam bussiness plan?
2. Apa perbandingan buku I dan buku II terhadap Bussiness plan?
3. Apa kelebihan dan kekurangan dari buku I dan buku II

1.3 Tujuan
1. Untuk memenuhi tugas mata kuliah Pendidikan Konsumen
2. Untuk mengetahui apa saja cara membuat bussiness plan
3. Untuk mengetahui kelemahan dan kelebihan kedua buku tersebut

1.4 Manfaat
Untuk menambah wawasan kita terhadap bussiness plan untuk dapat
memotivasi kita berbisnis dan mengatur keuangan dalam konsumen.

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 IDENTITAS BUKU


2.1.1 IDENTITAS BUKU I
Judul buku : Kewirausahaan
Penulis : Prof .Dr.Buchari Alma
Penerbit : ALFABETA
Tahun Terbit : 2016
Kota terbit : Bandung 2016
ISBN :979-8433-35-0
Hal buku :284 hal

2.1.2 IDENTITAS BUKU II

Judul buku : KEWIRAUSAHAAN


Penulis : Dr, Suryana, M.Si.
Penerbit : Salemba Empat
Tahun terbit : 2006
Kota Terbit : Jakarta
ISBN : 979-691-297-X
Jumlah halaman : 246 Halaman

2.2 Rangkuman Buku I

2.1.1 PENTINGNYA PERENCANAAN

Membuka usaha baru tidak mungkin tanpa ada rencana


sebelumnya .rencana harus ada betapa pun sederhananya secara tertulis.
Tampaknya wirausaha

3
Baru seperti ini cenderung melaksanakannya kegiatan trial and
error atau coba coba.seandainya gagal mereka akan beralih ke usaha yang
lain ,model seperti ini banyak di jumpai dalam masyarakat bisnis kita.
Dinyatakan oleh David H Bangs,Jr(1995:x)bahwa,seorang pengusaha yang
tidak bisa membuat perencanaan sebenarnya merencanakan kegagalan .
Suatu rencana kerja yang dibuat tertulis dan resmi guna
menjalankan perusahaan (business plan) merupakan perangkat tepat untuk
memegang kendali perusahaan dan menjaga agar fokus usaha perusahaan
tidak menyimpang .
Memulainya suatu usaha baru tidak tepat kiranya jika langsung
dalam bentuk usaha besar.memang ada pengusaha yang langsung
membuka usaha besar tanpa mempunyai pengalaman lebih dahalu.
Akibatnya jika usaha besar ini mengalami benturan – benturan bisnis maka
akan timbul kepanikan bagi pemiliknya sendiri dan perusahaan semacam
ini gampang jatuh atau mengalami kegagalan,memulai usaha dalam bentuk
usaha kecil akan memberikan pengalaman demi pengalaman dalam
pengolahan usahanya.berdasarkan pengalamannya setiap tahun dan data
yang terkumpul dianalisis maka dengan mudah perusahaan berkembang
menjadi perusahaan yang lebih besar.
Mengapa Perlu Disusun business Plan ?
Business Plan perlu disusun kerena merupakan legitimasi dari sebuah
usaha yang akan didirikan .
Ada beberapa alasan pentingnya mengapa orang harus menyusun Business
Plan .
 To sell yourself on the business
 To obtain bank financing
 To obtain investment funds
 To arrange strategic alliances
 To obtain large contracts
 To attract key employes
 To complate mergers and acquisitions

4
Jadi tujuan menyusun businees plan adalah :

 Mengatur dan membentuk kerja sama dengan perusahaan – perusahaan


lain yang sudah ada dan saling menguntungkan misalnya dari para
produsen yang dapat diharapkan memasuk barang buat perusahaan anda.
 Business plan juga dapat mengundang orang orang tertentu dyang
potensial atau mempunyai keahlian untuk bergabung bekerja sama dengan
anda,
 Business plan bertujuan untuk menjamin adanya fokus tujuan dari
berbagai personil yang ada dalam perusahaan.

