Anda di halaman 1dari 2

KEJANG BISA MENINGGAL, BAGAIMANA CARA ATASINYA?

Oleh : dr. Albertus Medianto Walujo

Kejang merupakan suatu kondisi yang mengerikan untuk sebagian besar masyarakat kita dan seringkali
dipandang sebagai kondisi yang menegangkan sehingga seringkali menyebabkan kepanikan bagi
penolong. Namun sebetulnya yang terpenting saat kejang adalah tetap tenang dan segera membawa ke
fasilitas kesehatan terdekat.

Apakah itu kejang?

Kejang adalah suatu bangkitan elektrik secara tiba-tiba yang terjdi di dalam otak, kejang umumnya
terjadi dalam waktu yang singkat, banyak proses yang dapat mempengaruhi kondisi ini. Gejala yang
muncul saat kejang umumnya berupa kekakuan otot ataupun kelojotan, kondisi dapat terjadi pada
sebagian (kejang fokal) atau seluruh bagian tubuh (kejang umum).

Pada saat kejadian kejang, secara umum yang harus dilakukan adalah mengamankan lokasi korban,
prioritas utama adalah menjaga agar jalan japas tetap terbuka, kemudian pakaian dilonggarkan, dan
posisi dimiringkan untuk mencegah masuknya cairan lambung ke dalam paru-paru. Apabila korban
sedang makan, bersihkan makanan dari mulut untuk mengamankaan jalan napas, hitung lama kejang
apabila memungkinkan. Proteksi jalan napas dan memposisikan korban menjadi hal yang amat krusial
pada keadaan ini, berikut adalah cara memposisikan korban

(1) Letakan korban pada lokasi yang aman (2) longgarkan pakaian korban teruatama di area leher &
miringkan korban ke salah satu sisi (3) posisikan leher korban tengadah, jangan sampaj korban
menunduk karena dapat mengganggu jalan napas (4) letakan tangan korban untuk mengganjal
posisi leher dan kepala serta pertahankan posisi korban
Setiap jenis kejang memiliki tatalaksana yang sedikit berbeda meski secara umum tatalaksana yang
dapat dilakukan adalah seperti yang dijelaskan sebelumnya. Pada kejang fokal atau kejang yang terjadi
hanya pada sebagian tubuh, kejang hanya terjadi pada salah satu lengan, tungkai, atau mungkin bagian
tubuh lainnya. Kadang terasa nyeri seperti tertusuk jarum atau kesemutan pada area yang kejang.
Korban umumnya tetap sadar dan mengetahui apa yang terjadi terhadap dirinya meskipun pada kondisi
tertentu dapat tidak sadar. Apabila korban sadar, umumnya korban akan kebingungan, korban sering
mencari benda atau mungkin akan memasukan bajunya ke dalam mulut dan mengunyahnya. Untuk
mengatasi kondisi ini jangan kita tahan area yang sedang kejang biarkan kejang itu terjadi karena kondisi
korban dapat semakin terganggu, arahkan korban ke tempat yang lebih aman, setelah kejang korban
umumnya akan merasa lelah dan tidur, ada baiknya tetap jaga korban sampai betul betul sadar dan
kembali ke sedia kala apabila kejang bertambah parah segera bawa ke rumah sakit dan laksanakan
tindakan pengamanan seperti yang sudah disampaikan di atas.

Kejang umum, dapat terjadi dalam bentuk absans korban akan terlihat seperti orang melamun, bentuk
tonik korban akan kaku, bentuk atonik korban akan lemas, atau tonik klonik dimana korban akan
kelojotan. Pada kejang umum ini korban akan tidak sadar. Salah satu yang harus diperhatikan adalah
benturan akibat terjatuh saat kejang atau terbentur benda sekitar. Segeralah bawa korban ke rumah
sakit terdekat dan amankan posisi korban seperti yang telah disampaikan di atas.

Yang sering menyebabkan kematian pada saat kejang adalah terjadi jeda pernapasan, selain itu sering
pula pasien tersedak sehingga terjadi sumbatan pada jalan napas, yang membuat korban jatuh ke dalam
kondisi kekurangan oksigen, yang dapat menggiring korban pada kematian. Kemudian gangguan irama
jantung juga mengakibatkan peningkatan denyut jantung sampai kondisi yang berbahaya. Maka untuk
dapat mengatasi ini tetaplah tenang dan posisikan pasien dengan aman berikut keamanan jalan
napasnya, dan segera larikan pasien ke fasilitas kesehatan terdekat.

Anda mungkin juga menyukai