com/STTTerpaduNF)
(https://twitter.com/STTTerpaduNF)
(https://plus.google.com/+STTTerpaduNurulFikri)
(https://www.instagram.com/sttterpadunf/)
(http://www.youtube.com/STTNF)
(https://www.linkedin.com/company/school-of-open-source-technology---
stt-terpadu-nurul- kri)
(/index.php/en/)
786 3191 (tel:786 3191) 0857 1624 3174 (tel:0857 1624 3174)
info@nurul kri.ac.id (mailto:info@nurul kri.ac.id)
(/)
(/index.php/id/component/mailto/?
tmpl=component&template=shaper_helix3&link=2b7a4f97f34deed774089d9a5cf7e2716e6e4865)
Keputusan Pemerintah menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) membuat masyarakat berpikir ulang,
bagaimana cara menghemat pengeluaran untuk energi. Walaupun komponen hidup yang lain juga naik, tetapi
setidaknya pengeluaran bisa dikurangi. Hemat energi bukan saja baik bagi keuangan pribadi, tapi baik juga bagi
kelestarian lingkungan. Caranya tidak susah dan bisa diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari.
Mengemudikan kendaraan dengan kecepatan tinggi membutuhkan banyak BBM, karena mesin akan bekerja
lebih kuat. Walaupun jalanan masih kosong, sebaiknya tetap berkendara dalam kecepatan normal dan stabil.
Gunakan aplikasi mobile untuk menghindari jalan macet, karena kendaraan akan sangat boros BBM pada saat
kondisi mobil "Stop & Go".
Kurangi penggunaan AC
Suhu di iklim tropis seperti Indonesia sering terasa panas, sehingga orang lebih suka menggunakan AC baik di
ruangan atau di mobil. AC membutuhkan energi cukup besar. Menurut penelitian, 40% penggunaan listrik di
perkantoran hanya digunakan untuk pendingin ruangan. Alternatifnya, kita bisa gunakan sekat dinding yang baik
agar panas dari luar tidak masuk ke dalam. Atau mendesain bangunan yang membuat sirkulasi udara menjadi
baik. Atau di rumah tempat tinggal kita, perbanyaklah menanam pohon agar selalu sejuk. Pada kendaraan kita
tidak perlu selalu menghidupkan AC jika udara di luar cukup sejuk seperti pada musim hujan. Hal itu juga akan
menghemat penggunaan BBM.
Lampu dan alat elektronik kini banyak yang dirancang agar hemat energi listrik. Misal AC yang bisa mengatur
daya sesuai banyaknya orang di ruangan atau lampu LED. Penghematan energi yang terjadi tentu juga
mengurangi biaya listrik di rumah. Selain itu, pilihlah barang-barang elektronik sesuai kebutuhan, misalnya jika
ukuran ruangan kecil, maka belilah AC dengan ukuran daya yang kecil.
Alat-alat elektronik membutuhkan listrik. Untuk menghemat ongkos, sebaiknya hanya menyalakan alat-alat listrik
jika dibutuhkan. Misalnya, jika ruangan akan ditinggalkan, maka TV, pendingin ruangan dan lampu sebaiknya
dimatikan. Penghematan juga bisa dilakukan dengan mematikan tombol On/O pada pada alat elektronik, jika
tidak digunakan untuk jeda yang lama, karena pada saat standby alat tersebut juga tetap ada menggunakan daya
listrik.
Menggunakan alat elektronik sering membuat pekerjaan terasa lebih praktis. Tetapi ini tentu meningkatkan
ongkos pembayaran listrik. Jika bisa, sebaiknya hal-hal kecil yang bisa dilakukan dengan tangan, diselesaikan
tanpa alat elektronik. Misalnya menghaluskan bumbu tanpa blender, atau mengocok telur tanpa mixer.
Membuat penampungan untuk mesin pompa air akan menghemat listrik. Mesin pompa yang baru dinyalakan
membutuhkan listrik yang lebih boros dibandingkan sudah berjalan stabil. Jika menggunakan penampungan air,
maka pompa hanya dinyalakan ketika penampungan air sudah kosong.
Pada saat ini trend teknologi alternatif sudah mulai digunakan. Di Indonesia yang berada pada iklim tropis sangat
baik jika menggunakan solar cell sebagai pembangkit listrik tenaga surya. Untuk masa depan dan kelestarian
lingkungan, cara inilah yang paling mungkin bisa dilakukan.
[Sumber: http://www.dw.de/indonesia]
© 2018 STT Terpadu Nurul Fikri. All Rights Reserved. Designed By STT-NF
Offline