2.2.2 PENGERTIAN BUSINESS PLAN


Agar perusahan berjalan pada jalan yang benar maka seorang
wirausaha harus menyusun business plan .
Artinya business plan merupakan suatu dokumen yang menyatakan
keyakinan akan kemampuan sebuah bisnis untuk menjual barang atau jasa
dengan menghasilkan keuntungan yang memuaskan dan menarik bagi
penyandang dana .
Definisi yang lebih baik menyatakan bahwa business plan adalah
sebuah selling document yang mengungkapkan daya tarik dan harapan
sebuah bisnis kepada penyandang dana potensial.Suatu definisi business
plan yang cukup panjang diungkapkan lagi oleh bygrave,1994:144)
Business plan merupakan dokumen yang di sediakan oleh
entrepreneur sesuai pula dengan pandangan penasihat profesionalnya yang
membuat rincian tentang masa lalu,keaadan cenderung masa depan dari
sebuah perusahaan.

Bagi sebuah business plan yang akan mengoperasikan sebuah pabrik tentu
akan mencantumkan secara jelas dan rincian informasi menyakut :
 Lokasi pabrik
 Proses produksi
 Masalah bahan baku
 Masalah mesin dan perlengkapan

5
 Masalah karyawan yang terlatih
 Masalah tempat,tanag ruangan yang tersedia .

Mengapa terjadi kegagalan dari busines plan ?


Business palan yang kurang baik akan menyebabkan kegagalan karena
beberapa faktor :
 Tujuan yang di tetapkan oleh pengusaha kurang masuk akal
,pengusaha kurang memeiliki tanggung jawab.
 Pengusaha tidak memiliki pengalaman dalam perencanaan bisnis.
 Pengusaha tidak dapat menangkap ancaman dan kelemahan
bisnisnya sendiri.
 Konsumen tidak mengharapkan adanya barang dan jasa yang di
tawarkan oleh perusahaan tersebut.

2.2.3 KERANGKA RENCANA USAHA

Rencana usaha yang akan disusun membuat pokok-pokok pikiran


perencanaan yang mencakup antara lain :

 Nama perusahaan
Untuk sebuah usaha harus di pikirkan baik baik karena nama
perusahaan ini akan terdampak jangka panjang .
 Lokasi
 Komoditi yang akan diusahakan
Pemilik tertarik dengan suatu komoditi karena dia mempeoleh
informasi dari lingkungannya .

2.2.4 BENTUK FORMAL BUSINESS PLAN

 Halaman depan
Di halaman ini di cantumkan nama dan alamat perusahaan,nama
orang yang bertanggung jawab ,yang bisa di hubungi sewaktu
waktu melalui telepon.

6
 Daftar isi
 Rangkuman eksekutif
 Penjelesan tentang perusahaan
 Pemasaran
 Barang dan jasa yang di hasilkan
 Usaha meningkatkan penjualan
 Permodalan

2.3 Rangkuman Buku II


2.3.1 NORMA DAN ETIKA BISNIS

Etika bisnis adalah suatu kode etik perilaku pengusaha berdasarkan


nilai-nilai moral dan norma yang dijadikan tuntutan dalam membuat
keputusan dan memecahkan persoalan.Etika pada dasarnya adalah suatu
komitmen untuk melakukan apa yang benar dan menghindari apa yang
tidak benar .Oleh karena itu, perilaku etika berperan melakukan ‘apa yang
benar’ dan ‘baik’untuk menentang apa yang ‘salah’ dan ‘buruk’,Menurut
Ronald J. Ebert dan Ricky M.Griffin (200;80),Etika bisnis adalah istilah
yang sering digunakan untuk menunjukkan perilaku etika dari seorang
manajer atau karyawan suatu organisasi.
Etika Bisnis sangat penting untuk mempertahankan loyalitas pemilik
kepentingan dalam membuat keputusan dan memecahkan persoalan
perusahaan.Mengapa demikian? Karena semua keputusan perusahaan
sangat mempengaruhi dan dipengaruhi oleh pemilik kepentingan.Pemilik
kepentingan adalah semua individu atau kelompok yang berkepentingan
dan berpengaruh terhadap keputusan perusahaan.Ada dua jenis pemilik
kepentingan internal dan eksternal.Investor,Karyawan,Manajemen,dan
pimpinan perusahaan merupakan pemilik kepentingan internal,sedangkan
pelanggan,asosiasi dagang,kreditor,pemasok,pemerintah,masyarakat
umum,dan kelompok khusus yang berkepentingan eksternal.Pihak-pihak
ini sangat menentukan keputusan dan keberhasilan perusahaan.
1) Para pengusaha dan mitra usaha

7
Selain merupakan pesaing,para pengusaha juga merupakan
mitra.Sebagai mitra ,para pengusaha merupakan relasi usaha yang
dapat bekerja sama dalam menyediakan informasi atau sumber
peluang.Misalnya Akses pasar,bahan baku,dan sumber daya
lainnya.Bahkan mitra usaha dapat berperan sebagai
pemasok,produsen, dan pemasar.Mereka bersama-sama
menentukan harga jual,atau harga belidaerah pemasaran,dan
standar barang serta jasa.
2) Petani dan perusahaan pemasok bahan baku
Petani dan perusahaan berperan dalam menyediakan bahan
baku.Pasokan bahan baku yang kurang bermutu dan lambat dapat
mempengaruhi kinerja perusahaan.
3) Organisasi pekerja yang mewakili pekerja
Organisasi atau serikat pekerja dapat mempengaruhi keputusan
melalui proses tawar-menawar secara kolektif.Tawar menawar
tingkat upah,jaminan sosial,kesehatan,kompensasi,dan jaminan
hari tua sangat berpengaruh langsung terhadap pengambilan
keputusan.Perusahaan yang tidak melibatkan organisasi pekerja
dalam mengambil keputusan sering menimbulkan protes-protes
yang mengganggu jalannya perusahaan.
4) Pemerintah yang mengatur kelancaran aktivitas usaha
Melalui serangkaian kebijaksanaan yang dibuatnya peraturan dan
perundang-undangan pemerintah sangat berpengaruh terhadap
iklim usaha.Undang-undang monopoli,hak paten,hak cipta,dan
peraturan yang melindungi dan mengatur jalannya usaha sangat
besar pengaruhnya terhadap dunia usaha.
5) Bank penyandang dana perusahaan
Bank, selain berfungsi sebagai jantung perekonomian secara
makro,juga berfungsi sebagai lembaga yang dapat menyediakan
dana perusahaan.

8
6) Investor penanam modal
Investor penyandang dana dapat mempengaruhi perusahaan
melalui serangkaian persyaratan yang diajukannya.Persyaratan
tersebut akan mengikat dan sangat besar pengaruhnya dalam
pengambilan keputusan.
7) Masyarakat umum yang dilayani
Masyarakat umum yang dilayani dapat mempengaruhi keputusan
bisnis.Mereka akan menanggapi dan memberikan informasi
tentang bisnis.Mereka jug merupakan konsumen yang akan
menentukan keputusan keputusan perusahaan,baik dalam
menentukan produk barang dan jasa yang dihasilkan maupun
teknik produksi yang digunakan.
8) Pelanggan yang membeli produk
Pelanggan yang membeli produk secara langsung dapat
mempengaruhi keputusan bisnis.Barang dan jasa yang akan
dihasilkan,Jumlah dan teknologi yang diperlukan sangat ditentukan
oleh pelanggan dan mempengaruhi keputusan-keputusan bisnis.

9
2.3.2 PRINSIP-PRINSIP ETIKA DAN PERILAKU BISNIS
Ada 10 prinsip etika yang mengarahkan ke perilaku ,yaitu:
 Kejujuran,
 Integritas,
 Memelihara janji,
 Kesetiaan,
 Kewajaran/Keadilan,
 Suka membantu orang lain,
 Hormat kepada orang lain,
 Warga Negara yang bertanggung jawab,
 Mengejar keunggulan,
 Dapat dipertanggung jawabkan.
2.3.3 CARA-CARA MEMPERTAHANKAN STANDAR ETIKA
 Ciptakan kepercayan perusahaan,
 Kembangkan kode etik,
 Jalankan kode etik secara adil dan konsisten,
 Lindungi hak perorangan,
 Adakan pelatihan etika,
 Lakukan audit Erika secara periodic,
 Pertahankan standar tinggi tentang tingkah laku,tidak hanya aturan,
 Hindari contoh etika yang tercela setiap saat dan etika diawali dari
atasan,
 Ciptakan budaya yang menekankan komunikasi dua arah,
 Libatkan karyawan dalam mempertahankan standar etika.

10
BAB III

PERBANDINGAN BUKU

3.1 KELEBIHAN

BUKU I “KEWIRAUSAHAAN” BUKU II “KEWIRAUSAHAAN”


OLEH : Prof .Dr.Buchari Alma OLEH : Dr, Suryana, M.Si.
1. Tampilan pada cover, 1. Pada daftar isi, daftar
terlihat menarik untuk gambar, dan daftar tabel
dibaca dan terkesan mewah terlihat rapi sehingga
dari pemilihan kertas, memudahkan si pembaca
warna, dan tampilan mencari penjelasan yang
gambarnya ingin dicari.
2. Menggunakan bahasa dan 2. Menggunakan font (tulisan)
font yang mudah dibaca yang formal yang dapat
3. Isi buku, terdapat contoh- mudah dibaca oleh si
contoh gambar yang lebih pembaca
memperjelas maksud dari 3. Isi buku termasuk lengkap
sub bab pembahasan, dan disusun sesuai Bahasa
sehingga si pembaca lebih yang digunakan mudah
memahami maksud dipahami.
penjelasannya

3.2 KELEMAHAN

BUKU I “KEWIRAUSAHAAN” BUKU II “KEWIRAUSAHAAN”


OLEH : Prof .Dr.Buchari Alma OLEH : Dr, Suryana, M.Si.
1. Daftar isi tidak sesuai 1. Cover terlihat kurang
standard dan kurang rapi menarik dari segi font
sehingga si pembaca (tulisan), warna, dan
terkadang sedikit bingung tampilan gambarnya
melihatnya 2. Sebagian dari sub-bab

11
2. Terdapat penjelasan gambar penjelasannya terlalu
tetapi ada sebagian gambar panjang sehingga membuat
yang kualitasnya kurang si pembaca bosan untuk
bagus membacanya .
3. Tidak mempunyai daftar 3. Tidak bervariasi warna
pustaka, dan hanya memiliki dalam tulisan-tulisan
daftar istilah bab,sub-bab, dan
4. Pada lampiran atau tabel, penjelasan-penjelasannya.
terlihat tidak rapi karena ada 4. Tidak terlalu banyak contoh
sebagian yang dibuat potrait gambar yang diberikan per
dan ada yang landscape kiri, sub-babnya dan kualitas
dan landscape kanan. gambar sebagian terlihat
Sehingga membuat si kurang bagus (nge-blur).
pembaca bingung untuk
membacanya.

12
BAB IV

PENUTUP

4.1 Kesimpulan
Setiap orang tentunya memiliki peluang dan kesempatan yang
sama dalam kegiatan wirausaha. Berwirausaha memang terlihat mudah,
namun untuk membangun suatu usaha yang sukses dan berhasil,
diperlukan beberapa metode yang tepat. Selain itu, terdapat ciri-ciri
seorang wirausaha yang akan sukses dalam memimpin bisnisnya. Sebelum
membahas ciri-ciri wirausaha yang membangun bisinis sukses, sangat
penting untuk memahami materi kewirausahaan dengan baik terlebih
dahulu.
Dengan demikian, ketika akan terjun langsung untuk memulai
suatu usaha, kita sudah tidak bingung lagi dalam menyikapi berbagai
masalah yang akan timbul selama menjalankan suatu usaha.

4.2 Saran
Dalam mempelajari pendidikan konsumen, pasti ada hubungannya
dengan berwirausaha. Jika kita ingin berwirausaha, harus ada bussiness
plan yang dirancang agar wirausaha berjalan dengan lancar, termasuk
karakteristik dari pelaku konsumennya. Untuk itu, pelajarilah pendidikan
konsumen dalam berbisnis dan belajar kewirausahaan dalam menjalnkan
bisnis tersebut.

13
DAFTAR PUSTAKA

Alma, Buchari.2016.Kewirausahaan.Bandung:ALFABETA

Suryana.2006.Kewirausahaan.Jakarta:Salemba Empat

14

Anda mungkin juga menyukai